You are on page 1of 45

Modul 3 KAMERA TELEVISI

DESKRIPSI / DESCRIPTIONS
Jenis-jenis Kamera Video/televisi, unsur-unsur kamera video seperti fiew vender, lensa, fokus, depht, wheel/colour, control/iris, dan body kamera televisi. Komposisi gambar, camera movements, shot sizes / frame compositions, and the shooting rules.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:


Setelah mahasiswa mempelajari dan mendiskusikan, diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang kamera video/televisi dari 1. Jenis-jenis kamera televisi 2. Definisi dan fungsi bagian-bagian kamera televisi 3. Body kamera televisi 4. Camera movements ( Pergerakan camera ) 5. Shot size / frame composition ( Komposisi dan ukurang Gambar) 6. Shooting rules ( Ukuran Gambar ) 7. Sudut pengambilan Kamera (Camera Angle )

1. Kamera Video /Televisi


Perkembangan teknologi kamera movie atau disebutan kamera gambar gerak, sangatlah pesat. Sejak ditemukan pada paruh kedua abad 19 hingga kini telah berkembang berbagai tipe kamera movie dari berbagai produsen. Penggolongan berdasarkan merek dan tipe sangatlah banyak dan rumit. Penggolongan biasanya didasarkan pada system kerja dan format media penyimpan. Berdasarkan sistem kerja kamera movie terbagi menjadi dua yakni kamera mekanik dan kamera elektronik. Kamera

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

elektronik sendiri dibagi menjadi kamera elektronik analog dan kamera elektronik digital. 2. Bagian Body Kamera Video Bagian-bagian yang terdapat pada body kamera studio dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Kamera mekanik adalah kamera yang tidak melibatkan rangkaian elektronik. Kamera bekerja dengan tenaga manusia, atau tenaga pegas. Di akhir generasi kamera mekanik sudah menggunakan bateri sebagai penggerak rangkaian mekanik. Kamera mekanik menggunakan pita selluloid atau film positif, sebagai media penyimpan gambar. Kamera elektronik analog, disebut kamera analog; adalah kamera yang sistem kerjanya menggunakan rangkaian elektronik. Cahaya yang masuk ke ruang lensa ditangkap oleh kepingan CCD (charge couple device ), sejenis chip elektronik peka cahaya, berfungsi mengubah cahaya menjadi arus listrik dengan kekuatan yang berbeda-beda sehingga merepresentasikan tiga warna dasar yakni RGB (red, green dan blue). Dengan rangkaian elektronik pula arus listrik yang mereprentasikan RGB ini diubah menjadi muatan maknet. Muatan magnet inilah yang kemudian disimpan pada pita magnetik atau pita video atau video tape. Sejak inilah dipopulerkan istilah video untuk menyebut unsur visual yang dihasilkan secara elektronik. Kamera elektronik digital biasa disebut kamera digital, mirip dengan kamera elektronik analog. Bedanya pada proses penyimpanan. Cahaya yang telah diubah menjadi arus listrik diubah lagi menjadi data digital. Pada kamera analog intensitas

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

warna dan suara ditentukan oleh kuat lemah muatan magnetik, sedang pada kamera digital intensitas warna maupun suara ditentukan oleh data biner hasil olahan perangkat keras dan perangkat lunak. Perbedaan kamera digital dengan kamera analog juga terlihat pada kestabilan data video pada proses reproduksi. Muatan magnet atau data analog pada pita magnetik akan terus berkurang sesuai dengan frekuensi reproduksi. Hal ini tidak terjadi pada data digital. Berapa kalipun data digital dikopi tak akan mengalami pengurangan kualitas. Kita bisa menganalogikan proses reproduksi data digital dengan pengkopian file di disket.

3. Definisi Kamera Video


Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis. Out put kamera video dapat dilihat dan dikontrol saat digunakan maka kamera video/elektronik juga digunakan untuk keperluan siaran langsung televisi. Kelebihan kamera video adalah mudah dioperasionalkan, pengoperasionalnya lebih luwes, kualistas gambar yang cukup baik

4. Jenis Jenis Camera Video


Kamera yang bias digunakan dalam memproduksi program acara televisi di bedakan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: 1. Camera Broadcasting Camera Broadcasting: adalah kamera yang banyak di gunakan oleh kalangan profesional seperti Televisi untuk produksi program acara tv. Camera ini terdiri dari 2 jenis yaitu: Camera studio (pedestal camera) dan camera portable (handheld)

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Kelengkapan Kamera Studio yaitu : CCU = Camera Control Unit, fungsi untuk mengatur kualitas gambar RCP = Remote Control Panel, fungsi untuk mengetahui WFM = Waveform Monitor, Mon = Video Monitor Signal output : Composite CCVS, (coler composite video signal) yang dikeluarkan dari output kamera dapat kita lihat di monitor, Components Y,R-Y, B-Y, Components R, G, B, Components Y/C (S-Video), Digital Signal : Serial Digital Interface (SDI) Sedangkan kelengkapan kamera portable : Kamera ENG (Electronic News Gathering) yaitu: Lensa, Kamera Head, Microphone, View finder, VCR (Video Cassette Recorder), Battery Kamera ENG digunakan untuk memproduksi acara atau peliputan berita televisi tampa mengunakan sistem perlatan yang ada distudio televisi, karena kamera ENG ini digunakan dengan cara single kamera atau dapat dioperasional oleh operator kamera.

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Kamera EFP (Electronic Field Production) Kamera one piece to two piece: yang bisa menjadi kamera EFP adalah kamera to fice yang dapat diganti untuk produksi multi kamera dengan cara harus mengganti dengan docing sehingga kabel kamera dapat langsung disambungkan ke master control yang ada di studio atau di mobile OB PAN ( out side boradcasting pan)

2. Camera Professional Camera professional :adalah kamera yang banyak di gunakan oleh kalangan profesional seperti Televisi, PH dan Orang orang yang menggunakan camera tersebut untuk merekam kemudian mempublikasikannya. Camera ini terdiri dari yaitu: Kamera DVC Pro, Kamera S-VHS 3 CCD, Kamera DVCAM.

3. Camera Semi Profesional

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Camera semi profesional adalah kamera yang digunakan untuk memproduksi paket acara televisi paket acara yang lainnya. Jenis kamera ini antara lain: Kamera S-VHS 1 CCD, Kamera Video H 8 Pro, Kamera, format Recorder Mini DV 1 CCD, 350.000-P

4. Camera Consumer Camera Consumer adalah camera yang sering di gunakan oleh kebanyakan orang rumahan, biasanya berfungsi sekedar untuk mendokumentasikan acara keluarga dan di pakai sendiri jenis camera ini antara lain: Handycam,formatnya Video 8,, VHSC, dan DV mini dengan 1 CCD 250.000-P

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

5. Prinsip Kerja Kamera TV


Fungsi masing-masing bagian yang ada di kamera video yaitu: 1) Lensa Terbuat dari gelas yang transparan, permukaannya berbentuk cembung atau cekung dan datar. Bahan gelas mempunyai indek bias yang tinggi sehingga lensa menjadi tipis tidak berat. Permukaannya dilapisi (coating) dengan bahan khusus sehingga tidak memantulkan cahaya, Multi coating adalah lensa berlapis ganda yang mampu meneruskan sebagian besar sepektrum cahaya. Bentuk permukaan menyerupai permukaan bidang bola (lensa Sperical), bila lensanya tebal mengakibatkan cacat gambar sperikal (Sperical distortion) bagian tepi gambar tidak tajam.

