You are on page 1of 22

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Pengertian NKRI


Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara. Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionlisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosil.

PKN

Page 1

2.2 Pengertian Tujuan dan Fungsi Negara Secara Universal


Antara tujuan dan fungsi negara merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Namun demikian keduanya memiliki arti yang berbeda yaitu : No. 1. Tujuan Berisi sasaransasaran yang hendak dicapai yang telah ditetapkan. Fungsi Mencerminkan suasana gerak, aktivitas nyata dalam mencapai sasaran.

Menunjukkan dunia cita yakni suasana Merupakan pelaksanaan atau penafsiran 2. ideal yang harus dijelmakan/diwujud kan. Bersifat riil dan konkrit. 3. Besifat abstrak ideal. dari tujuan yang hendak dicapai.

Apabila kita hubungkan dengan negara, maka :

Tujuan menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai oleh suatu negara, sedangkan

Fungsi adalah pelaksanaan citacita itu dalam kenyataan.

Tujuan Negara Rumusan tujuan sangat penting bagi suatu negara yaitu sebagai pedoman : 1. Penyusunan negara dan pengendalian alat perlengkapan negara. 2. Pengatur kehidupan rakyatnya. 3. Pengarah segala aktivitasaktivitas negara. Setiap negara pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan Undang Undang Dasarnya. Tujuan masingmasing negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial, kondisi geografis, sejarah pembentukannya serta pengaruh politik dari penguasa negara. Secara umum negara mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :

PKN

Page 2

1. Memperluas kekuasaan semata 2. Menyelenggarakan ketertiban umum 3. Mencapai kesejahteraan umum Fungsi Negara Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokanbentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai stabilisator. 2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. 3. Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat pertahanan. 4. Menegakkan keadilan : fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan. Keseluruhan fungsi negara tersebut di atas diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Fungsi negara dapat juga diartikan sebagai tugas organisasi negara. Secara umum tugas negara meliputi : 1. Tugas Essensial adalah mempertahankan negara sebagai organisasi politik yang berdaulat, meliputi : (a). Tugas internal negara yaitu memelihara ketertiban, ketentraman, keamanan, perdamaian dalam negara serta melindungi hak setiap orang; dan (b). Tugas eksternal yaitu mempertahankan kemerdekaan/kedaulatan negara. 2. Tugas Fakultatif adalah menyelenggarakan dan memperbesar kesejahteraan umum. Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara : 1. Plato : tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia. 2. Roger H Soltau : tujuan negara adalah mengusahakan agar rakyat berkembang serta mengembangkan daya cipta sebebas mungkin.

PKN

Page 3

3. John Locke : tujuan negara adalah menjamin suasana hukum individu secara alamiah atau menjamin hakhak dasar setiap individu. 4. Harold J Laski : tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar rakyat dapat memenuhi keinginannya secara maximal. 5. Montesquieu : tujuan negara adalah melindungi diri manusia sehingga dapat tercipta kehidupan yang aman, tentram dan bahagia. 6. Aristoteles : tujuan negara adalah menjamin kebaikan hidup warga negaranya.

2.3 Teori Teori Tujuan Negara


1. Teori Kekuasaan Negara. a). Shang Yang. Menurt Shang Yang ( Lord Shang ) dalam bukunya A classic of the Chinnese of Law, yang menjadi tujuan negara adalah menciptakan kekuasaan yang sebesarbesarnya bagi negara dan tujuan itu dapat dicapai dengan cara menyiapkan militer yang kuat, berdisiplin dan siap sedia menghadapi segala kemungkinan. Di dalam negara terdapat dua subjek yang selalu berhadapan dan bertentangan yaitu Pemerintah dan Rakyat, apabila yang satu kuat yang lainnya lemah. Dan sebaiknya Pemrintahlah yang lebih kuat dari rakyat agar tidak terjadi kekacauan dan anarkhis, oleh sebab itu Pemerintah harus berusaha lebih kuat dari rakyat. Agar negara menjadi kuat maka rakyat harus dilemahkan dengan cara diperbodoh dan dimiskinkan. Negara akan mengalami keruntuhan dan raja tidak dapat menggerakkan rakyat untuk berjuang apabila di dalam negara terdapat sepuluh hal yang jahat (ten evils) seperti : Adat, Musik, Nyanyian, Riwayat, Kebaikan, Kesusilaan, Kejujuran, Sofisme, Hormat pada orang tua, dan Kewajiban persaudaraan. Oleh sebab itu kebudayaan rakyat harus dikorbankan demi kepentingan negara. b). Niccolo Machiavelli. Dalam bukunya yang berjudul Il Princepe, Machiavelli menyatakan bahwa negara adalah organisasi kekuasaan saja dan pemerintah sebagai teknik memupuk dan menggunakan kekuasaan. Tujuan negara adalah menciptakan kekuasaan belaka dan kekuasaan itu hanyalah alat belaka untuk mencapai kebesaran dan kehormatan bangsa yang merupakan tujuan negara yang sebenarnya. Untuk mewujudkan tujuan yang mulia itu, Pemerintah (raja) dalam
PKN Page 4

