You are on page 1of 77

Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan

1 Ruang lingkup Standardisasi pelayanan telekomunikasi penerbangan ini melingkupi prosedur komunikasi dalam operasi penerbangan. Secara lengkap standardisasi pelayanan telekomunikasi penerbangan berisi tentang halhal sebagai berikut. a) prosedur umum pelayanan telekomunikasi penerbangan

internasional; b) pelayanan penerbangan tetap (AFS) Dalam pelayanan penerbangan tetap secara rinci akan dibahas prosedur pengiriman dan format penulisan pesan dalam AFTN secara detail.

2 Acuan normatif Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.10 Tahun 2009 tentang PKPS 171 mengenai Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi

Penerbangan dan Pelayanan Navigasi Radio 3 Istilah dan definisi 3.1 aeronautical data representasi fakta-fakta aeronautika, konsep maupun instruksi dalam format yang formal dan sesuai untuk komunikasi, interpretasi dan pemrosesan. 3.2 aeronautical information informasi yang didapat dari penggabungan, analisi dan formatting data aeronautika.

1 dari 77

3.3 aeronautical fixed service (AFS) suatu pelayanan telekomunikasi antara titik tetap tertentu, menyediakan fungsi pokok untuk keselamatan navigasi penerbangan dan fungsi reguler untuk pelayanan udara yang efisien dan ekonomis. 3.4 aeronotical telecomunication agency suatu agen yang bertanggung jawab mengoperasikan stasiun/stasiunstasiun pada pelayanan telekomunikasi penerbangan. 3.5 aircraft operating agency orang,organisasi atau perusahaan yang berkaitan atau menawarkan hubungan dalam operasi pesawat udara. 3.6 aeronautical fixed telecomunnication network (AFTN) suatu sistem di seluruh dunia dari sirkuit penerbangan tetap disediakan sebagai bagian dari pelayanan tetap penerbangan (AFS), untuk pertukaran pesan atau data digital antara stasiun tetap penerbangan yang memiliki karateristiak komunikasi yang sama atau sesuai. 3.7 aeronotical telecommunication service setiap pelayanan telekomunikasi yang disediakan untuk kepentingan penerbangan..

3.8 AFTN communication centre suatu stasiun AFTN yang memiliki fungsi primer untuk menyiarkan atau mengirimkan kembali lalu lintas AFTN dari atau ke sejumlah stasiunstasiun AFTN lain yang terhubung dengannya. 3.9 aeronotical communication log suatu catatan aktivitas dari stasiun telekomunikasi penerbangan. 2 dari 77

3.10 aircraft stasion stasiun yang bergerak dalam pelayanan penerbangan bergerak yang berada didalam pesawat udara. 3.11 AIRAC Singkatan dari Aeronautical Information Regulation and Control, yang berisi tentang pemberitahuan lebih lanjut terkait dengan tanggal efektif, dan perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap praktik operasi penerbangan. 3.12 Indikator lokasi Suatu kelompok kode berisi 4 huruf dibentuk dengan aturan ICAO dan menandai lokasi dari suatu stasiun tetap penerbangan.

3.13 NOTAM pemberitahuan yang didistribusikan yang berisi informasi mengenai pendirian, kondisi fasilitas, service, prosedur atau bahaya aeronautical, pengetahuan yang berkemb ang yang diperlukan untuk personel penerbangan. 3.14 rekaman mesin tulis teletip (teletypewriter tape) suatu rekaman yang didalamnya sinyal/tanda direkam dalam kode 5 unit start-stop dengan pembubuhan pemotongan lengkap atau sebagian untuk pengiriman melalui sirkuit teletypewriter.

3.15 stasiun AFTN origin suatu stasiun dimana pesan atau data digital diterima untuk dikirimkan melalui AFTN.

3 dari 77

3.16 telekomunikasi setiap pengiriman, pengeluaran atau penerimaan dari tanda, sinyal, tulisan, gambar dan suara. 3.17 torn-tape relay installation instalasi mesin tulis teletip dimana pesan yang diterima dan disiarkan dalam bentuk rekaman mesin tulis teletip dan dimana seluruh operasi dari penyiaran yang dilakukan sebagai hasil dari campur tangan operator. 4 Prinsip umum Memberikan pelayanan telekomunikasi dalam menyampaikan, melayani dan mengatur informasi aeronautika baik dari segi prosedur pengiriman maupun format penulisan pesan. Agar pelayanan yang diberikan

memiliki model/bentuk yang sama untuk setiap daerah maupun negara sehingga informasi aeronautika tersebut jelas dan dapat dimengerti oleh semua pihak dari berbagai suku bangsa.

5 Substansi 5.1 Prosedur umum internasional

pelayanan

telekomunikasi

penerbangan

Berdasarkan ICAO Annex 10 - Aeronautical Telecommunication Vol 2 Communication Procedures chapter 3, prosedur umum pelayanan telekomunikasi penerbangan internasional adalah sebagai berikut. 5.1.1 Deskripsi umum

Prosedur yang tercantum pada bagian ini merupakan sikap umum dan harus diterapkan dengan tepat sesuai dengan bagian yang dirujuk. Prosedur detail yang berkaitan dengan penerapan spesifik dalam pelayanan telekomunikasi terdapat pada bagian berikutnya. 4 dari 77

5.1.2

Perpanjangan waktu pelayanan dan penutupan stasiun

Stasiun penyedia layanan telekomunikasi penerbangan internasional harus memperpanjang masa pelayanannya sesuai dengan kebutuhan dalam menyediakan informasi lalu lintas operasi penerbangan. Sebelum menutup kegiatan operasinya, stasiun harus memberitahukan semua stasiun lain yang terkait dengan komunikasi secara langsung, memastikan bahwa perpanjangan layanan tidak diperlukan dan

menyarankan waktu pembukaan kembali jika selain dari jam normal pelayanan. Ketika sedang bekerja secara teratur dalam jaringan di sirkuit umum/biasa (common circuit), stasiun wajib memberitahukan niatnya untuk menutup operasinya ke salah satu stasiun kontrol, atau ke semua stasiun dalam jaringan tersebut. Dengan masa jeda berlangsung selama dua menit untuk melihat adanya respon dan mungkin kemudian menutup operasi jika tidak ada panggilan selama periode ini. Stasiun yang beroperasi dengan selain jam terus menerus/rutin (other than continous hours of operation) yang terlibat dalam keadaan berbahaya, urgensi, melanggar hukum, atau gangguan lalu lintas (interception traffic), harus memperpanjang jam kerja operasi normal untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan bagi komunikasi.

5.1.3 Penerimaan, penyebaran (transmission), dan pengiriman (delivery) pesan Hanya pesan masuk dalam kategori yang ditentukan dalam 5.2.4.1.1 harus diterima untuk transmisi oleh penyedia layanan telekomunikasi penerbangan. Tanggung jawab untuk menentukan kriteria pesan yang dapat diterima diserahkan kepada stasiun di mana pesan akan diajukan untuk disebarkan. 5 dari 77

Setelah pesan yang dapat diterima sampai, maka harus disebarkan, disampaikan dan (atau) dikirimkan sesuai dengan prioritas klasifikasi dan tanpa diskriminasi atau tidak ada penundaan yang semestinya. Hanya pesan untuk suatu stasiun, yang membentuk bagian dari telekomunikasi penerbangan yang harus diterima untuk transmisi, kecuali pengaturan khusus telah dibuat dengan otoritas telekomunikasi yang bersangkutan. Pesan yang ditangani operator pesawat udara harus diterima hanya bila diserahkan kepada stasiun telekomunikasi dalam bentuk yang ditentukan dalam perjanjian oleh perwakilan resmi lembaga itu, atau diterima dari operator yang melalui jalur resmi. Setiap stasiun penyedia layanan telekomunikasi penerbangan dimana pesan dikirim ke satu atau lebih operator pesawat udara, sebuah kantor tunggal untuk masing-masing operator pesawat udara harus dirancang oleh perjanjian antara lembaga telekomunikasi penerbangan dan perwakilan operator pesawat udara yang bersangkutan. Stasiun-stasiun penyedia layanan telekomunikasi penerbangan

internasional harus bertanggung jawab untuk pengiriman pesan ke penerima yang terletak di dalam batas-batas bandar udara yang dilayani oleh stasiun itu. Pesan harus disampaikan dalam bentuk catatan tertulis, atau cara permanen lain yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Rekomendasi .- Dalam kasus di mana telepon atau sistem loudspeaker yang digunakan tanpa fasilitas perekaman untuk pengiriman pesan,

salinan tertulis sesegera mungkin harus disediakan, sebagai konfirmasi pengiriman. Pesan berasal dari dinas layanan penerbangan bergerak oleh pesawat udara dalam penerbangan dan yang memerlukan transmisi melalui jaringan telekomunikasi penerbangan tetap untuk pengiriman, harus

6 dari 77

diproses kembali oleh stasiun telekomunikasi penerbangan ke dalam format pesan yang ditentukan dalam 5.2.4.2. a) pesan berasal dari dinas layanan penerbangan bergerak oleh pesawat udara dalam penerbangan yang memerlukan transmisi melalui jaringan layanan tetap penerbangan, selain pada AFTN sirkuit, harus diolah kembali oleh stasiun telekomunikasi ke dalam format yang ditentukan dalam 5.2.4.2 dan tunduk pada ketentuan 5.2.3.5, kecuali jika sebelumnya dan telah dibuat peraturan lain antara lembaga telekomunikasi penerbangan dan instansi yang

mengoperasikan pesawat udara bersangkutan untuk distribusi pesan. b) pesan (termasuk laporan udara) tanpa alamat yang spesifik yang berisi informasi meteorologi dari pesawat dalam penerbangan akan diteruskan tanpa penundaan kepada kantor meteorologi yang terkait dengan titik penerimaan. Pesan (termasuk laporan udara) tanpa alamat spesifik yang berisi informasi lalu lintas udara dari pesawat dalam penerbangan akan diteruskan tanpa penundaan ke unit pelayanan lalu lintas udara yang terkait dengan stasiun komunikasi penerima pesan. 5.1.4 Sistem waktu (time system)

5.1.4.1 Universal Co-ordinated Time (UTC) Harus digunakan semua stasiun penyedia layanan telekomunikasi penerbangan internasional. Tengah malam didesain sebagai 2400 menunjukkan akhir dari hari dan 0000 menunjukkan awal dari hari.

5.1.4.2 Grup tanggal-waktu (a date-time group) Harus terdiri dari 6 digit angka, 2 angka pertama menunjukkan tanggal dari suatu bulan dan 4 angka berikutnya menunjukkan waktu dalam UTC (jam dan menit).

7 dari 77

5.1.5

Catatan komunikasi (record of communications)

5.1.5.1 Umum Catatan telekomunikasi (telecommunication log), tertulis atau otomatis, harus dijaga dalam setiap stasiun penyedia layanan telekomunikasi penerbangan kecuali ketika sebuah stasiun pesawat udara,

menggunakan telepon radio dalam komunikasi langsung dengan stasiun penyedia layanan telekomunikasi penerbangan, tidak perlu menjaga Catatan telekomunikasi (telecommunication log). Catatan telekomunikasi (telecommunication log) akan berfungsi sebagai pelindung, kegiatan operator harus diawasi untuk kebutuhan

investigasi. Ini mungkin diperlukan sebagai bukti hukum. Rekomendasi .- Stasiun penyedia layanan telekomunikasi penerbangan harus mencatat pesan pada waktu penerimaan mereka, kecuali jika selama keadaan darurat harus dilakukan perekaman manual yang dapat mengakibatkan keterlambatan dalam komunikasi, rekaman pesan mungkin untuk sementara terganggu dan selesai pada awal kesempatan. a) Dalam kasus operasi telepon radio rekaman suara harus disediakan untuk digunakan selama gangguan dalam perekaman manual. b) Rekomendasi .- Ketika sebuah rekaman dipertahankan di sebuah stasiun pesawat udara, baik dalam catatan telepon radio atau di tempat lain, tentang komunikasi adanya marabahaya, gangguan yang membahayakan,atau gangguan komunikasi (interruption to

communications), catatan juga harus berisi informasi tentang waktu dan posisi, dan ketinggian pesawat.

5.1.5.2 Dalam catatan yang ditulis entri harus dibuat hanya oleh operator yang bertugas kecuali bahwa orang lain memiliki pengetahuan fakta yang berkaitan dengan entri, dapat menyatakan dalam catatan mengenai akurasi entri operator.

8 dari 77

5.1.5.3 Penulisan Entri semua entri harus lengkap, jelas, benar dan dimengerti. Tanda atau notasi yang tidak jelas tidak boleh digunakan dalam catatan. 5.1.5.4 Pada catatan tertulis setiap koreksi yang diperlukan dalam catatan harus dibuat hanya oleh orang yang membuat entri pada awalnya. Koreksi harus diselesaikan dengan menggambar atau mengetik satu baris yang sama dengan entri yang tidak benar, yang memiliki permulaan sama, rekaman waktu dan tanggal koreksi. Entri yang benar harus dilakukan pada baris berikutnya setelah entri terakhir. 5.1.5.5 Catatan telekomunikasi tertulis atau otomatis, harus disimpan untuk jangka waktu sekurangkurangnya tiga puluh hari. Catatan yang berkaitan dengan pertanyaan atau investigasi, harus dipertahankan untuk waktu yang lama sampai jelas bahwa tidak akan diperlukan lagi. 5.1.5.6 Informasi dalam catatan tertulis meliputi : a) nama perwakilan/agen yang mengoperasikan stasiun; b) identifikasi stasiun; c) tanggal; d) waktu saat membuka dan menutup stasiun; e) tanda tangan dari masing-masing operator; f) frekuensi yang digunakan; g) semua komunikasi tentang adanya bahaya; h) deskripsi singkat tentang kondisi komunikasi dan kesulitannya, termasuk interferensi yang merugikan. Seperti entri harus mencakup, apabila dapat dilaksanakan, waktu di mana gangguan yang dialami, karakter, radio frekuensi dan identifikasi sinyal interferensi; 9 dari 77

i) deskripsi singkat tentang gangguan komunikasi karena kegagalan peralatan atau masalah lainnya, berikan durasi gangguan yang terjadi dan tindakan yang diambil; j) informasi tambahan yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh operator untuk nilai sebagai catatan dalam pengoperasian stasiun. 5.1.6 Ketetapan tentang radio komunikasi (establishment of radio communications) Semua stasiun harus menjawab panggilan dari stasiun lain yang ditujukan kepadanya dalam kaitan pelayanan telekomunikasi

penerbangan dan harus memberikan/bertukar informasi sesuai yang diinginkan. Semua stasiun harus memancarkan dengan tenaga minimum yang dibutuhkan agar dapat memenuhi pelayanan.

5.1.7

Penggunaan Singkatan dan Kode

Singkatan dan kode harus digunakan dalam pelayanan telekomunikasi penerbangan internasional jika hal tersebut cocok/tepat dan dengan penggunaannya tersebut dapat memperpendek atau mempermudah komunikasi. Jika terdapat singkatan dan kode yang diterapkan / digunakan dalam pesan yang dikirim tidak terdapat dalam kode ICAO, pengirim harus mengulang pesan dengan singkatan dan kode yang bisa dimengerti oleh stasiun telekomunikasi yang bersangkutan, ini dilakukan jika terdapat permintaan dari stasiun yang menerima pesan.

