You are on page 1of 14

I. PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Saat ini sudah banyak tersebar perusahaan yang saling berafiliasi, baik dalam negeri maupun antar negara. Salah satunya adalah PT Heinz ABC Indonesia yang berafiliasi dengan H.J Heinz Co dari perusahaan Amerika Serikat. Berbicara tentang bisnis, maka juga bicara tentang etika berbisnis. Ada 5 Prinsip Etika Bisnis yang telah dijabarkan oleh para ahlinya, yaitu : 1.Prinsip Otonomi 2.Prinsip Kejujuran 3.Prinsip Keadilan 4.Prinsip Saling menguntungkan 5.Prinsip Integritas Moral Yang menarik adalah, dimana PT Heinz ABC Indonesia harus menerapkan prinsip Otonomi dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia. Padahal selaku perusahaan afiliasi, PT Heinz ABC Indonesia harus menjalankan semua etika bisnis dan kepatuhan (Code of Conduct) dari Headquarternya yaitu, H.J. Heinz, Co. Sedangkan banyak hal yang berbeda antara Indonesia dan Amerika Serikat, baik dari peraturan perusahaan, ketenaga kerjaa, dan etika bisnis nya. Oleh karena itu, tulisan ini akan memfokuskan pada Penerapan Etika Bisnis PT Heinz ABC Indonesia dalam perspektif Prinsip Otonomi.

1.2. Tujuan Berdasarkan pemaparan diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui dan menganalisa praktik etika bisnis PT Heinz ABC Indonesia 2. Memahami praktik Etika Bisnis dalam area Internasional.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Etika Bisnis Etika bisnis terkait dengan kepatuhan dan perilaku semua pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan sebuah entitas bisnis. Setiap entitas bisnis atau kegiatan usaha selalu mempunyai pemilik kepentingan

(stakeholders) atas proses produksi barang atau pelayanan jasa di perusahaan


tersebut, dengan tingkat kepentingan yang berbeda-beda pula. Etika bisnis sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan dan meraih sukses bisnis tersebut dalam jangka panjang. Dari segi makro ekonomi, kepatuhan atau penerapan etika bisnis akan menghindari distorsi mekanisme pasar. Praktek bisnis yang tidak mematuhi etika akan menimbulkan distorsi sistem dan mekanisme pasar dan dengan demikian akan mengakibatkan alokasi sumber-sumber secara tidak efisien. Dari segi mikro, akan membangun kepercayaan semua pemilik kepentingan (stakeholders). Perusahaan yang tidak mematuhi etika bisnis akan kehilangan kepercayaan (trust) masyarakat, dan dengan demikian akan kehilangan konsumen atau pelanggan sehingga lama kelamaan akan tutup. Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain (Dalimunthe, 2004 dalam Komenanung, 2005). Etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting, karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen (Santosa, 2007). 2.2. Keutamaan Etika bisnis

Begitu pentingnya Etika Bisnis di tenggarai oleh adanya keutamaan sebagai berikut : 1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orangorang profesional di bidangnya. Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik 2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja. Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis

2.3. Prinsip Etika Bisnis Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, dan prinsip-prinsip ini sangat erat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masingmasing masyarakat. Sonny Keraf (1998) dalam Suroso (2010) menjelaskan, bahwa prinsip-prinsip dalam etika bisnis yaitu :

Prinsip otonomi. Adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang/Perusahaan yang otonom adalah orang/Perusahaan yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta atas keputusan dan tindakannya tersebut bertanggung jawab

Prinsip kejujuran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

Prinsip keadilan Menuntut setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

Prinsip integritas moral Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya.

Dalam tulisan ini, lebih difokuskan pada penerapan prinsip Otonomi.