berindak harus tampil cerdik seperti kancil, ganas, keras, berani seperti singa dan tidak perlu mengindahkan etika, moral, kesusilaan maupun agama dan bila perlu bersikap licik. Apabila kita bandingkan tujuan negara menurut pendapat Machiavelli dengan Shang Yang terdapat persamaan dan perbedaannnya.

Persamaannya : 1. Dilatarbelakangi keadaan yang sama yaitu negara dilanda kekacauan. 2. Tujuan negara adalah untuk menghimpun kekuasaan. 3. Berorientasi untuk kepentingan negara. Perbedaannya : No 1. Machiavelli Kekuasaan itu sebagai alat untuk mencapai kebesaran dan kehormatan bangsa. Untuk mencapai tujuan dengan cara 2. Untuk mecapai tujuan raja dalam bertindak tidak perlu mengindahkan moral, etika, kesusilaan dan agama, bila perlu bersikap licik. membentuk tentara yang kuat, berdisiplin dan siap setiap saat menghadapi berbagai ancaman. Shang Yang Hanya menghimpun dan memperbesar kekuasaan semata.

2. Teori Perdamaian dunia Menurut Dante Alleghiere dalam bukunya Die Monarchia menyatakan bahwa tujuan negara adalah menciptakan perdamaian dunia dengan jalan menciptakan : 1. UndangUndang yang seragam bagi seluruh manusia.

PKN

Page 5

2. Imperium dunia (semua negara harus melebur menjadi satu negara) di bawah kekuasaan seorang Raja (Monarch), sebab selama di dunia masih ada berbagai negara merdeka maka perdamaian dan ketentraman tidak akan terwujud. 3. Teori Jaminan ata hak dan kebebasan a). Immanuel Kant : Dalam teori negara hukum yang diajarkan, Kant menyatakn bahwa tujuan negara menjamin dan melindungi hak dan kebebasan warga negaranya dengan jalan memelihara ketertiban hukum dan diadakan pemisahan kekuasaan yang meliputi kekuasaan pembuat, pelaksana dan pengawas hukum (potestas legislatora, rectoria et judicaria). b). Hugo Krabbe : Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum berdasar dan berpedoman pada hukum agar hak rakyat dapat dijamin sepenuhnya. 4. Teori Welfare State (Negara kesejahteraan) Tujuan negara adalah bukan sekedar memelihara ketertiban hukum saja tetapi juga secara aktif mengupayakan kesejahteraan warga negaranya. Teori ini dikemukakan oleh Kranenburg dan Utrecht. 5. Tujuan negara menurut paham sosialis Memberikan kebahagiaan yang sebesarbesarnya dan merata bagi setiap orang. Kebahagian akan terwujud jika setiap manusia mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang layak untuk kehidupannya dan dijaminnya hakhak mereka yang semuanya harus diatur dalam undang undang. Keadilan sosial dapat tercapai dengan jalan mengembangkan perekonomian kekeluargaan dibawah pimpinan negara. Tokoh penganjurnya adalah Karl Marx, Louis Blanc 6. Tujuan negara menurut paham Kapitalis Tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan/kebahagiaan semua orang dengan cara setiap orang diberi kebebasan berkompetisi dalam usaha mencapai kesejahteraan dan kebahagiaannya secara perseorangan. Dengan demikian kesejahteraan /kebahagiaan akan
PKN Page 6

terwujud dengan kemerdekaan dan kebebasan individu. Penganut teori ini adalah Adam Smith, Jeremy Bentham dan Herbert Spencer.

