You are on page 1of 16

HAKIKAT SAINS, TUJUAN DAN MANFAAT BAGI MANUSIA, KHUSUSNYA BAGI SISWA

OLEH KELOMPOK I

NI LUH PUTU EKA WIDHI ARTINI NI KOMANG SUMIANTINI NI MADE SUWARYANTINI PUTU WINDA WIDNYANI

(1011031017) (1011031055) (1011031056) (1011031066)

KELAS / SEMESTER

A/V

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya makalah yang berjudul HAKIKAT SAINS, TUJUAN DAN MANFAAT BAGI MANUSIA, KHUSUSNYA BAGI SISWA dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Terimakasih diucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Disadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, maka itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna proses penyempurnaan makalah ini.. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Singaraja, 3 Maret 2013

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL ................................................................................................................. i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2 1.3 Tujuan ............................................................................................ 2 1.4 Manfaat .......................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN 2.1 Hakikat Sains ................................................................................ 3 2.1.1 Pengertian Sains ................................................................... 3 2.1.2 Sains sebagai Produk .......................................................... 3 2.1.3 Sains sebagai Proses............................................................. 5 2.2 Tujuan dan Manfaat Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa 9 2.2.1 Tujuan Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa ............ 9 2.2.2 Manfaat Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa .......... 10

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ......................................................................................... 12 3.2 Saran ............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern, kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari penggunaan teknologi modern. Permasalahan yang timbul pada setiap hari makin kompleks dan makin sulit untuk dipecahkan. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang berpengetahuan, berkemampuan, dan berketerampilan untuk mengantisipasi segala persoalan tersebut. Oleh sebab itu, pengetahuan sains siswa Indonesia perlu ditingkatkan melalui pembinaan sedini mungkin di bidang sains agar menjadikan generasi baru bangsa yang mampu membuat keputusan tepat, berwawasan masa depan kehidupan umat manusia, dan mampu memecahkan pemasalahan yang dihadapi secara efektif dan efisien. Sains di sekolah dasar merupakan dasar bagi siswa untuk dapat menerima konsep sains dan teknologi pada jenjang berikutnya yang lebih tinggi. Lebih jauh lagi, segala pengetahuan sains yang diperolehnya, akan menjadi dasar pengetahuan dalam memodernisasi diri, dan bekal kehidupan di abad teknologi yang serba canggih nanti. Pendidikan bagi generasi masa depan yang mempunyai keahlian dan keterampilan yang tepat guna, banyak ditentukan oleh sejauh mana mereka memperoleh pemahaman konsep dasar sains sejak berada di bangku sekolah dasar. Oleh sebab itu, pelajaran dan proses pembelajaran sains yang baik bagi siswa, mutlak diperlukan sebagai jembatan emas untuk menjadikan mereka manusia masa depan yang berkeahlian dan berketerampilan teknologi tinggi sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Keberhasilan pembelajaran sains di sekolah dasar tercermin dari peningkatan pengetahuan dan penalarannya tentang sains melalui keterampilan, sikap, dan pengetahuan dalam memecahkan permasalahan yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan berpikirnya. Dalam pembelajaran sains peran guru sangat penting untuk memberikan bimbingan kepada siswanya menggali fakta-fakta yang ada di alam sekitar sehingga menjadi sesuatu yang bermakna. Alam sekitar tidak menyediakan fakta-

fakta yang disusun secara sistematis. Fakta-fakta tersebut perlu disusun secara sistematis agar menjadi sesuatu yang bermana dengan motode ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah hakikat sains? 2) Apakah tujuan dan manfaat sains bagi manusia, khususnya bagi siswa?

1.3 Tujuan Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui hakikat sains. 2) Untuk mengetahui tujuan dan manfaat sains bagi manusia, khususnya bagi siswa.

