You are on page 1of 65

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berlangsung secara dinamis dan berkesinambungan, yang berkembang sesuai dengan dinamika dan perubahan dalam masyarakat. Pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada kapasitas satuan-satuan pendidikan dalam mentranformasikan peserta didik untuk memperoleh nilai tambah. Dari sekian banyak komponen pendidikan, guru merupakan faktor yang sangat penting dan strategis dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan. Berapa pun besarnya investasi yang ditanamkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, tanpa kehadiran guru yang kompeten, profesional, bermartabat, dan sejahtera dapat dipastikan tidak akan tercapai tujuan yang diharapkan. Guru profesional adalah guru yang menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan dan mampu menyampaikannya dengan baik kepada siswa. Guru sebagai tenaga pendidik harus mampu berdaya guna serta dapat diandalkan dalam melayani dan membantu siswa dalam proses pembelajaran, untuk menciptakan dan mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu bersaing. Sehingga, sebagai mahasiswa keguruan yang nantinya menekuni profesi sebagai seorang guru, tentunya tidak hanya dibekali oleh keterampilan materi saja, tetapi mahasiswa juga harus memenuhi secara langsung dan cermat tentang tugas dan peran seorang guru dapat mengatasi masalah- masalah yang mungkin terjadi saat terjun ke lapangan, yang pada akhirnya akan menghasilkan tenaga pendidik yang profesional. Dalam upaya mencetak tenaga guru yang profesional, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja (UNDIKSHA Singaraja) melaksanakan suatu program yang disebut dengan Program Pengenalan Lapangan Lebih Awal (PPLAwal). Program ini diwajibkan bagi setiap mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja (UNDIKSHA Singaraja), karena merupakan suatu persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Micro Teaching pada semester selanjutnya yang ada

pada setiap jurusan dan agar dapat mengikuti Program Pengenalan Lapangan Real (PPL- Real).

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah diantaranya yaitu: 1.2.1. Bagaimana keadaan lingkungan fisik SMA Negeri 1 Sukawati? 1.2.2 1.2.3 Bagaimana keadaan non fisik SMA Negeri 1 Sukawati? Bagaimana sikap dan pola tingkah laku siswa di dalam dan di luar kelas? 1.2.4 Bagaimana guru merencanakan/mempersiapkan pembelajaran dan pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas?

1.3. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dari dilaksanakannya PPL Awal ini adalah sebagai berikut: Umum : Mahasiswa sebagai calon guru mampu mengkondisikan diri dengan kondisi nyata di suatu sekolah. Khusus : 1. Mengetahui keadaan fisik sekolah SMAN 1 Sukawati 2. Mengetahui keadaan non fisik SMAN 1 Sukawati 3. Mengetahui sikap dan pola tingkah laku siswa di dalam dan di luar kelas 4. Mengetahui perencanaan/ persiapan dan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah.

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI


2.1. Kegiatan Yang Dirancang Sebelum melaksanakan kegiatan PPL Awal, penulis melakukan penjajakan ke sekolah yang akan dijadikan sekolah latihan, yaitu SMAN 1 Sukawati. Proses penjajakan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2011, dengan cara datang langsung ke sekolah latihan dan meminta izin kepada Kepala Sekolah dengan menunjukkan surat dari LPPL Undiksha. Setelah disetujui oleh Kepala Sekolah, penulis kembali ke sekolah yang bersangkutan pada tanggal 18 Juli 2011 dan pihak sekolah langsung menunjuk guru sebagai pembimbing penulis dalam melakukan kegiatan PPl-Awal ini. Demi kelancaran pelaksanaan PPL Awal penulis terlebih dahulu merancang kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini bertujuan agar pada saat melaksanakan PPL Awal kegiatan yang dilakukan lebih terarah. Adapun rancangan kegiatan selama dua minggu tersebut penulis buat dalam suatu program kerja yang kemudian penulis konsultasikan pada guru pembimbing yaitu pada tanggal 19 dan 20 Juli 2011. Semua kegiatan yang tertuang dalam program kerja ini telah disetujui oleh kepala sekolah dan guru pembimbing. Adapun kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan PPL- Awal di SMAN 1 Sukawati, dalam jangka waktu dua minggu antara lain: 2.1.1 Minggu Pertama Pada minggu pertama yaitu, dari tanggal 18 Juli sampai 23 Juli 2011. Pada minggu pertama ini melakukan pengenalan terhadap keadaan fisik non fisik sekolah. Pertama, pengenalan kondisi fisik yang meliputi profil sekolah (nama sekolah, alamat, status, luas sekolah dan lain- lain), fasilitas sekolah berupa bangunan sekolah yang menunjang dan mendukung dilaksanakannya proses belajar mengajar seperti ruang kelas, lab sebagai tempat praktek, perpustakaan, koperasi guru, ruang tata usaha, ruang guru, ruang BK, parahyangan, kantin dan fasilitas fisik bangunan lainnya serta kondisi lingkungan sekolah secara nyata. Kedua, pengenalan unsur non fisik sekolah diantaranya meliputi, administrasi

sekolah, data siswa dan guru, data tentang ekstrakurikuler dan unsur non fisik lainnya. 2.1.2 Minggu Kedua Pada minggu kedua yaitu, dari tanggal 1 Agustus sampai 6 Agustus 2011 karena adanya kegiatan penyusunan mata kuliah yang akan diambil di kampus satu minggu sebelumnya. Pada minggu kedua ini melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai sikap dan pola tingkah laku siswa baik dalam kelas maupun di luar kelas dan pengenalan pembelajaran di sekolah. Dalam pengenalan pembelajaran yang diamati yaitu: 1. Cara guru merencanakan pembelajaran (mengembangkan materi, menyusun program tahunan, menyusun silabus, dan lain- lain) 2. Cara guru membuka pelajaran atau cara guru mengawali proses belajar mengajar di dalam kelas. 3. Cara guru menutup pelajaran yang meliputi strategi, alat evaluasi, dan dengan melihat keberhasilan siswa dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. Pada akhir kegiatan PPL Awal ini, penulis berpamitan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf guru serta pegawai serta menyerahkan sertifikat dari lembaga kepada Kepala Sekolah dan Guru Pembimbing. Dalam hal ini penulis juga meminta lembar evaluasi yang telah diisi oleh guru pembimbing.

2.2 Cara Mengumpulkan Data Cara yang digunakan dalam pencarian dan pengumpulan data selama PPLAwal berlangsung, yaitu: 2.2.1 Metode Observasi Untuk mengumpulkan data yang akurat dan yang lebih lengkap maka dilakukanlah observasi sebagai salah satu cara dalam pengumpulan data dan memperoleh data-data relevan yang diperlukan dalam PPL- Awal. Observasi dilakukan secara rutin selama dua minggu ketika Proses Belajar Mengajar berlangsung di SMA Negeri 1 Sukawati dan observasi di luar kelas/lingkungan sekolah.

2.2.2 Wawancara Data yang diperoleh dalam PPL- Awal ini diperoleh juga melalui wawancara secara langsung kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sukawati, guru pembimbing, guru dan staf sekolah serta siswa- siswi sekolah tersebut. 2.2.3 Metode Diskusi Metode diskusi dilakukan dengan cara melakukan diskusi (sharing) mengenai masalah yang ditemukan selama pelaksanaan PPL-Awal dengan pihak terkait (pihak sekolah dan mahasiswa). 2.2.4 Studi Kepustakaan/ Dokumentasi Selain data yang dimuat dalam laporan akhir PPL-Awal ini diperoleh melalui observasi dan wawancara, data juga diperoleh melalui studi kepustakaan/dokumentasi terutama data-data sekolah yang berupa data tertulis dan data berupa gambar.

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Temuan Selama Orientasi dan Observasi Selama melakukan orientasi dan observasi di SMA Negeri 1 Sukawati, penulis mendapatkan temuan yaitu : a. Mengenai data unsur fisik dan nonfisik SMA Negeri 1 Sukawati. b. Data mengenai pengenalan sikap dan pola tingkah laku siswa SMA Negeri 1 Sukawati di dalam maupun di luar kelas. c. Pengenalan pembelajaran mulai dari perencanaan pembelajaran , pelaksanaan pembelajaran dan menutup pelajaran. Temuan selama orientasi dan observasi yang menyinggung hal-hal diatas akan diuraikan lebih lanjut dan jelas dalam pembahasan. 3.2 Pembahasan 3.2.1 Unsur fisik dan non fisik sekolah 3.2.1.1 Profil Sekolah SMA Negeri 1 Sukawati merupakan salah satu SMA Negeri yang ada di Kabupaten Gianyar yang tepatnya berlokasi di desa Batuan, kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Sekolah ini dibuka mulai tanggal 30 Maret 1987 yang bernama SMA Negeri 3 Gianyar. Sebutan SMA Negeri 3 Gianyar di Sukawati diubah namanya menjadi SMA Negeri 1 Sukawati sesuai SK oleh Depdiknas No. 035/O/1997 tanggal 17 Februari 1997. SMA Negeri 1 Sukawati beralamat di jalan Lettu Wayan Sutta, Kecamatan Sukawati. SMA Negeri 1 Sukawati dibangun di atas lahan seluas 12.261 m2, dibangun bangunan-bangunan yang memungkinkan warga SMA Negeri 1 Sukawati melaksanakan semua kegiatan sekolah, mulai dari kegiatan administrasi sampai kegiatan belajar mengajar. Dari luas tanah tersebut, SMA Negeri 1 Sukawati terdiri dari komposisi sebagai berikut: Luas bangunan gedung Luas halaman dan lapangan : 3.800 m2 dari luas tanah : 8.461 m2 dari luas tanah

Sekolah ini memiliki visi Mewujudkan Siswa yang Unggul dalam Prestasi dan Disiplin Belandaskan Moral dan Budaya. Dengan misi sekolah yaitu: 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. 2. Menumbuhkan semangat berprestasi dan berkreativitas siswa baik di bidang akademik maupun non akademik. 3. Menerapkan manajemen terbuka dan inovatif sehingga setiap warga sekolah bertumbuh kembang rasa memiliki, rasa berpartisipasi, dan bertanggung jawab dengan tugas dan fungsi masing-masing. 4. Menumbuhkembangkan penghayatan siswa terhadap ajaran agama yang berlandaskan moral dan budaya. 5. Menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap warisan seni leluhur, kelestarian alam lingkungan, dan rasa kesetiakawanan social yang tinggi, memantapkan kedisiplinan siswa untuk menunjang

kesuksesannya dalam belajar maupun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta berinteraksi dengan masyarakat. 6. Meningkatkan partisipasi masyarakat (stake holder) untuk mendukung program peningkatan mutu pendidikan.

3.2.1.2 Keadaan Fisik Sekolah SMA Negeri 1 Sukawati merupakan salah satu sekolah yang memiliki sarana dan prasarana fisik yang lengkap dan mendukung proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya fasilitas belajar yang diperlukan dalam proses belajar mengajar diantaranya seperti: ruang kelas bagi siswa dan guru melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Ruang kelas yang tersedia di SMA Negeri 1 Sukawati yaitu sebanyak 18 ruang kelas, yang kesemuanya digunakan oleh siswa kelas X, XI, XII pada saat proses belajar mengajar. Dengan luas keseluruhan bangunan kelas adalah 2419 m2. Selain bangunan fisik berupa ruang kelas, SMA Negeri 1 Sukawati juga memiliki bangunan fisik lainnya yang

sangat mendukung dan membantu kegiatan di sekolah baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Adapun fasilitas tersebut antara lain: 1. Ruang Guru 2. Ruang BK 3. Perpustakaan 4. Ruang Tata Usaha 5. Laboratorium Fisika 6. Laboratorium Kimia 7. Laboratorium Biologi 8. Laboratorium Komputer 9. Ruang Kepala Sekolah 10. Laboratorium Multimedia 11. Ruang Tamu 12. Ruang OSIS 13. WC guru dan pegawai (4 buah) 14. WC siswa (6 buah) masing-masing 15. Padmasana 16. Parkir Guru 17. Parkir Siswa 18. Ruang UKS 19. Ruang KS-PAN 20. Ruang Pramuka 21. Gudang 22. Pura Giri Putri 23. Gedung Serba Guna 24. Kantin (empat buah) masing-masing 25. Koperasi 26. Pos Satpam 27. Bale Bengong : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya : luasnya 144 m2 36 m2 165 m2 325 m2 144 m2 144 m2 144 m2 72 m2 12 m2 165 m2 12 m2 16 m2 4 m2 8 m2 84 m2 60 m2 100 m2 40 m2 24 m2 12 m2 18 m2 72 m2 448 m2 64 m2 6 m2 16 m2 36 m2

Selain bangunan fisik seperti di atas, sekolah ini juga memiliki fasilitas fisik lainnya yang berupa non bangunan yaitu, berbagai fasilitas tempat olah raga seperti:

a. Lapangan basket

: luasnya

18 x 27 m 3x7m 7 x 13 m

b. Lapangan lompat jauh (bak pasir): luasnya c. Lapangan Bulu Tangkis (indor) : luasnya

3.2.1.3 Lingkungan Sekolah 1. Jenis bangunan yang Terdapat di Lingkungan Sekitar Sekolah Jenis bangunan yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah adalah sebagai berikut: 1) Di sebelah Utara 2) Di sebelah Selatan 3) Di sebelah Timur 4) Di sebelah Barat 2. Kondisi Lingkungan Sekolah Letak SMA Negeri 1 Sukawati cukup strategis dan kondusif, terletak tidak jauh dari jalan raya Sukawati dan menjorok ke tengah sehingga sangat mendukung aktifitas belajar mengajar karena tidak terlalu bising oleh suara kendaraan. Secara umum SMA Negeri 1 Sukawati adalah sekolah yang sudah memiliki kondisi lingkungan yang baik dalam mendukung kenyamanan dan proses belajar mengajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari bangunan-bangunan serta sarana prasarana yang sangat memadai ditambah dengan arsitektur sekolah yang tertata rapi serta dilengkapi dengan kebun-kebun yang indah. Hal inilah yang menciptakan suasana nyaman dalam proses belajar mengajar. Guru, siswa dan pegawai bersama-sama menjaga kebersihan sekolah ini. Adapun usaha yang dilakukan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan sejuk yaitu mengadakan pemeliharaan lingkungan secara rutin diantaranya, adanya kegiatan kebersihan kelas dengan membentuk kelompok piket siswa yang setiap harinya diawasi oleh guru piket. Selain itu setiap harinya petugas kebersihan yang bertugas membersihkan lingkungan sekolah, sehingga lingkungan tetap nyaman dan mendukung kegiatan belajar. Di samping itu perumahan penduduk tidak terlalu dekat dengan ruang belajar, sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu oleh aktivitas penduduk. Letak sekolah juga cukup dekat dengan tokotoko yang menjual perlengkapan sekolah dan tempat foto copy sehingga : Perumahan & lahan kosong : Perumahan & lahan kosong : Jalan Lettu Wayan Sutha, Sukawati : Perumahan & lahan kosong

memudahkan siswa untuk mencari perlengkapan sekolahnya. Keadaan di dalam sekolah begitu menyejukkan dan nyaman dengan kebun sekolah yang tertata rapi dan dipenuhi oleh pohon-pohon yang rindang. Kebun sekolah juga dilengkapi dengan koleksi taman anggrek dan tanaman-tanaman langka serta beberapa tanaman obat sehingga menunjukkan betapa pedulinya sekolah ini terhadap lingkungan. Selain itu bangunan-bangunan sekolah pada umumnya dalam keadaan baik. Saat observasi dilakukan ada beberapa bangunan yang sedang dalam tahap renovasi namun tidak sampai menggangu proses pembelajaran.

