You are on page 1of 19

Makalah: MATEMATIKA DASAR PELUANG

Oleh: Kelompok II ASMIRATI SUHERDIN HANIFA YOGI AHMAD EKA ARDILA KASRIA KASMAN WD.SUWARDI EFRIANTO YUDIARTANTO PANDI SYAHNAS A.M EKA PUTRI F1G1 12 033 F1G1 12 034 F1G1 12 035 F1G1 12 036 F1G1 12 037 F1G1 12 038 FIG1 12 039 F1G1 12 040 F1G1 12 041 F1G1 12 042 F1G1 12 044 F1G1 12 046 F1G1 12 047

JURUSAN FISIKA PROGRAM STUDI GEOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .. ii

DAFTAR ISI .. iii BAB I PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang . 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1 1 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peluang B. Faktor . 2

A. Pengisian tempat 3 4 C. Permutasi 5 D. Kombinasi ... 7 E. Peluang 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan . 18 3.2 Saran ... 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebanyakan mahasiswa menganggap Matematika adalah pelajaran yang sulit. Pada dasarnya Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang logika berpikir.Soal sesulit apapun akan menjadi mudah jika mahasiswa memiliki logika berpikir yang baik.Sama halnya dengan sub bab Matematika yang berjudul PELUANG.Untuk menjawab soal Peluang ini sendiri tentu setiap mahasiswa harus memiliki kecakapan dalam menganalisis semua data yang diperoleh dengan system logika berpikir yang baik. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengangkat sebuah makalah yang berjudul: PELUANG.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu menyebutkan macammacam peluang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu agar dapat mengetahui macammacam peluang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PELUANG

Peluang suatu kejadian A sama dengan jumlah terjadinya kejadian A dibagi dengan seluruh yang mungkin. P(A) = k / n Dimana k : jumlah terjadinya kejadian A n : jumlah seluruh yang mungkin Jika kita melakukan percobaan, maka himpunan semua hasil disebut Ruang Sampel Contoh: 1. Percobaan melempar uang logam 3 kali. A adalah kejadian muncul tepat dua muka berturut-turut. Maka : S = {mmm,mmb,mbm,mbb, bmm, bmb, bbm, bbb} A = {mmb, bmm} n(S) = 23 = 8 n(A) = 2 P(A) = 2/8 = 1/4 2. Percobaan melempar dadu satu kali. A adalah kejadian muncul sisi dengan mata dadu genap. Maka : S = {1,2,3,4,5,6} A = {2,4,6} n(S) = 6 n(A) = 3 P(A) = 3/6 = 1/2

Jika peluang terjadinya A adalah P(A) dan peluang tidak terjadinya A adalah P(A) maka berlaku _ P(A) + P(A) = 1 Contoh: Dari setumpuk kartu Bridge yang terdiri dari 52 kartu diambil 1 kartu. Berapakah peluang kartu yang terambil bukan kartu King? Jawab: P (King) = 4/52 = 1/13 P bukan King = 1 - 1/13 = 12/13

A. PENGISIAN TEMPAT Jika terdapat n buah tempat yang tersedia dengan : adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat pertama. adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat kedua sesudah tempat pertama terisi. adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat ketiga sesudah tempat pertama dan kedua terisi dan seterusnya. adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat ke-n setelah tempat pertama,kedua,, dan ke-n terisi. Banyaknya cara untuk mengisi n buah tempat yang tersedia secara keseluruhan adalah: ..x Contoh:

Dari bilangan-bilangan 1,2,3,4,5,6 akan dibentuk bilangan yang terdiri atas tiga angka dengan ketentuan dalam bilangan tersebut tidak boleh ada angka yang sama. Berapakah banyaknya bilangan yang dapat dibentuk?

Jawab: Perhatikan kotak berikut ini: I II III

Kotak I ditempati nilai tempat ratusan, untuk mengisinya dapat dipilih dari enam angka.

Kotak II ditempati nilai tempat puluhan, untuk mengisinya dapat dipilih dari lima angka (karena satu angka sudah terpakai untuk mengisi tempat pertama).

Kotak III ditempati nilai tempat satuan, untuk mengisinya dapat dipilih dari empat angka (karena dua angka sudah terpakai untuk mengisi tempat pertama dan kedua). 6 5 4

Banyaknya bilangan tiga angka yang dapat dibentuk adalah 6x5x4=120.

