You are on page 1of 8

Independensi Nilai auditing sangat bergantung pada persepsi publik atas independensi auditor.

Independensi dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias dalam melakukan ujian audit, mengevaluasi hasilnya, dan membuat laporan audit. Independensi ada dua yaitu Independensi dalam fakta (independence in fact) dan independensi penampilan (independence in appearance). Independensi dalam fakta hadir saat auditor benar-benar mampu mempertahankan sikap yang tidak bias sepanjang audit, sedangkan independensi penampilan adalah hasil dari interpretasi lain atas independensi ini. Sec mengesahkan aturan-aturan yang memperkuat independensi auditor pada bulan Januari 2003 sejalan dengan persyaratan Sarbanes-Oxley Act. Peraturan SEC membatasi ketentuan jasa non audit untuk klien audit dan mencakup juga pembatasan atas pengangkatan karyawan oleh klien dan rotasi partner audit guna mempertinggi independensi. PCAOB juga menerbitkan aturan independensi tambahan yang berkaitan dengan ketentuan jasa perpajakan tertentu. Jasa nonaudit. Berikut adalah sembilan jasa yang tidak diperkenankan menurut aturan independensi SEC: 1. Jasa pembukuan dan akuntansi lain 2. 3. Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan Jasa penaksiran dan penilaian

4. Jasa aktuarial 5. Outsourcing audit internal

6. Fungsi manajemen dan sumber daya manusia 7. Jasa pialang dan dealer atau penasihat investasi atau bankir investasi 8. Jasa hukum dan pakar yang berkaitan dengan audit 9. Jasa lain yang dilarang PCAOB Kantor akuntan publik tidak dilarang melaksanakan jasa-jasa tersebut untu perusahaan swasta dan perusahaan publik yang bukan klien audit. Selain itu, kantor akuntan publik juga masih dapat memberikan jasa-jasa yang tidak dilarang kepada klien audit perusahaan publik. Jasa nonaudit yang tidak dilarang oleh aturan Sarbanes-Oxley Act dan SEC harus disetujui terlebih dahulu oleh komite audit perusahaan. Selain itu, sebuah kantor akuntan publik akan

tidak independen jika partner audit menerima imbalan karena menjual jasa kepada klien selain jasa audit, review, dan investasi. Perusahaan diwajibkan untuk mengungkapkan, dalam laporan proksinya atau pengajuan tahunan ke SEC, jumlah total pembayaran fee audit dan nonaudit kepada kantor akuntan publik untuk dua tahun terakhir. Empat kategori fee harus dilaporkan: (1) fee audit, (2) fee yang berkaitan dengan audit, (3) fee perpajakan, dan (4) semua fee lainnya. Fee yang berkaitan dengan audit adalah untuk jasa-jasa seperti comfort letter dan review atas pengajuan ke SEC yang hanya dapat diberikan oleh kantor akuntan publik. Perusahaan juga diwajibkan untuk memberikan perincian lebih lanjut kategori fee lain dan memberikan informasi kualitatif mengenai sifat jasa yang diberikan. Komite audit. Komite audit adalah sejumlah anggota dewan direksi perusahaan yang tanggung jawabnya termasuk membantu auditor tetap independen dari manajemen. Kebanyakan komite audit terdiri dari tiga sampai lima atau kadang-kadang sebanyak tujuh direktur yang bukan bagian dari manajemen perusahaan. Sarbanes-Oxley Act mewajibkan semua anggota komite audit bersikap independen, dan perusahaan harus mengungkapkan apakah dalam komite audit paling sedikit ada satu pakar keuangan. Sarbanes-Oxley Act selanjutnya mensyaratkan komite audit perusahaan publik bertanggung jawab atas penunjukkan, kompensasi, dan pengawasan atas pekerjaan auditor. Komite audit harus menyetujui terlebih dahulu semua jenis jasa audit dan nonaudit, serta bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan auditor, termasuk penyelesaian ketidaksepakatan yang melibatkan pelaporan keuangan antara manajemen dan auditor. Auditor bertanggung jawab untuk mengomunikasikan semua hal yang signifikan yang dapat diidentifikasi selama audit kepada komite audit. Konflik yang timbul dari hubungan personalia. Penerimaan karyawan dari mantan anggota tim audit pada sebuah klien meningkatkan masalah independensi . SEC telah menambahkan periode cooling off selama 1 tahun sebelum seorang anggota dari tim penugasan audit dapat berkerja dengan klien dan memiliki posisi manajemen kunci tertentu. Menurut peraturan SEC yang dikeluarkan sebelum Sarbanes-Oxley Act dan masih berlaku hingga kini, kantor akuntan publik dianggap tidak independen berkenaan dengan klien audit jika mantan partner, prinsipal, pemegang saham, atas karyawan profesional dari kantor tersebut diterima bekerja pada klien dan mempunyai kepentingan keuangan yang