1.4 Manfaat 1) Bagi Penulis Makalah ini diharapkan dapat menambah pemahaman tentang hakikat, tujuan, dan manfaat sains. 2) Bagi Mahasiswa Makalah ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam menyelesaikan tugastugas yang berhubungan dengan Pendidikan IPA SD. 3) Bagi Masyarakat Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan masyakakat tentang hakikat, tujuan, dan manfaat sains.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Sains 2.1.1 Pengertian Sains Sains berasal dari bahasa Inggris Science perkataan singkat dari Natural Science. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Websters: New Lollegiate Dictionary (Sudana, 2013) menyatakan natural science knowlaedge oncerned eith the physical word and its phenomena. Artinya, ilmu pengetahuan alam atau sains adalah pengetahuan tentang alam dan gejalagejalanya. Sedangkan di dalam Purnells: concise Dictionary of Science (Sudana, 2013), sains didefinisikan sebagai berikut. Science the broas field of human knowledge, acquaired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles, theories, and hypothesesi. Artinya, pengetahuan alam atau science adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis.

2.1.2 Sains sebagai Produk Sains sebagai produk merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan para ilmuan selama berabad-abad. Bentuk sains sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori sains. Jika ditelaah lebih lanjut, maka fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik dalam sains. Sedangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori dalam sains merupakan hasil kegiatan analitik. Perbedaan masing-masing antar fakta, konsep, prinsip, dan teori dapat dijelaskan sebagai berikut. Fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang bendabenda yang benar-benar ada atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah di konfirmasi secara objektif. Contoh: Air mengalir dari tempat yang tinggi

ke tempat yang lebih rendah, ular termasuk golongan reptilia, ataom hodrogeen mempunyai satu elektron. Konsep adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta sains. Konsep merupakan hubungan antara fakta-fakta yang ada hubungannya. Contoh: semua zat tersusun atas partikel-partikel, benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan, materi akan berubah wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi. Prinsip adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep sains. Misalnya, udara yang dipanaskan memui. Prinsip yang menghubungkan konsepkonsep udara, panas, dan pemuaian. Prinsip ini menyatakan bila udara dipanaskan maka akan memuai. Prinsip sains bersifat analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh. Manurut ilmuwan prinsip merupakan deskripsi yang paling tepat tentang objek atau kejadian. Prinsip bersifat tentatif, dapat berubah jika fakta baru ditemukan. Hukum-hukum alam adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentatif, tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal, misalnya hukum kekekalan energi, menyatakan bahwa dalam interaksi tidak ada energi yang diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi hanya berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. Einstein (Sudana: 2013-2) menemukan bahwa energi dapat diciptakan di bawah kondisi khusus. Penemuan ini dinyatakan dalam persamaan Einstein yang dikenal: E = mc2. Hal ini menyebabkan hukum kekekalan energi. Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsepkonsep, prinsip-prinsip dan hukum-hukum yang saling berhubungan. Suatu teori merupakan gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam,. Teoripun dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Contoh: teori geosentris alam semesta yang menonjol lima ratus tahun yang lalu sekarang hanya merupakan bagian dari sejarah dan tidak berlaku lagi. Teori ilmiah membantu kita untuk memahami, memprediksi dan kadang-kadang mengendalikan berbagai gejala alam. Misalnya, teori meteorologi membantu para ilmuwan memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk. Teori meteorologi membantu kita untuk menentukan data yang bagaimana harus

dikumpulkan untuk memprediksi kapan dan dimana badai yang kuat akan terjadi, membantu ilmuwan untuk membuat hujan buatan dan sebagainya.

2.1.3 Sains sebagai Proses Definisi-definisi yang dikemukakan di depan merupakan usaha untuk memperjelas secara singkat apa sebenarnya sains itu. Penjelasan singkat dengan satu atau dua kalimat tentu tidak lengkap. Sebab sains tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau fakta-fakta, tetapi juga suatu cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Memang pada praktiknya apa yang dikenal dengan sains tidak dapat dipisahkan dari metode-metode penelitian. Memahami sains lebih dari hanya mengetahui fakta-fakta, tetapi memahami sains berarti juga memahami proses sains yaitu bagaimana mengumpulkan fakta-fakta dan bagaimana menghubungkan fakta-fakta untuk menginterpretasikannya. Para ilmuwan menggunakan berbagai prosedur empirik dan prosedur analitik dalam usaha mereka memahami alam semesta ini. Prosedur-prosedur tersebut disebut proses ilmiah atau proses sains. Keterampilan proses sains diseut juga keterampilan belajar seumur hidup, sebab keterampilan-keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan seharihari dan untuk bidang studi lain. Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya, keterampilan proses sains dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan proses dasar (basic skills) dan keterampilan proses terintegrasi (integrated skills).

