You are on page 1of 4

Efek Panas

oleh Abubakar Adeni / 1106068516

Efek Panas Sensibel Panas sensibel adalah panas yang menyertai perubahan temperatur dari suatu sistem tanpa disertai perubahan fasa, reaksi kimia, dan perubahan komposisi. Jika sistem berupa suatu senyawa homogen dengan komposisi konstan, maka menurut aturan fasa, keadaan sistem tersebut akan tertentu jika 2 dari sifat-sifat intensifnya sudah tertentu. Energi dalam spesifik dari senyawa dapat dituliskan dalam persamaan berikut U = U (T,v ) ( ) (1)

Selanjutnya persamaan diatas dapat ditulis menjadi (2) Suku kedua ruas akan = 0 jika Proses berlangsung pada volum konstan, apapun senyawanya. U tidak tergantung pada V, bagaimanapun prosesnya. Ini benar untuk gas ideal dan fluida incompressible.

Dalam persamaan lain,

Untuk proses reversible yang berlangsung pada volum konstan,

(3)

(4)

Dengan cara yang sama, entalpi spesifik dapat dituliskan dengan persamaan berikut : H = H (T,P) ( ) (5)

Persamaan diatas dapat ditulis kembali menjadi, (6) Suku kedua ruas akan akan = 0 jika Proses berlangsung pada tekanan konstan, apapun senyawanya.

H tidak tergantung pada P, bagaimanapun prosesnya. Ini benar untuk gas ideal.

Pada persamaan lain

(7)

Untuk sistem tertutup yang mengalami proses reversibel yang berlangsung pada tekanan konstan, dan juga untuk perpindahan panas di dalam alat penukar panas dalam keadaan steady dengan EK dan Ep yang dapat diabaikan, dan WS = 0 (8)

Kapasitas Kalor Kapasitas kalor suatu sistem didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur sistem sebanyak satu derajat. Secara matematik diungkapkan, (9) Karena q hanya bergantung pada jalannya perubahan, maka sistem mempunyai banyak harga-harga untuk kapasitas kalor. Dua diantaranya yang paling penting, yaitu kapasitas kalor pada volume tetap (Cv) dan pada tekanan tetap (Cp). Apabila kerja yang dapat dilakukan oleh sistem terbatas pada kerja ekspansi, maka q = dU + pdV, sehingga persamaan (17) dapat diubah menjadi, 10) Pada volume tetap, C = Cv dan dV = 0, maka, (11) Kapasitas kalor pada tekanan tetap dapat diturunkan sebagai berikut,

Pada p tetap, dH = dU + pdV dan ( ) ( ) ( ) ( ) sehingga, (12)

Jadi, kapasitas kalor pada tekanan tetap adalah sama dengan penambahan entalpi sistem perderajat kenaikan temperatur pada tekanan tetap. Baik kapasitas kalor pada volume tetap maupun kapasitas kalor pada tekanan tetap biasanya dinyatakan per mol zat. Pada umumnya kapasitas kalor merupakan fungsi dan temperatur, fungsi ini biasanya dinyatakan secara empiris sebagai Cp = a + bT + cT2 dengan a, b, c adalah tetapan. (13)

Gambar 1. Kapasitas kalor gas ideal dari argon, nitrogen, air, dan karbon dioksida

Daftar Pustaka J.M. Smith, H.C. van Ness, and M.M. Abbott (SVA), Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, 5th ed., McGraw Hill, 1996. Diktat Mata Ajaran Termodinamika, Kamarza Mulia dan Praswasti PDK Wulan.

You might also like