5.1.8

Pembatalan Pesan

Pembatalan pesan harus dilakukan oleh stasiun telekomunikasi hanya jika disetujui/diminta oleh pengirim pesan (message originator).

10 dari 77

5.2

Aeronautical Fixed Serviced (AFS)

5.2.1 General/Umum 5.2.1.1 AFS (Pelayanan Aeronautikal Tetap) AFS harus memenuhi sistem-sistem dan aplikasi-aplikasi berikut yang digunakan untuk komunikasi ground-ground dalam pelayanan

telekomunikasi penerbangan international : a) Rangkaian dan jaringan komunikasi langsung dengan ATS b) Sistem operasi rangkaian, jaringan dan penyiaran meteorologi/cuaca c) ATFN ( jaringan telekomunikasi aeronautikal tetap) d) The common ICAO data interchange network e) Pelayanan penanganan pesan ATS f) The inter-centre communications (ICC) 5.2.1.2 Bahan yang diijinkan dalam pesan AFS Karakter-karakter yang diijinkan dalam pesan tulisan berikut : Huruf : ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Bilangan/Angka : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Tanda-tanda lainnya : ? : ( ) . , = / + (hyphen) (question mark) (colon) (open bracket) (close bracket) (full stop, period, or decimal point) (comma) (apostrophe) (double hyphen or equal sign) (oblique) (plus sign)

11 dari 77

Karakter-karakter selain yang disebutkan diatas seharusnya tidak digunakan dalam penulisan pesan kecuali jika sangat diperlukan untuk memahami pesan dan ketika digunakan karakter tersebut harus dapat dilafalkan dengan penuh/jelas. Sinyal dalam International Telegraph Alphabet No.2 (ITA-2) yang

diijinkan untuk tukar menukar pesan dengan menggunakan mesin telegraf (teletypewriter) : signals nos. 1 to 3 signal no. 4 signal no. 5 signals nos. 6 to 8 signal no. 9 signal no. 10 in letter and in figure case; in letter case only; in letter and in figure case; in letter case only; in letter and in figure case; in letter case only; and in letter and figure case.

signals nos. 11 to 31

Catatan 1 Letter case and figures case dimaksudkan sebagai kondisi perubahan dimana paralatan yang terhubung dengan saluran komunikasi diletakkan didepan penangkapan sinyal. Catatan 2 Ketika menggunakan sinyal-sinyal diatas perhitungan antar satu dengan yang lain harus diambil, ketentuan 6.5.4.5.3. Catatan 3 Ketentuan diatas tidak dimaksudkan untuk mencegah penggunaan dari : a) Figures case dari sinyal no. 6, 7 dan 8 setelah terjadi perjanjian bilateral antara negara-negara untuk mempunyai stasiun

telekomunikasi yang langsung terhubung satu sama lain. b) Figure case dari sinyal no. 10 sebagai priority alarm ( lihat 6.5.4.4.3 ) c) Figures case dari sinyal no. 4 hanya digunakan untuk tujuan operasional dan bukan bagian dari pesan. Karakter dalam International Alphabet No.5 (IA-5) yang diijinkan untuk digunakan tukar menukar pesan dengan menggunakan mesin telegraf (teletypewriter) adalah : 12 dari 77

a) characters 0/1 to 0/3, 0/7 in the priority alarm (see 6.4.15.2.2.5), 0/10, 0/11 in the ending sequence (see 6.4.15.3.12.1), 0/13; b) characters 2/0, 2/7 to 2/9, 2/11 to 2/15; c) characters 3/0 to 3/10, 3/13, 3/15; d) characters 4/1 to 4/15; e) characters 5/0 to 5/10; and f) character 7/15. Ketentuan diatas tidak ditujukan untuk mencegah penggunaan dari IA - 5 secara lengkap setelah adanya perjanjian antara administrasi / pemerintahan sudah ditetapkan. Bilangan romawi tidak boleh dipergunakan. Jika penulis pesan ingin memberitahukan kepada penerima pesan bahwa bilangan romawi atau bilangan arab dipergunakan harus dituliskan terlebih dulu (pada awal pesan) dengan huruf ROMAN. Pesan-pesan yang menggunakan kode ITA - 2 tidak boleh mengandung : a) Setiap rangkaian/urutan yang tidak terputus dari sinyal no. 26, 3, 26 dan 3 (letter case and figure case) pada perintah ini, selain dari rangkaian ini ketentuan heading ditentukan di 6.5.2.1.1 b) Setiap urutan signal no. 14 tanpa terputus (letter case and figure case) selain dari rangkaian ini ketentuan pada bagian akhir seperti yang ditentukan pada 6.5.4.6.1. Pesan-pesan dengan menggunakan IA-5 tidak boleh menggunakan : c) Karakter 0/1 (SOH) selain format ini pada bagian heading seperti yang telah ditentukan pada 6..5.15.1.1 a); d) Karakter 0/2 (STX) selain format ini pada bagian pada garis origin yang ditentukan pada 6.5.15.2.2.7; e) Karakter 0/3 (ETX) selain format ini pada bagian pada akhir yang ditentukan pada 6.5.15.3.12.1;

13 dari 77

f) Setiap urutan dari karakter 5/10, 4/3, 5/10, 4/3 tanpa terputus pada perintah ini (ZCZC); g) Setiap urutan dari karakter 2/11, 3/10, 2/11, 3/10 tanpa terputus pada perintah ini (+:+:); h) Setiap urutan sebanyak 4 kali dari karakter 4/14 tanpa terputus (NNNN); dan i) Setiap urutan sebanyak 4 kali dari karakter 2/12 (,,,,) Teks/tulisan pada pesan seharusnya dibuat denga bahasa yang sederhana atau dalam bentuk singkatan dan kode. Penulis pesan harus mencegah penggunaan bahasa yang sederhana ketika pengurangan pada panjang teks dengan singkatan dan kode yang sesuai telah dipraktekkan. Kata-kata dan frase-frase yang tidak pokok/dasar, contohnya ungkapan / peribahasa tidak boleh digunakan. Jika pengirim (originator) dari pesan menginginkan fungsi

alignment (<=) untuk dipancarkan ke suatu tempat khusus sebagai bagian dari pesan (lihat 6.5.4.5.3 dan 6.5.4.15.3.6), urutannya (<=) harus dituliskan pada setiap tempat tersebut. 5.2.2 Circuits komunikasi langsung ATS

Ketentuan yang berhubungan dengan komunikasi langsung ke ATS terkandung dalam chapter 6 annex 11

5.2.3 Saluran

dan

jaringan

operational

telekomunikasi

meteorologi/cuaca Prosedur/tatacara saluran dan jaringan operational telekomunikasi meteorologi/cuaca harus sesuai/cocok dengan prosedur jaringan tetap telekomunikasi penerbangan (ATFN).

14 dari 77

5.2.4 Jaringan telekomunikasi tetap penerbangan (ATFN) 5.2.4.1 Umum 5.2.4.1.1 Jenis-jenis pesan Berikut ini jenis-jenis pesan yang harus ditangani ATFN : a) Distress messages (pesan keadaan berbahaya); b) Urgency messages; c) Flight safety messages; d) Meteorogical messages; e) Flight regularity messages; f) Aeronotical information services (AIS) messages; g) Aeronotical administrative messages; h) Service messages. Distress messsages (idikator prioritas SS). jenis pesan ini merupakan pesan-pesan yang dikirim oleh stasiun yang bergerak yang memberitahukan bahwa mereka terancam kematian dan dekat dengan bahaya dan semua pesan lainnya dari stasiun yang bergerak yang berarti segera membutuhkan pertolongan. Urgency messages (indikator prioritas DD). Jenis pesan ini harus terdiri dari pesan-pesan mengenai keselamatan dari suatu kapal,pesawat atau kendaraan lainnya, atau keselamatan dari orang-orang yang berada diatas kendaraan atau dalam jarak pandang. Flight safety massage (indikator prioritas FF) akan terdiri dari : 1) Pesan pergerakan dan kendali; 2) Pesan yang berasal dari agen operasi pesawat dengan segera memberikan perhatian ke pesawat saat dalam penerbangan maupun saat mempersiapkan keberangkatan; 3) Pesan-pesan meteorologi/cuaca terbatas pada informasi

sararan dan perkiraan berkembang tentang informasi SIGMET,

15 dari 77

laporan udara khusus, pesan AIRMET, abu vulkanik dan topan tropis. Meteoroligical messages (indikator prioritas GG) 1) Pesan-pesan mengenai perkiraan/ramalan contoh, terminal aerodrome forecast (TAFs), ramalan area dan rute; 2) Pesan-pesan mengenai pengamatan dan laporan contoh METAR, SPECI. Flight regularity messages (indikator prioritas GG) akan terdiri dari : 1) Pesan-pesan beban pesawat diperlukan untuk perhitungan berat dan keseimbangan; 2) Pesan-pesan pesawat; 3) Pesan-pesan mengenai perawatan pesawat 4) Pesan-pesan mengenai keperluan bersama untuk penumpang, crew dan kargo dicakup dengan penyimpangan/selisih dari operasi berjadwal yang normal; 5) Pesan-pesan mengenai pendaratan yang tidak rutin; 6) Pesan-pesan mengenai rencana/susunan sebelum terbang untuk layanan paduan (navigasi) udara dan pelayanan mengenai perubahan pada jadwal operasi

operasional untuk operasi pesawat tak berjadwal, contoh permintaan overflight clearance; 7) Pesan-pesan yang berasal dari agen operasi pesawat yang melaporkan suatu pesawat yang datang atau berangkat; 8) Pesan-pesan mengenai parts dan material (suku cadang) yang dibutuhkan dengan segera untuk operasi pesawat Aeronotical information services (AIS) messages (indikator prioritas GG) akan terdiri dari: 1) Pesan mengenai NOTAMs 2) Pesan mengenai SNOWTAMs

16 dari 77

Aeronotical administrative messages (indikator prioritas KK) terdiri dari : 1) Pesan-pesan mengenai fasilitas-fasilitas operasi atau perawatan yang disediakan untuk keselamatan atau keberjalanan operasi pesawat; 2) Pesan-pesan mengenai keberfungsian dari pelayanan

telekomunikasi penerbangan; 3) Perubahan pesan antara civil aviation authorities tentang pelayanan penerbangan. Service messages/Pesan pelayanan (indikator prioritas

disesuaikan). Jenis ini terdiri dari pesan yang berasal dari aeronotikal fixed station untuk memperoleh informasi atau pembuktian mengenai pesan lain yang muncul kerena tidak tepat dipancarkan oleh aeronautical fixed services,menetapkan saluran urutan bilangan, dll. Pesan-pesan permintaan informasi harus mengambil indikator prioritas yang sama dan sesuai dengan jenis dari pesan yang diminta, kecuali ketika prioritas lebih tinggi telah dijamin untuk keselamatan

penerbangan. Service messages harus dibuat dengan format yang telah ditentukan. Pada service messages yang ditujukan ke suatu aeronautical fixed station hanya dikenali dengan indikator lokasi, indikator ini harus dengan segera menuruti model ICAO three-letter YFY, diikuti dengan suatu model 8th letter yang tepat. Service messages harus ditugaskan dengan indikator prioritas yang tepat. Rekomendasi.- ketika service messages merujuk ke pesan yang sebelumnya telah dipancarkan, indikator prioritas penugasan harus sama dengan pesan yang dirujuk.

17 dari 77

Servise

messages

yang

membenarkan

error

pada

pengiriman/

pemyebaran harus ditujukan kepada semua alamat yang akan telah menerima pengiriman yang salah. Suatu balasan dari satu service messages harus ditujukan kepada stasiun yang (pertama). Rekomendasi.- Teks dari seluruh service messages harus dibuat seringkas/sesingkat mungkin. Suatu service messages diketahui menerima SS messages, harus lebih lanjut dikenali dengan menggunakan singkatan SVC sebagai bagian pertama pada teks. Ketika suatu service message merujuk kepada message yang sebelumnya ditangani, surat keterangan/rekomendasi ke message sebelumnya harus dibuat dengan menggunakan pengenalan transmisi yang tepat atau dengan the filling time dan indikator grup pengirim awal pesan untuk mengenali surat keterangan/rekomendasi dari pesan. mengeluarkan/mengirimkan service messages awal

5.2.4.1.2

Order of priority (prioritas permintaan)

Pemintaan dari prioritas untuk pengiriman messages pada jaringan telekomunikasi aeronautikal tetap harus mengikuti aturan berikut ini : Transmission Priority priority 1 2 3 indicator SS DD FF GG KK

Rekomendasi.- Pesan yang memiliki indikator prioritas yang sama harus dikirimkan sesuai dengan permintaan yang mereka terima untuk pengiriman

18 dari 77

5.2.4.1.3

Routing of messages (rute pesan)

Seluruh komunikasi harus dirutekan pada rute terbaik yang tersedia dan memberikan pengaruh terhadap pengiriman ke alamat yang dituju. Rencana antisipasi rute pengalihan harus dibuat, untuk mempercepat pergerakan lalu lintas komunikasi. Setiap pusat komunikasi harus memiliki daftar rute pengalihan yang tepat, yang telah disetujui oleh administration (pengelola) yang mengoperasikan pusat-pusat komunikasi dan harus menggunakan rute pengalihan ketika diperlukan. Rekomendasi.- Rute pengalihan harus diajukan dengan : a) Didalam suatu pusat komunikasi otomatis secara penuh Segera setelah penemuan dari circuit outage, ketika lalu lintas dialihkan via suatu pusat komunikasi otomatis secara penuh; Dalam selang waktu 10 menit setelah penemuan circuit outage, ketika lalu lintas dialihkan via suatu pusat komunikasi otomatis tidak penuh; b) Pada pusat komunikasi otomatis tidak penuh dalam selang waktu 10 menit setelah penemuan dari circuit outage. Service message dari persyaratan pengalihan harus disediakan ketika perjanjian bilateral atau multilateral yang telah disusun sebelumnya tidak ada. Segera setelah hal tersebut nampak/muncul maka akan tidak mungkin untuk mengatur lalu lintas diatas pelayanan aeronautikal tetap (aeronotical fixed service) dalam selang waktu yang masuk akal, dan ketika lalu lintas diadakan pada stasiun yang telah terisi, pengirim (originator) harus berkonsulatsi mengenai tindakan lanjutan yang harus diambil, kecuali jika : a) Telah disetujui sebelumnya antara stasiun yang terkait dan pengirim (originator); atau b) Susunan untuk lalu lintas yang ditunda secara otomatis dialihkan ke pelayanan telekomunikasi komersial tanpa rujukan kepada pengirim 19 dari 77

(originator). Pernyataan selang waktu yang masuk akal berarti suatu selang waktu yang mana pada saat itu terlihat mungkin bahwa lalu lintas akan terkirim ke alamat yang dituju dalam selang waktu perjalanan yang telah ditetapkan dapat dipakai ke kategori lalu lintas yang terkait atau sebagai cadangan digunakan suatu selang waktu yang telah ditetapkan dan disetujui antara pengirim (originator) dan statiun telekomunikasi yang terkait.