3.2.1.4 Denah Lingkungan Fisik SMA Negeri 1 Sukawati (terlampir) 3.2.1.5 Fasilitas- Fasilitas Fisik Sekolah 1. Ruang Kelas/ Ruang Belajar SMA Negeri 1 Sukawati memilki 18 ruang kelas. Luas masingmasing kelas rata-rata 134 m2 dan luas seluruhnya adalah 2419 m2. Proses belajar mengajar siswa dari kelas X sampai dengan kelas XII berlangsung pada pagi hari. Adapun rincian ruang kelas yaitu: 1. Kelas X sebanyak 6 ruang kelas 2. Kelas XI sebanyak 6 ruang kelas 3. Kelas XII sebanyak 6 ruang kelas Untuk pengelolaan dan perawatan setiap ruang kelas

dipercayakan pada kelas masing-masing yang menempati ruangan tersebut serta wali kelas sebagai pendampingnya. Selanjutnya tugas dan kewajiban anggota kelas yang menempatinya telah diprogramkan melalui kegiatan 9K dibawah pembinaan guru-guru yang telah ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Setiap ruang kelas di sekolah ini sudah memiliki fasilitas-fasilitas yang sama yang mendukung dalam proses belajar mengajar. Adapun kelengkapan masing-masing ruang kelas beserta manfaatnya adalah sebagai berikut. 1. Foto Burung Garuda Pancasila adalah untuk mengingatkan siswa pada lambang negara RI. 2. Foto presiden dan wakil presiden adalah agar siswa selalu ingat kepada pemimpin negaranya.

10

3. Dua buah bendera di samping kanan dan di samping kiri papan tulis yaitu bendera merah putih dan bendera predikat kebersihan kelas, yaitu warna biru untuk kelas bersih, warna putih untuk kelas paling bersih, dan bendera hitam untuk kelas tidak bersih. 4. Slogan/poster/lukisan adalah untuk memberikan motivasi serta dorongan kepada siswa supaya lebih giat belajar melalui slogan dan untuk membuat suasana belajar dalam kelas menjadi lebih menarik melalui lukisan dan poster pamandangan. 5. Meja siswa adalah sebagai tempat untuk alas menulis siswa serta sebagai tempat untuk meletakkan tas ataupun sebagai tempat meletakkan buku/barang yang dibawa oleh siswa. 6. Kursi siswa adalah sebagai tempat duduk siswa. 7. Meja guru adalah tempat untuk meletakkan barang ataupun buku yang dibawa oleh guru serta sebagai alas untuk menulis. 8. Kursi guru adalah sebagai tempat duduk guru. 9. Vas bunga dan taplak meja adalah sebagai sarana untuk membuat suasana kelas menjadi lebih indah dan menarik. 10. Denah kelas adalah salah satu kelengkapan kelas yang memuat gambar kelas, posisi tempat duduk siswa, foto, beserta nama siswa. Denah kelas ini dimanfaatkan oleh guru untuk memudahkan dalam mengenali kondisi kelas. Guru dapat lebih mudah mengenal nama siswa dan memantau siswanya karena denah kelas tersebut memuat posisi tempat duduk, foto dan nama seluruh siswa yang berada di suatu kelas. 11. Jurnal adalah yang harus diisi oleh setiap guru yang mengajar pada jam-jam pelajaran. Pada jurnal ini guru harus mengisi data mengenai idenitas diri, materi yang diajarkan, dan jumlah siswa yang hadir pada jam pelajaran tersebut. 12. Papan tulis white board adalah sebagai media penyampaian informasi pelajaran kepada siswa. 13. Papan absensi adalah untuk mencatat absensi siswa. 14. LCD, sebagai penunjang pembelajaran yang menggunakan media. 15. Layar, sebagai penunjang pembelajaran yang menggunakan media LCD.

11

16. Pelangkiran adalah sebagai tempat mebanten serta sebagai sarana untuk selalu mengingatkan warga sekolah terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 17. Speaker/pengeras suara adalah untuk memberikan pengumuman ke setiap kelas serta untuk menyiarkan radio sekolah. 18. Tata tertib sekolah adalah sebagai pedoman siswa dalam bertingkah laku di sekolah. 19. Daftar piket/7K adalah untuk mengingatkan siswa hari apa siswa yang bersangkutan mendapat piket. 20. Struktur organisasi kelas, digunakan untuk menggambarkan keorganisasian kelas yang berupa ketua kelas, wakil ketua kelas, bendahara dan sekretaris. Struktur ini berfungsi agar kelas dapat terorganisir dengan baik dan orangorang yang dipercaya memegang jabatan tertentu bisa bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. 21. Speaker, sebagai tempat untuk menyampaikan pengumuman melalui satu sumber agar seluruh siswa dapat mengangkap informasi dari pengumuman yang disampaikan. 22. Kalender adalah sebagai sarana untuk mengetahui agenda kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sekolah. 23. Spidol adalah untuk menulis di white board. 24. Tempat spidol adalah untuk meletakkan spidol. 25. Penghapus adalah untuk menghapus/membersihkan white board setelah pelajaran selesai dilakukan. 26. Penggaris 1 meter digunakan untuk menggaris di papan white board. 27. Alat-alat kebersihan ruangan, bermanfaat sebagai sarana bagi siswa dalam menjaga kebersihan kelas. Adapun alat-alat ini meliputi sapu ijuk, sapu bulu, keset, serok dan bak sampah 28. Jurnal harian yang digunakan guru mencatat materi yang diberikan dan sekaligus absen siswa dan guru 29. Jam dinding, untuk mengetahui waktu dalam PBM 2. Perpustakaan Sekolah Luas perpustakaan SMA Negeri 1 Sukawati adalah 165 m2. Perpustakaan ini terletak di sebelah utara ruang tata usaha/ruang Kepala sekolah.

12

Perpustakaan SMA Negeri 1 Sukawati ini dikelola oleh petugas khusus dan dikoordinir oleh kepala sekolah. Jumlah keseluruhan tenaga perpustakaan adalah sebanyak 4 orang yang yang terdiri dari 1 orang petugas dan 3 orang guru. Dalam menjalankan tugasnya, tenaga perpustakaan dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang. Adapun tugas masing-masing kelompok yaitu: 1. kelompok I bertugas untuk memasukkan buku sebagai inventaris dan mengklasifikasikan buku 2. kelompok II bertugas untuk membungkus buku, membuat katalog, dan memasukkan buku ke dalam rak buku. Selain membagi diri menjadi 2 kelompok petugas perpustakaan juga membagi diri dalam bentuk petugas piket. Adapun rincian petugas piket adalah sebagai berikut. 1) Menerima dan mencatat buku yang masuk dan keluar perpustakaan. 2) Pelayanan sirkulasi jam perpustakaan. 3) Mengatur/merapikan buku dan majalah sebelum perpustakaan ditutup. Perpustakaan SMA Negeri 1 Sukawati dalam pengelolaannya mempunyai struktur kepengurusan tersendiri. Struktur kepengurusan

Perpustakaan SMA Negeri 1 Sukawati dan jumlah koleksi buku sampai sekarang ini (terlampir). Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Sukawati dalam menambah buku- buku di perpustakaan antara lain: 1) Melalui pembelian buku secara langsung oleh sekolah dengan menggunakan anggaran pembelanjaan sekolah. 2) Membeli buku secara langsung dengan menggunakan dana BOS khususnya BOS Buku. 3) Mohon bantuan pengadaan buku pada komite sekolah. 4) Meminta siswa untuk menyumbangkan buku untuk koleksi perpustakaan khususnya siswa yang akan tamat SMA. Dalam kaitannya sebagai tempat pembelajaran, para guru berusaha memanfaatkan perpustakaan secara optimal. Pada jam-jam mata

13

pelajaran tertentu, guru menginstruksikan siswa untuk mengadakan diskusi di perpustakaan atau mengadakan kelas di perpustakaan dengan maksud agar siswa memanfaatkan buku-buku di perpustakaan yang relevan untuk menyelesaikan tugas. Guru juga sering menggunakan buku-buku di perpustakaan sebagai bahan tambahan dan penunjang dalam menyiapkan materi pembelajaran untuk siswa. Selain sebagai tempat pembelajaran, perpustakaan juga berfungsi sebagai salah satu sumber informasi dan berita. Siswa dan guru sering kali berkunjung ke perpustakaan untuk membaca majalah dan koran. Para pengelola perpustakaan SMA Negeri 1 Sukawati selalu berupaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan siswa ke perpustakaan dan berusaha meningkatkan minat baca siswa. Salah satu inovasi dari pengelola perpustakaan adalah dengan mengadakan berbagai lomba. Lomba yang diadakan, antara lain lomba menulis puisi (Puisi Bali, Puisi Bahasa Indonesia, Puisi Bahasa Inggris) dengan tema pendidikan, lomba berpidato, lomba menulis cerpen, lomba membuat karikatur, lomba teknik membaca buku yang benar, dan lomba KIR. Siswa-siswi yang berminat dapat bersaing dalam lomba tersebut untuk mewakili kelasnya. Pemenang dari setiap lomba akan mendapatkan hadiah. Hadiah tidak hanya diberikan kepada para pemenang lomba namun juga diberikan kepada siswa yang namanya tercatat paling sering mengunjungi perpustakaan dan kepada siswa yang namanya tercatat paling sering meminjam buku. Peran serta sekolah sangat diperlukan untuk mengembangkan kualitas perpustakaan. Jika pihak pengelola perpustakaan berupaya menambah jumlah kunjungan ke perpustakaan maka pihak sekolah juga selalu berupaya untuk menambah koleksi buku di perpustakaan. Koleksi buku di perpustakaan diperoleh dengan cara membeli dan adanya sumbangan dari instansi pemerintah. Fasilitas penunjang yang disediakan di perpustakaan SMA Negeri 1 Sukawati sudah lengkap dan telah memenuhi kebutuhan siswa dan warga SMA Negeri 1 Sukawati (terlampir) Siswa yang berkunjung ke perpustakaan ada yang sekadar membaca majalah atau koran, ada yang mencari buku penunjang pelajaran, meminjam novel, dan juga untuk mendengarkan kaset-kaset listening di study currel yang dilengkapi head set dan tape recorder. Selain itu di perpustakaan juga

14

terdapat warnet yang boleh digunakan oleh siswa untuk kepentingan pembelajaran secara gratis. Siswa menyadari bahwa keberadaan perpustakaan beserta fasilitasnya adalah untuk menambah wawasan mereka. Pihak pengelola menata dan mendekorasi ruangan sebaik mungkin guna menciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjung. Jika dilihat pemanfaatannya, masih kurang optimal karena kebanyakan pegawai perpustakaan belum bisa memanfaatkan sarana yang tersedia khususnya komputer karena pegawai perpustakaan masih terkesan gagap teknologi. Jika dilihat pemanfaatannya oleh siswa, siswa sudah memanfaatkannya dengan cukup baik yaitu mau memanfaatkan buku-buku yang tersedia bahkan ada siswa yang sampai tidak memperoleh buku yang ingin dipinjam karena kehabisan stoek. 3. Laboratorium SMA Negeri 1 Sukawati memiliki 5 buah laboratorium yaitu: a. Laboratorium Kimia b. Laboratorium Fisika c. Laboratorium Biologi d. Laboratorium Komputer e. Laboratorium Multimedia

a. Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Sukawati Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Sukawati terdiri dari Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi. Laboratorium ini terbagi menjadi tiga ruangan dimana laboratorium kimia terletak di sebelah timur pura Giri Putri sedangkan laboratorium fisika dan biologi terletak di lantai dua ruangan sebelah utara ruang BK. Adapun luas dari masing-masing laboratorium ini yaitu sekitar 144 m2. Peralatan yang ada di laboratorium ini sudah sangat memadai untuk menunjang proses pembelajaran bagi siswa. Letak peralatannya tertata rapi. Rak-rak tempat menaruh peralatannya berisikan catatan alat apa saja yang ada di dalamnya sehingga memudahkan pencarian. Untuk pengaturan pemakaian lab ini disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran pada masing-masing kelas. Pada saat praktek fasilitas lab diatur sesui

15

dengan kondisi ruangan, jumlah siswa, jenis praktikum, serta jumlah alat dan bahan yang ada. Laboratorium IPA dikelola oleh satu orang petugas khusus/laboran yaitu I Putu Gede Parlida Damayanto yang dikoordinatori oleh guru mata pelajaran terkait (struktur organisasi terlampir). Adapun tugas pokok dari petugas khusus/laboran yaitu; a) Umum (1) Mengadakan perawatan dan pemeliharaan ruang laboratorium. (2) Mengadakan pengecekan alat dan bahan. (3) Melakukan penyimpanan alat sesuai dengan golongannya. (4) Mencatat alat/bahan yang rusak/habis pada kartu stoek. (5) Mencatat alat/bahan yang baru pada buku inventaris dan kartu stoek. (6) Mengadakan alat dan bahan sesuai dengan pesanan. (7) Menjaga kebersihan dan keindahan laboratorium. b) Khusus (1) Membuat jadwal praktikum. (2) Membuat pembagian tugas bagi guru biologi/kimia/fisika dan laboran. (3) Mengajukan rencana praktikum dan bahan yang diperlukan kepada laboran (dilaksanakan oleh guru yang akan praktek). (4) Membimbing dan mengawasi praktikum (dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan dan laboran membantu menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk praktikum). (5) Mengembalikan alat dan bahan yang sudah habis dipakai (dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan dan laboran). (6) Menyiapkan alat dan bahan sesuai pesanan guru

biologi/kimia/fisika (7) Menerima kembali alat/bahan yang telah dipakai praktikum. Fasilitas yang ada di ruang laboratorium IPA dilihat dari jenis dan jumlah alatnya serta bahan yang tersedia cukup memadai, kesepadanan dengan siswa dan cara mengatur serta pengaturannya dibagi sesuai dengan kebutuhan siswa. Ruang

