You are on page 1of 56

PEMBAHASAN BAKTERI A.

UJI MOTILITAS TETES GANTUNG Metode tetes gantung ini dipergunakan untuk mengamati proses kehidupan tertentu, misalnya motilitas dan reproduksi. Metode ini berguna sekali apabila morfologi mikroorganisme yang tengah diperiksa dapat rusak karena perlakuan dengan panas atau bahan kimia ataupun bila organisme tersebut sukar untuk diwarnai. Hasil yang diperoleh adalah bakteri sampel bergerak naik turun (motil), dan berbentuk basil (silinder). Karena flagellum terlampau kecil untuk dilihat melalui mikroskop cahaya. Pewarnaan dengan menggunakan mordan juga tidak dilakukan. B. subtilis bergerak dengan menggunakan organ atau flagel. Bacillus subtilis termasuk gram positif, oleh karena itu diperkiran bakteri tersebut memiliki dua bagian yang membentuk cincin yang melekatkan flagel dengan membran sitoplasma atau dinding sel. Bakteri ini berukuran 1.5 x 4.5 m, sendiri-sendiri atau tersusun dalam bentuk rantai. Sumber juga mengatakan bahwa Bacillus subtilis ini termasuk dalam klasifikasi flagel berkedudukan lateral. objek glass diberikan vaselin, karena vaselin berguna agar suspensi bakteri tidak kering. Vaselin atau jeli petroleum ini juga berfungsi untuk mengurangi laju penguapan dan meniadakan aliran udara. B.uji flagella Kebanyakan bakteri, flagella menjadi sangat kecil seperti tak kelihatan pada pengujian mikroskop. Flagella telah diamati pada pengujian bidang gelap (dark-field) spesies bakteri tertentu, tetapi kehadiran mereka biasanya dikenali oleh fakta bahwa sel tertentu adalah motile. Kehadiran flagella dapat dipertunjukkan dengan teknik pengecetan khusus yang melibatkan pemecatan cukup celupan pada flagella untuk menciptakan badan cukup besar menjadi dipecahkan di bawah mikroskop. Proses pengecetan dipekerjakan untuk tujuan meningkatkan intensitas pengecetan individu flagella dengan cukup bahwa dekat batas lebih rendah dari tenaga pemecahan menjadi nyata tanpa ditandai peningkatan dalam ketebalan, atau proses keduaduanya mungkin dilibatkan. Basis semua pengecetan flagella adalah persiapan perlakuan sel dengan tajam, yang biasanya solusi koloidal kompleks sering berisi tannates. Sukses pengecetan tergantung luas pantas dipertimbangkan pada status koloidal tajam. Flagella sangat mudah pecah, dan kepedulian besar harus dipekerjakan dalam penanganan organisma dan dalam preparat corengan. Kehadiran bahan organik dan bekas peninggalan selular biasanya merintangi demonstrasi flagella, sebagai hal asing dapat bereaksi dengan tajam dan menyerap jumlah celupan pantas dipertimbangkan, seperti itu bertentangan dengan pengamatan corengan. Flagella dapat juga diamati menurut pemecatan perak dibandingkan dari bahan celupan pada preparat tajam (Clifton, 1958).

Flagel merupakan salah satu alat gerak bakteri. Letak flagel dapar polar, bipolar, peritrik, maupun politrik. Flagel mengakibatkan bakteri dapat bergerak berputar. Penyusun flagel adalah sub unit protein yang disebut flagelin, yang mempunyai berat molekul rendah. Ukuran flagel berdiameter 12-18 nm dan panjangnya lebih dari 20 nm. Pada beberapa bakteri, permukaan selnya dikelilingi oleh puluhan sampai ratusan pili, dengan panjang 12 nm. Pili disebut juga sebagai fimbrae. Sex-pili berperan pada konjugasi sel. Pada bakteri Escherichia coli strain K12 hanya dijumpai 2 buah pili.

mikro gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Teori Singkat Mikrobiologi merupakan bidang ilmu yang mencakup berbagai kelompok kehidupan mikroorganisme atau jasadrenik mikroba yang tidak kasad mata telanjang. Mikroorganisme terdiri atas bakteri, cendawan mikroskopis (kapang dan khamir), Mikroalga, protozoa dan virus. 1. Bakteri meupakan organisme bersel satu, ukurannya mikroskopis, tidak berklorofil, bakteri memiliki bentuk bulat (cocus), batang (bacillus), koma (vibrio), dan spiral (spirilium). contoh bakteri adalah lactobacillus casei digunakan dalam proses pembuatan keju. Acetobacter xylium digunakan dalam proses pembuatan nata de coco. lactobacillus bulgaricus digunakan dalam proses pembuatan susu asam (yoghurt). Pseudomonas denitrificans dapat menghasilkan vitamin B 2. 2. Jamur / Cendawan merupakan oragnisme bersifat eukariotik, tidak berklorofil. Selnya ada yang uniseluler ada yang multiselulerberbentuk benang. Tubuh jamur berupa benang-benang bercabang disebut hifa. Kumpulan hifa berupa jaringjaring disebut miselium. Contoh kapang : Aspergillus oryzae digunakan dalam pembuatan tape di indonesia dan sake dijepang. Monilla sitophila yaitu jamur oncom. Rizopus oryzae merupakan ragi untuk membuat tempe. Contoh khamir yaitu Saccharomyces cerevisae jamur ini terkenal sebagai ragi yang diperlukan dalam pembuatan minuman, tape, dan bermacam-macam roti, khamir meerupakan jamur uniseluler berbentuk bulat atau lonjong. 3. Alga / Ganggang, Didunia mikrobia, algae termasuk eukariotik, umunya bersifat fotosintetik. Dengan pigmen fotosintetik hijau (klortofil), coklat (fikosantin), biru kehijauan (fikobilin), dan merah (fikoeritrin). Morfologi algae ada yang berbentuk uniseluler, ada pula yang multiseluler tetapi belum ada pembagian tugas sel-sel komponennya. Algae dib edakan dari tumbuhan hanya karena hal tersebut. Algae uniseluler (mikroskopik) dapat betul-betul berupa sel-sel tunggal, atau tumbuh dalam bentuk rantaian atau filamen. Ada beberapa jenis algae yang sel-selnya membentuk koloni, misalnya pada volvox, koloni terbentuk dari 500-60.000 sel. Koloni-koloni inilah yang dapat dilighat dengan mata biasa./\

4. Protozoa merupakan kelompk lain yang termaksud protista eukariotik. protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karenadapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. beberapa jenis protozoa seperti foraminifera. 5. virus mempunyai ukuran antara 20 sampai 300 m (baca m = mili mikron, 1 m = 1x106 mm). jadi ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bakteri yang berukuran 10 m (baca: = mikron, 1 = 1x103 mm). karena ukuran virus sangat kecil atau ukuran ultra mikroskopik, maka virus hanya dapat diamati dengan mengunakan mikroskop elektron. makhluk hidup itu memiliki substansi dasar kehidupan yaitu protoplasma. virus tidak memiliki protoplasma sehingga timbul pandangan bahwa virus bukan organisme hidup. adapun alasan-alasannya : a. virus tidak memiliki protoplasma. b. virus dapat dikristalkan, sedangkan makhluk hidup tidak mungkin mampu mengkristal. c. ukuran virus sangat kecil yaitu sekitar beberapa, hal ini tidak mungkin ukuran organisme hidup denagn ukuran tersebut. virus menurut biologi merupakan makhluk hidup karena : a. memiliki DNA/RNA, senyawa ini dimiliki oleh makhluk hidup. b. virus mampu melaksanakan aktivitas hidup yaitu reproduksi. Morfologi Virus virus umumnya berupa hablur (kristal) dan bentuknya sangat berfariasi. ada yang bentuknya memanjang (batang/jarum), oval, bulat, kotak berbidan dan ada yang bentuknya seperti T (Virus T).