1) Keterampilan Proses Dasar Keterampilan-keterampilan proses dasar menjadi dasar untuk keterampilanketerampilan proses terintegrasi yang lebih kompleks. Jenis-jenis keterampilan proses dasar adalah sebagai berikut.

a)

Mengamati Mengamati adalah kegiatan yang melibatkan satu atau lebih alat indera.

Pada tahap pengamatan orang hanya mengatakan kejadian yang mereka lihat, dengar, raba, rasa, dan cium.

Pada tahap ini seseorang belajar mengumpulkan petunjuk. Kegiatan inilah yang membedakan antara pengamatan dengan penarikan kesimpulan atau pengajuan pendapat. Contoh: merasakan air gula, meraba permukaan daun, mendengarkan bunyi dari dawai yang dipetik, mengamati daur air, mencium bau tape.

b) Menggolongkan/mengklasifikasikan Menggolongkan adalah memilah berbagai obyek dan/atau peristiwa

berdasarkan persamaan sifat khususnya, sehingga diperoleh kelompok sejenis dari obyek atau peristiwa yang dimaksud.

c)

Mengukur Mengukur adalah kegiatan membandingkan benda yang diukur dengan

satuan ukuran tertentu

yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk kegiatan

mengukur diperlukan bantuan alat-alat ukur yang sesuai dengan benda yang diukur. Contoh: mengukur panjang, lebar, tinggi almari dengan menggunakan alat ukur panjang yang sesuai yaitu meteran gulung (roll meter), bukan menggunakan penggaris plastik.

d) Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan adalah kegiatan menyampaikan perolehan fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk audio, visual, dan/atau audio visual. Cara-cara komunikasi yang sering digunakan dalam ilmu pengetahuan selain dengan bahasa tulis maupun lisan adalah melalui sajian bentuk grafik, tabel, gambar, bagan, simbol/lambang, persamaan matematika. Contoh: mempresentasikan hasil pengamatan, membuat laporan

penyelidikan,membacakan peta dan yang lainnya.

e)

Menginterpretasi Data Menginterpretasi adalah memberi makna pada data yang diperoleh dari

pengamatan karena data tidak berarti apa-apa sebelum diartikan. Menginterpretasi

berarti memberi arti/makna, misal: mengartikan tabel data, mengartikan grafik data. Menginterpretasi juga diartikan menduga dengan pasti sesuatu yang tersembunyi dibalik fakta yang teramati.

f)

Memprediksi Memprediksi ialah menduga sesuatu yang akan terjadi berdasarkan pola-

pola peristiwa atau fakta yang sudah terjadi. Prediksi biasanya dibuat dengan cara mengenal kesamaan dari hasil berdasarkan pada pengetahuan yang sudah ada, mengenal bagaimana kebiasaan terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pola kecenderungan.

g) Menggunakan Alat Menggunakan alat adalah kegiatan merangkai dan menggunakan alat-alat untuk kegiatan pengujian atau kegiatan percobaan/eksperimen.

h) Melakukan Percobaan Melakukan percobaan adalah keterampilan untuk mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu.

i)

Menyimpulkan Menyimpulkan adalah keterampilan memutuskan keadaan suatu objek

berdasarkan fakta, konsep, prinsip yang diketahui.