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Lensa Asperical adalah lensa yang bebas dari cacat sperikal, bentuk permukaan lensa sudak dikoreksi, gambar yang dihasilkan tajam pada seluruh frame. Focal length atau jarak titik api/fokus lensa diukur dalam satuan Mili Meter (mm) Semakin pendek f semakin lebar sudut pandang lensa (angle of view) Jenis lensa yang digunakan pada kamera video adalah Lensa Zoom, (lensa yang mempunyai Focal lenght). Lensa ini terbuat dari bahan glass atau plastik berbentuk cekung, cembung datar dan cekung datar. Pada lensa ini terdapat; 1. Focus control untuk gambar yang lebih tajam dan jelas, 2. Zoom control untuk mendapatkan ukuran shot yang dinginkan/pengaturan komposisi yang dikehendaki, 3. Iris yang berbentuk elemen glass, selain itu juga terdapat elemen logam tipis yaitu: a. Iris Bleed yang berbentuk lobang/aperture, serta mounting untuk memasang lensa pada badan kamera, b. Iris control untuk memperoleh gambar yang terang alamiah sesuai yang diinginkan. Jenis lensa dilihat dari sudut pandangnya: Wide Angle lens, Normal lens, Tele lens (Narow Angle lens) Lensa normal adalah lensa yang menghasilkan perspektif gambar yang sama seperti penglihatan mata manusia Untuk Kamera film 35mm lensa normalnya adalah f 50mm, sama dengan ukuran diagonal film yang digunakan.

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Pada Kamera TV profesional umumnya menggunakan CCD berukuran 1/2 inch atau 2/3 inch sehingga f normal untuk kamera TV berbeda dengan kamera film dan lensa untuk kamera dengan 1/2 inch CCD berbeda dengan lensa untuk 2/3 inch CCD. Sudut pandang lensa mempengaruhi perspektif gambar yang dihasilkan Lensa Wide menghasilkan kesan jarak yang jauh antara subjek dan background Lensa Tele menghasilkan kesan jarak yang dekat antara subjek dengan background. Kamera TV menggunakan Zoom Lens, lensa yang f-nya dapat diubah, misalnya f 8-160mm adalah lensa yang f-nya dapat diubah dari 8mm (wide) sampai dengan 160mm (tele). Jika dilengkapi dengan Zoom Extender 2X maka f-nya menjadi 16320mm. Bagian-bagian lensa yang terdapat pada kamera ENG dan EFP dapat diliaht pada gambar dibawah ini:

2) Iris Selaput pelangi mengacu pada mekanisme yang yang dapat disetel yang mengijinkan dan mengendalikan jumlah cahaya. Prinsip ini adalah serupa dengan manusia memandang." Selaput pelangi menandai adanya ukuran dari pembukaan lobang bidik kamera dimana cahaya lewat ke dalam kamera dan terukur di f-Stops. Cakupan yang yang paling umum adalah f1.4, f2.8, f4, f5.6, f11, f16 dan f22." Nomor; Jumlah

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

yang paling kecil mengacu pada lubang yang paling besar membuka dan seterusnya.

Semakin besar bilangan iris semakin kecil bukaannya. Dari F5,6 menjadi F8 berarti naik 1 stop, cahaya masuk berkurang separonya Dari F8 menjadi F5,6 turun 1 stop, cahaya masuk naik dua kali lipat. Berapa kenaikan dari F5,6 ke F1,4 ?

Fungsi Iris/diaphragma untuk mengatur cahaya yang masuk ke lensa. 3) CC Filter Pencahayaan yg digunakan untuk shooting bisa berbeda Color temperaturnya Kamera TV sudah distandarkan untuk cahaya 32000K Diperlukan CC Filter untuk merubah color temperatur cahaya yang masuk ke kamera menjadi mendekati 32000K Macam-macam CC filter: Clear (3200K) Day Light (5600K/6800K) Day Light + ND (Neutral Density) Filter

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

4) Viewfinder Pada kamera video terdapat dua jenis vies fender sesuai dengan jensi bahan/materi yakni CRT view finder dan LCD view finder. View finder CRT masih digunakan pada kamera stdui dan kamera Porteble (EFP dan ENG), sedangkan LCD banyak digunakan pada kamera porteble Consumer dan Profesional dan semi profesional. Fungsi View finder sebagai alat monitoring operator kamera untuk melihat dan mengontrol unsur-unsur gambar atau obyek yang akan dimasukkan kedalam frame dan kemudian direkam. Gambar yang terlihat di dalam view finder ini adalah hitam putih walaupun sedang memproduksi suatu isyarat warna. Operator kamera untuk menetapkan, membingkai dan merekam di dalam frame diinginkan. Pengaturan view finder yaitu : Brightness & Kontras, Sharpnes / Peaking, Zebra Indication, Save Frame & marker, Tally On/Off 5) Depth of Field Depth of Field ini mengacu pada jarak di depan dan di belakang pokok objek yang nampak didalam fokus." Ada hanya satu jarak di mana suatu pokok adalah seluruhnya didalam fokus, tetapi memusatkan sebuah benda atau objek secara berangsur-angsur sebelah menyebelah, maka ada suatu daerah dimana blurring dapat ditolerir. Fokus dihubungkan dengan jarak antar benda atau objek dan lensa. Akan ada satu fokus yang menentukan adalah jauh lebih baik untuk suatu benda/objek pada jarak yang tertentu. Depth/Kedalaman dari bidang adalah cakupan dari jarak dimana fokus masih bisa diterima. Ruang/area yang masih menghasilkan gambar yang fokus pada kondisi diafragma tertentu, semakin kecil bukaan diafragma semakin luas area DOF Hal-hal yang mempengaruhi Depth Of Field adalah Iris, semakin kecil bukaan iris (bilangan iris semakin besar) maka DOF semakin luas Angle of view, lensa Wide akan mempunyai DOF yang luas sedangkan lensa Tele mempunyai DOF yang sempit. Jarak subjek ke kamera, objek yang jauh mempunyai DOF yang luas 6) Filter Wheel/Colour Compensation Filter Untuk memasukkan saringan warna dijalan kecil dari pencahayaan yang memasuki kamera. Saringan ini menyediakan ketelitian dari penyeimbangan yang putih. CCF

