You are on page 1of 17

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pada dasarnya, penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan

konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya, sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, sebab masyarakat terbentuk karena adanya penduduk. Begitupun hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya dapat lahir,

tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat. Begitupun sebaliknya, tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Karena atas dasar itulah, sehingga dalam makalah ini akan dibahas mengenai penduduk, masyarakat, dan kebudayaan, serta hubungan antara ketiganya. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 3. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini yaitu, dapat mendeskripsikan tentang penduduk, masyarakat, dan kebudayaan. Serta mengetahui hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan. Jelaskan yang dimaksud dengan penduduk? Jelaskan yang dimaksud dengan masyarakat? Jelaskan yang dimaksud dengan kebudayaan? Bagaimana hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan?

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

BAB II PEMBAHASAN
1. Penduduk a. Pengertian penduduk Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Namun penduduk yang dimaksud dalam makalah ini yaitu orang-orang yang mendiami wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah dapat didefinisikan menjadi dua, yaitu: o Orang yang tinggal di daerah tersebut o Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. b. Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktuwaktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan per waktu unit untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk khususnya juga berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia pada umumnya. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek-aspek sosial budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, mengakibatkan bertambahnya sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu fertilitas (kelahiran) dan mortalitas (kematian). Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Sedangkan mortalitas yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk. c. Penyebaran penduduk Penyebaran penduduk dapat diartikan pindahnya penduduk dari suatu tempat ke tempat lain oleh apapun sebabnya, yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan penduduk. Prosesnya dengan imigrasi atau emigrasi dan transmigrasi. Perpindahan penduduk atau migrasi selalu membawa hal-hal yang penting terhadap ciri atau karakteristik penduduk suatu negara, secara terus menerus terjadi dengan teratur, intensitasnya bervariasi serta di tiap bagian di dunia berbeda. Penyebaran penduduk juga tidak terlepas dari konsep tentang kemajuan masyarakat atau kemajuan kebudayaan manusia yang dengan lambat berkembang dari bentuk-bentuk bersahaja ke bentuk-bentuk yang kompleks. Mulai dari tingkat masyarakat berburu atau tingkat liar (savage), tingkat beternak atau tingkat barbar (barbarism), dan tingat pertanian ketika berkembang peradaban (civilization). Dengan

perkembangan kebudayaan ini, otomatis akan terjadi penyebaran penduduk yang erat hubungannya dengan faktor ekologis. Bilamana menemukan daerah subur, di situ peradaban akan berkembang dan penduduk menetap. Ada dua faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor). Faktor dorong dapat disebabkan oleh alasan ekonomi, alasan politis. Sedangkan faktor penarik sifatnya umum, propaganda suatu negara untuk menarik para imigran. Ahli lain berpendapat bahwa yang menjadi alasan migrasi bersumber dari wilayah emigrasi, wilayah imigarsi, adanya rintangan

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

antara wilayah imigrasi dan emigrasi, serta alasan perseorangan. Selanjutnya Petersen mengemukakan adanya migrasi primitif, penyebaran yang tidak tentu seperti mencari makan (food-gathering), dan berburu (barbar), berkelana (wandering), dan berkelompok menjalajahi suatu wilayah (ranging). Semua migrasi ini disebabkan oleh dorongan ekologis, sebagai hubungan antara alam dengan manusia. d. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025. Walaupun demikian pertumbuhan rata-rata pertahun penduduk Indonesia selama periode 2000-2025 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000 , penduduk indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-2005 dan 20202025 turun menjadi 1,34 persen dan 0.92 persen per tahun. Turunnya laju pertumbuhan ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat dari pada penurunan karena kematian. Crude Birth rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi, sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap besar 7 per 1000 penduduk dalam kurung waktu yang sama. 2. Masyarakat a. Pengertian masyarakat Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, yang berasal dari kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul. Istilah sosiologisnya disebut berinteraksi. Masyarakat merupakan suatu sistem sosial atau kesatuan hidup yang mempunyai banyak faktor dalam pembentukannya, sehingga banyak definisi dikemukakan para ahli diantaranya sebagai berikut:

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

Selo Sumardjan seorang sosiolog mengemukakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

menghasilkan kebudayaan. Koetjaraningrat mendefinisikan masyarakat sebagai kesatuan hidup manusia berinteraksi menurut adat istiadat tertentu bersifat kontinu, terikat rasa identitas yang sama. Ralph Linton mengetengahkan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam hidup bersama dan menjadi sebagai satu kesatuan. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat dideskripsikan bahwa ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut: 1) Manusia hidup bersama 2) Bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama 3) Setiap anggotanya menyadari dirinya sebagai satu kesatuan 4) Bersama-sama membangun suatu kebudayaan yang menjadi pedoman dalam hidup bersama b. Kaidah-kaidah dalam masyarakat Ada beberapa kaidah-kaidah yang mengatur masyarakat

bertingkah laku, yaitu sebagai berikut: Interaksi sosial. Di dalam suatu masyarakat pasti terjadi interaksi. Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial ialah imitasi,

sugesti, dan simpatik. Selain itu syarat-syarat terjadinya interaksi sosial ialah social contact (kontak sosial) dan social communication (komunikasi sosial). Bentuk-bentuk interaksi sosial yaitu

cooperation (kerja sama), competition (kompetisi), conflict (konflik), dan accomodation (akomodasi) serta kontak sosial antara sesama individu atau kelompok (Selo Soemardjan, 1974)

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

Pranata sosial Pranata sosial disebut juga social institution (lembaga

kemasyarakatan) yang berarti sistem tata kelakuan (diatur nilainilai dan norma sosial) berhubungan dengan aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleksitas kebutuhan hidup

bermasyarakat. Fungsi pranata sosial adalah sebagai pedoman bersikap dan berperilaku dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga keutuhan masyarakat dan sebagai pengendalian terhadap perilaku bermasyarakat. Menurut Selo Soemardjan, norma-norma pranata sosial meliputi tiga aspek, yaitu: 1) Usage (cara-cara), cara yang digunakan individu

berperilaku, misalnya cara makan, minum, berpakaian dan sebagainya. 2) Folkways (kebiasaan) misalnya memakai pakaian tertentu pada waktu tertentu, kebiasaan melakukan upacara. Kebiasaan seperti ini memiliki tingkatan hukum lebih tinggi dari pada usage. 3) Mores (kelakuan), perbuatan yang mengandung nilai-nilai moral, misalnya hormat kepada orang tua, sopan terhadap orang lain, dan sebagainya. Apabila norma ini dilanggar masyarakat. 4) Custom (adat istiadat), berisi aturan-aturan yang maka akan memperoleh celaan dari

membedakan hal yang dapat dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan. Misalnya, perzinaan, pencurian,

pemerkosaan, kalau adat hukuman dari masyarakat

ini dilanggar mendapat secara fisik, tingkatan

hukumnya paling tinggi karena termasuk hukum adat yang dianut masyarakat.

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

Ciri-ciri pranata menurut Koentjaningrat (1980) adalah: 1) Pola-pola pemikiran (gagasan) dan perilaku yang

diwujudkan dalam aktivitas beserta produknya. 2) Keberadaannya sulit berubah. 3) Memiliki tujuan tertentu. 4) Memiliki sarana dan prasarana 5) Memiliki lambang khas sesuai dengan tujuannya, yakni sejumlah aturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. c. Cara-cara terbentuknya masyarakat Masyarakat tidak terbentuk begitu saja secara spontanitas, tetapi masyarakat terbentuk dengan melalui berbagai proses yang panjang dan beberapa persyaratan. Menurut Phil Astrid Soesanto (1977), faktor persyaratan terbentuknya masyarakat, yaitu: 1) 2) 3) 4) Waktu dan zaman Sebab dan tujuan pembentukannya Sifat dari anggota-anggotanya Cara pembentukan kelompok (dengan paksaan, kebetulan, ataupun sukarela) Selanjutnya Bierens De Haan mengatakan bahwa suatu kelompok memperoleh bentuknya dari kesadaran akan keterikatan yang ada pada anggota-anggotanya. Berdasarkan pada pendapat terbentuknya

kelompok masyarakat yang dikutip di atas, maka diuraikan cara-cara terbentuknya masyarakat yang dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu: a) Masyarakat dapat terbentuk secara sengaja atau dipaksa. Misalnya suatu masyarakat atau negara yang sengaja dibentuk. Contoh lain misalnya transmigrasi dan masyarakat pengungsi terbentuk karena dipaksa.