5.2.4.1.4

Pengawasan terhadap lalu lintas pesan

5.2.4.1.4.1 Kelancaran dari lalu lintas pesan Stasiun penerima harus memeriksa indentitas transmisi/pengiriman dari transmisi yang datang untuk memastikan urutan/rangkaian channelrangkaian nomor yang tepat dari semua pesan yang diterima dari channel tersebut. a) Ketika stasiun penerima menemukan/mendeteksi bahwa satu atau lebih channel-rangkaian nomor hilang, stasiun penerima harus mengirimkan suatu service message lengkap ke stasiun sebelumnya untuk menolak menerima setiap pesan yang mungkin telah dikirim dengan nomor-nomor yang hilang. Teks dari service message ini

harus terdiri dari sinyal QTA, prosedur sinyal MIS diikuti dengan satu atau lebih identifikasi/pengenalan transmisi dan bagian akhir dari sinyal teks. b) Berikut ini contoh-contoh yang menggambarkan penerapan prosedur yang disebutkan diatas. Sebagai contoh 2) hypen separator (-) berarti melalui/melewati dalam bahasa yang sederhana. 1) Ketika satu channel-rangkaian nomor hilang : SVCQTAMISABC123< 2) Ketika beberapa channel-rangkaian nomor hilang : SVCQTAMISABC123-126<

20 dari 77

c) Stasiun yang diberitahu kondisi hilang pesan dengan service message harus menerima kembali tanggung jawabnya untuk mengirimkan pesan yang sebelumnya telah dikirim dengan identifikasi transmisi yang terkait, dan harus mengirim kembali pesan tersebut dengan identifikasi transmisi yang baru. Stasiun penerima harus mensinkronisasi indentifikasi transmisi sesuai dengan channelrangkaian nomor yang berikutnya diharapkan yaitu channel-rangkaian nomor yang terakhir diterima ditambah satu. d) Ketika stasiun penerima mendeteksi/menemukan bahwa suatu pesan memiliki channel rangkaian nomor kurang dari yang diharapkan, stasiun penerima harus menyarankan/memberitahu stasiun

sebelumnya dengan menggunakan suatu service message dengan suatu teks yang terdiri dari : 1) Singkatan SVC; 2) Prosedur sinyal LR diikuti dengan identifikasi transmisi dari pesan yang diterima; 3) Prosedur sinyal EXP dikuti dengan identifikasi transmisi yang diharapkan; 4) Tanda bagian akhir dari teks. Berikut ini contoh yang menggambarkan prosedur penerapan yang telah disebutkan diatas : SVCLRABC123EXPABC135< Rekomendasi.- Stasiun menerima hasil dari urutan/rangkaian pesan harus menyamakan/mensinkronisasinya menjadi seperti channel-

rangkain nomor selanjutnya yaitu channel-rangkaian nomor yang terakhir diterima ditambah satu. Stasiun sebelumnya harus memeriksa channelrangkaian nomor yang meninggalkan stasiun dan apabila diperlukan, membenarkan rangkaian/urutannya.

21 dari 77

5.2.4.1.4.2 Misrouted messages (kesalahan rute pesan) Suatu pesan dikatakan mengalami misrouted (salah rute) adalah ketika pesan tersebut tidak mengandung petunjuk penyiaran, baik tersurat maupun tersirat, pada keadaan tersebut stasiun penerima dapat mengambil tindakan. Ketika stasiun penerima mendeteksi/menemukan bahwa pesan telah mengalami salah rute (misrouted), stasiun penerima harus : a) Mengirimkan satu service message ke stasiun sebelumnya untuk menolak penerimaan dari pesan tersebut (pesan yang mengalami kesalahan rute); atau b) Stasiun penerima tersebut menerima/menanggung tanggung jawab untuk pengiriman pesan kepada semua penunjuk alamat. prosedur dari ketentuan 1) adalah lebih baik diterapkan pada stasiun yang menggunakan metode penyampaian pesan torntape atau teknik penyampaian pesan semi otomatis dengan pita berkelanjutan (continuous tape). Prosedur dari ketentuan 2) mungkin lebih baik diterapkan pada stasiun yang menggunakan metode penyampaian otomatis penuh atau teknik penyampaian semi otomatis tanpa pita berkelanjutan (continous tape). Ketika ketentuan diatas diterapkan, teks dari service message harus terdiri dari singkatan SVC, tanda QTA, prosedur

tanda/sinyal MSR yang diikuti dengan identifikasi transmisi dari pesan yang mengalami kesalahan rute (misrouted message) dan tanda pada bagian akhir teks Catatan.- berikut ini contoh yang menggambarkan penerapan dari prosedur yang telah disebutkan diatas. : SVCQTAMSRABC123< Suatu stasiun pengirim telah diberitahu kondisi misrouted messages dengan suatu service message, maka stasiun tersebut harus menerima 22 dari 77

kembali tanggung jawab terhadap pesannya dan harus mengirimkan kembali seperlunya pada channel atau channel-channel keluar/pergi yang tepat. Ketika suatu circuit/perjalanan keliling menjadi terganggu dan fasilitas cadangan ada, channel-rangkaian nomor yang terakhir dikirim dan diterima harus ditukar antara stasiun-stasiun yang terkait. Penukaran yang seperti itu harus mengambil bentuk dari service messages yang lengkap dengan teks yang terdiri dari singkatan SVC, prosedur tanda LR dan LS diikuti dengan identifikasi transmisi dari pesan yang terkait dan tanda bagian akhir teks Catatan: berikut ini contoh yang menggambarkan penerapan dari

prosedur yang telah disebutkan diatas : SVCLRABC123LSBAC321< 5.2.4.1.5 Kegagalan pada komunikasi

5.2.4.1.5.1 Ketika komunikasi pada setiap circuit pelayanan tetap gagal stasiun yang terkait harus sesegera mungkin berusaha/mencoba untuk kembali membangun kontak/koneksi. 5.2.4.2.5.2 Rekomendasi Jika kontak/koneksi tidak dapat dibangun kembali dalam selang waktu yang masuk akal pada circuit pelayanan tetap yang normal, suatu circuit cadangan yang tepat harus digunakan. Jika memungkinkan, usahausaha yang disahkan harus dibuat dan tersedia untuk membangun

komunikasi pada setiap circuit pelayanan tetap. Jika usaha-usaha yang dilakukan gagal,menggunakan setiap frekuensi air-ground yang tersedia harus diijinkan hanya sebagai suatu

tindakan/langkah yang luar biasa dan sementara ketika tidak adanya gangguan ke pesawat dalam penerbangan dapat dijamin. 23 dari 77

Dimana suatu circuit radio gagal karena sinyal yang memudar/melemah atau kondisi perambatan yang berlawanan, suatu jam penerimaan harus dirawat pada penggunaan secara normal dari frekuensi pelayanan tetap yang biasa (regular). Dengan tujuan untuk membangun kembali kontak/koneksi pada frekuensi tersebut sesegera mungkin harus dipancarkan : a) Prosedur tanda DE; b) Identifikasi dari stasiun transmisi dipancarkan 3 kali; c) The alignment function [<]; d) Huruf RY yang diulang tanpa pemisahan untuk tiga baris dari salinan halaman; e) The alignment function [<]; f) Tanda/sinyal bagian akhir pesan (NNNN). Rangkaian/urutan didepan harus diulang sesuai yang diperlukan suatu stasiun mengalami kegagalan satu circuit atau perlengkapan, harus segera memberitahu stasiun-stasiun lain yang memiliki komunikasi langsung dengannya jika kegagalan akan mempengaruhi rute lalu lintas dengan stasiun-stasiun tersebut. Perbaikan menuju kondisi normal harus juga diberitahukan kepada stasiun-stasiun yang sama. 5.2.4.2.5.3 Ketika dialihkan lalu lintas akan tidak diterima secara otomatis atau dimana suatu rute pengalihan yang telah diantisipasi sebelumnya belum disutujui, suatu rute pengalihan sementara harus dibangun dengan pertukaran dari

service message. Teks dari service message harus terdiri dari : a) Singkatan SVC; b) Prosedur sinyal/tanda QSP; c) Jika diperlukan, prosedur sinyal/tanda RQ, NO atau CNL untuk permintaan, penolakan atau pembatalan suatu pengalihan; 24 dari 77

d) Identifikasi dari daerah-daerah rute, negara, wilayah, lokasi, atau stasiun padanya pengalihan diterapkan; e) Tanda pada bagian akhir teks. f) Berikut ini contoh yang menggambarkan penerapan dari prosedur yang telah disebutkan diatas : Untuk meminta suatu pengalihan: SVCQSPRQCKBGBI< untuk menerima suatu pengalihan: SVCQSPCKBGBI< untuk menolak suatu pengalihan : SVCQSPNOCKBGBI< untuk membatalkan suatu pengalihan : SVCQSPCNLCKBGBI< Memori/penyimpanan jangka panjang dari catatan lalu lintas AFTN

5.2.4.1.6

5.2.4.1.6.1 Salinan dari semua pesan secara keseluruhan yang ditransmisikan oleh stasiun asal AFTN harus disimpan untuk jangka waktu paling sedikit 30 hari.

5.2.4.1.6.2 Stasiun tujuan AFTN Stasiun tujuan AFTN harus menyimpan, untuk jangka waktu paling sedikit 30 hari, sebuah catatan yang berisi informasi diperlukan untuk mengidentifikasi semua pesan yang diterima dan tindakan diambil dari padanya. Ketentuan untuk identifikasi pesan yang disebutkan dapat diperoleh dengan merekam heading, alamat dan bagian asal dari pesan.

5.2.4.1.6.2 Rekomendasi

25 dari 77

Pusat komunikasi AFTN harus mempertahankan, untuk jangka waktu paling sedikit 30 hari, catatan yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi semua pesan yang telah disampaikan atau kembali dipancarkan dan tindakan yang diambil atasnya. Ketentuan untuk identifikasi dari pesan yang disebutkan dalam 5.4.1 dapat diperoleh dengan merekam heading, alamat dan bagian asal pesan. Ketentuan yang berkaitan dengan memori jangka pendek dari catatan lalu lintas ATFN pada pusat-pusat komunikasi AFTN adalah terkandung dalam 5.2.4.1

5.2.4.1.7

Memori/penyimpanan jangka pendek dari catatan lalu lintas ATFN

5.2.4.1.7.1 Kecuali sebagaimana diatur dalam 5.4.1.7.2 pusat komunikasi ATFN akan mempertahankan, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya satu jam, salinan semua pesan, secara

keseluruhan, dipancarkan kembali atau disampaikan oleh pusat komunikasi.

5.2.4.1.7.2 Dalam kasus di mana pengakuan dibuat antara pusatpusat komunikasi ATFN pusat relay/penyampaian harus dianggap tidak memiliki tanggung jawab lebih lanjut untuk menyebarkan atau pengulangan dari pesan yang telah menerima pengakuan positif, dan mungkin akan dihapus dari catatannya. Ketentuan yang berkaitan dengan penyimpanan/memori jangka panjang catatan lalu lintas ATFN di pusat-pusat komunikasi AFTN yang terkandung dalam 5.2.4.1.6.

5.2.4.1.8 Prosedur uji channel ATFN

26 dari 77

Rekomendasi .-Uji pesan ditransmisikan pada channel AFTN untuk tujuan pengujian dan perbaikan baris harus terdiri dari: a) sinyal/tanda pada permulaan pesan; b) prosedur tanda/sinyal QJH; c) indikator originator; d) tiga halaman salinan baris dari urutan/rangkaian karakter RY di ITA-2 atau U(5/5) * (2/10) di IA-5, dan e) sinyal/tanda pada bagian akhir pesan.

5.2.4.2 Format pesan- international Telegraph Alphabet No.2 (ITA-2) Semua pesan, terdiri atas komponen yang ditentukan dalam 5.2.4.2.1 sampai dengan 5.2.4.2.1. Catatan 1.- Sebuah ilustrasi format pesan ITA-2 adalah diberikan dalam Gambar 4-1. Catatan 2 .- Dalam Standar berikutnya relatif ke format pesan simbol berikut ini telah digunakan dalam pembuatan referensi ke fungsi yang ditugaskan sinyal tertentu dalam Internasional Telegraph Alphabet No 2. Symbol < Signification CARRIAGE RETURN (signal no. 27) LINE FEED (signal no. 28) LETTER SHIFT (signal no. 29) FIGURE SHIFT (signal no. 30) SPACE (signal no. 31)

5.2.4.2.1

Heading

5.2.4.2.1.1 Heading harus terdiri dari : a) sinyal/tanda pada permulaan pesan, karakter ZCZC; b) identifikasi transmisi berisi : identifikasi circuit 27 dari 77

channel-rangkaian nomor.

c) Informasi layanan tambahan (jika perlu) berisi : satu SPACE; tidak lebih dari 10 karakter.

d) Tanda/sinyal jarak (spacing) Identifikasi circuit harus terdiri dari tiga huruf yang dipilih dan ditugaskan oleh stasiun pemancar/transmisi,huruf pertama

mengidentifikasi transmisi/pemancaran, huruf kedua menerima akhir sirkuit dan huruf ketiga untuk mengidentifikasi channel, dimana hanya ada satu channel antara stasiun pengirim dan penerima, channel huruf A harus ditugaskan; di mana lebih dari satu saluran/channel antara stasiun adalah disediakan, saluran harus diidentifikasi sebagai A, B, C, dll di perintah masing-masing. Tiga digit channel-rangkaian nomor dari 001 sampai 000 (Mewakili 1 000) harus diberikan secara berurutan oleh stasiun

telekomunikasi untuk semua pesan ditransmisikan langsung dari satu stasiun ke stasiun yang lain. Serangkaian terpisah dari nomor ini harus diberikan untuk setiap saluran dan seri baru harus dimulai setiap hari pada jam 0000. Rekomendasi - Penggunaan 4-digit channel-rangkaian nomor, untuk mencegah duplikasi dari nomor yang sama selama periode 24-jam, penggunaan diijinkan berdasar atas kesepakatan antara otoritas yang bertanggung jawab atas pengoperasian sirkuit. 5.2.4.2.1.2 Identifikasi transmisi harus dikirim diatas sirkuit dengan urutan sebagai berikut: a) SPACE) []; b) surat transmisi-terminal; c) surat penerima-terminal; 28 dari 77

d) huruf channel-identifikasi; e) GAMBAR SHIFT []; f) channel-urutan nomor (3 digit).