B. Waktu praktikum Praktikum mikrobiologi yang kami lakukan, dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 24 desember 2011, kami mulai pada jam 10:30, dan berlangsung selama 3 jam. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu memahami morfologi mikroorganisme secara mikroskopis. 2. Tujuan Khusus setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu : a. Mengoperasikan mikroskop b. Menyiapkan preparat basah bakteri, kapang dan khamir c. Mengidentifikasi morfologi bakteri, kapang dan khamir

BAB II METODE PERCOBAAN A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. C. 1. Alat Mikroskop Obyek glass dan Cover glass Pipet tetes Botol semprot Jarum inokulasi/ose Lampu spiritus Botol Handsparay Bahan Ragi roti Tempe Susu basi Lactophenol cotton blue Alkohol 95% Aquadest Cara Kerja Pengamatan Apusan (basah) mikroba Bersihkan obyek glass dan cover glass dengan alkohol dan kertas tissue. Secara aseptis mengambil 2-3 0se sampel keatas kaca obyek dan buat apusan basah secara merata. Tutup apusan basah dengan cover glass. Tempatkan preparat diatas meja mikroskop (stage) lalu jepit dengan penjepit preparat. posisikan lensa obyektif pembesaran 10x kepreparat. Atur fokus dengan mengatur fokus kasar dan fokus halus dengan hati-hati. Ganti pembesaran dengan pembesaran dengan lensa obyektif 40x dan 100x. Atur kembali fokus dengan pengatur fokus halus secara perlahan dan hati-hati. Lakukan pengamatan dan menggambar hasil pengamatan anda.

2. Pengamatan Preparat (basah) kapang. Bershkan obyek glass dan cover glass dengan alkohol dan tissue Teteskan 1-2 tetes aquadest keatas obyek glass. Secara aseptik ambil sebagian miselium atau spora dari kapang. Letakkan pada tetes air diatas obyek glass kemudian cerai beraikan dengan menggunakan jarum ose (sebelum digunakan harus disterilkan) Teteskan 1-2 tetes lactophenol cotton blue pada preparat tersebut dan biarkan sekitar 1 menit untuk meresap. Tutup preparat dengan cover glass. lakukan pengamatan dibawah cover glass. lakukan pengamatan dibawah mikroskop mulai dari pembesaran kecil kebesar dan menggambar hasil pengamatan anda.

BAB III HASIL PENGAMATAN A. Ragi Roti - Dengan perbesaran : 40 x

B. Tempe - Dengan perbesaran : 40 x

C. Susu Basi - Dengan perbesaran : 40 x

D. Roti Berjamur - Dengan perbesaran : 40 x

BAB IV PEMBAHASAN A. Bakteri Yang Terdapat Pada Susu Basi Gambar morfologi bakteri yang terdapat pada susu basi

Nama bakteri berasal dari bahasa yunani bakterion yang berarti batang atau tongkat.

1.

Morfologi Bakteri

a. Ukuran bakteri Pada umumnya ukuran bakteri sangat kecil, umumnya bentuk yubuh bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 1000 X atau

lebih. Bakteri berbentuk kokus ada yang berdiametr 0.5 mikron, ada pula yang berdiameter sampai 2,0 mikron. Pada umumnya Bakteri yang berumur 2-6 jam lebih besar daripada bakteri yang umurnya lebih dari pada 24 jam. b. Bentuk Bakteri Secara garis besar morfologi bakteri dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu : Bacillus Merupakan bakteri yang mempunyai bentuk tongkatpendek/batang kecil dan silindris. Sebagian bakteri berbentuk basil. Berdasarkan jumlah koloni, Basil dapat dibaci menjadi beberapa kelompok, yaitu : - Monobasil yaitu basil yang hidup menyendiri tunggal. - Diplobasil yaitu bila koloni Basil terdiri dari 2 Basil. - Streptobasil, bila koloni bakteri berbentuk rantai. Coccus Coccus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat seperti bola-bola kecil. Berdasarkan jumlah koloni, Coccus dapat dibedakan menjadi : - Monococcus, bila coccus hidup menyendiri, - Diplococcus, bila coccus membentuk koloni terdiri dari 2 Coccus, - Streptococcus, bila koloni berbentuk seperti rantai. - Stafilococcus, bila koloni Bakteri Coccus membentuk untaian seperti buah anggur. - Sarsina, Bila koloni bakteri mengelompok serupa kubus. - Tetracoccus, bila koloni terdiri dari 4 coccus. Spirillium Spiril merupakan bakteri yang berbentuk bengkok atau sperti spiral. Bakteri yang berbentuk spiral sangat sedikit jenisnya. c. Spora Bakteri Istilah Spora biasanya dipakai untuk menyebut alat perkembang biakan pada jamur, ganggang, lumut, dan tumbuhan paku-pakuan. Pada bakteri mempunyai istilah lain, yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha melindungi diri dari pengaruh yang buruk dari luar. Spora bakteri mempunyai fungsi yang sama seperti kists amoeba, swbab spora ini merupkan suatu fase, dimana mikroorganisme berubah bentuk untuk melindungi diri terhadap factor-faktor luar yang tidak menguntungkan. Spora pada Bakteri adalah endospora, karena spora dibentuk didalam sel. Baktreri dalam bentuk spora lebih tahan terhadap disinfektan, sinar, kekeringan, panas, dan kedinginan. Hal ini karena dinding spora lebih bersifat impermeable dan spora mengandung sangat sedikit air, sehingga menyebabkabspora tidak mudah mengalami perubahan temperature.

d. Sumber Terdapat secara luas di alam yang berhubungan dengan hewan, tumbuhtumbuhan, udara, air dan tanah.

Morfologi : Uniseluler (bersel tunggal), Ukuran : panjang = 0,5-10 mm; lebar = 0,5-2,5 mm. Bentuk sel : coccus (bulat), bacillus (batang/basil), spirillium (spiral)dan vibrios (koma/vibrio ). Struktur : Prokariotik, Tidak memiliki membran di dalam sitoplasma. Beberapa memiliki flagella (rambut cambuk), capsul (kapsul) dan endospora. Perkembangbiakan : Aseksual dengan pembelahan biner.

Peranan : Agen penyubur tanah, bermanfaat dalam industri pembuatan senyawa penting (semisal alkohol), mengolah makanan, penyebab penyakit, pembusuk bahan makanan, dan lain-lain.