16

laboratorium sudah dimanfaat dengan baik oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ruang laboratorium ini digunakan secara bergantian oleh kelas X, XI, dan XII dan sudah diatur sedemikian rupa ke dalam jadwal penggunaan laboratorium, sehingga tidak akan terjadi tabrakan waktu penggunaan

laboratorium. Fasilitas laboratorium ditata sebaik mungkin agar siswa dapat dengan mudah mendapatkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum, untuk bahan yang sedikit berbahaya akan disimpan di tempat khusus agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak hanya di laboratorium, terkadang praktikum dapat dilakukan di dalam kelas, apabila praktikum tersebut tidak menggunakan alat-alat yang berat, rumit dan tentunya tidak membahayakan. Semua inventaris sudah cukup menunjang praktek dalam proses belajar mengajar sesuai dengan mata pelajarannya baik itu Kimia, Fisika, maupun Biologi. (daftar inventaris terlampir). Sebelum ruang laboratorium akan digunakan, laboran, guru dan beberapa siswa akan membantu menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan, dan ditata sebaik mungkin agar siswa dapat dengan mudah menggunakan alat atau bahan yang diperlukan saat praktikum. Setelah semua alat dan bahan telah siap, praktikum pun dilakukan. Namun sebelumnya guru telebih dahulu menjelaskan tujuan serta cara kerja secara umum kepada siswa untuk menghindari kesalahan saat praktikum berlangsung. Guru akan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok agar kegiatan praktikum dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pada saat praktikum berlangsung siswa dan guru diharapkan selalu mematuhi tata tertib penggunaan laboratorium. Setelah praktikum usai, laboran, guru dan beberapa siswa merapikan, membersihkan dan meletakkan kembali alat-alat yang telah digunakan ke tempatnya masing-masing. Upaya sekolah atau guru untuk menambah dan menanggulangi fasilitas yang kurang yaitu dengan jalan membeli sendiri dengan biaya dari komite ataupun meminta bantuan kepada pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.

b. Laboratorium Komputer a) Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Sukawati dikelola oleh guru bidang studi komputer dan dibantu juga oleh guru-guru lain yang juga

17

menguasai komputer. Adapun tugas pokok pengelola Lab Komputer adalah sebagai berikut; Menyiapkan alat Merawat dan membersihkan alat yang ada di laboratorium komputer. b) Laboratorium komputer SMA Negeri 1 Sukawati memiliki komputer sebanyak 40 unit yang lengkap sehingga cukup memadai dengan kebutuhan siswa. 1 unit untuk guru, dan 1 unit untuk server. Cara pengaturan fasilitas yang ada dilakukan dengan menata rapi setiap unit computer dengan menjajarkannya di atas meja sehingga membentuk huruf U sehingga siswa yang melakukan praktek mudah dikontrol. Sedangkan cara pengelolaanya dilakukan oleh petugas sementara yang ditugaskan oleh kepala sekolah. c) Laboratorium komputer dimanfaatkan untuk mempelajari mata pelajaran Teknologi Informatika. Untuk jadwal pemakaiannya sudah diatur sesuai dengan jadwal mata pelajaran Teknologi Informatika di masing-masing kelas. d) Upaya sekolah dalam melengkapi fasilitas yang ada di laboratorium komputer adalah dari anggaran sekolah dan juga beberapa komputer sumbangan dari BCA

c. Laboratorium Multimedia a) Selain memiliki laboratorium Komputer, SMA Negeri 1 Sukawati juga memiliki Laboratorium Multimedia yang dikelola oleh guru khusus yang ahli dalam bidang komputer. Adapun tugas dari pengelola lab. multimedia adalah sebagai berikut; Menyiapkan alat Merawat dan membersihkan alat yang ada di laboratorium b) Di dalam laboratorium Multimedia terdapat 40 unit komputer siswa, 1 unit untuk guru, dan 1 unit untuk server. Inventaris lain yang ada terlampir. c) Laboratorium Multimedia dimanfaatkan siswa untuk mengikuti mata pelajaran Telekomunikasi Informasi, khususnya dalam membuat Website

18

di internet. Laboratorium multimedia ini juga sering dimanfaatkan siswa untuk mencari informasi mengenai mata pelajaran dalam membuat tugas yang diberikan oleh guru. Siswa dapat memanfaatkannya kapan saja asalkan tidak dipakai oleh siswa lain karena setiap kelas memiliki jadwal dalam pemakaian Laboratorium Multimedia ini. d) Laboratorium multimedia ini adalah dana dari APBD sebesar Rp.300.000.000.

4. Ruang BK Tenaga Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Sukawati berjumlah 4 orang yang sering disebut guru BK. Pembagian tugas dari 4 orang ini adalah masingmasing tingkat/kelas dipegang oleh 1 orang (kelas X, kelas XI, dan kelas XII) serta 1 orang sebagai koordinator. Struktur organisasi BK dan pembagian tugas (terlampir). Adapun tugas pokok dari guru BK antara lain: Menyusun program Melaksanakan program Evaluasi pelaksanaan Bimbingan dan Korseling (BK) Analisis hasil pelaksanaan Rindak lanjut pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling (BK)

Fungsi dari layanan BK antara lain: b. Fungsi pemahaman c. Fungsi pencegahan d. Fungsi pengentasan e. Fungsi pemeliharaan Layanan yang diberikan oleh BK antara lain: a. b. c. d. e. f. Layanan Orientasi Layanan Informasi Layanan panem/ penyaluran Layanan Pembelajaran Layanan Konseling Perorangan Layanan Bimbingan Kelompok

19

g. h. i.

Layanan Konseling Kelompok Layanan Konsoidasi Layanan Konsultasi

BK memilki 4 bidang bimbingan antara lain: a. Bidang Pribadi Sikap, kebiasaan dan pengembangan wawasan dalam beriman dan takwa Kelemahan dan kekuatan diri dan pengembangan, kegiatan kreatif dan produktif Pemahaman bakat dan minat serta penyalurannya Kemampuan mengambil keputusan Kemampuan mengarahkan diri Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat

b.

Bidang Belajar Membantu siswa mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang

baik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan serta menyiapakan kelanjutan sekolah. Bidang ini dapat dirinci sebagai berikut: Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih. Pemantapan penguasaan materi IPTEK. Pemantapan pemenuhan pemanfaatan kondisi fisik sosial budaya di sekolah dan lingkungan masyarakat. Orientasi belajar di sekolah yang lebih tinggi. c. Bidang Sosial Kemampuan berkomunikasi. Bertingkah laku dan berhubungan sosial (keluarga, sekolah, dan masyarakat). Hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya. Pemahaman kondisi peraturan sekolah. Orientasi hidup keluarga. 20

d.

Bidang Karier Bertujuan membantu siswa untuk merencanakan dan mengembangkan

masa depan kariernya. Bidang ini dapat dirinci sebagai berikut: Penempatan pemahaman diri berkenaan dengan karier yang dikembangkan. Pemanfaatan orientasi, informasi, karier. Orientasi informasi dunia kerja Orientasi informasi pendidikan tinggi. Untuk mendukung dan mengoptimalkan kegiatan konseling, maka BK juga menyediakan kegiatan pendukung antara lain: a. b. c. d. e. Aplikasi Instumentasi Himpunan Data Konfrensi Kasus Kunjungan rumah Alih Tangan Kasus

Dalam kegiatan pelayanannya guru BK harus berpegang teguh kepada azasazas dari bimbingan dan konseling yang diantaranya adalah: a. Azas kerahasiaan b. Azas kesukarelaan c. Azas keterbukaan d. Azas kegiatan e. Azas kemandirian f. Azas kekinian g. Azas kedinamisan h. Azas keterpaduan i. Azas kenormatifan j. Azas keahlian k. Azas alih tangan l. Tut Wuri Handayani Pemanfaatan ruang BK adalah untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa baik itu masalah di sekolah maupun masalah pribadi yang mengakibatkan siswa tersebut terlambat dalam proses pembelajaran di sekolah. Untuk anak yang bermasalah di sekolah seperti sering melanggar tata

21

tertib sekolah, maka pemanggilan orang tua siswa juga dilakukan apabila anak tersebut sudah tidak bias ditangani oleh sekolah. Hal yang dilakukan oleh petugas BK dalam hal ini guru BK adalah mengajak siswa tersebut berkonsultasi dan selanjutnya diberikan solusi dalam menyelesaikan masalahnya. Setelah itu hasilnya kembali pada siswa tersebut dalam mengikuti solusi yang diberikan. Fasilitas yang ada di ruang BK, yaitu; Meja dan kursi petugas BK Meja dan kursi tamu Papan struktur organisasi ( terlampir ) Computer Televise Tape recorder Rak arsip Papan data Kotak pelanggan Papan agenda Foto Presiden dan Wakil Presiden RI Kalender Cermin Jam dinding Upaya sekolah/petugas/guru BK dalam mengatasi fasilitas yang kurang di ruang BK adalah dengan mengajukan proposal setiap tahun ajaran baru kepada wakil kepala sekolah (wakasek) sarana dan prasarana, kemudian wakasek sarana dan prasarana akan menindaklanjuti proposal tersebut. Biasanya komite sekolah juga banyak membantu dalam penyediaan sarana dan prasarana di ruang BK.

5. Bangunan/Fasilitas Yang Lain a) Ruang Kepala Sekolah Sesuai dengan namanya, ruangan ini digunakan untuk tempat kerja kepala sekolah dan digunakan juga sebagai ruang pertemuan Kepala Sekolah dengan tamu-tamunya. Ruang Kepala Sekolah juga digunakan sebagai tempat

22

siswa jika ingin bertemu dengan Kepala Sekolah untuk menunjang kegiatan kesiswaan. Fasilitas yang ada di ruang Kepala Sekolah yaitu; Foto Presiden dan Wakil Presiden Meja kerja Meja dan kursi tamu Rak tempat piala Komputer Televisi Jam dinding Telepon Faximile AC Lemari Papan agenda b) Ruang Guru Ruang guru adalah ruang untuk mendukung para guru melaksanakan tugasnya maka sekolah menyediakan beberapa fasilitas penunjang yang ada di ruang guru adalah sebagai berikut: a) Kursi kerja guru (44 bh) b) Meja kerja guru (44 bh) c) Kursi tamu d) Meja tamu e) Jam diding f) Kipas angin gantung g) Salon h) TV i) Dispenser j) Papan agenda kerja k) Papan program kerja l) Papan kalender pendidikan m) Papan pengumuman n) Gambar presiden/wapres

23

o) Cermin rias Ruangan guru dimanfaatkan sebagai ruang kerja oleh guru di SMA Negeri I Sukawati. Setiap guru yang ada di SMA Negeri I Sukawati mendapatkan 1 meja kerja di ruangan ini. Meja kerja ini biasanya digunakan untuk menyimpan arsip-arsip guru bersangkutan. Karena yang menempati ruangan ini adalah guru maka segala fasilitas yang ada di ruangan ini juga dikelola oleh guru-guru.

c) Ruang Tata Usaha Ruangan tata usaha dimanfaatkan untuk kerja pegawai tata usaha. Selain itu ruangan ini juga dimanfaatkan untuk menyimpan arsip-arsip sekolah seperti arsip tentang data guru, pegawai, dan siswa. Pengelolaan ruang tata usaha dilakukan oleh pegawai tata usaha guna mendukung pekerjaannya. Struktur organisasi pegawai tata usaha (terlampir). d) Ruang OSIS SMA Negeri 1 Sukawati, memiliki satu ruangan untuk melangsungkan kegiatan organisasi kesiswaan (OSIS). Ruang ini oleh OSIS SMA Negeri 1 Sukawati untuk melangsungkan aktivitas sehari- hari dan tugas kesiswaan seperti, sebagai tempat rapat OSIS dalam rangka kegiatan kesiswaan (rapat persiapan MOS, rapat OSIS sebelum melakukan razia kepada siswa, rapat koordinasi dan rapat kerja pengurus OSIS) dan sebagai tempat kerja pengurus OSIS. Adapun fasilitas- fasilitas yang terdapat di ruang OSIS sebagai berikut: a) bendera merah putih b) bendera Osis c) meja (3 buah) d) almari (2 buah) e) kursi (10 buah) f) gambar Presiden dan Wakil Presiden g) burung garuda h) baju paskibraka i) j) keranjang sampah sapu ijuk

k) sapu bulu

24

l)

computer

m) sound sysrem n) jam dinding o) kipas angin p) kalender q) lukisan Masa bakti pengurus OSIS SMA Negeri 1 Sukawati adalah satu tahun. Setiap tahunnya diadakan pemilihan anggota baru dan para kandidat merupakan perwakilan dari kelas X dan XI. Calon ketua OSIS merupakan pilihan dari Pembina OSIS dan akan dipilih untuk menjadi ketua OSIS oleh seluruh siswa SMAN 1 Sukawati. Karena kapasitas ruangan OSIS yang kecil, kegiatan rapat dan penyusunan program kerja biasanya diadakan di ruang lain, misalnya di ruang serba guna atau di ruang kelas. Kegiatan yang diprogramkan oleh OSIS biasanya mengenai pelaksanan MOS, ulang tahun sekolah, peringatan hari kemerdekaan, kegiatan tengah semester dan lain-lain. Jika OSIS mengalami kendala dengan masalah pendanaan, OSIS mengajukan proposal kepada Pembina OSIS, Pembina OSIS mangajukan kepada Wakasek, kemudian berlanjut ke Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah. e) Ruang UKS Ruang UKS SMA Negeri 1 Sukawati digunakan sebagai ruang pengobatan pertama jika ada warga sekolah (siswa, guru, dan pegawai) yang sakit. Ruang UKS juga digunakan oleh siswa tergabung dalam KKR ataupun siswa yang mengikuti ekstrakurikuler PMR. Ruang UKS ini tiap minggunya dibersihkan oleh anggota PMR Fasilitas yang ada di ruang UKS yaitu; Tempat tidur (5 buah) Kursi Meja Timbangan dan alat pengukur tinggi badan Tirai pembatas pasien Kotak obat Jam dinding

