You are on page 1of 7

PELAKSANAAN KOORDINASI DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PADA KECAMATANKULISUSU UTARA KABUPATEN BUTON UTARA

Nining Budiriani )

H. Muh. Amir )

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari Jurusan Ilmu Administrasi Tahun 2012
ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui koordinasi terhadap pelaksanaan pembangunan pada Kecamatan Kulisusu Utara. Adapun yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan fungsi koordinasi yakni: Koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal. Sedangkan untuk pelaksanaan pembangunan indikatornya adalah pembangunan fisik dan pembangunan non fisik. Populasi Dalam Penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara yang berjumlah 20 orang. Dan sampelnya adalah seluruh pegawai. Selain itu informannya sebanyak 5 orang yaitu para Kepala Desa Kecamatan Kulisusu Utara. Hasil penelitian dan analisis menunjukan bahwa pelaksanaan koordinasi sudah dilaksanakan dengan baik, serta pelaksanaan pembangunan baik pembangunan fisik dan pembangunan non fisik sudah dilakukan dengan baik pula. PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan pembangunan nasional di Indonesia, sesungguhnya merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita bangsa yakni tercipatanya kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur. Pencapaian cita-cita tersebut dilaksanakan secara sistematis dan terpadu dalam bentuk operasional penyelenggaraan pembangunan selaras dengan fenomena dan dinamika yang terjadi didalam kehidupan masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan tergantung pada pemilihan tujuan yang akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Agar proses pembangunan tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka salah satu aspwek yang diperhatikan adalah koordinasi dari pada aparat pelaksana pembangunan. Koordinasi sebagai salah satu cara untuk mempersatukan usaha dari setiap penanggung jawab pelaksanaan pembangunan yang ada disuatu daerah guna menggalakkan proses pembangunan terutama pembangunan yang sesuai dengan tuntunan otonomi daerah untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga tujuan dari pelaksanaan pembangunan pada suatu daerah dapat tercapai. Koordinasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyelaraskan berbagai pelaksanaan kegiatan pembangunan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan kegiatan pembangunan mulai dari tingkat atas, sehingga terdapat kerja sama yang terarah dan usaha mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain dengan memberi instruksi/perintah, mengadakan pertemuan dan memberikan penjelasan, bimbingan atau nasihat. Penetapan mekanisme dalam suatu kegiatan sandgat penting untuk mengkoordinasi pekerjaan atau pengorganisasian satu kesatuan yang harmonis. Mekanisme pengkoordinasian dalam pelaksanaan pembangunan untuk tetap mengarahkan aktivitasnya kearah pencapaian tujuan pembangunan tersebut dan mengurangi ketidak efisiennya serta konflik yang merusak. Pengoordinasian dimaksudkan agar para aparat pelaksana pembangunan mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya lain yang dimiliki. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan tergantung pada kemampuan aparat penanggung jawab pelaksanaan pembangunan untuk menyusun berbagai sumber daya yang ada dalam mencapai suatu tujuan. Tingkat efektivitas pelaksana pembangunan hendaknya mendapat perhatian yang lebih dari segenap unsur operasional penyelenggara pembangunan. Oleh karena itu kesempurnaan sistem koordinasi diharapkan mampu menjadikan tingkat efektivitas pelaksanaan pembangunan menjadi tinggi. Dalam pembangunan dibutuhkan strategi yang tepat agar dapat lebih efisien dari segi pembiayaan dan efektif dari segi hasil. Pemilihan strategi pembangunan ini penting karena akan menentukan dimana peran pemerintah dan dimana peran masyarakat sehingga kedua belah pihak mampu berperan secara optimal dan sinergis. Seperti yang diamanatkan dalam UU No. 32/2004, tentang perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya harus berorientasi kebawah dan melibatkan masyarakat luas, melalui pemberian wewenang perencanaan pelaksanaan pembangunan ditingkat daerah, dengan cara ini akan mampu menyerap partisipasi masyarakat hingga pembangunan yang dilaksanakan dapat memberdayakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Keinginan untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan agar lebih memberdayakan masyarakat dalam pembangunan secara umum telah diatur melai instruksi Menteri Dalam Negeri No. 4/1982 tentang Mekanisme Pengendalian Program Pembangunan Masuk Desa serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9/1982 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan didaerah (P5D). Menurut Peraturan tersebut penyusunan Perencanaan pembangunan dilaksanakan secara bertahap yang pada prinsipnya mengacu pada sistem perencanaan pembangunan dari bawah (bottom up planning) melalui sistem ini diharapkan terjadi peningkatan mutu perencanaan yang komprehensif dan terpadu serta dapat menjaring aspirasi masyarakat dan kebutuhan masyarakat dalam koridor pembangunan Nasional. Kecamatan Kulisusu Utara merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten buton utara. Kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan yang menjadi sasaran pembangunan di kabupaten buton utara. Berdasarkan pengamalan awal penulis terlihat bahwa pelaksanaan pembangunan di kecamatan kulisusu utara ini belum terkoordinasi secara optimal oleh aparat pemerintah penyelenggara pembangunan, sehinga penyelenggara pembangunan di kecamatan kulisusu utara ini belum didukung oleh pertumbuhan

