You are on page 1of 41

1.

Pengukuran

A. Besaran:

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.

Contoh :
Panjang sebuah penggaris 30 cm
Panjang -> Besaran
400 -> Nilai
cm -> Satuan

Besaran dalam fisika dibagi menjadi dua macam sebagai berikut:

a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah diterapkan terlebih dahulu dan
tidak di terapkan dari beasaran lain.

Besaran pokok yang umum digunakan:

No. Besaran Satuan

1 Panjang Meter (m)

2 Massa Kilogram (kg)

3 Waktu Sekon (s)

4 Suhu Kelvin (k)

5 Kuat Arus Ampere (A)

6 Intensitas Cahaya Kandela (cd)

7 Jumlah Zat Mole (mol)


b. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.

Contoh besaran turunan:


No. Besaran Turunan Satuan

1 Luas (A) m2

2 Volume (V) m3

3 Kecepatan (v = s/t) m/s

4 Percepatan (a = v/t) m/det2

5 Gaya (F = m.a) N = kg.m/det2

6 Usaha (W = F.s) J = N.m

B. Sistem Satuan

• Pengurukan adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran


sejenis yang dipakai sebagai satuan

• Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.

• Sistem satuan internasional (SI) adalah sistem satuan yang berlaku secara
internasional.

Besaran Satuan SI Satuan Lain

Panjang m cm, km, inci, kaki

Massa kg gr, ton, ons, pounds

Waktu detik menit, hari, jam

Gaya newton dyne

Energi joule kalori, erg

Suhu kelvin celcius, reamur


2
Zat Dan Wujudnya

• Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.

• Ada tiga macam zat : Padat (contoh : kayu)


Cair (contoh : air)
Gas (contoh : hidrogen)

A. Massa Jenis Zat

Massa jenis didefinisikan sebagai hasil bagi massa dengan volume dari suatu jenis zat.

p=m/v

m = massa (kg atau gram)


v = volume (m3 atau cm3)
p = massa jenis (kg/m3 atau gram/cm3)

Contoh:
Sebuah balok mempunyai panjang 5 cm, lebar 2 cm, dan tinggi 3 cm. Tentukan massa
jenis balok jika massa balok adalah 60gram.

Penyelesaian:
Massa balok (m) = 60 gram
Volume balok (v) = p x l x t = (5 x 2 x 3) cm3
= 30 cm3

Massa jenis (p) balok sebagai berikut.


p = m/v
= 60 gram / 30cm3 = 2 gram/cm3

B. Wujud Zat & Perubahan nya

A. Wujud Zat

Wujud zat terbagi menjadi sebagai berikut.

1. Zat Padat:
Ciri ciri:
• Bentuk dan volumenya tetap.
• Susunan partikel-partikelnya sangat rapat dan teratur.
• Gaya tarik-menarik antarpartikel nya sangat kuat.
• Gerak partikelnya sangat terbatas.

2. Zat Cair:
Ciri ciri:
• Bentuknya berubah sesuai dengan wadah nya, tetapi volume nya tetap.
• Sususan partikelnya kurang teratur.
• Gaya tarik-menarik antarpartikelnya kurang kuat.
• Gerak partikelnya lebih bebas, tetapi sulit meninggalkan ikatannya.

3. Zat Gas
Ciri ciri:
• Bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan bentuk dan volume wadahnya.
• Sususan partikelnya acak dan renggang.
• Gaya tarik-menarik antarpartikelnya lemah.
• Gerak partikelnya bebas dan mudah terlepas dari ikatan nya.

b. Perubahan Wujud Zat

Zat dapat mengalami perubahan karena pengaruh energi. Perubahan wujud zat
dikelompokkan menjadi dua perubahan, yakni perubahan fisika dan perubahan kimia.

1. Perubahan Fisika:
• Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya
zat lain jenis baru.
• Contoh : Air menjadi uap air.


2. Perubahan Kimia
• Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai dengan terbentuknya zat lain
yang baru.
• Contoh : Pembakaran rokok yang menghasilkan nyalanya api, asap, dan abu.

C. Gaya Pada Zat



• Gaya adalah gerakan yang berupa dorongan atau tarikan yang akan
menggerakkan benda bebas (tak terikat).
• Gaya pada zat adalah gaya tarik-menarik antarpartikel penyusunnya.
• Gaya yang berkerja pada dua zat atau lebih yang saling bercampur ada dua
macam, yaitu sebagai berikut:

1. Gaya Kohesi
Gaya Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang sejenis.
Contoh : Gaya tarik-menarik antara partikel air.

2. Gaya Adhesi
Gaya Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis.
Contoh : Gaya tarik menarik antara partikel air dan dinding tabung kaca.

D. Atom, Unsur, dan Senyawa

• Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.
Contoh : Hidrogen, Oksigen, Nitrogen

• Molekul adalah partikel penyusun zat.


Contoh : Molekul Oksigen (O2)
: Molekul Air (H2O)

• Senyawa adalah zat tunggal yang dapat dibagi menjadi unsur.


Contoh : Garam dapur -> Na & Cl (NaCl)
Air -> H & O (H2O)

• Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain.
Contoh :
3.
Suhu dan Pemuaian

• Suhu merupakan besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya
suatu benda.

