You are on page 1of 19

DINAMIKA LITOSFER DAN PEDOSFER SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

KELOMPOK 1

PEMBAHASAN
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi B. Macam-macam Bentuk Muka Bumi sebagai akibat Proses Vulkanisme, Seisme, dan Diatropisme C. Ciri Bentang Alam sebagai akibat Proses pengikisan dan Pengendapan D. Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan E. Ciri dan Proses Pembentukan Tanah di Indonesia F. Erosi Tanah dan Dampaknya Terhadap Kehidupan G. Usaha Mangurangi Erosi Tanah

STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI


1. Pengertian Litosfer Litosfer berasal dari kata litos = batu, sfeer = bulatan. Litosfer merupakan lapisan batuan/kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1200 km Bumi tersusun atas beberapa lapisan: a. Barisfer b. Lapisan Pengantara c. Litosfer

Barisfer

Yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife. Jari-jari 3.470 km dan batas luarnya kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan laut.

Yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. Lapisan pengantara Disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1.200 km. Terdiri atas 2 bagian yaitu: Lapisan Sial dan Lapisan Sima

Litosfer

Batu-batuan kulit bumi dapat di bagi menjadi 3 golongan, yaitu: 1. Batuan Beku, ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin manjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya ada 3 macam batuan beku. - Batuan Tubir/Batu beku dalam, terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Contohnya granit. - Batuan leleran/batu beku luar, batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperatur turun cepat sekali. - Batuan korok/batu beku gang, Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Contohnya: granit fosfir

2. Batuan sedimen, bila batuan beku lapuk, maka bagianbagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air,angin, atau es, dan diendapkan di tempat lain. Batuan yang mengendap ini disebut sedimen Dilihat dari tempat pengendapannya Dilihat dari perantara atau ada tiga macam: mediumnya , batuan a. Batuan sedimen lakustre, yaitu sedimen dapat dibagi batuan yang diendapkan di danau. menjadi tiga golongan, Contohnya, yaitu:tuff danau dan yaitu: tanah iat danau. a. Batuan sedimen aeris b. Batuan sedimen kontinental, yakni atau aeolis diangkut oleh angin, contohnya: batuan sedimen yang diendapkan tanah loss, tanah tuff, dilaut. Contoh:tanah loss dan tanah dan tanah pasir di gurun gurun pasir b. Batuan sedimen glasial c. Batuan sedimen marine, yakni diangkut oleh es, batuan sedimen yg diendapkan di contohnya: moraine laut. Contohnya: lumpur biru di c. Batuan sedimen aquatis pantai, endapan radiolaria di laut (air). dalam, dan lumpur merah.

3. Batuan metamorf, merupakan batuan yg mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen. Sebabnya antara lain sbb:
a. Suhu tinggi, yang berasal dari magma, sebsb baruan ini berdekatan dengan dapur magma. Contohnya: marmer dari batu kapur, dan antrasit dari batu bara b. Tekanan tinggi, dapat berasal dari adanya endapanendapan yang tebal sekali di atasnya. Contohnya: batu pasir dari pasir. c. Tekanan dan suhu tinggi, terjadi kalau ada pelipatan dan geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa ini disebut metamorfosa dinamo. Contohnya: batu asbak, schist, dan shale.

Batu-batuan mengalami siklus sebagaimana dipelihatkan sbb:

Gempa Bumi
Gempa Bumi ialah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam.
Dilihat dari intensitasnya, ada dua macam gempa: a. Macroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa menggunakan alat. b. Microseisme, yaitu gempa yang intensitasnyakecil sekali dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam
Ilmu yang mempelajari gempa bumi, gelombang gelombang seismik serta perambatannya disebut seismoglogi. Serta alatnya disebut seismograf. Ada dua macam seismograf, yaitu: a. Seismograf horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horizontal. b. Seismograf vertikal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah vertikal.

Seismograf Horizontal

Seismograf Vertikal

Beberapa cara untuk mengetahui pusat gempa adalah sbb:


Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf, yang satu seismograf vertikal, atu seismograf horizontal yang berarah utara selatan, dan satu lagi seismograf horizontal yang berarah timur-barat. Dengan tiga seismograf ini akan ditemukan letak episentrum. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dalam satu homoseista. Ketiga tempat yang terletak dalam satu homoseista itu dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis yang menghubungkan tempat-tempat pencatatan
Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum. Cara ini dicari dengan rumus Laska, yaitu: = {(S P) 1 } x 1 megameter = jarak episentrum S P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dg gelombang sekunder , dalam satuan menit

3. Diatropisme/ Tektonisme/Tektogenesa

Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal. Pada umumnya bentuk hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan patahan. Yang dimaksud dg gerak tektonik ialah semua gerak naik dan turun yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Gerak ini dibedakan lagi antara gerak epirogenik dan gerak orogenik.

a. Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. Ada dua macam gerakepirogenetik:
1). Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut naik. Hal ini kelihatan jelas di pantai. Contoh: turunnya pulaupulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda)

2). Epiregenetik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut turun. Contoh: naiknya Pulau timor dan pulau Buton

b. Gerak Orogenik, adalah gerakan yang relatif lebih cepat daripada gerak epirogenik. Gerak ini disebut geraka pembentuk peguningan. Gerakan ini menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang menyebabkan peristiwa dislokasi. Peristiwa ini menmbulkan lipatan dan patahan.

Lipatan (kerutan) gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut, melipat, dan menyebabkan relief-relief muka bumi berbentuk pegunungan. Contoh: pegununganpegunungan tua

Patahan (retakan) gerakan tekanan horizontal dan vertikal menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah. Misalnya: tanah turun/slenk, tanah naik/horst, dan fleksur

You might also like