sarana dan prasarana yang representatif yang sesuai dengan harapan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan belum berjalan sebagai mana mestinya hal ini terlihat masih banyaknya fasilitas-fasilitas pelayanan umum yang belum terbangun seperti jalan raya dan jembatan, sarana dan prasarana teknislainnya seperti perbaikan kantor camat, perbaikan kantor PKK yang terlihat belum memadai. Kondisi pembangunan di Kecamatan Kulisusu Utara seperti yang di uraikan diatas tentunya akan berdampak negatif pada pencapaian tujuan pembangunan Nasional. Rendahnya tingkat pertumbuhan pembangunan yang terdapat di Kecamatan Kulisusu Utara tersebut diduga disebabkan kurangnya koordinasi dan pelaksanaan pembangunan pada Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik melakukan penelitian sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan, dengan mengangkat judul Pelaksanaan Koordinasi dalam Menunjang Keberhasilan Pembangunan pada Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara. Permasalahan yang akan ditelaah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Koordinasi dalam Menunjang Keberhasilan Pembangunan pada Kecamatan Kulisusu Utara ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Koordinasi dalam Menunjang Keberhasilan Pembangunan pada Kecamatan Kulisusu Utara. Sedangkan manfaat dari penelitian ini yakni (a) Sebagai sumbangan pemikiran kepada pemerintah kecamatan kulisusu utara mengenai pentingnya koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan. (b) Sebagai bahan informasi dan acuan bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji lebih mendalam mengenai koordinasi terhadap pelaksanaan pembangunan. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara. Dengan pertimbangan adanya indikasi tentang kurangnya koordinasi khususnya koordinasi internal dan pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Kulisusu Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara yang berjumlah 20 orang. Mengingat kecilnya populasi maka penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu menetapkan secara keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 20 orang pegawai. Untuk mendukung data dari pada responden maka ditetapkan pula 5 orang informan penelitian yang meliputi Kepala Desa di Kecamatan Kulisusu Utara. Data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data langsung yang diperoleh dari responden penelitian. Sementara data sekunder merupakan data yang bersumber dari dokumen-dokumen yang memiliki keterkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Baik data primer maupun data sekunder diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut: Studi kepustakaan (library stady) yang dilakukan dengan mengkaji berbagai dokumen, buku, literatur, tulisan ilmiah, jurnal-jurnal ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini. Studilapangan (field study) yaitu pengumpulan data secara langsung pada lokasi penelitian untuk memperoleh data dilapangan digunakan teknik-

teknik (a) Angket yaitu menyebarkan beberapa daftar pertanyaan tulisan untuk diisi dan dijawab oleh para responden. (b) Wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan secara terstruktur dengan beberapa informan yang telah ditentukan. Analisa data, baik terhadap data primer maupun data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan dengan didukung data kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan kulisusu utara merupakan pemekaran dari kabupaten buton utara. Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 379 Tanggal 23 juni 2002. Keputusan ini diambil untuk mempermudah pelayanan masyarakat. Sejak tahun 2002 sampai sekarang, mekanisme pemerintahan Kecamatan Kulisusu Utara telah dipimpin oleh 3 orang camat yaitu Bapak Ismail Asyik, S.Sos. sebagai kepala Kecamatan Kulisusu Utara Yang pertama,Bapak Muh. Yasin S.Pd, sebagai Kepala Kecamatan Kulisusu Utara yang kedua, Bapak Drs. Umar Sami sebagai Kepala Kecamatan Kulisusu utara yang ke tiga, dan Bapak Muh. Nasrullah M.Si Kepala Kecamatan Kulisusu Utara yang ke empat. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat pada umumnya di Kecamatan Kulisusu Utara mempunyai mata pancaharian yang beraneka ragam, terutama mata pencaharian yang berkaitan dengan sektor informal yaitu sebagai Petani, Pegawai Negeri, Pedagang dan lain-lain. Kantor kecamatan kulisusu utara memiliki luas wilayah sebesar 339,64 Km3 dengan jumlah penduduk tahun 2009 sebanyak 6.930 jiwa yang terdiri dari 3.497 jiwa laki-laki dan 3.433 jiwa perempuan. Kecamatan Kulisusu Utara merupakan salah satu kecamatan dari 6 kecamatan yang ada dikabupaten buton utara yang menepati bagian utara daratan pulau buton dan waode buri sebagai ibu kota kecamatan kulisusu utara. Kondisi prasarana jalan yang menghubungkan antara ibu kota kecamatan dengan ibu kota kabupaten masih sangat memprihatinkan sehingga belum sepanjang tahun dapat dilalui kendaraan roda empat dengan baik. Kecamatan kulisusu utara yang menepati pesisir pantai dengan permukaan wilayahnya pada umumnya merupakan daratan rendah sampai berbukiit. Dengan tingkat kemiringan tanahnya juga berada pada klasifikasi sedang. Kecamatan Kulisusu Utara pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata 25oC dengan suhu maksimum berkisar 27oC. Pada bulan April-Oktober dengan curah hujan yang cukup tinggi, sedangkan pada bulan NovemberMaret curah hujan rendah dengan rata-rata berkisar 13,4 mm. Dalam upaya pencapaian tujuan yang optimal kedudukan unsur personil selaku sumber daya manusia sangat strategis, karena unsur personil (pegawai) adalah merupakan pelaku dan pengelolah segenap rencana dan program kerja organisasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa keadaan pegawai pada Kantor Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara mempunyai jumlah pegawai 20 orang. Rata-rata pegawai Kecamatan Kulisusu Utara sudah memiliki tingkat pendidikan yang memadai , dimana pada tingkat pendidikan SLTA/sederajat sebanyak 11 orang (55%) sedangkan sarjana sebanyak 9 orang (45%). Dilihat dari pangkat/golongan, pegawai Kantor Kecamatan Kulisusu Utara kabupaten Buton Utara, yaitu golongan III sebanyak 9 orang, dan golongan II sebanyak 11 orang . Tersedianya sarana

