Professional Documents
Culture Documents
Suatu model struktur portal dari profil baja IWF 300x200, mempunyai konfigurasi dan pembebanan, seperti pada Gambar 1. P q q P q
500 cm
600 cm
300 cm
600 cm
Pembebanan Pada Struktur : Di atas bentang-bentang dari balok bekerja beban terbagi merata q = 20 kg/cm yang berbentuk trapesium dan segitiga, serta beban terpusat P = 4000 kg. Beban beban ini belum termasuk berat sendiri dari profil baja. Karakteristik Bahan Baja : Berat jenis Modulus elastisitas Angka Poisson Mutu baja profil Karakteristik Penampang : = = = = 7850 kg/m3 = 0,00785 kg/cm3 2100000 kg/cm2 0,3 BJ.37, dengan tegangan leleh : fy = 2400 kg/cm2 Profil IWF 300x200 Tinggi profil Lebar profil Tebal sayap Tebal badan
= = = =
30 cm 20 cm 1,2 cm 0,8 cm
Analisis Struktur : - Tentukan gaya-gaya dalam elemen ( momen lentur, gaya geser / lintang , dan gaya normal ) Tentukan reaksi-reaksi tumpuan. Desain Struktur : Periksa kekuatan dari profil baja IWF yang digunakan
KSAKS / SAP2000 : Analisis Dan Desain Portal Baja
Untuk menampilkan nomor joint dan nomor elemen dari struktur dilakukan sbb :
Dari menu View, klik Set Element untuk menampilkan kotak Set Element Klik Labels pada kotak Joint, dan klik Labels pada kotak Frames, kemudian klik OK. Untuk menampilkan sumbu lokal dari elemen dilakukan sbb. :
Dari menu View, klik Set Element untuk menampilkan kotak Set Element Klik Local Axes pada kotak Frames, kemudian klik OK. Karena bentang dari balok tengah adalah 300 cm, maka perlu diadakan perubahan konfigurasi dari struktur untuk mendapatkan bentuk sesuai yang direncanakan.
KSAKS / SAP2000 : Analisis Dan Desain Portal Baja
Perubahan bentuk dari struktur dilakukan dengan cara merubah letak koordinat dari beberapa joint, dan menghapus beberapa kolom struktur. Joint yang akan dirubah koordinatnya adalah joint 5, 6, 7, dan 8. Perubahan koordinat joint dilakukan sbb. :
Pada joint 5, klik kanan untuk menampilkan kotak Joint Information. Pada kotak Identification and Location, rubah koordinat dari joint 5 menjadi X=0,
Pada joint 6, klik kanan untuk menampilkan kotak Joint Information. Pada kotak Identification and Location, rubah koordinat dari joint 6 menjadi X=0,
Pada joint 7, klik kanan untuk menampilkan kotak Joint Information. Pada kotak Identification and Location, rubah koordinat dari joint 7 menjadi
Pada joint 8, klik kanan untuk menampilkan kotak Joint Information. Pada kotak Identification and Location, rubah koordinat dari joint 8 menjadi
=0 = 0.00785 3
Modulus of Elasticity Poisson Ratio Coeff of Thermal Expansion Steel yield stress, fy Klik OK.
= = = =
Section Name : FSEC2 Dimension : - Outside height ( t3 ) : - Top flange width ( t2 ) : - Top flange thickness ( tf ) : - Web thickness ( tw ) : - Top flange thickness ( tf ) : - Bottom flange width ( t2b ) : - Top flange thickness ( tfb ) Material : STEEL Klik OK.