25

Kipas angin Struktur kepengurusan ( terlampir) Ruang UKS ini, disediakan untuk merawat siswa dan warga sekolah lainnya yang mengalami sakit pada saat berada di sekolah, misalnya siswa yang pingsan saat upacara bendera atau siswa yang tiba-tiba sakit saat proses belajar mengajar di kelas. Siswa yang sakit akan dirawat dan diberi pertolongan pertama di UKS dengan memanfaatkan fasilitas dan obat-obatan yang tersedia di dalam ruangan. Jika keadaan siswa belum membaik maka akan diperiksakan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. SMA Negeri 1 Sukawati menyadari bahwa peran UKS juga penting di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, pemanfaatan ruangan UKS selalu ditingkatkan. f) Gudang Gudang yang dimiliki SMA Negeri 1 Sukawati digunakan untuk menyimpan alat-alat olahraga seperti tolak peluru putra dan putri, lembing, cakram, bola basket, bola volly, bola kasti, matras, dll. Selain itu juga digunakan untuk menyimpan barang-barang lain untuk keperluan sekolah seperti tangga, selang, dan lainnya. g) Ruang KSPAN Ruang KSPAN terletak di sebelah barat ruang kelas XI IPA 3 dan XI IPA 2. Di ruang KSPAN dilengkapi dengan gambar Presiden dan Wakil Presiden, Bendera Merah Putih, Bendera KSPAN, satu set meja beserta administrasi KSPAN, meja beserta piala yang pernah diraih, gambar-gambar untuk mensosialisasikan tentang akibat penyalahgunaan narkoba dan penyebaran virus HIV/AIDS serta poster dan kording yang tujuannya mengajak warga sekolah menghindari penyalahgunaan narkoba dan seks bebas. Di ruang KSPAN juga disediakan meja konseling, jadwal piket harian, rak tempat meletakkan buku-buku dan administrasi lainnya, dan beberapa piagam penghargaan. h) Ruang Pramuka Ruang pramuka terletak paling barat bersebelahan dengan GOR. Sekretariat Pramuka Ambalan Bima Sakti sebagai julukan SMA Negeri 1 Sukawati untuk melaksanakan kegiatan administrasi kepramukaan. Pada ruangan ini terdapat satu set meja dan satu buah almari untuk menyimpan data dan

26

administrasi kepramukaan. Sebagai kelengkapan ruangan dipasang gambar Presiden dan Wakil Presiden, Bendera Merah Putih, dan Bendera Logo Pramuka i) Gedung Serba Guna Gedung Serba Guna yang dimiliki SMA Negeri 1 Sukawati memiliki luas 448 m2 digunakan sebagai tempat olahraga bulutangkis maupun pingpong. Selain itu, gedung yang baru selesai dibangun ini juga digunakan sebagai tempat pentas saat ada kegiatan di sekolah dan juga digunakan apabila ada rapat dengan orang tua siswa. j) Padmasana Padmasana SMA Negeri 1 Sukawati terletak di timur laut lingkungan sekolah. Padmasana digunakan sebagai tempat persembahyangan oleh guru, siswa maupun pegawai yang beragama Hindu. k) Pura Giri Putri Pura Giri Putri dibangun di SMA Negeri 1 Sukawati berkaitan dengan keadaan tanah tempat didirikan sekolah sebelumnya. Pura ini digunakan juga sebagai tempat persembahyangan bagi warga sekolah yang beragama Hindu. Selain itu pura ini juga sebagai tempat persembahyangan bagi warga desa Jungut. l) Koperasi Koperasi yang ada di SMA Negeri 1 Sukawati tentunya digunakan oleh siswa sebagai tempat untuk membeli keperluan sekolah, dan digunakan juga sebagai penunjang pembelajaran perkoperasian di sekolah. Koperasi ini, selain dimanfaatkan sebagai tempat memperoleh kebutuhan siswa dan konsumsi guru, koperasi ini juga digunakan untuk menyalurkan buku-buku pelajaran dan LKS untuk siswa dan guru. Struktur organisasi terlampir. m) Kantin Sekolah Kantin sekolah berada di sebelah utara perpustakaan. Kantin sekolah menjual makanan, minuman dan barang-barang lain agar siswa tidak berbelnaja keluar areal sekolah. Pengelolaan kantin diserahkan kepada Koperasi Guru Pegawai KSDS (Koperasi Suksma Dana Sejahtera) yang merupakan organisasi koperasi sekolah yang anggotanya terdiri dari guru atau pegawai SMA Negeri 1

27

Sukawati. Sedangkan kantin di areal parkir terdiri dari 4 unit dimana dikelola oleh guru atau pegawai secara perorangan. n) WC Sekolah Sekolah juga menyediakan fasilitas ruangan WC/ kamar mandi. Di SMA Negeri 1 Sukawati terdapat 2 buah kamar mandi siswa yaitu kamar mandi lakilaki dan kamar mandi perempuan yang masing-masing ada ruang. Kamar mandi guru dan pegawai ada di dalam ruang guru. Adapun kelengkapan yang tersedia yaitu berupa perlengkapan WC seperti, sabun untuk membersihkan tangan, bak air, sikat pembersih ruangan, kran air, gayung air, wastafle dan fasilitas lainnya. Untuk pemeliharaan dan menjaga kebersihannya dilakukan oleh semua warga sekolah yang menggunakan fasilitas ini, yang juga dibantu oleh petugas kebersihan sekolah. o) Tempat Parkir SMA Negeri 1 Sukawati memiliki fasilitas parkir berupa tempat parkir sepeda motor. Jumlah tempat parkir ada dua yaitu parkir untuk guru dan pegawai yang terletak di sebelah timur pos satpam dan parkir untuk siswa yang terletak di sebelah selatan kantin. p) Bale Bengong SMA Negeri 1 Sukawati memiliki fasilitas bale bengong yang digunakan sebagai tempat bersantai bagi para siswa, guru maupu pegawai. q) Pos Satpam Pos satpam digunakan oleh satpam untuk tempat berjaga dan apabila ada tamu yang berkunjung wajib untuk melapur dulu di pos satpam. Fasilitas yang ada di pos satpam adalah kursi, meja, dan tape recorder. r) Tempat Guru Piket Tempat guru piket terletak di sebelah barat ruang BK, tempat ini digunakan sebagai tempat guru yang sedang piket harian. Tempat ini juga digunakan siswa sebagai tempat untuk mencari informasi guru yang mengajar, jadwal, dll.

28

3.2.1.5 Unsur Non Fisik Sekolah A. Keadaan guru dan Pegawai Tata Usaha (Administrasi) SMA Negeri 1 Sukawati sebelumnya dipimpin oleh Drs. I Nyoman Sudana namun sejak tanggal 15 Juni 2011 terjadi pergantian kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri I Sukawati sehingga untuk sekarang ini dipimpin oleh Drs. Gusti Made Puja Armaya, MM, M.Pd. Dalam menjalankan tugasnya selaku kepala sekolah, dibantu oleh enam orang wakil kepala sekolah yaitu: Wakil Kepala Sekolah Bidang Penj. Mutu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas : Drs. A.A Nyoman Darma : I Ketut Kaptika S.Pd : Drs. I Ketut Supir : Drs. Made Gunastra

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana : Drs. Made Suastika Selain itu SMA Negeri 1 Sukawati juga memiliki guru pengajar sebanyak 70 orang yang terdiri dari guru tetap dan guru honor. Jumlah Guru No. Mata Pelajaran PNS GTT/ Honor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Biologi Kimia Sejarah Geeografi Ekonomi/ Akutansi Sosiologi Antropologi Pendidikan Seni 3 3 6 5 6 5 6 3 3 3 4 2 1 4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6 6 7 5 6 3 3 3 4 2 1 4 2 3 6 6 7 5 6 3 2 3 4 1 1 4 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 Total Kesesuaian Sesuai Tidak

29

15.

Penjas, Kesehatan

Olahraga

dan

16.

Teknologi Komunikasi

Informasi

dan

17.

Keterampilan/ Jepang

Bhs.

Asing

18. 19.

Bahasa Asing Pariwisata Bimbingan Pekerti Karier/BP/Budi

0 4

1 0

1 4

1 4

0 0

20.

Muatan Lokal (Bahasa Bali) Jumlah

3 65

0 5

3 70

3 66

0 4

tabel 1 : Jumlah tenaga edukatif di SMA Negeri I Sukawati Untuk tugas administrasi atau pegawai tata usaha, SMA Negeri 1 Sukawati memiliki 26 orang pegawai dengan status 15 orang sebagai pegawai tetap dan 9 orang sebagai pegawai honorer.
No 1 2 3 4 5 6 Kualifikasi S1/S2 D3/Sarmud D2 D1 SMA SMP =< Jumlah Status Kepeg Tetap Honor 4 1 0 1 0 0 0 0 9 3 2 6 15 11 Jenis Kelamin Laki Perempuan 1 4 1 0 0 0 0 0 2 10 6 2 10 16 Jumlah 5 1 0 0 12 8 26

tabel 2 : data tenaga administratif/pegawai tata usaha Selain guru pengajar dan pegawai administrasi, sekolah juga memiliki pegawai khusus yang akan membantu kelancaran kegiatan di sekolah diantaranya: 1 orang yang bertugas sebagai laboran 2 orang sebagai petugas di perpustakaan 2 orang satpam 3 orang tukang kebun 4 orang tukang sapu 1 orang waker

30

No

Tenaga Kependidikan Petugas Perpustakaan Petugas Laboratorium Tenaga Teknisi Penjaga sekolah Tukang Kebun Tukang Sapu Satpam Jumlah

Kualifikasi

Status Kepeg

Jenis Kelamin L 1 1 0 1 3 0 2 8 P 1 0 0 0 0 4 0 5

Jumlah

S1 D3 SMA SMP SD Tetap Honor 1 1 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 0 1 3 1 0 0 1 1 3 1 7 1 0 0 0 1 0 1 3 1 1 0 1 2 4 1 10

1 2 3 4 5 6 7

2 1 0 1 3 4 2 13

tabel 3 : data pegawai khusus di SMA Negeri I Sukawati Adapun jumlah rasio jumlah siswa dengan guru dan rasio jumlah siswa dengan pegawai administrasi adalah sebagai berikut: a. Rasio jumlah guru dan siswa adalah 70 : 835 sehingga dapat disimpulkan rata- rata rasio perbandingannya adalah 1:12 b. Rasio jumlah pegawai administrasi dan siswa adalah 26 : 835 sehingga dapat disimpulkan rasio perbandingannya adalah 1 : 32 Dalam pembagian tugas, baik guru maupun pegawai administrasi sudah diatur dengan sedemikian rupa oleh Kepala Sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk dewan guru pembagian tugas yang berkaitan dengan kurikulum dipercayakan sepenuhnya kepada Wakasek Kurikulum, sedangkan Wakasek Kesiswaan mengatur kegiatan extrakurikuler dan kegiatan kesiswaan lainnya. Untuk bidang yang berkaitan dengan masyarakat sekolah dan masyarakat diluar organisasi sekolah diatur oleh Wakasek Humas. Wakasek Sarana dan Prasarana memiliki tugas untuk mengelola semua sarana dan prasarana sekolah. Jika dilihat dari beban mengajar, setiap guru seharusnya mempunyai beban mengajar maksimal 18 jam per minggu, tetapi karena pertimbangan tertentu masih ada beberapa guru yang mengajar lebih dari 18 jam pelajaran setiap minggunya. Sedangkan jumlah mata pelajaran yang diasuh oleh setiap guru maksimal 2 mata pelajaran. Untuk tugas selain tugas mengajar setiap guru memiliki satu tugas tambahan seperti menjadi pembina ekstra kurikuler, wali kelas, ataupun menjadi pembina Osis dan wakasek, tetapi masih ada beberapa

31

guru yang merangkap menjadi wali kelas dan pembina ekstra kurikuler. Data jumlah jam mengajar dan jadwal pelajaran SMA Negeri I Sukawati (terlampir). Beban mengajar guru dilihat dari jumlah jam dan jumlah mata pelajaran yang diasuh sebagai berikut: Satu orang guru memegang satu mata pelajaran sesuai dengan bidang studinya. Beberapa guru mendapat tugas sebagai guru piket Beberapa guru mendapat tugas sebagai wali kelas Dalam melaksanakan tugas dari masing-masing personalia sekolah baik Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru, maupun pegawai selalu memperhatikan alur koordinasi dan tanggung jawab sehingga kerjasama antar pihak tetap terjalin dan dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuan bersama. Semuanya tersebut sudah diatur dan dibuat dalam Struktur Organisasi Sekolah (terlampir). Adapun rincian uraian tugas personalia SMA Negeri 1 Sukawati adalah sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah bertugas dan berfungsi sebagai edukator, manajer, administrasi dam supervisor, pemimpin / leader, inovator dan motivator. a. Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan PBM secara efektif dan efisien. b. Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas : 1. Menyusun perencanaan 2. Mengorganisasikan kegiatan 3. Mengarahkan kegiatan 4. Mengkoordinasikan kegiatan 5. Melaksanakan kegiatan 6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan 7. Menentukan kegiatan 8. Mengadakan rapat 9. Mengambil keputusan 10. Mengatur PMB

32

11. Mengatur administrasi, ketatausahaan siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan / RAPBS. 12. Mengatur OSIS 13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait. c. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi : 1. Perencanaan 12. Perpustakaan

2. Pengorganisasian 13. Laboratorium 3. Pengarahan 14. Ruang ketrampilan

4. Pengkoodinasian 15. Bimbingan konseling 5. Pengawasan 6. Kurikulum 7. Kesiswaan 8. Ketatausahaan 9. Ketenagaan 10. Kantor 11. Keuangan d. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai : 1. PBM 2. Kegiatan BK 3. Kegiatan ekstrakurikuler 4. Kegiatan ketatausahaan 5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait. e. Kepala sekolah sebagai pemimpin / leader : 1. 2. 3. 4. 5. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab. Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa. Memiliki visi dan memahami misi sekolah. Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah. Membuat, mencari dan memilih gagasan baru. 6. Saran dan prasarana 7. Kegiatan OSIS 8. Kegiatan 7K 16. UKS 17. OSIS 18. Serbaguna 19. Media 20. Gudang 21. 7 K

33

f. Kepala sekolah sebagai inovator bertugas melakukan pembaharuan di bidang KBM, BK, Ekstrakurikuler dan Pengadaan. g. Kepala sekolah sebagai motivator 1. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk bekerja. 2. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk KBM / BK 3. Mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum. 4. Mengatur ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar. 5. Mengatur halaman / lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur. 6. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan. 7. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan. 8. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan dengan wakil kepala sekolah. 2. Wakil Kepala Sekolah Wakasek membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan melaksanakan program. Pengorganisasian Pengarahan Ketenagaan Pengkoordinasian Pengawasan Penilaian Identifikasi dan pengumpulan data Penyusunan laporan

a. Wakasek Kurikulum 1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan. 2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

34

3. Mengatur penyusunan program pengajaran (program semester, program satuan pelajaran dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum). 4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. 5. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembuatan raport dan STTB. 6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran. 7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. 8. Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran. 9. Menyusun laporan b. Wakasek Penjaminan Mutu 1. Mengatur pembinaan untuk siswa yang mengikuti olimpiade dan lomba-lomba yang diadakan di dalam maupun di luar wilayah 2. Mengawasi keterlaksanaan program-program yang menunjang peningkatan mutu sekolah 3. Merencanakan jam belajar tambahan sebagai pengayaan kepada siswa dalam rangka peningkatan mutu siswa 4. Mengatur mutasi siswa 5. Menyusun laporan c. Wakasek Kesiswaan 1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. 2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K. 3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi

ketrampilan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Paskibra, dan lain-lain. 4. Mengatur program pesantrean kilat. 5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah. 6. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi. 7. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa.