7. Teori Facisme Tujuan negara adalah imperium dunia yaitu mempersatukan semua bangsa di dunia menjadi satu tenaga atau kekuatan bersama. Beberapa teori dan pendapat tentang fungsi negara : 1. Individualisme/ Liberalisme : menjaga keamanan dan ketertiban agar hak dan kebebasan individu terjamin. 2. Negara hukum murni : menjaga dan menciptakan keamanan dan ketertiban. 3. Welfare state : tidak hanya menciptakan ketertiban saja tetapi secara aktif mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. 4. Komunisme : mebagai alat penindas/pemaksa dari kelas ekonomi yang kuat terhadap kelas lainnya yang lebih lemah. 5. Anarkhisme : mewujudkan masyarakat yang bebas tanpa organisasi paksaan. Kaum anarkhis tidak memerlukan negara dan pemerintah, sehingga fungsi negara dan pemerintah dilaksanakan oleh kelompok yang dibentuk secara sukarela tanpa alat paksaan, polisi, hukum serta pengadilan. 6. Charles E Merriam : ada 5 yaitu keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan umum dan kebebasan. 7. John Locke : (a). fungsi legeslatif (membuat undang-undang); (b). fungsi eksekuitf (melaksanakan undang-undang); dan (c). fungsi federatif (melaksanakan hubungan luar negeri). 8. Montesquieu : fungsi legeslatif, eksekutif dan yudikatif (mengawasi pelaksanaan undang-undang atau mengadili). 9. Van Vollenhoven : (a) regeling (membuat peraturan); (b). bestuur (menjalankan pemerintahan); (c). rechtspraak (mengadili); dan (d). politie (ketertiban dan keamanan). 10. Dr. Stellinga : ada 5 fungsi yaitu legeslatif, eksekutif, yudikatif, polisi dan kejaksaan (penuntut umum terhadap pelanggar hukum)
PKN Page 7

11. Moh. Kusnardi, SH : (a). melaksanakan ketertiban (law and order); dan (b). mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. 12. Goodnow : (a). policy making yaitu membuat kebijakan negara; dan (b). policy executing yaitu melaksanakan kebijakan yang sudah ditentukan.

2.4 Tujuan NKRI dalam Pembukaan UUD 1945 Tujuan


negara kesatuan Republik Indonesia dirumuskan dalam sidang periode II

BPUPKI (10 16 Juli 1945) dan tujuan tersebut disyahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang meluputi : 1. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. memajukan kesejahteraan umum 3. mencerdaskan kehidupan bangsa 4. ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia.

PKN

Page 8

2.5 Pengertian Identitas Nasional


Identitas nasional berasal dari kata "national identity" yang dapat di artikan

sebagai "kepribadian internasional" atau "jatidiri nasional". Identitasnasional adalah jatidiri yang dimiliki oleh suatu bangsa. Identitas bangsa indonesia akan berbeda dengan identitas bangsa Australia, bangsa Amerika dan bangsa lainnya. Identitas nasional itu terbentuk karena bangsa indonesia mempunyai pengalaman bersama, sejarah yang yang sama, dan penderitaan yang sama dan juga terbentuk melalui adanyta saling kerjasama antara kelompok yang satu denga kelompok yang lain. Meskipun memiliki banyak perbedaan, namun keingina kuat diantara mereka untuk saling merekatkan kelompoknya dengan kelompok lain dapat juga membentuk identitas. Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendidri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Jadi Identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi. Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagaimana dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.Pengertian kepribadian suatu identitas sebenarnya pertama kali muncul dari pakar psikologi. Manusia sebagai individu sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas yang membedakan manusia tersebut dengan manusia lainnya. Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdidri atas kebiasaan,sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Oleh karena itu kepribadian adalah tercermin

PKN

Page 9

pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan manusia lain (Ismaun, 1981: 6).