yang memadaai merupakan komponen dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab dari kantor tersebut. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kantor Kecamatan Kulisusu Utara yang tersediah kurang memadai, sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah, karena tersediahnya sarana dan prasarana merupakan faktor yang cukup penting dalam rangka menunjang kelancaran tugas para pegawai dengan demikian faktor tersediahnya sarana dan prasarana dapat mempengaruhi kinerja aparat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. (Wawancara dengan Camat Kulisusu Utara Januari 2012) Struktur organisasi adalah gambaran yang menunjuka hubungan tugas/ pekerjaan dalam suatu organisasiyang mengatur batas, wewenang dan tanggung jawab dalam setiap unit organisasi. Berdasarkan tentang susunan organisasi dan tata kerja Kantor Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara, bahwa tugas dan fungsi Kepala Kecamatan Kulisusu Utara adalah merupakan pelaksana tugas tertentu Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Kepala kantor Kecamatan mempunyai fungsi: (a) Pelaksanaan keterampilan kerja aparat kecamatan (b) Pelaksanaan pelayanan terhadap masyarakat (c) Pelaksanaan Disipliun kerja aparat . Sedangkan Sekertaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kantor dibidang penyusunan rencana dan programevaluasi dan pelaporan, surat-menyurat, dan kearsipan yang berhubungan dengan pelayanan kecamatan. Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud diatas sekertaris mempunyai fungsi: (a) Pelaksanaan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan kantor (b) Pelaksanaan urusan dokumentasi, pelayanan hubungan masyarakat dan rumah tangga (c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala kantor. Kepala seksi pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan urusan dibidang pemerintahan dan memberikan pembinaan pemerintahan dilingkungan kecamatan. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi: (a) Mengumpulkan, mengelolah data dibidang pemerintahan. (b) Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan lingkungan dan masyarakat. (c) Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan. (d) Membantu pelaksanaan tugastugas dibidang pajak bumi dan bangunan (PBB). (e) Membantu melaksanakan tugas-tugas dibidang keagrarian. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan pengolahan data kepegawaian, keungan, pembangunan dan melaksanakan pelaporan, serta melakukan pengawasan terhadap penyaluran bantuan kepada masyarakat. Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud diatas kepala seksi pengolahan data dan pelaporan mempunyai fungsi: (a) Mengumpulkan bahan dan laporan dibidang pelayanan umum. (b) Melakukan pelaporan data kepegawaian, keuangan maupun pembangunan. (c) Melakukan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan dan pendidikan masyarakat. (d) Membantu pelaksanaan pengolahan data-data administrasi kecamatn maupun data-data kegiatan pembangunan. (e) Membantu pengawasan terhadap bantuan kepada masyarakat akibat bencana alam dan lain-lain. Kepala seksi trantib mempunyai tugas melakukan