35

d. Wakasek Prasarana 1. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang PBM. 2. Merencanakan program pengadaannya. 3. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana. 4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian. 5. Mengatur pembakuannya. 6. Menyusun laporan. e. Wakasek Humas (hubungan dengan masyarakat) 1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan BP3 dan peran BP3. 2. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata. 3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan). 4. Menyusun laporan.

3. Guru Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru, meliputi : a. Membuat perangkat program pengajaran AMP Program tahunan / semester Program satuan pelajaran Program rencana pengajaran Program mingguan guru UKS b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran. c. Melaksanakan kegiatan penilaian, proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir. d. Mengadakan analisis hasil ulangan harian.

36

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pergayaan. f. Mengisi daftar nilai siswa.

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengembangan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar. h. Membuat alat pelajaran / alat peraga. i. j. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyaratan kurikulum.

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah. l. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. m. Membuat tatanan tentang kemajuan hasil belajar siswa. n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran. o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum. p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

4. Wali Kelas Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut : a. Pengelolaan kelas b. Penyelenggaraan administrasi kelas, meliputi : 1. Denah tempat duduk siswa 2. Papan absensi siswa 3. Daftar pelajaran kelas 4. Daftar piket kelas 5. Buku absensi siswa 6. Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas 7. Tata tertib siswa c. Penyusunan statistik bulanan siswa. d. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa. e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa. f. Pencatatan mutasi siswa. g. Pengisian buku lapangan penilaian hasil belajar. h. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

37

5. Kepala Tata Usaha Kepala Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah, dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan program kerja TU sekolah. b. Pengelolaan keuangan sekolah. c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa. d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai TU sekolah. e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah. f. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah. g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan TK. h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan

ketatausahaan secara berkala.

B. Keadaan Siswa Jumlah keadaan siswa SMA Negeri 1 Sukawati untuk sekarang ini adalah sebanyak 835 orang, dengan rincian sebagai berikut:

DATA SISWA KELAS L X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 13 13 14 20 21 20 22 26 30 P 19 19 18 24 26 27 25 21 15 JML 32 32 32 44 47 47 47 47 45

Jumlah
XI IPA.1

179
2

194
22

373
24

38

XI IPA.2 XI IPA.3 XI IPA.4 XI IPA.5 XI IPS XI IPB

11 8 15 15 32 21

18 20 15 15 11 10

29 28 30 30 43 31

Jumlah
XII IPA.1 XII IPA.2 XII IPA.3 XII IPA.4 XII IPA.5 XII IPS XII IPB

104
9 9 8 13 21 30 17

111
23 23 26 22 16 15 15

215
32 32 34 35 37 45 32

Jumlah
TOTAL

107

140

247

835

tabel 4 : data jumlah siswa tahun ajaran 2011/2012 Keadaan siswa tidak naik kelas, putus sekolah/ Drop Out di SMA Negeri 1 Sukawati adalah secara normal dari tahun ke tahun siswa tidak naik kelas rata- rata 0,26 % dan untuk siswa yang putus sekolah karena biaya sampai saat ini masih bisa ditanggulangi oleh sekolah dengan adanya bantuan beasiswa baik dari komite maupun dari pemerintah atau pihak- pihak lain yang peduli terhadap kemajuan sekolah.
NO TAPEL JML SISWA PUTUS SEKOLAH KLS X KLS XI KLS XII TOTAL JML SISWA TINGGAL KELAS KLS X KLS XI KLS XII

1 2 3 4

2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010

JUMLAH RATA-RATA

tabel 5 : data jumlah siswa putus sekolah/tinggal kelas di SMA Negeri I Sukawati

39

NO

TAPEL L 13 10 8 9

JUMLAH SISWA KELUARGA TIDAK MAMPU KLS X KLS XI L 12 13 10 8 P 12 15 14 11 KLS XII L 18 12 13 10 P 9 12 15 14

TOTAL

JML SISWA PESERTA UJIAN DAN LULUS Peserta 235 267 310 Lulus 235 264 310

JML MELANJUTKAN PT DAN BEKERJA PTN 97 113 123 PTS 86 90 110 PTL KERJA -

1 2 3 4

2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010

P 15 14 11 12

L 43 35 31 27

P 36 41 40 37

tabel 6 : data jumlah siswa dari keluarga tidak mampu, siswa peserta dan lulus ujian dan siswa yang melanjutkan ke PT/bekerja Di SMA Negeri 1 Sukawati bagi siswa yang kurang mampu akan mendapatkan dana dari:
KELAS NO. SUMBER L 1 2 3 4 BKM GNOTA KOMITE BUMN JUMLAH 3 3 X P 1 1 L 1 1 2 4 XI P 4 2 6 L 4 2 6 XII P 6 3 1 10 15 4 11 30 JUMLAH

tabel 7 : sumber bantuan dana untuk siswa kurang mampu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri I Sukawati bertujuan agar didapatkan input peserta didik baru yang lebih berkualitas daripada tahun pelajaran sebelumnya. Untuk mencapai tujuan tersebut PPDB perlu diatur agar dapat berlangsung lancar dan hasil yang terukur. Di SMA Negeri I Sukawati PPDB mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang diterbitkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, yakni dapat melakukan TPA dengan pembagian kuota: 70 % jalur TPA, 20 % jalur prestasi, dan 10 % jalur Gakin. Adapun ketentuan PPDB SMA Negeri 1 Sukawati tahun ajaran 2011/2012 yaitu sebagai berikut: 1) Kuota jumlah siswa per kelas yang diterima sebanyak 32 orang atau total 192 orang untuk 6 kelas. Jumlah total kuota tersebut diterima dari jalur TPA 70 % atau sebanyak 135 orang, jalur prestasi 20 % atau sebanyak 38 orang, dan jalur Gakin 10 % atau sebanyak 19 orang. 2) Panitia TPA bertugas:

40

2.1 Menyiapkan segala sesuatunya terkait dengan kelancaran kegiatan TPA yang lebih berkualitas untuk mendapatkan calon peserta didik yang lebih berkualitas. 2.2 Menjaga kerahasiaan soal TPA dan menjaga pelaksanaan tes berlangsung aman, jujur, dan objektif. 3) Panitia Pendaftaran Ulang PPDB: 3.1 Menyiapkan administrasi untuk pendaftaran ulang PPDM hasil seleksi TPA 3.2 Menerima pendaftaran ulang calon peserta didik yang dinyatakan lulus dalam pengumuman TPA 3.3 Menjaga pelaksanaan pendaftaran ulang PPDB agar berlangsung aman, lancar, terkendali sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4) Keadaan post-mayor: 4.1 Untuk menjaga kemungkinan ada calon peserta didik yang lulus double di lebih dari 1 SMA Negeri dalam seleksi TPA yang mengakibatkan ada calon tidak mendaftar ulang, maka

pengumuman hasil TPA dilakukan jumlah maksimal kuota + 20 % cadangan ( Jadi kuota 192 orang + 39 orang = 231 orang atau maksimal 240 orang jika renking nilai TPA terbawah kembar). 4.2 Jika sampai batas waktu akhir pendaftaran ulang, jumlah yang mendaftar ulang sebanyak (192 + n % cadangan sesuai pengumuman TPA) maka pendaftaran ulang ditutup. Tidak ada lagi ada tambahan pendaftaran ulang di luar ketentuan yang berlaku, kecuali peserta lulus TPA yang memang belum datang mendaftar ulang karena satu alasan yang bisa diterima. 4.3 Jika ketentuan (4.1) dan (4.2) tersebut di atas telah dilaksanakan, ternyata jumlah yang mendaftar ulang tidak terpenuhi maksimal kuota 192 orang, maka mengisi kekurangan untuk mencapai kuota 192 orang dilakukan dengan perengkingan hasil TPA dari nama-nama pemohon. Nama-nama pemohon yang dinyatakan diterima diperlakukan sama seperti calon peserta didik yang lulus TPA. Yang dinyatakan tidak diterima ditempatkan di urutan

41

cadangan yang sewaktu-waktu kemungkinan dipanggil Kepala Sekolah jika nama rengking di atasnya tidak hadir mendaftar ulang. SMA Negeri 1 Sukawati terletak di kota kecamatan Sukawati, peserta didiknya berasal dari semua kecamatan di Kabupaten Gianyar dan beberapa siswa berasal dari luar Gianyar, kebanyakan siswa berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya berada di golongan menengah ke bawah. Penghasilan orang tuanya sangat bervariasi. Berikut ditampilkan keadaan Orang Tua peserta didik di SMA Negeri 1 Sukawati.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PNS ABRI

Pekerjaan

Jumlah

Prosentase

42 24 101 99 131 6 5 150 32 125 715

6% 3% 14% 13% 17% 1% 1% 23% 4% 19% 100%

SWASTA WIRASWATA DAGANG DOKTER PENGACARA TANI PENSIUNAN BURUH JUMLAH

tabel 8 : Keadaan Orang tua Peserta didik Tahun Pelajaran 2009/ 2010

Penjurusan dilaksanakan saat siswa naik ke kelas XI. Jurusan yang tersedia di SMA Negeri 1 Sukawati adalah jurusan IPA, IPS dan IPB (Bahasa). Siswa dapat memilih jurusan sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimilikinya, namun sebelumnya diadakan Tes Minat dan Bakat (semacam tes IQ) yang dijadikan bahan pertimbangan untuk siswa dan orang tua siswa dalam mengambil jurusan yang nantinya akan menentukan masa depan mereka. Dari sepuluh tahun belakangan ini jurusan IPA lebih diminati daripada jurusan IPS ataupun bahasa, hal ini dikarenakan banyak siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya dalam bidang IPA. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang memilih jurusan IPA ada lima kelas sedangkan jurusan IPS / IPB hanya ada satu kelas. 42

Adapun perbandingan jumlah siswa berdasarkan jurusan yang dipilih pada tahun ajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut: Kelas XI Jumlah siswa program IPA Jumlah siswa program IPS Jumlah siswa program IPB Kelas XII Jumlah siswa program IPA Jumlah siswa program IPS Jumlah siswa program IPB : 170 orang : 45 orang : 32 orang : 141 orang : 43 orang : 31 orang

C. Kegiatan Ekstra Kurikuler Selain dalam kegiatan belajar di kelas pada pagi hari, siswa juga aktif mengikuti kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang biasanya dilakukan pada sore hari dan minggu pagi yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang secara nyata diprogramkan dan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukawati sebanyak 25 jenis ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dibina oleh guru yang relevan dengan ekstrakurikuler tersebut. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang secara nyata diprogramkan dan dilaksanakan sekolah terlihat dalam tabel di bawah ini:
NAMA EKSTRAKURIKULER BIDANG SENI 1 Tari a. b. 2 Tabuh a. b. 3 Sastra dan Teater PEMBINA Ni Ketut Yamin Nip. 19621231 198703 2 161 Wayan Somawati Nip. I Wayan Sujana, SSP Nip.19571231 198003 1 201 Pelatih Luar KET

4 Gending Bali, Nyastra, Darma Wacana

I Wayan Lember Nip. a. I Ketut Kaptika, SPd Nip. 19671018 199002 1 002 b. I Wayan Sulendra Nip. 19640227 198703 1 015 a. Drs. I Made Wirta Nip.19651108 199003 1 011 b. I Made Tunggu, S.Pd

Pelatih Luar

43

c. 5 Seni Rupa BIDANG OLAHRAGA 1 Bakti Negara (Pencak Silat) a.

Nip. 19621231 199103 1 136 Drs I Wayan Wina Nip. 19641231 200501 1 026 I Dewa Made Sudiarka, SPd Nip. 19641231 198901 1 039 Nyoman Murdana, SPd Nip. 19591231 198304 1 047 I Kadek Suparwa Nip. Drs. I Made Suastika Nip.19600201 198603 1 031 I Wayan Rutawan Nip. Drs.I Nyoman Lanus Widnyana Nip. 19601005 198603 1 030 Ketut Astawa, SPd Nip.19671212 200501 1 008 I Wayan Wida, SPd Nip.19521231 197903 1 157 Pelatih Luar

a. b.

2 a. Kempo

a. b.

Pelatih Luar

b. Karate 3 Voli 4 Basket

a. a. a. b.

5 Pingpong

6 Bulu Tangkis

7 Atletik

drg.Kadek Purwata Nip. a. Drs. I Made Gunastra Nip. 19620622 198811 1 005 b. Drs.Made Rangun Nip.19520424 198003 1 023 a. Drs. Ketut Sudiana 19581231 199303 1 030 b. I Wayan Sugiarta, SPd Nip. 19620227 198703 1 013 c. Drs. Nengah Nurat Nip. 19601231198903 1 164 a. I Nyoman Murdana, SPd Nip. 19591231 198304 1 047 b. I Wayan Sudiasa Nip. Drs. Nengah Udiana Nip. 19581231 198603 1 286 Wayan Suarya Nip. Ketut Astawa, SPd Nip.19671212 200501 1 008 I Wayan Widiarta, S.Pd. Nip. -

Pelatih Luar

Pelatih Luar

8 Sepak Bola

a. b.

Pelatih Luar

9 Crecet

a. b.

Pelatih luar

44

BIDANG KETERAMPILAN 1 Jurnalistik

2 KIR

Drs. I Ketut Rema Nip.19601231 198603 1 358 b. I Wayan Budiarta, S.Pd. Nip. 19660706 199001 1 007 a. Drs. I Nyman Putra Nip. 19640705 199102 1 002 b. Dra. I Made Rusni Nip. 19620817 199303 2 003 c. I Made Darma, S.Pd, M.Si Nip. 19660505 199002 1 002 d. Drs.I Wayan Bajera Nip. 19621228 198903 1 010 e. Drs. Gusti Made Kari Nip.19630117 199003 1 010 a. Pelatih Luar

a.