2.6 Pentingnya Identitas Nasional


Kita tahu bahwa identitas nasional atau jatidiri nasional itu adalah jatidiri yang dimiliki warga negara dan suku bangsa dari suatu negara. Identitas nasional atau jatidiri nasional itu ada dalam interaksi, maka dapatlah kita katakan bahwa jatidiri itu diperlukan dalam interaksi. Karena didalam setiap interaksi para pelaku interaksi mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut para pelaku menjalankan peranan-peranannya sesuai dengan corak interaksi yang berlangsung. Maka dalam berinteraksi orang berpedoman pada kebudayaannya. Jika kebudayaan kita katakan bagian dari identitas nasional, maka kebudayaan itu juga dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk berbuat dan bertingkah laku.

a.Pengertian Bangsa
Bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya serta berpemerintahan sendiri. (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kdua, Depdikbud, halaman 89) Bangsa Indonesia adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pengertian bangsa Indonesia adalah merupakan kelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses dalam satu wilayah: Nusantara/Indonesia.

b.Proses Pembentukan Bangsa Dan Negara


Proses pembentukan Negara itu terbagi menjadi dua model,yaitu model ortodoks dan model mutakhir.( Ramlan Subakti, 1999 ). Model ortodoks yaitu bermula dengan adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Model mutakhir yaitu berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.
PKN Page 10

Sedangkan perbedaan antara dua model tersebut dapat diketahui melalui sebagai berikut: Ada tidaknya perubahan unsur masyarakat Lama waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan bangsa-negara Munculnya kesadaran politik Derajat partisipasi politik dan rezim politik.

a. Dimensi-dimensi Identitas Nasional


Secara umum terdapat beberapa dimensi yang menjelaskan kekhasan suatu bangsa. Faktorfaktor identitas itu secara normatif, berbentuk sebagai nilai, bahasa, adat istiadat, dan letak geografis. Beberapa dimensi dalam identitas nasional antara lain: 1. Pola Perilaku Adalah gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya : adat istiadat, budaya, dan kebiasaan, ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas nasional yang bersumber dari adat istiadat dan budaya. Semangat masyarakat tentang pola perilaku ini sudah mulai memudar, seiring dengan waktu budaya ramah tamah khas Indonesia serta semangat gotong royong sudah beralih wajah menjadi acuh tak acuh dan individualistis dan materialistis. 2. Lambang-Lambang Adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi Negara. lambang-lambang ini biasanya dinyatakan dalam undang-undang, Misalnya :bendera ,bahasa dan Lagu Kebangsaan 3. Alat-alat perlengkapan Adalah Sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan tekhnologi, misalnya : bangunan candi, Masjid, Gereja, Peralatan manusia seperti pakaian Adat, dan teknologi Bercocok tanam : dan teknologi seperti kapal laut, Pesawat terbang, dan lainnya

PKN

Page 11

4. Tujuan yang Ingin dicapai Identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti : Budaya Unggul, presentasi dalam bidang tertentu. Sebagai sebuah bangsa yang mendiami sebuah Negara, tujuan bersama bangsa Indonesia telah tertuang dalam pembukaan UUD 45, Yakni kecerdasan dan kesejahteraan bersama bangsa Indonesia. Dan dalam usaha tersebut pemerintah seharusnya lebih memperhatikan dunia pendidikan, peningkatan pendidikan akan mempengaruhi kesejahteraan rakyat Indonesia secara tidak langsung. b. Faktor Pembentukan Identitas Bersama. Identitas bersama suatu bangsa tidak akan tercipta dengan tanpa adanya faktor-faktor pembentuknya, sedangkan terdapat beberapa factor dari pembentuk identitas bersama suatu bangsa itu sendiri ialah sebagaiberikut: 1) Primodial, merupakan identitas yang menyatukan masyarakat sehingga mereka dapat menbentuk bangsa-negara. Meliputi, suku bangsa, daerah asal, bahasa, dan adapt istiadat. 2) Sakral,berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideology yang diakui masyarakat yang bersangkutan. 3) Bineka Tunggal Ika, prinsip bineka tunggal ika pada dasarnya iyalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan. Yang dimaksudkan disini adalah kesediaan bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut Negara tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adapt istiadat, dan agama.mereka sepakat untuk hidup bersama dibawah satu bangsa meskipun berbeda latar belakang. 4) Sejarah, sejarah dapat dijadikan sebagai faktor pembentuk identitas nasional karena persepsi yang sama antar masyarakat akan sejarah mereka sehingga dapat menyatukan mereka dalam satu bangsa dan dengan demikian akan melahirkan rasa solidaritas diantara mereka. 5) Perkembangan Ekonomi, semakin tinggi mutu semakin dan fariasi kebutuhan masyarakat maka akan saling betergantungan diantara mereka. Dan hal semacam itu juga akan memperbesar rasa solidaritasnya.