• Suhu diukur dengan menggunakan termometer.

• Termometer yang sering digunakan biasanya termometer yang berisi air raksa.
Tetapi ada juga termometer yang menggunakan (berisi) alkohol.

• Termometer air raksa mempunyai berbagai keuntungan yaitu:


- Mudah melihat skalanya, karena air raksa mengkilap
- Berubah secara teratur saat suhu berubah
- Tidak membasahi dinding kaca
- Jangkauan suhunya antara -40°C s/d 350°C

• Termometer air raksa juga mempunyai berbagai kerugian yaitu:


- Tidak dapat mengukur suhu dibawah -40°C
- Termasuk zat cair yang beracun, sehingga jika kaca pecah akan
berbahaya.
- Harganya lebih mahal

• Ada beberapa satuan suhu yang digunakan dalam termometer, yaitu:


- Celcius (°C)
- Reamur (°R)
- Farenheit (°F)
- Kelvin (°K)

A. Rumus Konversi Unit Suhu

Celcius = 5/4 R
Reamur = 4/5 C
Celcius = 5/9 x (F-32)
Farenheit = (9/5 x C) + 32
Reamur = 4/9 x (F-32)
Farenheit = 9/4 R + 32
B. Pemuaian

1. Muai Panjang

Muai panjang suatu benda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Lt = Lo (1 + α . Δt)
Lt = Panjang benda setelah memuai
Lo = Panjang benda sebelum memuai
α = Koefisien muai panjang
Δt = Perubahan suhu

2. Muai Luas

Muai luas suatu benda dapat dirumuskan sebagai berikut:

At = Ao (1 + 2α . Δt)
At = Luas setelah dipanasi
Ao = Luas mula-mula
α = Koefisien muai panjang
Δt = Perubahan suhu

3. Muai Volume

Besarnya muai volume suatu benda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Vt = Vo (1 + 3α . Δt)
Vt = Volume setelah dipanasi
Vo = Volume mula-mula
α = Koefisien muai panjang
Δt = Perubahan suhu
4. Muai Gas

Gas memuai ketika suhu dinaikan.

a. Pemanasan gas pada tekanan tetap, rumus:

Vt = Vo (1 + ϒ . Δt)

Vt = Vo (1 + Δt/273)

Pt = Tekanan setelah dipanasi


Po = Tekanan mula-mula
ϒ = Koefisien muai volume = 1/273 /oC
Δt = Perubahan suhu

b. Pemanasan gas pada volume tetap, rumus:

Pt = Po (1 + ϒ . Δt)

Pt = Po (1 + Δt/273)

Pt = Tekanan setelah dipanasi


Po = Tekanan mula-mula
ϒ = Koefisien muai volume = 1/273 /oC
Δt = Perubahan suhu

c. Pemanasan gas pada tekanan dan volume tidak tetap

P1V1/T1 = P2V2/T2
P = Tekanan (atm, N/m2)
V = Volume (m3, cm3)
T = Suhu (K)
4.
Gerak

• Gerak adalah perubahan kedudukan terhadap suatu titik acuan.

• Kecepatan adalah besarnya jarak yang ditempuh benda tiap satuan waktu.

• Kecepatan merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang mempunyai nilai dan
arah.

• Laju adalah besarnya nilai kecepatan.

• Laju merupakan besaran skalar, yaitu besaran yang hanya mempunyai nilai saja.

A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dan kecepatan nya tetap.

Rumus untuk kecepatan tetap : v = s/t

v = kecepatan (km/jam, m/s)


s = jarak (km, s)
t = waktu (jam, sekon)

Rumus untuk kecepatan rata-rata : v = stotal / ttotal

v = kecepatan (km/jam, m/s)


s = jarak (km, s)
t = waktu (jam, sekon)

Grafik gerak lurus beraturan akan membentuk garis yang konstan.

Contoh :
Motor yang bergerak di jalan lurus dengan kecepatan tetap 40km/jam. Jika diselidiki
dengan pewaktu keti, didapat bahwa untuk selang waktu yang sama, benda akan
menempuh jarak yang sama.
B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan
mempunyai kecepatan yang berubah-ubah (ada percepatan).

Rumus : a = vt - vo / t
s = vo . t + 1/2 a. t²

a = Percepatan (m/s², km/jam²)


vo = Kecepatan mula mula benda (m/s, km/jam)
vt = Kecepatan setelah t sekon (m/s, km/jam)
t = waktu (sekon, jam)
s = jarak (m, km)

Contoh :
• Kendaraan yang sedang berjalan kemudian direm.
• Benda yang dijatuhkan dari menara.
5.
Gaya

• Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan


dan perubahan bentuk suatu benda

• Satuan gaya diberi lambang (F)

• Satuan gaya adalah Newton atau Dyne

• 1 Newton = 1 kg m/s²

• 1 Dyne = 1 g cm/s²

• 1 Newton = 10⁵ dyne

Rumus Gaya = F = m x a
F = Gaya (Newton, Dyne)
m = Massa benda (kg, g)
a = Percepatan (m/s², cm/s²)

a. Resultan Gaya
Resultan gaya adalah beberapa gaya yang berkerja pada suatu benda dalam suatu
garis kerja.
Rumus : R = F₁ + F₂ + F₃ ....

