You are on page 1of 14

MAKALAH BIOLOGI PERKECAMBAHAN PADA TUMBUHAN

NAMA KELOMPOK: Anna Akhmalia qorri Inggit widya wijayanti .p. Miranti sulistiowati Tesya yunita .s. Yossy anggasari

Kelas : XII.IPA 1

Daftar isi

Kata pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Tujuan dan Hipotesis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Landasan teori. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Alat, bahan dan cara kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Data pengamatan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pembahasan dan Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Perkecambahan pada tumbuhan

Tujuan :
Untuk mengamati hasil pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan dari biji kacang kedelai kacang tanah, kacang kedelai, dan cabai Mengidentifikasikan tubuhan hipogeal dan tumbuhan epigea.

Hipotesis:
perkecambahan membutuhkan waktu seminggu dan dalam waktu seminggu pertumbuhan kecambah akan membentuk calon akar, batang, dan daun baru.

Landasan teori :

Perkecambahan merupakan awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini embrio yg semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yg menyebabkan iya berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Perkecambahan di awali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik, tanah, air, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji, disebut tahap imbibisi (berarti minum). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik tanah maupun udara (dalam bentuk uap air). Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Perubahan pengendalian merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian radikula( calon akar). Akibatnya ukuran radikula makin membesar dan cangkang biji terdesak dari dalam, yang akhirnya pecah. Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil ( tangkai di bagian atas kotiledon) yang menyebabkan plumula ( calon batang ) keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah kotiledon ralatif tetap posisinya.

Epigeal adalah pertumbuhan memanjang dari hepikotil ( tangkai di bagian bawah


kotiledon) yang menyebabkan kotiledon dan plumula ( calon batang ) terdorong ke permukaan tanah.

Alat dan bahan:

Variable bebas: kacang kedelai, biji cabai, bibit bayam kakap. Control : 1. Epigeal : kacang ijo 2. Hipogeal : jagung

Gelas aqua 5 buah Media tanam seperti tanah Camera hp penggaris

Cara kerja :

Menyiapkan alat yg telah di sediakan. Lalu siapkan biji-bijian yang akan di tanam Tanam biji-bijian ke dalam media tanam yang berupa tanah yang telah di sediakan lalu siram dengan air secukupnya letakan biji bijian di tempat yang terkena cahaya matahari Amati perkembangan dengan cara memfotonya di setiap perubahan yang akan terjadi.

Data pengamatan :
Bayam : selasa, 20 september 2011, 17.00 penanaman biji bayam dimulai. Tanggal 21/09/2011 22/09/2011 23/09/2011 24/09/2011 Hasil pengamatan Nihil Nihil Tumbuhnya radikula sepanjang 0.2 cm, plumula dan kotiledon tetap tidak mengalami perubahan Kotiledon mulai naik ke atas permukaan dengan tumbuhnya plumula setinggi 1cm sedangkan radikula menjadi 0,7cm Kotiledon mulai pecah, daun tumbuh 2 dan batang bayam menjadi 1.5cm Bayam sudah setinggi 2cm

25/09/2011 26/09/2011

Jagung : Rabu, 5 oktober 2011, 08.00 penanaman biji jagung dimulai. Penanaman jagung di jadikan kontrol untik biji bayam Tanggal 06/10/2011 07/10/2011 Hasil pengamatan Nihil Radikula sudah tumbuh dengan panjang 3cm dan plumula setinggi 1 cm sedangkan kotiledon tetap berada di permukaan tanah Pumula semakin tinggi menjadi 3cm, panjang radikula 5 cm, dan kotiledon tetap berada di tanah Plumula menjadi 4,5cm, radikula sudah semakin panjang 5,3cm dan kotiledon tetap berada di permukaan tanah sedangkan calon daun sudah mulai tumbuh Kotiledon jagung tetap berada di permukaan tanah, daun sudah mulai tumbuh bersamaan meningginya plumula menjadi 5,7cm .