pembinaan dan ketentraman serta ketertiban wilayah dan lingkungan. Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud diatas kepala seksi tratib mempunyai fungsi: (a) Mengumpulkan dan mengolah dibidang ketentraman dan ketertiban. (b) Melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat. (c) Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang ketentraman dan ketertiban. (d) Membantu daahakan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan warga. (e) Membantu penyelenggaraan administrasi pertahanan sipil. (f) Pelaksanaan Pembinaan dan pelayanan kebersihan, keindahan diwilayah lingkungan. Kepala Seksi Administrasi Umum dan pembangunan mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi kecamatan dan pembinaan dalam rangka peningkatan kehidupan perekonomian. Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud diatas Kepala Seksi Administrasi Umum dan Pembangunan mempunyai fungsi: (a) Penyusunan administrasi kecamatan dibidang pembangunan. (b) Penyusunan program pembangunan masyarakat. (c) Penyusunan Program pembinaan masyarakat. (d) Penyusunan program dan lingkungan hidup. Koordinasi mempunyai arti penting dalam pembangunan, hal ini disebabkan karena sebagian besar dari program pembangunan mempunyai sifat antar sektor yang pelaksanaanya melibatkan lebih dari satu instansi pemerintah, dimana apabila program tersebut tidak dapat dikoordinasikan dengan baik maka akibatnya akan terjadi kekaburan dan saling tumpah tindih dalam hal ini dinas dan jawatan yang ada di kecamatan Kulisusu Utara. Adapun pelaksanaan koordinasi dalam penelitian ini akan dibahas mengenai koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal. Koordinasi vertikal yaitu koordinasi yang dilakukan oleh camat dengan para kepala desa dan koordinasi horizontal yaitu koordinasi yang dilakukan para kepala dines dan jawatan. Dalam penjelasan sebelumnya dijelaskan bahwa pelaksanaan koordinasi dalam rangka pembangunan desa meliputi bidang pemerintahan, keamanan dan ketertiban umum, pembinaan masyarakat, perekonomian dan bidang pembangunan masyarakat kecamatan. Bidang-bidang ini dikoordinasikan oleh camat kepada masing-masing desa/kelurahan pada setiap dinas dan setiap jawatan yang ada dalam Kecamatan Kulisusu Utara. Penggunaan wewenang adalah merupakan salah satu cara untuk menjamin terlaksananya koordinasi dengan baik. Camat dalam menggunakan kewenangannya sebagai penguasa tunggal senantiasa mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembangunan pada bidang-bidang yang telah dijelaskan sebelumnya. Caranya adalah dengan menyurati para kepala desa /lurah , dinas dan kepala jawatan,atau mengadakan rapat koordinasi pada tiap tiga buan, pada tanggal 17, sehingga dengan demikian masing-masing pihak dapat mengetahui dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. Tanggapan responden tentang tanggung jawab camat dalam melaksanakan kegiatan koordinasi pembangunan Dikecamatan Kulisusu Utara menyatakan camat kulisusu utara cukup bertanggung jawab atas terselenggaranya koordinasi yang dilimpahkan kepadanya. Hal ini terlihat pada beberapa proses penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan dengan cukup baik oleh camat terutama dalam mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan kepala desa/lurah dan Kepala Dinas dan kepala jawatan. Selanjutnya responden yang menyatakan sangat bertanggung jawab karena umumnya kegiatan

yang menjadi tugas pokoknya, Camat Kulisusu Utara dapat menyelesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku terutama dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian kegiatan koordinasi melalui kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat Kulisusu Utara terhadap Pembangunan kecamatan Kulisusu Utara dapat dikatakan cukup baik berdasarkan UU No.32 Tahun 2004 yang menyatakan dengan tegas bahwa Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas segala kegiatan pembangunan yang berada dalam wilayah kerjanya termasuk camat. Camat menetapkan kebijaksanaan, tugas, wewenang, hubungan dan tata kerja serta prosedur kerja untuk menjadi landasan atau petunjuk yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan. Berdasarkan petunjuk tersebut para kepala desa dan lurah dapat melaksanakan tugastugas pemerintah dan pembangunan diwilayahnya masing-masing dimana dengan adanya petunjuk kerja maka ada landasan berpijak dan bertindak dalam setiap kegiatan sehingga koordinasi dapat terselenggara dengan baik yang akan mengarah pada terciptanya kesatuan gerak dan kesatuan tindak dalam rangka melaksanakan kegiatan pembangunan. Tanggapan responden tentang tingkat pemahaman Kepala Desa/lurah di Kecamatan Kulisusu utara terhadap aturan menyatakan sangat memahami aturan termasuk juklak tugas/kegiatan yang akan mereka lakukan. Hal tersebut tidak terlepas dari keseriusan camat yang selalu menjelaskan dan mengingatkan pada setiap pertemuan antara camat dengan responden pentingnya juklak terhadap kejelasan setiap kegiatan atau tugas-tugas yang akan dilakukan demi tercapainya tujuan pembangunan secara efisien dan efektif. Tetapi walaupun demikian sebagian kecil responden yang kurang memahami sehingga salah dalam menafsirkan aturan tersebut. Apabila ini terjadi biasanya menurut responden dilakukan evaluasi oleh Camat tiap bulan baik langsung (sidak) maupun tidak langsung (menerimah lappran-laporan perkembangan proses pembangunan dari setiap kepala desa dan lurah). Hasil wawancara dengan Kepala Desa Lelamo Bapak Launda menyatakan bahwa Camat telah memberikan pemahaman yang cukup baik tentang prosedur kerja pelaksanaan pembangunan Kecamatan kepada setiap Kepala Desa/lurah di kecamatan kulisusu utara sehingga koordinasi dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan antara Camat dengan bawahannya, namun perlu lebih ditingkatkan lagi sehingga proses pembangunan dapat dinikmati oleh masyarakat secara menyeluruh (wawancara 8 januari 2012). Pernyataan responden dan informan diatas mengindikasikan bahwa pelaksanaan koordinasi pembangunan di kecamatan kulisusu utara melalui pedoman kerja secara umum telah dilaksanakan oleh camat dengan baik kepada bawahannya. Pelaksanaan koordinasi melalui forum adalah camat memanggil para kepala dines/jawatan dan para kepala desa/lurah untuk mengadakan rapat koordinasi. Rapat koordinasi dilaksanakan secara terjadwal setiap 3 bulan guna membahas berbagai masalah dalam pelaksanaan kegiatan pembanguan. Bila ditemukan kendala dilapangan maka camat melakukan peninjauan kelapangan, selanjutnya temuan tersebut ditindak lanjuti dengan mengirimkan surat yang disertai dengan petunjuk kerja, kepada dinas dan kepala desa/lurah. Adapun tanggapan responden Terhadap Intensitas Kerjasama antara Camat dengan Kepala

