You are on page 1of 10

Makalah Pendididkan Agama Islam

Hari/Tanggal PJP Kelas

: Rabu, 3 Oktober 2012 : Komariyah Firdaus. Dra : SJMP BP2

PERILAKU MANUSIA DITINJAU DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Oleh: SJMP B-P2 Yessi Karlina (J3E111076)

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bogor,

September 2012

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Sebagaimana kita ketahui bahwa alam, manusia, dan agama memiliki keterikatan satu sama lain. Manusia dapat dilihat dari seberapa sering dan taat di dalam beribadah. Karena ibadah akan menambah kualitas amal yang dimiliki oleh seorang manusia dan amal akan menggambarkan kualitas ibadah seseorang. Setiap amal yang dilakuakn oleh manusia akan menjadi suatu ibadah jika dikerjakan dengan ikhlas dan dengan semangat islam. Alam memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai tempat ibadah dan tempat tinggal. Alam memiliki karakterisktik, yaitu eksak (terukur), objektif, dan konstan. Sedangkan islam memiliki karakteristik, yaitu agama fitroh, agama ilmu, agama akal, agama amal, dan agama nasehat. Kita hidup di dunia ini adalah untuk beribadah dan mengamalkan diri. Setiap manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi. Khalifah adalah pemimpin, wakil Allah. Manusia memiliki tugas yaitu untuk mengkulturkan alam dan mengislamkan alam, dan untuk diberi ilmu. Setiap manusia memiliki sifat masing masing seperti kikir, putus asa, sombong dll. Semua hal buruk tersebut dapat dihilangkan dengan meningkatkan keimana, beramal sholeh.

BAB II RESUME

PERILAKU MANUSIA DITINJAU DALAM PERSPEKTIF ISLAM By Taufiq Rahman

Pendidikan memiliki keerikatan hubungan anatara manusaia dan manusia, antara manuasia dan alam dan antara manuasia dan Allah SWT. Islam mempunyai pandangan istimewa terhadap manusia sebagai khlaifah di muka bumi. Menurut Al-Ghazali, ahli-ahli psikologi membedakan tingkah laku atau perilaku manusia, yaitu tingkah laku intelektual yang tinggi (berhubungna dengan jiwa dan intelektual) dan tingkah laku refleksif ( respon yang timbul secara tetap) Islam memandang manusia sebagai suatu pribadi yang utuh yang aktivitasnya menggabungkan antara ibadat murni dan aktivitas keduniaan. Al Ghazali berpendapat mengenai tingkahlaku atau perilaku manusia sebagai berikut: Tingkahlaku mempunyai penggerak, pendorong, tujuanan, dan objektif, motivasi terbentuk dari dalam individu itu sendiri yang diperoleh dari rangsangan dari luar, tingkahlaku ini mengandung rasa kebutuhan dengan perasaan tertentu dan kesadaran akal terhadap sesuatu, kehidupan psikologis, dan tingkah laku manusia menurut beliau memiliki dua tingkatan yaitu, manusia berdekatan dengan semua makhluk hidup serta dikuasai oleh motivasi dan faktor kelemahan, dan berdekatan dengan ajaran- ajaran Allah serta dikuasai oleh kemampuan akal. Oleh karena itu, Setiap manusia memiliki kewajiban untuk memperbaiki dirinya baik lahir maupun batinnya, baik jasmani maupun rohani. Diantara pemikiran- pemikiran islam yang banyak berbicara tentang jiwa manusia adalah Imam Al-Ghazaly, dimana digunakan empat kata, yaitu: Hati(qolb), Rob (ruh), jiwa (nafs), dan akal (Aql). Jiwa (Nafs), yaitu menunjukan watak dan intin dari manusia. Kata nafs dalam Al- Quran menujukan kepada diri sebagai keseluruhan yang lebih menyatakan motivasi dan aktivitas hidup. Hati(qolb) , yaitu berkisar pada arti perasaan dan intelektual pada manusiaOleh sebab itu, ia merupakan dasar fitrah yang sehat, berbagai perasaan baik mengenai perasaan cinta dan benci, petunjuk, iman, dan pemahaman. Rob (ruh) , yaitu

pemberian hidup oleh Allah yang terdapat pada jasad manusia. Akal (Aql) , yaitu pada Al- Quran menunjukan aspek- aspek pemikiran pada manusia. Psikologi Islam adalah aliran yang mengajarkan manusia mengenai cara pandang da tingkah laku.

BAB III PEMBAHASAAN

3.1 Pertanyaan

a. b. c.

Apa kaitannya ayat fusilat(53) dengan membangun karakter? Islam memandang karakter menjadi istimewa, jelaskan ! Apakah perilaku menjadi baik apabila terbangun antara jiwa dan badan atau manusia dan perilaku, jelaskan !

d.