b. Perpaduan Gaya yang Segaris


Gaya merupakan besaran vektor, mempunyai nilai dan arah.
Jika gaya searah maka : F₁ + F₂
Jika gaya berlawanan arah maka : F₁ - F₂

c. Gaya Gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang terjadi antara 2 permukaan yang saling bersentuhan.
Arah gaya gesekan selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda dan gaya yang
berkerja pada benda tersebut.
Contoh: Gaya gesekan antara band sepeda dengan permukaan jalan.
6.
Usaha dan Energi

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi terdiri dari beberapa
bentuk sebagai berikut:

1. Energi Panas : Energi yang dimiliki oleh benda benda yang dapat menimbulkan
panas atau kalori. Contoh: Matahari dan Api

2. Energi Kimia : Energi yang terkandung dalam zat zat kimia yang dihasilkab daru
reaksi kimia. Contoh: Baterai dan accu

3. Energi Listrik : Energi yang dimiliki oleh alat alat listrik. Contoh: Setrika listrik dan
dinamo

4. Energi Bunyi : Energi yang terkandung dalam benda benda yang dapat menghasilkan
bunyi. Contoh: Sirene dan lonceng

5. Energi Nuklir : Energi yang terkandung di dalam inti atom. Contoh : Ledakan bom
atom.

6. Energi Mekanik : Energi yang dimiliki oleh benda karena gerak dan kedudukannya.
Energi mekanik terdiri dari 2 macam energi sebagai berikut:

• Energi Potensial : Energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukannya.
Energi potensial dirumuskan sebagai: Ep = m x g x h
Ep = Energi Potensial (joule)
m = Massa benda (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/det²)
h = Tinggi kedudukan benda (m)

• Energi Kinetik : Energi yang dimiliki benda karena geraknya.


Energi kinetik dirumuskan sebagai: Ek = ½ mv²
Ek = Energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak benda (m/det)
Contoh soal 1 :

Buah mangga yang ranum dan mengundang selera menggelayut pada tangkai pohon
mangga yang berjarak 10 meter dari permukaan tanah. Jika massa buah mangga
tersebut 0,2 kg, berapakah energi potensialnya? Anggap saja percepatan gravitasi 10
m/s2.

Panduan jawaban :

EP = mgh

EP = (0,2 kg) (10 m/s2) (10 m)

EP = 20 Kg m2/s2 = 20 N.m = 20 Joule

Contoh soal 2 :

Sebuah bola sepak bermassa 150 gram ditendang oleh Ronaldo dan bola tersebut
bergerak lurus menuju gawang dengan laju 30 m/s. Berapakah energi kinetik bola
tersebut?

Panduan jawaban :

EK= ½ mv2 = ½ (0,15 kg) (30 m/s2)2 = 67,5 Joule

a. Perubahan Energi
Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk yang
satu ke bentuk lain.

Contoh : - Energi listrik yang dialirkan dalam seterika listrik akan diubah menjadi
energi panas.

- Energi mekanik yang dimiliki oleh air terjun akan diubah menjadi
energi listrik dalam PLTA.

b. Usaha
Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut
mengalami perpindahan.

Usaha yang dilakukan pada suatu benda dapat dirumuskan sebagai berikut: W = F x s

F : gaya (N)
s : perpindahan benda (m)
W : usaha (joule)
Contoh Soal:

Seseorang mendorong benda dengan gaya 50N sehingga benda tersebut bergeser
sejauh 5m. Berapakan besar usaha yang dilakukan orang tersebut?

Panduan Jawaban:

F = 50N
s = 5m
W=Fxs
= 50N x 5m
= 250 joule

B. Usaha oleh Gaya Searah


W = (F1 + F2 + F3 + ....) x s

Contoh: Dua orang mendorong benda dengan arah yang sama, masing masing
dengan gaya F1 = 20N dan F2 = 10N sehingga benda tersebut berpindah sejauh 3m.
Berapakah usaha yang dilakukan oleh kedua benda tersebut?

Panduan jawaban: W = (F1 + F2) x s


W = (20N + 10N) x 3m
= 30N x 3m
= 90J

C. Usaha Oleh Gaya Gaya Yang Berlawanan Arah


W = (F1 - F2) x s

Contoh: A mendorong benda ke kana dengan gaya 30N, dan B menodorng benda
tersebut dengan gaya 15N ke arah kiri benda. Benda tersebut berpindah sejauh 20m ke
arah kanan. Berapakah usaha yang dilakukan kedua gaya tersebut?

Panduan jawaban: W = (F1 - F2) x s


= (30N - 15N) x 20m
= 15N x 20m
= 300J
7.
Getaran, Gelombang, dan Bunyi

a. Getaran
Getaran adalah gerak bolak balik yang melalui titik kesetimbangan. Contoh: Senar gitar
yang dipetik dan bandul jam dinding yang bergoyang.

