You are on page 1of 9

PENDAHULUAN

Dalam laporan WHO yang dikutip dari state of the worlds mother 2007 dikemukakan bahwa 36% dari kematian neonatus disebabkan oleh penyakit infeksi, diantaranya : sepsis, pneumonia, tetanus, dan diare. Sedangkan 23% kasus disebabkan oleh asfiksia, 7% kasus disebabkan oleh kelainan bawaan, 27% kasus disebabkan oleh bayi kurang bulan dan berat badan lahir rendah.

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir). Sebagian besar bayi baru lahir meninggal setelah lahir, karena asfiksi dan hipotermi. Hal ini dapat dicegah bila asfiksi segera dikenali dan ditatalaksana serta dilakukan upaya pencegahan hipotermi.

Bayi baru lahir dapat dengan cepat mengalami stres dengan adanya perubahan suhu. Bayi cukup bulan dengan berat badan normal tidak dapat menjaga temperatur tubuhnya secara adekuat hingga setidaknya berusia 2 hari. Bayi-bayi ini dapat menjadi hipotermi dalam ruangan yang relatif hangat bila berada dalam keadaan basah atau tidak tertutup. Bayi baru lahir dapat mengalami kehilangan panas tubuhnya melalui proses konveksi, konduksi, evaporasi, dan radiasi.

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37,5 C. Suhu normal pada neonatus 36,5-37,5C (suhu ketiak). Gejala awal hipotermi apabila suhu <36,5C atau kedua kaki & tangan teraba dingin. Suhu antara 36-36,5 (hipotermi ringan). Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (suhu 32-36C). Disebut hipotermi berat bila suhu <32C.

REFLEKSI KASUS ANAMNESIS Seorang bayi laki-laki, lahir pada tanggal 19 februari 2013 pada jam 22.00 WITA. Masuk rumah sakit pada tanggal 20 februari 2013, rujukan dari puskesmas dolo dengan diagnosis BBLR, dan hipotermi serta keluhan tidak mau minum. Berat badan 1600 gram, panjang badan 43 cm. Bayi lahir secara spontan LBK. Bayi langsung menangis, warna ketuban tidak diketahui. Skor APGAR tidak diketahui. Kehamilan G6P5A0. PEMERIKSAAN FISIK 20 februari 2013 Berat Badan : 1600 gram, Panjang Badan : 43 cm Tanda Tanda Vital Denyut Jantung Pernapasan Sistem Pernapasan. Sianosis (-), merintih (+), apnea (-), retraksi dinding dada (-), pergerakan dinding dada simetris (+), pernapasan cuping hidung (-), bunyi napas: vesikuler (+), bunyi tambahan (-). Skor DOWN: Frekuensi napas: 0 Retraksi: 0 Sianosis: 0 Udara masuk: 0 Merintih: 1 Total skor: 1 (Tidak ada gawat napas) Sitem Hematologi. Pucat (-), ikterus (-). Sistem Kardiovaskuler. Bunyi jantung murni reguler (+), murmur (-). Sistem Saraf. : 122 x/menit : 56 x/menit Suhu CRT : 35,9 C : < 2 detik

Aktivitas bayi aktif, tingkat kesadaran compos mentis (bangun), kejang (-). Sistem Gastrointestinal. Kelainan dinding abdomen (-), muntah (-), diare (-), massa/organomegali (-), peristaltik (+), umbilikus : keluaran (-), warna kemerahan (-), edema . Sistem Genitalia. Hipospadia (-), hidrokel (-), hernia (-), Pemeriksaan Lain. Ektremitas : akral dingin, turgor normal, kelainan kongenital (-), trauma lahir (-) Skor BALLARD: Maturitas Neuromuskular o Sikap tubuh: 3 o Persegi jendela: 3 o Rekoil lengan: 3 o Tanda selempang: 2 o Sudut poplitea: 3 o Tumit ke kuping: 3 Maturitas Fisik o Kulit: 3 o Lanugo: 3 o Payudara: 3 o Telinga: 3 o Permukaan plantar: 3 o Genital: 3 Skor Ballard: 35 Estimasi masa kehamilan: 38 minggu

RESUME Bayi laki-laki, lahir pada tanggal 19 februari 2013 pada jam 22.00 WITA. Rujukan dari puskesmas dolo dengan diagnosis BBLR, dan hipotermi. Berat badan 1600 gram, panjang badan 43 cm. Bayi lahir secara spontan LBK. Bayi langsung menangis, warna ketuban tidak diketahui. Skor APGAR tidak diketahui. Kehamilan G6P5A0. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tanda-tanda vital: Denyut Jantung Pernapasan : 122 x/menit : 56 x/menit Suhu CRT : 35,9 C : < 2 detik

pernapasan simetris (+), bunyi napas: vesikuler (+). Skor Down: 1 (Tidak ada gawat napas) Bunyi jantung murni reguler (+), murmur (-). Ektremitas : akral dingin. Skor Ballard: 35. Estimasi masa kehamilan: 38 minggu DIAGNOSIS :

