You are on page 1of 10

Jenis latihan fisik: 1. Latihan fisik pasif.

Tujuan: Mempertahankan / memelihara kekuatan otot Memelihara mobilitas persendian Menstimulasi sirkulasi Petunjuk : Ada 2 jenis latihan fisik: a. Latihan fisik pasif b. Latihan fisik aktif Latihan pasif biasanya dilakukan pada : a. Pasien semi koma dan tidak sadar. b. Pasien usia lanjut dengan mobilitas terbatas. c. Pasien dengan bedrest total.

d. Pasien dengan paralisis ekstremitas total. Latihan fisik aktif biasanya dilakukan pada : a. Pasien dengan paralisis ekstremitas sebagian. b. Pasien bedrest atau tirah baring (tanpa kontraindikasi). Definisi istilah-istilah dalam latihan fisik : a. Fleksi b. Ektensi c. Abduksi : menekuk persendian. : meluruskan persendian. : gerakan suatu anggota tubuh ke arah aksis tubuh. : gerakan suatu anggota tubuh menjauhi aksis tubuh. : memutar atau menggerakan suatu bagian melingkar aksis. : Memutar ke bawah. : Memutar ke atas. : Menggerakan ke dalam. : Menggerakan ke luar.

d. Aduksi e. Rotasi f. Pronasi

g. Supinasi h. Infers i. Efersi

Latihan fisik harus diulang sekitar 7-10 kali dan dikerjakan sekurang-kurangnya 2 kali sehari. Lakukan pelan-pelan dan hati-hati serta tidak melelahkan penderita. Dalam merencanakan suatu program latihan, perhatikan umur pasien, diagnosa, tandatanda vital dan lama bedrest ( tirah baring). Latihan sering kali di programkan dokter dan di kerjakan oleh para terapis fisik. Misalnya resistif aktif: suatu latihan terapeutik yang dilakukan pasien dengan mempergunakan manual atau alat mekanis untuk meningkatkan kekuatan otot. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan range of motion adalah : leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, pergelangan kaki.

Latihan terapeutik dapat dilakukan, dapat dikerjakan pada semua persendian tubuh atau hanya pada bagian-bagian dicurigai mengalami proses penyakit. Waktu melakukan latihan yang tepat misalnya setelah memandikan atau perawatan. A. TINDAKAN PERAWATAN ATAU RASIONALISASI 1. Kaji pasien dan rencanakan program latihan yang sesuai untuk pasien. 2. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan, area yang akan digerakkan dan peran pasien dalam latihan. 3. Jaga privasi pasien. 4. Jaga atau atur pakaian yang menyebabkan hambatan pergerakan. 5. Angkat selimut atau linen sebagaimana diperlukan. 6. Anjurkan pasien berbaring dalam posisi yang nyaman. 7. Lakukan latihan dengan cara yang ada pada gambar: 8. Kaji pengaruh atau efek latihan pada pasien. 9. Atur pasien dengan posisi yang nyaman. 10. Benahi selimut dan linen. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan. a. Atur posisi lengan pasien menjauhi sisi tubuh dengan siku menekuk dengan lengan. b. Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan satu tangan yang lain memegang pergelangan tangan pasien. c. Tekuk tangan pasien kedepan sejauh yang memungkinkan.

Fleksi dan ekstensi siku. a. Atur posisi lengan pasien menjauhi sisi tubuhnya dengan telapak tangan mengarah ketubuh pasien. b. Letakkan tangan diatas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya. c. Tekuk siku pasien sehingga tangan pasien mendekat ke bahu.

d. Kembalikan ke posisi semula.

Pronasi dan supinasi lengan bawah. a. Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuhnya dengan siku menekuk. b. Letakkan satu tangan pada pergelangan tangan dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya. c. Tekuk siku pasien sehingga tangan pasien mendekat ke bahu.

d. Kembalikan ke posisi sebelumnya.

Pronasi dan supinasi lengan bawah. a. Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuhnya dengan siku menekuk. b. Letakkan satu tangan pada pergelangan dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya. c. Putar lengan bawah pasien sehingga telapak pasien menjauhi pasien.

d. Kembalikan ke posisi awal. e. Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangan pasien menghadap kea rah pasien. f. Kembalikan ke posisi semula.

