You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Unsur hara adalah nutrisi atau zat makanan yang bersama-sama dengan air diserap oleh akar tanman, kemudian di bawa ke daun. Di dalam daun, unsur hara akan bereaksi dengan karbondioksida (CO2) yang diambil oleh tanaman melalui stomata (mulut daun) langsung dari udara . Unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara Makro terdiri dari nitrogen, kalium, fosfor, magnesium, sulfur, kalsium dan unsur hara mikro terdiri dari boron, besi, tembaga, mangan, seng, dan moibdenum (Arwinda,2008). Kebutuhan unsur hara selain disediakan oleh tanah juga dapat disediakan oleh pupuk. Penggunaan pupuk mampu meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah sehingga dapat memksimalkan penyerapan oleh tanaman. Selain itu hasil produksi yang didapatkan akan melimpah dibandingkan dengan tanaman yang hanya mengandalkan unsur hara yang terdapt dalam tanah. . Hara diserap dari larutan tanah atau dari permukaan koloid sebagai

kation atau anion. Kation bermuatan positif, sedangkan anion bermuatan negatif. Kebanyakan hara terdapat dalam mineral dan bahan organic dalam keadaan tidak larut dan tidak tersedia bagi tumbuhan. Hara menjadi tersedia melalui pelapukan mineral dan penguraian bahan organik Memang jarang tanah yang mampu menyediakan semua unsure penting selama jangka waktu yang panjang dalam jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang tinggi. Namun tanah yang subur akan memiliki sebagian besar unsure hara yang diperlukan oleh tanaman.

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ketersediaan Hara Dalam Tanah

Tanaman mengambil unsur hara dalam bentuk kation (bermuatan positip) dan anion (bermuatan negatip) dari larutan air tanah atau langsung dari kompleks koloid liat humus dengan cara pertukaran kation. Tidak semua unsur hara terdapat dalam tanah dalam bentuk kation atau anion, yang merupakan bentuk tersedia bagi tanaman. Sebagian besar terdapat dalam bentuk terikat sebagai senyawa penyusun bahan organik dan pada mineral-mineral tanah, yaitu yang disebut bentuk tidak tersedia.Bahan organik merupakan sumber unsur-unsur nitrogen, fosfor dan belerang. Mineral-mineral tanah merupakan sumber unsur-unsur kalium, magnesium dan unsur-unsur sekunder serta mikro.

Penyediaan unsur hara untuk tanaman terdiri dari tiga kategori, yaitu:

(1) tersedia dari udara, beberapa unsur hara yang tersedia dalam jumlah cukup dari udara adalah: (a) Karbon (C), dan (b) Oksigen (O), yaitu dalam bentuk karbon dioksida (CO2) (2) tersedia dari air yang diserap akar tanaman, Unsur hara yang tersedia dari air (H2O) yang diserap adalah: hidrogen (H), karena oksigen dari molekul air mengalami proses oksidasi dan dibebaskan ke udara oleh tanaman dalam bentuk molekul oksigen (O2). dan (3) tersedia dari tanah, yaitu unsur hara essensial lain yang diperlukan tanaman tersedia dari dalam tanah.

2. Berdasarkan sumber penyerapan dan Penyediaan Unsur Hara Berdasarkan sumber penyerapannya, unsur hara di pilahkan menjadi dua, yakni unsur hara yang di serap dari udara dan unsur hara yang diserap dari tanah. a. Diserap dari Udara

Unsur hara yang di serap dari udara adalah C, O, dan S, yaitu berasal dari CO2, O2, dan SO2, Penyerapan N baik dari udara maupun dari tanah diasimilasikan dalam proses reduksi dan aminasi. Nitrogen (N) udara diserap dari N2 bebas lewat bakteri bintil akar dan NH3 di serap lewat stomata tanaman. b. Diserap dari tanah Sedangkan penyediaan unsur hara untuk tanaman terdiri dari tiga kategori, yaitu: (1) tersedia dari udara, (2) tersedia dari air yang diserap akar tanaman, dan (3) tersedia dari tanah. Beberapa unsur hara yang tersedia dalam jumlah cukup dari udara adalah: (a) Karbon (C), dan (b) Oksigen (O), yaitu dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Unsur hara yang tersedia dari air (H2O) yang diserap adalah: hidrogen (H), karena oksigen dari molekul air mengalami proses oksidasi dan dibebaskan ke udara oleh tanaman dalam bentuk molekul oksigen (O2). Sedangkan untuk unsur hara essensial lain yang diperlukan tanaman tersedia dari dalam tanah.

