You are on page 1of 19

Sejarah Pramuka Indonesia adalah salah satu wilayah yang urgent untuk diketahui oleh seluruh

pramuka yang ada di Indonesia, baik itu Pramuka Penggalang, Penegak, pandega, Pembinan bahkan pramuka siaga tentunya disajikan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sebab Sejarah Pramuka Indonesia adalah Nyawa Pramuka itu sendiri seperti hal nya sejarah kelahiran bangsa Indonesia "Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Mengenal Sejarahnya.

Sejarah Pramuka Indonesia

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepanduan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powell (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan (Hamengku Buwono IX), Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu : Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

Demikianlah Informasi tentang Sejarah Pramuka Indonesia, sampai berjumpa di Materi Pramuka Berikutnya.. :D

KOMPAS
Salam Pramuka, masih sempat bertemu dengan situs sederhana dengan rangkaian materi pramuka sederhana untuk sekedar mengingat kembali dari pengalaman pramuka sahabat-sahabat semuanya. Pernahkah sahabat pramuka semua menggunakan Kompas ? tentu pernah ya kalau kita sering pergi kegiatan mengembara, kompas adalah salah satu alat yang penting untuk kita persiapkan. Baik, sehubungan dengan pertanyaan di situs Catatan Mahasiswa Gayo, maka di Situs Materi Pramuka ini akan kita jawab permasalahan dasar tentang Materi Pramuka Kompas. Ada berapa arah Mata Angin ? Ada yang menjawab bahwa arah mata angin itu ada 4, ada yang menjawab 8 bahkan 16 arah mata angin, itu semua benar. Ada 3 arah mata angin yaitu : Primer, Skunder dan Tersier. Arah Mata Angin Primer yaitu 4 arah mata angin utama yang terdiri dari Timur, Barat, Utara, Selatan Arah Mata Angin Skunder yaitu telah ditambah 4 arah mata angin laiya, seperti Barat Daya, Barat Laut, Timur Laut, Tenggara Arah Mata Angin Tersier yang sangat jarang di sebut adalah penambahan 8 arah mata angin lainya yakni Timur Timur Laut (TTL) cara membacanya : ambil 1 nama arah mata angin primer seperti T, B, U, S baru sebut arah mata angin skundernya misal barat daya. Jadi arah diantara Barat dan Barat Daya di sebut dengan arah BBD (Barat Barat Daya) Apakah itu Kompas ? Kalau sudah tau arah mata angin, kompas sangat erat dengan istilah itu. Karena kompas adalah alat untuk menentukan atau mencari arah mata angin. Siapa yang menggunakan Kompas ? Banyak aktivis yang menggunakan kompas, mulai dari tentara, pramuka, petuaalang, nahoda, pilot, pengembara dan lain sebagainya sesuai dengan fungsi kompas itu sendiri Apa saja bagian - bagian Kompas ? (Hanya diurai secara umum, secara detail akan di urai kemudian) Dial, adalah angka - angka yang terdapat pada bidang kompas Visir, adalah alat bidik yang merupakan indikator sasaran, berupa benang halus dengan arah vertikal untuk membidik sasaran tembak Tutup Dial, Berbentuk garis dengan sudut 45 derajat untuk mempermudah menentukan arah mata angin lainya jika salah satu arah mata angin telah di ketahui

Gantungan Kompas, gunanya untuk pengait ketika kompas tidak di gunakan serta dapat pula dipakai meletakkan ibu jari saat membidik sasaran. Kaca Pembesar, untuk melihat secara detail angka pada dial Bagaimana cara menggunakan Kompas ? (Sederhana) Letakan kompas pada sebuah bidang datar atau juga boleh di pegang dalam keadaan statis oleh si pembidik Tentukan Objek sasaran tembak dengan visir, kemudian turunkan kaca pembesar untuk melihat secara detail angka yang tepat di garis visir Catat Hasil bidik yang di sebut dengan Check Poin Apakah rumus sasaran balik Kompas ? Rumus sasaran balik kompas, atau sering di sebut dengan istilah back azimuth diperuntukan untuk mengetahui hasil sasaran balik kompas (back reading) dari check point yang merupakan posisi si pembidik. dan untuk mencari posisi si pembidik tersebut dapat kita gunakan rumus : JIka lebih dari 180 derajat maka di kurangi dengan 180 derajat JIka kurang dari 180 derajat maka di tambah 180 derajat JIka pas 180 derajat maka di tambah atau di kuragi hasilnya akan sama yakni 0/360 derajat. Bagaimana mengetahui arah mata angin tanpa menggunakan Kompas ? Ada banyak cara sebenarnya, namun kita posting dalam materi terpisah nantinya : Dengan menggunakan rasi bintang Bayangan Tongkat Gejala Alam dan Hukum Ilmu Pengetahunan (nantikan materi ini) Salam Pramuka

Kegiatan Pramuka atau dalam bahasa lainya kita sebut kepramukaan pada materi Pengertian Pramuka, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka telah kita ulas secara umum di Materi Pramuka ini. Secara lebih jelasnya mengenai beberapa aktivitas kepramukaan tingkat siaga, penggalang, penegak dan pandega akan kita ulas secara terpisah di postingan kali ini, atau hadhara dapat menyebutnya dengan singkat Giat SGTD.

Materi Pramuka kali ini sangat sederhana sekali, karena sahabat-sahabat pramuka di seluruh Nusantara pasti secara umum telah mengetahuinya, sehingga postingan kali ini hanya berfungsi sebagai feedback (umpan balik) dari ilmu-ilmu pramuka yang telah diketahui, khusus para pembina mungkin saja dapat memberikan masukkan sebagai penambahan relevansi yang lebih baik.