berkelanjutan dalam kantor akuntan bersangkutan atau dalam posisi yang mempengaruhi kebijakan operasi atau keuangan kantor akuntan tersebut. Rotasi partner. Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwa pemimpin dan partner audit merotasi penugasan audit sesudah lima tahun. Meskipun tidak dinyatakan dalam Sarbanes-Oxley Act, SEC mewajibkan time out selama 5 tahun bagi pimpinan dan patrner audit sesudah rotasi sebelum mereka dapat kembali ke klien audit yang sama. Partner audit lainnya yang memiliki keterlibatan cukup besar pada audit harus dirotasi tujuh tahun dan terkena periode time out selama dua tahun. Kepentingan kepemilikan. Aturan SEC tentang hubungan keuangan Berfokus pada perspektif penugasan dan melarang kepemilikan pada klien audit bagi orang-orang yang dapat memepengaruhi audit dan keluarga dekat mereka, termasuk (a) anggota tim penugasan audit, (b) mereka yang dapat mempengaruhi penugasan audit dalam rantai komando perusahaan, (c) partner dan para manajer yang memberikan lebih dari 10 jam jasa nonaudit kepada klien, dan (d) partner dalam kantor partner yang terutama bertanggung jawab atas penugasan audit. Independence Standards Board (ISB), sebuah badan sektor swasta, dibentuk pada tahun 1997 untuk memberikan kerangka kerja konseptual bagi masalah independensi yang berhubungan dengan audit perusahaan publik. ISB Standard No. 1, Independence Discussions with Audit Committees, mengharuskan auditor perusahaan yang melapor ke SEC untuk secara tertulis mengungkapkan kepada komite audit atau dewan direksi semua hubungan antara KAP dan perusahaan, yang menurut penilaian profesional auditor mungkin dianggap dapat mempengaruhi independensi. ISB Standard No. 3 merekomendasikan perlindungan yang harus diimpelementasikan KAP ketika profesional mereka mempertimbangkan atau menerima pekerjaan dari klien audit. Profesional yang terlibat dalam negosiasi pekerjaan dengan klien harus dipindahkan dari tim penugasan audit dan pekerjaannya direview untuk menilai apakah mereka menerapkan skeptisisme yang sepantasnya. Setelah profesional itu menerima pekerjaan dari klien, tim penugasan harus mempertimbangkan apakah dibutuhkan perubahan dalam rencana audit untuk mengurangi resiko pengelakan (circumvention). Belanja prinsip akuntansi. Baik manajemen maupun perwakilan manajemen, contohnya bankir investasi, sering berkonsultasi dengan akuntan lain menyangkut penerapan

