You are on page 1of 32

OLEH

AGUSTINUS SUHEDI

Seorang pemimpin bisa dikatakan hampir seperti Superman. Ia perlu memiliki kombinasi antara kematangan pribadi dan penguasaan keterampilan profesionalnya sendiri. Tidak semua orang bisa memimpin tanpa bekal kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin, dan tidak semua pimpinan mampu memerankan kepemimpinannya sesuai dengan keinginan yang dipimpinnya. Atasan ( pemimpin ) juga, bisa berperan sebagai coach ( pelatih ) bagi bawahannya. Tebentuknya kesempatan untuk tumbuh, mencoba hal baru, mengasah kekuatan emosi lewat tugas yang gagal maupun berhasil, menemukan talenta dan mengoptimalkan potensi tentu akan membuat individu happy (bahagia) dan engaged( menarik hati) karena merasa dirinya berarti

Kepemimpinan seorang guru dalam pendidikan sangat berpengaruh dalam menghasilkan out put yang berprestasi, baik akademik maupun non akademik. Sekarang ini kiprah guru sebagai teladan seolah luluh oleh keegoisan anak didik, pengaruh teknologi, dan juga keapatisan guru. Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu tokoh pendidikan yang merupakan salah satu contoh sosok yang berdedikasi sebagai guru , pendidik, pembimbing dan pejuang yang hingga kini terus terpatri dan abadi di masarakat Indonesia. Guru sebagai pendidik harus bisa menjadi pemimpin yang disukai, dipercaya, mampu membimbing, berkepribadian , serta abadi sepanjang masa.

Dalam pembelajaran di kelas jangan sungkan-sungkan memberikan pujian , penghargaan untuk merangsang kemajuan belajarnya sampai siswa itu benar-benar merasa berharga dan bermanfaat bagi dirinya maupun teman-temannya. Sebagai guru harus jeli, apa yang diinginkan anak didiknya dan tidak pelit terhadap nasihat. Selain itu pemimpin yang hampir sempurna adalah pemimpin yang berkepribadian yang baik, mampu mengenal dirinya sendiri karena dengan mengenal kekurangankekurangannya pasti kita akan mampu memperbaikinya dan menyadarinya sehingga mau menerima masukan dan kritikan, terus belajar dan mengenal kelebihan dirinya serta mampu mentransfer ilmunya kepada anak didik sehingga generasi kita akan lebih baik dan sukses.

Sosok guru sebagai pembimbing dan motivatorpun sangat berperan untuk kemajuan pendidikan , sikap memberi dan mendahulukan kepentingan siswa / umum menjadi teladan dalam prilaku akan menjadikan panutan pengikut-pengikutnya atau siswa-siswi dengan sendirinya. Mereka sangat membutuhkan figur-figur seorang pemimpin yang bisa membentuk pribadinya mejadi lebih berguna dan dihargai sebagai pribadi yang utuh. Sebagai sosok yang disukai dan menyukai siswa, seorang guru secara fisik hendaknya bisa menyenangkan hati siswa. Ini bisa dimulai dari cara berpakaian, berbicara dan tidak pelit bercanda ria.

Menahan nafsu pun tidak kalah penting dalam mewujudkan guru yang berkepribadian baik, bersikap demokratis, tidak sewenang-wenang karena merasa lebih pintar, lebih tua, dan berpengalaman. Semoga setelah membaca makalah ini sebagai guru, lebih menyadari, dan dapat memotivasi diri untuk lebih bijak dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi siswa-siswi. Dengan demikian betapa pentingnya Kepemimpinan Guru dalam Pendidikan

Cukup banyak definisi kepemimpinan yang bisa kita dapatkan dari berbagai literatur. Menurut Stoner dan Freeman ( 1992;472) kepemimpinan ialah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap para anggota kelompok. Sedangkan menurut Bartol dan Martin ( 1991;480) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengruhi orang lain tentang pencapaian prestasi ke arah tujuan organisasi.

Berdasarkan formula Hersey dan Blanchard membagi dua faktor besar yang mempengaruhi kepemimpinan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1.Faktor internal Sebagai seorang pribadi, pemimpin tentu memiliki karakter unik yang membedakannya dengan orang lain. Keunikan ini tentu akan berpengaruh pada pandangan dan cara ia memimpin. Ada karakter bawaan yang menjadi ciri pemimpin sebagai individu, ada kompetensi yang terbentuk melalui proses pematangan dan pendidikan.