Gambar 1 : Bakteria dan macamnya

2. Khamir Yang Terdapat Pada Roti Berjamur Dan Ragi Roti Gambar Morfologi Khamir Pada Ragi Roti

Gambar Morfologi Khamir Dan Kapang Pada Roti Berjamur

Khamir termasuk cendawan, tetapi berbeda dengan kapang karena bentuknya yang terutama uniseluler. Reproduksi vegetatif terjadi dengan cara pertunasan. Sebagian sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan kapang yang tumbuh dengan pembentukanfilamen. Kapang pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat fisiologinya dan tidak atas perbedaan morfologinya seperti kapang. Beberapa khamir tidak membentuk spora ( asporogenous) dan digolongkan kedalam Fungi imperfekti, dan lainnya membentuk spora seksualsehingga digolongkan kedalam Ascomycetes dan Basidiomycetes. a. Morfologi Khamir BAB I PENDAHULUAN A. Teori Singkat Mikrobiologi merupakan bidang ilmu yang mencakup berbagai kelompok kehidupan mikroorganisme atau jasadrenik mikroba yang tidak kasad mata telanjang. Mikroorganisme terdiri atas bakteri, cendawan mikroskopis (kapang dan khamir), Mikroalga, protozoa dan virus. 1. Bakteri meupakan organisme bersel satu, ukurannya mikroskopis, tidak berklorofil, bakteri memiliki bentuk bulat (cocus), batang (bacillus), koma (vibrio), dan spiral (spirilium). contoh bakteri adalah lactobacillus casei digunakan dalam proses pembuatan keju. Acetobacter xylium digunakan dalam proses pembuatan nata de coco. lactobacillus bulgaricus digunakan dalam proses pembuatan susu asam (yoghurt). Pseudomonas denitrificans dapat menghasilkan vitamin B 2. 2. Jamur / Cendawan merupakan oragnisme bersifat eukariotik, tidak berklorofil. Selnya ada yang uniseluler ada yang multiselulerberbentuk benang. Tubuh jamur berupa benang-benang bercabang disebut hifa. Kumpulan hifa berupa jaringjaring disebut miselium. Contoh kapang : Aspergillus oryzae digunakan dalam pembuatan tape di indonesia dan sake dijepang. Monilla sitophila yaitu jamur oncom. Rizopus oryzae merupakan ragi untuk membuat tempe. Contoh khamir yaitu Saccharomyces cerevisae jamur ini terkenal sebagai ragi yang diperlukan dalam pembuatan minuman, tape, dan bermacam-macam roti, khamir meerupakan jamur uniseluler berbentuk bulat atau lonjong. 3. Alga / Ganggang, Didunia mikrobia, algae termasuk eukariotik, umunya bersifat fotosintetik. Dengan pigmen fotosintetik hijau (klortofil), coklat (fikosantin), biru

kehijauan (fikobilin), dan merah (fikoeritrin). Morfologi algae ada yang berbentuk uniseluler, ada pula yang multiseluler tetapi belum ada pembagian tugas sel-sel komponennya. Algae dib edakan dari tumbuhan hanya karena hal tersebut. Algae uniseluler (mikroskopik) dapat betul-betul berupa sel-sel tunggal, atau tumbuh dalam bentuk rantaian atau filamen. Ada beberapa jenis algae yang sel-selnya membentuk koloni, misalnya pada volvox, koloni terbentuk dari 500-60.000 sel. Koloni-koloni inilah yang dapat dilighat dengan mata biasa./\ 4. Protozoa merupakan kelompk lain yang termaksud protista eukariotik. protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karenadapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. beberapa jenis protozoa seperti foraminifera. 5. virus mempunyai ukuran antara 20 sampai 300 m (baca m = mili mikron, 1 m = 1x106mm). jadi ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bakteri yang berukuran 10 m (baca: = mikron, 1 = 1x103 mm). karena ukuran virus sangat kecil atau ukuran ultra mikroskopik, maka virus hanya dapat diamati dengan mengunakan mikroskop elektron. makhluk hidup itu memiliki substansi dasar kehidupan yaitu protoplasma. virus tidak memiliki protoplasma sehingga timbul pandangan bahwa virus bukan organisme hidup. adapun alasan-alasannya : a. virus tidak memiliki protoplasma. b. virus dapat dikristalkan, sedangkan makhluk hidup tidak mungkin mampu mengkristal. c. ukuran virus sangat kecil yaitu sekitar beberapa, hal ini tidak mungkin ukuran organisme hidup denagn ukuran tersebut. virus menurut biologi merupakan makhluk hidup karena : a. memiliki DNA/RNA, senyawa ini dimiliki oleh makhluk hidup. b. virus mampu melaksanakan aktivitas hidup yaitu reproduksi. Morfologi Virus virus umumnya berupa hablur (kristal) dan bentuknya sangat berfariasi. ada yang bentuknya memanjang (batang/jarum), oval, bulat, kotak berbidan dan ada yang bentuknya seperti T (Virus T).

B. Waktu praktikum Praktikum mikrobiologi yang kami lakukan, dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 24 desember 2011, kami mulai pada jam 10:30, dan berlangsung selama 3 jam. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu memahami morfologi mikroorganisme secara mikroskopis. 2. Tujuan Khusus

setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu : a. Mengoperasikan mikroskop b. Menyiapkan preparat basah bakteri, kapang dan khamir c. Mengidentifikasi morfologi bakteri, kapang dan khamir

BAB II METODE PERCOBAAN A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. C. 1. Alat Mikroskop Obyek glass dan Cover glass Pipet tetes Botol semprot Jarum inokulasi/ose Lampu spiritus Botol Handsparay Bahan Ragi roti Tempe Susu basi Lactophenol cotton blue Alkohol 95% Aquadest Cara Kerja Pengamatan Apusan (basah) mikroba Bersihkan obyek glass dan cover glass dengan alkohol dan kertas tissue. Secara aseptis mengambil 2-3 0se sampel keatas kaca obyek dan buat apusan basah secara merata. Tutup apusan basah dengan cover glass.

Tempatkan preparat diatas meja mikroskop (stage) lalu jepit dengan penjepit preparat. posisikan lensa obyektif pembesaran 10x kepreparat. Atur fokus dengan mengatur fokus kasar dan fokus halus dengan hati-hati. Ganti pembesaran dengan pembesaran dengan lensa obyektif 40x dan 100x. Atur kembali fokus dengan pengatur fokus halus secara perlahan dan hati-hati. Lakukan pengamatan dan menggambar hasil pengamatan anda. 2. Pengamatan Preparat (basah) kapang. Bershkan obyek glass dan cover glass dengan alkohol dan tissue Teteskan 1-2 tetes aquadest keatas obyek glass. Secara aseptik ambil sebagian miselium atau spora dari kapang. Letakkan pada tetes air diatas obyek glass kemudian cerai beraikan dengan menggunakan jarum ose (sebelum digunakan harus disterilkan) Teteskan 1-2 tetes lactophenol cotton blue pada preparat tersebut dan biarkan sekitar 1 menit untuk meresap. Tutup preparat dengan cover glass. lakukan pengamatan dibawah cover glass. lakukan pengamatan dibawah mikroskop mulai dari pembesaran kecil kebesar dan menggambar hasil pengamatan anda.

BAB III HASIL PENGAMATAN A. Ragi Roti Dengan perbesaran : 40 x

B. Tempe - Dengan perbesaran : 40 x

C. Susu Basi - Dengan perbesaran : 40 x

D. Roti Berjamur - Dengan perbesaran : 40 x

BAB IV PEMBAHASAN A. Bakteri Yang Terdapat Pada Susu Basi Gambar morfologi bakteri yang terdapat pada susu basi

Nama bakteri berasal dari bahasa yunani bakterion yang berarti batang atau tongkat.

1.