prinsip akuntansi. Walaupun konsultasi dengan akuntan lain dianggap tepat, hal itu dapat mengakibatkan hilangnya independensi dalam keadaan tertentu. SAS 50 (AU 625) merencanakan persyaratan yang harus diikuti ketika sebuah kantor akuntan publik diminta untuk memberikan pendapat secara tertulis atau lisan menyangkut penerapan prinsip akuntansi atau jenis pendapat audit yang akan dikeluarkan atas transaksi khusus atau hipotesis dari klien audit kantor akuntan publik lain. Tujuan dari persyaratan ini adalah untuk meminimalkan kemungkinan manajemen mengikuti praktik yang umumnya disebut belanja pendapat (opinion shopping) dan ancaman potensial atas independensi. Di antara persyaratan tersebut yang terpenting adalah kantor akuntan publik yang dimintai nasihat harus berkomunikasi dengan auditor entitas yang ada untuk memastikan semua fakta yang relevan tersedia untuk membentuk pertimbangan profesional atas masalah yang diminta untuk dilaporkan. Penugasan dan pembayaran fee audit oleh manajemen. Alternatif penugasan kantor akuntan publik dan pembayaran fee audit oleh manajemen adalah penggunaan auditor pemerintah atau semi pemerintah. Semua hal telah diperhatikan dan dapat dipertanyakan apakah fungsi audit akan dilaksanakan dengan lebih baik atau lebih murah oleh sektor publik. Peraturan Perilaku dan Interpretasi Independensi

Peraturan 101 Independensi. Seorang anggota yang berpraktik untuk perusahaan publik harus independen dalam pelaksanaan jasa profesionalnya sebagaimana disyaratkan oleh standar yang dirumuskan lembaga yang dibentuk oleh dewan. Kantor akuntan publik harus independen ketika memberikan jasa tertentu, tetapi tidak untuk jasa lainnya. Frasa terakhir dalam Peraturan 101, sebagaimana disyaratkan oleh standar yang dirumuskan lembaga yang dibentuk oleh Dewan adalah cara yang tepat bagi AICPA untuk mencantumkan atau tidak mencantumkan persyaratan independensi atas berbagai jenis jasa. Bagaimana pun, sebuah kantor akuntan publik dapat memberikan jasa perhitungan pajak penghasilan dan jasa manajemen tanpa harus berada dalam posisi yang independen. Interpretasi Peraturan 101 melarang anggota yang terlibat untuk memiliki saham atau investasi langsung lainnya dalam klien audit karena hal itu berpotensi merusak independensi audit aktual dan mempengaruhi persepsi pemakai atas independensi auditor. Investasi tidak

langsung, contohnya kepemilikan saham dalam perusahaan klien oleh kakek auditor, juga dilarang, tetapi hanya jika jumlahnya material bagi auditor. Ada tiga perbedaan penting dalam peraturan itu saat dihubungkan dengan independensi dan kepemilikan saham. Anggota yang Tercakup. Peraturan 101 berlaku untuk anggota yang terlibat yang dapat mempengaruhi penugasan atestasi. Anggota yang tercakup meliputi: 1. Orang-orang pada tim atestasi 2. Orang-orang yang dapat mempengaruhi tugas atestasi, seperti orang yang mengawasi atau mengevaluasi partner penugasan 3. Partner atau manajer yang memberikan jasa nonatestasi pada klien 4. Partner di kantor partner yang bertanggung jawab atas penugasan atestasi 5. Kantor akuntan dan program tunjangan karyawanya 6. Entitas yang dapat dikendalikan oleh setiap anggota yang terlibat tersebut di atas atau oleh dua orang atau lebih anggota yang terlibat atau entitas yang beroperasi bersama. Kepentingan keuangan langsung vs tidak langsung. Kepemilikan lembar saham atau ekuitas lainnya oleh para anggota atau keluarga dekatnya dikenal dengan kepentingan keuangan langsung (direct financial interest). Kepentingan keuangan tidak langsung (indirect financial interest) muncul ketika terdapat hubungan kepemilikan yang dekat, tetapi bukan hubungan langsung, auditor dan kliennya. Material atau tidak material. Materialis mempengaruhi apakah kepemilikan saham