Kedududkan akal dan hati memiliki peranan dan fungsi dalam membentuk perilaku, jelaskan !

3.2 Jawaban Dalam Qs. Fussilat: 53 yang artinya: Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda- tanda (kebesaran) Kami disegenap penjuru dan pada dari mereka sendiri, bahwa Al-Quran itu adalah bennar. Tidak cukuplaah (bagi kamu) bahwa Rabbmu menjadi saksi tas segala sesuatu?. Berdasarkan surat fusilat ayat 53, dalam membangun karakter hendaklah kita berpedoman pada Al- Quran. Al- Quran merupakan pedoman hidup umat islam dan sumber dari segala sumber ilmu serta didalamnya menggambarkan kekuasaanNya. Dengan demikian segala sesuatu yang kita perbuat dengan kemampuanNya maka Allah akan mengetahuiNya. Seluruh perilaku yang dilakukan kelak akan dipertanggung jawabkan. Oleh karen itu, sebelum melakukan sesuatu berfikirlah terlebih dahulu karena Allah akan selalu melihat perilaku kita yang akan dimintai pertanggung jawabannya.

a.

b.

Islam memandang karakter menjadi istimewa karena setiap karakter manusia yang terbentuk merupakan perpaduan antara jiwa dan perilaku yang semua itu telah diatur oleh- Nya. Karakter dapat dirubah jika karakter tersebut bersifat negatif karena karakter mencerminkan perilaku dari

individu tersebut. Umat manusia yang berkarakter baik maka akan berbanding lurus dengan perilaku. yang di lakukan. Sebaliknya manusia yang berkarater buruk maka akan melakukan perilaku yang tidak disukai oleh Allah. Islam memandang suatu karakter akan menjadi istimewa apabila dalam hati seorang manusia itu bersih (fitroh) dan menjauhi halhal yang dilarang Allah serta mematuhi perintah-Nya. Manusia merupakan makhluk yang istimewa. Hal ini dikarenakan manusia dikaruniai akal sebagai keistimewaan dibandingkan makhluk lainnya. Manusia merupakan makhluk mulia dari segenap makhluk yang ada di alam raya ini. Allah telah membekali manusia dengan berbegai keutamaan sebagai siri khas yang membedakan denngan makhluk yang lain. Untuk mengetahui komponen yang ada dalam manusia, hal ini bisa dilihat pengertian manusia dari tinjauan al quran. Keistimewaan manusia juga dikarenakan manusia memiliki potensi yang dikenal dengan istilahfitrah. Banyak persepsi mengenai makna fitrah. Sehingga kadang melenceng dari konsep fitrah yang sesuai dengan yang dimaksudkan dalam al-Quran dan hadis nabi. Selain itu bagaimana fitrah manusia dikaitkan dengan konsep pendidkan islam.

c.

Ya, karena jika jiwa dan pikiran telah terbangun maka seluruhnya akan menjadi selaras sehingga hidup akan menjadi tenang dan sejahtera. Menurut Al-Qur`an, suci adalah keadaan yang dialami dalam jiwa seseorang. Demikianlah, kesucian berarti seseorang telah sama sekali membersihkan dirinya dan nilai-nilai moral masyarakatnya, bentuk pola pikirnya, dan gaya hidup yang bertentangan dengan Al-Qur`an. Manusia yang berjiwa suci akan menjauhkan pikirannya dari segala bentuk kebatilan. Mereka tidak pernah berniat menyakiti, cemburu, kejam, dan mementingkan diri sendiri, yang semuanya merupakan perasaan tercela yang diserap dan ditampilkan oleh orang-orang yang jauh dari konsep moral Al-Qur`an. Orang-orang beriman memiliki jiwa kesatria, karena mereka merindukan moral terpuji. Inilah sebabnya, terlepas dari penampilan ragawi, orang-orang beriman pun menaruh perhatian besar pada

penyucian jiwa mereka-dengan cara menjauhi semua keburukan yang muncul dari kelalaian-dan mengajak orang lain untuk mengikuti hal yang serupa. d. Karena akal digunakan untuk berfikir dan hati diciptakan untuk dapat merasakan segala sesuatu dan bersifat lebih sensitif. Dengan demikian maka perlu keselarasan antara keduanya sehingga akal pikiran dan hati menjadi sejalan dan akan berdampak baik terhadap individu itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Al- Qur`an al- kharim Abdullah, Yatimin.2007. Studi Akhlak dalam perspektif A- Qu`ran.Jkarta : Amzah Daradjat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: bulan bintang, 1996. Azra, Azyumardi. 1999. Esei- Esei Intelektual Muslim dan Pendididkan. Jakarta: logos wacana ilmu Jalaludin, H. 2001. Teologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

You might also like