You are on page 1of 14

PERSENTASE FISIKA RANGKAIAN HAMBATAN SERI-PARALEL TRANSFORMASI RANGKAIAN SEGITIGA KE RANGKAIAN BINTANG

o l e h ARINALHUSNA 13743/09 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

RANGKAIAN SERI DAN RANGKAIAN PARALEL

1. RANGKAIAN SERI
Sambungan seri/deret yaitu sambungan ujung kaki yang satu disambung dengan lain secara beruntun. Perhatikan gambar. Nilai hambatan total dari A ke B sama dengan jumlah nilai semua resistor disambungkan. Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik dari beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang lebih 20 lampu dalam rangkaian seri ). Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri. Sifat-sifat Rangkaian Seri Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.

Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama.
Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.

Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total
rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.

Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran
arus terhenti.

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-hari (di rumah) :

1) Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik &
lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).

2) Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih
memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.

3) Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol),
demikian juga kulkas. 4) Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.

Sambungan seri/deret yaitu sambungan ujung kaki yang satu Disambung dengan lain secara beruntun.

2. RANGKAIAN PARALEL
Sambungan Parelel/ Jajar yaitu sambungan ujung kaki satu sama lain disambung dengan lainnya saling disatukan. Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara paralel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain. Sifat-sifat Rangkaian Paralel Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.

Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus


masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.

Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total


rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.) Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut. Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari (di rumah) : 1) Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel. 2) Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

Sambungan Parelel/ Jajar yaitu sambungan ujung kaki satu sama lain disambung dengan lainnya saling disatukan

3. RANGKAIAN CAMPURAN SERI-PARALEL

Gabungan resistor yang disambung secara seri dengan resistor yang Disambung secara paralel disebut sambungan campuran atau seri-paralel.

Transformasi rangkaian segitiga ke rangkaian bintang


Rangkaian Segitiga dan Rangkaian Bintang
Rangakian Star dan delta adalah jenis rangkaian dalam instalasi listrik sistem 3 fase, terutama pada mesin-mesin listrik. Rangkaian star adalah peralatan listrik 3 fase dimana didalamnya terdiri dari 3 unit/bagian (belitan misalnya) yang sama dirangkai seperti membentuk hurup Y dimana ujung-ujungnya adalah . Rangkaian delta adalah peralatan listrik 3 fase dimana didalamnya terdiri dari 3 unit/bagian yg sama (belitan misalnya) dirangkai seperti membentuk bangun segitiga dimana ujungujungnya adalah tersambung sbg line, dan tdk mempunyai netral. Bila ingin mendapatkan netralnya biasanya diambil dari ground dgn syarat sumber tegangannya juga rangkaian bintang adalah tiga tahanan yang dirangkai digroundkan. bintang. Rangkaian segitiga adalah tiga tahanan yang dirangkai menyerupai bentuk segitiga dan menyerupai tersambung sbg line dan bagian tengahnya adalah bagian netral.

Perhatikan gambar 2 . Rangkain segitiga dapat dikonversi kebentuk rangkaian bintang dan rangkaian bintang dapat juga dikonversi ke bentuk segitiga. Rangkaian segitiga dilambangkan dengan dan rangkaian bintang dilambangkan dengan Y. Lambang konversi dari bintang ke segitiga adalah Y dan lambang konversi segitiga ke bintang ad alah Y. Untuk melakukan konversi digunakan persamaan bintangsegitiga dan persamaan segitiga bintang seperti pada persamaan 1 dan persamaan 2.

Transformasi Star Delta ()


Jika sekumpulan resistansi yang membentuk hubungan tertentu saat dianalisis ternyata bukan merupakan hubungan seri ataupun hubungan paralel yang telah kita pelajari sebelumnya, maka jika rangkaian resistansi tersebut membentuk hubungan star atau bintang atau rangkaian tipe T, ataupun membentuk hubungan delta atau segitiga atau rangkaian tipe , maka diperlukan transformasi baik dari star ke delta ataupun

sebaliknya.

Tinjau rangkaian Star () : Tinjau node D dengan analisis node dimana node C sebagai ground.

Tinjau rangkaian Delta () Tinjau node A dengan analisis node dimana node C sebagai ground :

Bandingkan dengan persamaan (1) pada rangkaian Star () :

Sehingga :

Tinjau node B :

Bandingkan dengan persamaan (2) pada rangkaian Star () :

Sehingga :

Perumusannya :

Transformasi Star (Y) ke Delta () :

Transformasi Delta () ke Star ():

You might also like