You are on page 1of 8

Alat ukur sudut

Merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu sudut. Sudut dapat diartikan sebagai harga besar kecilnya pembukaan antara dua garis (lurus) yang bertemu pada suatu titik. Satu derajat (1) adalah sudut bagian dari lingkaran sempurna. Sebagaimana dengan pengukuran linier, maka pengukuran sudut dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu, cara langsung dan cara tak langsung. Beberapa jenis alat ukur sudut yang akan dibahas adalah: Alat ukur sudut langsung Busur baja Busur baja merupakan alat ukur sudut yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukurnya. Busur baja ini hanya mempunyai ketelitian sampai 1. Piringan skala setengah lingkaran diberi skala sudut dari 0 sampai 180 secara bolak balik. Untuk mengukur sudut-sudut yang kecil, maka dalam menggunakan busur baja ini dapat dibantu dengan penyiku.

Busur baja protractor

contoh-contoh penggunaannya. Mengukur sudut benda ukur.

Busur bilah (bevel protractor) untuk pengukuran sudut antara dua permukaan benda ukur dengan kecermatan lebih kecil dari pada satu derajat maka dapat digunakan busur bilah. Konstruksi busur bilah ini hampir sama dengan busur baja.

Bagian-bagian dari busur bilah Cara Membaca Skala Ukur Busur Bilah Prinsip pembacaannya sebetulnya tidak jauh berbeda dengan prinsip pembacaan mistar ingsut, hanya skala utama satuannya dalam derajat sedangkan skala nonius dalam menit. Yang harus diperhatikan adalah pembacaan skala nonius harus searah dengan arah pembacaan skala utama. Jadi, harus dilihat ke mana arah bergesernya garis skala nol dari nonius terhadap garis skala utama.

Cara pembacaan busur bilah

Profil proyektor Proyektor bentuk merupakan alat ukur yang prinsip kerjanyamenggunakan sistem optis dan mekanis. Sistem optis digunakan untuk memperbesar bayangan dari benda ukur. Sedang sistem mekanis digunakan pada sistem pengubah mikrometernya. Bayangan benda ukur bisa dilihat pada layar dan hasil pengukuran (besarnya dimensi benda ukur) bisa dilihat pada skala mikrometer atau skala sudut. Dengan demikian, proyektor bentuk ini bisa digunakan untuk mengukur bentuk, mengukur panjang dan mengukur sudut. Setelah bayangan difokuskan (diperjelas garis tepinya) dengan cara mengatur letak benda ukur di depan lensa kondensor dari profil proyektor, maka sudut dari kedua tepi bayangan yang akan ditentukan besarnya dapat diukur dengan salah satu dari dua cara berikut: Cara pertama, dengan menggunakan garis silang dan skala piringan. Salah satu garis silang pada kaca buram dibuat berimpit dengan salah satu tepi bayangan, dengan cara menggerakan meja (pada mana benda ukur diletakan) ke kiri atau ke kanan dan atau ke atas atau ke samping dan memutar piringan kaca buram (garis silang). Setelah garis berimpit pada tepi bayangan, kemiringan garis silang dibaca pada skala piringan dengan bantuan skala nonius. Kemudian, proses diulang sampai garis bersangkutan berimpit dengan tepi bayangan yang lain. Pembacaan skala piringan dilakukan lagi. Dengan demikian sudut yang dicari adalah merupakan selisih dari pembacaan pertama dan yang kedua. Cara ini sering dilakukan karena mudah dilakukannya. Cara kedua, dengan menggunakan gambar dari beberapa sudut. Suatu pola transparan berupa kumpulanbeberapa sudut dengan harga tertentu dapat dipasang pada kaca buram. Besar sudut objek ukur (kedua tepi bayang) dapat ditentukan dengan membandingkan dengan gambar sudut tersebut sampai ditemukan sudut yang paling cocok. Cara ini sering digunakan untuk memeriksa toleransi sudut.

Berikut adalah contoh pemakaian Profil proyektor

Clinometer

Klinometer adalah alat ukur sudut yang berfungsi untuk mengukur sudut kemiringan sehubungan dengan level gravitasi. Klinometer dapat digunakan dimana saja untuk mengukur sudut permukaan berkenaan dengan gravitasi atau permukaan lain yang perlu diukur.

