You are on page 1of 3

Cara menghitung PPh Pasal 22 atas pembelian barang yang dibiayai dg APBN/APBD Atas pembelian barang yang dananya

dari belanja Negara atau belanja daerah dikenakan pemungutan PPh pasal 22 sebesar 1,5% dari harga pembelian. Rumus: PPh Pasal 22 = 1,5 % x Harga Pembelian

Pembayaran yang dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 adalah: 1. Pembayaran atas penyerahan barang (bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah) yang meliputi jumlah kurang dari Rp 1.000.000,00 2. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM dan benda-benda pos 3. Pembayaran/pencairan dana jaring pengaman social oleh kantor pembendaharaan dan Kas Negara.

Contoh: PT Bangun Maju melakukan penjualan lemari arsip kepada Departemen Dalam Negeri senilai Rp

220.000.000,00. Pembayaran dilakukan oleh bendaharawannya. Dalam kontrak penjualan dg pemerintah yang didanai dari APBN/APBD, biasanya harga jual sudah termasuk PPN sebesar 10%. Jawab: 1. Harga pembelian yang akan dijadikan dasar perhitungan PPh pasal 22 = (100/110 x Rp 220.000.000,00 = Rp 200.000.000,00 2. PPh pasal 22 = 1,5 % x Rp 200.000.000,00 = Rp 3.000.000,00

Soal latihan 1. SMKN 6 Sukoharjo membeli 5 unit computer dengan sumber dana APBD II Sukoharjo senilai Rp 50.000.000,00 termasuk PPN 10 %. Berapa rupiah PPh yang harus disetor ke Departemen Perpajakan melalui BRI? 2. SMKN 6 Sukoharjo membeli barang berupa alat tulis kantor di PD Maju tgl 20 juni 1012 sebesar Rp 900.000,00 dan pada tanggal yang sama membeli

alat tulis kantor lagi senilai Rp 800.000,000. Menurut aturan PPh apakah dibolehkan belanja seperti ini?

Cara menghitung PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi industry otomotif di dalam negeri. PPh Pasal 22 = 0,45 % x DPP PPN. DPP: Dasar Pengenaan Pajak, PPN : Pajak Pertambahan Nilai.

Penjualan kendaraan bermotor yang dikecualikan dari pemungutan PPh pasal 22 atas industry otomotif, yaitu: 1. Instansi pemerintah 2. Korps diplomatic 3. Bukan subjek pajak

You might also like