08/10/2011 09/10/2011

10/10/2011

Cabai : Rabu, 20 september 2011, 17.00 mulai penanaman biji cabai. Tanggal 21/09/2011 22/09/2011 23/09/2011 Hasil pengamatan Nihil Nihil Radikula sudah mulai tumbuh 0.5cm dan plumula mulai tumbuh dengan tinggi 0,2cm, kotiledon masih dalam keadaan di permukaan tanah Radikula menambah panjangnya menjadi 1,2 cm sedangkan kotiledon juga terangkat ke atas dengan tinggi plumula 0,6cm Calon daun sudah mulai tumbuh tetapi kotiledon belum memecah dengan panjang batang 1,5 cm dan radikula 1,3 cm Tinggi batang menjadi 2,2 cm tetapi kotiledon belum memecah sedangkan radikula tidak di lakukan pengukuran karena sudah tidak terlihat. Kotiledon memecah dan telihat 2 daun sedangkan batang menjadi 2,5cm

24/09/2011

25/09/2011

26/09/2011

27/09/2011

Kacang kedelai : Rabu, 20 september 2011, 17.00 di mulainya penanaman biji kedelai Hasil pengamatan Hipokotil sudah mulai tumbuh dan membentuk plumula dengan tinggi 0,5cm dan radikula 0,7cm 22/09/2011 Plumula menjadi 1cm sedangkan radikula 1,5cm dan kotiledon mulai terangkat dari atas permukaan tanah 23/09/2011 Tinggi plumula menjadi 1,5cm, kotiledon belum memecah, sedangkan radikula semakin menambah panjangnya menjadi 2,3 24/09/2011 Tinggi plumula sekarang sudah mencapai 2,2cm, kotiledon belum mengalami perubahan sedangkan radikula sudah tidak dapat di ukur karena tidak terlihat lagi dari luar. 25/09/2011 Tinggi plumula sudah mencapai 3,4cm dan kotiledon sudah memecah tetapi calon daun belum terlihat keluar dari kotiledon. Tinggi plumula sekarang sudah mencapai 4cm dengan daun yang sudah tumbuh Tanggal 21/09/2011

26/09/2011

Kacang ijo : Rabu,20 september 2011,17.00 di mulai penanaman biji kacang ijo sebagai alat kontrol.

Tanggal 21/09/2011

22/09/2011 23/09/2011 24/09/2011

25/09/2011 26/09/2011

Hasil pengamatan Hipokotil pada tumbuhan epigeal sudah mulai menunjukan plumula dengan tinggi 0,5cm dan radikula dengan panjang 0,8cm, sedangkan kotiledon masih berada di atas permukaan Plumula menjadi 1cm dengan radikula 1,5cm dan kotiledon mulai naik dari permukaan Tinggi plumula menjadi 1,7 dengan radikula 2cm sedangkan kotiledon terus naik. Kotiledon mulai memecah tetapi belum nampak daun disana dengan penambahan tinggi plumula yang menjadi 2,5cm sedangkan radikula tidak di ukur lagi karena sudah tidak terlihat. Hanya plumula yang mengalami perubahan menjadi 3,2cm Kotiledon sudah memecah dan daun sudah keluar dari kotiledone yang membuat plumula semakin tinggi yaitu 4cm

Data pembahasan : Bayam :


Pada hari 1 dan 2 biji tumbuhan bayam tidak mengalami perubahan. Tetapi pada hari 3 radikula sudah meanjang 0,2cm sedangkan plumula belum mengalami perubahan yang menyebabkan kotiledon belum dapat di bedakan akan terus naik atau tetap berada di permukaan tanah. Pada hari 4 plumula sudah mulai tumbuh dengan tinggi 1cm dan arah kotiledon yang terangkat ke atas sedangkan pemanjangan radikula menjadi 0,7cm. Pada hari ke 4 kotiledon sudah mengalami pemecahan lalu memunculkan 2 daun dan plumula menambah tingginya menjadi 2cm, hari ke 5 tumbuhan bayam sudah mencapai tinggi 2,5 cm menandakan proses perkembangan dan pertumbuhan kecambah sudah selesai.

Jagung :
Jagung yang di jadikan sebagai kontrol dari bayam menunjukan hari ke 2 sudah mengalami perubahan setelah hari ke 1 yang tidak menunjukan hasil apa apa, di hari ke 2 di mana radikula sudah memanjang 3cm dengan plumula setinggi 1cm tetapi kotiledon tetap berada di permukaan tanah. Pada hari ke 3 plumula semakin menambah tingginya menjadi 3cm dan radikula menjadi 5cm sedangkan kotiledon tetap berada di permukaan tanah. Pada hari ke 4 terjadinya penambahan tinggi plumula dan pemanjangan radikula yaitu 4,5cm dan 5,3cm dengan kotiledon yang tetap berada di permukaan tanah sedaangkan calon daun sudah terlihat tumbuh. Pada hari ke 5 kotiledon tetep berada di permukaan tanah dengan tinggi plumula menjadi 5,7cm dan daun yang sudah tumbuh.