English Club

4 Desain Grafis Komputer

Kadek Suastika, SS Nip. b. Putu Suhartana, SPd Nip. 19790211 200903 1 005 a. Tu De Tampyarta Nip. b. Wayan Bawa Parwita Nip. c. I Gede Ari Mahardika, S.Kom Nip.

BIDANG PENGEMBANGAN KARAKTER 1 Pramuka

I Wayan Tunas, SPd Nip. 19561231 198003 1 236 b. Dra.Gst Kt Oka Ratnadi Nip.19620720 198411 2 001 Gede Martika Yasa Nip. a. Dra. Ni Wayan Kasiani Nip. 19591231 199512 2 002 b. Desak Nyoman Puspayani,S.Pd Nip. 19660311 198901 2 004 c. Drs. I Ketut Patra Nip. 19601231 199203 1 111 a. Drs. I Wayan Godsuherman Nip.19611231 199203 1 073 b. I Wayan Arka, SPd Nip. 19570402 198603 1 013 a. Dra. Nyoman Tirta Nip.19621231 198703 2 159 b. Ni Ketut Darmini, SPd Nip. 19650524 198803 2 008 a. Putu Indra Prasetya, SPd Nip.19771116 200501 1 006 c. Pelatih Luar

a.

2 UKS

3 Sispala

4 KS-PAN

5 Green Teen

45

b. Ni Made Suryani,S.Pd Nip. 19580811 198603 2 008

tabel 9 :Ekstrakurikuler beserta Pembina Ekstra di SMA Negeri I Sukawati Kebijakan sekolah dalam mengelola ekstra kurikuler jika dilihat dari penyaringan siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut adalah siswa yang masuk melalui jalur prestasi langsung diwajibkan untuk mengikuti ekstra sesuai dengan prestasi yang dimiliki. Selain itu sekolah juga mewajibkan setiap siswa untuk mengikuti minimal 1 ekstra kurikuler wajib dan maksimal mengikuti 3 ekstra kurikuler. Dalam menentukan jenis ekstra kurikuler yang dipilih, sekolah memberikan kebebasan kepada masing-masing siswa. Selain itu sekolah juga mengambil kebijakan untuk tidak mewajibkan siswa kelas XII untuk mengikuti ekstra kurikuler supaya siswa kelas XII bisa lebih berkonsentrasi mengikuti pelajaran di dalam kelas. Jika dilihat dari segi pembinaan, yang membina ekstra kurikuler adalah guru-guru SMA Negeri 1 Sukawati dan untuk beberapa jenis ekstra tertentu ada yang menyewa pelatih dari luar sekolah. Jika dilihat dari segi pembiayaan, semua kegiatan ekstra kurikuler dibiayai oleh komite sekolah ataupun dari dana dari kas ekstrakurikuler tersebut. Jika dilihat dari sebaran jumlah siswa pada masing-masing bidang ekstra kurikuler, jumlah sebarannya tidak merata dimana ekstra wajib memiliki jumlah angggota paling banyak sedangkan untuk ekstra yang lain memiliki jumlah anggota yang jauh lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena ada siswa yang hanya memilih ekstra wajib saja dan tidak memilih ekstra yang lain Kendala-kendala yang dihadapi oleh sekolah (pembina) dalam menangani kegiatan ekstra kurikuler pada umunnya adalah mencari bibit-bibit yang dapat dijadikan kotingen dalam ekstra tersebut guna diikutkan dalam perlombaan serta sarana dan prasarana yang masih cukup terbatas. Cara-cara yang ditempuh dalam mengatasi masalah tersebut yaitu menerima siswa yang masuk ke SMA Negeri I Sukawati melalui jalur prestasi, mengadakan penyeleksian melalui tes untuk beberapa jenis ekstra kurikuler tertentu, dan meningkatkan anggaran untuk pembelian sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekstra kurikuler.

46

SMA Negeri I Sukawati memiliki berbagai prestasi dalam dalam bidang olahraga, kesenian, maupun dalam bidang kerindangan. Prestasi-prestasi yang pernah diraih oleh SMA Negeri I Sukawati (terlampir).

D. UKS dan kantin/koperasi sekolah UKS dikelola oleh sekolah dengan memanfaatkan piket jaga dari siswa-siswa yang mengikuti ekstrakurikuler PMR/KKR ataupun guru yang bertugas. (Fasilitas UKS telah dijelaskan sebelumnya di 3.1.5 bagian e). Kantin SMA Negeri 1 Sukawati SMA Negeri 1 Sukawati memiliki sebuah kantin yang terletak disebelah utara perpustakaan. Pengelolaan kantin diserahkan kepada Koperasi Guru Pegawai KSDS (Koperasi Suksma Dana Sejahtera) yang merupakan organisasi koperasi sekolah yang anggotanya terdiri dari guru atau pegawai SMA Negeri 1 Sukawati. Sedangkan kantin di areal parkir terdiri dari 4 unit dimana dikelola oleh guru atau pegawai secara perorangan. Di kantin SMA Negeri 1 Sukawati tersedia beberapa jenis makanan ringan, nasi bungkus, beberapa jenis roti, dan minuman. Kantin sekolah akan ramai dikunjungi siswa, guru, dan pegawai pada saat jam istirahat ataupun sehabis pelajaran olahraga. Selain itu ada juga siswa yang ke kantin pada saat jam pelajaran masih berlansung karena tidak adanya guru yang mengajar di dalam kelas. Koperasi SMA Negeri 1 Sukawati SMA Negeri 1 Sukawati memiliki sebuah Koperasi Sekolah yang dikelola oleh pegawai yang ditugaskan khusus untuk mengelola koperasi sekolah tersebut (struktur organisasi terlampir). Koperasi ini bernama KSDS (Koperasi Suksma Dana Sejahtera) dimana terdiri dari 3 unit usaha yaitu unit usaha simpan pinjam, unit usaha konsumsi dan unit usaha kantin sekolah. Unit usaha simpan pinjam diperuntukkan untuk guru dan pegawai SMA Negeri 1 Sukawati. Unit usaha konsumsi KSDS SMA Negeri 1 Sukawati menyediakan alat-alat tulis, buku paket, buku tulis serta berbagai jenis kebutuhan siswa yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Selain itu koperasi ini juga menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok untuk guru

47

dan pegawai. Koperasi sekolah juga menyediakan seragam sekolah dan perlangkapan lainnya seperti dasi, ikat pinggang, dan topi.

E. Parahyangan/ Tempat ibadah a. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Sukawati mayoritas beragama Hindu. Sebagai orang Bali yang beragama Hindu maka setiap tempat harus ada parahyangan/pelinggih sebagai tempat pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Selain itu di SMA Negeri 1 Sukawati juga ada Pura Giri Putri yang didirikan untuk memohon keselamatan warga sekolah selama berada di lingkungan sekolah mengingat bentuk tanah sebelumnya. b. Pemanfaatan Parahyangan dalam proses pendidikan siswa sudah cukup baik, selain digunakan untuk persembahyangan pada hari raya agama hindu misalnya purnama dan tilem ataupun pada saat odalan lain. Parahyangan juga digunakan untuk sembahyang setiap harinya oleh siswa, guru maupun pegawai. Selain itu juga digunakan sebagai tempat memberikan Dharma Wacana pada saat hari raya Saraswati sehingga dapat membantu siswa untuk lebih memahami mata pelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti. c. Di SMA Negeri 1 Sukawati juga memiliki peraturan tentang tata busana seluruh warga sekolah, apabila purnama dan tilem para siswa yang beragama Hindu mengenakan pakaian adat, pakaian yang dikenakan harus tertutup. Untuk yang perempuan tidak boleh menggunakan brokat, harus menggunakan bordiran yang berwarna putih/ kuning.

F. Pertamanan, Kerindangan, dan Kebersihan Sekolah SMA Negeri I Sukawati memiliki taman yang cukup luas dan tertata dengan rapi sehingga terlihat sangat indah. Taman-taman ini terdiri dari berbagai jenis tanaman seperti tanaman hias, bunga-bungaan, tanaman obat, dan ada juga koleksi tanaman-tanaman langka serta berbagai jenis tanaman anggrek. Khusus untuk tanaman anggrek dibuatkan suatu taman/tempat khusus sehingga taman ini sering disebut sebagai taman anggrek mini. Di dalam areal SMA Negeri I Sukawati juga banyak terdapat pohon-pohon yang cukup besar sehingga sekolah ini kelihatan sangat rindang. Para siswa pada saat jam istirahat juga sering

48

memanfaatkan tempat yang teduh di bawah pohon sebagai tempat untuk mengobrol dan bersantai. Jika dilihat dari segi kebersihan, lingkungan SMA Negeri I Sukawati juga tergolong lingkungan yang bersih. Dalam mengelola taman yang ada di sekolah ini, SMA Negeri I Sukawati mempekerjakan 4 orang sebagai tenaga kebersihan dan tukang kebun. Tenaga kebersihan dan tukang kebun ini membagi diri dalam bertugas yaitu ada yang bertugas membersihkan taman dan ada pula yang bertugas membersihkan ruangan guru dan pegawai. Sedangkan untuk pembersihan di ruang kelas dilakukan oleh siswa di kelas yang bersangkutan dengan membentuk piket harian. Dengan cara pengelolaan seperti ini, kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah selalu dapat terjaga.

G. Kesesuaian Data Dengan Tuntunan Stndar Pelayanan Minimal (SPM) Dari temuan data di atas, kesesuaian data yang ada di SMA Negeri I Sukawati dengan tuntutan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sekolah adalah sudah sesuai. Hal ini dapat dilihat dari segala fasilitas (sarana dan prasarana) termasuk tenaga pengajar yang ada di SMA Negeri I Sukawati sudah cukup dan sudah dapat memenuhi tuntutan standar yang ada. Jika dilihat dari bangunan yang ada bangunan fisik yang tersedia sudah bisa mendukung proses pembelajaran seperti bangunan untuk masing-masing kelas, laboratorium untuk tempat praktek, ruang untuk kegiatan ekstra/organisasi siswa, ruang guru, ruang pegawai, ruang kepala sekolah, wakil kepala sekolah serta bangunan-bangunan lain yang sudah dibahas di atas. . 3.2.2 Pengenalan Sikap dan Pola Tingkah Laku Siswa

3.2.2.1 Umum Setiap sekolah memang telah diwajibkan untuk memiliki aturan sebagai batasan-batasan maupun norma sekaligus alat pengontrol terhadap pola

tingkah laku siswa. Aturan atau yang lebih dikenal dengan sebutan tata tertib ini mengandung dan mengatur hak, kewajiban, larangan, serta sanksi-sanksi yang terkait dengan kegiatan sekolah. Tata tertib tersebut ditujukan baik untuk

49

siswa maupun guru dan staf pegawai. Dengan tujuan utamanya yaitu pembentukan sikap disilin dalam diri siswa, maupun guru dan pegawai. Gambaran yang penulis dapatkan tentang hubungan antar civitas di SMA Negeri 1 Sukawati adalah sebagai berikut : Hubungan social siswa dengan siswa Hubungan di kalangan siswa terlihat begitu baik. Dapat diperhatikan ketika jam istirahat, tercermin banyaknya jalinan keakraban antar siswa walaupun hanya di dalam lingkaran masing-masing. Sebagian besar siswa bergaul tanpa memandang tingkat senioritas mereka, walaupun masih tidak sedikit diantara mereka yang masih enggan terlihat akrab dengan adik kelas. Masih adanya sejumlah kelompok-kelompok yang lebih menonjol di sekolah, tidak membuat siswa lainnya terdorong untuk membatasi pergaulan mereka dengan ikut membentuk kelompok. Hubungan social antara siswa dengan guru Hubungan antara siswa dan para guru terjalin dengan baik. Siswa sangat menghormati guru, baik itu di luar kelas dengan cara memberikan salam. Namun hal tersebut tidak terlepas dari sopan santun seorang siswa pada gurunya. Dengan sikap siswa yang seperti itu, membuat guru juga bersikap baik dan menghormati siswa baik dalam pemberian materi ataupun diluar jam mengajar. Hubungan sosial guru dengan guru Adanya sikap kekeluargaan antar guru sangat jelas terlihat terutama ketikan jam istirahat, dimana biasanya para guru istirahat dan berkumpul di ruang guru. Terlihat banyak canda dan diskusi yang terjalin di ruang guru. Para guru memberikan contoh yang sepantasnya pada siswa, dengan menganggap semua guru adalah keluarga,dan harus menjalin hubungan yang baik, dikarenakan siswa akan menuruti guru mereka idak hanya dalam materi yang disampaikan, namun juga sikap guru dalam lingkungan sosialnya.

50

Dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan telah terjalinnya hubungan sosial dan kekeluargaan yang baik antar warga SMA N 1 Sukawati. 3.2.2.2 Kegiatan di Dalam Kelas 1. Sikap dan Tingkah Laku Siswa Saat Membuka dan Menutup Pelajaran. Siswa SMA Negeri 1 Sukawati untuk sekarang ini melakukan kegiatan belajar mengajar pada pagi hari dan sore hari. Kegiatan belajar mengajar pada pagi hari dilakukan selama 6 jam, yang dimulai dari pukul 07.30 sampai 12.30 wita dengan dua kali istirahat kurang lebih 15 menit yaitu pada pukul 09.30 dan pada pukul 11.30 kemudian dilanjutkan dengan jam siang yaitu dari pukul 13.00 sampai pukul 18.10 dengan dua kali istirahat yaitu pukul 14.20 dan 16.35. Sebelum bel tanda masuk berbunyi biasanya para siswa khususnya siswa yang beragama Hindu sembahyang ke Parhayangan sendiri atau bersama temantemannya. Pada saat bel tanda masuk berbunyi yaitu pada pukul 07.30 wita, para siswa masuk kelas bersamaan dengan teman kelas sambil berbincang-bincang. Setelah berada dalam ruangan kelas masing- masing, para siswa melakukan Tri Sandhya khusus bagi siswa yang beragama Hindu dengan waktu kurang lebih 10 menit. Saat persembahyangan Tri Sandhya selesai dilakukan, suasana kelas menjadi agak ribut kembali. Namun ketika guru masuk ke dalam ruangan suasana kelas menjadi tenang dan siswa kemudian mengucapkan salam panganjali umat yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian suasana kembali menjadi agak ribut karena ada beberapa siswa yang baru mengeluarkan alat-alat tulis serta buku paket pelajaran. Karena ini merupakan pertemuan pada minggu kedua, pelajaran diawali oleh guru dengan menanyakan kembali hal-hal yang dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kebetulan pada saat itu ada pekerjaan rumah yang diberikan guru dan siswa kemudian membahas pekerjaan rumah tersebut secara bersama-sama. Kemudian saat ditemukan permasalahan guru melempar permasalahan tersebut kepada siswa dan menyuruh siswa untuk menjawabnya. Kemudian suasana menjadi agak berisik karena siswa sibuk berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk membahas permasalahan yang dihadapi. Terlihat ada

51

beberapa siswa yang mengacungkan tangan untuk mengemukakan pendapat mereka mengenai masalah tersebut. Hal ini tidak dilakukan oleh semua siswa, ada beberapa siswa khususnya yang duduk di deret bangku belakang yang terlihat asyik mengobrolkan sesuatu yan lain. Sesaat sebelum bel pergantian pelajaran berbunyi guru memberikan tugas kepada siswa yang berupa pertanyaan yang ada di buku dan ada yang dibuat sendiri oleh guru. Suasana menjadi agak ribut karena ada beberapa siswa yang kurang jelas mendengarkan pertanyaan yang dilontarkan oleh guru langsung bertanya kepada teman sebangkunya. Saat bel pergantian jam pelajaran berbunyi guru kemudian mengakhiri pelajaran di dalam kelas dan siswa mengucapkan salam parama santhi. Ketika guru sudah berada di luar kelas suasana di dalam kelas menjadi agak gaduh karena ada siswa yang bercanda dengan temannya dan ada siswa yang sibuk mengeluarkan buku untuk pelajaran selanjutnya. Pada umumnya siswa akan melakukan persambahyangan kembali pada saat setelah bel istirahat kedua selesai.