= = = = = = =
B. Beban Segitiga Klik elemen yang akan dibebani beban segitiga ( elemen 6 ). Pilih menu Assign, kemudian Frame Static Load, dan Trapezoidal. Pada kotak Trapezoidal Uniform Span Loads, masukkan data beban sbb. :
KSAKS / SAP2000 : Analisis Dan Desain Portal Baja
Load Case Name Load Type and Direction Direction Distance Distance Distance Distance Klik OK. 1 2 3 4 = = = = 0 0.5 1 1 Load Load Load Load 1 2 3 4
C. Beban Terpusat Klik joint-joint yang akan dibebani beban terpusat ( joint 4 dan 6 ). Pilih menu Assign, kemudian Joint Static Load, Pada kotak Joint Forces, masukkan data beban sbb. : Load Case Name Options Force Global Z Klik OK. : LOAD1 : Add to existing loads : -4000
D. Berat Sendiri Profil Agar berat sendiri dari profil baja diperhitungkan di dalam analisis struktur, maka perlu didefinisikan besarnya faktor beban untuk berat sendiri profil ( self weight multiplier ) sbb. :
KSAKS / SAP2000 : Analisis Dan Desain Portal Baja
Dari menu Define, klik Static Load Case Pada kotak Define Static Load Case Name, ketikan data : Load Type Self Weight Multiplier Klik OK. : LOAD1 : DEAD :1
Dari menu Display, klik Show Loads, kemudian klik Frame Pada kotak Show Frame Loads, klik Show Loading Value, kemudian klik OK.
Dari menu Display, klik Show Deformed Shape Pada kotak Deformed Shape, ketikkan data-data : Load Scaling Option Klik OK. : : : : LOAD1 Load Case Auto Wire Shadow Cubic Curve
Untuk menampilkan diagram momen lentur ( Moment 3-3 ), gaya lintang / geser ( Shear 2-2 ), atau gaya normal ( Axial Force ), dilakukan sbb. :
Dari menu Display, klik Show Element Forces / Stresses, kemudian klik Frames Pada kotak Member Force Diagram for Frame, ketikkan data-data : Load Component Scaling : : : : : LOAD1 Load Case Moment 3-3 ( untuk menampilkan momen lentur ) Shear 2-2 ( untuk menampilkan gaya lintang ) Axial Force ( untuk menampilkan gaya normal ) Auto
Pilih Fill Diagram untuk menampilkan diagram momen lentur, gaya geser, atau
gaya normal, atau pilih Show Values on Diagram untuk menampilkan harga-harga dari momen lentur, gaya geser, atau gaya normal pada diagram. Klik OK.
Gambar 9. Deformasi Struktur , Diagram Momen Lentur, Gaya Lintang , dan Gaya Normal
Pilih menu Design, kemudian klik Steel Design Pilih menu Options, klik Preference, kemudian klik Steel. Pada Steel Design Code, pilih AISC-ASD89, kemudian klik OK. Pilih menu Design, kemudian klik Select Design Combos Pada Design Load Combinations Selection, pilih DSTL1 pada kotak Design Combos ( DSTL1 merupakan kombinasi pembebanan yang dipilih untuk perhitungan desain struktur baja ) Jika pada kotak Design Combos, terdapat kombinasi pembebanan selain DSTL1, misalnya DSTL2, maka DSTL2 harus dipindah pada kotak List of Combos, agar DSTL2 tidak ikut diperhitunglan di dalam proses desain. Untuk memindahkan DSTL2 pada kotak List of Combos, dilakukan dengan cara : pilih DSTL2, klik Remove , kemudian klik OK. Pilih menu Design, kemudian klik Start Design / Check of Structure
Hasil desain dari elemen-elemen struktur baja yang berupa nilai Rasio Tegangan ( Stress Ratio ) dapat langsung ditampilkan di layar monitor. Rasio Tegangan adalah perbandingan antara tegangan yang terjadi pada elemen akibat pembebanan pada struktur, dengan tegangan yang dijinkan dari bahan yang digunakan. Suatu elemen struktur baja dinyatakan kuat, jika mempunyai harga Rasio Tegangan 1 ( tegangan yang terjadi pada elemen, lebih kecil dari tegangan yang diijinkan ). Suatu elemen struktur baja diinyatakan tidak kuat, jika mempunyai harga Rasio Tegangan > 1 ( tegangan yang terjadi pada elemen, lebih besar dari tegangan yang diijinkan ). Rasio Tegangan pada elemen-elemen portal baja yang didapat dari prosedur desain dengan Metode Tegangan Ijin ( ASD ) , diperlihatkan pada Gambar 11.