Fleksi bahu. a. Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya. b. Letakkan satu tangan diatas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya. c. Angkat lengan pasien pada posisi awal.

Abduksi dan aduksi bahu. a. Atur posisi lengan pasien disamping badannya. b. Letakkan satu tangan diatas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya. c. Gerakkan tangan pasien menjauh dari tubuhnya kea rah perawat.

d. Kembalikan ke posisi semula atau awal.

Rotasi bahu. a. Atur posisi lengan pasien menjauh dari tubuhnya dengan siku menekuk. b. Letakkan satu tangan dilengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya.

c.

Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke bawah.

d. Kembalikan lengan ke posisi awal. e. Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke atas. f. Kembali ke posisi awal.

Fleksi dan ekstensi jari-jari. a. Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang kaki erat-erat. b. Bengkokkan jari-jari kaki kebawah. c. Luruskan jari-jari kaki kemudian dorong kebelakang.

d. Kembalikan ke posisi awal.

Infersi dan efersi kaki. a. Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya. b. Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki yang lain. c. Kembalikan ke posisi semula.

d. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain. e. Kembalikan ke posisi semula.

Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki. a. Letakkan satu tangan pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain diatas pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan rileks. b. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki kearah dada pasien. c. Kembali pada posisi awal.

d. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.

Fleksi dan ekstensi lutut. a. Letakkan satu tangan dibawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain. b. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha. c. Lanjutkan menekuk lutut kearah dada sejauh mungkin.

d. Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas. e. Kembalikan ke posisi semula.

Rotasi pangkal paha. a. Letakkan satu tangan pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain diatas lutut. b. Putar kaki menjauh dari anda. c. Putar kaki mengarah ke anda.

d. Kembali ke posisi semula.

Abduksi dan aduksi pangkal paha. a. Letakkan satu tangan dibawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit. b. Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki 8 cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien. c. Gerakkan kaki mendekati badan pasien.

d. Gerakkan kaki mendekati badan pasien. e. Kembali ke posisi awal.

PENDIDIKAN PADA PASIEN 1. Ikut sertakan keluarga/pasien dalam merencanakan dalam melakukan latihan. 2. Ajari keluarga tentang cara latihan rentang gerak atau range of motion. 3. Bantu keluarga dalam memahami perannya dalam upaya rehabilitasi. DOKUMENTASI 1. Tingkatan range of motion. 2. Respon pasien terhadap latihan. 3. Adanya parameter pengkajian termasuk nyeri, kepayahan, perubahan tanda-tanda vital. 4. Pendidikan yang diberikan dan pemahaman

Macam-macam olahraga/latihan fisik yang baik : 1. Pekerjaan rumah dan berkebun. Kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga kesegaran jasmani. 2. Berjalan-jalan Berjalan-jalan sangat baik untuk meregangkan otot-otot kaki dan bila jalannya makin lama makin cepat akan bermanfaat untuk daya tahan tubuh. 3. Jalan cepat Jalan cepat adalah olahraga lari yang bukan untuk perlombaan dan dilakukan dengan kecepatan dibawah 11 km/jam atau dibawah 5,5 menit/km. Jalan cepat berguna untuk mempertahankan kesehatan dan kesegaran jasmani. 4. Renang Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga kesehatan. Olahraga renang biasanya baik untuk orang-orang yang menderita penyakit lemah otot atau kaku sendi juga dapat melancarkan peredaran darah asalkan dilakukan secara teratur. 5. Bersepeda Bersepeda baik untuk meningkatkan peregangan dan daya tahan, tetapi tidak menambah kelenturan pada derajat yang lebih tinggi. 6. Senam Manfaat melakukan senam secara teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut. Mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik. Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak. Membentuk sikap dan gerak. Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia. Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan, ketahanan, keluwesan, dan kecepatan). Membentuk berbagai sikap kejiwaan (membentuk keberanian, kepercayaan diri, kesiapan diri, dan kesanggupan bekerja sama). Memberikan rangsangan bagi syaraf-syaraf yang lemah. Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat.

You might also like