Tabel 1 Identifikasi Transmisi

29 dari 77

30 dari 77

Dalam mengoperasikan teletypewriter, sinyal spasi/jarak,terdiri dari 5 spasi [ ] diikuti oleh 1 huruf SHIFT [], akan dikirim segera, berikut identifikasi transmisi . Contoh muncul di bawah ini menggambarkan aplikasi identifikasi Standar transmisi Tape GLB 039 Page-copy GLB039

(Ini menunjukkan pesan ke-39 ditransmisikan di hari itu pada Channel B dalam circuit dari Stasiun G ke Stasiun L.) Informasi layanan opsional diperkenankan untuk dimasukkan mengikuti identifikasi transmisi berdasar ke perjanjian antara otoritas yang bertanggung jawab atas pengoperasian sirkuit. Seperti pelayanan informasi tambahan harus didahului oleh SPACE yang diikuti dengan tidak lebih dari sepuluh karakter dan tidak boleh berisi fungsi keselarasan. Rekomendasi .- Untuk menghindari salah tafsir indikator pengalihan terutama ketika mempertimbangkan kemungkinan heading sebagian dimutilasi, rangkaian dari dua sinyal no.22 berturut-turut (dalam kasus surat atau dalam kasus angka) tidak akan muncul dalam setiap komponen lainnya dari heading. 5.2.4.3 Alamat 5.2.4.3.1 Alamat harus berisi : a) alignment fungsi [<]; b) indikator prioritas; c) Indikator si alamat (s); d) alignment fungsi [<] Indikator prioritas harus terdiri dari kelompok dua huruf penugasan yang tepat oleh originator sesuai dengan hal berikut ini: 31 dari 77

Tabel 2 Indikator Prioritas Kategori pesan Pesan marabahaya Pesan yang mendesak Pasan keamanan penerbangan Pesan meteorologi/cuaca Pesan penerbagan regular Indikator prioritas SS DD FF GG GG

Pesan pelayanan informasi GG aeronautikal Pesan administrasi aeronautikal KK Servise message Sesuai kesepakatan

5.2.4.3.1.2 Indikator penerima akan segera didahului oleh SPACE, kecuali saat hal itu indikator alamat pertama dari baris kedua atau ketiga dari alamat harus terdiri dari: a) indikator lokasi 4 huruf dari tempat yang menjadi tujuan; b) 3 huruf penanda mengidentifikasi organisasi/fungsi yang dituju (otoritas penerbangan, agen operasi/pelayanan pesawat); c) surat tambahan, yang akan mewakili sebuah departemen, divisi atau proses dalam organisasi / fungsi yang dituju. Huruf X harus digunakan untuk menyelesaikan alamat ketika identifikasi eksplisit tidak

diperlukan. dimana pesan harus ditujukan ke organisasi yang belum dialokasikan suatu penanda ICAO tiga huruf dari tipe yang diuraikan dalam 6.5.4.3.1.2, indikator lokasi dari tempat tujuan harus diikuti oleh penanda ICAO tiga huruf YYY (atau penanda ICAO tiga huruf YXY dalam hal layanan atau organisasi militer). Nama organisasi penerima harus kemudian dimasukkan 32 dari 77

dalam bagian pertama dari teks pesan. Posisi huruf ke delapan mengikuti penanda ICAO tiga huruf YYY atau YXY harus diisi huruf X. dimana pesan harus ditujukan ke pesawat udara dalam

penerbangan dan, oleh karena itu, membutuhkan penanganan diatas AFTN untuk bagian dari rutenya sebelum pengiriman ulang diatas layanan penerbangan bergerak, indikator lokasi stasiun penerbangan yang menyampaikan pesan ke pesawat harus diikuti oleh tiga huruf penanda ICAO ZZZ. Identifikasi pesawat kemudian akan dimasukkan dalam item pertama dari teks pesan. Posisi kedelapan surat berikut ICAO tiga huruf penanda ZZZ harus diisi huruf X. Catatan.- contoh-contoh berikut menggambarkan penerapan dari standar dalam 5.2.4.3.1.2.1 dan 5.2.4.3.1.2.2 : a) indikator si alamat (jenis yang mungkin) :
Tabel 3 Indikator Si Alamat

LGATZTZX LGATYMYF

Menara kedali aerodrome (ZTZ) di LGAT Bagian (F) dari kantor meteorologi (YMY) di LGAT

LGATKLMN

Departemen

(N)

dari

agen

operasi

pesawat KLM (KLM) di LGAT LGATYYYX Agen operasi pesawat yang namanya muncul di awal pesan teks dan lokasi yang kantornya dilayani oleh LGAT LGATZZZX stasiun penerbangan (LGAT) adalah

diperlukan untuk menyampaikan pesan ini pada pelayanan penerbangan

bergerak kepada identifikasi pesawat yang muncul dalam awal teks pesan.

33 dari 77

b) YYY penanda ICAO 3 huruf: Contoh pesan yang ditujukan kepada (katakanlah) "Penguin Airlines "di NCRG oleh kantor PHNL dari agen operasi pesawat yang sama. Bagian heading dan Akhir pesan tidak ditampilkan dalam contoh dari bentuk salinan halaman penulisan teletip. (Alamat) (Asal) (Teks) GGNCRGYYYX 311521PHNLYYYX PENGUIN AIR PENERBANGAN 801 DIBATALKAN

c) ZZZ penanda ICAO 3 huruf: Contoh pesan yang ditujukan kepada pesawat GABCD melalui stasiun penerbangan NZAA dari Area Control Centre di NZZC. Bagian heading dan akhir dari pesan tersebut tidak ditunjukkan dalam contoh ini bentuk salinan halaman teletip. (Alamat) (Asal) (Teks) FF NZAAZZZX 031451 NZZCZQZX GABCD CLR DES HK 5000FT NDB

Alamat lengkap harus dibatasi sepanjang tiga baris dari salinan cetakan halaman dan, kecuali sebagaimana ditentukan dalam 5.4.14, indikator penerima yang terpisah harus digunakan untuk masingmasing penerima apakah berada pada lokasi yang sama atau berbeda. Dimana pesan yang diberikan dalam bentuk salinan halaman untuk transmisi dan berisi indikator penerima lebih daripada yang dapat ditampung pada tiga baris dari salinan halaman, maka pesan harus dikonversi, sebelum transmisi, menjadi dua pesan atau lebih, yang masing-masing harus sesuai dengan ketentuan

5.2.4.3.1.2.3. Selama konversi tersebut, indikator penerima harus, sejauh yang dapat dipakai, diposisikan dalam urutan yang akan

34 dari 77

memastikan bahwa jumlah minimum transmisi kembali akan diperlukan di pusat komunikasi selanjutnya. Pada sirkuit teletip, penyelesaian setiap baris kelompok indikator penerima di alamat pesan harus segera diikuti dengan fungsi alignment [<]. 5.2.4.4 Origin (Asal) Origin harus berisi : a) Waktu pengajuan; b) Indikator originator c) Alarm prioritas (ketika dibutuhkan) d) Opsional bidang heading e) Fungsi alignment [<] 5.2.4.4.1 waktu Waktu pengajuan terdiri atas kelompok datetime 6-digit yang

pengajuan

menunjukkan tanggal dan waktu pengajuan pesan untuk transmisi (lihat 3.4.2); dalam operasi teletip,waktu pengajuan harus diikuti oleh satu huruf SHIFT []. 5.2.4.4.2 Indikator originator

Indikator originator yang akan segera didahului oleh SPACE, harus terdiri dari: a) empat huruf indikator lokasi tempat di mana pesan tersebut berasal; b) penanda tiga huruf mengidentifikasi organisasi /fungsi (kewenangan layanan, penerbangan atau pesawat udara operasi lembaga) yang berasal pesan tersebut; c) surat tambahan yang akan mewakili sebuah departemen,divisi atau proses dalam organisasi / fungsi originator. Huruf X harus digunakan

35 dari 77

untuk -

menyelesaikan

alamat

ketika

identifikasi

eksplisit

tidak

diperlukan. dimana pesan yang berasal oleh organisasi yang belum

dialokasikan penanda ICAO tiga huruf dari tipe yang diuraikan dalam 6.2.4.4.2 b), indikator lokasi tempat di mana pesan itu berasal harus segera diikuti dengan penanda tiga huruf ICAO YYY diikuti dengan huruf pengisi X (atau ICAO tiga huruf penanda YXY diikuti oleh huruf filler X dalam hal layanan atau organisasi militer). Nama organisasi (atau layanan militer) kemudian harus dimasukkan dalam bagian pertama dalam teks pesan. dimana pesan berasal dari pesawat udara yang sedang dalam penerbangan membutuhkan penanganan di AFTN untuk bagian dari routingnya sebelum pengiriman, indikator originator terdiri atas indikator lokasi dari stasiun penerbangan yang bertanggung jawab atas memindahkan pesan ke AFTN, diikuti segera oleh ICAO tiga huruf penanda ZZZ diikuti oleh pengisi huruf X. Identifikasi pesawat harus termasuk dalam bagian pertama dalam teks pesan. pesan yang disampaikan melalui AFTN yang berasal dari jaringan lain harus menggunakan indikator originator AFTN yang valid yang telah disetujui untuk digunakan oleh fungsi relay atau gateway menghubungkan AFTN dengan jaringan eksternal. Catatan .- Berikut ini menggambarkan penerapan prosedur dengan ketentuan, akan muncul dengan pesan dari KLM153 pesawat yang

ditujukan kepada Area Control Centre di CZEG, pesan yang sedang ditangani melalui stasiun penerbangan CYCB. Heading dan akhir pesan tidak ditampilkan dalam contoh ini bentuk teletip halaman-copy: (Alamat) (Asal) (Teks) sisa FFCZEGZRZX 031821CYCBZZZX [KLM153 dari teks yang diterima dari pesawat] 36 dari 77

5.2.4.4.3

Prioritas alarm

harus digunakan hanya untuk pesan marabahaya (distress message). Ketika digunakan, itu harus terdiri dari berikut ini : a) Gambar SHIFT []; b) 5 transmisi dari sinyal no.10 (figure case) c) Huruf SHIFT []. Figure case dari sinyal no.10 dari Internasional Telegraph Alphabet No. 2 umumnya sesuai dengan figure case dari J dari peralatan teletip dalam penggunaannya pada sirkuit layanan penerbangan tetap. Penggunaan prioritas alarm akan menggerakkan sinyal/tanda bunyi (Perhatian) di stasiun teletip penerima, lainnya daripada stasiun yang sepenuhnya otomatis yang dapat memberikan alarm yang mirip pada penerimaan indikator prioritas SS, sehingga menyiagakan personil pengawasan di pusat-pusat relay dan operator di stasiun hilir, sehingga perhatian terhadap pesan segera dapat diberikan. 5.2.4.4.4 Dimasukkannya data opsional

Dimasukkannya data opsional di baris asal harus diijinkan, disediakan total 69 karakter tidak melebihi dan tunduk pada perjanjian antara penguasa yang bersangkutan. Kehadiran bidang data opsional harus ditandai dengan satu kejadian dari munculnya karakter SPACE tepat sebelum data opsional. Rekomendasi.- Ketika informasi tambahan penunjukan dalam pesan perlu dipertukarkan antara sumber dan alamat tujuan, harus disampaikan dalam opsional data lapangan (ODF), dengan menggunakan format khusus berikut: a) karakter satu dan titik (1.) untuk mengindikasikan parameter kode untuk fungsi alamat tambahan; 37 dari 77

b) tiga pengubah karakter, diikuti oleh tanda sama dengan [=] dan alamat ICAO 8-karakter ditugaskan; dan c) karakter tanda hubung (-) untuk mengakhiri tambahan

alamat kolom parameter. Rekomendasi.- Bila alamat terpisah untuk service message atau pertanyaan berbeda dari indikator originator, SVC pengubah harus digunakan.

5.2.4.4.5

Garis asal harus disimpulkan dengan fungsi alignment [<]

5.2.4.5 5.2.4.5.1 5.2.4.5.2

Teks Teks dari pesan harus disusun sesuai dengan 5.2.1.2. Ketika referensi originator digunakan

referensi tersebut harus muncul di bagian awal dari teks. a) Ketika ICAO tiga huruf designators YXY, YYY atau ZZZ terdiri dari elemen kedua dari indikator, oleh karena itu, menjadi perlu untuk mengidentifikasi dalam teks ini alamat khusus pesan, identifikasi kelompok tersebut akan mendahului referensi originator's (jika digunakan) dan menjadi item pertama teks. b) Ketika ICAO tiga huruf designators YXY, YYY atau ZZZ terdiri dari elemen kedua dari indikator originator dengan demikian menjadi perlu untuk mengidentifikasi dalam teks nama organisasi (Atau dinas militer), atau pesawat, yang mengirimkan pesan asal, identifikasi tersebut harus dimasukkan ke dalam item pertama dari teks pesan. c) Ketika menerapkan ketentuan ke pesan yang menggunakan ICAO tiga huruf penanda (s) YXY, YYY atau ZZZ adalah (adalah) digunakan untuk merujuk dua atau lebih organisasi yang berbeda (atau jasa militer), yang urutan identifikasi lebih lanjut dalam teks harus sesuai dengan urutan yang lengkap yang digunakan dalam alamat dan asal pesan. Dalam hal demikian, setiap identifikasi penerima harus segera 38 dari 77

diikuti oleh fungsi alignment. Nama dari (YXY, YYY atau ZZZ) organisasi yang berasal dari maka pesan harus didahului dengan "FROM"."STOP" diikuti oleh fungsi alignment maka harus dimasukkan dalam teks pada akhir identifikasi tersebut mendahului sisa kata-kata teks. Sebuah fungsi alignment [<] akan dikirim pada akhir setiap baris teks cetak kecuali yang terakhir.

5.2.4.5.3 mengkonfirmasi sebagian teks dari pesan dalam operasi teletip Bila diinginkan untuk mengkonfirmasi sebagian teks dari pesan dalam operasi teletip, seperti konfirmasi harus dipisahkan dari kelompok teks terakhir dengan alignment fungsi [<], dan harus ditunjukkan dengan singkatan CFM diikuti dengan bagian yang sedang dikonfirmasi.

5.2.4.5.4

Ketika ditemukan bahwa kesalahan telah dibuat dalam teks

koreksi harus dipisahkan dari kelompok atau konfirmasi teks terakhir, jika ada, dengan suatu alignment fungsi [<] pada kasus sirkuit teletip. Ini harus diikuti oleh singkatan COR dan koreksi. Stasiun harus membuat semua koreksi ditunjukkan pada halaman copy-sebelum pengiriman lokal.

5.2.4.5.5

Pada bagian akhir

Pada bagian akhir dari teks berikut ini tanda akhir teks yang harus dikirim: 1 HURUF SHIFT [],fungsi alignment [<].