2.Faktor eksternal Faktor eksternal menurut formula Hersey dan Blanchard, adalah faktor bawahan dan situasi. Faktor-faktor ini tentu akan menentukan bagaimana pemimpin mengatur dan mempengaruhinya. Jika bawahan ini adalah siswa , maka pemimpin akan menjalankan pola kepemimpinan sesuai dengan karakter siswa. Faktor eksternal lain adalah faktor situasi, situasi ini berkaitan dengan dengan aspek waktu, tempat , tujuan, karakteristik organisasi.

A.Unsur manusia Yaitu manusia sebagai pemimpin ataupun mereka yang dipimpin. Bagaimana hubungan antar mereka itu di dalam situasi kepemimpinan, bagaimana sifat seorang pemimpin dan syarat-syarat kepemimpinan itu tanpa melupakan bagaimana seharusnya memperlakukan manusia itu sebagai manusia.

B. Unsur Sarana Yaitu merupakan segala macam prinsip dan teknik kepemimpinan yang dipakai dalam pelaksanaannya. Termasuk bekal pengetahuan dan pengalaman yang menyangkut masalah manusia itu sendiri dan kelompok manusia.

3.Unsur Tujuan

Yaitu merupakan sarana terakhir ke arah mana kelompok manusia akan digerakkan untuk menuju maksud tujuan tertentu.

a.Cakap

Cakap di sini dalam pengertian luas bukan saja ahli ( skill )atau kemahiran teknik ( technical mastery) dalam satu bidang tertentu, melainkan meliputi hal-hal yang besifat abstrak, inisiatif, konsepsi, perencanaan dsb.Seorang pemimpin harus memiliki ketajaman berpikir yang kritis dan rasional. b.Kepercayaan Menurut Le Bon, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan yang kuat, percaya akan kebenaran tujuannya, percaya kemampuannya( pada diri sendiri ). Sebaliknya harus mendapat kepercayaan dari pengikutnya.

c. Rasa tanggung jawab Sifat ini penting sekali, sebab mana kala seorang pemimpin tidak memiliki rasa tanggung jawab , ia akan mudah bertindak sewenang-wenang terhadap kelompoknya. d. Berani Berani dalam arti karena benar dan dengan perhitungan. Lebih-lebih dalam saat-saat yang kritis dan menentukan, pemimpin harus tegas, berani mengambil keputusan dengan konsekwen dan tidak boleh ragu-ragu.

d. Tangkas dan ulet

Pemikiran seorang pemimpin harus luas. Ia berpandangan jauh ke depan harus dapat membedakan mana das sein, mana das sollen. Terutama dalam merumuskan strategi atau menggariskan suatu taktik

Sekolah dan kelas adalah suatu organisasi, dimana guru adalah sebagai pemimpinnya. Guru berkewajiban mengadakan supervise atas kegiatan belajar murid, membuat rencana pengajaran bagi kelasnya, mengadakan manajemen belajar sebaik-baiknya, melakukan manejemen kelas, mengatur disiplin kelas secara demokratis ( Hamalik, 2004 ;124 )

Menurut Ahmad Rohani ( 2004:130) gaya atau tipe kepemimpinan guru ada tiga yaitu: a.Otoriter Dengan gaya kepemimpinan otoriter guru, peserta didik hanya akan aktif kalau ada guru dan kalau guru tidak mengawasi semua aktivitas menjadi menurun. Aktivitas proses belajar mengajar sangat tergantung pada guru dan menuntut banyak perhatian guru.

b.Laizzes faire Gaya kepemimpinan yang laizes faire , biasanya tidak produktif walaupun ada pemimpin. Kalau guru ada peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan yang sifatnya ingin diperhatikan . Dalam kepemimpinan ini biasanya aktivitas pendidik lebih produktif kalau gurunya tidak ada.

c.Demokratis

Gaya kepemimpinan ini lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan guru dan peserta didik dengan dasar saling memahami dan saling mempercayai. Peserta didik akan belajar secara produktif baik pada saat diawasi guru maupun tanpa diawasi guru.