Morfologi Bakteri

a. Ukuran bakteri Pada umumnya ukuran bakteri sangat kecil, umumnya bentuk yubuh bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 1000 X atau lebih. Bakteri berbentuk kokus ada yang berdiametr 0.5 mikron, ada pula yang berdiameter sampai 2,0 mikron. Pada umumnya Bakteri yang berumur 2-6 jam lebih besar daripada bakteri yang umurnya lebih dari pada 24 jam. b. Bentuk Bakteri Secara garis besar morfologi bakteri dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu : Bacillus Merupakan bakteri yang mempunyai bentuk tongkatpendek/batang kecil dan silindris. Sebagian bakteri berbentuk basil. Berdasarkan jumlah koloni, Basil dapat dibaci menjadi beberapa kelompok, yaitu : - Monobasil yaitu basil yang hidup menyendiri tunggal. - Diplobasil yaitu bila koloni Basil terdiri dari 2 Basil. - Streptobasil, bila koloni bakteri berbentuk rantai. Coccus Coccus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat seperti bola-bola kecil. Berdasarkan jumlah koloni, Coccus dapat dibedakan menjadi : - Monococcus, bila coccus hidup menyendiri, - Diplococcus, bila coccus membentuk koloni terdiri dari 2 Coccus, - Streptococcus, bila koloni berbentuk seperti rantai.

Stafilococcus, bila koloni Bakteri Coccus membentuk untaian seperti buah anggur. - Sarsina, Bila koloni bakteri mengelompok serupa kubus. - Tetracoccus, bila koloni terdiri dari 4 coccus. Spirillium Spiril merupakan bakteri yang berbentuk bengkok atau sperti spiral. Bakteri yang berbentuk spiral sangat sedikit jenisnya. c. Spora Bakteri Istilah Spora biasanya dipakai untuk menyebut alat perkembang biakan pada jamur, ganggang, lumut, dan tumbuhan paku-pakuan. Pada bakteri mempunyai istilah lain, yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha melindungi diri dari pengaruh yang buruk dari luar. Spora bakteri mempunyai fungsi yang sama seperti kists amoeba, swbab spora ini merupkan suatu fase, dimana mikroorganisme berubah bentuk untuk melindungi diri terhadap factor-faktor luar yang tidak menguntungkan. Spora pada Bakteri adalah endospora, karena spora dibentuk didalam sel. Baktreri dalam bentuk spora lebih tahan terhadap disinfektan, sinar, kekeringan, panas, dan kedinginan. Hal ini karena dinding spora lebih bersifat impermeable dan spora mengandung sangat sedikit air, sehingga menyebabkabspora tidak mudah mengalami perubahan temperature.

d. Sumber Terdapat secara luas di alam yang berhubungan dengan hewan, tumbuhtumbuhan, udara, air dan tanah. Morfologi : Uniseluler (bersel tunggal), Ukuran : panjang = 0,5-10 mm; lebar = 0,5-2,5 mm. Bentuk sel : coccus (bulat), bacillus (batang/basil),spirillium (spiral) dan vibrios (koma/vibrio ). Struktur : Prokariotik, Tidak memiliki membran di dalam sitoplasma. Beberapa memiliki flagella (rambut cambuk), capsul (kapsul) dan endospora. Perkembangbiakan : Aseksual dengan pembelahan biner.

Peranan : Agen penyubur tanah, bermanfaat dalam industri pembuatan senyawa penting (semisal alkohol), mengolah makanan, penyebab penyakit, pembusuk bahan makanan, dan lain-lain.

Gambar 1 : Bakteria dan macamnya

2. Khamir Yang Terdapat Pada Roti Berjamur Dan Ragi Roti Gambar Morfologi Khamir Pada Ragi Roti

Gambar Morfologi Khamir Dan Kapang Pada Roti Berjamur

Khamir termasuk cendawan, tetapi berbeda dengan kapang karena bentuknya yang terutama uniseluler. Reproduksi vegetatif terjadi dengan cara pertunasan. Sebagian sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan kapang yang tumbuh dengan pembentukanfilamen. Kapang pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat fisiologinya dan tidak atas perbedaan morfologinya seperti kapang. Beberapa khamir tidak membentuk spora ( asporogenous) dan digolongkan kedalam Fungi imperfekti, dan lainnya membentuk spora seksualsehingga digolongkan kedalam Ascomycetes dan Basidiomycetes. a. Morfologi Khamir

Sel khamir mempunyai ukuranyang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 mm sampai 20-50 mm, lebar 1-10 mm. Bentuk khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu bulat pnjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung, dan lain-lain. Ukuran dan bentuk sel dalam kultur yang sama mungkin berbeda karena pengaruh perbedaan umur dan kondisi lingkungan selama pertumbuhan . Sel muda mungkin berbeda bentuknya dari yang tua karena adanya proses ontogeny, yaitu perkembangan individu sel. Contoh Khamir yang erbentuk apikulat umumnya berasal dari tunas berbentuk bulat sampai bulat oval yang terlepas dari induknya, kemudian tumbuh dan membentuk tunas sendiri. b. Sifat Fisiologi Khamir Khamir kebanyakan tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang cukup. Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam yang tinggi, sehingga khamir kebutuhan airuntuk pertumbuhan lebih sedikit dibandingkan dengan bakteri. Batas aktivitas air khamir terendah untuk pertumbuhan berkisar antara 0,88-0,94. Selain itu banyak kamir yang bersifat osmofilik yakni dapat tumbuh pada medium dengan aktivitas air relative rendah, yaitu 0,62-0,65. Kisaran suhu untuk pertumbuhan kebanyakan khamir pada umumnya hamper sama denga kapang, yaitu suhu optimum 25-30 derajat celcius dan suhu maksimum 34-47 derajat celcius, tetapi beberapa khamir dapat tumbuh pada suhu 0 derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat tumbuh pada pH 4.0-4,5, dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali, kecuali jika telah beradaptasi.

c.

Sumber : Lingkungan yang berkadar gula dan pH rendah, seperti buah-buahan dansirup. Morfologi : Uniseluler (bersel tunggal). Ukuran 520 mm. (5-10 x lebih besar dari bakteri). Bentuk sel : Pseudomiselium. Struktur : Eukariotik. Memiliki dinding sel yang serupa dengan bakteri. Sitoplasma memiliki inti bebas (discrete nucleus). Memiliki vakuola yang berisi sejumlah besar cairan. Perkembangbiakan : Aseksual dengan tunas.Peranan : Fermentasi alkoholik pada bir, tape, nata.
Gambar 3 : Ragi (Yeast)

3. Kapang Yang Terdapat Pada Tempe

Gambar Morfologi Kapang Yang Terdapat Pada Tempe

a.

