You are on page 1of 17

Psikologi Sosial Menurut Erik H Erikson

Kelompok

Psikologi berasal dari perkataan yunani psyche yang artinya jiwa,dan logos yang artinya ilmu pengetahuan.jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa ,baik mengenai macam-macam gejalanya ,prosesnya,maupun latar belakangnya

Psikososial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kondisi sosial seseorang dengan kesehatan mental/emosionalnya. Dari katanya, istilah psikososial melibatkan aspek psikologis dan sosial.

Jika Anda ingin tahu apakah Anda termasuk orang yang memiliki kondisi psikososial yang baik (sehat), lihat beberapa tanda berikut ini: 1. Memiliki perasaan yang baik (positif) terhadap diri sendiri 2. Merasa nyaman berada di sekitar orang lain 3. Mampu mengendalikan ketegangan dan kecemasan

4. Mampu menjaga pandangan atau pikiran positifnya dalam hidup 5. Memiliki rasa syukur terhadap apa yang dimiliki dalam hidup, bahkan untuk hal sederhana sekalipun 6. Mampu menghormati dan menghargai alam dan lingkungan sosialnya

Istilah psikososial pertama kali digunakan oleh Erik Erikson, seorang psikolog yang meneliti tentang tahapan perkembangan emosional manusia. Teori Erik Erikson mengenai perkembangan psikososial merupakan teori terkenal mengenai kepribadian dalam ilmu psikologi.

Apakah itu Perkembangan Psikososial?


Menurut Erikson, perkembangan kepribadian seseorang berasal dari pengalaman sosial sepanjang hidupnya sehingga disebut sebagai perkembangan psikososial. Perkembangan ini sangat besar mempengaruhi kualitas ego seseorang secara sadar.

Ada 8 tahap perkembangan psikososial dalam teori yang didefinisikan oleh Erikson, sebagai berikut: 1. Harapan : Kepercayaan vs Rasa Tidak Percaya Diri (0 18 Bulan) Tahap ini adalah tahapan dasar dari kehidupan awal manusia. Pada usia ini, bayi merasakan dunia melalui mulut, mata, telinga, dan sentuhan.

2. Keinginan : Kemandirian vs Rasa Ragu dan Malu (8 Bulan 3 Tahun) Tahap ini anak mengembangkan perasaannya yang kuat akan kontrol terhadap konsentrasinya. Dengan adanya pembelajaran untuk mengontrol fungsi tubuhnya sendiri menimbulkan perasaan bebas sekaligus terkontrol.

3. Tujuan : Inisiatif vs Rasa Bersalah (3 6 Tahun) Pencapaian dari tahap ini adalah perasaan saat mencapai tujuannya. Penguasaan anak yang baik terhadap apa yang ia lakukan akan mempengaruhi kemampuan bahasa dan fantasinya untuk mengeksplorasi obyek.

4. Persaingan : Ketekunan vs Rasa Rendah Diri (6 12 Tahun) Tahap ini meliputi tahun-tahun pertama sekolah. Melalui interaksi sosial dengan orang lain, anak-anak mulai mengembangkan rasa bangga akan prestasi yang diraihnya dan akan kemampuannya bersaing dengan teman yang lain.

5. Ketelitian : Identitas vs Rasa Binggung (12 19 Tahun) Mereka yang mendapatkan dorongan yang kuat dan positif akan membangun karakter diri yang kuat dan memiliki keyakinan bahwa mereka bisa. Rasa binggung hanya akan terjadi bila anak tidak dibimbing untuk memahami apa yang tidak mereka pahami.

6. Cinta : Keintiman vs Isolasi (19 40 Tahun) Tahap ini mencakup awal masa dewasa dimana orang-orang mulai peduli akan kapasitas kebutuhan untuk mencintai Sangatlah penting dalam usia ini untuk mengembangkan komitmen hubungan dengan orang lain yang dipercaya untuk saling berbagi hampir sebagian hidupnya.

7. Perhatian : Aktifitas Umum vs Tekanan (40 65 Tahun) Selama masa dewasa ini, orang-orang terus membangun kehidupannya dan fokus terhadap perkembangan karir dan keluarga. Di sini orang-orang akan mempertimbangkan tentang kontribusi yang telah ia lakukan selama hidupnya.

8. Kebijaksanaan : Integritas Ego vs Keputusasaan (65 Tahun Ke Atas) Tahap ini merupakan tahapan usia bagi orang-orang yang mencoba untuk merefleksikan dirinya kembali. Mereka yang tidak berhasil pada tahap ini merasa bahwa kehidupan mereka telah terbuang percuma Mereka yang merasa bangga akan segala yang telah dilakukan beserta dengan prestasi yang dibuat, maka mereka akan mencapai kebijaksanaan bahkan ketika mendekati kematian.

You might also like