Dinas/jawatan dan Kepala Desa/lurah di kecamatan kulisusu Utara mengambarkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Camat selalu melakukan koordinasi dan dengan koordinasi melalui forum dapat menghasilkan kerja sama yang baik antara Camat dengan Kepala Dinas/jawatan, para Kepala Desa/lurah kepada bawahannya. Pentingnya kerja sama dapat dirasakan terutama dalam memecahkan berbagai masalah pembangunan diwilayah masing-masing responden dapat terselesaikan melalui forum tersebut dan dapat menumbuhkan kesadaran diantara para responden bahwa kerja sama sangat penting dalam mewujudkan tujuan dari pada adanya koordinasi yang optimal. Sementara itu responden yang menyatakan kerja sama yang dilakukan kadang-kadang hanya pada pekerjaan yang sifatnya tidak dapat diselesaikan oleh responden dan sangat membutuhkan bantuan dari atasan tetapi kerja sama dengan bawahan selalu dilaksanakan oleh bawahan dengan baik. Wawancara dengan Kepala Desa WD Buri Kecamatan Kulisusu Utara menyatakan bahwa sampai sejauh ini kerja sama kerja sama yang dilakukan antara Camat kulisusu Utara dengan Kepala Dinas/jawatan, Para Kepala Desa Kecamatan Kulisusu Utara ralam rangka melaksanakan masalah koordinasi pembangunan, oleh sebab itu beliau selalu memprioritaskan kerja sama dengan Kepala Dinas dan bawahannya (wawancara tanggal 8 januari 2012). Pernyataan responden dan informan mengindikasikan bahwa pelaksanaan koordinasi dapat terselesaikan dengan baik karena adanya kerja sama antara Camat Kulisusu Utara dengan Para Kepala Dinas/jawatan, Para kepala Desa dikecamatan Kulisusu Utara. Pelaksanaan pembangunan merupakan sesuatu hal yang harus dilakukan untuk menjamin tercapainnya kesejakteraan masyarakat pada suatu daerah. Pelaksanaan pembangunan daerah mutlak dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Pelaksanaan pembangunan daerah didasarkan pada pembangunan secara fisik maupun pembangunan non fisik, pelaksnaan pembangunan baik fisik maupun non fisik harus didasarkan pada data informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Pelaksanaan pembangunan pada Kecamata Kulisusu Utara dalam penelitian ini akan ditinjau dari segi pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik. Pelaksanaan pembangunan fisik pada suatu daerah mutlak dilakukan karena keberhasilan penyediaan dan perbaikan pada suatu daerah akan dilihat dari beberapa banyak sarana dan prasarana fisik yang tersediah pada daerah tersebut, makin banyak prasarana dan sarana fisik yang tersediah, makin banyak pula tingkat penyediaan dan perbaikan yang ada pada daerah tersebut.dimensi pelaksanaan pembangunan fisik pada Kecamatan Kulisusu Utara meliputi Pembangunan prasarana jalan umum ( jalan setapak, pembangunan jembatan) dan prasarana lingkungan pemukiman masyarakat umum. (pembuatan tempat sampah umum, perbaikan saluran drainanse/selokan dilingkungan pemukiman). Pelaksanaan pembangunan fisik pada Kecamatan Kulisusu Utara dirasakan sangat besar manfaatnya bagi masyarakat, seperti pembuatan jalan setapak yang mengunakan aspal sangat besar manfaatnya karena memperlancar aktifitas keseharian masyarakat. Selain itu dengan penataan lingkungan seperti penyediaan tempat sampah umum, masyarakat tidak lagi membuang sampah pada sembarang tempat sehingga lingkungan pemukiman masyarakat di Kecamatan Kulisusu Utara menjadi