2. Sikap dan Tingkah Laku Siswa Saat Interaksi Belajar Mengajar Interaksi selama proses belajar mengajar berlangsung antar siswa dan guru dapat dikatakan sudah bagus. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa di kelas berupa pemberian respon atau tanggapan akan persoalan dan pertanyaan yang dilontarkan sewaktu-waktu oleh guru. Sebagian besar, bahkan hampir 50% siswa di dalam kelas aktif memberikan respon ataupun tanggapan akan persoalan dan pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Banyak sedikitnya siswa yang aktif untuk merespon apa yang dilontarkan guru, tergantung dari sulit tidaknya persoalan atau pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Untuk memberi tanggapan, siswa kadangkala berdiskusi dengan teman sebangku sehingga interaksi tidak hanya terjadi antara siswa dengan guru saja melainkan juga dapat terjadi interaksi antara siswa dengan siswa. Dalam proses belajar mengajar tidak semua siswa dapat mengikuti dan merespon pelajaran dengan serius. Ketika ada siswa yang bersikap atau berperilaku kurang sopan, guru yang bersangkutan langsung memberikan peringatan atau teguran secara lisan. Kepada siswa yang berulang-ulang bersikap

52

dan berperilaku tidak sopan pada proses belajar mengajar berlangsung, maka guru yang bersangkutan akan membuat catatan kecil mengenai sikap dan prilaku siswa bersangkutan, yang akan digunakan sebagai penilaian efektif pada raport. Untuk menunjang proses belajar mengajar, maka siswa diharapkan menyediakan perlengkapan belajar secara individu (buku catatan, buku paket, LKS, dan alat tulis lainnya). Setiap siswa rata- rata sudah memiliki satu buah buku ajar dan LKS sebagai pedoman dalam belajar yang diperoleh melalui membeli secara individu, foto copy dan dengan jalan meminjam di perpustakaan. Sedangkan apabila ada siswa yang tidak membawa kelengkapan belajar, guru hanya memberi sedikit teguran dan anjuran kepada siswa yang bersangkutan. Tindakan guru pun berbeda-beda dalam menangani siswa yang tidak membawa peralatan belajar. Tindakan guru yang diambil disesuaikan dengan penting tidaknya alat belajar yang bersangkutan. Meskipun kondisi dan lingkungan belajar bagus dan lengkap tetapi itu tidak menjamin keberhasilan siswa untuk merubah sikap dan prilaku yang kurang baik, selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sikap dan pola tingkah laku siswa pada saat pelajaran dimulai dan berlangsung, juga dipengaruhi oleh interaksi siswa dengan guru, mata pelajaran yang diasuh dan pada waktu belajarnya. Biasanya untuk guru yang mengajar di kelas, tetapi tidak memberi perhatian atau tidak mengikutkan siswa dalam proses belajar mengajar atau tidak komunikatif, maka akan melahirkan sikap dan prilaku siswa yang tidak sopan (acuh tak acuh). Hal ini disebabkan karena tidak adanya interaksi dalam kelas (tidak adanya pertanyaan dari guru) sehingga kondisi kelas menjadi vacum dan siswa pun tidak semangat. Demikian pula halnya dengan mata pelajaran yang disajikan, juga mempengaruhi sikap dan pola tingkah laku siswa di dalam kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung, terutama apabila mata pelajaran yang sulit dimengerti oleh siswa, ini akan menyebabkan siswa menjadi tidak perhatian pada guru dan tidak aktif dalam memberi respon akan pertanyaan ataupun respon akan pertanyaan ataupun persoalan yang dilontarkan oleh guru bersangkutan. Selain itu, waktu penyajian juga mempengaruhi sikap dan prilaku siswa dalam kelas. Biasanya sikap dan prilaku siswa pada saat jam ke-7, siswa

53

sudah mulai tidak berkonsentrasi untuk belajar, sehingga siswa pun mulai tidak memperhatikan pelajaran yang sedang dijelaskan pada saat itu. 3. Pengelolaan Kelas Untuk menambah kesenangan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar, maka dilakukanlah pengelolaan kelas oleh guru wali bersama siswa. Salah satu pengelolaan kelas yang sering dilakukan oleh siswa yaitu mengatur tempat duduk siswa dan guru. Biasanya tempat duduk siswa diatur dengan berderet ke belakang dan dengan jarak yang agak renggang untuk memudahkan siswa berinteraksi dalam proses belajar mengajar. Posisi tempat duduk siswa (satu bangku terdiri dari dua orang) dan guru tidak berubah- ubah (tetap) sesuai dengan denah untuk memudahkan guru mengenali siswanya, kecuali siswa mendapatkan tugas diskusi kelompok, siswa boleh duduk bersama kelompoknya tidak sesuai dengan denah. Pengelolaan kelas yang lainnya adalah pemilihan perangkat kelas, yang biasanya dipilih oleh guru wali dan juga disetujui oleh para siswa pada awal tahun ajaran. Setelah menetapkan siswa yang menjadi perangkat kelas, selanjutnya diadakan pembagian kelompok piket. Kelompok piket dibagi rata anak laki- laki dengan anak perempuan. Piket dilakukan pada siang hari setelah proses belajar mengajar berakhir agar tidak terjadi keterlambatan membersihkan kelas pada pagi harinya. Adapun perbedaan perilaku siswa yang dikelola secara klasikal, kelompok, ataupun individu, adalah siswa yang dikelola secara klasikal akan amat bergantung terhadap guru dan sulit untuk mendiri karena guru yang lebih banyak memberikan informasi atau masukan-masukan terhadap siswa. Siswa yang dikelola secara kelompok akan berperilaku lebih aktif dan akan lebih banyak berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan akan terdapat interaksi yang bersifat kekeluargaan dan terjadi kerja sama antar anggota kelompok. Siswa yang dikelola secara individual akan lebih aktif dalam mengerjakan tugas, namun ada pula yang malas mengerjakan tugas dan hanya menyontek saja. Akan tetapi cara ini tidak efektif apabila siswa dalam satu kelas berjumlah banyak, karena dikhawatirkan guru akan sulit untuk membagi perhatiannya.

54

Adapun sikap dan prilaku siswa ketika guru pengajar terlambat dan berhalangan hadir ke kelas untuk untuk mengajar yaitu, jika guru bersangkutan terlambat hadir ke kelas, biasanya beberapa siswa ribut dan berprilaku tidak terkendali. Selanjutnya jika guru berhalangan hadir, biasanya siswa gembira terutama untuk mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa, tetapi hanya beberapa siswa. Selanjutnya, ketika siswa tahu guru yang bersangkutan berhalangan hadir, maka siswa melakukan aktivitas lain seperti, membaca di perpustakaan, berbincang- bincang dengan teman sekelas di teras kelas dan juga ada yang ke kantin. Apabila ada siswa yang terlambat masuk ruangan pada saat jam pelajaran pertama guru akan bertanya sebab keterlambatannya dan anak tersebut harus meminta izin petugas BK untuk masuk ke dalam kelas. Bila siswa terlambat masuk pelajaran setelah jam istirahat biasanya guru langsung memperbolehkan siswa tersebut masuk dan mengikuti pelajaran Apabila guru bersangkutan yang berhalangan hadir memberi tugas dan tidak diawasi oleh guru piket, biasanya siswa mengerjakan tugas tersebut dengan cepat- cepat dengan alasan agar dapat melakukan aktivitas lainnya, bahkan ada yang hanya mengandalkan pekerjaan temannya saja untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yang berhalangan hadir pada saat itu. Tetapi jika diawasi oleh guru piket, biasanya siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan lebih serius dan melakukan diskusi dengan teman sebangkunya, sehingga terdapat perbedaan sikap dan tingkah laku siswa pada saat mengerjakan tugas, antara yang diawasi dengan yang tidak diawasi oleh guru piket.

3.2.2.3 Kegiatan di Luar Kelas Saat jam pelajaran usai, terlihat beragam kegiatan yang bisa dilakukan siswa, seperti pergi ke kantin, membaca buku di perpustakaan atau hanya sekedar untuk menonton TV, dan ada yang duduk-duduk di depan kelas sambil mengorol. Sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, selama jam istirahat berlangsung secara umum tidak ada siswa yang berperilaku menyimpang atau berperilaku diluar aturan sekolah. Semua tingkah laku yang digambarkan siswa masih sebatas kewajaran anak SMA. Meskipun tidak jarang ada siswa yang

55

senang menjahili temannya, namun itupun masih bisa ditolerir. Hal tersebut kemungkinan didorong oleh diterapkannya sanksi bagi siswa yang secara sengaja melakukan tindakan diluar tata tertib yang diberlakukan. Dan mungkin juga dikarenakan asas kekeluargaan yang dipegang oleh siswa, sehingga mereka enggan untuk mencari masalah dengan temannya. Hubungan antar siswa terjalin sangat erat disaat apapun, tidak terlihat adanya permusuhan diantara siswa satu dengan siswa lain. Hal itu tampak ketika membaurnya seluruh siswa baik dengan teman, kakak kelas, adik kelas, sekalipun dengan gurunya, baik itu di perpustakaan maupun di kantin. Pemanfaatan waktu istirahat secara efisien dan efektif sudah dijalankan siswa dengan baik. Dapat dilihat dari kunjungan siswa ke perpustakaan disela-sela jam istirahat mereka. Penanganan yang dilakukan pihak sekolah untuk siswa yang bermasalah baik di luar maupun di dalam kegiatan belajar dibebankan langsung kepada guru BK. Namun terlebih dahulu anak tersebut diserahkan kepada guru bidang studi yang bersangkutan jika permasalahannya ketika jam pembelajaran berlangsung, atau menyerahkannya pada guru walinya. Jika dirasa anak tersebut masih tidak bisa dikendalikan, barulah diserahkan kepada guru BK yang akan

menindaklanjuti. Namun apabila guru BK juga tidak mampu menangani anak tersebut, penanganan akan diserahkan pada pihak sekolah dan orang tua siswa bersangkutan. Begitulah peran BK di sekolah, memberikan bimbingan atas segala masalah yang dialami oleh siswa baik itu dikelas maupun diluar kelas, sehingga siswa mendapatkan masukan dan jalan keluar dari permasalahan mereka. Disatu sisi BK juga berperan memberikan motivasi bagi siswa-siswanya agar belajar lebih giat lagi, lebih berprestasi, dan mengembangkan kariernya yang sesuai dengan minat dan bakan siswa itu sendiri. Hubungan antara sekolah dengan orang tua siswa sangat dijaga dengan baik oleh warga SMA N 1 Sukawati dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan melakukan diskusi dan komunikasi dengan orang tua siswa terkait masalah kesiswaan. Selain itu konsultasi dengan orang tua siswa yang bermasalah juga dilakukan oleh pihak sekolah melalui guru BK, dimana biasanya guru BK melakukan pendekatan dengan Home visit yaitu kunjungan kerumah-rumah siswa

56

yang bersangkutan. Mengadakan diskusi dengan orang tua siswa mengenai kirakira hal apa yang menyebabkan siswa tersebut menjadi siswa yang bermasalah di sekolah. Kegiatan tersebut diadakan agar orang tua siswa juga tahu bahwa perkembangan siswa di sekolah tidak hanya tergantung pada siswa itu sendiri dan guru, namun peran orang tua juga sangat berpengaruh.

3.2.3 Permasalahan Dalam melakukan observasi di SMA N 1 Sukawati penulis menemukan sebuah permasalahan yang sepertinya masih belum mampu ditangani secara maksimal oleh pihak sekolah, yaitu perilaku atau kebiasaan siswa yang ketika bel masuk kelas atau bel tanda istirahat sudah usai berbunyi ada beberapa siswa yang tidak langsung masuk ke dalam kelas, melainkan duduk-duduk sambil mengobrol di luar kelas, ketika melihat guru yang akan mengisi jam mereka sudah datang barulah mereka ikut masuk. Hal tersebut mencerminkan masih saja ada siswa yang kurang disiplin di dalam sekolah. Adapun masalah yang perlu diangkat dalam perkuliahan yang relevan dikampus adalah Bagaimana membangkitkan semangat siswa yang kurang agar mau berusaha untuk maju? Bagaimana cara guru untuk menghidupkan suasana kelas agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa?