PKN

Page 12

6) Kelembagaan, lembaga-lembaga yang melayani dan mempertemukan warga tanpa membedakan asal-usul golongannya dalam masyrakat itu juga akan mempersatuakn orang sebagai satu bangsa[7] . C. Pengertian Negara Menurut Kamus Besar Indonesia, Negara memilki dua arti. Pertama, Negara merupakan organisasi disuatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Kedua, Negara merupakan kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang organisa dibawah lembaga politik dan perintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya[8]. a. Unsur-unsur Negara Suatu Negara akan dapat berdiri tentunya harus ada unsur-unsur pendukungnya, sedangkan unsur-unsur dari Negara itu sendiri adalah wilayah, penduduk/rakyat, pemerintahan, dan kedaulatan. b. Fungsi Negara Sudah menjadi ketentuan bahwa suatu Negara itu berdiri memiliki fungus-fungsinya serbagai Negara. Dan disini banyak sekali pendapat para ahli tentang fungsi Negara, akan tetapa dari pendapat-pendapat tersebut bisa kita simpulkan menjadi tuga yaitu: Fungsi Legislatif / Regeling, membuat undang-undang. Fungsi Eksekutif / Bestuur, melaksanakan undang-undang. Fungsi Yudikatif / Politie, mengawasi agar semua peraturan ditaati ( fungsi mengadil ) yang popular dengan nama Trias Politika.

c. Sifat-sifat Negara Dan adapun sifat-sifat dari Negara itu sendiri adalah sifat memaksa, agar peraturan perundang-undangan dapat ditaati, dan pencegahan tindak anakhis maka Negara memiliki
PKN Page 13

hak memaksa. Sifat monopoli, Negara memepunyai hak monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari msyarakat. Sifat mencakup semua, semua peraturan perundang-undangan, misalnya keharusan membayar pajak, berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali. D. Identitas Nasional Indonesia Identitas nasional Indonesia menunjukkan pada identitas-identitas yang menasional. Sedangkan sifat dari identitas nasional itu sendiri terbagi dua. Befsifat buatan, karma identitas nasional itu dibuat, dibentuk, dan disepakati setelah mereka bernegara. Bersifat skunder, karena identitas nasioanal lahir di belakangan [10]. Salah satu pembentuk identitas bangsa Indonesia adalah ia dikenal sebagai sebuah bangsa yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat dari sisi sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa. 1. Sejarah Indonesia adalah Negara yang begitu kaya akan nilai sejarah, itu dapat dibuktikan dari berbagai tulisan pakar tentang sejarah perjuangan dan usaha dalam merebut kemerdekaan. Sejarah juga mencatat, sebelum menjadi sebuah identitas negara bangsa yang Modern, bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang gemilang. Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah menurut banyak kalangan telah menjadi ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional Indonesia. 2. Kebudayaan Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi tiga unsur yaitu : akal budi, peradaban dan pengetahuan. Akal Budi bangsa Indonesia, misalnya dapat dilihat pada sikap ramah dan santun bangsa Indonesia . Sedangkan unsur Identitas peradabannya, salah satunya tercermin dari keberadaan dasar negara Pancasila sebagai kompromi nilai-nilai bersama ( shared values ) bangsa Indonesia yang majemuk, sebagai bangsa maritim, kehandalan bangsa Indonesia dalam pembuatan kapal pinisi di masa lalu merupakan identitas pengetahuan bangsa Indonesia yang tidak memiliki oleh bangsa lain di dunia.
PKN