Morfologi kapang

Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filagment, dan pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila telah momproduksi spora maka akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septet yang membagi hifa dalam mangan-mangan, dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih, dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum yang tidak bertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu ruang keruang lainnya. Kapang tidak berseptat intinya tersebar disepanjang septat.

b. Beberapa jenis kapang 1. Rhizopus

Rhizopus sering diebut kapangoti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini jugatumbuh pada sayuran, dan buahbuahan. Spesies rhizopus yang umum ditemukan pada roti yaitu rhizopus stoloniferdan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan sebagian Rhizopus diguaka untuk beberapa makanan fermentasi tradisional seperti, Rhizopus oligosporus dan Rhzopus orizaeyang digunakan dalam pembuatan berbagai macam tempedan oncom hitam. Ciri-ciri Rhizopus adalah: (1) Hifa nonseptat, (2) mempunyai stolon dan rhizoid yang wananya gelap jik sudah tua, (3) Sporangiopora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid, (4) sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, (5) kolumela agak bulat dan apofisis berbentuk seerti cangkir, (6) tidak mempunyai sporangiola, (7) pertumbuhannya cepat, membentuk miselium seperti kapas, (8) Pertumbuhannya seksual dengan membentuk Zigospora, (9) kapang bersifat heterotalik, dimana repoduksi seksual membutuhkan dua talus yang berbeda. 2. Aspergillus

Kapang ini mampu tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam tinggi. Aspergillus orizae digunakan dalam fermentasi makanan tahap pertama dalam pembuatan kecap dan tauco. Konidia kelompok ini berwarna kuning sampai hiju, atau mungkin membentuk sklerotia. Ciri-cirinya adalah : (1) Hifa septatdan miselium bercaban, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan umumnya hifa fertile, (2) koloni berkelompok, (3) konidiofora septet atau nonseptat, (4) Konidiopora membengkak membentuk vesikel pada ujungnya, (5) Sterigmata atau fialida biasanya sederhana, berwarna atau tidak berwarna, (6) beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 37 derajat celcius atau lebih, (7) konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau hitam. 3. Penicillum

Penicillium menyebabkan kerusakan pada bahan sayuran,buah-buahan, dan serelia. Selain itu digunkan untuk industri,misalkan memproduksi antibiotic penisilin yang diproduksi oleh Penicillium notatum dan Penicillium chysogenum. Kegunaan lain untuk pematangan keju, misalnya keju camembert oleh Penicillium camemberti yang konidianya berwarna abu-abu. Ciri-cirinya adalah : (1) hifa septet, miselium bercabang biasanya berwarna, (2) konidiopore septet dan muncul bercabang atu tidak bercabang, (3) kepla yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigma atau fialidamuncul dalam kelompok, (4) Konodia membentuk rantai karena muncul satu persatu dari sterigmata, (5) konidia waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiru-biruan atau kecokltan. c. Sumber : Biasanya terdapat pada tempat-tempat lembab, semisal kertas koran yang basah, dinding-dinding basah, buah-buahan membusuk dan bahan pangan lainnya. Morfologi : Multiseluler (bersel banyak), Ukuran : mikroskopis sampai makroskopis, Bentuk : benang-benang. Struktur : Eukariotik, Memiliki dinding sel yang kaku, terdiri dari hifa (kumpulan benang-benang). Kumpulan hifa membentuk miselium. Beberapa memiliki septa(penyekat) pada hifa. Perkembangbiakan : Seksual dan Askesual (spora). Peranan :Dekomposisi (penghancuran) material, penghasil penisilin (antibiotik), penyebab penyakit, dan lain-lain.

Gambar 2 : Kapang (Mold)

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan 1. Khamir dan Kapang yang ada pada ragi roti, tempe, roti berjamur Khamir Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 mm sampai 20-50 mm, lebar 1-10 mm. Bentuk khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu bulat pnjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung, dan lain-lain. Ukuran dan bentuk sel dalam kultur yang sama mungkin berbeda karena pengaruh perbedaan umur dan kondisi lingkungan selama pertumbuhan . Sel muda mungkin berbeda bentuknya dari yang tua karena adanya proses ontogeny, yaitu perkembangan individu sel. Contoh Khamir yang erbentuk apikulat umumnya berasal dari tunas berbentuk bulat sampai bulat oval yang terlepas dari induknya, kemudian tumbuh dan membentuk tunas sendiri. Kapang Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filagment, dan pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila telah momproduksi spora maka akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Kapang terbagi atas 3 jenis, yaitu Rhizopus, aspergillus, penicillum. Bakteri Secara garis besar morfologi bakteri dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu : 1. Bacillus Merupakan bakteri yang mempunyai bentuk tongkatpendek/batang kecil dan silindris. Sebagian bakteri berbentuk basil. Berdasarkan jumlah koloni, Basil dapat dibaci menjadi beberapa kelompok, yaitu : - Monobasil yaitu basil yang hidup menyendiri tunggal. - Diplobasil yaitu bila koloni Basil terdiri dari 2 Basil. - Streptobasil, bila koloni bakteri berbentuk rantai.

2. Coccus Coccus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat seperti bola-bola kecil. Berdasarkan jumlah koloni, Coccus dapat dibedakan menjadi : - Monococcus, bila coccus hidup menyendiri, - Diplococcus, bila coccus membentuk koloni terdiri dari 2 Coccus, - Streptococcus, bila koloni berbentuk seperti rantai. - Stafilococcus, bila koloni Bakteri Coccus membentuk untaian seperti buah anggur. - Sarsina, Bila koloni bakteri mengelompok serupa kubus. - Tetracoccus, bila koloni terdiri dari 4 coccus. 3. Spirillium Spiril merupakan bakteri yang berbentuk bengkok atau sperti spiral. Bakteri yang berbentuk spiral sangat sedikit jenisnya.

DAFTAR PUSTAKA Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi pangan 1. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: xii + 308 hlm. Gandjar, I., I.R. Koentjoro., W. Mangunwardoyo. & L. Soebagya. 1992. Pedoman praktikum mikrobiologi dasar. Jurusan Biologi FMIPA-UI, Depok: vii + 87 hlm. Syamsuri, Istamar. 2004. BIOLOGI untuk SMA kelas X. Erlangga, Jakarta. Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM PRESS, Malang. Winarni, Endang Widi. 2007. Biologi 3. Esis, Jakarta.

Sel khamir mempunyai ukuranyang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 mm sampai 20-50 mm, lebar 1-10 mm. Bentuk khamir bermacam-macam, yaitu bulat,

oval, silinder, ogival yaitu bulat pnjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung, dan lain-lain. Ukuran dan bentuk sel dalam kultur yang sama mungkin berbeda karena pengaruh perbedaan umur dan kondisi lingkungan selama pertumbuhan . Sel muda mungkin berbeda bentuknya dari yang tua karena adanya proses ontogeny, yaitu perkembangan individu sel. Contoh Khamir yang erbentuk apikulat umumnya berasal dari tunas berbentuk bulat sampai bulat oval yang terlepas dari induknya, kemudian tumbuh dan membentuk tunas sendiri. b. Sifat Fisiologi Khamir Khamir kebanyakan tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang cukup. Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam yang tinggi, sehingga khamir kebutuhan airuntuk pertumbuhan lebih sedikit dibandingkan dengan bakteri. Batas aktivitas air khamir terendah untuk pertumbuhan berkisar antara 0,88-0,94. Selain itu banyak kamir yang bersifat osmofilik yakni dapat tumbuh pada medium dengan aktivitas air relative rendah, yaitu 0,62-0,65. Kisaran suhu untuk pertumbuhan kebanyakan khamir pada umumnya hamper sama denga kapang, yaitu suhu optimum 25-30 derajat celcius dan suhu maksimum 34-47 derajat celcius, tetapi beberapa khamir dapat tumbuh pada suhu 0 derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat tumbuh pada pH 4.0-4,5, dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali, kecuali jika telah beradaptasi.

c.

Sumber : Lingkungan yang berkadar gula dan pH rendah, seperti buah-buahan dan sirup.Morfologi : Uniseluler (bersel tunggal). Ukuran 520 mm. (5-10 x lebih besar dari bakteri). Bentuk sel : Pseudomiselium. Struktur : Eukariotik. Memiliki dinding sel yang serupa denganbakteri. Sitoplasma memiliki inti bebas (discrete nucleus). Memiliki vakuola yang berisi sejumlah besar cairan. Perkembangbiakan : Aseksual dengan tunas. Peranan : Fermentasi alkoholik pada bir, tape, nata.
Gambar 3 : Ragi (Yeast)

3. Kapang Yang Terdapat Pada Tempe Gambar Morfologi Kapang Yang Terdapat Pada Tempe

a.