12

10

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

mengurangi jumlah cahaya." 5600K+ 25% adalah mulai memilih untuk suatu hari yang cerah terang/cerdas." 5000K adalah mulai memilih untuk cahaya matahari pada tengah hari." 3200K adalah mulai memilih untuk light/tungsten cahaya studio. Pencahayaan yang digunakan untuk produksi di luar studio biasanya bervariasi/berbeda colour temparaturnya seiring dengan perputaran bumi. Standar colour temparatur untuk kamera televisi adalah 3000-3200 derajat kelvin untuk diperlukan CCT untuk merubahnya cahaya yang masuk ke kamera menjadi kendekati standard 3000-3200K FILTER COLOUR POSITION TEMP Filter 1 3,200 K Filter 2 Filter 3 Filter 4 WHEN DO I USE IT

Use in tungsten light, sunrise, sunset, and at night 5,600K + ND For bright day light ND 5,600 K For day light (cloudy or rainy) 5,600 K + 1/16 For very bright day light 1/16 ND ND

7) Focus Control/Focus Ring Adalah digunakan untuk ditaruh gambaran ke dalam fokus." Suatu gambar-an sungguh [baik] dipusatkan jika pokok ditembak nampak tajam/jelas dan jelas bersih [bagi/kepada] penonton." Fokus dihubungkan dengan jarak pokok materi dari lensa kamera." Ada menandai dengan diam-diam yang [cincin/arena] fokus menandai (adanya) pengaturan untuk jarak yang berbeda antar[a] pokok materi dan kamera. 8) White Balance Adjust/Auto White Switch Untuk melakukan penyesuaian warna yang putih adalah prosedur dari kamera apa putih adalah. melakukan penyesuaian secara otomatis pada perbedaan warna dalam berbagai sumber 9) Camera Suporting, Camera Tripod Pada dasarnya, penyangga yang biasa disebut dengan tripot kamera mempunyai tiga kaki. Ini terpisah membentuk suatu dasar yang yang stabil untuk kamera. Oleh karena itu, suatu tumpuan kaki tiga kemudian bisa digunakan pada suatu garis miring atau tanah/landasan yang tidak rata. Tripod yang mempunyai kaki tiga dapat diubah panjangnya. Tripod kaki tiga adalah sangat bermanfaat ketika digunakan dengan baik, dalam penggunaan tripod ini ketiga kaki harus dibuka secara

12

11

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

seimbang, tidak boleh menggunakan sebagian kali dibuka dan selalu melakukan penyesuaian tingginya dengan mengubah panjangnya kaki.

6. Jenis-jenis penyangga kamera yaitu Tripod, Pedestal, Steadycam, JIM, Crane, Tracks

Bagian-bagian yang terdapat pada tripot harus diperharikan pada saat melakukan setting dapat dilihat pada gambar dibawah ini yaitu:

12

12

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

7. Pegerakan Kamera (Camera Movement)


Dalam pengembilan gambar yang bergerak dan statis perlu teknik dan pemahaman istilah digunakan dalam mengambil gambar untuk menghindari kebingungan. Ketika digunakan secara strategis, pergerakan kamera pada sudut yang berbeda dapat tingkatkan mutu dari suatu film. Apabila ingin melakukan pergerakan kamera memerlukan sesuai dan perencanaan terperinci sebelum dieksekusi karena masing-masing pergerakan membawa suatu arti yang tertentu.

12

13

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Gambar yang ada film dan Drama di stasiun televisi, mungkin sebagian besar orang hanya dapat menikmati tapi tidak mengetahu bagaimana teknik pengambilan gambarnya sehingga menarik dan memiliki nilai seni. Untuk menghasilkan gambar yang menarik, hidup dan bergerak, tentu memerlukan memerlukan teknik pengambilang gambar yang baik, harus dilakukan dengan pedoman dalam proses pembuatan untuk menghasilkan pengambilan gambar yang tepat. Pedoman melakukan pergerakan kamera dalam membingkai gambar ada tiga hal yang perlu diperhatikan diantaranya: 1. PAD ( Persiapan) Persiapan sebelum melakukan pergerakan kamera atau lakukan ancang-ancang terlebih dahulu, dimana dengan dimulai melakukan perekaman / recording suatu gambar harus diawali dengan statis / tidak bergerak selama 5 detik diakhiri dengan statis selama 5 detik juga sebelum berhenti recording. Hal ini untuk memudahkan seorang editor melakukan penyambungan / penggabungan gambar, bahkan dapat pula menjadi bahan shot bila diperlukan. Contoh pengambilan gambar sebuah objek dengan menggunakan Pan untuk menghasilkan detailnya, janganlah setelah tombol record ditekan langsung bergerak dan pada saat masih melakukan pergerakan langsung pula berhenti recording,

12

14

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

2. PACE ( Kecepatan ) Kecepatan melakukan pergerakan kamera, lakukan pergerakan sesuai dengan kebutuhan karena kamera mewakili mata penonton, harus mengetahui seberapa cepat bergerak, karena kalau pergerakan dilakukan terlalu cepat mengakibatkan hasil yang tidak dapat dinikmati penonton yang berarti kurang informatif. Contoh pengambilan gambar suatu pertemuan dimana dihadiri oleh berbagai kalangan, kita perlu mengambil detail gambar perorangan guna mengetahui siapa saja yang hadir di dipertemuan itu, dengan melakukan panning yang terlalu cepat mengakibatkan penonton kurang mengetahui siapa saja yang hadir, karena terlalu cepat. Sedangkan Kalau melakukan pergerakan kamera yang lambat juga kurang baik, karena mengakibatkan terjadinya kejenuhan penonton dalam melihat atau menikmati gambar yang dihasilkan Sebagai contoh pengambilan gambar objek orang yang sedang dalam pertemuan itu dengan beberapa hadirin lainnya, sementara letak objek berjauhan, tetapi kita melakukan pergerakan panning lambat ke objek lain akibatnya penonton disajikan gambar yang tidak bermanfaat / kosong pada saat bergerak. 3. PRECISSION ( KETEPATAN / AKURASI ) Ketepatan pengambilan gambar dengan pergerakan yang sesuai dengan shot size dan ketepatan membingkai / framing yang tepat. Mulai dengan ketepatan pada saat start recording dan melakukan pergerakan kamera dan melakukan stop recording secara tepat. Sebagai contoh pengambilan gambar suatu objek dengan pergerakan gambar haruslah tepat, apabila pengambilan awal dengan komposisi yang tepat diakhiri dengan komposisi yang tepat pula jangan sampai objek tersebut terpotong / tidak tepat.