merupakan suatu pelanggaran atas Peraturan 101 hanya untuk kepentingan tidak langsung. Materialis harus dilihat dalam hubungannya dengan kesejahteraan dan pendapat seorang anggota. Beberapa interpretasi atas Peraturan 101 berkaitan dengan aspek-aspek khusus dari hubungan keuangan antara karyawan kantor akuntan publik dan kliennya. Mantan Praktisi. Dalam sebagian besar situasi, interpretasi memungkinkan para mantan partner atau pemegang saham meninggalkan perusahaan karena hal-hal seperti

mengundurkan diri atau menjual kepemilikan saham mereka demi memiliki hubungan dengan klien perusahaan, yang lazimnya merupakan jenis kepmeilikan yang melanggar. Prosedur pemberian pinjaman yang normal. Umumnya, tidak diperkenankan adanya perjanjian kredit antara kantor akuntan publik atau para karyawannya dengan klien audit

karena hal itu merupakan hubungan keuangan. Namun, terdapat beberapa pengecualian atas peraturan tersebut. Selain tu juga diperkenankan menerima lembaga keuangan sebagai klien walaupun ada anggota yang terlibat dari kantor akuntan publik memiliki hipotik rumah, pinjaman lain yang dijamin sepenuhnya dengan agunan, serta kredit atau pinjaman tidak material lainnya pada lembaga keuangan tersebut. Kepentingan keuangan dan penerimaan bekerja anggota keluarga inti serta keluarga terdekat. Kepentingan keuangan dari anggota keluarga inti, yang didefinisikan sebagai pasangan suami istri, anak-anak, atau anggota keluarga lain yang ditanggung oleh seorang anggota perusahaan, umumnya diperlakukan seolah-olah merupakan kepentingan keuangan dari anggota itu sendiri. Bagi orang yang terlibat pada penugasan, independensi akan terganggu bila seorang keluarga dekat menduduki posisi kunci pada klien atau memiliki kepentingan keuangan yang material dengan keluarga dekat itu, atau memungkinkan keluarga dekat itu mempengaruhi klien. Independensi juga tidak akan terganggu jika anggota yang terlibat tidak menyadari adanya kepentingan kepemilikan dari keluarga dekat. Hubungan sebagai investor atau investee bersama dengan klien. Hubungan investor atau investee bersama dengan klien dilarang kecuali jumlahnya maksimal 5 % dari total aktiva. Interpretasi 101-8 membahas situasi di mana klien merupakan investor atau investee untuk nonklien, di mana akuntan publikm meiliki kepenntingan kepemilikan. 1. Klien sebagai investor. Jika investasi klien dalam nonklien berjumlah material, maka investasi langsung atau tidak langsung yang material oleh akuntan publik dalam investee nonklien akan mengganggu independensi 2. Klien sebagai investee. Jika investasi dalam klien berjumlah material bagi investor nonklien, maka investasi langsung atau tidak langsung yang material oleh akuntan publik akan mengganggu independensi.

Direktur, pejabat, manajemen, atau karyawan perusahaan. Jika seorang akuntan publik adalah anggota dari dewan direksi atau pejabat perusahaan klien, maka kemampuannya untuk melakukan evaluasi yang independen atas kewajaran penyajian laporan keuangan akan terpengaruh. Keterlibatan yang cukup sering dengan manajemen dan keputusan yang dibuatnya cenderung mempengaruhi pandangan para pemakai laporan terhadap

independensinya sebagai akuntan publik. Untuk menghilangkan kemungkinan ini, interpretasi

tidak memperkenankan auditor menjadi direktur atau pejabat pada perusahaan yang menjadi klien audit.

