You are on page 1of 6

Unsur Pokok Administrasi Kesehatan

Giovanni , 54081001050

dalam administrasi ada tiga unsur pokok yang harus terpenuhi : 1. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai 2. memilih jalan yang akan ditempuh atau alat yang akan dipergunakan 3. mengarahkan manusia atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. pengertian administrasi kesehatan masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Unsur-Unsur Utama Subsistem Manajemen Kesehatan Subsistem manajemen kesehatan terdiri dari empat unsur utama, yakni administrasi kesehatan, informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta hukum kesehatan. 1. Administrasi kesehatan adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggara pembangunan kesehatan. 2. Informasi kesehatan adalah hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan masukan bagi pengambilan keputusan dibidang kesehatan. 3. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hasil penelitian dan pengembangan yang merupakan masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan. 4. Hukum kesehatan adalah peraturan perundang-undangan kesehatan yang dipakai sebagai acuan bagi penyelenggara pembangunan kesehatan. D.Prinsip Subsistem Manajemen Kesehatan Penyelenggaraan subsistem manajemen kesehatan mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Administrasi Kesehatan a) Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan berpedoman pada asas dan kebijakan desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan dalam Kesatuan Negara Kesatuan Repoblik Indonesia. Pada asas dan kebijakan desentralisasi sebagian tanggung jawab program kesehatan diserahkan kepada Departeman Dalam Negeri. Pelaksanaan program di tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan (pengelolaan, pembinaan dan pembiayaannya) diserahkan oleh Mendagri kepada gubernur, bupati dan camat setempat. Adapun pada asas dan kebijakan dekonsentrasi, sebagian tanggung jawab program kesehatan yang dilaksanakan di daerah masih tetap menjadi tanggung jawab Depkes. Pembinaannya di tingkat provinsi dikoordinasi oleh Kanwil Depkes. Sedangkan pada asas dan kebijakan tugas pembantuan, program kesehatan di daerah dilaksanakan oleh daerah (Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota) tetapi biaya dan personalianya masih tetap menjadi tanggung jawab Depkes Pusat. b) Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan dukungan kejelasan hubungan administrasi dengan berbagai sektor pembangunan lain serta antar unit kesehatan diberbagai jenjang administrasi pemerintah. c) Administrasi kesehatan diselenggarakan melalui kesatuan koordinasi yang jelas dengan berbagai sektor pembangunan lain serta antar unit kesehatan dalam satu jenjang administrasi pemerintahan. d) Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan mengupayakan kejelasan pembagian kewenangan, tugas dan tanggung jawab antar unit kesehatan dalam satu jenjang yang sama dan diberbagai jenjang administrasi kesehatan. 2. Informasi Kesehatan a) Informasi kesehatan mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor pembangunan lainnya. b) Informasi kesehatan mendukung proses pengambilan kepyutusan diberbagai jenjang administrasi