• Periode adalah selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu getaran.
Rumus : T = t / n
T = periode (det)
t = waktu yag dibutkan untuk bergetar (det)
n = jumlah getaran

Contoh soal: Sebuah bandul bergerak bolak balik melalui titik setimbangnya sebanyak
120 kali dalam waktu 1 menit. Berapakan periode getaran bandul tersebut?

Panduan jawaban: n = 120 kali


t = 1 menit = 60detik
= 60 / 120
= 0,5 detik

• Frekuensi adalah banyaknya getaran setiap satuan waktu.


Rumus = f = n / t
f = frekuensi
n = banyaknya getaran
t = waktu (det)

Contoh soal: Tentukan frekuensi sebuah bandul yang bergetar 60 kali dalam waktu 0,5
menit.

Panduan jawaban: n = 60 kali


t = 0.5 menit = 30 det
f=n/t
f = 60 / 30
f = 2 Hz

b. Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang mekanik adalah gelombang
yang memerlukan medium untuk bisa merambat.
• Gelombang Transversal : Arah rambatan nya tegak lurus dengan arah getaran
nya. Contoh : Getaran tali yang digoyangkan pada salah satu ujungnya.

• Gelombang Longitudinal : Arah rambatan nya sejajar dengan arah getarannya.


Contoh : Gelombang bunyi di udara dan gelombang pada pegas yang kedua
ujungnya diikatkan pada dinding.
• Rumus : V = λ / T atau v = λ . f
v = cepat rambat gelombang (cm/s , m/s)
λ = panjang gelombang (cm, m)
T = periode (sekon)
f = frekuensi (Hz)

• Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh satu gelombang dalam
waktu sekon.

b. Bunyi
• Sumber bunyi ditimbulkan oleh benda yang bergetar. Bunyi merupakan gelombang
mekanik (memerlukan medium untuk perambatan nya).
• Pada ruang hampa bunyi tidak dapat di rambatkan.
• Syarat terjadinya bunyi adalah:
- Harus ada sumber bunyi
- Harus ada medium (padat, gas, atau cair)
- Harus ada penerima bunyi (kuping)

Frekuensi bunyi terbagi menjadi 3 :


• Audiosonik : 20 Hz - 20.000 Hz. Dapat didengar oleh telinga manusia.
• Infrasonik : <20 Hz. Dapat didengar oleh beberapa binatang (lumba-lumba, anjing)
• Ultrasonik : >20.000 Hz. Digunakan untuk mengukur kedalaman air laut.

rumus : v = λ / T atau v = s/t

v = cepat rambat bunyi (m/s)


λ = panjang gelombang bunyi (m)
T = periode bunyi (sekon)
s = jarak sumber bunyi terhadap pendengar (m)
t = waktu tempuh bunyi (sekon)

D.Nada
• Nada adalah bunyi yang frekuensinya beraturan.
• Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
• Nada dapat dihasilkan oleh alat musik.
• Desah dapat dihasilkan oleh angin, ombak dan lain-lain.
• Interval nada adalah perbandingan antara nada yang tinggi terhadap nada yang lebih
rendah.

E.Hukum Mersenne
• Hukum Mersenne berlaku untuk dawai (senar)
• Frekuensi yang dihasilkan dawai adalah :
- Berbanding terbalik dengan panjang senar (L)
- Berbanding lurus dengan akar tegangan senar (F)
- Berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar (A)
- Berbanding terbalik dengan akar massa jenis senar (ρ)

rumus : F0 = 1 / 2L = √F/Aρ

F0 = 1 / 2L = √F.L / m

F0 = frekeunsi senar (Hz)


L = panjang senar (cm)
F = tegangan senar (dyne)
ρ = massa jenis senar (g/cm3)
A = luas pemampang senar (cm2)
m = massa senar (gram)

perbandingan antara 2 buah senar berlaku

f1 / f2 = L2 / L1 = √ F1 / F2 = √ A2 / A1 = √ ρ2 / ρ1

F.Resonansi
- Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran
benda lain.
- Syarat terjadinya resonansi adalah frekuwnsi kedua benda harus sama.

rumus : L = (2n - 1) λ /4

L = panjang kolom udara pada tabung air (cm)


n = resonansi ke ...
λ = panjang gelombang.

G.Hubungan Cepat Rambat Bunyi dengan Suhu

rumus : v2 = v1 + 0.6 T

v1 = kecepatan bunyi pada suhu awal (cm/s, m/s)


v2 = kecepatan bunyi pada suhu kedua (cm/s, m/s)
T = perubahan suhu (oC)

INGAT ! Cepat rambat bunyi di udara pada 0oC adalah 332 m/s
H. Pemantulan Bunyi
* Pemantulan bunyi banyak digunakan untuk:
- Mengukur kedalaman laut.
- Mengukur panjang lorong.

rumus : h = v . t / 2

h = kedalaman (m)
v = kecepatan bunyi (m/s)
t = waktu bunyi bolak-balik (s)
8
Tekanan

C.Tekanan
*Tekanan adalah besarnya gaya (F) yang bekerja pada satuan luas (A).

-Satuan tekanan adalah N/m2 atau dyne/cm2.