2) Keterampilan Proses Terintegrasi Ada 10 jenis-jenis keterampilan proses terintegrasi yaitu merumuskan masalah, mengidentifikasi dan mendeskripsikan variabel, mendeskripsikan hubungan antar variabel, mengendalikan dan mengontrol variabel,

mendefinisikan variabel secara operasional, memperoleh dan menyajikan data, menganalisis data, merumuskan hipotesis, merancang penelitian, dan melakukan penyelidikan/percobaan.

a)

Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan salah satu tahapan dari suatu kegiatan

penyelidikan ilmiah, setelah masalah yang akan diteliti ditetapkan. Suatu masalah perlu dirumuskan agar jelas variabel-variabelnya dan jenis data yang perlu dikumpulkan. Masalah tersebut harus dapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga hanya dapat dijawab dengan pengamatan dan percobaan di dunia ini. Rumusan tersebut yang kemudian disebut sebagai rumusan masalah. Untuk itu dalam rumusan masalah harus secara tegas menunjukkan jenis variabelnya.

b) Mengidentifikasi dan Mendeskripsikan Variabel Mengidentifikasi variabel merupakan suatu kegiatan menentukan jenis variabel dalam suatu penelitian. Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

c)

Mendeskripsikan Hubungan Antar Variabel Mendeskripsikan hubungan antar variabel perlu dilakukan karena deskripsi

tersebut dapat memperjelas tentang bagaimana penelitian dilaksanakan, dan data apa yang harus dikumpulkan.

d) Mengendalikan dan Mengontrol Variabel Mengendalikan variabel merupakan kegiatan menentukan atau mengatur variasi/macam-macam suatu variabel bebas penelitian.

e)

Mendefinisikan Variabel Secara Operasional Definisi secara operasional variabel adalah memberikan penjelasan secara

operasional terhadap variabel penyelidikan agar jelas bagaimana kedudukan dan penggunaan variabel dalam penyelidikan.

f)

Memperoleh dan Menyajikan Data Data yang diperoleh dari percobaan/penyelidikan dicatat, kemudian disusun

secara sistematis. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan atau/ gambar disesuaikan dengan jenis datanya.

g) Menganalisis Data Data percobaan yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk sajian data yang sesuai dengan jenisnya, selanjutnya perlu dianalisis dulu sebelum ditarik kesimpulannya. Kegiatan menganalisis data diartikan sebagai

menginterpretasi data, selanjutnya hasil interpretasi data dibandingkan dan diintegrasikan dengan teori yang relevan dengan masalah penyelidikan, dan/atau dibandingkan dan diintegrasikan dengan temuan penelitian lain yang relevan.

h) Merumuskan Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari peneliti terhadap permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis dirumuskan

berdasarkan hasil kajian teori yang relevan.

i)

Merancang Penelitian Merancang penelitian merupakan keterampilan proses yang terdri dari

urutan berbagai keterampilan proses. Keterampilan proses merancang penelitian dapat dikembangkan di SD/MI diawali di kelas tinggi (IV, V, dan VI). Secara berurutan kegiatan merancang penelitian minimal terdiri atas prosesproses sains yaitu membuat pertanyaan-pertanyaan (merumuskan masalah) dari sebuah topik pembelajaran yang sesuai untuk didekati melalui penyelidikan, merumuskan hipotesis, memilih alat dan bahan dan merancang cara kerja percobaaan untuk menguji hipotesis yang difasilitasi oleh guru, memperkirakan hasil yang diharapkan dari masalah yang akan dipecahkan, dan membuat format pencatat data untuk mengumpulkan data.

j)

Melakukan Penyelidikan/Percobaan Keterampilan proses melakukan percobaan yang dapat dikembangkan di

SD/MI dalam mata pelajaran sains adalah percobaan-percobaan sederhana untuk membangun konsep-konsep, dan prinsip-prinsip dasar sains, bukan membangun teori baru, atau menerapkan teori.