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

b) Masyarakat terbentuk dengan sendirinya. Misalnya suku terasing, kelompok etnis dan sebagainya. c) Masyarakat dapat terbentuk karena adanya hubungan dengan lapangan usaha. Misalnya masyarakat tani, industri, dan nelayan. Menurut Phil Astrid Soesanto (1977), faktor-faktor yang

mempengaruhi terbentuknya masyarakat yaitu: Ada juga kesatuan sosial khusus lainnya yang terbentuk sebenarnya termasuk bagian dari masyarakat. Kelompok ini dapat dimasukkan ke dalam kategori peristilahan yang lazim disebut komunitas (community). Golongan pemuda yang mempunyai ciri-ciri ideal dengan vitalitas yang tinggi dan masih bebas dari beban keluarga. Komunitas yang terikat oleh sejumlah norma dan adat istiadat yang melakukan interaksi sosial antar sesama anggota. Misalnya sistem marga orang Batak dan Minangkabau serta masyarakat terasing lainnya. Kelompok masyarakat yang diberi predikat solidaritas sosialnya yang amat tinggi dapat dipersepsikan dan disadari oleh hubungan rasa kekeluargaan yang intim dan akrab. Ada juga perkumpulan yang bermotif ekonomi, misalnya perkumpulan simpan pinjam, koperasi, arisan, dan sebagainya. Komunitas yang menempati suatu wilayah tertentu dengan terikat oleh sistem adat dan pola hidup, seperti rural community dan urban community. d. Tujuan dan fungsi masyarakat Tujuan masyarakat 1) Untuk membangun rasa senasib dan sepenanggungan di antara mereka, khususnya manusia Indonesia, termasuk masyarakat pada umumnya yang mewujudkan rasa

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

persatuan

dengan

memelihara

kebinekaan

dalam

keanekaragaman dan kesatuan visi dan misi menuju integrasi nasional yang dicita-citakan secara ideal. 2) Agar tertanam rasa toleransi mereka, seseorang hanya mempunyai arti bilamana ia menjadi bagian dalam kelompok. 3) Timbulnya kesadaran diantara mereka untuk memelihara saling ketergantungan dan kepedulian sosial. Fungsi masyarakat 1) Fungsi pemeliharaan pola. Fungsi ini berkaitan dengan hubungan sebagai suatu sistem sosial dengan subsistem kultur. Fungsi ini mempertahankan prinsip masyarakat sambil menyediakan dasar berperilaku menuju realitas yang tinggi. 2) Fungsi integrasi. Fungsi ini mencakup koordinasi yang diperlukan antara unit-unit yang menjadi bagian dari suatu sistem sosial. Khususnya berkaitan dengan kontribusi unitunit organisasi dan berfungsi sebagai unit terhadap keseluruhan sistem. 3) Fungsi untuk pencapaian tujuan. Fungsi ini mengatur hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan subsistem kepribadian. 4) Fungsi adaptasi. Menyangkut hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dalam

masyarakat dengan melalui jaringan sistem sosial, subsistem organisme tindakan dengan alam psikoorganik. Fungsi ini menyangkut kemampuan anggota masyarakat mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, baik sesama manusia maupun lingkungan alam.

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

3. a.

Kebudayaan pengertian kebudayaan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuankemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah bendabenda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya polapola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. b. Unsur-unsur kebudayaan Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena

10

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu: 1) Sistem religi 2) Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial 3) Sistem pengetahuan 4) Sistem keanekaragaman bahasa 5) Sistem kesenian 6) Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi 7) Sistem peralatan hidup atau teknologi. c. Wujud dan komponen kebudayaan Wujud kebudayaan Menurut J. J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. 1) Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di dalam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. 2) Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola

11

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. 3) Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam

masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diiantara ketiga wujud kebudayaan. Komponen kebudayaan Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat

digolongkan atas dua komponen utama:

Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan

seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

d.

Transmisi, transformasi, dan inovasi kebudayaan 1) Transmisi kebudayaan Transmisi kebudayaan diartikan sebagai proses alih budaya yang tidak mengadakan perubahan budaya, melainkan bertujuan untuk melestarikan kebudayaan dari generasi tua kepada

12

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

generasi

muda

sebagai

penerusnya.