III. PENERAPAN ETIKA BISNIS PT HEINZ ABC DALAM PRINSIP OTONOMI

III.1. PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Pada Tahun 1975, ABC Central Food didirikan oleh keluarga Choo. Langkah awal bisnis perusahaan ini dengan skala produksi kecil-kecilan di pabriknya di Daan Mogot, Jakarta Barat. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini mulai

memproduksi sirup dan stahun berikutnya (1979) membuat sambal dan dilanjutkan tahun 1980 memproduksi saus. Mulai 1980-an, pasar yang dibidik perusahaan ini makin meluas, dari semula Jabodetabek, terus menerus merambah ke pasar nasional. Bahkan beberapa produk tersebut sempat di ekspor, antara lain ke AS, Kanada, Singapura, Hong Kong, Jepang, Arab Saudi, Belanda dan Inggris. Porsi produk yang di ekspor, 5% -8% dari total produksi. Ketika perusahaan ini berkembang, Chu Sok Sam meninggal dunia tahun 1986. Tampuk pimpinan diserahkan pada Kogan Mandala, generasi kedua. Di tangan Kogan, perusahaan ini kian ekspansif dan kini mengorprasikan tiga pabrik, yaitu di Jl. Daan Mogot Km 12 Jakarta Barat (sejak 1975), di Karawang, Jawa Barat (sejak Oktober 1995) dan Pasuruan Jawa Timur (beroprasi 1990). Total area ketiga pabrik tersebut sekitar 450 ribu m.

Pada bulan Februari 1999, melakukan joint venture dengan HJ Heinze Company, dimana HJ Heinz Company menguasai saham sebesar 65%. Perusahaan Amerika yang didirikan oleh Henry John Heinz (H.J. Heinz) pada tahun 1869. Dia mengawali usahanya pada usia 25 tahun di Pittsburgh, Pennsylvania. Produk perdananya adalah sejenis lobak (horseradish) dalam kemasan botol transparan (untuk

menunjukkan komitmennya menyediakan produk yang berkualitas). Pada tahun 1875, diperkenalkan suatu produk baru saos tomat dan diikuti dengan produk lain seperti saos lada hijau dan merah,mentega apel,saos sambal dan acar manis pertama yang dikeluarkan di pasaran. Pada tahun 1886, H.J. Heinz beserta keluarganya berlayar ke Inggris dan 10 tahun kemudian kantor pertama luar negerinya diresmikan di dekat Menara London. Tahun 1919, dia meninggal karena sakit pneumonia pada usia 75 tahun dan digantikan oleh anaknya Howard yang memperkenalkan proses ilmiah dan pengawasan mutu dalam sistem produksi. Tahun 1958, terjadi akuisisi

pertama dari penghasil makanan di Belanda dan beberapa tahun kemudian disusul di Portugal, Mexico. William R. Johnson (Bill Johnson) dilantik sebagai Presiden pada tahun 1996, CEO di tahun 1998 dan Chairman di tahun 2000. Dia melanjutkan strategi pengembangan international Heinz dengan mengambil alih beberapa perusahaan di Belanda, Indonesia (1999), Philippines dan Costa Rica. Sekarang H.J Heinz adalah perusahaan yang berlokasi di 110 tempat utama di dunia. Kesuksesan tersebut ditunjang dengan philosophi pendirinya melakukan hal

biasa secara luar biasa akan membawa sukses

Menjadi penghasil makanan terkemuka di dunia yang menyajikan makanan bergizi dan bercita rasa unggul pada seluruh masyarakat dunia. III.2. Analisa Penerapan Etika Bisnis dalam Prinsip Otonomi Bila di cermati lebih spesifik, PT Heinz ABC Indonesia telah menerapkan beberapa prinsip Otonomi, yaitu antara lain :

a.

Perbedaan Visi-Misi

Visi H.J. Heinz Co. Adalah Menjadi penghasil makanan terkemuka di dunia yang menyajikan makanan bergizi dan bercita rasa unggul pada seluruh masyarakat dunia.

Sedangkan Visi dan Misi PT Heinz ABC Indonesia Visi : Menjadikan perusahaan makanan dan minuman terdepan yang unggul dalam inovasi, mutu dan nilai. Misi : Membangun lingkungan kerja bermotivasi tinggi dimana karyawan berjuang dalam membentuk tim berkinerja tinggi HAI (berdasarkan pada kepercayaan, dan perdebatan pencapaian yang hasil sehat, kelompok) komitmen, yang dapat

pertanggungjawaban

melampaui keinginan stakeholder.

b. Mengikuti Kebijakan Global disesuaikan dengan konteks Keindonesiaan

Selain mengikutik kebijakan dan peraturan di Indonesia, PT Heinz ABC Indonesia juga harus merupakan mengikuti kebijakan global yang diterapkan disemua afiliasi HJ Heinz Global, antara lain:

1.