3.2.4 Pengenalan Pembelajaran 3.2.4.1 Informasi Umum Identitas guru sebagai narasumber penulis, selama melakukan orientasi PPL- Awal di SMA Negeri 1 Sukawati adalah sebagai berikut: 1. Nara Sumber I(Guru Pembimbing) Nama Mata Pelajaran Materi ajar Kelas Waktu : Drs. I Wayan Artha Utama : Matematika : Integral : XII IPA 3 : 2x45 menit

57

2. Nara Sumber II Nama Mata Pelajaran Materi ajar Kelas Waktu : I Gede Ari Mahardika, S.Kom : TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) : Pengenalan Corel Draw : XII IPB : 2x45 menit

3. Nara Sumber III Nama Mata Pelajaran Materi ajar Kelas Waktu : Drs. Ketut Rema : Bahasa Jepang : Pengenalan dan Pelafalan Huruf Hiragana Katakana : XI IPB : 2x45 menit

3.2.4.2 Perencanan Pembelajaran Adapun cara guru pengajar menganalisis pelajaran atau

mengembangkan materi yaitu dengan cara membuat pokok bahasan sesuai dengan kurikulum terbaru dan disesuaikan dengan buku ajar maupun buku penunjang lainnya sehingga terdapat kesesuaian antara kurikulum dengan tujuan pengajaran pada semester bersangkutan. Mengenai cara penyusunan program tahunan, program semester dan program harian atau agenda harian, juga disusun oleh guru yang bersangkutan dengan memperhitungkan pokok bahasan yang harus diajarkan kepada siswa. Pertama program tahunan, untuk penyusunannya dilakukan dengan cara menghitung jumlah pokok bahasan yang dibagi persemester. Kedua, untuk program semester dibuat dengan cara membagi stndar kompetensi/ kompetensi dasar yang tertulis dalam program tahunan yang telah disusun sesuai dengan kalender pendidikan. Lamanya mengajar mingguan dalam satu semester disesuaikan dengan minggu efektif yang telah ditetapkan melalui kalender pendidikan. Sedangkan untuk program harian atau agenda harian disusun berdasarkan standar kompetensi/kompetensi dasar yang telah ditulis dalam program semester dan program tahunan. Program harian ini disusun oleh guru

58

pengajar setiap hari sebelum guru bersangkutan mengajar di lapangan, dengan menetapkan alokasi waktu yang sudah ditentukan. Adapun cara penyusunan silabus yang digunakan oleh guru pengajar yaitu dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku. Yang di dalam silabus memuat tentang standar kompetensi yang bersumber pada program tahunan, kompetensi dasar yang juga bersumber dari program tahunan, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, metode penilaian dan sumber dan alat yang digunakan dalam pembelajaran. Mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap bidang studi yang diajarkan oleh guru pengajar, juga disusun oleh guru bersangkutan. Penentuan standar kompetensi/kompetensi dasar dalam rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru pengajar, yang ditentukan berdasarkan standar kompetensi/ kompetensi dasar yang telah tertulis dalam program tahunan dan program semesteran yang telah disusun. Dalam rencana pembelajaran, juga dibuat langkah pembelajaran yang disusun berdasarkan pengembangan

kompetensi dasar yang disusun dalam rencana pembelajaran. Adapun yang dimuat dalam langkah pembelajaran yaitu indikator pencapaian, uraian materi yang akan dijelaskan oleh guru, kegiatan yang dilakukan oleh guru, kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan instrumen penilaian yang sudah ditetapkan oleh guru bersangkutan. Selain itu, dalam rencana pembelajaran juga memuat metode pembelajaran. Adapun metode pembelajaran yang digunakan yaitu, metode ceramah, tanya jawab, dan metode diskusi kelompok baik dalam kelas maupun di luar kelas.

3.2.4.3 Pelaksanaan Pembelajaran Adapun yang diamati penulis selama melakukan orientasi PPL-Awal di SMA Negeri 1 Sukawati yaitu pelaksanaan pembelajaran yang diantaranya memuat tiga hal, diantaranya sebagai berikut: a. Membuka Pelajaran Langkah awal yang digunakan oleh guru pada saat membuka pelajaran/pada saat memulai pelajaran yaitu dengan pemberian salam oleh guru kepada siswa yang selanjutnya diawali dengan melakukan pengabsenan siswa oleh guru.

59

Kemudian dilanjutkan cara mengulas kembali materi pelajaran yang lalu dengan menggunakan metode tanya jawab dimana metode ini adalah suatu cara yang dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan berupa soal-soal singkat kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut di depan kelas. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengingat kembali pelajaran yang telah diberikan sebelumnya dan mampu berkomentar bila ada hal-hal yang salah atau pun yang belum dimengerti sehingga siswa dapat memahami materi sebelumnya dengan mantap. Di samping itu biasanya guru akan memberikan sedikit lelucon ataupun beberapa cerita menarik yang berkaitan dengan materi, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian siswa agar siswa lebih santai dan tenang dalam menerima materi. Jika kegiatan pembelajaran berupa praktikum yang dilakukan di laboratorium, guru akan membuka pembelajaran dengan menjelaskan tata tertib, tujuan yang ingin dicapai, serta penerapan konsep yang nyata di kehidupan sehari-hari. Waktu pembelajaran disesuaikan dengan banyaknya jam pelajaran pada saat itu (satu jam pelajaran atau dua jam pelajaran). Sedangkan untuk alokasi waktu yang disediakan untuk membuka pelajaran sampai dengan penyampaian pokokpokok dasar materi pelajaran adalah sekitar 10 menit sampai dengan 15 menit. Mengenai alat bantu atau peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan oleh guru dalam menunjang pelajaran, biasanya menggunakan alat yang sesuai dengan materi pada saat pelajaran berlangsung. Adapun alat bant tersebut antara lain buku paket yang sudah sesuai dengan kurikulum serta buku penunjang lainnya yang dapat membantu proses belajar mengajar, selain itu guru juga menggunakan slide power point yang ditayangkan melalui proyektor. Akan tetapi pada petemuan pertama, guru biasanya belum masuk ke materi pembelajaran jadi belum memerlukan alat bantu. Materi-materi yang terdapat dalam buku paket tentu telah disusun sedemikian rupa sehingga antara satu materi dengan yang materi yang lain akan berhubungan dan materi selanjutnya pasti didukung oleh materi sebelumnya. Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan guru memiliki relevansi yang sangat erat dengan pelajaran inti yang disampaikan oleh guru. Melalui penyampaian sekilas materi pembelajaran, yang dilakukan saat membuka pelajaran, siswa akan

60

mengetahui pelajaran yang akan dipraktekkan dalam kegiatan inti sehingga, siswa akan dapat sedikit mengingat materi tersebut dan siswa akan lebih siap untuk mengikuti proses belajar mengajar. Membuka pelajaran yang disertai dengan penyampaian materi pada kegiatan inti juga dapat menambah interaksi antara siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, karena dengan adanya penyampaian materi tersebut siswa akan memiliki sedikit bayangan tentang materi yang akan dijelaskan, sehingga siswa bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan lebih aktif. b. Kegiatan Inti Memasuki kegiatan inti, guru pengajar dan siswa sudah mulai melakukan proses belajar mengajar. Guru akan mulai menjelaskan materi pelajaran yang sudah disusun dalam agenda harian guru, yang sebelumnya pada kegiatan pembukaan, guru telah menyampaikan materi tersebut secara umum (garis besarnya saja) sehingga materi yang akan dijelaskan oleh guru akan sesuai dengan program tahunan dan program agenda harian guru. Dalam penyampaian bahan ajar atau materi yang akan dijelaskan guru, guru mengawali dengan memberi penjelasan yang lebih umum terlebih dahulu yang selanjutnya memberi penjelasan lebih mengkhusus sesuai dengan indikator pencapaian dalam rencana

pembelajaran (metode deduktif). Khusus untuk mata pelajaran matematika dan IPA, guru model menyampaikan konsep dasar terlebih dahulu, sebelum guru memberikan LKS/Worksheet kepada siswa lalu memberikan waktu kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS tersebut. Selanjutnya guru membahasnya bersama serta memberikan kesimpulan untuk masing-masing pertanyaan, dengan cara ini siswa akan belajar lebih mandiri. Di dalam LKS terdapat pertanyaan mengenai konsep dasar maupun pengembangannya yang dapat membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Ketika memaparkan konsep dasar, guru mengelola kelas secara klasikal. Namun, ketika mengerjakan tugas, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 4 hingga 5 orang. Jika kelas dikelola secara individu, guru tetap memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman lainnya. Apabila siswa kurang mengerti guru akan menjelaskan kembali materi tersebut.

61

Mengenai siswa yang mengalami kesulitan belajar atau tidak aktif di dalam kelas selama proses belajar mengajar berlangsung, guru mengambil beberapa strategi diantaranya dengan mengajukan pertanyaan baik secara lisan atau tertulis sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru akan memberikan penguatanpenguatan positif kepada siswa sehingga siswa memiliki kepercayaan diri ketika mengikuti pembelajaran. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara memberikan perhatian khusus kepada siswa tertentu sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar atau tidak aktif mengikuti pelajaran pada saat itu akan menjadi lebih semangat untuk belajar dengan harapan melalui belajar atau ikut aktif belajar akan bisa mendapat perhatian dari guru yang mengajar pada saat itu. Selain itu, guru juga melakukan strategi berupa pemberian nilai bagi siswa yang aktif selama proses belajar mengajar berlangsung sehingga akan dapat memotivasi siswa yang dulunya kurang atau tidak aktif selama proses belajar mengajar berlangsung menjadi lebih aktif dan ingin belajar. Kemudian cara untuk menciptakan kondisi kelas yang kondusif. Ini berarti untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif guru mengharapkan siswa selalu bersikap dan bertindak sesuai dengan waktu. Jika guru sedang menjelaskan siswa diharapkan untuk bisa mengikuti pelajaran dengan serius atau sungguh- sungguh dan ketika guru memberi sedikit humor atau kata-kata yang dapat menghibur siswa, guru mengharapkan siswa untuk tidak terlalu tegang/ santai. Terakhir, siswa diharapkan untuk ingat akan tujuan dan yang ingin dicari di sekolah sehingga siswa tidak merasa terlalu ditekan oleh guru dengan aturan- aturan lain yang belum berhasil dalam menciptakan situasi belajar yang kondusif. Dalam mengembangkan materi yang sedang diajarkan, guru mencari buku sumber tambahan atau buku ajar lainnya. Sedangkan ketika guru menjelaskan di materi di lapangan, guru juga melakukan pengembangan materi yang sedang diajarkan dengan cara memberikan penjelasan dan informasi tambahan yang bersumber dari pengetahuan umum yang relevan dengan materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Apabila guru memerlukan alat bantu mengajar maka guru akan melakukan pemanfaatan alat peraga yang disediakan oleh sekolah. Mengenai pemanfaatan waktu mengajar guru menggunakan waktu atau jam pelajaran sesuai dengan lama jam mengajar dan selama waktu mengajar, guru akan terus mengisi

62

waktu tersebut untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, kecuali guru bersangkutan memiliki kesibukan lain atau kegiatan sekolah lain yang lebih penting. c. Menutup Pelajaran Dalam menutup kegiatan belajar mengajar, guru menggunakan strategi yang hampir sama ketika guru memulai pelajaran, yaitu guru menutup pelajaran dengan terlebih dahulu membuat kesimpulan hasil belajar. Yang dalam menyimpulkan hasil belajar pada saat itu, guru tidak langsung menyimpulkannya melainkan kembali memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran pada saat itu. Apabila kesimpulan hasil belajar yang disampaikan oleh beberapa siswa belum tepat, maka selanjutnya ditambahkan lagi oleh guru. Selain membuat kesimpulan hasil belajar, guru juga melakukan evaluasi secara lisan dengan memberi sedikit tambahan materi yang berkaitan dengan materi yang sudah dujelaskan pada kegiatan inti pembelajaran. Selama waktu belajar mengajar atau jam pelajaran belum habis, guru akan memberi evaluasi akhir sebagai akhir pelajaran. Selain digunakan sebagai alat evaluasi, pemberian kesempatan untuk bertanya bagi yang belum memahami gerakan juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan mendengarkan penjelasan guru. Dalam mengajar siswa, guru selalu berpedoman pada silabus yang telah disusun sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku. Apabila selama proses belajar mengajar berlangsung terjadi perubahan kurikulum, maka guru akan mengubah silabus tersebut sesuai dengan kurikulum yang baru. Hal yang berkesan selama proses belajar mengajar berlangsung adalah adanya simpati dari siswa untuk mendengarkan penjelasan guru dan respon yang tinggi dari para siswa saat menerima materi dengan sangat cepat. Interaksi yang terjadi antar siswa maupun siswa dengan guru penuh dengan nuansa kekeluargaan sehingga siswa tidak segan meminta petunjuk dari guru ketika mengalami kesulitan. Penulis berharap semoga atmosfer belajar yang sangat baik ini dapat lebih ditingkatkan di tahun-tahun mendatang

63

BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan Berdasarkan temuan dan bahasan yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: 1. Secara umum keadaan lingkungan fisik dan non fisik di SMA Negeri 1 Sukawati adalah baik. Lingkungan tersebut sangat mendukung dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif. Fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar juga cukup memadai, meskipun masih perlu adanya peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 2. Keadaan non fisik sekolah yang meliputi keadaan guru, pegawai administrasi, dan siswa secara umum baik. Perbandingan jumlah siswa, guru, dan pegawai masih dapat dikatakan seimbang dengan adanya pembagian beban tugas dari semua guru dan pegawai yang telah diatur dengan baik dan secara rata. 3. Sikap dan pola tingkah laku siswa SMA Negeri 1 Sukawati masih dapat dikatakan pada batas kewajaran dan tidak ada yang menimbulkan perilaku ekstrim. Siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan tertib. Demikian juga kreativitas siswa di luar kelas juga tinggi, dengan mengikuti ekstrakurikuler yang disediakan sekolah. 4. Perencanaan untuk pembelajaran yang dilaksanakan sehari-hari di SMA Negeri 1 Sukawati cukup baik sehingga proses pembelajaran juga dapat berjalan dengan cukup baik. Namun interaksi antara guru dan siswa masih perlu ditingkatkan.

4.2 Tindak Lanjut Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, penulis dapat

merekomendasikan hal-hal yang perlu ditindak lanjuti adalah sebagai berikut. 1. Pihak sekolah hendaknya memperbanyak koleksi buku-buku di perpustakaan khususnya buku paket yang akan digunakan oleh siswa

64

supaya siswa tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk membeli buku. 2. Pihak sekolah hendaknya melengkapi fasilitas-fasilitas yang kurang khususnya alat-alat laboratorium sehingga praktikum yang

dilaksanakan di laboratorium dapat berlangsung dengan efesien dan dapat memberikan manfaat. 3. Parkir sekolah perlu mendapatkan perbaikan seperti kurang memiliki atap, sehingga jika ujan siswa tidak perlu khawatir kendaraan dan helmnya kehujanan. 4. Sekolah agar bisa membenahi fasilitas-fasilitas yang ada, yang kebanyakan rusak seperti komputer-komputer yang ada di lab komputer kebanyakan sudah rusak dan keadaan WC/Toilet yang perlu diperhatikan.

65

You might also like