39 dari 77

5.2.4.5.6 Teks pesan yang dimasukkan oleh stasiun asal AFTN tidak boleh melebihi 1800 karakter a) Apabila diinginkan bahwa komunikasi dengan teks melebihi 1800 karakter akan dikirim melalui penerbangan telekomunikasi jaringan tetap (AFTN), memerlukan persyaratan 6.4.5.7 bahwa seperti komunikasi dimasukkan oleh stasiun asal AFTN dalam bentuk pesan yang terpisah, masing-masing teks tidak melebihi 1800 karakter. b) Hitungan karakter termasuk semua karakter cetak maupun non cetak dalam pesan, tetapi tidak termasuk, fungsi alignment yang

mendahului bagian awal teks, tapi tidak termasuk, tanda pada bagian akhir teks. 5.2.4.6 Ending 5.2.4.6.1 Bagian akhir harus terdiri dari: a) Urutan/rangkaian halaman umpan terdiri dari 7 LINE FEEDS ]; Catatan .-Bersama dengan 1 LINE FEED dari fungsi alignment sebelumnya, akan memberikan pemisahan yang cukup antara pesan saat muncul pada bentuk salinan halaman. b) Tanda/sinyal pada bagian akhir pesan terdiri dari huruf N (letter case dari sinyal no.14.). Empat kali muncul di urutan yang penuh. Catatan .- Komponen ini, dikirim utuh dari saat transmisi pertama pesan sampai pengiriman akhir, dibutuhkan agar sambungan untuk lintas-kantor transmisi, pada instalasi relay semi otomatis atau otomatis sepenuhnya, bisa dibersihkan untuk lalu lintas pesan berikutnya. Dan selain itu, pada lalu lintas pesan dikirim ke "torn tape "stasiun relay saja; c) Sinyal/tanda pemisahan pesan, terdiri atas huruf SHIFT [] ditransmisi sebanyak 12 kali urutan/rangkaian yang tidak terganggu.

40 dari 77

Catatan 1 .- Tidak ada tapi pergeseran huruf harus ditransmisikan dalam lalu lintas pesan antara sinyal bagian akhir-pesan satu pesan dan sinyal bagian awal-dari-pesan berikutnya. Catatan 2 .- Berikut ini menggambarkan prosedur yang ditetapkan dalam 4.4.2 sampai dengan 4.4.6.1 untuk pesan dalam bentuk salinan halaman:

(heading) (Alamat) (Asal) (Teks) (Akhir)

ZCZC LPA183 * LGATKLMW GG LGGGZRZX 201838 EGLLKLMW Sebagaimana dipersyaratkan (Page feed) NNNN**

Catatan 2A* .- Jika pesan ini telah menjadi salah satu seri dan tidak ada tindakan manual kertas-umpan antara pesan oleh operator menghadiri teletip halaman penerimaan, maka "NNNN" dari pesan sebelumnya akan muncul di sini. Catatan 2B** .- Dalam situasi yang dijelaskan dalam Catatan 2A, heading pesan berikutnya yang diterima akan dicetak pada halaman-copy pada posisi ini. Catatan 2C .- Dalam prakteknya stasiun aktual, pesan akan dipisahkan pada halaman-copy oleh merobek melalui feed-halaman urutan. Akhir-sinyal-pesan kemudian akan tampak telah menjadi bagian komponen dari pesan berikutnya. salah penempatan yang terlihat adalah, bagaimanapun, tidak mungkin menimbulkan apapun kesalahpahaman pada bagian dari komunikator atau petutur karena, dalam prakteknya, akhir-sinyal-pesan tidak memiliki signifikansi pada halaman-copy.

41 dari 77

5.2.4.6.2 Pesan AFTN yang dimasukkan oleh stasiun asal AFTN tidak boleh melebihi 2100 karakter Hitungan karakter termasuk semua karakter cetak maupun non-cetak dalam pesan dari dan termasuk sinyal/tanda awal pesan (ZCZC) semuai termasuk tanda/sinyal bagian akhir pesan(NNNN).

5.2.4.7 Tape Feed 5.2.4.7.1 Rekomendasi Pada instalasi torn-tape dan pada instalasi semi otomatis dengan menggunakan teknik continous tape ketika tanda tambahan ke tape feed digambarkan pada 6.5.2.4.6.1 adalah diperlukan untuk menjamin bahwa tape (pita) cukup maju dari reperforator pada stasiun penerima, ketika akhir dari satu pesan tidak diikuti segera oleh sinyal awal dari pesan lain, pengaturan lokal harus dilakukan pada stasiun penerima untuk menghindari kebutuhan untuk transmisi sinyal oleh stasiun pemancar. a) Dalam stasiun "torn-tape", ada sebuah fasilitas yang biasanya diperlukan dimana rekaman itu bisa diberi rujukan dari penerima reperforator ke tingkat yang memungkinkan operator penerima untuk merobek melalui sinyal pesan-pemisahan yang benar titik, pada kesempatan ketika operator siap untuk merobek kaset tapi tidak ada pesan berikut untuk menyebabkan ini tape feed untuk mengambil tempat. Di stasiun semi-otomatis menggunakan terus-tape teknik, proses yang sama mungkin diperlukan dalam kondisi yang sama untuk memajukan kaset ke sejauh yang memungkinkan akhir-sinyalpesan untuk mencapai pemancar. b) Ketika ketentuan 5.2.4.7.1 tidak dapat diterapkan, pengaturan harus dilakukan dengan stasiun pemancaran untuk huruf yang akan dikirim, pada bagian akhir satu pesan, atau mengikuti seri pesan terakhir,

42 dari 77

jumlah huruf SHIFTS [] yang disepakati di samping komponen ditentukan dalam 5.2.4.6. 5.2.4.8 Stripped Adress (alamat polos) Ketika menerapkan ketentuan 5.2.4.3, suatu pusat komunikasi AFTN harus menghilangkan semua indikator penerima pada alamat yang tidak diperlukan untuk: a) Transmisi maju dengan pusat komunikasi AFTN yang dengannya pesan dikirimkan; b) Pengiriman lokal ke pihak yang dituju oleh stasiun tujuan AFTN; c) Transmisi maju atau pengiriman lokal dengan agregat stasiun pada sirkuit multi point. 5.2.4.9 Prosedur Umum Operasi Teletip (teletypewriter) 5.2.4.9.1 Bagian akhir dari fungsi-fungsi garis Sebuah garis tunggal dari halaman-copy tidak boleh berisi lebih dari total 69 karakter dan / atau spasi satu pengangkutan kembali [<] dan satu line feed impuls [] harus ditransmisikan antara masing-masing cetak halaman-baris teks pesan. 5.2.4.9.2 Durasi transmisi. Untuk sirkuit simpleks, transmisi dari

serangkaian pesan dalam satu transmisi tidak akan berlanjut selama lebih panjang dari sekitar lima menit. Tindakan harus diambil untuk menyerahkan atau menyampaikan setiap pesan dengan benar diterima tanpa menunggu akhir seri.

5.2.4.9.3

Saluran/channel

pemeriksaan

(cek)

transmisi. Kecuali

sebagaimana diatur dalam 5.2.4.9.3.3 dan 5.2.4.9.3.5 periodik transmisi berikut harus dikirim pada sirkuit teletip:

43 dari 77

a) Heading b) Fungsi alignment [<] c) Prosedur sinyal/tanda CH d) Fungsi alignment [<] e) Sinyal/tanda bagian akhir pesan [NNNN] f) Sinyal/tanda pemisah [] (jika diperlukan) Stasiun penerima harus memeriksa identifikasi transmisi dari

transmisi yang masuk untuk memastikan bahwa transmisi memiliki urutan/rangkaian yang benar dalam semua pesan yang diterima dari saluran/channel yang masuk.

penerapan prosedur ini memberikan beberapa ukuran terhadap jaminan bahwa kontinuitas saluran/channel dipertahankan. Rekomendasi - Apabila suatu sirkuit tidak terpakai/kosong, transmisi yang ditentukan dalam 6.2.4.9.3 harus dikirim pada H + 00, H+ 20, H + 40. Jika transmisi pemeriksaan periodik saluran/channel tidak diterima dalam toleransi yang disepakati untuk saluran/channel itu, stasiun akan mengirim service message ke stasiun yang diharapkan mengirim transmisi tersebut. Teks service message ini terdiri dari: 1) Singkatan SVC; 2) Prosedur tanda/sinyal MIS; 3) Prosedur tanda/sinyal CH; 4) (opsional) waktu saat dimana transmisi diharapkan; 5) Prosedur tanda/sinyal LR; 6) Identifikasi transmisi dari pesan terakhir yang diterima; 7) Tanda/sinyal bagian akhir dari teks. Berikut ini contoh yang menggambarkan penerapan dari prosedur yang telah disebutkan diatas : SVCMISCH[1220]LRABC123< 44 dari 77

Bila

saluran

teletip

dilengkapi

dengan

sistem

protokol

circuit/rangkaian yang terkontrol, dan mengikuti kesepakatan antara Administrasi bertanggung jawab, transmisi ditentukan dalam 5.4.9.3 tidak akan dilakukan. 5.2.4.9.3.1 Identifikasi channel pemeriksaan transmisi dan stasiun radio Dalam rangka memenuhi persyaratan dari ITU mengenai identifikasi periodik/berkala menggunakan transmisi stasiun radio, stasiun-stasiun AFTN dapat

saluran/channel

radioteletypewriter

menggabungkan transmisi identifikasi stasiun radio dengan transmisi pemeriksaan saluran yang ditentukan dalam 5.2.4.9.3. Dalam hal ini transmisi gabungan akan dikirim sebagai berikut: a) Heading b) Fungsi alignment [<] c) Prosedur sinyal/tanda CH d) Fungsi alignment [<] e) Prosedur sinyal/tanda DE diikuti dengan satu SPASI [] dan tanda penugasan panggilan radio ITU f) Fungsi alignment [<] g) Tanda/sinyal bagian akhir dari teks [NNNN] h) Sinyal/tanda pemisah [] (jika diperlukan) Catatan .- Penerapan format ini akan mengizinkan transmisi khusus ini yang akan ditangani oleh pusat switching (pergantian) sepenuhnya otomatis tanpa campur tangan personil pengawasan. Rekomendasi .- Ketika multichannel sirkuit radioteletypewriter digunakan (misalnya MET dan AFTN) tanda transmisi panggilan stasiun radio harus dikirim hanya pada satu saluran sirkuit. Saluran yang dipilih harus menjadi salah satu yang paling nyaman untuk tujuan ini dengan transmisi 45 dari 77

identifikasi dikirim sesuai dengan format yang digunakan pada saluran tersebut.Ketika sebuah saluran AFTN telah dipilih transmisi identifikasi harus dikombinasikan dengan transmisi pemeriksaan saluran/channel. 5.2.4.9.3.2 Sirkuit teletip dikaitkan dengan peralatan Koreksi Kesalahan Otomatis (ARQ) Ketika sebuah sirkuit teletip dikaitkan dengan peralatan Koreksi Kesalahan Otomatis (ARQ), dan mengikuti kesepakatan antara

administrasi yang bertanggung jawab tidak perlu dibuat: namun jika stasiun menggunakan saluran radioteletypewriter pada AFTN maka identifikasi 5.2.4.9.3.4. 5.2.4.10 Prosedur Normal Transmisi Teletip 5.2.4.10.1 Pesan harus dikirim sesuai dengan tanggung jawab yang telah ditentukan untuk penyiaran berikutnya yang disepakati antara administrasi yang bertanggung jawab untuk operasi stasiun-stasiun yang berhubungan langsung. a) Timbul dari perjanjian tanggung jawab yang didirikan berdasarkan ketentuan 5.2.4, masing-masing stasiun dari AFTN akan stasiun radio diperlukan, harus mematuhi ketentuan

mempekerjakan dan, tunduk pada ketentuan 5.2.4, mematuhi Direktori Routing yang terdiri dari Daftar routing. b) Ketika sebuah pesan masuk hanya berisi indikator lokasi identik dalam baris-mengikuti-heading stasiun penerima harus menerima tanggung jawab untuk penyiaran (relay) selanjutnya. Jika

relay/penyiaran tersebut mungkin harus dilakukan pada sirkuit keluar normal ke tempat tujuan pesan tersebut, jika tidak mungkin untuk menggunakan sirkuit normal,sirkuit keluar alternatif yang sesuai harus digunakan. Bila tidak satu pun dari fasilitas ini beroperasi, pesan tidak akan dipancarkan kembali melalui sirkuit yang darinya pesan tersebut 46 dari 77

diterima,tanpa service message sebelumnya pemberitahuan tindakan ini diberikan kepada stasiun yang telah membuat transmisi

sebelumnya. c) Sebuah originator pesan AFTN tidak mampu menangani pesan layanan harus setuju dengan pusat AFTN terhubung pada suatu metode bertukar service message.

5.4.10.2 Bentuk transmisi - Operasi Teletip Starting pulse Ketika stasiun penerima menggunakan peralatan yang dilengkapi dengan switch-waktu untuk menghentikan mesin penggerak teletip ketika saluran dalam keadaan idle, suatu SPACING IMPULSE harus dikirim dalam 20-30 milidetik saat saluran telah beristirahat selama 30 detik atau lebih dan setidaknya 1,5 detik harus diijinkan untuk berlalu sebelum transmisi heading. Catatan 1 .- Hal ini setara dengan transmisi dari LETTER SHIFT [], diikuti dengan jeda (yakni terus menerus TANDA IMPULSE) minimal 1,37 detik. Catatan 2 .- Penerapan prosedur ini akan memungkinkan alat penerima untuk mencapai sinkronisasi sebelum transmisi heading dimulai. 5.4.10.3 Format Pesan. Semua pesan akan disusun sesuai dengan ketentuan 6.4.2 (format ITA-2) atau 6.4.15 (format IA-5).

47 dari 77

Rekomendasi.- Garis heading, dengan pengecualian karakter SOH, harus dihilangkan pada sirkuit menggunakan salah satu data link prosedur pengendalian. 5.4.10.4 Prosedur Pengulangan Sebuah pesan yang membutuhkan pengiriman ulang akan memiliki heading yang sebelumnya dihapus oleh stasiun yang menerima seperti pesan untuk penyiaran. retransmisi harus dimulai dengan heading baru menggunakan identifikasi transmisi untuk saluran keluar. Ketika menerapkan ketentuan diatas, transmisi bagian alamat dari pesan harus dimulai di beberapa titik selama 5 SPACES, 1 HURUF SHIFT [ ] segera sebelum alignment pertama fungsi [<]. Pada stasiun penyiaran hilir dan "torn-tape" tidak dilengkapi dengan perangkat mesin penomoran otomatis dan maka di mana perlu untuk sejumlah kecil tambahan karakter teletip akan berlubang di tape sebelum sinyal/tanda bagian awal pesan untuk mencegah risiko pemotongan dari sinyal terakhir selama pengiriman ulang, karakter tambahan diperlukan, terdiri dari HURUF SHIFTS []. Transmisi selanjutnya pada saluran keluar kemudian harus dimulai pada titik sedekat yang dipraktekkan ke sinyal bagian awal pesan. Pada stasiun dimana heading dari pesan berasal dari peralatan otomatis pada titik dan waktu transmisi pada saluran keluar, tapi dimana penyusunan bagian lain dari pesan adalah dengan perforasi tape dan di mana, oleh karena itu, diperlukan untuk sejumlah kecil karakter teletip tambahan untuk perforasi sebelum fungsi alignment [<] pada permulaan alamat sehingga untuk mencegah risiko pemotongan dari fungsi aligment ini, karakter tambahan diperlukan seperti yang disyaratkan, terdiri dari LETTER SHIFTS [] atau 48 dari 77

SPACES []. Transmisi selanjutnya pada saluran keluar akan dimulai pada titik sedekat seperti dengan fungsi alignment pertama [<] dari pesan. Di stasiun "torn-tape" kaset-kaset yang masuk harus robek/torn pada posisi dalam komponen sinyal/tanda pemisahan pesan sehingga sinyal/tanda bagian akhir dari pesan terdahulu tetap utuh. Mengikuti penerapan dari ketentuan diatas yang disingkat (contohnya kurang dari 12 LETTER SHIFTS []) sinyal/tanda pemisahan pesan yang tersisa pada tape/pita pesan akan dihapus, jika perlu dengan metode elektronik, sebelum transmisi ulang ke instalasi penyiaran otomatis. Jika transmisi ulang adalah ke stasiun "torn-tape" lain maka: a) Sinyal/tanda pemisahan pesan harus diperpendek direformasi ke ssinyal/tanda [ ] lengkap dengan transmisi dari jumlah tambahan LETTER SHIFTS [] yang diperlukan; atau b) Sinyal/tanda pemisahan pesan diperpendek yang tersisa di

rekaman itu harus dihilangkan dan suatu sinyal/tanda pemisahan pasan yang baru dan lengkap harus ditambahkan ke pesan dalam proses transmisi ulang sesuai dengan ketentuan 4.4.6.1 c). 5.4.10.5 Bila mungkin dalam "torn-tape" atau instalasi semiotomatis tape yang benar harus diperoleh sebelum penyiaran selanjutnya; ketika tape terbaca atau dimutilasi stasiun seharusnya tidak menyiarkan pesan kecuali pertimbangan yang baik menunjukkan bahwa hal tersebut tidak akan mengakibatkan tidak berfungsinya peralatan di stasiun relay berikutnya.