kesehatan. c) Informasi kesehatan disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan. d) Informasi kesehatan yang disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu, dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi. e) Pengelolaan Informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan data melalui cara-cara rutin ( yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non rutin (yaitu survei, dan lain-lain) 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan a) Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan adalah untuk kepentingan masyarakat yang sebesar-besarnya. b) Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan tidak boleh bertentangan dengan etika, moraldan nilai agama. 4. Hukum Kesehatan a) Pengembangan hukum kesehatan diarahkan untuk terwujudnya sistem hukum kesehatan yang mencakup pengembangan subtansi hukum, pengembangan kultur dan budayahukum, serta pengembangan aparatur hukum kesehatan. b) Tujuan pengembangan hukum kesehatan adalah untuk menjamin terwujudnya kepastian hukum, keadilan hukum dan manfaat hukum. c) Pengembangan dan penerapan hukum harus menjunjung tinggi etika, moral, dan nilai agama. E.Bentuk Pokok Subsistem Manajemen Kesehatan 1. Administrasi Kesehatan a) Penanggung jawab administrasi kesehatan menurut jenjang administrasi pemerintah adalah Departemen Kesehatan di pusat, Dinas Kesehatan Propinsi di propinsi dan Dinas Kabupaten/Kota di Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan adalah istansi tertinggi dalam satu wilayah administrasi pemerintahan. b) Departemen Kesehatan berhubungan secara teknis fungsional dengan Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan sebaliknya. c) Fungsi Departemen Kesehatan adalah mengembangkan kebijakan nasional dalam bidang kesehatan, pembinaan dan bantuan teknis serta pengendalian pelaksanaan pembangunan kesehatan. d) Dinas Kesehatan propinsi melaksanankan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang kesehatan dengan fungsi perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan, pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan dan kesehatan. Serta pembinaan dan bantuan teknis terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. e) Dinas Kesehatan kabupaten/kota melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan, dengan fungsi perumusan kebijakan teknis kesehatan, serta pembinaan terhadap UPTD kesehatan. f) Perencanaan nasional diselenggarakan dengan menetapkan kebijakan dan program pembangunan kesehatan nasional yang menjadi acuan perencanaan daerah. g) Pelaksanaan dan pengendalian pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan mengacu pada pedoman dan standar nasional. h) Perencanaan serta pelaksanaan dan pengendalian pembangunan kesehatan di daerah didasarkan atas kewenangan wajib dan standar pelayanan minimal di biadang kesehatan. i) Pengawasan dan pertanggung jawaban pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan mengacu pada pedoman, standar dan indikator nasional. j) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib membuat dan mengirimkan laporan pelaksanaan dan hasil pembangunan kesehatan kepada Departemen Kesehatan dan dinas Kesehatan Propinsi. k) Dinas kesehatan Propinsi wajib membuat dan mengirimkan laporan pelaksanaan dan hasil pembangunan keehatan kepada Departemen Kesehatan. l) Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan dengan prisip desentralisasi dan otonomi daerah, pemerintah pusat melakukan asistensi, advokasi (pemberian nformasi kepada lintas sektoral atau pembuat kebijakan) dan fasilitasi. m) Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan nasional, misalnya dalam penanggulangan wabah dan bencana, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasandan pertanggung jawabanprogram pembangunan kesehatan diselenggarakan langsung oleh pemerintah pusat.

2. Informasi Kesehatan a) Sistem informasi keehatan nasional dikembangkan dengan memadukan sistem informasi kesehatan daerah dengan sistem informasi lai yang terkait. b) Sumber data sistem informasi kesehatan adalah dari sarana kesehatan melalui pencatatan dan pelaporan yang teratur dan berjenjang serta dari masyarakat yang diperoleh dari survei, surveilans dan sensus, c) Data pokok sistem informasi kesehatan mencakup derajat kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, serta manajemen kesehatan. d) Pengolahan dan analisis data serta pengemasan informasi diselenggarakan secara berjenjang, terpadu, multidisiplioner, dan komprehensif. e) Penyajian data dan informasi dilakukan secara multi media guna diketahui masyarakat secara luas untuk pengambilan keputusan di bidang kesehatan. 3. IPTEK Kesehatan a) IPTEK kesehatan dihasilkan dari penelitian dan pengembangan kesehatan yang diselenggarakan oleh pusat-pusat penelitian dan pengembangan milik masyarakat, swasta dan pemerintah. b) Pemanfaatan IPTEK kesehatan didahului oleh penapisan yang diselenggarakan oleh lembaga khusus yang berwenang. c) Untuk kepentingan dan global, dibentuk pusat-pusat penelitian dan pengembangan unggulan. d) Penyebar luasan dalam rangka pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kesehatan dilakukan melalui pembentukan jaringan informasi dan dokumentasi IPTEK. 4. Hukum Kesehatan a) Hukum kesehatan dikembangkan secara nasional dan dipakai sebagai acuan dalam mengembangkan peraturan perundang-undangan kesehatan daerah. b) Ruang lingkup hukum kesehatan mencakup penyusunan peraturan perundang-undangan, pelayanan advokasi hukum, dan peningkatan kesadaran hukum di kalangan masyarakat. c) Penyelenggaraan hukum kesehatan didukung oleh pembentukan dan pengembangan informasi dan dokumentasi hukum kesehatan, serta pengembangan satuan unit organisasi hukum kesehatan di Departemen kesehatan. *)Dari berbagai sumber

UNSUR POKOK MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN (ELEMENTS OF HEALTH SERVICES MANAGEMENT) Dr. Suparyanto, M.Kes MANAJEMEN KESEHATAN menurut: Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat Suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian terhadap sumber, tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat UNSUR POKOK MANAJEMEN Berdasar definisi (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) ditemukan 5 faktor pokok yang berperan penting dalam menetukan keberhasilan manajemen kesehatan, 5 unsur pokok manajemen kesehatan adalah: masukan (input), proses (process), keluaran (output), sasaran (target) serta dampak (impact)