Pada klinometer elektronik berbentuk persegi panjang, sudut antar sisi 90. Dengan berbagai pembacaan minimal 45, bentuk ini memungkinkan pengukuran hingga 360 penuh. Floating nol dapat diatur dimana saja dan resolusi yang dapat dicapai 0,01 . Beberapa model akan mengkonversi pembacaan untuk inci per kaki,% grade, atau milimeter per meter (mm m ).
-1

Alat ukur sudut tak langsung Pelingkup Sudut Konstruksi dari pelingkup sudut terdiri dari beberapa bilah yang disusun sedemikian rupa sehingga dalam penggunaannya dapat disesuaikan dengan bentuk dari benda ukur. Pengukuran sudut dengan pelingkup sudut tidak bisa diketahui secara langsung besarya sudut yang diukur, melainkan harus dicek dulu dengan busur baja atau busur bilah. Oleh karena itu, sebelum dicek dengan busur baja atau busur bilah maka kedudukan dari masing-masing bila dari pelingkup sudut harus dikeraskan/dikunci dulu dengan penguncinya agar posisinya tidakberubah waktu diambil dari benda ukur. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pengukuran sudut.

Pelingkup Sudut

Blok ukur sudut (angle gauge blocks) Blok ukur sudut merupakan alat ukur yang sederhana, murah dan tahan lama. Dapat digunakan untuk mengukur dan menseting (posisi ragum pada meja mesin, posisi benda kerja pada ragum) sebelum operasi pemesinan dilakukan.

blok sudut ini disusun dalam satu kotak yang terdiri dari beberapa blok sudut dengan tingkat perbedaan sudut yang bermacammacam. Dengan demikian kita dapat menyusun bermacam-macam susunan blok sudut dengan variasi yang bermacam-macam pula. Yang banyak terdapat adalah blok ukur yang dalam satu set terdiri 15 blok rinciannya adalah sebagai berikut:

Berikut ini sebuah contoh penyusunan blok sudut dan cara mengecek benda ukur dengan blok sudut yang sudah disusun. Misalnyaakan membentuk sudut 360 23 5 . Contoh susunannya lihat Gambar 3.8. di bawah ini:

Alat ukur sinus

Batang sinus adalah alat ukur sudut yang digunakan untuk mengukur dengan hasil yang akurat suatu sudut atau posisi benda kerja pada mesin sebelum dilakukan proses pemesinan. Alat ini dibentuk dari 2 batang silindris dengan diameter yang sama dan balok baja yang presisi dan dikeraskan. Posisi dua batang tersebut betul-betul sejajar dan memiliki jarak yang akurat terhadap permukaan balok. . Jarak antara senter dari kedua rol tersebut bermacam-macam, ada yang 100 mm, ada pula yang berjarak 300 mm. Jarak inilah yang digunakan sebagai dasar perhitungan dalam menggunakan batang sinus. Dalam penggunaannya, biasanya harus dilengkapi/dibantu dengan jam ukur dan blok ukur. Jam ukur digunakan untuk mengecek kedataran permukaan benda ukur, sedangkan blok ukur digunakan untuk sebagai landasan guna membuat permukaan benda ukur menjadi data sejajar dengan meja tempat pengukuran

rumus sinus sebagai berikut :

Angle dekkor Merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip optik. Pada Angle dekkor terdapat skala kecil pada lensa objektif. Dalam posisi normal skala ini berada di luar pandangan lensa mikroskop mata. Skala tersebut diproyeksikan sebagai sinar sejajar oleh lensa collimating. Setelah tercermin (terpantul) dari benda ukur akan kembali fokus oleh lensa dalam pandangan bidang lensa mikroskop mata. Cerminan (pantulan) tersebut melewati (mengenai) skala datum yang berada ditengah layar Jadi dua skala tersebut berpotongan 90 derajat di posisi ini. Perubahan posisi sudut dari reflektor /benda ukur dalam dua bidang ditunjukkan oleh perubahan titik persimpangan dari dua skala tersebut.

Pemakaian : Alat ini digunakan dengan cara membandingkan benda ukur dengan benda standar. Benda standar diletakan di bawah kolimator dan kedudukan angle dekkor diatur sampai terlihat bayangan skala pantul (garis skala tetap sebagai garis indeks) dan juga hargaskala tetap (garis skala pantul sebagai garis indeks). Bila perlu benda standar sedikit diputar atau digerakan supaya penunjukan ke dua harga tersebut bulat atau saling menyilang pada garis skala. Lalu benda standar tersebut digantikan dengan benda ukur dengan posisi angle dekkor tidak boleh berubah. Lalu atur benda ukur sampai terlihat skala pantul bergerak menyilang terhadap skala tetap.

You might also like