49 dari 77

5.4.10.6 Pengakuan penerimaan pesan Dalam operasi teletip dan kecuali sebagaimana ditentukan, stasiun penerima tidak boleh mengirimkan pengakuan penerimaan pesan masuk. Sebagai diterapkan. Penerima pesan marabahaya harus individual diakui oleh stasiun tujuan AFTN yang mengirim service message ke stasiun asal AFTN. Seperti pengakuan penerimaan harus mengambil format dari pesan lengkap ditujukan ke stasiun asal AFTN, harus diberi indicator prioritas SS dan alarm prioritas yang terkait dan harus memiliki teks yang terdiri dari: a) Prosedur tanda/sinyal R; b) Origin/asal (lihat 6.4.4), tanpa alarm prioritas, atau informasi heading opsional dari pesan yang diakui; c) Sinyal/tanda bagian akhir [<] Contoh berikut menggambarkan penerapan prosedur 6.2.4.10.1.6.1 Heading. < SS LECBZRZX < 121322 EGLLYFYX (Alarm Prioritas) < 121319 R LECBZRZX < Akhir pengganti darinya ketentuan 5.2.4.1.4.1 harus

5.2.4.10.7 Kasus pengulangan pesan Dalam kasus pengulangan pesan dari permintaan pesan multi alamat, stasiun asal harus mengirim pengulangan pesan hanya ke alamat pihak yang meminta mengulang. dibawah kondisi ini prosedur sinyal/tanda DUDE (korban penipuan) tidak akan disertakan.

50 dari 77

5.2.4.11 Tindakan terhadap pesan yang mengalami pemotongan atau salah diformat terdeteksi di stasiun penyiaran teletip 5.2.4.11.1 Jika, sebelum transmisi ulang dimulai, stasiun penyiaran mendeteksi bahwa pesan telah dipotong atau tidak diformat dengan benar di beberapa titik di depan tanda/sinyal bagian akhir pesan, dan memiliki alasan untuk percaya bahwa pemotongan telah terjadi sebelum pesan tersebut telah diterima oleh stasiun sebelumnya, ia harus mengirim service message untuk originator sebagaimana diidentifikasi oleh indikator originator dalam origin dari pesan yang dimutilasi atau tidak diformat dengan benar, meminta pengulangan, dari pesan yang salah diterima. Contoh berikut menggambarkan teks khas service message di mana prosedur tersebut di atas telah diterapkan pada pesan dimutilasi memiliki sebagai asal-usulnya "141335 CYULACAX": SVC Qta RPT 141335 CYULACAX < Keadaan yang mendeteksi suatu mutilasi ini hanya mungkin dapat dibuat di stasiun relay "torn-tape". 5.2.4.11.2 Ketika ketentuan 6.2.4.11.1 diterapkan, originator seperti yang diidentifikasi oleh indikator originator di origin dari pesan yang dimutilasi harus mengerjakan kembali tanggung jawab untuk pesan yang dipotong, dan harus sesuai dengan ketentuan 6.2.4.11.3

5.2.4.11.3 Mengikuti penerapan ketentuan 6.2.4.11.2, pengolahan ulang berikut harus dilakukan sebelum versi pesan yang tidak dimutilasi (unmutilated) ditransmisikan untuk kedua kalinya terhadap penerima yang sama atau petutur : a) masukkan suatu heading baru b) hilangkan bagian akhir dari pesan (lihat 6.4.6.1)

51 dari 77

c) masukkan sebagai pengganti darinya dengan prosedur sinyal/tanda DUPE, didahului oleh minimal 1 LETTER SHIFT [] dan diikuti dengan 1 CARRIAGE RETURN, 8 LINE FEEDS, tanda bagian akhir pesan dan, jika perlu LETTER SHITS [] dari tanda pemisahan pesan dan tape feed. Contoh dicantumkan pada gambar 4-3 menggambarkan prosedur ini.

5.2.4.11.4 Jika, sebelum transmisi kembali dimulai, stasiun relay mendeteksi bahwa satu atau lebih pesan yang telah dipotong di beberapa titik sebelum sinyal/tanda bagian akhir pesan, dan memiliki alasan untuk percaya bahwa mutilasi ini telah terjadi selama atau transmisi dari stasiun sebelumnya, stasiun itu harus mengirim service message ke stasiun sebelumnya menolak dan meminta pengulangan dari pesan yang tidak benar yang diterima (atau pesan). Berikut contoh yang menggambarkan penerapan dari prodsedur yang dijelaskan diatas. Pada contoh 2) tanda hubung (-) pemisah adalah diartikan melalui dalam bahasa sederhana. a) Sehubungan dengan suatu pesan yang dimutilasi tunggal : SVCQTARPTABC123< b) Sehubungan dengan pesan yang telah dimutilasi beberapa bagian SVCQTARPTABC123-126<

52 dari 77

Keadaan ini yang mendeteksi suatu mutilasi hanya mungkin dapat dibuat di stasiun relay "torn-tape". 5.2.4.11.5 Ketika ketentuan 6.2.4.11.4 diterapkan,stasiun yang menerima service message harus mengerjakan kembali tanggung jawab untuk pesan direferensikan. Hal ini kemudian akan mentransmisi kembal salinan dari pesan dirujuk yang tidak terpotong dengan identifikasi transmisi yang baru (yakni yang benar dalam urutan). Jika stasiun yang tidak memiliki salinan asli dari pesan yang tidak terpotong, harus mengambil tindakan yang ditentukan dalam 6.2.4.11.1 5.2.4.11.6 Jika, sebelum retransmission dimulai, stasiun relay

mendeteksi bahwa pesan yang diterima dikenali tetapi memiliki tanda pada bagian akhir yang terpotong,maka harus, jika perlu, memperbaiki pemotongan itu sebelum retransmisi. Keadaan ini deteksi mutilasi mungkin hanya mungkin pada "torn-tape" stasiun relay dan tindakan yang ditentukan akan penting ketika pesan yang sedang ditransmisikan ke stasiun semi-otomatis atau otomatis sepenuhnya. 5.2.4.11.7 Jika selama transmisi kembali pesan, stasiun relay

mendeteksi bahwa pesan tersebut telah dipotong di beberapa titik di depan sinyal/tanda bagian akhir pesan dan dapat mengambil tindakan sebelum sinyal/tanda bagian akhir pesan yang benar telah

ditransmisikan, stasiun relay harus: a) Membatalkan transmisi dengan memasukkan ke dalam saluran/channel rangkaian <QTAQTA< diikuti dengan akhir yang lengkap (lihat 6.5.4.6) b) Menerima kembali tanggung jawab dari pesan

53 dari 77

c) Mematuhi dengan ketentuan dari 6.4.11.1 atau 6.4.11.4 seperti yang disediakan Keadaan ini yang mendeteksi suatu mutilasi hanya mungkin dapat dibuat di stasiun relay "torn-tape" atau pada stasiun semi otomatis

menggunakan rekaman yang berkelanjutan. 5.2.4.11.8 Jika, setelah pesan telah ditransmisikan dalam toto, stasiun mendeteksi bahwa teks atau orogin pesan itu dimutilasi atau tidak lengkap, ia harus mengirimkan kepada semua petutur yang

bersangkutan, service message dengan teks berikut, jika salinan pesan yang tidak terpotong tersedia di stasiun ini: SVC CORRECTION (the origin of the incorrect message) STOP (followed by the correct text). Keadaan ini yang mendeteksi suatu mutilasi hanya mungkin dapat dibuat di stasiun relay "torn-tape" atau pada stasiun semi otomatis

menggunakan rekaman yang berkelanjutan

5.2.4.11.9 Jika, setelah transmisi teks dari suatu pesan, stasiun relay mendeteksi bahwa sinyal/tanda bagian akhir pesan mendadak dimutilasi, maka harus dimasukkan sinyal/tanda bagian akhir dari pesan yang sesuai ke dalam saluran/channel. Keadaan ini yang mendeteksi suatu mutilasi hanya mungkin dapat dibuat di stasiun relay "torn-tape" atau pada stasiun semi otomatis

menggunakan rekaman yang berkelanjutan

5.2.4.11.10 Jika, setelah transmisi bahan teks dari pesan, stasiun relay dapat mendeteksi bahwa tidak ada sinyal/tanda akhir pesan yang lengkap, namun tidak berarti praktis dari menemukan apakah

penyimpangan hanya dipengaruhi sinyal/tanda bagian akhir pesan atau

54 dari 77

apakah hal itu mungkin karena juga menyebabkan bagian dari teks aslinya telah hilang, berikut ini harus dimasukkan ke dalam saluran 1) <CHECKTEXT WENDINGADDED 2) Identifikasi stasiunnya; 3) < 4) Bagian akhir yang sesuai dengan yang digambarkan dalam 4.4.6.1 Dalam salinan rekaman, masukan ini akan muncul mengikuti bentuk seperti ini : <CHECKTEXTNEWENDINGADDEDLOWWYFYX< NNNN . . . Salinan pada halaman ini, masukan akan muncul mengikuti bentuk ini : CHECK TEXT NEW ENDING ADDED LOWWYFYX NNNN Penyajian harus diatur bergiliran pada salinan adalah digambarkan untuk memastikan bahwa perhatian penerima digambar segera penyisipan tersebut. GAMBAR SHIFT [] dimasukkan untuk memastikan kebenaran digunakan,

berfungsinya Peralatan Pengamatan Baris Pertama yang

dimana kehadiran gambar SHIFT di asal/origin digunakan untuk menyebabkan pemutusan peralatan ini dan di mana bagian yang hilang dari pesan berisi gambar SHIFT ini. Keadaan ini yang mendeteksi suatu mutilasi hanya mungkin dapat berpautan di stasiun relay "torn-tape" atau pada stasiun semi otomatis tanpa menggunakan rekaman yang berkelanjutan. 5.2.4.11.11 Rekomendasi Stasiun relay harus menerapkan prosedural ketentuan 6.2.4.11.9 atau 6.2.4.11.10 , jika dapat diprakktekkan, untuk memastikan bahan yang 55 dari 77

tepat di dalamnya

adalah dimasukkan didepan dari transmisi dari

tanda/sinyal dari permulaan pesan yang lengkap dihubungkan dengan setiap pesan berikutnya. 5.2.4.11.12 Jika stasiun relay mendeteksi bahwa sebuah pesan diterima dengan garis alamat sepenuhnya dimutilasi, stasiun relay harus mengirimkan service message ke stasiun sebelumnya menolak transmisi yang terpotong tersebut. a) Teks dari service message ini harus terdiri dari : Singkatan SVC Prosedur sinyal QTA Pr osedur sinyal ADS Identifikasi transmisi dari pesan yang ditolak Indication CORRUPT(rusak) Tanda bagian akhir pesan

b) Contoh berikut ini menggambarkan penerapan dari prosedur yang disebutkan diatas : SVCQTAADSABC123CORRUPT< c) Stasiun menerima sepeti suatu service message, stasiun harus mengambil kembali tanggung jawab untuk pesan yang telah dirujuk, dan harus mengirimkan kembali pesan dengan garis alamat yang benar dan identufikasi transmisi yang baru.

5.2.4.11.13 Jika suatu stasiun relay/penyiaran mendeteksi bahwa pesan yang telah diterima mengandung indikator alamat yang tidak dikenal atau tidak valid (contoh panjang selain 8 karakter), stasiun harus menyiarkan pesan pada alamatnya yang valid untuk hal itu kewajiban penyiaran menggunakan prosedur striped address /alamat polos. 56 dari 77

5.2.4.11.13.1 Sebagai tambahan, kecuali seperti pada 6.2.4.11.13.3, stasiun harus mengirim suatu service message ke stasiun sebelumnya meminta koreksi/pemeriksaaan dari error/kesalahan. Teks dari service pesan ini harus terdiri dari : a) Singkatan SVC; b) Prosedur sinyal/tanda ADS; c) Identifikasi transmisi dari pesan yang mengalami kesalahan/error; d) Suatu fungsi alignment; e) Baris pertama alamat dari pesan yang diterima; f) Fungsi alignment; g) Salah satu dari ; Untuk indikator alamat yang tidak valid : indikasinya CHECK Untuk indikator alamat yang tidak dikenal : indikasinya UNKNOWN

h) Indikator alamat yang invalid atau tidak dikenal; i) Sinyal/tanda bagian akhir dari teks. Berikut ini contoh-contoh yang menggambarkan prosedur diatas : a) Untuk suatu indikator alamat yang invalid : SVCADSABC123< GGEGLLACAXEGPKYTYXCYAAYFYX CYQXAFX<CHECKCYQXAFX< b) Untuk suatu indikator alamat yang tidak dikenal : SVCADSABC123< GGEGLLACAXEGEHYTYXCYAAYFYX CYQXACAX<UNKNOWNEGEHYTYX<

5.2.4.11.13.2 Suatu stasiun menerima satu service message seperti yang digambarkan dalam 6.2.4.11.13.2 harus,jika suatu indikator alamat yang benar tersedia, pengulangan pesan kepada alamat tersebut hanya menggunakan prosedur alamat polos/stripped address atau, jika 57 dari 77

indikator alamat yang benar tidak tersedia, tindakan yang dilakukan seperti yang digambarkan dalam 6.2.4.11.13.1. 5.2.4.11.13.3 Dimana prosedur dari 6.2.4.11.13 sedang diterapkan, pada kasus indikator alamat yang tidak dikenal, dan jika origin dari pesan tidak ada kesalahan, stasiun harus mengirim pesan kepada originator. Teks dari service message ini harus terdiri dari : a) Singkatan SVC; b) Prosedur sinyal/tanda ADS; c) Origin dari pesan yang salah; d) Fungsi alignment; e) Baris pertama alamat dari pesan yang diterima; f) Fungsi aligment; g) Indikasi UNKNOWN; h) Indikator alamt yang tidak dikenal; i) Bagian akhir dari sinyal teks. Berikut ini contoh yang menggambarkan penerapan dari prosedur yang telah disebutkan diatas : SVCADS141335CYULACAX< GGEGLLACAXEGEHYTYXCYAAYFYX CYQXACAX<UNKNOWNEGEHYTYX< 5.2.4.11.13.4 Suatu stasiun menerima suatu service message harus memperoleh indikator alamat yang benar dan harus mengulang pesan kepada alamat menggunakan prosedur alamat polos/stripped address.