-Satuan tekanan juga dalam pascal (Pa)
-1 N/m2 = 1 Pa
-1 atmosfer = 5 Pa

rumus : P = F/A

P = tekanan (Pa)
F = gaya (Newton)
A = luar permukaaan bidang kontak gaya (m2 , cm2)

C.i. Tekanan Hidrostatis (Ph)


* Tekanan hidrostatis adalah tekanan dalam zat cair yang disebabkan oleh zat
cair itu sendiri.
* Sifat tekanan hidrostatis : Makin dalam, makin kuat. Kedalaman sama,
tekanan sama.

rumus : Ph = ρ x g x h

Ph = Tekanan hidrostatis (N/m2, Pa, atau atm)


ρ = Massa jenis zat cair (kg/m3, g/cm3)
g = gravitasi
h = kedalaman titik dari permukaan zat cair (m, cm)

C.ii. Tekanan Udara


rumus = P = ρ x g x h

P = Tekanan udara (N/m2, Pa, atau atm)


ρ = Massa jenis (kg/m3, g/cm3)
g = gravitasi
h = tinggi zat cair (m, cm)
D.Hukum Pascal
* Tekanan yang dikerjalan pada zat cair dalam sebuah ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar (merata).

F1 / A 1 = F 2 / A 2

F = gaya tekan pada ruangan (N)


A = luas permukaaan pada ruangan (m2)

E. Bejana Berhubungan
* Salah satu contoh bejana berhubungan adalah pipa U. Pipa U adalah tabung
yang terdiri dari dua pipa dan saling berhubungan.
* Pipa U dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair.

rumus : ρ1 x h1 = ρ2 x h2

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3, g/cm3)


h = tinggi zat cair (m, cm)

F.Hukum Archimedes
* Benda yang tercelup ke dalam za cair (fluida) akan mengalami gaya ke atas
sebesar berat zat cair yang di pindahkan oleh benda itu.
* rumus = FA = ρf x g x Vf

FA = gaya ke atas oleh zat cair (Newton = N)


ρf = Massa jenis fluida (kg/m3, g/cm3)
g = gravitasi
Vf = Volume fluida yang dipindahkan = Volume benda yang tercelup dalam
fluida

a) Benda Terapung
Ciri-ciri :
-Volume zat cair yang dipindahkan lebih kecil dari pada volume benda (Vf < Vb)
-Berat benda sama dengan gaya keatas (Wb = FA)
-Massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (ρb < ρf)

b) Benda Malayang
Ciri-ciri :
-Volume zat cair yang dipindahkan sama dengan volume benda (Vf = Vb)
-Berat benda sama dengan gaya keatas (Wb = FA)
-Massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair (ρb = ρf)
c) Benda Tenggelam
Ciri-ciri :
-Volume zat cair yang dipindahkan sama dengan volume benda (Vf = Vb)
-Berat benda lebih besar daripada gaya keatas (Wb > FA)
-Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair (ρb > ρf)

G.Gaya angkat oleh benda


* Sebuah benda yang berada didalam gas/udara, akan mendapat gaya tekan ke
atas yang sama besar dengan berat gas yang didesak benda tersebut.
Misalnya, sebuah balon yang berisi gas akan naik karena berat balon lebih
ringan dari berat udara yang di pindahkan.
* Jadi balon bisa naik karena gaya angkat leboh besar dari selisih gaya tekan
atas dan berat balon seluruhnya

rumus : gaya angkat = gaya tekan keatas - berat benda

H.Hukum Boyle
Hasil kali tekanan dan volume dalam suatu ruangan tertutup selalu konstan jika
suhu gas tetap.

rumus : P1 V1 = P2 V2

P1 = Tekanan awal
V1 = Volume awal
P2 = Tekanan akhir
V2 = Volume akhir

I. Manometer
* Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan gas dalam ruang tertutup
* Ada dua macam Manometer : Manometer Air Raksa & Logam
* Manometer Air Raksa terbagi 2 menjadi : Menometer terbuka & tertutup
9
Kalor & Perubahannya
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur
suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda
sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung
sedikit.

Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu
benda(zat) bergantung pada 3 faktor

1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu

Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :

Q = m . c . ∆t

Q = kalor yang dibutuhkan (J)


m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kgC)
∆t = perubahan suhu (C)

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis

• Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu

• Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U
adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)

Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu
kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c).
A. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan benda suhu suatu
benda, sehingga sebanding dengan massa benda itu dan perubahan suhu benda itu.

Rumus: Q = m . c . ∆t

Q = kalor yang dibutuhkan (J)


m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kgC)
∆t = perubahan suhu (C)

B. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda
sebesar 1 derajat celcius.