START/ RECORD 5 DETIK STATIS

PAN ZOOM TILT TRACK SWING CRAB

STOP/ RECORD 5 DETIK STATIS

12

15

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

1) Pegerakan Lensa Kamera Dalam suatu program acara televisi banyak kita dapati pengambilan-pengambilan yang fantastis diantaranya pengambilan gambar terhadap suatu objek dengan menggunakan wide lens / luas kemudian mendekat secara perlahan dengan menggunakan narrow lens / tele tanpa menghiraukan latar belakang yang begitu cepat menyempit atau sebaliknya ini semua disebut pergerakan Lensa Zoom. Pergerakan Lesan Zoom ada 2 (dua) yaitu : a. ZOOM IN : adalah pengambilan gambar terhadap suatu obyek dengan menggunakan wide lens/luas kemudian mendekat secara perlahan-lahan ini berarti secara psykologis adanya pusat perhatian yang utama ( point interest ) b. ZOOM OUT : adalah pengambilan gambar terhadap suatu objek dengan menggunakan narrow lens / tele kemudian menjauh secara perlahan dengan menggunakan wide lens berarti juga menjauhkan pusat perhatian Fungsi zoom in yaitu untuk memperlihatkan secara detail suatu objek apakah itu memperlihati keunikan dan atau kejelakan sesuatu agar penonton dapat mengetahui secara jelasan sdangakan fungsi zom out adalah memberikan gambar suasana atau memperlihat secara keselurahan suatu peristiwa kepada penonton.

12

16

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

2) Pergerakan Kamera Pada Poros Penyangga ( Tripot) Pergerakan kamera pada atas tripot ada 2 (dua) gerakan yang disebut : 1. P A N Pergerakan ini ingin menunjukkan keberadaan disekeliling pandangan mata, pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera masih pada poros penyangga ( tripot ) ke kiri atau ke kanan dapat juga berfungsi menjelaskan macam-macam objek yang masih berhubungan. Beberapa gerakan PAN sebagai berikut: a. PAN LEFT : adalah pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera masih dalam poros kearah kiri.

b.

PAN RIGHT : adalah pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera masih dalam poros kearah

kanan c. PANNING : adalah pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera masih dalam poros yang berfungsi menjelaskan macam-macam objek yang masih berhubungan.

12

17

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Sebagai contoh live event seorang reporter melakukan reportase tentang jatuhnya pesawat terbang dengan latar belakang puing pesawat, sambil dia melaporkan kepada penonton seorang juru kamera melakukan pergerakan kamera ke salah satu sisi dari reporter untuk menunjukan gambar puing-puing itu lebih detail sesuai dengan apa yang dibicarakan, tetapi dengan satu syarat lakukan pergerakan ini satu arah saja, itu berarti pada saat yang bersamaan reporter terus menyampaikan ulasannya, seandainya reporter itu di haruskan muncul kembali juga, hendaklah muncul dari arah yang berlawanan yaitu jikalau kamera itu berhenti bergerak dari salah satu sisi, berarti reporter harus masuk / inframe dari sisi yagng berlawanan, tetapi kalau dalam posisi kamera masih bergerak ingin juga muncul karena terbatasnya waktu live, seorang reporter harus melintasi belakang kamera sambil masih mereportasekan ulasan tersebut dan muncul dari sisi yang berbeda arah lalu kamera berhenti dengan komposisi yang baik tentunya perhatikan focus, irish / diafragma, looking room dan head room karena jarak kamera awal dengan setelah pergerakan mungkin saja berbeda. Kegunaan Panning : Mengikuti gerakan subjek/keinginan untuk menunjukan situasi. Menunjukan bagian- bagian tertentu ,dimana bagian bagian ini mempunyai hubungan satu dan lainnya. Menunjukan pemandangan secara keseluruhan. Menghindari subjek/objek yang tidak di inginkan masuk dalam Frame Menghubungkan beberapa subjek yang tempatnya terpisah Memperlihatkan hubungan bagian yang satu dengan lainnya. Memperlihatkan sebab akibat. Mengalihkan titik perhatian penonton. Ke objek lainnya. Membangun ketegangan yang mempunyai dampak terhadap objek Dalam pengambilan gambar ada beberapa jenis PAN yang sering dilakukan diantaranya yaitu : a. A FOLLOWING PAN kegunaan dalam keadaan Longshot akan mengakibatkan penonton dapat melihat hubungan yang terjadi antara subjek dengan lingkungannya dan menimbulkan dampak yang dinamis.

12

18

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

b. SURVENING PAN, kegunanaan dari ini adalah mengakibatkan penonton dapat melakukan observasi berdasarkan apa yang ingin dilihat ,dan apa yang terjadi., Gerakan ini menimbulkan unsur Dramatik, sehingga keingintahuan penonton lebih mendalam. c. INTERUPTED PAN, Merupakan Pan yang halus namun tibatiba dihentikan dengan maksud menghubungkan 2 buah subjek dimana subjek tsb terpisah satu dengan yang lainnya. d. KECEPATAN PANNING, Pan yang dilakukan secara perlahan dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian, tergantung cara penggunaannya, Bila panning terus menerus dlakukan terhadap sebuah subjek, daya tariknya terhadap subjek akan meningkat sehingga dapat membangun titik klimaks, Tetapi bila sebuah panning dilakukan secara periodik , dan tidak didasari oleh motivasi tertentu akan menghilangkan titik perhatian. e. WIPE PAN, panning yang dilakukan dengan cepat, kegunaannya untuk menciptakan hubungan yang dinamis atau comperatif antara subjek-dengan objek : a. Menghubungkan titik pandang yang berbeda dengan scene yang sama. b. Dapat menciptakan kontinuitas titik perhatian. c. Dapat merubah titik perhatian.dan dapat memberikan perbandingan d. Dapat memperpendek waktu dan dapat menyebabkan perubahan dramatis. 2. T I L T Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan ketinggian dan keutuhan suatu objek mulai dari atas ke bawah dan mulai dari bawah ke atas juga untuk menunjukan kontinuitas atau kesinambungan suatu gambar satu ke gambar yang lain. disebut juga tilting a. Tilt down adalah Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan ketinggian dan keutuhan suatu objek mulai dari atas ke bawah

12

19

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

b. TILT UP : adalah Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan ketinggian dan keutuhan suatu objek mulai dari bawah ke atas

c. TILT ING: adalah Pengambilan gambar untuk menunjukan kontinuitas kesinambungan suatu gambar satu ke gambar yang lain. Sebagai contoh sebuah gedung opera yang megah tempat para selebritis berkumpul menikmati malam dengan suguhan drama dan sendra tari yang menawan, akan tetapi bukan itu yang akan dtampilkan dilayar melainkan bentuk atau arnamen yang ada dalam gedung tersebut, karena naskah yang diangkat seperti itu, otomatis kita harus memberikan suatu gambaran gedung yang megah itu dengan detail-detail ornamen yang ada. disini fungsi dari tilting untuk menunjukan ketinggian suatu objek dan detailnya . 3) Pergerakan Secara Keseluruhan Badan Kamera Pergerakan secara keseluruhan badan kamera yang merubah pandangan penonton terhadap suatu objek seolah-olah mendekat dengan wide lens / tanpa menggunakan zoom, sehingga