INPUT Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan manajemen Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) input ada 3 macam: 1. Sumber (resources) 2. Tatacara (prosedures) 3. Kesanggupan (capacity)

Sumber (resources) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang atau jasa Sumber (resources) dibagi 3 macam: 1.Sumber tenaga (labour resources): dibedakan a.Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat b.Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga 2.Sumber modal (capital resources), dibedakan a.Modal bergerak (working capital): uang, giro b.Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah, sarana kesehatan 3.Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat dialam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal Tatacara (procedures): adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang dimiliki dan yang diterapkan Kesanggupan (capacity): adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana Menurut Koontz: input manajemen ada 4: Man, Capacity, Managerial, Technology Untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, macam input ada 4M: Man, Money, Material, Method Untuk organisasi yang mencari keuntungan, macam input ada 6M: Man, Money, Material, Method, Machinery, Market PROSES Proses (process) adalah langkah2 yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Proses dikenal dengan nama fungsi manajemen Pada umumnya proses dan ataupun fungsi manajemen merupakan tanggung jawab pimpinan Macam fungsi manajemen: 1. Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) ada 6: Planning, Organizing, Directing, Controlling, Coordinating, Evaluation (PODCCE) 2. Menurut Freeman ada 6: Planning, Actuating, Coordinating, Guidance, Freedom, Responsibility (PACGFR) 3. Menurut George R. Terry ada 4: Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC)

4. Menurut Barton ada 8: Planning, Organizing, Staffing, Budgeting, Implementing, Coordinating, Reporting, Evaluation (POSBICRE) 5. Menurut Luther M. Gullick ada 7: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCoRB) 6. Menurut Hendry Fayol ada 5: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controling (POCCC)

Fungsi manajemen yang utama: 1. Planning: termasuk penyusunan anggaran belanja 2. Organizing: termasuk penyusunan staff 3. Implementing: termasuk pengarahan, pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan dan pengawasan 4. Penilaian: termasuk penyusunan laporan

OUTPUT Output: adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen Untuk manajemen kesehatan, output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services) Macam pelayanan kesehatan: Upaya kesehatan perorangan (UPK) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) SASARAN Sasaran (target group)adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tsb ditujukan 1. UKP untuk perseorangan 2. UKM untuk masyarakat (keluarga dan kelompok) Macam sasaran: 1. Sasaran langsung (direct target group) 2. Sasaran tidak langsung (indirect target group)

IMPACT Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output Untuk manajemen kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi KEBUTUHAN KESEHATAN (HEALTH NEEDS) Kebutuhan kesehatan (needs) bersifat obyektif, karena itu pemenuhanya bersifat mutlak Kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan di masyarakat Masalah kesehatan perorangan/keluarga yang terpenting adalah penyakit yang diderita

Masalah kesehatan masyarakat adalah status kesehatan masyarakat Menurut Gordon dan Le Right (1950) penyakit/status kesehatan ditentukan oleh 3 faktor: Host, Agent dan Environment Upaya untuk menemukan kebutuhan masyarakat, perhatian harus ditujukan pada ketiga faktor tsb Apabila penyebab penyakit diketahui baru dilanjutkan dengan tindak lanjut (solusi) TUNTUTAN KESEHATAN (HEALTH DEMANDS) Tuntutan kesehatan (health demands) pada dasarnya bersifat subyektif, karena itu pemenuhanya bersifat fakultatif Tuntutan kesehatan yang subyektif dipengaruhi oleh latar belakang individu (pendidikan, ekonomi, budaya dsb) Tuntutan kesehatan sangat dipengaruhi oleh teknologi kedokteran CONTOH; NEEDS - DEMANDS Kebutuhan: sembuh , Tuntutan: Bidan, Dokter umum, Dokter spesialis Kebutuhan: lahir normal , Tuntutan: Bidan, Dokter umum, Dokter spesialis Kebutuhan: rawat inap , Tuntutan: Klas 3, Klas 2, Klas 1, Pavilyun Kebutuhan: mengetahui DJJ , Tuntutan: funanduskop, Doppler, USG

You might also like