bersih dan sehat dan dengan adanya perbaikan drainanse/selokan maka lingkungan pemukiman masyarakat tidak akan mudah mengalami kebanjiran pada musim hujan karena air hujan yang mengalir kesaluran drainanse/selokan dilingkungan pemukiman akan mengalir dengan lancar dan tidak tersumbat lagi. Adapun tanggapan responden mengenai pelaksanaan pembangunan fisik pada Kecamatan Kulisusu Utara bahwa responden yang mengatakan pelaksanaan pembangunan fisik pada Kecamatan Kulisusu Utara dalam kategori baik, dimana sebanyak 14 orang responden (70% ), menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan fisik pada Kecamatan Kulisusu Utara adalah baik, dengan alasan bahwa pelaksanaan pembangunan prasarana jalan umum dan penataan lingkungan pemukiman masyarakat telah terlaksana dengan baik, untuk pembangunan jalan umum telah dibangun jalan setapak dengan aspal sehingga kalau hujan tidak lagi becek di Kecamatan Kulisusu Utara tidak lagi becek sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya dengan lancar, selain itu telah disediakan banyak tempat pembuangan sampah umum sehingga masyarakat tidak lagi membuang sampah-sampah kesembarang tempat. Dengan penataan lingkungan pemukiman di Kecamatan Kulisusu Utara menjadikan lingkungan pemukiman di Kecamatan Kulisusu Utara ini bersih dan sehat. Sedangkan sebanyak 6 orang responden (30% ) menyatakan pelaksanaan pembangunan fisik pada Kecamatan Kulisusu Utara adalah kurang baik, dengan alasan bahwa pelaksanaan pembangunan fisik berupa pembangunan prasarana jalan umum dan penataan lingkunganpemukiman masyarakat belum sepenuhnya terlaksana dengan baik,dimana masih adanya beberapa tempat yang jalannya masih rusak sehingga bila musing penghujan menjadi becek dan licin sehingga menggangu aktifitas masyarakat. disamping itu masih adanya masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya seperti membuang sampah kesaluran air, sehingga menyebabkan saluran air tersumbat dan bila musim penghujan bisa mengakibatkan banjir dibeberapa tempat di Kecamatan Kulisusu Utara. Hasil wawancara dengan Kepala Desa Ulunambo Kecamatan Kulisusu Utara Bapak Basri diketahui bahwa pelaksaan pembangunanfisik pada Kecamatan Kulisusu Utara telah terlaksana dengan baik dimana telah dilakukan pembangunan prasarana jalan umum seperti jalan setapak yang beraspal serta pembuatan tempat sampah umum masyarakat sehingga masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungannyadengan membuang sampah pada tempat pembuangan sampah yang telah disediakan. Sehingga menjadikan lingkungan Kecamatan Kulisusu Utara menjadi bersih dan sehat serta mengurangi resiko banjir pada musim penghujan (Wawancara,8 januari 2012) Sesuai dengan penjelasan tabel dan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembangunan fisik telah terlaksana dengan baik, hal ini ditinjau dari dibangunnya jalan umum yang menggunakan aspal yang memungkinkan masyarakat dapat menjalankan aktifitas kesehariannya dengan lancar dan telah dilakukan penataan lingkungan pemukiman dengan baik dengan menyediakan tempat sampah umum diberbagai tempat pada Kecamatan Kulisusu Utara yang memungkinkan masyarakat membuang sampah pada tempatnya dan tidak lagi membuang sampah disembarang tempat

yang dapat membuat lingkungan pemukiman menjadi kotor dan tidak sehat. Salah satu bentuk pelaksanaan pembangunan pada Kecamatan Kulisusu Utara adalah pembangunan non fisik yang terfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan pembinaan mental spiritual masyarakat. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor untuk menilaikemajuan pembangunan disuatu daerah, semakin baik kebersihan lingkungan disuatu daerah maka semakin baik pula pola pembangunan didaerah tersebut. Munnculnya permasalahan sampah tidak terurus dikalangan masyarakat membuat pihak Kecamatan kewalahan menanganinya, keseriusan dalam menangani masalah sampahadalah poin penting yang membedakan berhasil atau tidaknya pengelolaan sampah menurutnya, hal itu tidak perlu terjadi jika terjalin koordinasi yang baik antara pihak Kecamatan dengan Dinas Kebersihan. Masyarakat perlu disadarkan bahwa sampah merupakan persoalan bersama seiring pembangunan infrastruktur yang tengah berjalan. Sebagai salah satu upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya, pemerintah Kecamatan Kulisusu Utara senantiasa melakukan penyuluhan tentang perlunya menjaga kebersihan lingkungan masyarakat,penyuluhan ini sering dirangkaikan dengan pemberian pelatihan menjaga kebersihan selain itu juga sering dilakukan gotong-royong kebersihan lingkungan pemukiman masyarakat yang dilakukan setiap minggu, dengan adanya kegiatan masyarakt diharapkan masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Adapun tanggapan responden mengenai peningkatan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan pada Kecamatan Kulisusu Utara tampak bahwa responden yang mengatakan peningkatan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan pada Kecamatan kulisusu Utara adalah kategori baik, dimana sebanyak 15 orang responden (75% ), menyatakan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan pada Kecamatan kulisusu Utara adalah baik, dengan alasan bahwa pemerintakh kecamatan Kulisusu Utara senantiasa melakukan upaya peningkatan kedaran masyarakat dalam menjagakebersihan lingkungan dengan melakukan penyuluhan tentang pentingnya kebersihan lingkungan kepada masyarakat yang dilaksanakn setiap dua bulan sekali, kegiatan ini dirangkaikan dengan kegiatan pelatihan menjaga kebersihan lingkungan kepada masyarakat,disamping itu untuk menjaga agar kebersihan lingkungan di Kecamatan Kulisusu Utara tetap terjaga maka pemerintah Kecamatan Kulisusu Utarabersama masyarakat berkoordinasi dengan pihak Dinas Kebersihan. Masyarakat perlu disadarkan bahwa sampah merupakan persoalan bersama seiring pembangunan infrastruktur yang tengah berjalan, warga sangat dibutuhkan partisipasinyadalam pengelolaan sampah mulai dari pewadaha, pemilahan hingga pemusnahan di tempat, juga selalu rutin mengikuti kegiatan penyuluhan, mematuhi peraturan, membayar retribusi kebersihan, menata kebersihan rumah dan lingkungan. Sedangkan sebanyak 5 orang responden (25% ) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan pada Kecamatan Kulisusu Utaraadalah kurang baik, dengan alasan bahwa masyarakat masih saja kurang sadar dalam menjaga kebersihan lingkungannya padahal pemerintah Kecamatan Kulisusu Utara telah