Morfologi kapang

Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filagment, dan pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila telah momproduksi spora maka akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septet yang membagi hifa dalam mangan-mangan, dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih, dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum yang tidak bertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu ruang keruang lainnya. Kapang tidak berseptat intinya tersebar disepanjang septat.

b. Beberapa jenis kapang 1. Rhizopus

Rhizopus sering diebut kapangoti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini jugatumbuh pada sayuran, dan buahbuahan. Spesies rhizopus yang umum ditemukan pada roti yaitu rhizopus stoloniferdan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan sebagian Rhizopus diguaka untuk beberapa makanan fermentasi tradisional seperti, Rhizopus oligosporus dan Rhzopus orizaeyang digunakan dalam pembuatan berbagai macam tempedan oncom hitam. Ciri-ciri Rhizopus adalah: (1) Hifa nonseptat, (2) mempunyai stolon dan rhizoid yang wananya gelap jik sudah tua, (3) Sporangiopora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid, (4) sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, (5) kolumela agak bulat dan apofisis berbentuk seerti cangkir, (6) tidak mempunyai sporangiola, (7) pertumbuhannya cepat, membentuk miselium seperti kapas, (8) Pertumbuhannya seksual dengan membentuk Zigospora, (9) kapang bersifat heterotalik, dimana repoduksi seksual membutuhkan dua talus yang berbeda. 2. Aspergillus

Kapang ini mampu tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam tinggi. Aspergillus orizae digunakan dalam fermentasi makanan tahap pertama dalam pembuatan kecap dan tauco. Konidia kelompok ini berwarna kuning sampai hiju, atau mungkin membentuk sklerotia. Ciri-cirinya adalah : (1) Hifa septatdan miselium bercaban, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan umumnya hifa fertile, (2) koloni berkelompok, (3) konidiofora septet atau nonseptat, (4) Konidiopora membengkak membentuk vesikel pada ujungnya, (5) Sterigmata atau fialida biasanya sederhana, berwarna atau tidak berwarna, (6) beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 37 derajat celcius atau lebih, (7) konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau hitam. 3. Penicillum

Penicillium menyebabkan kerusakan pada bahan sayuran,buah-buahan, dan serelia. Selain itu digunkan untuk industri,misalkan memproduksi antibiotic

penisilin yang diproduksi oleh Penicillium notatum dan Penicillium chysogenum. Kegunaan lain untuk pematangan keju, misalnya keju camembert oleh Penicillium camemberti yang konidianya berwarna abu-abu. Ciri-cirinya adalah : (1) hifa septet, miselium bercabang biasanya berwarna, (2) konidiopore septet dan muncul bercabang atu tidak bercabang, (3) kepla yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigma atau fialidamuncul dalam kelompok, (4) Konodia membentuk rantai karena muncul satu persatu dari sterigmata, (5) konidia waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiru-biruan atau kecokltan. c. Sumber : Biasanya terdapat pada tempat-tempat lembab, semisal kertas koran yang basah, dinding-dinding basah, buah-buahan membusuk dan bahan pangan lainnya. Morfologi : Multiseluler (bersel banyak), Ukuran : mikroskopis sampai makroskopis, Bentuk : benang-benang. Struktur : Eukariotik, Memiliki dinding sel yang kaku, terdiri dari hifa (kumpulan benang-benang). Kumpulan hifa membentuk miselium. Beberapa memiliki septa (penyekat) pada hifa.Perkembangbiakan : Seksual dan Askesual (spora). Peranan : Dekomposisi (penghancuran) material, penghasil penisilin (antibiotik), penyebab penyakit, dan lain-lain.

Gambar 2 : Kapang (Mold)

BAB V

KESIMPULAN A. Kesimpulan 1. Khamir dan Kapang yang ada pada ragi roti, tempe, roti berjamur Khamir Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 mm sampai 20-50 mm, lebar 1-10 mm. Bentuk khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu bulat pnjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung, dan lain-lain. Ukuran dan bentuk sel dalam kultur yang sama mungkin berbeda karena pengaruh perbedaan umur dan kondisi lingkungan selama pertumbuhan . Sel muda mungkin berbeda bentuknya dari yang tua karena adanya proses ontogeny, yaitu perkembangan individu sel. Contoh Khamir yang erbentuk apikulat umumnya berasal dari tunas berbentuk bulat sampai bulat oval yang terlepas dari induknya, kemudian tumbuh dan membentuk tunas sendiri. Kapang Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filagment, dan pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila telah momproduksi spora maka akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Kapang terbagi atas 3 jenis, yaitu Rhizopus, aspergillus, penicillum. Bakteri Secara garis besar morfologi bakteri dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu : 1. Bacillus Merupakan bakteri yang mempunyai bentuk tongkatpendek/batang kecil dan silindris. Sebagian bakteri berbentuk basil. Berdasarkan jumlah koloni, Basil dapat dibaci menjadi beberapa kelompok, yaitu : - Monobasil yaitu basil yang hidup menyendiri tunggal. - Diplobasil yaitu bila koloni Basil terdiri dari 2 Basil. - Streptobasil, bila koloni bakteri berbentuk rantai. 2. Coccus Coccus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat seperti bola-bola kecil. Berdasarkan jumlah koloni, Coccus dapat dibedakan menjadi : - Monococcus, bila coccus hidup menyendiri, - Diplococcus, bila coccus membentuk koloni terdiri dari 2 Coccus, - Streptococcus, bila koloni berbentuk seperti rantai. - Stafilococcus, bila koloni Bakteri Coccus membentuk untaian seperti buah anggur. - Sarsina, Bila koloni bakteri mengelompok serupa kubus.

Tetracoccus, bila koloni terdiri dari 4 coccus.

3. Spirillium Spiril merupakan bakteri yang berbentuk bengkok atau sperti spiral. Bakteri yang berbentuk spiral sangat sedikit jenisnya.

DAFTAR PUSTAKA Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi pangan 1. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: xii + 308 hlm. Gandjar, I., I.R. Koentjoro., W. Mangunwardoyo. & L. Soebagya. 1992. Pedoman praktikum mikrobiologi dasar. Jurusan Biologi FMIPA-UI, Depok: vii + 87 hlm. Syamsuri, Istamar. 2004. BIOLOGI untuk SMA kelas X. Erlangga, Jakarta. Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM PRESS, Malang. Winarni, Endang Widi. 2007. Biologi 3. Esis, Jakarta.