12

20

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

terlihat tidak mengubah background sedangkan objek semakin dekat, pergerakan kamera secara vertikal maju mundur pergerakan horizontal kanan dan kiri, gerakan setengah melingkar gerakan vertikal keatas kebawah dengan alat penyangga kamera serta gerakan kamera dengan menggunakan leher layaknya katrol . Beberapa pergerakan kamera diklasifikasikan sebagai berikut: a. TRACK Pergerakan seluruh badan kamera yang mengubah pandangan penonton terhadap suatu obyek seolah-olah mendekat dengan wide lens/tanpa menggunakan zoom, sehingga terlihat tidak mengubah background sedangkan obyek semakin dekat, pergerakan kamera secara vertikal maju mundur . Ada dua klasifikasi Trac : a) Track in : adalah pergerakan kamera secara vertikal maju b) Track out : adalah pergerakan kamera secara vertikal mundur

Sebagai contoh suasana dari balik kerumunan massa seseorang sedang berorasi didepan umum tiba-tiba dari sela-sela massa kamera bergerak maju mendekat hingga di depan beberapa meter dari seorang orator tadi ( track in ), tiba-tiba sepucuk pistol diacungkan mengarah masuk dalam frame lalu letupan mesiupun mengejutkan massa dan tersungkurlah orator tadi, secepat itulah kamera bergerak mundur menjauh dari kejadian itu ( track out ). Pengambilan gambar seperti ini sangat dramatik melibatkan penonton, yang awalnya merupakan objective shot yaitu hanya sebagai pengamat kemudian berubah menjadi subjective shot karena kamera itu bergerak mendekat dan menjauh.

12

21

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Dengan pemikiran ini disepakati penonton.

secara psikologis melibatkan

b. CRAB (TRUCK) Pergerakan kamera dengan mengambil suatu objek secara horizontal dari kanan/ crab right ke kiri / crab left disebut crab / truck. Tujuan mekanik melakukan crab/truck adalah sbb ; 1) Untuk melihat sebuah subjek dari sudut pandang yang lain ( tanpa terjadi transisi gambar ) 2) Untuk mengikuti atau tidak mengikuti subjek-subjek pada forground maupun background. 3) Untuk memperbaiki posisi subjek yang salah letaknya. 4) Untuk memperlihatkan informasi ataupun subjek baru yang muncul dalam gambar. 5) Untuk meng-komposisi- kan kembali gambar. Tujuan artistik adalah untuk merubah titik perhatian pada penonton. Tujuan mekanik: melakukan subyek yang bergerak adalah : 1) pada close shots. 2) agar subjek tetap berada pada frame gambar untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara detail. 3) pada long shots: 4) untuk memperlihatkan aktivitas subjek pada suatu lingkungan atau hubungannya dengan subjek-subjek lainnya dalam gambar. Tujuan artistiknya : 1) Untuk menghubungkan subjek dengan lingkungannya. 2) Untuk menghindari transisi. 3) Untuk menghindari perubahan sudut pandang. 4) Untuk kontinuitas dapat dipertahankan dengan baik.

12

22

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Pergerakan ini dapat dibagi dua arti A. Pergerakan secara umum lebih menunjukan perubahan tempat, apabila dengan menggunakan lensa narrow / tele untuk pengambilan medium sampai close dapat dirasakan perubahannya, karena seolah meninggalkan objek. tetapi kalau mencoba dengan objek yang bergerak baru telihat perubahannya. sebagai contoh bila kita melakukan pengambilan seseorang sedang berjalan di tepi jalan disekitar toko-toko dan kamera kita hanya tertuju kepada objek tersebut berarti kamera tersebut mengikuti orang / follow the subject, yang kita dapat adalah orang bergerak dengan background yang berubah. B. Yang paling menarik dari pergerakan ini, apabila kita melakukan pengambilan gambar dengan menggunakan wide lens untuk pengambilan suatu objek dengan memanfaatkan benda di depan objek / foreground dengan membedakan titik fokus dengan objek utama untuk menunjukan suatu dimensi gambar. seperti contoh pengambilan sebuah rumah, kalau dilakukan dengan crab tanpa menggunakan foreground tidak begitu terlihat perubahannya, tetapi dengan menggunakan foreground baru terlihat kalau kamera itu bergerak. c. S W I N G Paling memikat jenis dari pergerakan adalah pergerakan kamera dengan membentuk setengah lingkaran / diagonal ke kiri / swing left atau ke kanan / swing right disebut juga swing, terutama bila itu dilakukan pergerakan yang diawali mulai dari bagian bawah objek menuju bagian atas. Konsep ini yang dihubungkan dengan suatu pengambilan gambar dengan miring / canted shot juga disebut dutch angle / sudut belanda.terutama dari satu penjuru / sudut rendah, adalah sering digunakan untuk mengartikan juga kekuasaan / tenaga atau energi. Sebagai contoh pengambilan gambar seorang mafia yang sedang menatap ke depan, diambil dengan miring / canted shot mulai dari sepatu yang bermerk dan berkilau kemudian kamera bergerak perlahan swing sambil badan kamera naik / crane up sampai wajah, ini menunjukan bahwa orang ini adalah seorang mafia yang berkuasa dan kejam.

12

23

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

d. PEDESTAL Pergerakan pedestal ini adalah pergerakan kamera secara vertikal ke atas dan ke bawah dengan menggunakan alat penyangga kamera yang umum disebut pedestal. Tujuannya adalah membuaat kesan psikologis high angle, eye angle dan low angle. 1. Pedestal Up Tujuan mekanik melakukan Pedestral Up adalah : a. untuk melihat suatu pergerakan secaa keseleruhan. b. untuk menghindari objek dari foreground yang menghalangi Tujuan artistic Pedestral Up : a. untuk melihat suatu objek/subjek dari atas ke bawah. b. untuk mengurangi kekuatan dari subjek c. untuk mengurangi dominasi dari foreground. 2. Pedestal Down Tujuan mekanik melakukan Pedestral Down : a. untuk mendpatkan level shots dari subjek yang rendah letak kedudukannya.

12

24

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

b. c.

untuk mengambil gambar dengan subjek/objek pada foreground gambar. agar action yang terdapat di bagian belakang gambar tidak kelihatan dengan jelas.