Perkara hukum antara kantor akuntan dan klien. Apabila ada tuntutan hukum atau maksud untuk memulai tuntutan hukum antara kantor akuntan publik dan kliennya, kemampuan kantor akuntan publik dan klien agar tetap objektif akan dipertanyakan. Gugatan oleh klien sehubungan dengn jasa perpajakan atau jasa nonaudit lainnya, atau gugatan terhadap klien maupun kantor akuntan publik oleh pihak lain, biasanya tidak mengganggu independensi.

Jasa pembukuan dan jasa lainnya. Interpretasi mengizinkan kantor akuntan publik untuk memberikan baik jasa pembukuan maupun audit kepada klien audit perusahaan swasta. Ada tiga syarat penting yang harus dipenui auditor sebelum dapat diterima untuk memberikan jasa pembukuan dan audit kepada klien: 1. Klien harus menerima tanggung jawab penuh atas laporan keuangan. Klien harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aktivitas dan kondisi keuangan perusahaan serta prinsip-prinsip akuntansi yang dapat diterapkan sehingga klien dapat menerima dengan wajar tanggung jawab itu, termasuk kewajaran penilaian, penyajian, dan memadainya pengungkapan. 2. Akuntan publik tidak boleh berperan sebagai karyawan atau manajemen yang mengoperasikan perusahaan. Sebagai contoh, akuntan publik tidak dapat melakukan transaksi, memiliki tanggung jawab atas aktiva, atau menjalankan wewenang atas nama klien. 3. Akuntan publik, dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan yang disusun dari pembukuan dan catatan yang telah disiapkan sepenuhnya atau sebagaian oleh akuntan publik, harus sesuai dengan GAAS. Dua persyaratan pertama sering kali sulit dipenuhi oleh perusahaan kecil yang pemiliknya mungkin memiliki pengetahuan atau minat yang minim atau akuntansi atau pemrosesan transaksi. Peraturan independensi AICPA mensyaratkan anggotanya untuk memenuhi peraturan independensi yang lebih restriktif dari lembaga pengatur lain, SEC. Akibatnya, kantor akuntan publik tidak diperkenankan untuk menyediakan jasa pembukuan kepada klien audit perusahaan publik menurut peraturan SEC maupun AICPA tentang independensi. Konsultasi dan jasa nonaudit lainnya. Kantor akuntan publik menawarkan banyak jasa lainnya untuk membantu klien yang secara potensial dapat menganggu independensi.

Aktivitas semacam itu dapat diizinkan sepanjang anggotanya tidak menjalankan fungsi manajemen atau membuat keputusan manajemen. Kantor akuntan publik harus menilai kesediaan dan kemampuan klien untuk melaksanakan semua fungsi manajemen yang berkaitan dengan penugasan serta harus mendokumentasikan pemahaman tersebut dengan klien. Pemahaman itu harus meliputi uraian tentang jasa, tujuan penugasan, setiap pembatasan pada penugasan, para anggota yang bertanggung jawab, dan perjanjian dengan klien untuk menerima tanggung jawabnya. Peraturan independensi SEC yang lebih restriktif menyoroti ketentuan jasa nonaudit yang berlaku bagi para anggota AICPA ketika memberikan jasa kepada klien audit perusahaan publik. Akibatnya, memberikan jasa nonaudit yang dilarang SEC kepada klien audit perusahaan publik merupakan pelanggaran terhadap aturan AICPA sera peraturan PCAOB dan SEC. Fee yang belum dibayar. Menurut Peraturan 101 dan aturan serta interpretasinya, independensi dianggap terganggu bila fee yang ditagih atau belum ditagih atas jasa profesional yang diberikan masih belum dibayar lebih dari 1 tahun sebelum tanggal laporan. Fee yang belum dibayar ini dianggap sebagai pinjaman dari auditor kepada klien dan karenanya melanggar Peraturan 101. Fee yang belum dibayar dari seorang klien yang mengalami kebangkrutan tidak melanggar Peraturan 101.

You might also like