Rumus: H = Q / ∆t

H = kapasitas kalor (kal / °C)


Q = kalor panas -> kalori (k), joule (j)
∆t = perubahan suhu (C)

C. Asas Black
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan
atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju
benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan
termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat dirumuskan :

Q lepas = Q terima

D. Kalor Lebur
Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan 1 kg zat padat menjadi 1 kg
zat cair pada titik leburnya. Sedangkan kalor yang dilepaskan 1 kg zat cair untuk
membeku menjadi 1kg zat padat pada titik bekunya disebut kalor beku. Atau :

Q=m.L

Q = kalor yang dibutuhkan ( J )


m = massa zat (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku.( J/kg )
E. Kalor Uap
Suatu zat untuk mendidih membutuhkan kalor uap, yaitu banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menguapkan 1 kg zat pada titik didihnya. Secara matematik dapat
ditulis dalam bentuk persamaan :

Q=m.U

Q = kalor yang dibutuhkan ( J )


m = massa zat ( kg )
U = kalor uap ( J/kg )

Contoh Soal:
Hitung kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 4 kg besi dari 20 0C hingga 70 0C,
jika kalor jenis air 460 J/kg 0C.

Panduan Jawaban:
Diketahui : m = 4 kg T1 = 20 0C T2 = 70 0C c = 460 J/kg 0C
Ditanyakan : Q ?

Persamaan : Q = m c ∆T
Q = 4 kg . 460 J/kg 0C (70 0C - 20 0C)
Q = 92.000 J
10
Cahaya Dan Optik

Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang
sangat penting bagi manusia.

Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :

• Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain
dalam mata yang halus dan lunak.

• Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan
cahaya yang masuk ke dalam mata.

• Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung
berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang
disebut pupil.

• Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil
diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang
masuk ke dalam mata.

• Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai
layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada
retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.

• Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga
bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat
bintik kuning.

Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh
sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak
diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.

Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :

• Titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang
masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak
10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik
dekat disebut juga jarak baca normal.

• Titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang
masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak
terhingga”.
Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata
yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat
dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang
disebut astigmatisma.

Macam macam cacat mata:

• Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut
juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Mata miopi ditolong
dengan kacamata berlensa cekung (negatif).

• Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata
perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh).Rabun jauh ditolong dengan
kacamata berlensa cembung (positif).

• Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan
benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah
berkurang akibat lanjut usia (tua). Mata tua diatasi atau ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung).

Kaca Pembesar
Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan
yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar.

Mata tak berakomodasi


Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak
dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan
adalah :
M = PP/f
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Melihat dengan mata berakomodasi
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus
terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.

Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.


Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa

Mikroskop
Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan renik, seperti
bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung ataupun dengan
memakai lup.

Pengamatan dengan akomodasi maksimum


Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh
lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP).

Perbesaran yang diperoleh


adalah merupakan perbesaran
oleh lensa obyektif dan lensa
okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1)
Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk
oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata.

Perbesaran yang diperoleh


adalah merupakan perbesaran
oleh lensa obyektif dan lensa
okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler)

Dasar Kerja Teropong Bumi :


Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh
pada fob.
Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada
jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang
bersifat nyata, terbalik, dan sama besar .

Dengan adanya lensa pembalik


panjang teropong dirumuskan
menjadi :

d = f (ob) + 4f (pembalik) + f (ok)

Teropong panggung
Teropong panggung terdiri dari dua lensa, yaitu :
- lensa obyektif berup lensa cembung
- lensa okuler berupa lensa cekung

Dasar kerja dari teropong panggung


Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik
fokus lensa obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa
okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu
diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah tegak.
Dari gambar diatas untuk pengamatan tanpa berakomodasi), maka panjang teropong
adalah :
d = f (ob) - f (ok)

Perbesaran anguler yang didapatkan adalah sama dengan perbesaran pada teropong
bintang ataupun juga teropong bumi.
M = f (ob) / f (ok)
11.
Elektronika Dasar

Resistor adalah komponen elektronika yang masuk mempunyai nilai-nilai tertentu.

Lambang resistor:

Kode Warna Resistor:


Kapasitor
Komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyimpan muatan elektron.

Rumus : C = Q / V

C = Kapasitas kapasitor (F = farad)


Q = Muatan kapasitor (C)
V = Tegangan (V)

Simbol Elektronika:

No Alat Simbol Fungsi

1 Ammeter Mengukur arus listrik

2 Voltmeter Mengukur voltase

3 Wire Mentransfer listrik

4 Light Bulb Mengubah listrik menjadi


cahaya

5 Cell & Battery Power supply

6 Switch Mengkontrol arus listrik

7 Resistor Memberi resistensi

8 Ohmmeter Mengukur resistensi


12.
Listrik Statis & Rangkaian Listrik

A. Model Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masuk memiliki sifat dari unsur
tersebut.

Elektron bermuatan negatif. Inti atom terdiri dari


neutron (netral) dan proton (positif)

Electron = e = -1.6 x 10ˉ¹⁹C


Proton = p = +1.6 x 10ˉ¹⁹C
Neutron = n = 0

Elektron bisa berpindah, maka apabila:


Elektron lebih banyak dari proton muatan atom
tersebut adalah negatif.
Proton lebih banyak dari elektron muatan atom
tersebut adalah positif.

B. Hukum Coulomb
Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda yang bermuatan
listrik adalah sebanding dengan besarnya masing masing muatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut.