ANATOMI DAN MORFOLOGI BAKTERI, JAMUR & VIRUS

Posted January 14, 2011 by aguskrisno in KAJIAN KLASIFIKASI MIKROBA. Leave a Comment PENDAHULUAN Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi

pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada. Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Ciri utama yang membedakan kelompok organism tertentu dari mikroba yang lain adalah organisasi bahan selulernya. Dunia mikroba terdiri dari Monera (Virus dan sianobakteri), Protista, dan Fungi. Mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri, jamur, dan virus. Secara umum, bakteri, jamur, dan virus mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang berbeda. Di dalam kehidupannya beberapa mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya dan untuk mempertahankan hidupnya mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi ini dapat terjadi secara cepat serta bersifat sementara waktu dan dapat pula perubahan itu bersifat permanen sehingga mempengaruhi bentuk morfologi serta struktur anatomi dari bakteri, jamur, dan virus. Untuk mengidentifikasikan suatu mikroorganime dapat dilakukan dengan mengetahui morfologi dan struktur anatominya. Oleh karena itu kita perlu mengetahui bentuk morfologi dan struktur anatomi dari bakteri, jamur, dan virus. PEMBAHASAN Bentuk umum mikroorganisme terdiri dari satu sel (uniseluler), seperti yang umum didapatkan pada bakteri, ragi, dan mikroalga. Bentuk mikroorganisme dapat juga berbentuk filamen atau serat, yakni rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang berbentuk rantai, seperti yang umum didapatkan pada fungi. Bentuk filamen paa kenyataannya dapat berupa filamen semu bila hubungan antara sel satu dengan lainnya tidak nyata atau tidak ada. Sedangkan bentuk filament benar, kalau hubungan antara satu sel dengan lainnya terdapat hubungan yang jelas, baik hubungan secara morfologis (bentuk) maupun secara fisiologi (fungsi sel).

Bakteri Morfologi bakteri Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral. a. Bakteri bentuk bulat

Bakteri berbentuk bulat dikenal sebagai basil. Kata basil berasal dari bacillus yang berarti batang. Bentuk basil dapat pula dibedakan atas: 1. Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal, misalnya Salmonella typhi, penyebab penyakit tipus. 2. Diplobasil yaitu bakteri berbentuk batang yag bergandengan duadua. 3. Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai misalnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks. b. Bakteri bentuk bola Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai coccus, bakteri ini juga dapat dibedakan atas:

1. Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah. 2. Diplokokus, yaitu bakeri berbentuk bola yang bergandengan duadua, misalnya Diplococcus pneumonia penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru. 3. Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empatempat sehngga bentuknya mirip kubus. 4. Streptokokus, yaitu bakteri bentuk bola yang berkelompok memanjang membentuk rantai. 5. Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelopok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur.

c. Bakteri bentuk spiral

Ada tiga mcam bentuk spiral: 1. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral misalnya Spirillum. 2. Vibrio, ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya Vibrio cholera penyebab penyakit kolera. 3. Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang besifat lentur. Pada saat bergerak, tubuhnya dapa memanjang dan mengerut. Anatomi bakteri Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora. a. Flagela Flagela terdapat salah satu ujung, pada kedua ujung atau pada perukaan sel. Fungsinya untuk bergerak. Berdasar letak dan jumlahnya, tipe flagella dapat dibedakan menjadi montrik, amfitrik, lofotrik, dan peritrik. Flagela terbuat dari protein yang disebut flagelin. Flagella berbetuk seperti pembuka sumbat botol. Fungsinya adalah untuk bergerak. Flagella berputar seperti baling-baling untuk menggerakkan bakteri. Flagela melekat pada membrane sel.

b. Dinding sel Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri

memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel. Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif. Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada dinding selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif. Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram negatif. Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma. Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen. Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen peptodoglikan dan semua bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam N-asetil muramat dan N-asetil glukosamin dinding sel beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan. Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal. Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna ungu. Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-20 % peptidoglikan, diluar lapisan peptidoglikan ada struktur membran yang tersusun dari protein fostolipida dan lipopolisakarida. Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna merah.

Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul. Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Hanya bakteri patogen yang berkapsul. Kapsul berfungsi untuk mempertahankan diri dari antibodi yang dihasilkan selinang. Kapsul juga berfungdi untuk melindungi sel dari kekeringan. Kapsul bakteri tersusun atas persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein. c. Membrane sel Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein, seperti halnya membran sel organisme yang lain. Membrane sel bersifat semipermiable dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.

d. Mesosom Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam atau ke sitoplasma. Tonjolan membrane ini berguna untuk menyediakan energi atau pabrik energi bakteri. Organ sel (organel) ini disebut mesosom. Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.

e. Lembar fotosintetik Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane sel kearah sitoplasma. Membrn yang berlipat-lipat tersebut berisi klorofil,dikenal sebagai lembar fotosintetik (tilakoid). Lembar fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian. f. Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel, plasma= cairan). Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-enzim. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi metabolism.

g. DNA Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau asam inti, merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin. DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri, dan merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula sebagai kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma, melainkan terdapat pada daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi genetik inilah yang dikenal sebagai inti bakteri.

h. Plasmid Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.

i. Ribosom Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. Di dalam sel bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau kirakira masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki fungsi yang penting bagi bakteri.

j. Endospora Bakteri ada yang dapat membentuk endospora, pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati

oleh proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu 120 C. jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sedia kala. Reproduksi bakteri Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.

Gambar anatomi dan morfologi bakteri

2.2 Fungi (jamur) Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: khamir (Yeast) dan kapang (Mold). a.Khamir.

Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam ukurannya,berkisar antara 1-5 m lebarnya dan panjangnya dari 5-30 m atau lebih. Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun dalam biakan murni terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk.Sel-sel individu, tergantung kepada umur dan lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ penggerak lainnya.

1. Khamir Murni Khamir yang dapat berkembang biak dengan cara seksual dengan pembentukan askospora khamir ini diklasifikasikan sebagai Ascomycetes (Saccharomyces cerevisae, Saccharomyces carlbergesis, Hansenula anomala, Nadsonia sp). 1. Khamir Liar Khamir murni yang biasanya terdapat pada kulitanggur. Khamir ini mungkin digunakan dalam proses fermentasi, meskipun galur yang diperbaiki telah dikembangkan yang menghasilkan anggur dengan rasa yang lebih enak dengan bau yang lebih menyenangkan. Khamir liar yang

ada dikulit anggur dimatikan dengan penambahan dioksida belerang pada buah anggur yang telah dihancurkan. Inokulum galur khamir yang dikehendaki ditambahkan kemudian untuk memfermentasi air perasan anggur. 1. Khamir Atas Khamir murni yang cenderung memproduksi gas sangat cepat sewaktu fermentasi,sehingga khamir itu dibawa kepermukaan. Khamir atas mencakup khamir yang digunakan dalam pembuatan roti,untuk kebanyakan anggur minuman dan bir inggris (Saccharomyces cereviceae). 1. Khamir Dasar Khamir murni yang memproduksi gas secara lebih lamban pada bagian awal fermentasi. Jadi sel khamir cenderung untuk menetap pada dasar. Galur terpilih digunakan dalam industri bir lager (Saccharomyces carlsbergensis). 1. Khamir Palsu atau Torulae Khamir yang didalamnya tidak terdapat atau dikenal tahap pembentukan spora seksual. Banyak diantaranya yang penting dari segi medis (Cryptococcus neoformans, Pityrosporum ovale, Candida albicans). b. Kapang. Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 m, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 m. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama.

Ada 3 macam morfologi hifa: 1. Aseptat atau senosit, hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau septum.

2. Septat dengan sel-sel uninukleat, sekat membagi hifa menjadi ruangruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus dan sitoplasma dari satu ruang keruang yang lain.setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel yang khas, setiap ruang itu biasanya dinamakan sel.