Koentjaningrat

mengklasifikasikan secara rinci tiga macam proses transmisi, yaitu: Internalisasi adalah proses yang dialami oleh seseorang yang belajar untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada dirinya dalam modus pembentukan

kepribadiannya berupa perasaan, hasrat, nafsu serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya. Proses ini disebut proses pembentukan kepribadian sosial atau kolektif. Sosialisasi kebudayaan adalah diartikan sebagai proses belajar mengenai pola-pola perilaku yang berkaitan dengan individu yang memiliki berbagai ragam

kedudukan dan peranan. Proses enkultrasi budaya. Proses ini menunjukkan anggota masyarakat mempelajari sistem norma dan aturan/adat istiadat yang ada di dalam masyarakat. 2) Transformasi kebudayaan Transformasi kebudayaan (alih budaya) berkaitan dengan faktorfaktor eksternal budaya, karena adanya dua kelompok yang bertemu (pihak A asing) dan (pihak B penerima), yang kemudian akan menyebabkan terjadinya pertemuan dua unsur budaya antara budaya masyarakat asing dengan budaya penerima. Proses ini kemudian menyebabkan adanya komunikasi dari luar masyarakat lain. Proses ini dapat dibedakan dengan jenis-jenis transformasi tersebut di bawah ini, antara lain: a. Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur budaya dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya penyebaran unsur budaya dari tempat ke tempat lain

13

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

karena adanya gerak antar ruang. Misalnya dari daerah A datang unsur budaya ke daerah B atau sebaliknya dengan membawa unsur budaya ke tempat bersangkutan menyebabkan adanya proses transformasi. b. Asimilasi kebudayaan adalah bila terjadi pertemuan antara dua unsur budaya yang berlainan, maka terjadi perubahan sifat-sifat khas dari unsur-unsur yang saling bertemu kemudian memunculkan bentuk baru yang bersifat kombinasi. c. Akulturasi kebudayaan adalah pertemuan antara dua unsur budaya yang berlainan, dan kemudian lambat laun unsur budaya yang berasal dari masyarakat lain dapat diterima tanpa menghilangkan unsur budaya aslinya. 3) Inovasi kebudayaan Faktor lain penyebab terjadinya perubahan kebudayaan adalah inovasi, yaitu inovasi sebagai suatu pembaharuan kebudayaan. Amin Yatno (1998) mengutip pendapat Koentjaningrat (1979), mengemukakan bahwa inovasi terjadi didahului oleh pertemuan. Ada disebut discovery atau invention. Discovery adalah hasil atau penemuan baru yang diperoleh secara kebetulan, sedangkan invention adalah penggunaan dari pada penemuan baru tersebut yang dilakukan secara teknik karena dianggap penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. 4. Hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu dengan yang lainya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh

14

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

peraturan-peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Dan masyarakat tersebutlah yang kemudian menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik yang didapat dari nenek moyang mereka, ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (masyarakat) tersebut. Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini disebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di daerah tersebut telah habis. Namun, seiring dengan berjalannya waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah dimana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan beternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam (bertani) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia, sehingga Indonesia disebut dengan negara agraris. Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.

15

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama menghasilkan kebudayaan. Sedangkan kebudayaan dapat diartikan segala hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Pada dasarnya, penduduk, masyarakat, dan kebudayaan

merupakan konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya, sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, sebab masyarakat terbentuk karena adanya penduduk. Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, kebudayaan hanya dapat lahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat.

Begitupun sebaliknya, tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penduduk,

masyarakat, dan kebudayaan sesungguhnya memiliki hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya. B. Saran Dapat dipahami bahwa penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan suatu materi yang penting untuk diketahui. Oleh karena itu, sebagai calon guru kelas sudah seyogyanya jika kita mempelajari dan lebih menguasai materi tentang penduduk, masyarakat, dan kebudayaan, karena ini merupakan bekal kita untuk menjadi seorang guru kelas, sehingga nantinya kita dapat menjadi guru yang profesional.

16

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

DAFTAR PUSTAKA
Agussalim, A.M. 2005. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Muhammad, Abdul Kadir. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Soelaeman, Munandar. 2005. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT Refika Aditama.

www.google.com

17

You might also like