You are on page 1of 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Isolasi Bakteri Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pertumbuhan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Dalam membahas pertumbuhan mikroorganisme harus dibedakan antara pertumbuhan masing- masing individu sel dan pertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi (Suharjono, 2006).

Mikroorganisme ditemukan di hampir setiap lingkungan di permukaan bumi. Mikroba dapat bertahan hidup di begitu banyak lingkungan karena mereka kecil dan dengn jumlah menyebar, memenpati tempat kecil, membutuhkan hanya sedikit nutrien dan bergam keperluan nutrisionalnya (Ibrahim, 2007)

Kelompok mikroorganisme yang dikaji dalam mikrobiolgi salah satunya adalah bakteri. Sebagian besar bakteri adalah organisme bersel satu dengan bentuk-bentuk bulat, batang atau spiral, tapi beberapa jenis membentuk filamen. Kebanyakan ukurannya kecil, bisa dilihat dengan mikroskop cahaya hanya dengan perbesaran tinggi (Ibrahim, 2007)

1. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Mikroorganisme. Setiap mikroorganisme mempunyai respons yang berbeda terhadap faktor-faktor tersebut yang meliputi faktor fisik dan kimiawi, yaitu : a. Faktor Fisik 1) Suhu Suhu merupakan faktor fisik terpenting yang mempengaruhi peertumbuhan dan kehidupan mikroba karena enzim yang menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. (Suharni, 2008). Bakteri dapat dikelompokkan be rdasarkan pada kisaran suhu pertumbuhannya, yaitu :

a) Psikrofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 00C sampai 200C. Suhu optimumnya sekitar 150C. Karakteristik istimewa dari semua bakteri psikrofil adalah akan tumbuh pada suhu 050C. b) Mesofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 200C sampai 450C. karakteristik istimewa dari semua bakteri mesofil adalah kemampuannya untuk tumbuh pada suhu tubuh (370C) dan tidak dapat tumbuh pada suhu di atas 450C.Bakteri mesofil dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: Yang mempunyai suhu pertumbuhan optimum 20300C, termasuk tumbuhan saprofit. Yang mempunyai suhu pertumbuhan optimum 35400C, termasuk organisme yang tumbuh baik pada tubuh inang berdarah panas. c) Termofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 350C atau lebih. Bakteri termofil dapat dibedakan menjadi dua kelompok : Fakultatif termofil adalah organisme yang dapat tumbuh pada suhu 370C, dengan suhu pertumbuhan optimum 45 600C. Obligat termofil adalah organisme yang dapat tumbuh pada suhu di atas suhu 500C, dengan suhu pertumbuhan optimum di atas 600C.

2) Derajat keasaman (pH) Pengaruh pH terhadap pertumbuhan tidak kalah pentingnya dari pengaruh temperatur. Ada pH minimum, pH optimum, dan pH maksimum. Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 49 dengan pH optimum 6,57,5. Jamur lebih menyukai pH asam, rentang pH pertumbuhan jamur dari 1 9 dan pH optimumnya 46. (Suharni, 2008)

3) Kebutuhan Oksigen Oksigen tidak mutlak diperlukan mikroorganisme karena ada juga kelompok yang tidak memerlukan oksigen bahkan oksigen merupakan racun bagi pertumbuhan. Mikroorganisme terbagi atas empat kelompok berdasarkan kebutuhan akan organisme, yaitu mikroorganisme aerob, aneorob, fakultatif anaerob dan mikroaerofilik.(Ibrahim, 2007)

4) Tekanan Hidrostatik Air di lautan dan danau membentuk tekanan hidrostatik, tekanan yang diberikan oleh air tenang, sebanding dengan kedalamannya. (Ibrahim, 2007).

5) Tekanan osmotik Lingkungan yang mengandung zat-zat yang tak larut memberika tekanan osmotik dan tekanan tersebut dapat melebihi tekanan yang diberikan oleh zat-zat tak larut dalam sel. Sel-sel di lingkungan hyperosmotik semacam itu kehilangan air dan mengalami plasmolisis. (Ibrahim, 2007)

6) Radiasi Energi radiasi, seperti misalnya sinar gamma dan sinar ultraviolet, dapat menyebabkan mutasi (perubahan DNA) dan bahka membunuh organisme.(Ibrahim, 2007)

b. Faktor kimiawi Pertumbuhan mikroorganisme yang dipengaruhi oleh faktor kimia ini terkait dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme, yaitu meliputi karbon, nutrigen, sulfur, fosfor unsur-unsur perunut tertentu dan vitamin.(Ibrahim, 2007)

2. Metode menanam mikroorganisme untuk memperoleh biakan murni ada 2 macam menurut (Ibrahim, 2007), yaitu : a. Streak plate mothod (metode cawan gores) Metode ini melibatkan penyebara bakteri di seluruh permukaan medium padat dan steril, misalnya lempeng agar-agar sehingga keturunan setiap sebuah sel tunggal dapat diambila dari permukaan dan dipindahkan ke media steril.

b. Pour plate method (metode cawan tuang) Metode ini melibatkan pengenceran berseri, memindahkan ke agaragar yang masih cair suatu volume pengenceran yang mengadung

beberapa organisme dan kemudian menghitung koloni sel-sel dari yang tunbuh diatas lempeng agar-agar yang sudah padat.

B. Enumerasi Bakteri Penghitungan bakteri dapat diklasifikasikan menjadi 2 cara, yaitu menghitung secara langsung dan menghitung secara tidak langsung. 1. Perhitungan langsung Enumerasi mikroba dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan menghitung jumlahnya tanpa ditumbuhkan terlebih dahulu dalam suatu medium, dalam teknik ini semua sel mikroba baik yang hidup maupun yang mati akan terhitung (Waluyo, 2007)

2. Perhitungan secara tidak langsung Perhitungan bakteri tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (Waluyo, 2007), yaitu : a. Berdasarkan kekeruhannya Mikroba dalam suatu bahan cair dapat dideteksi berdasarkan kekeruhannya. Pertumbuhan sel bakteri didalam suatu medium cair akan meningkatkan kekeruhan media, yang akan mempengaruhi jumlah sinar yang dapat ditransmisikan menembus medium.

b. Berdasarkan jumlah lempeng total (plate count). Cara ini adalah cara yang paling umum digunakan untuk menentukan jumlah mikroba yang masih hidup, berdasarkan jumlah koloni yang tumbuh. Teknik ini diawali dengan pengenceran sampel secara seri, dengan kelipatan 1 : 10. Masing-masing suspensi pengenceran ditanam dengan metode tuang (pour plate) atau sebar (spread plate).

Ibrahim, Muslimin. 2007. Mikrobiologi Prinsip dan Aplikasi. Surabaya : Unesa University Press Suharjono, 2006. Komunitas Kapang Tanah di Lahan Kritis Berkapur DAS Brantas Pada Musim Kemarau. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya. Malang. Suharni, Theresia Tri dkk., 2008, Mikrobiologi Umum, Penerbit Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang, p: 61-67.

You might also like