You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Konsep diri belum ada sejak lahir, berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Perkembangan konsep diri terpacu cepat dengan perkembangan bicara. Nama dan panggilan anak merupakan aspek bahasa yang utama dalam membantu perkembangan identitas, dengan memanggil namanya, anak mengartikan dirinya istimewa, unik dan mandiri. Keluarga mempunyai peran yang penting dalam membantu perkembangan-perkembangan konsep diri terutama pada pengalaman kanak-kanak. individu dengan konsep diri positif dapat berfungsi efektif (interpersonal, intelektual). Dan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu yang maladaptif. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa sebeberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Gangguan harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri dan merasa gagal mencapai keinginan. Harga diri rendah dapat terjadi secara situsional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba misalnya hasil operasi, kecelakaan, dicerai suami dan putus sekolah. Dan dapat terjadi secara kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri yang telah berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien dengan harga diri rendah kronik mempunyai cara berfikir yang negatif. Harga diri rendah sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang misalnya : mengkritik diri sendiri dan orang lain, merasa bersalah, perasaan tidak mampu, menarik diri secara sosial dan khawatir.

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Menurut Townsend harga diri rendah merupakan evaluasi diri Dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negataif baik langsung maupun tidak langsung. Pendapat senada dikemukakan oleh Carpenito, L.J (1998 : 352) bahwa harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negative mengenai diri maupun kemampuan diri. Dari pendapat pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan negative terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan gagal mencapai tujuan yang di ekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis atau menahun.

b. Penyebab Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang tiadak efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurang system pendukung, kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik negative disfungsi system keluarga sesta terfiksasi pada tahap perkembangan awal (Towsand, M.C). Menurut Carpenito, L.J koping individu tidak efektif adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami atau beresiko mengalami suatu ketidak mampuan dalam menangani stresos internal atau lingkungan dengan adekuat karena ketidak adekuatan sumber-sumber (fisik, psikologis, perilaku atau kognitif). Sedangkan menurut Towsand, M.C koping individu tidak efektif merupakan kelainan perilaku adaptif dan kemampuan memecahkan masalah seorang dalam memenuhi tuntutan kehidupan dan peran. Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil suatu kesimpulan, individu yang mempunyai koping tidak efektif akan menunjukan ketidak mampuan dalam menyesuaikan diri atau tidak dapat memecahkan masalah terhadap tuntutan hidup serta peran yang dihadapi.

c. Tanda dan Gejala Menurut Carpenito, L.J (1998 : 352); Keliat, B.A (1994 : 20); perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah antara lain : Data Subyaktif : 1. Mengkritik diri sendiri atau orang lain

2. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih lebihan 3. Perasaan tidak mampu

4. Rasa bersalah 5. 6. Sikap negatif pada diri sendiri Sikap pesimis pada kehidupan

7. Keluhan sakit fisik 8. Pandangan hidup yang terpolarisasi 9. 10. Menolak kemampuan diri sendiri Pengurangan diri semdiri atau mengejek diri sendiri

11. Perasaan cemas atau takut 12. Merasionalisasikan penolakan menjauh dari umpan balik positif

13. Mengungkapkan kegagalan pribadi 14. Ketidak mampuan menentukan tujuan Data Obyektif : 1. Produktivitas menurun

2. Perilaku distruktif pada diri sendiri 3. Perilaku distruktif pada orangh lain

4. Penyalah gunaan zat 5. 6. Menarik diri dari hubungan sosial Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah

7. Munjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan) 8. Tampak mudah tersinggung atau mudah marah

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negative terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional (trauma) atau kronis (negatif self evaluasi yang telah berlangsung lama). Dan dapat di ekspresikan secara langsung atau tidak langsung (nyata atau tidak nyata). Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal.

b. Saran Berikan penjelasan yang jelas kepada pasien dan tentang penyakitnya. Penatalaksanaan yang efektif dan efisien pada pasien untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mencegah terjadinya komplikasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Maramis, W.F, Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press: Surabaya. 1994 2. Wong L. Donna, Essentials of Pediatric Nursing, 4th, Mosby Year Book, Toronto.2003 3. Stuart, GW dan Sundeen, S.J, Buku Saku Keperawatan Jiwa, edisi 3, Penerbit : Buku Kedokteran EGC : Jakarta.1998 4. Townsend C. Mary, Diagnosa Keperawatan Psikiatri, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran, EGC ; Jakarta. 1998

You might also like