Page 14

3. Suku Bangsa Kemajemukan merupakan Identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian , lebih dari sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus terus dikembangkan dan dibudayakan, kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dapat dilihat pada keberadaan lebih dari 300 kelompok suku, beragam bahasa, budaya dan keyakinan yang mendiami kepulauan nusantara. 4. Agama Keanekaragam Agama merupakan identitas lain dari kemajemukan alamiah Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat dilakukan dengan salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas atas kelompok lainnya. 5. Bahasa Bahasa adalah salah satu atribut identitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubung ( lingua franca ) berbagai kelompok etnis yang mendiami kepulauan nusantara memberikan nilai identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia. Sedangkan pembentuk identitas Indonesia non-majemuk di antaranya: a) Bahasa Indonesia b) Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih c) Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Rasa d) Lambing Negara yaitu Garuda Panca Sila e) Semboyan Negara yaitu Bineka Tunggal Ika

PKN

Page 15

2.7 Hakekat Bangsa


Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan Antropologi pun sering tidak sependapat mengenai makna istilah-istilah tersebut. Selain istilah bangsa, dalam bahasa Indonesia, kita juga menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari kata asing nation yang bersinonim dengan kata bangsa. Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini. Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu natie dan nation, artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai berikut : 1. Satu kesatuan bahasa ; 2. Satu kesatuan daerah ; 3. Satu kesatuan ekonomi ; 4. Satu Kesatuan hubungan ekonomi ; 5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya ; Istilah natie (nation) mulai populer sekitar tahun 1835 dan sering diperdebatkan, dipertanyakan apakah yang dimaksud dengan bangsa?, salah satu teori tentang bangsa sebagai berikut :

PKN

Page 16

Teori Ernest Renan Pembahasan mengenai pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan tanggal 11 Maret 1882, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul dari : (1).Kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek historis. (2).Keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) diwaktu sekarang yang merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap mempergunakan warisan masa lampau, baik untuk kini dan yang akan datang. Lebih lanjut Ernest Renan mengatakan bahwa hal penting merupakan syarat mutlak adanya bangsa adalah plebisit, yaitu suatu hal yang memerlukan persetujuan bersama pada waktu sekarang, yang mengandung hasrat untuk mau hidup bersama dengan kesediaan memberikan pengorbanan-pengorbanan.Bila warga bangsa bersedia memberikan pengorbanan bagi eksistensi bangsanya, maka bangsa tersebut tetap bersatu dalam kelangsungan hidupnya (Rustam E. Tamburaka, 1999 : 82).Titik pangkal dari teori Ernest Renan adalah pada kesadaran moral (conscience morale), teori ini dapat digolongkan pada Teori Kehendak.

2.8 Sifat dan Hakekat Negara


Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat bagi setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut.Sifat suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada landasan ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat Negara yang bersifat umum dan dimiliki oleh semua Negara, yaitu: a. Sifat memaksa Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa. b. Sifat monopoli

PKN

Page 17

Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk menguasai sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Negara tersebut. c. Sifat mencakup semua Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu Negara. Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang termasuk kedalam warga negaranya. d. Sifat menentukan Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga stabilitas Negara itu. Sifat menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara unilateral dan dapat pula menuntut bahwa semua orang yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali orang asing) menjadi anggota politik Negara. Ada pula sifat-sifat yang hanya dimiliki suatu Negara berdasarkan pada landasan ideologi Negara tersebut, misalnya Negara Indonesia memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan pancasila, yakni: 1. Ketuhanan, ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan (yaitu kesesuaian dalam arti sebab dan akibat)(merupakan suatu nilai-nilai agama). 2. Kemanusiaan adalah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat manusia. 3. Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat satu, yang berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan negara Indonesia sehingga terwujud satu kesatuan. 4. Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat rakyat 5. Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil Pengertian sifat-sifat meliputi empat hal yaitu:

PKN

Page 18

1. Sifat lahir, yaitu sejumlah pengaruh yang datang dari luar dan sesuai dengan pandangan hidup bangsa bangsa Indonesia. 2. Sifat batin atau sifat bawaan Negara Indonesia antara lain berupa unsur Negara, yang diantaranya: Kekuasaan Negara Pendukung kekuasaan Negara Rakyat Wilayah Adat istiadat Agama. -unsur