KSAKS / SAP2000 : Analisis Dan Desain Portal Baja
10
Output
for Printing Tables. Pada kotak File Name, ketikan nama file misal DESAIN, kemudian klik Save.
Untuk menampilkan file DESAIN, dilakukan sbb. :
Pilih menu File, kemudian pilih Display Input / Output Text Files untuk Pada Files of type, pilih All Files (*.*) Pada File Name, ketikan DESAIN, kemudian klik Open.
11
Tampilan dari hasil desain struktur yang tersimpan pada file DESAIN sbb. :
M A T E R I A L
MAT LABEL STEEL
P R O P E R T Y
POISSON'S RATIO 0.300
D A T A
MASS PER UNIT VOL 0.000
M A T E R I A L
MAT LABEL STEEL DESIGN CODE
D E S I G N
STEEL FY S 2400.000
D A T A
CONCRETE FC REBAR FY CONCRETE FCS REBAR FYS
F R A M E
SECTION LABEL FSEC1 FSEC2
S E C T I O N
MAT LABEL STEEL STEEL SECTION TYPE
P R O P E R T Y
DEPTH FLANGE WIDTH TOP 30.000 20.000
D A T A
WEB THICK 0.000 0.800 FLANGE WIDTH BOTTOM 0.000 20.000 FLANGE THICK BOTTOM 0.000 1.200
50.000 30.000
F R A M E
SECTION LABEL FSEC1 FSEC2
S E C T I O N
AREA TORSIONAL INERTIA
P R O P E R T Y
D A T A
A2 1250.000 24.000 SHEAR AREAS A3 1250.000 40.000
F R A M E
SECTION LABEL FSEC1 FSEC2
S E C T I O N
SECTION MODULII S33 S22 12500.000 757.379 7500.000 160.118
P R O P E R T Y
D A T A
RADII OF GYRATION R33 R22 14.434 12.732 8.660 4.780
L O A D
COMBO DSTL1
C O M B I N A T I O N
TYPE ADD CASE LOAD1 FACTOR 1.0000
M U L T I P L I E R S
TYPE STATIC(DEAD) TITLE DSTL1
STEEL
STRESS
CHECK
ELEMENT
FRAMING TYPE MOMENT MOMENT MOMENT
INFORMATION (AISC-ASD89)
LLRF L_ratio L_ratio FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 K MAJOR 1.223 1.223 1.000 K MINOR 1.000 1.000 1.000
FRAME ID 2 3 5
12
6 7
FSEC2 FSEC2
MOMENT MOMENT
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
S T E E L
FRAME RATIO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 7 5 6 2 3 SECTION ID ID
S T R E S S
C H E C K
O U T P U T
(AISC-ASD89)
/----------MOMENT INTERACTION CHECK---------//----SHEAR22---//----SHEAR33---/ COMBO RATIO = AXL + B33 + B22 COMBO RATIO COMBO DSTL1 DSTL1 DSTL1 (C) (C) (C) (T) (C) 0.416 0.415 0.575 0.324 0.575 = 0.187 + 0.229 + 0.000 = 0.187 + 0.228 + 0.000 DSTL1 DSTL1 DSTL1 = 0.000 + 0.575 + 0.000 = 0.008 + 0.316 + 0.000 DSTL1 DSTL1 = 0.000 + 0.575 + 0.000 0.248 DSTL1 DSTL1 0.248 0.069 DSTL1 DSTL1 DSTL1 0.036 0.036 DSTL1 DSTL1
13
14