melakukan berbagai penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi masyarakat masih ada yang membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga hal ini tentunya akan menggangu terciptanya lingkungan Kecamatan Kulisusu Utara yang sehat dan bersih. Hasil wawancara dengan Kepala Desa Pebaoa Kecamatan Kulisusu Utara Bapak Jamudin SH diketahui bahwa upaya peningkatan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan pada Kecamatan Kulisusu Utara telah dilakukan oleh aparat pemerintah Kecamatan Kulisusu Utara dengan jalan melakukan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sebagai tindak lanjut dari upaya penyuluhan tersebut pemerintah Kecamatan Kulisusu Utara bersama masyarakat melakukan kerja bakti dalam kebersihan lingkungannya setiap minggu, dengan demikian masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya dalam menjaga kebersihan lingkungan pemukimannya. ( Wawancara, 9 Januari 2012 ). Upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya telah dilakukan oleh aparat pemerintah Kecamatan Kulisusu Utara dengan jalan mengadakan penyuluhan kebersihan kepada masyarakat yang dirangkaikan dengan pelatihan kepada masyarakat mengenai upaya menjaga kebersihan lingkungan secara benar, berkoordinasi dengan pihak Dinas Kebersihan. Disamping itu pemerintah Kecamatan Kulisusu Utara bersama-sama masyarakat Dikecamatan Kulisusu Utara ini senantiasa bekerja bakti setiap minggunya dalam menjaga kebersihan lingkungannya. Pembinaan mental spiritual masyarakat merupakan salah satu kebutuhan penting masyarakat, karena terkait dengan sikap mental masyarakat dalam menjalankan keyakinannya dan menjaga hubungan dengan sesamanya. Semakin baik kepribadian dan mental spiritual seseorang, maka akan semakin diterima oleh masyarakat, sehingga hubungan dan pergaulan dalam masyarakat akan semakin baik pula. Dengan tujuan memberikan motivasi keagamaan bagi masyarakat agar mendapatkan mentalitas rohani yang sehat dan kuat dalam menghadapi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat yang haus akan pembinaan mental. Pembinaan mental spiritual masyarakat pada Kecamatan Kulisusu Utara telah dilakukan dengan dengan baik, hal ini tampak dari rutinnya kegiatan majelis taklim di Kecamatan Kulisusu Utara dalam melakukan kegiatan pengajian di mesjid, disamping itu kegiatan rutin lain yang seringnya dilakukan perlombaan mengaji dan perlombaan adzan yang dilakukan para remaja mesjid di Kecamatan Kulisusu Utara yang diperuntukan pada anak-anak usia sekolah sampai remaja, dengan tujuan membekali generasi mudah di Kecamatan Kulisusu Utara dengan ilmu agama sehingga diharapkan akan memperbaiki dan meningkatkan mental ppspiritual generasi muda yang pada akhirnya menjadikan generasi muda di Kecamatan Kulisusu Utara menjadi generasi yang berahlak mulia. Adapun tanggapan responden mengenai pembinaan mental spiritual masyarakat pada Kecamatan Kulisusu Utara mengatakan bahwa pembinaan mental spiritual masyarakat pada Kecamatan Kulisusu Utara dalam kategori baik, dimana sebanyak 16 orang responden (80% ), menyatakan bahwa pembinaan mental spiritual masyarakat pada Kecamatan Kulisusu Utaraadalah baik, dengan alasan bahwa pemerintah Kecamatan Kulisusu Utara senantiasa melakukan upaya pembinaan mental spiritual masyarakat dengan