B. FAKTORIAL Untuk setiap n bilangan asli didefinisikan : ( Notasi disebut faktorial. ) ( )

Didefinisikan pula : 1! = 1 dan 0! = 1 Contoh: 1. 4! = 4 x 3 x 2 x 1= 24 2. 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 720

C. PERMUTASI Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda Banyaknya permutasi dengan k unsur dari n unsur berbeda adalah :

( Contoh:

Dari 6 orang siswa, akan dipilih seorang ketua, seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris.Berapakah banyaknya susunan pengurus yang dapat dibentuk? Jawab: Banyaknya susunan pengurus yang terdiri atas 3 orang yang dapat dibentuk dari 6 siswa yang ada, adalah:
( )

= 120 Susunan

Permutasi dengan beberapa unsur yang sama Misalkan terdapat n unsur sebagai berikut:

Banyaknya permutasi yang memuat a dan b unsur yang sama adalah :

Contoh : Tentukan banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata PALAPA!

Jawab: Huruf P = 2, A = 3 Banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata PALAPA: P= . Permutasi siklis Permutasi dari n unsur yang disusun melingkar adalah: P = (n 1 )! =(
)( )

= 60 susunan

Contoh: Diketahui ada 5 orang yang duduk mengelilingi suatu meja bundar.Berapa macam susunan yang dapat terjadi ?

Jawab: Banyaknya susunan yang dapat terjadi adalah : P = ( 5 1)!= 4!= 4 = 24 susunan

Contoh: Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?

Jawab : Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :

D. KOMBINASI Kombinasi adalah susunan yang tidak memperhatikan urutan. Banyaknya kombinasi k unsure yang diambil dari n unsure yang tersedia adalah: =(
)

,k

Contoh : Dari 10 orang siswa akan dipilih 3 orang siswa untuk menjadi petugas pengibar bendera.Berapa banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera tersebut? Jawab: Banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera tersebut adalah:

Jadi,banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera tersebut adalah 120 cara. Contoh : Diketahui himpunan . Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!

Jawab :

Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).

E. PELUANG Misalkan dalam suatu percobaan yang menyebabkan munculnya n buah hasil, kejadian A dapat muncul sebanyak k kali. Peluang kejadian A didefinisikan sebagai : P (A) = Himpunan semua hasil dari suatu percobaan disebut ruang sampel. Kisaran nilai peluang kejadian A adalah 0 ( ) . Jika P (A) = 0 berarti kejadian A

mustahil terjadi , sebaliknya jika P(A) = 1 berarti kejadian A pasti terjadi. Frekuensi harapan terjadinya A dalam m kali percobaan adalah : F = P(A)

Contoh: Diketahui suatu dadu dilempar sebanyak 20 kali. Tentukan peluang dan harapan muncul mata dadu ganjil dalam percobaan tersebut !

Jawab: Ruang sampel dari perlemparan dadu tersebut adalah * A: kejadian muncul mata dadu ganjil adalah * P(A) = = F = P(A) Contoh: Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masingmasing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)! Jawab : S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG} P = {AAG, AGA, GAA} + +

Peluang komplemen suatu kejadian Misalkan A adalah suatu kejadian, maka kejadian tidak terjadinya kejadian A dinamakan komplemen kejadian A ( P( )

) = 1 P(A)

Contoh: Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah. Tentukan peluang tidak munculnya kartu As dalam penarikan tersebut. Jawab: Misal A adalah kejadian terambilnya kartu As dalam penarikan tersebut, maka; P(A) = Peluang tidak munculnya kartu As dalam penarikan tersebut adalah P( ) ( ) =

Peluang Kejadian Majemuk Misalkan A dan B adalah dua buah kejadian dalam ruang sampel 5, peluang kejadian A P (A Keterangan : P(A ) : peluang terjadinya kejadian A atau kejadian B B dapat ditentukan dengan : B) = P(A) + P(B) P(A B)

P (A) : peluang terjadinya kejadian A P(B) : peluang terjadinya kejadian B P(A B): peluang terjadinya kejadian A sekaligus kejadian B

Contoh : Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah kartu.Tentukan peluang terambilnya kartu Queen atau kartu berwarna merah!