Mekanisme penyediaan unsur hara dalam tanah melalui tiga mekanisme, yaitu: 1. Aliran Massa (Mass Flow) 2. Difusi 3. Intersepsi Akar

Keadaan tersedianya unsur-unsur hara dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor terpenting adalah derajat keasaman tanah (pH tanah).

2.2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Hara Ketersediaan hara bagi tanaman ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan tanah mensuplai hara dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan tanaman untuk menggunakan unsur hara yang disediakan.

Menurut blair (1979) terdapat tiga factor penting yang mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur hara didalam tanah yaitu, suplai dari fase padat, pH tanah, dan suplai air. 1. Suplai dari fase padat

Kemampuan tanah untuk mengatur suplai tersedianya unsur hara dari fase padat bervariasi tergantung jenis unsur haranya, tiga factor penting yang berkaitan dengan fase padat adalah : jerapan atau pertukaran anion dan kation, lambatnya ketersediaan unsur hara di dalam larutan garam dan bahan organik. Laju pelepasan ion mineral melalui, tiga factor penting yang berkaitan dengan fase padat adalah : jerapan atau pertukaran anion dan kation, lambatnya ketersediaan unsur hara di dalam larutan garam dan bahan organik. Laju pelepasan ion mineral melalui kompleks jerapan tergantung pada ikatan dalam permukaan tersebut. Kation dipegang oleh kekuatan elektrostatik sehingga dapat digerakan kembali ke fase cainon yang di jerap oleh permukaan akar. Unsur hara yang dilepas ke larutan tanah melalui mineralisasi bahan organik. Bahan organik berasal dari residu tanaman,apabila bahan organik ditambahkan ke dalam tanah maka mengalami penguraian dan akan dilepas unsur-unsur haranya ketanah. Unsur unsur tersebut dapat berupa unsur mikro dan makro yang nantinya bisa berguna untuk tanaman dan tanah jadi tahan tercuci. 2. pH tanah

Tersedianya unsur hara sangat erat hubungannya dengan pH. Diukur dengan sekala log perubahan pH sebesar satu unit berarti terjadi sepuluh kali perubahan konsentrasi ion H+ atau OH-. Hubungan antara derajat keasaman tanah (pH tanah) dan tersedianya unsur-unsur hara bagi tanaman dapat disimpulkan sebagai berikut : Pada derajat keasaman tanah netral (pH 6,5 7,5), unsur-unsur hara tersedia dalam jumlah yang optimal.

Pada derajat keasaman tanah yang tinggi (alkalis, pH di atas 8,0) unsurunsur hara N, Fe, B, Cu, dan Zn tersedia dalam jumlah yang relatif sedikit, sedangkan P makin kurang tersedia karena terikat oleh C.

Pada derajat keasaman tanah yang rendah (asam, pH kurang dari 6,0) tersedianya unsur-unsur P, K, S, Ca, Mg dan Mo berkurang dengan cepat. Sedangkan pada derajat keasaman tanah yang sangat rendah (sangat asam) dalam tanah banyak tersedia Fe dan Al yang kemudian mengikat ion fosfat yang diberikan pada tanah.

Contoh spesifik pengaruh pH tanah terhadap ketersediaan unsur hara adalh pada pH kisaran 4-9, secara normal di larutan tanah terdapat dua jenis ion P, HPO4 dan H2PO4. Aktivitas biologi didalam tanah juga dipengaruhi oleh pH tanah. Pengaruhnya didalam kecepatan penguraian bahan organik. Pada ph sekitar 6-7, mikrooerganisme tanah paling aktif mengurai bahan organik dan membantu cepatnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah.sehingga daya produktivitas tanah pun semakin bertambah.

3.

Suplai air

Status air tanah berpengaruh terhadap kertersediaan unsur hara bagi tanaman . pada kandungan air tanah yang rendah dapat mengakibatkan rendahnya konsentrasi unsur hara yang ada di dalam larutan tanah.

2.2

Hubungan ketersediaan dan keseimbangan hara dengan serapan hara oleh tanaman.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

3.2 Saran .

DAFTAR PUSTAKA http://mgmpagrominapacitan.wordpress.com/2012/06/21/ketersediaanunsur-hara-bagi-tanaman/


http://ielmasblog.blogspot.com/2012/02/kesuburan-tanah-dan-produktivitasnya.html

http://id.scribd.com/doc/93396650/makalah-unsur-hara

You might also like