meningkatkan peran majelis taklim dan remaja mesjid dalam pembinaan mental Spiritual masyarakat di Kecamatan Kulisusu Utara, upaya yang dilakukan dengan kegiatan rutin mengadakan pengajian oleh majelis taklim Kecamatan Kulisusu Utara selain itu peningkatan peran remaja mesjid dalam pembinaan ahlak generasi mudah dengan rutin mengadakan kegiatan perlombaan adzan bagi anak usia sekolah maupun kepada para remaja di Kecamatan Kulisusu Utara, dengan demikian diharapkan mental spiritual masyarakat diKecamatan Kulisusu Utara akan meningkat.Sedangkan sebanyak 4 orang responden (20% ) menyatakan bahwa pembinaan mental spritual nmasyarakat pada Kecamatan kulisusu Utara adalah kurang baik, dengan alasan bahwa masyarakat masih sajan kurang proaktif mengikuti kegiatankegiatan keagamaan seperti kegiatan mengaji yang diadakan oleh majelis taklim maupun remaja mesjid di Kecamatan Kulisusu Utara, untuk itu perlu adanya sikap proaktif dari pemerintah Kecamatan Kulisusu Utara dalam meningkatkan mental spiritual masyarakat di Kecamatan Kulisusu Utara.Hasil Wawancara dengan Kepala Desa Lakansai Bapak Ladae Kecamatan Kulisusu Utara diketahui bahwa upaya peningkatan pembinaan spiritual masyarakat pada kecamatan Kulisusu Utaratelah dilakukan dengan meningkatkan peran aktif remaja mesjid dan majelis taklim Kecamatan Kulisusu Utara dalam pembinaan ahlak dan mental spiritual masyarakat dengan kegiatan rutin mengadakan pengajian dan perlombaan mengaji maupun adzan kepada generasi muda di Kecamatan Kulisusu Utara, sehingga harapan kedepannya mejadikan masyarakat diKecamatan Kulisusu Utara menjadi masyarakat yang memilih ahlak dan mental spiritual yang baik ( Wawancara,9 Januari 2012 ). Sesuai dengan penjelasan tabel dan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa upaya peningkatan mental spiritual masyarakat pada Kecamatan Kulisusu Utara telah dilakukan dengan baik dengan meningkatkan peran aktif majelis taklim dan remaja mesjid di Kecamatan Kulisusu Utara dalam pembinaan mental spiritual masyarakat. KESIMPULAN Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan bahwa (a) Pelaksanaan koordinasi pada kantor Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara telah terlaksana dengan baik. Hal ini ditinjau dari pelaksanaan koordinasi vertikal oleh Camat selaku pimpinan pada Kantor Kecamatan Kulisusu Utara telah terlaksana dengan baik yakni telah melakukan Koordinasi dengan Bupati Buton Utara tentang pelaksanaan program kerja maupun program pembangunan kepada para pegawainya begitupun dengan koordinasi horizontal yang dilakukan para pegawai dalam mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan tugas pada unit-unit kerja pada Kantor kecamatan Kulisusu Utara telah terlaksana dengan baik yakni adanya pengarahan antara Camat Kulisusu Utara dengan Para Kepala Desa Kulisusu Utara tentang pelaksanaan berbagai program kerja pada Kecamatan Kulisusu Utara. (b) Pelaksanaan pembangunan pada Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara telah terlaksana dengan baik pula. Hal ini ditinjau dari pelaksanaan pembangunan fisik berupa pembangunan prasarana jalan dan jembatan serta tempat sampah, maupun pembangunan non fisik berupa pelatihan kebersihan serta koordinasi dengan pihak Dinas Kebersihan. Dan pembinaan mental spiritual masyarakat pada

Kecamatan Kulisusu Utar telah terlaksana dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Syafarudin. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif.Yogyakarta: BPFE Darma, Agus. 1999. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta. CV. Rajawali Jakarta Effendi, Onong U. 1992. Kepemimpinan Dan Komunikasi. Bandung. CV. Mandar Maju Handoko,T.Hani.2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. EdisiKe-2. Yogyakarta: BPFE Handayanigrat, Suwarno. 1989. Administrasi Pemerintahan Dalam Perkembangan Nasional. Jakarta. Gunung Agung Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: CV. Rajawali Husnan, Saud dan Ranupandjojo, H. 1990. Manajemen Personalia. BPFE: yogyakarta Mangkunegara, A.A. P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung Moenir, A. S. 1997. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Gunung Agung. Jakarta Nasution, Mulia, 1996. Pengantar Manajemen, Dengan Contoh Penjualan Perusahaan. Jakarta. Djambatan Natoatmojo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber daya Manusia. Rieneke Cipta. Jakarta: Saydam, Gazali. 1997. Kamus Istilah Kepegawaian. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan Siangian, S.P, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Siswanto. 2003. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Soejadi, 1996. Pokok-Pokok Manajemen Kepemimpinan. Jakarta. LAW Sugandha,dann. 1991. Koordinasi alat Pemersatu Gerak Organisasi. Jakarta. Intermedia Syarif, Rusli. Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan. Bandung. PT. Aksara Tulus, M. Agus. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Ganundra Pustaka Utama. Jakarta Umar Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada. Winardi. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

You might also like