Tujuan artistik: melakukan Pedestral Down: Untuk meningkatkan perhatian penonton.untuk kekuatan subjek.

menambah

e. CRAINE Pergerakan seluruh badan atau penyangga kamera dengan menggunakan leher layaknya katrol yang sering kita lihat seharihari. Craine tersebut ada kalanya ditunggangi oleh juru kamera dan peralatannya dan ada juga yang tidak. Tujuan penggunaan craine ini adalah untuk mendapatkan pengambilan yang dramatic mulai dari low angle sampai dengan top/over head shot dalam satu adegan/scene. UP

12

25

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu : 1. Motivasi 2. Informasi 3. Komposisi 4. Suara 5. Sudut Kamera 6. Kontinuitas f. KARAKTERISTIK GAMBAR 1. CLOSE SHOT ; a. Gambar akan memberikan efek yang kuat. b. Dapat menjadikan kosentrasi pada titik tertentu. c. Mudah merangsang dan menimbulkan reaksi, tanggapan dan emosi' d. Dapat memberikan informasi terhadap hal- hal yang tidak mungkin terlihat oleh penonton. Perlu diperhatikan bahwa penonton yang ingin melihat, jangan sampai mereka merasa : a. Sebagai akibat gambar yang cukup besar, noda noda subjek nampak, padahal tidak di inginkan. b. Adanya penonjolan terhadap subjek yang berlebihan padahal hal tersebut bersifat umum, karena itu membosankan. 2. MEDIUM SHOT

12

26

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Nilai dan permasalahan yang timbul akibat medium shot adalah antara LONG SHOT dan CLOSE UP.terutama pembagian batasan yang tepat, karena sangat tergantung pada posisi objek dalam keadaan bagaimana. 3. LONG SHOT Menimbulkan suasana yang memperlihatkan arah, tujuan dan maksud dari suatu gerakan. 8. MENGIKUTI SUBJEK YANG BERGERAK Kegunaan : (1) Pada Close Up, Agar subjek tetap berada pada frame, dengan maksud untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci. (2) Pada Long shot, Untuk memperlihatkan aktivitas subjek pada suatu lingkungan atau hubungannya dengan subjek lain dalam gambar. (3) Menghubungkan subjek dengan lingkungannya. (4) Menghindari adanya transisi gambar. (5) Menghindari perubahan sudut pandang. (6) Agar kontinuitas gambar dapat dipertahankan dengan baik. Gerakan kamera dan objek yang harus diperhatikan seorang pengarah Acara atau sutradara adalah bila objek bergerak, maka tidak perlu ada gerakan kamera. Atau dilakukan sedikit mungkin, dan digunakan apa bila perlu, misalnya mengikuti arah gerakan object. : 1. Gerakan Objek dilakukan untuk mendekati atau menjauhi kamera. 2. Objek bergerak mendekati kamera ( Mis. LS ke CU maka tdak perlu ada pergerakan kamera. 3. Objek bergerak dari salah satu sudut mendekati atau menjauhi kamera, maka perlu diikuti oleh gerakan kamera (shot komposisi tetap dipertahankan walaupun latar belakang beruba ) 4. Objek diam, maka perlu ada gerakan pada kamera ( sebaiknya menggunakan wide shot size , Zoom In & Zoom Out , Swing Left & right ) Pergerakan kamera harus Smooth agar supaya penonton yang mengikuti gerakan objact tidak sadar bahwa ada gerakan kamera ( untuk itu diperlukan latihan antara juru kamera dan objact sebelum Recording )

12

27

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Dalam sebuah cerita atau film. Gerakan cepat memberikan makna hidup, gembira dan menggemparkan, sedang gerakan lambat/pelan memberi makna datar, tegang dan perasaan sedih. 9. KOMPOSISI GAMBAR Komposisi sangat erat kaitannya dengan rasa seni, perasaan dan ekspresi seseorang. komposisi gambar harus memperhatikan faktor keseimbangan, keindahan, ruang dan warna dari unsur-unsur gambar serta daya tarik tersendiri. Teknik pengambilan gambar, melibatkan kedua-duanya, yakni komposisi statis dan komposisi dinamis. 1. Komposisi statis meliputi dari gambaran-gambaran yang telah ditetapkan. 2. Komposisi dinamis meliputi dari pengambilan gambar dengan mempertimbangkan secara seksama efek dari waktu / kontinuitas cerita dalam satu pengambilan gambar atau itu dapat diciptakan melalui penggabungan gambar. Misalkan anda sedang lakukan suatu bentuk pengambilan gambar dokumen pada pencemaran udara anda bisa memperbicangkan tentang berbagai hal yang tidak baik atau anda dapat menggambarkan potongan satu peristiwa . Karena apa yang masyarakat dapat lihat di TV terkadang merupakan suatu rekayasa semata bukan merupakan suatu realita yang ada. Oleh karena itu adalah tugas kita sebagai broadcaster menyampaikan pesan yang nyata kepada masyarakat dengan cara wajar. Dalam beberapa hal ini, segala sesuatunya harus didiskusikan agar terbentuk visualisasi yang baik yang mencangkup susunan cerita/naskah, komposisi gambar (unsurunsur gambar yang meliputi suatu peristiwa., mulai dari dimana lokasi kejadian itu, apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, kenapa hal tersebut dapat terjadi, siapa yang terlibat dalam konflik, kapan terjadinya karena sisa dari bagian ini kita akan berkonsentrasi pada suatu yang lebih mendasar lengkap. Visualisasi yang baik yang mencakup susunan cerita/naskah, komposisi gambar (unsur-unsur gambar yang meliputi suatu peristiwa., mulai dari dimana lokasi kejadian itu, apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, kenapa hal tersebut dapat terjadi, siapa yang terlibat dalam konflik, kapan terjadinya karena sisa dari bagian ini kita akan berkonsentrasi pada suatu yang lebih mendasar alisasi itu cukup Terlebih ditambah berkonsultasi dengan mereka yang sudah mencapai keberhasilan dalam produksi acara. akan

12

28

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

dipastikan dapat menambah pengalaman yang berarti komposisi adalah suatu seni dan bukan satu ilmu pengetahuan. Jika komposisi adalah secara total suatu ilmu pengetahuan, itu berarti dapat didikte; tidak dinamis dan akan berakhir menjadi kaku dan dapat mematikan ruang kreativitas kita. Dan komposisi adalah suatu seni berarti tidak ada batasan tertentu untuk kita berkreasi dalam pembuatan pengambilan gambar asalkan mengikuti pakem yang berlaku di pertetevisian. 10. UNSUR-UNSUR GAMBAR DALAM KOMPOSISI (VISUAL ELEMENT) Perlu dipahami, dalam membentuk suatu pengambilan gambar yang baik, seorang kameraman dan pengarah acara/sutradara harus mengetahui segala sesuatu gambar yang tertangkap oleh mata atau lensa kamera. Kameraman dan Pengarah acara harus mengetahui apa yang tertangkap oleh lensa kamera untuk disuguhkan kepada pemirsa halhal yang perlu diperhatikan diantaranya: 1. Tokoh atau pemain seseorang yang berperan dalam sebuah produksi drama, film dan produksi lainnya 2. Kostum, make up dan assesoris lainnya atau segala perlengkapan yang digunakan pemain 3. Lokasi tempat yang digunakan shooting 4. Properti dan dekorasi, dan komposisi warna, 5. Pencahayaan / lighting baik cahaya alam mapun cahaya buatan. a. Sudut Pengambilan Kamera (Camera Angle ) Sudut pengambilan kamera ( camera angle ) yang dipergunakan untuk mengambil gambar sebuah objek, akan mempengaruhi sikap penonton. Intercut yang dilakukan antara high angle dan low angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang dimaksud atau ada kesan psikologis. Dalam sebuah Film, drama, musik dan produksi lainya, seorang yang diambil dengan high angle shot akan menghilangkan kesan kewibawaan subjek tersebut. dengan low angle shot adalah sebaliknya memberikan kekuatan pada subjek.