Kondisi Pekerjaan & Pegawai

Min. usia 16 tahun Tidak diperbolehkan kerja paksa Tidak mentolerir penyiksaan & pelecehan Kesempatan kerja yang setara Kebebasan berserikat Jam kerja & penggajian sesuai hukum Pelatihan diberikan sesuai kebutuhan karyawan Promosi jabatan berdasarkan kinerja Mendukung komunikasi yang transparan
3. Kesehatan & Keselamatan Kerja (Penerapan Sistem Manajemen

Kesehatan & Keselamatan Kerja serta Lingkungan - SMK3L)

Dimasukkan dalam target KPI tahunan Harus menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja Dilaporkan dalam laporan global
3. Keamanan (Penerapan GMP & HACCP)

Harus memberikan rasa aman pada karyawan dan produk (Penerapan Good
Manufacturing Product & HACCP)

4.

Lingkungan (Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja serta Lingkungan - SMK3L)

Efesien dalam penggunaan energi, bahan baku, air dan pengemasan Diusahakan karyawan harus terlibat penuh dan mendapat pelatihan mengenai
lingkungan

Supplier dan kontraktor harus juga mengenali dan mengurangi dampak


lingkungan dari operasionalnya

Kinerja lingkungan akan dilaporkan dalam laporan Heinz global.


5. Kebenaran Berkomunikasi (Penerapan kebijakan Sarbanes Oxley Policy UU yang berlaku di Amerika Serikat)

Heinz akan menerapkan komunikasi yang benar dan jujur termasuk mengenai
laporan keuangan

6.

Kontribusi Sosial (Penerapan Corporate Social Responsibility- CSR)

Heinz akan berupaya untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitarnya


7. Pemantauan Global

Panduan global ini akan dimasukkan dalam kebijakan dan prosedur


perusahaan

Jika ada yang tidak sesuai akan dilakukan review dan perbaikan Penerapan Saluran HotLine Etika & Kepatuhan yang Global
Bahkan secara lebih detail, PT Heinz ABC Indonesia juga wajib mengikuti Kebijakan Diskriminasi Asia Pasific, yaitu:

1. Kesempatan kerja yang setara

Tidak ada diskriminasi ras, warna kulit, agama,jenis kelamin,negara asal


dalam hal rekrutmen,pelatihan, promosi,kompensasi.

Kesempatan kerja didasarkan pada kemampuan seseorang.


2. Pelecehan yang dilarang

Tidak diperbolehkan pelecehan baik secara tertulis,fisik atau visual


mengenai jenis kelamin,ras,warna,kulit,agama,keturunan,status perkawinan

Peraturan ini berlaku baik bagi karyawan maupun pihak ke tiga


(suplier,kontraktor)

3. Tindakan Pembalasan

Tidak akan ditolerir adanya pembalasan dendam karena menolak adanya


tindakan pelecehan atau balas dendam

4.Pelaporan adanya pelanggaran

Proses pelaporannya adalah manager anda, Direktur HR atau jika di tingkat


lokal tidak berhasil bisa hubungi Direktur HR Asia Pasific

5.Penyelidikan dan Tindakan Korektif

10

Akan dilakukan penyelidikan secara cepat dan menyeluruh atas semua


keluhan dan jika terbukti ada pelanggaran akan diambil tindakan disiplin Untuk menjaga reputasi bisnis Heinz maka pelanggaran hukum, etika dan kebijaksanaan perusahaan harus dilaporkan

Prosesnya pertama kali

dilakukan secara lokal kepada manager,HR dan jika

tidak berhasil hubungi Hotline Etika dan Kepatuhan Heinz (1) 770 582-5213

Saluran bebas pulsa (collect call); beroperasi setiap hari selama 24 jam Dioperasikan oleh perusahaan independen : The Network Pelaporan dapat dilakukan tanpa identitas (anonim) Merupakan pilihan terakhir setelah seluruh cara lokal ditempuh
Cara Kerja Saluran Hotline

Minta operator untuk menghubungi Amerika secara collect call ke (1) 770
582-5213

Jika ingin merahasiakan nama bisa menggunakan nama HJ Heinz.