Jawab: Dalam percobaan ini, kejadian yang mungkin terjadi adalah : Kejadian terambilnya satu kartu Queen, namakan sebagai kejadian A, maka:P(A) = Kejadian terambil satu kartu berwarna merah, namakan sebagai kejadian B, maka:P(B) = Kejadian terambilnya satu kartu Queen warna merah, namakan sebagai kejadian A B, maka P( A B)=

Peluang terambilnya kartu Queen atau kartu berwarna merah adalah: P( A B) = P(A) + P(B) P(A = = = B)

Peluang Kejadian Majemuk yang Saling Lepas Kejadian A dan kejadian B dalam suatu percobaan dikatakan saling lepas jika masing-masing kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Peluang kejadian A atau B yang saling lepas dapat ditentukan dengan rumus: P( A Contoh : Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah kartu. Tentukan peluang terambilnya kartu hati atau kartu berwarna hitam! Jawab: Perhatikan bahwa pada percobaan ini tidak mungkin muncul kartu hati berwarna hitam. B ) = P (A) + P(B)

Dengan demikian kejadian terambilnya satu kartu hati dan kejadian terambilnya satu kartu berwarna hitam dikatakan saling lepas. Misal: A: kejadian terambilnya satu kartu hati,maka P (A) = B: kejadian terambilnya satu kartu berwarna hitam, maka P(B) = Peluang terambilnya satu kartu hati atau kartu berwarna hitam adalah : P(A B ) = P (A) + P (B) = + =

Peluang Kejadian Majemuk yang Saling Bebas Kejadian A dan kejadian B dalam suatu percobaan dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya. Peluang kejadian A atau B yang saling bebas dapat ditentukan dengan rumus: P(A B) = P (A) P(B)

Contoh: Dua keping uang logam dilemparkan bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan peluang munculnya sisi gambar pada mata uang pertama dan munculnya sisi mata uang yang sama untuk kedua mata uang tersebut! Jawab: Misal: A: Kejadian munculnya sisi gambar pada mata uang pertama . B: Kejadian munculnya sisi mata uang yang sama untuk kedua mata uang tersebut. Perhatikan bahwa tiap uang logam terdiri atas sisi gambar ( G) dan sisi angka (A).

Ruang sampel : *( Kejadian A : *( Kejadiaan B : *( Kejadiaan A )(

)( )+ )+ )+

)(

)( ( ) ( ) ( )

)+

)( *(

Peluang Kejadian Bersyarat Peluang munculnya kejadian A dengan syarat kejadian B telah muncul adalah: P( | ) =
( ( ) )

, P (B)

Peluang munculnya kejadiaan B dengan syarat kejadiaan A telah muncul adalah: ( | ) ( ( ) ) ( )

Contoh: Sebuah dadu enam sisi dilemparkan satu kali.Tentukan peluang munculnya bilangan ganjil jika diketahui telah muncul bilangan prima.! Jawab: Misal: A : Kejadiaan munculnya bilangan ganjil, maka A = * B : Kejadiaan muncul bilangan prima, maka B = * A A + + P(A) = P(B) =

Kejadiaan munculnya bilangan prima ganjil, maka =* + ( )

Peluang munculnya bilangan ganjil jika diketahui telah muncul bilangan prima adalah: P( | )
( ( ) )

Peluang Pengambilan Tanpa Pengembalian Contoh: Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 3 bola putih. Dari dalam kotak tersebut diambil satu buah bolapertama dan satu bola kedua secara berturutturut tanpa pengembalian. Tentukan peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih.

Jawab: Misal: A: kejadian terambilnya sebuah bola merah pada pengambilan pertama B: kejadian terambilannya sebuah bola putih pada pengsmbilan kedua Peluang terambilnya bola pertama merah adalah P(A) = Peluang terambilnya bola kedua putih jika diketahui bola pertama merah adalah P(( | ) =

Dengan demikian peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih adalah : P (A ) = P(A) P( | ) = =

Peluang pengambilan dengan pengembalian Contoh: Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 3 bola putih. Dari dalam kotak tersebut diambil satu buah bola pertama kemudian dikembalikan lagi kedalam kotak. Lalu diambil lagi sebuah bola kedua. Tentukan peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih. Jawab: Misal: A: kejadian terambilnya sebuah bola merah pada pengambilan pertama, maka P (A) = B: kejadian terambilnya sebuah bola putih pada pengembalian kedua, maka P(B) = Dengan demikian peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih adalah: P(A ) P(A) P( | ) = =

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dalam makalah peluang ini adalah suatu peluang terdiri dari 5 macam yaitu pengisian tempat, factorial, permutasi, kombinasi,dan peluang.

3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diajukan yaitu agar makalah ini dapat menjadi rujukan untuk pembaca budiman sekalian, yang kelak akan membuat makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Liu, C. L. 1995. Dasar-Dasar Matematika Diskret. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Ngurah,I Gusti,2002.Statistika.Raja Grafindo Persada: Jakarta Sembiring, Suwah. 2002. Olimpiade Matematika. Bandung: Yrama Putra Spiegel, M. R. 1991. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Matematika Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga Wijaya, Rony. 2012. Peluang. Jakarta: Erlangga

You might also like