5.2.4.11.14 Ketika stasiun relay/penyiaran yang pertama mendeteksi bahwa suatu pesan telah diterima dengan baris origin yang terpotong atau tanpa ada origin, stasiun relay harus : a) Menghentikan proses dari pesan; 58 dari 77

b) Mengirim suatu service message ke stasiun yang mengirim pesan yang diterima tersebut. 5.2.4.11.14.1 Teks dari service message harus terdiri dari : a) Singkatan SVC; b) Prosedur sinyal/tanda QTA; c) Prosedur sinyal/tanda OGN; d) Identifikasi transmisi dari pesan yang ditolak; e) Indikasi CORRUPT; f) Tanda/sinyal bagian akhir. Berikut ini contoh yang menggambarkan prosedur diatas : SVCQTAOGNABC123CORRUPT< Stasiun menerima suatu service message seperti yang digambarkan dalam 5.2.4.11.14.1 harus menerima kembali tanggung jawab untuk pesab yang dirujuk dan harus mentransmisikan kembali pesan dengan baris origin yang benar dan identifikasi transmisi yang baru. Ketika mengaplikasikan ketentuan dari 5.4.11.14, persyaratan minimum untuk menyelesaikan origin dari pesan AFTN adalah : a) Grup tanggal-waktu terdiri dari 6 karakter bilangan; b) Indikator originator terdiri dari 8 karakter alpha. 5.2.4.11.15 Ketika stasiun relay yang pertama mendeteksi bahwa suatu pesan telah diterima dengan suatu indikator originator yang salah, maka harus : a) Menghentikan proses dari pesan; b) Mengirim suatu service message ke stasiun yang mengirim pesan yang diterima tersebut.

59 dari 77

5.2.4.11.15.1 Teks dari service messages harus terdiri dari : a) Singkatan SVC; b) Prosedur sinyal/tanda QTA; c) Prosedur sinyal/tanda OGN; d) Identifikasi transmisi dari pesan yang ditolak; e) Indikator INCORRECT; dan f) Sinyal/tanda bagian akhir teks. Berikut ini contoh ITA-2 yang menggambarkan penerapan dari prosedur yang disebutkan diatas : SVCQTAOGNABC123INCORRECT< 5.2.4.11.15.2 Stasiun yang menerima suatu service message seperti yang digambarkan dalam 5.4.11.15.1 harus meneruskan tanggung jawab untuk pesan yang dirujuk dan harus mengirimkan kembali pesan dengan indikator originator yang benar dan jika dapat diterapkan dengan satu identifikasi transmisi yang baru. Ketika menerapkan ketentuan dari 5.4.11.15, persyaratan pusat penyiaran adalah seperti minimum karakter pertama dari indikator

originator dibuktikan sebagai karakter pertama dari indikator lokasi dari tempat dimana pesan pertama kali dibuat.

5.2.4.12

Perbaikan dari Kesalahan Selama Persiapan Tape (rekaman)

5.2.4.12.1 Pesan yang akan direkam disiapkan di stasiun origin harus tidak diijinkan untuk mengalir didalam AFTN dengan kesalahan yang tidak terkoreksi diketahui.

60 dari 77

5.2.4.12.2 Kesalahan membuat teks dari pesan didepannya harus dikoreksi dengan back-spacing the tape dan menghilangkan kesalahan dengan operasi dari LETTERS [] kunci diatas bagian yang tidak diinginkan. 5.2.4.12.3 Ketika tindakan dari 6.2.4.12.3 adalah tidak memungkinkan, koreksi ke teks harus dibuat sesegera mungkin setelah kesalahan dengan membuat tanda error (EEE), mengirim kata/grup koreksi terakhir yang benar dan kemudian melanjutkan dengan persiapan tape. 5.2.4.12.4 Ketika tidak ada tidakan dari 6.2.4.12.3 juga tindakan 6.2.4.12.4 adalah mungkin karena kesalahan didalam teks adalah tidak tercatat sampai kemudian dalam proses persiapan (tapi sebelum tanda bagian akhir dimasukkan) stasiun harus memenuhi ketentuan 6.2.4.5.5.

5.2.4.12.6 Bagian penutup harus diketik tanpa error 5.2.4.13 Pembetulan dari kesalahan selama originasi pesan

walaupun pesan mengalir didalam AFTN selama persiapan 5.2.4.13.1 Pesan-pesan mengalir didalam AFTN selama persiapan harus tidak diakhiri dengan suatu tanda/sinyal bagian akhir jika pesan-pesan mengandung kesalahan yang tidak terkoreksi dikenali.

5.2.4.13.2 Dimana suatu kesalahan dibuat, pada keadaan ini, dalam setiap bagian dari pesan yang mendahului teks, pesan yang tidak selesai harus dibatalkan denga mengirim rangkaian/urutan <QTAQTA< diikuti dengan bagian penutup yang lengkap.

61 dari 77

5.2.4.13.3 Kesalahan dibuat dalam teks dan dicatat segera harus dikoreksi dengan membuat tanda kesalahan (EEE),pengiriman terakhir kata/grup yang benar dan kemudian melanjutkan dengan pesan. 5.2.4.13.4 Pada kasus dimana kesalahan adalah dibuat didalam teks dan tidak dicatat sampai kemudian didalam proses originasi, stasiun harus mematuhi dengan ketentuan dari 5.2.4.5.5.

5.2.4.13.5 Pada kasus dimana kesalahan menjadi jelas, selama originasi teks, bila pesan harus dibatalkan, stasiun harus mengambil tindakan yang digambarkan pada 5.4.13.2 5.2.4.14 Sistem antisipasi distribusi untuk pesan AFTN 5.2.4.14.1 Ketika hal itu telah disetujui antara administrasi yang terkait untuk membuat penggunaan suatu sistem antisipasi distribusu pesan AFTN, sistem yang digambarkan dibawah ini harus digunakkan.

5.2.4.14.2 sistem antisipasi distribusi indikator alamat harus dibangun seperti berikut : a) Huruf pertama dan kedua Dua huruf pertama dari indikator lokasi pusat komunikasi yang telah menyetujui untuk melaksanakan sistem dan yang menerima pasan diatas sirkuit untuk itu memiliki suatu tanggung jawab rute antisipasi/cadangan; b) Huruf kitiga dan keempat: Huruf ZZ, menandakan persyaratan untuk distribusi khusus; c) Huruf kelima,keenam,ketujuh, : Diambil dari seri A sampai Z dan merupakan daftar distribusi

nasional maupun internasional yang digunakan oleh pusat penerima AFTN; 62 dari 77

N dan S, sedagai huruf kelima, adalah digunakan untuk NOTAM dan SNOWTAM berturut-turut.

d) Huruf kedelapan: Salah satu huruf pengisi X atau huruf yang diambil dari seri A-Z untuk kedepannya menetapkan daftar distribusi nasional dan atau international yang digunakan pusat penerimaan AFTN. Untuk mencegah konflik dengan tanda permulaan pesan AFTN, kombinasi dengan ZC atau CZ akan tidak digunakan. Untuk mencegah konflik dengan tanda bagian akhir AFTN kombinasi dengan NN akan tidak digunakan. 5.2.4.14.3 PANS Predetermined Distribution Addressee Indicators (PDAIs) harus

digunakan kapanpun memungkinkan pada pesan AFTN antara bagian yang telah menyrtujui untuk menggunakan sistem distribusi antisipasi

5.2.4.14.4 Pesan AFTN membawa antisipasi distribusi indikator alamat disediakan oleh state menerima pesan harus diarahkan ke alamat yang tercantum dalam daftar indikator alamat yang digambarkan pada. 5.2.4.14.5 Negara-negara harus mengirim daftar mereka yang dipilih Distribusi ditentukan bersama-sama dengan Indikator alamat yang terkait daftar penerima Indikator untuk. a) Negara-negara dari mana mereka akan menerima pesan AFTN untuk distribusi yang telah ditentukan sebelumnya, untuk memastikan rute yang digunakan benar. b) Negara yang akan berasal pesan AFTN untuk distribusi yang telah ditentukan sebelumnya untuk memfasilitasi perlakuan permintaan untuk pengiriman ulang dan untuk membantu pemrakarsa dalam

63 dari 77

menggunakan Distribusi Sebelum menentukan Indikator alamat benar. 5.4.14.5.1 Daftar dari indikator alamat berhubungan dengan distribusi antisipasi indikator alamat harus meliputi : a) Indikator alamat untuk distribusi nasional; atau b) Indikator alamat untuk distribusi internasional; atau c) Indikator alamat antisipasi distribusi untuk distribusi internasional; atau d) Kombinasi dari a), b), dan c) 5.2.4.15 Format PesanInternational Alphabet No. 5 (IA-5) Apabila telah disepakati antara administrasi bersangkutan untuk menggunakan Alphabet Internasional No 5 (IA-5), maka harus menggunakan format yang dijelaskan dalam 5.2.4.15 melalui

5.2.4.15.3. Tanggung jawab administrasi yang menggunakan IA-5 untuk menyesuaikan stasiun AFTN terdekat yang menggunakan kode ITA-2 dalam format yang dijelaskan dalam 5.2.4.2. Semua pesan, selain yang ditentukan dalam 5.2.4.1.8 dan 5.2.4.9.3 terdiri atas komponen yang ditentukan dalam 5.2.4.15.1 sampai dengan 5.2.4.15.6. Sebuah illustrasi dari format pesan dengan IA-5 diberikan pada gambar 4.4. Pada standar berikutnya relatif ke pesan format simbol berikut ini telah digunakan dalam pembuatan referensi ke fungsi yang ditugaskan sinyal tertentu dalam IA-5. Symbol < Signification CARRIAGE RETURN (character position0/13) LINE FEED (character position 0/10) SPACE (character position 2/0).

64 dari 77

5.2.4.15.1 Heading Heading harus terdiri dari : a) start-of-heading (SOH) karajter 0/1 b) identufikasi transmisi terdiri dari : identufikasi sirkuit atau link urutan/rangkaian nomor-channel

c) informasi layanan tambahan(jika dibutuhkan) terdiri dari : one SPACE tidak lebih dari 10 karakter

Pada sirkuit atau link point-to-point, identifikasi terdiri dari tiga huruf dipilih dan ditugaskan oleh stasiun pemancar, huruf pertama

mengidentifikasi transmisi, huruf kedua akhir menerima rangkaian, dan huruf ketiga saluran tersebut. Dimana hanya ada satu saluran, huruf A akan ditugaskan. Dimana lebih dari satu saluran antara stasiun disediakan, saluran harus diidentifikasi sebagai A, B, C, dll, agar masingmasing. Pada saluran multipoint, identifikasi terdiri dari tiga huruf yang dipilih dan ditugaskan oleh kontrol sirkuit atau master station. Kecuali sebagaimana diatur dalam 5.5.4.15.1.1.3 tiga digit saluran-urutan nomor 001-000 (mewakili 1000) harus diberikan secara berurutan oleh telekomunikasi stasiun untuk semua pesan ditransmisikan secara langsung dari satu stasiun ke lain. Serangkaian terpisah dari angkaangka ini harus diberi untuk setiap saluran dan seri baru harus dimulai setiap hari di 0000 jam. Rekomendasi.- Perluasan saluran-urutan nomor untuk mencegah duplikasi yang nomor sama selama periode 24-jam harus diijinkan dengan persetujuan antara Otoritas bertanggung jawab untuk

pengoperasian rangkaian.

65 dari 77

Identifikasi transmisi harus dikirim di atas sirkuit pada urutan berikut : a) transmitting-terminal letter; b) receiving-terminal letter; c) channel-identification letter; d) channel-sequence number. Layanan informasi tambahan akan diizinkan untuk dimasukkan berikut identifikasi transmisi dengan persetujuan antara Otoritas bertanggung jawab untuk operasi rangkaian. Tambahan seperti informasi servis harus didahului oleh SPACE () diikuti oleh tidak lebih dari 10 karakter dimasukkan ke dalam heading pesan segera setelah digit terakhir dari saluran-urutan nomor dan tidak akan berisi fungsi alignment. 5.2.4.15.2 Alamat Alamat harus terdiri dari : a) Fungsi alignment [<]; b) Indilator prioritas; c) Indikator alamat; d) Fungsi alignment [<]; Indikator prioritas harus terdiri dari tepat dua huruf kelompok ditugaskan oleh originator dalam sesuai dengan:

66 dari 77

Priority indicator SS DD FF GG GG GG KK Message category distress messages urgency messages flight safety messages meteorological messages flight regularity messages aeronautical information services messages aeronautical administrative messages as appropriate service messages 67 dari 77

Prioritas perintah harus sama seperti yang dikhususkan pada 6.5.4.1.2 Indikator alamat, yang harus segera didahului oleh SPACE, kecuali saat pertama indicator alamat baris kedua atau ketiga alamat, harus terdiri dari: a) 4 huruf Indikator lokasi dari tempat yang dituju; b) penanda tiga huruf mengidentifikasi organisasi / fungsi (kewenangan layanan, penerbangan atau pesawat udara operasi lembaga) yang ditujukan; c) huruf tambahan, yang akan mewakili sebuah departemen,

divisi atau proses dalam organisasi / fungsi ditangani. Huruf X harus digunakan untuk menyelesaikan alamat ketika identifikasi eksplisit tidak diperlukan. Dimana pesan harus ditujukan ke organisasi yang belum dialokasikan penanda ICAO tiga huruf, indikator lokasi tempat tujuan harus diikuti oleh ICAO tiga huruf penanda YYY (atau ICAO tiga huruf YXY penanda dalam hal layanan atau organisasi militer). Nama organisasi penerima harus kemudian dimasukkan dalam item pertama dalam teks pesan. Huruf ke delapan posisi sebagai berikut ICAO tiga huruf YYY penanda atau YXY harus huruf filler X. Dimana pesan harus ditujukan ke pesawat udara dalam penerbangan dan, oleh karena itu, membutuhkan penanganan atas AFTN untuk bagian dari routing sebelum pengiriman ulang atas Aeronautical Mobile Service, indikator lokasi stasiun penerbangan yang menyampaikan pesan ke pesawat harus diikuti oleh tiga huruf penanda ICAO ZZZ. Identifikasi pesawat kemudian akan dimasukkan dalam item pertama dari teks pesan. Posisi kedelapan surat berikut ICAO tiga huruf penanda ZZZ harus huruf pengisi X. Alamat lengkap harus dibatasi untuk tiga baris cetakan salinan halaman, dan indikator almat yang terpisah harus digunakan untuk masing-masing penerima apakah di lokasi yang sama atau berbeda. 68 dari 77