Bayi BBLR + KMK + hipotermi sedang. TERAPI : IVFD dextrose 5% 6tpm

Inj.vitamin K 1 mg secara IM Tetes mata gentamisin awat inku ator suhu O2 1-2 lpm Anjuran pemeriksaan : Darah Rutin, GDS Follow up 21 februari 2013 S: Merintih (-), minum kurang baik O: Denyut jantung :142 x/menit BBS: 1600 gram Respirasi : 56 x/menit Suhu : 36,5 C CRT :<2 detik Keadaan umum sakit sedang, tingkat kesadaran composmentis, aktivitas tertidur, sianosis (-), retraksi (-), merintih (-), apnea (-), ikterus (-),pucat (-), diare(-), muntah (-), distensi (-), kejang (-) A: by BBLR P: kebutuhan cairan hari ini 192 ml Minum 8x6 ml Parenteral 6 tpm Terapi : IVFD dextrosa 5% 6 tetes/menit Rawat inkubator suhu 34 C PMK Follow up 22 februari 2013 S: merintih (-) O: Denyut jantung :128 x/menit BBS: 1700 gram Respirasi : 48 x/menit Suhu 7 CRT :<2 detik Keadaan umum sakit sedang, tingkat kesadaran composmentis, aktivitas tertidur, sianosis (-), retraksi (-), merintih (-), apnea (-), ikterus (-),pucat (-), diare(-), muntah (-), distensi (-), kejang (-) A: by BBLR P: kebutuhan cairan hari ini 238 ml Minum 12x 20 ml Terapi : ASI/PASI 12X 20 ml PMK

DISKUSI

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir) BBLR dikelompokkan menjadi : 1. Prematuritas murni adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan (berat badan terletak antara persentil ke -10 smpai persentil ke-90 pada intrauterine growth curve lubchenko). 2. Dismaturitas adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine, biasa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK/SGA). Pada kasus ini, pasien memiliki berat badan lahir 1600 gram, dan estimasi usia kehamilan dari hasil skor ballard adalah 38 minggu. Pada kurva pertumbuhan intrauterin lubchenko didapatkan berat badan terletak dibawah persentil ke-10. pasien tersebut BBLR dengan kecil masa kehamilan (KMK) atau dismature Beberapa masalah yang sering dijumpai pada bayi berat lahir rendah adalah asfiksia, gangguan nafas, hipotermi, hipoglikemia, masalah pemberian minum (ASI), infeksi, ikterus, masalah perdarahan. Pada kasus ini, dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik pasien tidak mengalami asfiksia saat kelahiran (pasien langsung menangis), skor down pasien ini yaitu 1 yang artinya tidak mengalami gangguan nafas, dari inspeksi tak tampak ikterus pada pasien. pemeriksaan dengan termometer menunjukkan suhu badan 35,9 C yang artinya hipotermi sedang. Pada pasien tidak diketahui apakah terjadi hipoglikemia karena tidak dilakukan pemeriksaan GDS akan tetapi tidak terdapat tanda-tanda hipoglikemia seperti berkeringat, penurunan kesadaran. Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37,5 C. Suhu normal pada neonatus 36,5-37,5C. Gejala awal hipotermi apabila suhu <36,5C atau kedua kaki & tangan teraba

dingin. Suhu 36-36,4 C merupakan hipotermi ringan. Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (suhu 32-36C). Disebut hipotermi berat bila suhu <32C. Hipotermi ditandai dengan akral dingin, bayi tidak mau minum, kurang aktif, pucat, takipneu atau takikardia. Sedangkan hipotermi yang berkepanjangan akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi oksigen, distres respirasi, hipoglikemia, dan pada keadaan berat dapat menyebabkan kematian. Pada bayi baru lahir lebih beresiko untuk terjadinya hipotermi, secara fisiologis tubuh akan memberi respon untuk menghasilkan panas berupa : 1. Shivering termoregulation/ ST : Mekanisme tubuh berupa menggigil atau gemetar secara involunter akibat dari kontraksi otot untuk menghasilkan panas. 2. Non-shivering thermoregulation/ NST Merupakan mekanisme yang dipengaruhi oleh stimulasi sistem saraf simpatis untuk menstimulasi proses metabolik dengan melakukan oksidasi terhadap jaringan lemak coklat. Peningkatan metabolisme jaringan lemak coklat akan meningkatkan produksi panas dari dalam tubuh. 3. Vasokonstriksi perifer Mekanisme sistem saraf simpatis, kemudian sistem saraf perifer akan memicu otot sekitar arteriol kulit untuk kontraksi sehingga terjadinya vasokonstriksi. Hal ini guna mengurangi aliran darah ke jaringan kulit dan mencegah hilangnya panas. Mekanisme terjadinya hipotermi pada bayi baru lahir, yaitu 1. Penurunan produksi panas, disebabkan dalam sistem endokrin dan terjadi penurunan basal metabolisme tubuh 2. Peningkatan panas yang hilang, adapun mekanismenya yaitu - konduksi : perpindahan panas yang terjadi akibat perbedaan suhu antara kedua objek.

