You are on page 1of 10

KOMUNIKASI DAN PUBLISISTIK

Bab 4 Publisistik dari Masa ke Masa

Publisistik Publisistik sebagai Ilmu


Pengantar Perkembangan di Eropa Perkembangan di Amerika Perkembangan di Indonesia Definisi Publisistik
Kelompok 3 Anggi Anggraini Riza Gilang Wuni Rochmawati 2B

Persyaratan Ilmu Objek Ilmu Publisistik

Pengantar
Istilah Publistik berasal dari bahasa Latin 'Publicare' yang mempunyai

arti 'menjelaskan kepada penduduk'.


Publisistik

sendiri

merupakan

perkembangan

dari

ilmu

persuratkabaran.
Istilah publisistik merupakan terjemahan dari bahasa Jerman

Publizistik dan bahasa Belanda publicistiek yang memilki derajat ilmu merupakan perkembangan dari ilmu persuratkabaran, dalam bahasa Jerman Zeitungswissenschaft dan dalam bahasa Belanda dagbladwetenschap.

Perkembangan di Eropa
(1884) Zaitungskunde di Universitas Bazel di Swiss, (1892) Universitas Leipzig di Jerman (1910) Max Weber mengusulkan agar sosiologi pers dimasukkan

sebagai proyek pengkajian sosiologi di samping sosiologi organisasi


(1925) Ferdinant Tonnies - Zaitungswissenschaft (ilmu suratkabar) (1933) Walter Hagemann - Publizistik (sekarang) Publisistik sebagai disiplin ilmu. Obyek penelitiannya bukan

lagi suratkabar melainkan offentiche aussage (pernyataan umum)

Perkembangan di Amerika
Ilmu komunikasi massa berkembang di Amerika Serikat melalui

jurnalistik
(1870) jurnalistik diakui sebagai pengetahuan yang diajarkan di

universitas, di Washington College


(1930-an) jurnalistik berkembang sebagai suatu disiplin ilmu (setelah Perang Dunia II) Menjadi ilmu Komunikasi Massa. Yang obyek

kajiannya mengenai suratkabar, radio, film dan televisi (media massa)


(1950-an)

Menjadi

ilmu

komunikasi.

Kajiannya

tidak

hanya

menyangkut media massa saja, tetapi sudah mencakup komunikasi

sosial seperti penyuluhan, ceramah dan retorika.

Perkembangan di Indonesia
(1950) Kajian ilmu komunikasi di tanah air dimulai dengan

nama Publisistik, dengan dibukanya jurusan Publisistik di


Fakultas Sosial dan Politik di UGM
(1959) di Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di

Universitas Indonesia
(1960) di Universitas Pajajaran Bandung dibuka Fakultas

Jurnalistik dan Publisistik


(1982) Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 107/82 tahun

1982.

Definisi Publisistik
Menurut Hagemann, publisistik adalah ajaran tentang pernyataan umum

mengenai isi kesadaran aktual.


Menurut Prof. Dr. Emil Dovifat didefinisikan Dengan publisisitik kita artikan

setiap usaha pendidikan dan pimpinan rohaniah yang bersifat umum, yang dilaksanakan secara terbuka, dan dengan daya persuasi yang meyakinkan mempengaruhi orang untuk melakukan kegiatan dan tindakan
Menurut Adinegoro, publisistik adalah ilmu pernyataan antarmanusia, yang

umum lagi aktual dan bertugas menyelidiki secara ilmiah pengaruh

pernyataan itu dari mulanya ditimbulkan orang, sampai tersiar dalam pers,
radio dan sebagainya serta akibatnya kepada si penerima pernyataanpernyataan itu.

Persyaratan Ilmu

Menurut Prof. Harsoyo dalam karyanya, Apakah Ilmu Itu? , menegaskan empat sifat ilmu yaitu:
1.

Rasional Empiris Umum Akumulatif

2.

3.

4.

Objek Ilmu Publisistik

Obyek publisistik adalah manusia, tetapi bukan manusia sebagai


individu melainkan manusia dalam masyarakat.

Ilmu publisistik mempunyai objek formal yang khas, yaitu pernyataan

antar-manusia dalam masyarakat.

Menurut Prof. Dr. Walter Hagemann hubungan tersebut terdiri atas 3 fase yaitu
1.

Peristiwanya (das Ereignis)


Penerimanya ( der Empfanger) Daya pengaruhnya ( die Wirkung)

2.

3.

Pengaruh publisistik berlangsung dalam dua dimensi rangkap, meluas

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni

You might also like