Informasikan bahasa yang ingin digunakan agar dapat disambungkan dengan pewawancara khusus

Anda dapat menyampaikan keluhan anda dan akan dicatat Penelepon akan diberi nomor referensi Laporan anda akan diarsip dan akan diserahkan pada pihak yang berwenang
di Heinz

Tidak akan ada sangsi bagi yang melaporkan Merupakan pilihan


terakhir setelah seluruh cara lokal ditempuh

11

Beberapa jenis pelanggaran yang bisa dilaporkan

Sabotase/perusakan produk Pelanggaran UU anti monopoli Penyuapan Pemalsuan dokumen perusahaan Pelanggaran kesehatan dan keselamatan kerja

Untuk memenuhi tuntutan peraturan dan komitment tersebut, maka PT Heinz ABC Indonesia juga melakukan beberapa hal yang merupakan prinsip otonomi, yaitu : a. Penyusunan KKB antara PT Heinz ABC Indonesia bersama PUK SP-RTMM & NIBA SPSI PT Heinz ABC Indonesia Tujuannya adalah : 1.Hubungan kerja yang harmonis 2.Hak-hak dan kewajiban perusahaan &karyawan 3.Peraturan, tata tertib dan syarat-syarat serta kondisi kerja Dimana penerapannya hanya sebatas ruang lingkup untuk level Supervisor atau

(Section Head / Kasi), General Staff (Kasubsi) dan Operatif saja. Karena level Manajer di Indonesia sudah termasuk sebagai perwakilan Manajemen Pimpinan Perusahaan. Isi detail KKB ini adalah sebagai berikut : 1. Hubungan kerja/kepegawaian Peraturan kerja 2. Pengupahan 3. Jaminan sosial dan kesejahteraan 4. Perlindungan kesehatan & keselamatan kerja 5. PHK

12

6. Penyelesaian keluh kesah c. Penyelesaian masalah secara hirarkis garis instruksi dan koordinasi PT Heinz ABC Indonesia menerapkan etika bisnis ketika menghadapi masalah memulai dari penyelesaian masalah dari unit terkecil dulu. Setiap unit diberikan otonomi untuk menyelesaikan segala permasalahan kerja dan etika bisnisnya. Jadi ketika level Department belum terselesaikan, maka akan naik ke level Divisi. Bila belum selesai juga, maka menjadi wacana level korporasi.

d. Pengaduan Pelanggaran Kode etik dan kepatuhan secara langsung dan transparan Setiap pegawai PT Heinz ABC Indonesia diberikan otonomi untuk menghubungi langsung Hotliner Etika & Kepatuhan, bila permasalahannya tidak diselesaikan dan atau di abaikan oleh Manajemen PT Heinz ABC Indonesia

IV. KESIMPULAN Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Prinsip Otonomi dalam penerapan etika bisnis pT Heinz ABC Indonesia diwujudkan dalam bentuk : Visi-misi yang berbeda dan selaras dengan H.J Heinz Penyusunan KKB bersama Serika Pekerja Penyelesaian masalah dari unit terkecil dulu. Setiap unit diberikan otonomi untuk menyelesaikan segala permasalahan kerja dan etika bisnis Penerapanan Panduan Operasional Global (Etika Bisnis & Code of Conduct H.J. Heinz Co) yang diselaraskan dengan konteks keIndonesiaa Setiap pegawai diberikan otonomi untuk menghubungi langsung Hotliner Etika & Kepatuhan, bila permasalahannya tidak diselesaikan dan atau di abaikan oleh Manajemen PT Heinz ABC Indonesia.

13

DAFTAR PUSTAKA Komenaung Anderson Guntur. 2005. Etika Dalam Bisnis. http://ejournal.unud.ac.id. Diakses pada tanggal 24 November 2011. Pada

Rudito, Bambang dan Melia Famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Penerbit Rekayasa Sains. Bandung Santosa, Setyanto P. 2007. Membangun Dan Mengembangkan Etika Bisnis Dalam Perusahaan. pada http://kolom.pacific.net.id/ind. diakses pada tanggal 24 November 2011. Soleh, Mohamad. 2004. Profil PT. Heinz ABC Indonesia. Tidak diterbitkan

14

You might also like