3. Sifat yang berupa bentuk wujud dan susunan kenegaraan Indonesia, yaitu bentuk Negara Indonesia, kesatuan organisasi Negara dan sistem kedaulatan rakyat. 4. Sifat yang berupa potensi, yaitu kekuatan dan daya dari Negara Indonesia, antara lain:

Kekuasaan Negara yang berupa kedaulatan rakyat Kekuasaan tugas dan tujuan Negara untuk memelihara keselamatan, keamanan dan perdamaian.

Kekuasaan

Negara

untuk

membangun,

memelihara

serta

mengembangkan

kesejahteraan dan kebahagiaan.

Kekuasaan Negara untuk menyusun dan mengadakan peraturan perundang-undangan dan menjalankan pengadilan.

Kekuasaan Negara untuk menjalankan pemerintahan.

Hakikat Negara merupakan salah satu dari bentik perwujudan dari sifat-sifat Negara yang telah dijelaskan di atas. Ada beberapa teori tentang hakekat Negara, diantaranya: a. Teori Sosiologis Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, kebutuhan antar individu tersebut membentuk suatu masyarakat. Di dalam ruang lingkup masyarakat terdapat banyak kepentingan individu yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak jarang pula saling bertentangan.Maka manusia harus dapat beradaptasi dengan baik untuk menyesuaikan kepentingan-kepentingannya agar dapat hidup dengan rukun.
PKN

Page 19

b. Teori Yuridis 1. Patriarchaal Teori yang menganut asas kekeluargaan, dimana terdapat satu orang yang bijaksana dan kuat yang dijadikan sebagai kepala keluarga. 2. Patriamonial Raja mempunyai hak sepenuhnya atas daerah kekuasaannya, dan setiap orang yang berada di wilayah tersebut haru tunduj terhadap raja tersebut. 3. Pejanjian Raja mengadakan perjanjian dengan masyarakatnya untuk melindungi hak-hak masyarakat itu, dan jika hal tersebut tidak dilakukan maka masyarakat dapat meminta pertanggung jawaban raja.

2.9 Bangsa dan Negara Indonesia


Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Pada zaman Yunani kuno para ahli filsafat negara merumuskan pengertian Negara secara beragam, Aristoteles merumuskan Negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya negara polis, yang pada saat itu masih dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang kecil. Negara disebut sebagai Negara hukum, yang didalamnya terdapat sejumlah warga Negara yang ikut dalam permusyawarahan. Oleh karena itu menurut Aristoteles keadilan merupakan syarat mutlak bagi terselenggaranya Negara yang baik, demi terwujudnya citacita seluruh warganya. Bangsa pada hakeketnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.

PKN

Page 20

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan


Tujuan Negara menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai oleh suatu negara, sedangkan Fungsi Negara adalah pelaksanaan citacita itu dalam kenyataan. Fungsi Legislatif / Regeling, membuat undang-undang. Fungsi Eksekutif / Bestuur, melaksanakan undang-undang. Fungsi Yudikatif / Politie, mengawasi agar semua peraturan ditaati ( fungsi mengadil ) yang popular dengan nama Trias Politika. Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat oleh wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah system hokum/perundang undangan, hak dan kewaiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi Hakekat Bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah sebagai suatu kesatuan nasional. Hakekat Negara adalah merupakan suatu wilayah dimana terdapat sekelompok manusia melakukan kegiatan pemerintahan. Bangsa dan Negara Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan nasib sejarah dan melakukan tugas pemerintahan dalam suatu wilayah Indonesia

3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat tentang pentingnya mengenal sejarah terbentuknya NKRI dan identitas nasional bagi bangsa dan negara Indonesia juga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik.

PKN

Page 21

DAFTAR PUSTAKA
Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma, Edisi pertama www.geocities.com/apii-berlin/aktual/identitas_0600.html one.indoskripsi.com chaplien77.blospot.com/2008/07/pengertian dan hakikat-bangsa.html

PKN

Page 22

You might also like