Penyelesaian grup indikator alamat di alamat pesan harus segera diikuti oleh fungsi alignment. 5.2.4.15.3 Origin Origin harus terdiri dari : a) Waktu pengisian; b) Indikator originator; c) Alarm priorotas (ketika diperlukan); d) Informasi heading opsional; e) Fungsi alignment; f) Karakter permulaan teks, karakter 0/2 (STX). Format waktu pengajuan terdiri atas 6-digit tanggal-waktu kelompok yang menunjukkan tanggal dan waktu pengajuan pesan untuk transmisi. Indikator originator, yang akan segera didahului oleh SPACE, harus terdiri dari: a) lokasi empat huruf indikator tempat di mana pesan tersebut berasal; b) penanda tiga huruf mengidentifikasi organisasi / fungsi (kewenangan layanan, penerbangan atau pesawat udara operasi lembaga) yang berasal pesan tersebut; c) surat tambahan yang akan mewakili sebuah departemen, divisi atau proses dalam organisasi / fungsi originator. Huruf X harus digunakan untuk menyelesaikan alamat ketika identifikasi eksplisit tidak diperlukan Dimana pesan yang berasal oleh organisasi yang belum dialokasikan ICAO tiga huruf penanda indikator lokasi tempat di mana pesan itu berasal harus segera diikuti dengan penanda tiga huruf ICAO YYY diikuti dengan huruf filler X (atau ICAO tiga huruf penanda YXY diikuti oleh huruf filler X dalam hal layanan atau organisasi militer). Nama dari 69 dari 77

organisasi (atau layanan militer) harus dimasukkan pada bagian pertama dalam teks dari pesan. Pesan disampaikan melalui AFTN yang telah berasal dari jaringan lain harus menggunakan AFTN valid indikator originator yang telah disepakati untuk digunakan dengan fungsi relay atau gateway

menghubungkan AFTN dengan jaringan eksternal. Dimana pesan berasal dengan pesawat udara dipenerbangan yang membutuhkan penanganan melalui AFTN untuk bagian dari routingnya sebelum pengiriman, indikator originator terdiri atas indikator lokasi stasiun penerbangan bertanggung jawab atas memindahkan pesan ke AFTN, diikuti segera oleh ICAO tiga huruf penanda ZZZ diikuti oleh filler huruf X. Identifikasi pesawat maka harus termasuk dalam item pertama dalam teks pesan. Alarm prioritas harus digunakan hanya untuk pesan marabahaya (distress message). Bila digunakan itu harus terdiri dari lima berturutturut BEL (0/7) karakter. Penggunaan alarm prioritas akan mengaktifkan tanda bunyi (lonceng) (Perhatian) di stasiun teletip penerima, lain dari stasiun yang

sepenuhnya otomatis yang dapat memberikan mirip alarm pada penerimaan indikator prioritas SS, sehingga menyiagakan personil pengawasan di pusat-pusat relay dan operator di stasiun hilir, sehingga perhatian untuk pesan dapat segera diberikan. Dimasukkannya data opsional dalam garis/baris origin harus diijinkan memberikan total 69 karakter tidak melebihi dan tunduk pada perjanjian antara administrasi yang bersangkutan. Kehadiran data opsional

lapangan harus ditunjukkan dengan munculnya satu karakter SPACE segera sebelum data opsional. Rekomendasi .- Ketika tambahan menangani informasi dalam pesan perlu ditukar antara alamat sumber dan tujuan, itu harus disampaikan di

70 dari 77

bidang data opsional (ODF), dengan menggunakan format khusus berikut: a) karakter satu dan titik (1.) untuk mengindikasikan parameter kode untuk fungsi alamat tambahan; b) karakter pengubah tiga, diikuti oleh tanda sama dengan (=) dan ICAO 8-karakter ditugaskan alamat; dan c) karakter tanda hubung (-) untuk mengakhiri tambahan alamat kolom parameter. Rekomendasi.- Ketika yang terpisah alamat untuk service messages atau pertanyaan berbeda dari indikator originator, yang SVC pengubah harus digunakan Garis/baris origin harus diakhiri dengan fungsi alignment dan permulaan teks (STX) karakter (0/2). 5.2.4.15.4 Teks Teks pesan harus disusun dalam sesuai dengan 6.2.1.2 dan harus terdiri dari semua data antara STX dan ETX. Ketika pesan teks tidak memerlukan konversi ke kode dan format ITA-2 dan tidak bertentangan dengan jenis atau format pesan ICAO dalam PANS-ATM (Doc 4444), Administrasi dapat membuat penuh

penggunaan karakter yang tersedia dalam Alphabet Internasional No.5 (IA-5). Ketika sebuah referensi originator digunakan, maka harus muncul pada awal teks. Ketika designators ICAO tiga huruf YXY, YYY atau ZZZ terdiri dari elemen kedua dari indikator alamat, perlu untuk mengidentifikasi dalam teks spesifik penerima pesan, identifikasi kelompok tersebut harus mendahului referensi originator (jika digunakan) dan menjadi item pertama dari teks.

71 dari 77

Ketika designators ICAO tiga huruf YXY, YYY atau ZZZ terdiri dari elemen kedua dari indikaotr originator dan dengan demikian menjadi perlu untuk mengidentifikasi dalam teks nama organisasi (atau jasa militer) atau pesawat terbang yang berasal pesan, identifikasi tersebut harus dimasukkan dalam item pertama dari teks pesan. Ketika menerapkan ketentuan diatas ke pesan dimana ICAO tiga huruf penanda (s) YXY, YYY, ZZZ lihat dua atau lebih yang berbeda organisasi (atau jasa militer), urutan selanjutnya identifikasi dalam teks harus sesuai dengan urutan yang lengkap yang digunakan dalam indikator alamat dan penggagas pesan. Dalam hal demikian, setiap identifikasi penerima harus segera diikuti oleh fungsi alignment. Nama dari (YXY, YYY atau ZZZ) organisasi yang berasal dari maka pesan harus didahului dengan "FROM". "STOP" diikuti oleh fungsi alignment maka harus dimasukkan dalam teks pada akhir identifikasi ini dan mendahului. Sebuah fungsi alignment harus dikirim pada akhir setiap baris teks cetak. Bila diinginkan untuk mengkonfirmasi sebagian dari pesan teks dalam operasi teletip, konfirmasi tersebut harus dipisahkan dari kelompok teks yang terakhir dengan fungsi alignment [<], dan harus ditunjukkan dengan singkatan CFM diikuti dengan porsi dikonfirmasikan. Dimana pesan disusun off-line, misalnya oleh penyusunan tape kertas, kesalahan dalam teks harus diperbaiki oleh backspacing dan mengganti karakter dalam kesalahan oleh karakter DEL (7/15). Koreksi untuk kesalahan tekstual dibuat di on-line operasi harus diperbaiki dengan memasukkan E E E kesalahan berikut, kemudian mengetik ulang kata yang benar terakhir (atau kelompok). Jika tidak ditemukan sampai nanti di proses origination bahwa kesalahan telah dibuat dalam teks, koreksi harus dipisahkan dari kelompok teks terakhir, atau konfirmasi, jika ada, oleh suatu alignment fungsi [<]. Ini harus diikuti oleh singkatan COR dan koreksi.

72 dari 77

Stasiun harus membuat semua koreksi yang ditunjukkan di copyhalaman sebelum pengiriman lokal atau transfer ke sirkuit yang dioperasikan secara manual. Teks pesan dimasukkan oleh stasiun asal AFTN tidak boleh melebihi 1800 karakter.Pesan AFTN melebihi 1800 karakter akan dimasukkan oleh stasiun asal AFTN dalam bentuk pesan terpisah. Ketika pesan atau data yang dikirim hanya pada sirkuit kecepatan tinggi atau menengah, teks dapat ditingkatkan dengan panjang yang melebihi 1800 karakter selama karakteristik kinerja dari jaringan atau link yang tidak berkurang dan subjek perjanjian antara Administrasi bersangkutan. Hitungan karakter termasuk cetak dan non-cetak karakter dalam teks, tetapi tidak termasuk, tanda/sinyal permulaan teks, tapi tidak termasuk, yaitu fungsi alignment pertama pada bagian penutup. 5.2.4.15.4.1 Ending (Penutup)

Bagian penutup dari suatu pesan terdiri dari: a) b) c) Suatu fungsi alignment [<] mengikuti baris terakhir dari teks; Karakter page-feed, karakter 0/11(VT); Karakter bagian akhir text 0/3(ETX).

Rekomendasi.- Peralatan stasiun terminal pada Alphabet Internasional Nomor 5 (IA-5) harus dilengkapi dengan kemampuan untuk

menghasilkan fungsi feed line yang cukup untuk digunakan stasiun local berdasarkan penerimaan karakter TAB VERTIKAL (0/11). Rekomendasi.- Bila pesan tidak transit ITA-2 bagian dari AFTN, atau di mana administrasi telah membuat ketentuan untuk menambahkan secara otomatis carriage return kedua sebelum transmisi ke sirkuit ITA-2, satu carriage return pada akhir-alignment fungsi dan garis- fungsi harus diijinkan dengan persetujuan antara Administrasi yang bersangkutan. Pesan yang dimasukkan oleh stasiun asal AFTN tidak boleh melebihi 2 100 karakter. 73 dari 77

Hitungan karakter termasuk cetak dan non-cetak karakter dalam pesan dari dan termasuk permulaan dari heading karakter (SOH) dan termasuk karakter bagian akhir teks.

5.2.4.15.4.2

Transmisi pengecekan channel. Harus dilakukan ketika

kondisi kanal kendali kontiyu tidak memberikan transmisi periodic, maka berikut ini harus dikirim pada sirkuit teletip : a) Garis/baris heading; b) alignment function STX; c) Tanda prosedur CH; d) Fungsi alignment ETX. Stasiun penerima kemudian akan memeriksa identifikasi transmisi dari transmisi yang masuk untuk memastikan pada urutan yang benar mengenai semua pesan yang diterima lebih dari itu saluran masuk. Penerapan prosedur ini memberikan beberapa ukuran jaminan bahwa kontinuitas saluran dipertahankan; Namun, saluran terus dikontrol, jauh lebih lebih baik dalam kontinuitas laporan dapat juga integritas data dapat ditingkatkan. Rekomendasi .- Apabila suatu sirkuit kosong dan tidak terkendali, transmisi diidentifikasi dalam 4.4.15.5 harus dikirim pada H + 00, H + 20, H + 40.

5.2.4.15.4.3

Penerima pesan marabahaya (prioritas indikator SS)

harus individual diakui oleh stasiun tujuan AFTN dengan mengirimkan service message ke stasiun asal AFTN. Sama dengan pengakuan penerimaan harus mengambil format lengkap pesan dialamatkan ke stasiun asal AFTN, harus diberikan prioritas indikator SS dan alarm prioritas terkait dan harus memiliki teks yang terdiri dari: a) Prosedur tanda/sinyal R;

74 dari 77

b) Baris origin (see 6.2.4.15.2.) tanpa alarm prioritas atau informasi heading opsional dari pesan yang diakui; c) Bagian akhir/penutup. Berikut ini contoh yang menggambarkan penerapan dari prosedur 6.2.4.15.7; Heading (see 6.2.4.15.1) < SS LECBZRZX < 121322 EGLLYFYX (Priority Alarm) <S TR 121319 LECBZRZX < X Ending.

5.2.4.16 Tindakan yang diambil pada pesan IA-5 yang terpotong terdeteksi dalam stasiun relay AFTN yang terkomputerisasi Pada saluran/channel yang menggunakan kontol berkelanjutan

menemukan pemotongan dan penemuan berikutnya harus dengan suatu fungsi dari prosedur kontrol link dan harus tidak membutuhkan pengiriman arau pelayanan berikutnya atau pesan CHECHK TEXT NEW ENDING ADDED. Jika, selama penerimaan dari pesan suatu stasiun relay menemukan bahwa pesan telah dipotong pada beberapa titik didepan karakter bagian akhir dari teks, maka stasiun relay harus : a) Membatalkan tanggung jawab melanjutkan perjalanan ke stasiun berikutnya; b) Mengirimkan service message ke stasiun transmisi meminta suatu pengiriman kembali. Berikut ini contoh yang menggambarkan suatu tipikal teks dari suatu service message yang didalamnya telah diterapkan prosedur didepan sebagai respon dari suatu pesan yang terpotong : SVCQTARPTABC 123 (ending)

75 dari 77

Ketika ketentuan diatas dilaksanakan, stasiun yang menerima service message harus menerima kembali tanggung jawab dari pesan yang dijadikan acuan(misalnya membenarkan urutan/rangkaian pesan)

dengan identifikasi traansmisi yang baru. Jika stasiun tersebut tidak memiliki salinan yang tidak terpotong dari pesan yang asli, maka stasiun tersebut harus mengirim suatu pesan ke originator yang dikenali dengan indikator originator pada origin pesan yang terpotong, untuk meminta pengulaangan dari pesan yang salah diterima. Beriktu ini contoh yang menggambarkan suatu tipikan teks dari service message yang didalamnya telah diterapkan prosedur didepan sebagai perhatian dari pesan yang terpotong yang memiliki origin 141335 CYULACAX : SVCQTARPT141335CYULACAX (ending) Jika setelah transmisi bahan teks dari suatu pesan, suatu stasiun relay dapat mendeteksi bahwa disana terdapat karakter bagian akhir teks yang tidak lengkap, tetapi tidak memiliki arti praktis dari menemukan apakah ketidakberesan hanya dipengaruhi oleh bagian akhir teks, atau apakah hal itu juga mengakibatkan bagian dari teks asli juga menghilang, maka berikut ini harus dimasukkan didalam salurannya a) b) c) <CHECKTEXT NEWENDINGADDED Indentifikasi stasiunnya; (ending).

5.2.4.17 Pengalihan dari pesan AFTN melalui sirkuit dan jaringan dengan kode dan byte yang bebas Ketika pesan AFTN dialihkan melewati sirkuit dan jaringan dari AFS dengan kode dan byte yang bebas hal-hal berikut ini harus diterapkan: 76 dari 77

Kecuali seperti yang disediakan dalam ketentuan ini baris dari heading pesan harus dihilangkan. Pesan tersebut harus dimulai dengan fungsi alignment diikuti dengan alamatnya.

Pesan harus diakhiri dengan penutup yang lengkap. Rekomendasi.- Untuk tujuan pengawasan teknis, pusat entri harus diijinkan untuk memasukkan data tambahan sebelum fungsi alignment pertama dan/atau mengikuti akhir dari pesan. Data tersebut dapat diabaikan oleh stasiun penerima.

Ketika ketentuan diaplikasikan, data yang ditambahakan harus tidak memasukkan karakter baik carriage return ataupun line feed atau salah satu dari daftar kombinasi.

77 dari 77

You might also like