- konveksi : transfer panas terjadi secara sederhana dari selisih suhu antara permukaan kulit bayi dan aliran udara yang dingin dipermukaan tubuh bayi. - radiasi : perpindahan suhu dari suatu objek panas ke objek yang dingin

- Evaporasi : panas terbuang akibat penguapan, melalui permukaan kulit dan traktus respiratorius. 3. kegagalan termoregulasi yang disebabkan kegagalan hipotalamus dalam menjalankan fungsinya dikarenakan berbagai penyebab. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, bayi pada kasus ini mengalami hipotermia sedang. Dimana manajemen dari hipotermia sedang adalah sebagai berikut : a. Memakai pakaian yang hangat, topi dan penggunaan radiant warmer. b. Melakukan kontak kulit dengan kulit atau perawatan bayi lekat ( PMK) c. Menyusui lebih sering d. Menilai tanda kegawatan : hipoglikemia, sepsis, dan gangguan nafas

Keadaan hipotermia atau hipertermi pada bayi, memerlukan penanganan yang tepat untuk menghindarkan terjadinya komplikasi yang akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Prognosis untuk hipotermi pada bayi baru lahir umumnya baik, bila dapat diantisipasi maupun ditangani dengan baik. Sedangkan hipotermi yang berkepanjangan akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi oksigen, distres respirasi, hipoglikemia, dan pada keadaan berat dapat menyebabkan kematian.

DAFTAR PUSTAKA

1. IDAI, 2008. Buku Ajar Neonatologi. Edisi pertama. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. 2. TIM PONED UKK PERINATOLOGI IDAI, 2007. Termoregulasi bayi baru lahir. Palu. Perinatologi IDAI

You might also like

  • Cover
    Cover
    Document2 pages
    Cover
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document2 pages
    Cover
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • 2019-nCOV-PDS PatKLIn
    2019-nCOV-PDS PatKLIn
    Document35 pages
    2019-nCOV-PDS PatKLIn
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • ANESTESI
    ANESTESI
    Document1 page
    ANESTESI
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Document 2
    Document 2
    Document10 pages
    Document 2
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Diare akut tata laksana UNHAS
    Diare akut tata laksana UNHAS
    Document1 page
    Diare akut tata laksana UNHAS
    Suharia Hafid
    100% (1)
  • Cover
    Cover
    Document2 pages
    Cover
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document2 pages
    Bab Ii
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Forensikk
    Forensikk
    Document2 pages
    Forensikk
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Document1 page
    Penda Hulu An
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document1 page
    Daftar Pustaka
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Darah
    Darah
    Document2 pages
    Darah
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Analisis
    Analisis
    Document2 pages
    Analisis
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • ANEST
    ANEST
    Document1 page
    ANEST
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Lanjutan Rekam Medis
    Lanjutan Rekam Medis
    Document1 page
    Lanjutan Rekam Medis
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Tinjauan Pustaka Rekam Medik
    Tinjauan Pustaka Rekam Medik
    Document1 page
    Tinjauan Pustaka Rekam Medik
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Vakum
    Vakum
    Document2 pages
    Vakum
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Kasus
    Kasus
    Document2 pages
    Kasus
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Rekam Medik
    Rekam Medik
    Document1 page
    Rekam Medik
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Finger DNA
    Finger DNA
    Document1 page
    Finger DNA
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Kmo Slide Preeklamsia Dan Eklampsia
    Kmo Slide Preeklamsia Dan Eklampsia
    Document31 pages
    Kmo Slide Preeklamsia Dan Eklampsia
    adyoko
    No ratings yet
  • Forensik
    Forensik
    Document1 page
    Forensik
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • RETENSIO Plasenta Kasus
    RETENSIO Plasenta Kasus
    Document2 pages
    RETENSIO Plasenta Kasus
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Rekam Medik2
    Rekam Medik2
    Document1 page
    Rekam Medik2
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Finger DNA
    Finger DNA
    Document1 page
    Finger DNA
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • PLASENTA
    PLASENTA
    Document2 pages
    PLASENTA
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • PLASENTA
    PLASENTA
    Document2 pages
    PLASENTA
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Kista OVARIUM
    Kista OVARIUM
    Document2 pages
    Kista OVARIUM
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Retensio Plasenta,..
    Retensio Plasenta,..
    Document1 page
    Retensio Plasenta,..
    Suharia Hafid
    No ratings yet
  • Endometriosis
    Endometriosis
    Document1 page
    Endometriosis
    Suharia Hafid
    No ratings yet