3. Septat dengan sel-sel multinukleat, septum membagi hifa menjadi selsel dengan lebih dari satu nukleus dalam setiap ruang. Jamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan harus hidup secara heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada dilingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit,artinya hidup dari penguraian sampah sampah-sampah organic seperti bangkai, sisa tumbuhan, makanan dan kayu lapuk, menjadi bahan-bahan anorganik. Ada pula jamur yang hidup secara parasit artinya jamur mendapatkan bahan organic dari inangnya misalnya dari manusia, binatang dan tumbuhan. Adapula yang hidup secara simbiosis mutualisme, yakni hidup bersama dengan orgaisme lain agar saling

mendapatkan untung, misalnya bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak. Jamur uniseluler misalnya ragi dapat mencerna tepung hingga terurai menjadi gula, dan gula dicerna menjadi alkohol. Sedangkan jamur multiseluler misalnya jamur tempe dapat mengaraikan protein kedelai menjadi protein sederhana dan asam amino. Makanan tersebut dicerna diluar sehingga disebut pencernaan ekstraseluler, sama seperti pada bakteri. Caranya,sel-sel yang bekerja mengeluarkan enzim pencernaan. Enzim-enzim itulah yang bekerja menguraikan molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana. Anatomi pada fungi (jamur) Jamur tidak memiliki klorofil, sel pada jamur ada yang uniseluler,ada pula yang mutiseluler. Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin. Jamur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel membentuk benang seperti kapas, yang disebu benang hifa. Hifa memiliki sekat-sekat yang melintang, tiap-tiap sekat memiliki satu sel, dengan satu atau beberapa inti sel. Namun adapula hifa yang tidak memiliki sekat melintang, yang mengandung banyak inti dan disebut senositik. Ada tidaknya sekat pada hifa ini dijadikan dasar dalam penggolongan jamur. Hifa ada yang berfungsi sebagai pembentuk alat reproduksi. Misalnya, hifa yang tumbuh menjulang ke atas menjadi sporangiofor yang artinya pembawa sporangium.sporangium artinya kotak spora. Didalam sporangium terisi spora. Ada pula hifa yang tumbuh menjadi konidiofor yang artinya pembawa konidia, yang dapat menghasilkan konidium. Kumpulan hifa membentuk jaringan benang yang dikenal sebagai miselium. Miselium inilah yang tumbuh menyebar diatas substrat dan berfungsi sebagai penyerap makanan dari lingkungannya.

Reproduksi pada jamur (fungi) Jamur uniseluler berkembang biak dengan cara seksual dan dengan cara aseksual. Pada perkembangbiakannya yang secara seksual jamur membentuk tunas,sedangkan secara aseksual jamur membentuk spora askus. Jamur multiseluler berkembangbiak dengan cara aseksual,yaitu dengan cara memutuskan benang hifa (fragmentasi),membentuk spora aseksual yaitu zoospora,endospora dan konidia. Sedangkan perkembangbiakan secara seksual melalui peleburan antara inti jantan dan inti betina sehingga terbentuk spora askus atau spora basidium. Zoospora atau spora kembara adalah spora yang dapat bergerak didalam air dengan menggunakan flagella. Jadi jamur penghasil zoospore biasanya hidup dilingkungan yang lembab atau berair. Endospora adalah spora yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal didalam sel tersebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.

Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur Ascomycota. Askospora terdapat didalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora dari perkawinan kelompok jamur Basidiomycota disebut basidiospora. Basidiospora terdapat didalam basidium,dan biasanya bejumlah empat spora. Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah masak konidia paling ujung dapat melepskan diri.

Gambar morfologi fungi

2.3 Virus Virus merupakan salah satu jenis mikroorganisme parasit. Virus ini mempunyai ciri-ciri tidak dimiliki oleh organisme lain. Virus hanya dapat berkembang biak di sel-sel hidup lain (sifat virus parasit obligat) karenanya, vius dapat dibiakkan pada telur ayam yang berisi embrio hidup. Untuk bereproduksi virus hanya memerlukan asam nukleat saja. Ciri lainnya, virus tidak dapat bergerak maupun melakukan aktivitas metabolisme sendiri. Selain itu irus tidak dapat membelah diri. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan. Morfologi virus 1. Virus berukuran aseluler (tidak mempunyai sel). 2. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri. 3. Virus hanya memiliki sala satu macam asam nukleat (RNA atau DNA). 4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi 5. Tubuh virus terdiri atas kepala, kulit(selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.

Anatomi virus 1. Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. 1. Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagianbagian yang disebut kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protenprotein monomer identik, yang masing-masing terdiri dari rantai polipeptida. 1. Isi tubuh

Isi tubuh yang disebut viorin adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut:

Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus radang mulut. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya paramixovirus. Virus yag isi tubuhnya tediri atas RNA, protein, dan banyak lipida, contohnya virus cacar.

1. Ekor Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.Pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid, disebutnukleokapsid.

Reproduksi virus Untuk berkembang biak virus memerlukan tempat atau lingkungan yang hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi.

Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik an secara lisogeni. Pada infeksi secara litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada infeksi secara lisogenik,virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintregasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembang biak virus pun ikut membelah. Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofag, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.

Perspektif Islam Keberadaan mikroorganisme merupakan bukti empiris (faktual) kebesaran Allah SWT sebagai Maha Pencipta. Berdasarkan Alquran tentang bukti-bukti kebesaran Allah SWT dalam kehidupan alam semesta seperti tersirat dalam surat AN NAHL ayat 13 dan surat THAAHAA ayat 6, yang berbunyi: Wamaadzaroalakum fil ardhi muhtalifan alwaa nuhu inna fii dzaalika la aayatal liqoumiyyadzakruuna

Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Lahumaafiisamaawaati wamaa fil ardhi wamaa baynahumaa wamaa tahtassaroo. Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang ada di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Q.S Al.Furqaan: 2 Alladzilahu mulkussamawati walardhi walam yattakhidz walladan walam yakullahu syarikun filmulki wakholaqo kullasyaiin faqoddarohutaqfdiron Yang kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu,dan Dia menetapkan ukuranukurannya dengan serapi-rapinya. Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan funfsinya masing-masing dalam hidup. PENUTUP Kesimpulan Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Macam dari mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri, jamur, dan virus. Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Secara morfologi bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang, dan spiral, sedangkan secara anatomi tubuh bakteri tersusun atas flagela, dinding sel, membran sel,

mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora. Jamur tidak dapat hidup secara autotrof,melainkan harus hidup secara heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada dilingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit. Akan tetapi ada pula jamur yang hidup secara parasit. Jamur tidak memiliki klorofil, sel pada jamur ada yang uniseluler,ada pula yang mutiseluler. Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin. Jamur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel membentuk benang seperti kapas, yang disebu benang hifa. Hifa ada yang berfungsi sebagai pembentuk alat reproduksi. Misalnya, hifa yang tumbuh menjulang ke atas menjadi sporangiofor yang artinya pembawa sporangium. Sporangium artinya kotak spora. Didalam sporangium terisi spora. Ada pula hifa yang tumbuh menjadi konidiofor yang artinya pembawa konidia, yang dapat menghasilkan konidium. Kumpulan hifa membentuk jaringan benang yang dikenal sebagai miselium. Virus merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang berukuran sangat kecil bahkan lebih kecil dari bakteri. Tubuh virus terbagi atas kepala, kapsid, dan isi tubuh, dan ekor. DAFTAR PUSTAKA Coyne, Mark S. 1999. Soil Microbiology: An Exploratory Approach. Delmar Publisher, USA. Pelczar, Michael J. 1999. Microbiology. McGRAW-HILL INTERNATIONAL EDITIONS, USA. Syamsuri, Istamar. 2004. BIOLOGI untuk SMA kelas X. Erlangga, Jakarta. Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM PRESS, Malang. Winarni, Endang Widi. 2007. Biologi 3. Esis, Jakarta.

You might also like