Muatan sejenis -> tolak menolak


Muatan berlainan jenis -> tarik menarik

Rumus coulomb: F = K . q₁ . q₂ / r²

F = gaya coulomb (N)


q₁ = muatan benda 1 (C)
q₂ = muatan benda 2 (C)
r = jarak antara benda (m)
K = konstanta (9 x 10⁹ Nm²/C²)

Kuat Arus
Jumlah muatan yang menembus penampang suatu penghantar tiap satuan waktu.
Rumus : I = q / t

I = kuat arus listrik (ampere)


q = muatan listrik (C)
t = waktu (sekon)
Potensial Listrik
Besarnya energi muatan listrik (W) tiap satuan listrik (q)
Rumus : V = W / q

V = potensial listrik (volt)


W = energi muatan listrik (J)
q = muatan listrik (C)

Hukum Ohm
Menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap
sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung konduktor.
Rumus : V = I x R

V = potensial listrik (volt)


I = kuat arus listrik (ampere)
R = Hambatan kawat (Ω)

Hambatan Jenis Penghantar


Rumus : R = ρ . L / A

R = Hambatan kawat (Ω)


ρ = hambat jenis (Ωm)
L = Panjang kawat (m)
A = Luas pemampang kawat (m²)

C. Hukum Kirchoff
Jumlah arus masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang
meninggalkannya.

Rumus: ∑ I masuk = ∑ I keluar

I = arus

D. Hambatan
E. Hukum Ohm pada rangkaian tertutup
Rumus: E = I (R + r)

I = Kuat arus listrik (A)


E = Beda potensial / tegangan (V)
R = Hambatan (Ω)
r = hambatan dalam (Ω)

Tegangan Jepit
K=I.R

K = Tegangan Jepit (v)


I = Arus (A)
R = Hambatan (Ω)

F. Energi Listrik
Besarnya energi listrik (W) yang mengalir pada sebuah penghantar rumusnya adalah:

W = V² / R . T

W = energi listrik (J)


V = beda potensial / ggl / tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
t = waktu (s)

Daya Listrik
Besarnya energi lisrik tiap satuan waktu, rumusnya adalah:

P = daya listrik (Watt)


W = energi listrik (J)
t = waktu (s)
V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (A)
R = Hambatan (Ω)

G. Biaya Energi Listrik


Untuk dapat menghitung besarnya biaya listrik yang telah digunakan, dapat digunakan
rumus sebagai berikut:

Biaya = Energi listrik x Tarif per kwh


14
Magnet & Induksi Elektromagnetik

• Magnet atau kemagnetan adalah kemampuan suatu benda untuk menarik benda
benda lain yang berada di sekitarnya.

• Berdasarkan kemagnetannya benda bisa dikategorikan menjadi dua:


- Benda magnetik (feromagnetik) : dapat ditarik oleh magnet secara kuat
- Benda bukan magnetik (non magnetik)
- Paramagnetik : Dapat sedikit ditarik oleh magnet
- Diamagnetik : Tidak dapat ditarik oleh magnet sama sekali

• Magnet mempunyai dua kutub, utara dan selatan. Jika kutub sejenis bertemu akan
tolak menolak, dan jika kutub berbeda bertemu akan tarik menarik.

• Sebuah magnet terdiri dari magnet magnet kecil yang disebut magnet elementer.

• Pada benda magnetik, magnet elementer tersusun secara teratur, tetapi pada benda
nonmagnetik, magnet elementer tersusun secara acak.

• Prisip membuat magnet adalah membuat magnet elementer menjadi teratur.

Cara Membuat Magnet


1. Digosok
2. Induksi
3. Menggunakan arus listrik

Cara Menghilangkan magnet:


1. Dipanaskan
2. Dipukul
3. AC

Medan Magnet
Daerah sekitar magnet dimana magnet lain masih dapat dipengaruhi oleh gaya magnet
jika berada pada daerah itu. Garis gaya magnet adalah pola garis yang terbentuk di
sekitar medan magnet.

Sifat garis gaya magnet:


1. Keluar dari kutub utara, masuk di kutub selatan
2. Tidak pernah berpotongan
3. Jika rapat artinya magnet kuat
Gaya Antar Kutub Magnet

Rumus : F = K . m₁ . m₂ / r²

F = gaya tarik (N)


m = kekuata kutub (skk)
r = jarak antara dua kutub (m)
k = konstanta 10¯⁷ weber / ampere meter

Transformator
Alat untuk mengubah tegangan bolak balik atau arus bolak balik menjadi lebih rendah
atau lebih tinggi. Ada dua macam trafo yaitu Step up dan Step down.

Rumus : Vp / Vs = Np / Ns = Is / Ip

V = tegangan
N = lilitan
I = Arus
15
Tata Surya

• Tata surya adalah kumpulan (susunan) dari matahari, planet, asteroid, komet,
satelit, meteor, dan debu ruang angksana dengan matahari sebagai pusat
peredarannya.

• Matahari merupakan bintang san sebagai pusat tata surya serta dikelilingi planet
planet nya. Matahari dianggap sebagai bintang sejati.

• Planet adalah benda angkasa yang beredar dan gerakannya membentuk garis
elips dan beredar mengelilingi matahari.

Nama-nama planet anggota tata surya:


1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus

• Rotasi adalah waktu dimana planet berputar pada porosnya.