2.2 Tujuan dan Manfaat Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa 2.2.1 Tujuan Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa Secara umum, pendidikan pada jenjang sekolah dasar diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pendidikan dan pengajaran dari berbagai disiplin ilmu, agama, kesenian, dan keterampilan. Salah satu disiplin ilmu tersebut adalah sains. Sains diperlukan oleh siswa SD karena sains dapat memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan pendidikan di SD. Melalui pembelajaran sains, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dan memasuki dinia teknologi, termasuk teknologi informasi. Dengan pembelajaran sains diharapkan siswa memiliki standar kompetensi sains sebagai berikut. 1. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, kerjasama dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungannya. 2. Mampu menerjemahkan perilaku alam, tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan sekolah. 3. Mampu memahami proses pembentuk ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah pengamatan dan melakukan penelitian sederhana dalam lingkup

pengalamannya. 4. Mampu memanfaatkan sains dan merancang atau membuat produk teknologi sederhana dengan menerapkan prinsip sains dan mampu mengelola lingkungan di sekitar rumah dan sekolah serta memiliki saran atau usul untuk mengatasi dampak negatif teknologi di sekitar rumah dan sekolah.

2.2.2 Manfaat Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa Ada beberapa alasan pentingnya pembelajaran sains di sekolah dasar, yaitu sebagai berikut. 1. Sains dapat membantu secara positif pada siswa untuk dapat memahami mata pelajaran lain terutama bahasa dan matematika.

10

2. Sains di banyak negara, terutama pendidikan sains di sekolah dasar merupakan pendidikan terminal untuk siswa, dan ini berarti hanya selama di SD itulah merreka dapat mengenal lingkungannya secara logis dan sistematis. 3. Sains SD benar-benar dapat menyenangkan. Siswa di manapun diam-diam tertarik dengan masalah-masalah kecil, baik masalah buatan maupun masalah kebetulan dari alam sekitarnya. Apabila pembelajaran sains dapat dipusatkan ke arah masalah-masalah seperti itu, melakuakan eksplorasi menjadi jalan untuk mengungkapkan apa yang diminta siswwa, maka tidak ada pelajaran lain yang menakjubkan selain sains.

11

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan Sains dapat dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Biasanya produk ini merupakan hasil dari kegiatan para ilmuwan yang dapat berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip, hukum-hukum, dan teori-teori yang kesemuanya itu ditujukan untuk menjelaskan berbagai gejala alam. Sains tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau fakta-fakta tetapi juga cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai prosedur empirik dan analitik. Dengan pembelajaran sains diharapkan siswa memiliki sains yaitu mampu bersikap ilmiah, mampu menerjemahkan prilaku alam, mampu memahami proses pembentuk ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah, dapat memanfaatkan sains. Alasan pentingnya pembelajaran sains disekolah dasar yaitu sains dapat membantu memahami mata pelajaran lain terutama bahasa dan matematika, sains dapat mempekenalkan lingkungannya secara logis dan sistematis, sains dapat menyenangkan.

3.2 Saran Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. 1) Kepada Penulis Hendaknya menambah pemahaman tentang hakikat, tujuan, dan manfaat sains. 2) Kepada Mahasiswa Hendaknya mengadakan tidak lanjut mengenai hakikat, tujuan, dan manfaat sains sehingga dapat dimanfaatkan di kemudian hari. 3) Kepada Masyarakat Hendaknya menambah wawasan tentang hakikat, tujuan, dan manfaat sains.

12

DAFTAR PUSTAKA

Djojosoediro, Wasih. Pengembangan dan Pembelajaran IPA SD. Tersedia pada http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=hakikat%20sains%20di%20sd& source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDsQFjAC&url=http%3A%2F%2Frep ository.upi.edu%2Foperator%2Fupload%2Ft_pd_0706265_chapter2.pdf&ei =z78lUa_JN5DIrQeayYDYAQ&usg=AFQjCNEXyapl8D_MxU10ljGohhm P1Xb89A&bvm=bv.42661473,d.bmk. Diakses tanggal 21 Februari 2013. Rahman, Aditya. 2011. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tersedia pada http://intermediary-blog.blogspot.com/2011/11/hakihat-ilmu-pengetahuanalam-ipa.html// Sudana, Dewa Nyoman & I Gede Astawan. 2013. Pendidikan IPA SD. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

You might also like