11. UKURAN GAMBAR ( SHOT SIZE) Shot adalah bentuk pengambilan gambar sesuai dengan aturan yang berlaku dalam pertelevisian. Jadi sebelum melakukan pengambilan gambar, ada dua hal menjadi acuan dalam pikiran, yaitu:

12

29

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

1) alasan yang spesifik untuk melakukan pengambilan gambar. 2) maksud dan tujuan dalam pengambilan gambar dalam keseluruhan produksi. pengambilan gambar Jenis-jenis shot size atau type shot yang did gunakan pada produksi porgram acara artistik dan jurnalistik antara lain: 1. EXTREME / EXTRA LONG SHOT ( E.L.S ) Adalah pengambilan gambar suasana atau tempat yang tidak memilikki batasan ukuran, sedang objek hampir tidak terlihat. biasanya pengambilan gambar panorama atau menampilkan lingkungan atau objek secara utuh. dapat juga disebutkan Shot Establising.

Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya Komposisi : Type shot ini memperlihatkan area yang luas, dalam framing, (tinggi dan lebar) , dimana Depth Of Field dapat berubah menjadi tidak terbatas, dimana horizonnya dapat di infocus sama seperti Foregroundnya. Size shot ELS ini dapat menyampaikan atmosfer dan lingkungan, dimana penempatan subjek dapat diaplikasikan dalam peletakan sebagai subject/ subject. Masalah : Posisi Figur dalam frame disebelah kiri atau kanan sangat kritis, karena ruang disisi figure dipengaruhi oleh elemen-elemen lain yang terlihat dalam frame tersebut., Masalah yang timbul dalam penggunaan lensa pada angle yang lebar dapat menimbulkan distorsi dari vertical. Akan terlihat. Kegunaan : Shot ini seringkali digunakan sebagai shot pembukaan dimana suasana lingkungan dari suatui

12

30

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

adegan kebih penting dibandingkan dengan figure seseorang , Shot ini juga digunakan untuk menyampaikan dimana/daerah/ letak, tapi tidak memperlihat siapanya hanya digunakan untuk setting adegan saja. Shot semacam ini dikenal juga sebagai Wide Angle/ Wide Shot, maupun disebut sebagai Geografi shot 2. LONG SHOT ( L.S ) Adalah pengambilan gambar suasana dimana batasan objek sepertiga dari bingkai atau frame, latarbelakang lebih dominan atau gambar lebih luas dari pada Full Shoot. objek dengan latar belakangnya.

Komposisi : Perkembangan dalam komposisi bisa dilakukan dengan berbagai cara terutama pergerakan subject, Pada shot Long Shot ini seorang figure dapat diambil secara mudah, hanya dipertimbangkan dengan latar belakang maupun latar depannya., Biasanya pengambilan shot ini dicocokkan dengan peletakan objek dalam frame pada Golden mean. Masalah : Problem yang timbul adalah apabila objek t bergerak ke kiri atau ke kanan, sedangkan kepalanya terlihat kecil sehingga sulit untuk menentukan garis mata subject, maka hanya gerakan itu saja yang tampak, apabila proporsi pertikal mengganggu,dapat diatasi dengan menggunakan narrower lensa angle.(Lensa mata ikan ). Kegunaan : Gunakan shot size ini sebagai pembuka , sementara posture figure dan latar bekakang, pergerakkanya dianggap sama sama pentingnya.untuk mengambil

12

31

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

gambar semacam ini dapat mengunakan lensa wide lens angle. Kehilangan gambar pada figur akibat pemotongan sangat kecil, apabila ada pergerakan subject berada di pinggir frame bisa gampang hilang. 3. FULL SHOT ( F.S ) Adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek mulai ujung kepala sampai ujung kaki. latar belakang masih menjadi bagian dalam frame, akan tetapi mulai menyempit. . Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya

Komposisi :

Masalah :

Kegunaan :

Pengaturan komposisi dalam penempatan objek, dengan elemen gambar lainya yang ada disekitar objek adalah sangat penting, karena sudah menjadi perhatian audience atau penonton. Kebanyakan shot size semacam ini jarang digunakan sebagai shot pembuka atau pengenalan, kecuali disekitar figure diinginkan oleh audience untuk mengetahuinya, sabun dimana saat figure sedang mandi. Biasanya ukuran shot L.S ini adalah untuk orang yang sedang bergerak secara bebas, misalnya objek sedang berlari atau berjalan dengan pergerakkan tangannya yang bebas.

12

32

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

D. KNEE SHOT / MEDIUM LONG SHOT ( K.S / M.L.S ) Adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek mulai ujung kepala sampai lutut, latar belakang masih bagian dari frame, semakin sempit. Fungsinya hampir sama dengan Medium Shot.

Komposisi : Shot ini memberikan banyak variasi pada komposisi Masalah : Pergerakan mata tidak terlihat dengan jelas , sehingga menyulitkan dalam editing untuk menjaga continuitas action. Kegunaan : Memperlihatkan pergerakan tangan yang lebih bebas. Pembingkaian pada M.L.S ini menggunakan narrow angle lens yang membatasi dept of fieldnya, kegunaannya untruk menyampaikan cerita karena menjadi perhatian penonton terutama pada bagian depan.

4.

MEDIUM SHOT ( M.S ) Adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek mulai dari ujung kepala sampai pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.

12

33

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Komposisi :

Masalah

Kegunaan :

Perhatian lebih tertuju kepada figure dari pada latar belakang, karena Mata dan garis mata lebih tampak dan menjadi perhatian penonotn, dengan ukuran shot Apabila ada pergerakkan sedikit saja sudah bisa merusak komposisi, misanyal seandai objek menggerakan tangan saja akan menyentuh ujung layar frame. Yang harus diperhatikan gerakan tersebut merupakan Action suatu adegan, maka gerakan yang dapat merusak komposisi. Tidak menjadi masalah bagi penonton. Biasanya type shot ini sering digunakan dalam sinetron, dalam rangka memperlihat objek lebih jelas , walaupun gerakan terbatas tapi latar belakang tidak mempengaruhi keindahan gambar.