• Revolusi adalah waktu dimana planet mengelilingi matahari.

Ada dua jenis pengelompokan kategori planet:

Planet Dalam
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars (teori lain mengatakan Mars masuk pada kategori planet luar)

Planet Luar
1. Jupiter
2. Saturnus
3. Uranus
4. Neptunus
• Asteroid adalah kumpulan planet-planet (benda luar angkasa) kecil yang bergerak
mengelilingi matahari dan terletak diantara lintasan planet Jupiter & planet Mars.

• Komet atau bintang berekor adalah benda langit yang mengelilingi matahari
dengan garis edar (orbit) yang bentuknya sangat lonjong. Contoh : Komet Halley
(muncul setiap 76 tahun sekali).

• Satelit adalah benda langit yang beredar mengelilingi planet dan berotasi pada
sumbu / porosnya. Contoh : Bulan adalah satelit dari bumi. Demios & Phobos
adalah satelit dari Mars.

• Meteor adalah benda langit yang berpijar akibat gesekan dengan atmosfer bumi
dengan kecepatan sangat tinggi. Meteorit adalah meteor yang jatuh ke bumi.
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Panas matahari pada permukaannya adalah kurang lebih 6 ribu derajat selsius.
Sedangkan pada inti matahari temperatur mencapai 15 juta derajat celcius. Dari waktu
ke waktu suhu matahari akan diperkirakan semakin dingin dan akhirnya mati bersama
planet-planet lain termasuk bumi.

Penyusun Matahari
- Hidrogen : 70%
- Helium : 25%
- Unsur lainnya : 5%

Bagian-Bagian Susunan Matahari


1. Fotosfer adalah Bagian lapisan permukaan yang memancarkan cahaya yang kuat
dan menyilaukan.
2. Kormosfer adalah Lapisan gas yang sangat tebal.
3. Korona adalah Lapisan atmosfer terluar matahari.

Energi Matahari
1. Sumber energi matahari berasal dari reaksi fusi atau reaksi penggabungan 4 aotm
hidrogen menjadi 2 atom helium yang menghasilkan energi yang sangat luar biasa.
2. Energi yang dipancarkan matahari berupa gelombang elektromagenetik seperti
ultraviolet, inframerah, sinar X, sinar gamma, cahaya dan gelombang mikro.

Gerak Semu Matahari


Gerak semu matahari adalah kedudukan peredaran matahari yang dilihat dari bumi
selama sepanjang tahun.

Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Gerhana Matahari Total : Permukaan bumi terkena bayangan inti bulan
Gerhana Matahari Sebagian : Terjadi jika bulan menghalangi cahaya matahari
sebagian.
Gerhana Matahari Cincin : Permukaan bumi terkena lanjutan bayang bayang inti bulan.
Ukuran dan Unsur Pembentuk Matahari
-Massa matahari +/- 1.99 x 1030 kg
-Diameter matahari +/- 1.4 x 106 km
-Volume matahari +/- 1.5 x 1016 km3
-Jarak matahari ke bumi +/- 1.5 x 108 km

Bumi
• Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya.
• Rumah kepada jutaan spesies, termasuklah manusia, Bumi juga merupakan satu-
satunya tempat di dalam semesta di mana kehidupan diketahui wujud.
• Bumi berotasi selama 24 jam / putaran. Rotasi bumi berpengaruh pada gerak
semu matahari, perbedaan waktu, siang & malam, pemipihan bumi pada kutub, dan
pengembungan pada khatulistiwa.
• Bumi berevolusi selama 1 tahun / putaran penuh. Revolusi bunyi mempengaruhi
musim yang ada di bumi.

Ukuran Bumi
Keluasan:

• Keseluruhan: 510.073 juta km2


• Daratan: 148.94 juta km2 (29.2%)
• Lautan: 361.132 juta km2 (70.8%)

Sempadan daratan: 251,480.24 km

Persisiran pantai: 356,000 km

• Massa bumi +/- 6.6 x 1024 kg


• Keliling bumi +/- 40.000 km
• Diameter bumi +/- 12.757 km
• Luas permukaan bumi +/- 510 jt km2
• Volume bumi +/- 1 triliun km3
Bulan
1. Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar
ke-5 di Tata Surya.
2. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya
berasal dari pantulan cahaya Matahari.

Ukuran Bulan
• Massa bulan +/- 1/8 x massa bumi
• Diameter bulan +/- 1/4 x diameter bumi
• Gravitasi bulan +/- 1/6 x gaya gravitasi bumi
• Jarak bumi ke bulan +/- 385.000 km
• Kala rotasi dan kala revolusi bulan memerlukan waktu yang hampir sama yaitu 27.3
hari.

Gerhana Bulan
Peristiwa ini terjadi ketika bumi dan bulan berada pada satu bidang sedemikian
sehingga bulan tidak dapat menerima cahaya matahari karena terhalang bumi.

Hukum Kepler
Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan yang dikumpulkan
Ticho Brahe mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di luar angkasa.

• Hukum Pertama Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di
salah satu fokusnya.

• Hukum Kedua Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu
sama.

• Hukum Ketiga Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak
rata-ratanya dari matahari.

You might also like