10

Cabai :
Pada biji tumbuhan cabai hari ke 1 dan 2 tidak adanya perubahan, pada hari ke 3 penanaman radikula sudah mempunyai panjang 0,3cm dengan plumula setinggi 0,2cm sedangkan kotiledon tetap berada di permukaan tanah, pada hari ke 3 plumula semakin tinggi menjadi 0.6cm dan kotiledon yang mengalami perubahan terangkatnya dari permukaan tanah sedangkan radikula sudah mempunyai panjang 1,2cm. Pada hari ke 4 plumula sudah menjadi 2,2cm dengan kotiledon yang terus naik dan calon daun sudah terlihat sedangkan radikula sudah tidak terlihat dan pengukuran radikula telah selesai. Pada hari ke 5 plumula sudah mencapai 2,2cm sedangkan kotiledon sudah memecah dan membentuk 2 daun baru.

Kacang kedelai :
Pada biji tumbuhan kacang kedelai hari ke 1 sudah menunjukan perubahan di mana hipokotil sudah menunjuka plumula setinggi 0,5cm dengan radikula sepanjang 0,5cm sedangkan kotiledon belum mengalami perubahan. Pada hari ke 2 kotiledon mulai terangkat dengan tinggi plumula menjadi 1cm sedangkan radikula menjadi 1,5cm. Pada hari ke 3 penanaman kotiledon terus terangkat naik tetapi belum terjadinya pemecahan pada kotiledon, plumula menambah panjangnya menjadi 1,5 dan radikula menjadi 2,3cm. Hari ke 4 kotiledon belum mengalami perubahan hanya saja semakin meninggi dengan plumula yamg menjadi 2,2 sedangkan radikula sudah tidak terlihat lagi. Pada hari ke 5 kotiledon sudah memecah tetapi daun belum terlihat plumula menambah tingginya menjadi 3,4cm. Pada hari ke 6 kotiledon telah memecah yang di susul oleh tumbuhnya daun menjadikan plumula menjadi 4cm.

11

Kacang ijo :
Pada hari ke 1 biji tanaman kacang kedelai yang di jadika control oleh kacang kedelai dan cabai telah mengalami perubahan yaitu plumula sudah meninggi 0,5cm dengan radikula 0,8 tetapi kotiledon masih berada di permukaan tanah. Pada hari ke 2 kotiledon naik dari permukaan tanah dengan tinggi plumula 1cm dan radikula 1,5cm. Pada hari ke 3 kotiledon terus saja naik tanpa adanya perubahan pemecahan dengan plumula setinggi 1,7 dan radikula 2cm. Pada hari ke 4 kotiledon mulai memecah tetapi belum nampak adnya daun yang akan tumbuh sedangkan plumula semakin panjang menjadi 2,5cm sedangkan radikula sudah tidak terlihat. Pada hari ke lima hanya plumula saja yang mengalami perubahan yaitu menjadi 3,2cm Pada hari ke 6 kotiledon telah pecah disusul dengan tumbuhnya daun sedangkan plumula semakin meninggi yaitu 4cm.

Kesimpulan :
Dari pembahasan tersebut dapat di simpulkan bahwa tanaman bayam adalah epigeal karena kotiledon yang turus saja naik ke atas permukaan sedangkan jagung yang di jadikan alat kontrol menunjukan kotiledon yang tetap berada di permukaan tanah dan termasuk tumbuhan hipogeal. Cabai dan kacang kedelai dilihat dari pertumbuhan dan alat kontrol yaitu kacang ijo yang menunjukan ke tiganya mempunyai kotiledon yang terus saja naik dari permukaan tanah dan terjadinya pemecahan kotiledon yang dapat di simpulkan bahwa cabai dan kacang kedelai adalah epigeal.

I.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai http://id.wikipedia.org/wiki/Bayam http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai

http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Dan semoga kita selalu dalam lindungannya amin. Pada kesempatan kali ini kami menyusun makalah untuk menambah pengetahuan dan memenuhi nilai tugas biologi. Semoga makalah ini bermanfat bagi siswa-siswi. Sekian dari kami apabila ada kesalahan dan kekurangan mohon dibuka pintu maaf. Untuk menyempurnakan makalah ini kami minta partisipasinya kritik dan saran. Wassallamualaikum wr.wb

Tangerang Selatan, September 2011

You might also like