5. MEDIUM CLOSE UP ( M.C.U ) Adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek mulai dari ujung kepala sampai dada atau batas saku. Fungsinya untuk menpertegas profil seseorang sehingga penonton

12

34

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Komposisi:

Masalah:

Kegunaan:

Perhatian tertuju penuh pada wajah dan latar belakang terabaikan secara virtual, Letak garis mata pada dua pertiga teratas. Komposisi lebih pada shot latar depan, gaya / tekstur rambut dapat terlihat jelas demikan pula dengan pantulan cahaya make up khusus untuk wanita. Masalah utama adalah pada mata .tanpa pencahayaan yang baik bias terlihat datar dan kurang hidup. Pada umumnya digunakan semua bentuk produksi,karena shot ini cukup dekat untuk memberitahukan penonton semua tentang diri objek, dan lebih bersifat intruisip atau nyata.

G. CLOSE UP (C.U) Adalah pengambilan gambar objek dengan batasan objek mulai dari ujung kepala sampai dengan di bawah pundak. Fungsi untuk memberi gambaran jelas terhadap objek

12

35

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Komposisi : Perhatian penonton tertuju hanya pada latar depan dan terfokus pada kedua mata, mulut, warna tekstur kulit terlihat jelas , sedangkan warna mata tidak jelas, apabila tanpa mike up. Masalah : Pembingkaian shot tanpa sebagaian bahu ini dapat menyebabkan effect pada objek terpisah dari tubuh. Headroom harus diperhitungkan dengan seksama, karena apabila tidak menampilkan headroom terkesan gambar tersebut sempit. Kegunaan : Untuk melihat framing ini dalam kehidupan normal, karena shot terkesan lebih dekat hubungan objek dengan penonton, Shot ini sangat berguna untuk adegan bercinta ( ciuman ) maupun untuk sesuatu yang dirahasiakan, atau untuk memik kemarahan. 6. BIG CLOSE UP ( B.C.U ) Adalah pengambiilan gambar objek dimana batasannya ujung kepala sampai dengan bawah dagu. biasanya untuk menunjukkan ekspresi.

12

36

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Fungsi: objek. Masalah:

untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh 1. Tidak ada perangkaian elemen lain dalam frame. 2 Gerakkan apapun dan sekecil apapun mejadi gerakan yang massive dilayar. 3. Sulit mempertahankan focus karena sedikit saja ada gerakan akan merubah daerah ketajaman, bahkan bias bluer. 4. Hidung, mata , mulut terlihat sangat besar karena proporsinya. Shot ini memberi tampilan yang sangat dekat sehinggan hanya digunakan dalam situasi yang emosional sepert dalam adegan percintaan atau adegan yang agresif

Kegunaan:

7. VERY CLOSE UP ( V.C.U ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasannya mulai dari dahi atau di bawah rambut sampai dengan dagu

12

37

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

8.

EXTREME / EXTRA CLOSE UP ( E.C.U ) Adalah pengambilan gambar sangat dekat sekali/ detail, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek misalkan mata, telinga, tangan dll. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.

Extreme close up digunakan untuk mengungkapkan detail yang sangat kecil dalam adegan. Ini dapat digunakan untuk mengungkapkan kengerian di subjek (ekstrim close up dari mata subyek k saat ia memandang). Hal ini juga dapat digunakan dalam misteri untuk menampilkan detail beberapa yang detektif mengambil atau untuk menunjukkan beberapa petunjuk kecil.

9. MEDIUM TWO SHOOT Adalah pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang berkomunikasi.

12

38

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Shot dua orang dalam adegan dan interaksi mereka adalah penting. Seorang dua-shot adalah cara yang baik untuk memperkenalkan percakapan

10. TREE SHOOT Adalah pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang mengobrol.

12

39

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

11. GROUP SHOOT Adalah pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.

12

40

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Dengan mempergunakan CLOSE SHOT akan menimbulkan antara lain: 1. Efek yang kuat dari gambar. 2. Konsentrasi titik perhatian / point of interest. 3. TImbulnya reaksi, tanggapan dan emosi. 4. Informasi yang mungkin tidak terlihat penonton. Apabila dipergunakan shot ini, harus diperhatikan bahwa penonton berkeinginan untuk melihat ukuran gambar yang diisampaikan dan tidak merasa; 1. Telah dirugikan, karena apabila diambil dengan shot yang lebih lebar, ada hal-hal yang menarik untuk dilihat. 2. Terlalu dekat dengan objek ( wajah manusia ) yang dapat memperlihatkan noda yang tidak diinginkan pada wajah orang. 3. Penonjolan yang berlebihan terhadap subjek tertentu yang sebenarnya sudah umum diketahui oleh penonton. 4. Shot yang diambil tidak berkaitan dengan shot-shot lainnya sehingga penonton akan kehilangan orientasi terhadap lingkungan atau lupa akan hubungan dengan subjek utama. 5. Hillangnya informasi karena depth of field yang sempit 12. CAMERA ANGLE (SUDUT PENGAMBILAN KAMERA) Sudut pengambilan kamera ( camera angle ) yang dipergunnakan untuk mengambil gambar sebuah objek, akan mempengaruhi sikap penonton. intercut yang dilakukan antara high angle dan low angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang dimaksud atau ada kesan psikologis. Dalam sebuah film, drama, seorang yang diambil dengan high angle shot akan menghilangkan kesan kewibawaan subjek tersebut. dengan low angle shot adalah sebaliknya memberikan kekuatan pada subjek. Sudut pengambilan kamera yaitu :. A. HIGH ANGLE Adalah Shot yang memberikan penonton sesuatu kekuatan atau rasa superioritas, efek ini akan meningkat dengan pertambahan jarak yang ditimbulkan. Oleh karna iitulah high angle shot dibuat untuk mengurangi rasa superioritas dan sekaligus subjek akan lemah kelihatan kedudukannya yang berarti mempunyai kesan psikologis tertindas atau derajatnya dibawah pada umumnya.

12

41

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.

B. EYE ANGLE Adalah Shot ini yang normal atau umum dilakukan untuk pengambilan subjek yang setara atau sama derajatnya. Hal ini yang menjadikan seluruh subjek yang diambil adalah sama atau sederajat tanpa membedakan kedudukan. Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.

12

42

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

C. LOW ANGLE Adalah shot ini membuat subjek nampak kelihatan mempunyai kekuatan yang lebih menonjol. disini seseorang ( subjek ) akan kelihaatan kekuasaannya atau autoritas atau mempunyi kesan psikologis kewibawaan dan derajat yang lebih tinggi. sebagai contoh seorang raja, presiden. Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.

D. BIRD EYE VIEW Adalah pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.

12

43

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

12

44

Senimatografi Sainuddin S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

You might also like