Knech, Crutchfield, dan Ballachey menyebutkan fungsi pemimpin sangat kompleks a.Pemimpin adalah eksekutif b.Pemimpin sebagai perencana c.Pemimpin sebagai pembuat kebijaksanaan d.Pemimpin sebagai wasit( pererai ) dan perantara. e.Pemimpin sebagai contoh( teladan ) f.Pemimpin sebagai idiologis g.Pemimpin sebagai figur ayah h.Pemimpin sebagai tempat menumpahkan segala kesalahan( scapegoat)

Kepemimpinan merupakan hal yang mutlak dalam tiap segi kehidupan . Dari kepemimpinan Negara sampai kepemimpinan di dalam rumah tangga adalah hal yang bisa dan gampang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi di sekolah? Walaupun sudah jelas ada jabatan kepala sekolah serta sederet jabatan lain yang intinya adalah pemimpin para guru, namun guru sebagai individu tidak bisa tidak harus juga punya aspek kepemimpinan diantaranya;

1 .Menumbuhkan dan menyuburkan suasana mencari ilmu di kelas

Guru dibutuhkan perannya agar siswa menguasai subyek yang diajarkan, mempunyai inisiatif dalam mencari pengetahuan di luar yang diajarkan serta berserta berfikir kritis dan analisis. ( Di butuhkan teknik mengajar yang kreatif)

2.Mengambil hati dan pikiran pribadi-pribadi yang ada disekitarnya Mudah sekali memimpin siswa di kelas jika kita sudah bisa mengambil hati serta bisa membaca pikiran siswa di kelas. Sebenarnya tidak mudah membaca dalam membaca pikiran siswa karena memerlukan pembiasaan melihat apa yang tersirat.

3.Bermitra dalam bekerja dengan orang lain

Dalam mengajar sebuah kelas guru pastinya tidak sendiri , ada banyak pihak yang ada di sekeliling lingkup pekerjaan nya sebagai pendidik. Ada kepala sekolah , rekan sesama guru , administrasi dan pihak lain yang jika tidak diperlakukan sebagai team akan menimbulkan masalah dikemudian hari.

4.Mau mengerti diri sendiri dan orang lain

Banyak guru yang mengalami tekanan pekerjaan karena kurang berorientasi pada diri sendiri. Sikap berorientasi pada diri sendiri bukan berarti egois, tetapi lebih kepada upaya menggali apa yang menjadi potensi orangorang disekitarnya sambil menghormati diri kita sendiri.

a. Stimulations Metode ini mengutamakan pengarahan dengan menstimulir masyarakat agar masyarakat sadar akan apa yang sedang dijalankan oleh pemimpin. Cara semacam ini bersipat menstimulasi atau merangsang subyek.

b.Persuations Di sini biasanya menggunakan propaganda, sehingga kadang-kadang ada unsur yang menggambarkan keadaan agak berbeda, suatu keadaan yang lebih baik dengan kenyataan. c. By Force ( paksaan ) Di sini menggunakan kekuatan dalam arti dengan kekerasan atau paksaan. Metode ini biasanya dipakai bila masyarakat belum memiliki kesadaran terhadap usaha yang dijalankan dan sifatnya segera.

Menurut Stoner dan Freeman ( 1992;472) kepemimpinan ialah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap para anggota kelompok.

4 aspek kepemimpinan Guru di kelas a.Menumbuhkan dan menyuburkan suasana mencari ilmu di kelas b.Mengambil hati dan pikiran pribadi-pribadi yang ada disekitarnya c.Bermitra dalam bekerja dengan orang lain d.Mau mengerti diri sendiri dan orang lain

Fungsi Kepemimpinan Guru di kelas a.Pemimpin adalah eksekutif b.Pemimpin sebagai perencana c.Pemimpin sebagai pembuat kebijaksanaan d.Pemimpin sebagai wasit( pererai ) dan perantara. e.Pemimpin sebagai contoh( teladan ) f.Pemimpin sebagai idiologis g.Pemimpin sebagai figur ayah

KETELADANAN
LEBIH PENTING DARI SERIBU UCAPAN

TERIMA KASIH

TUHAN MEMBERKATI

You might also like