Berikut Beberapa Kegiatan Pramuka yang ada berdasarkan golongan keanggotaan. Kegiatan Pramuka Siaga Perkemahan Sehari (Persari) Kegiatan pramuka siaga ini mencakup kegiatan di luar lapangan (out door activity) yang lebih banyak bermain di alam bebas. Pada tahap ini, model perkemahanya hanyalah sehari saja, kalau saya menyebutnya dengan P4 (Pergi Pagi Pulang Petang) untuk mengajarkan kepada para siaga nilai kekompakan dan mini edukasi dari para pembina (yanda dan bunda).

Darmawisata Para Pramuka Siaga pergi ketempat-tempat tertentu sebagai ajang rekreasi dan menambah pengalamanya, setelah itu menceritakan apa saja yang telah di dapat dari hasil perjalanan yang di lalui. hal ini untuk melatih nilai responsive dan kepedulian para anggota pramuka terhadap sesama dan lingkungan serta melatih daya ingat yang dimiliki.

Karnaval Tidak berbeda dengan karnaval pada umumnya, para siaga melakukan pawai serta menampilkan hasil karya kreativitasnya

Kegiatan Lainya

Beberapa kegiatan Pramuka siaga yang lain misalnya permainan bersama, pameran siaga, pasar siaga, pentas seni budaya pramuka dan lain-lain. Kegiatan Pramuka Penggalang Jambore Jambore merupakan pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perkemahan besarm atau sering disebut dengan pesta penggalang, Jambore diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka setempat. Misalnya Jambore Nasional di selenggarakan oleh Kwartir Nasional (se Indonesia) , Jambore Daerah di selenggarakan oleh Kwartir Daerah (Se provinsi), Jambore Cabang di selenggarakan oleh Kwartir Cabang (Kabupaten), dan Jambore Ranting di selenggarakan oleh Kawrtir Ranting (Kecamatan).

Lomba Tingkat Lomta tingkat adalah pertemuan regu pengalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan (rally scout). Lomba tingakt di laksanakan mulai dari tingkat gugus depan (LT-I), Ranting (LT-II), Cabang (LT-III), Daerah (LT-IV) dan Nasional (LT-V). Setiap regu penggalang terbaik pada setiap lomba tingkat, berhak ikut serta ke tingkat tertinggi (LT-V).

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru) Kegiatan ini diperuntukan untuk Pimpinan Regu dan Wakil Pimpinan Regu untuk dilatih keterampilanya dalam memimpin anggota pramuka penggalang yang lainya.

Kegiatan Lainya Sama halnya seperti pramuka siaga, pramuka penggalang juga masih ikut serta dalam kegiatan karnaval, pentas seni budaya, darmawisata dan lain sebagainya serta ikut dalam aneka ajang perkemahan, wide games dan lain sebagainya. Kegiatan Pramuka Penegak dan Kegiatan Pramuka Pandega Pramuka Penegak dan Pandega sudah memiliki nilai karakteritik kesamaan kegaitan, meskipun pada beberapa kegiatan terdapat perbedaan, namun secara umum masih dapat dikatakan sama. Kegiatan kepramukaan untuk golongan Pramuka Penegak dan Pandega ini meliputi :

Raimuna

Raimuna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

Perkemahan Wirakarya (PW) Perkemahan Wirakarya (PW) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

Gladian Pimpinan Satuan Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan / Racana, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.

Perkemahan Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum'at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

Perkemahan Bakti Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.

Pengembaraan Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.

Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.

Latihan Pengelola Dewan Kerja (LPDK) Latihan Pengelola Dewan Kerja, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

Kurus Instruktur Muda Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.

Penataran Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

Sidang Paripurna (Sidpar)

Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

Musppnaitera

Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

Demikianla beberapa diantara kegiatan kepramukaan yang ada di Indonesia, semoga mudah di pahami dan sampai jumpa pada materi pramuka selanjutnya.

Permainan Pramuka Part 1 ini adalah "Rebut dan Rampas" Lebih jelasnya akan kita deskripsikan
sebagai berikut :

Nama Permainan Wallpaper Pramuka Sumber Up The Movies

Rebut dan Rampas

Tujuan Melatih kecekatan & Melatih kesetiakawanan

Peralatan Tongkat Mini

Jumlah Pemain Bebas

Waktu 10 menit

Cara Bermain Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah ya tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa kiri atau kanan. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

Penggalang adalah tingkatan di dalam Gerakan Pramuka setelah siaga atau pramuka yang berumur
antara 11 sampai 15 tahun, yang mana jika disamakan dengan standar pendidikan setara dengan siswa SMP/MTs sederajat.

Di dalam pramuka penggalang sendiri Tanda Kecakapan Umum sebagai tingkatan kemarhiran dan jenjang yang dapat di peroleh oleh anggota pramuka yang bersangkutan setelah dinyatakan cakap dan layak berdasarkan hasil uji Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang, Tingkatan dalam pramuka penggalang itu yakni :

Penggalang Ramu Penggalang Rakit Penggalang Terap Penggalang Garuda

Lambang Tanda Kecapakan Umum Pramuka Penggalang

Camping sudah sangat tidak asing lagi bagi seorang Pramuka yang mana sudah merupakan suatu
keharusan dan keasyikan yang mengandung pendidikan serta penempaan karakter dan mental sebagai panji yang membangun Negeri menjadi Lebih Baik.

Di dalam aktivitas camping sendiri, tenda camping adalah pengetahuan mutlak sebagai pengetahuan dasar bagi setiap pramuka, misalnya mengatahui cara mendirikan tenda dengan baik dan benar untuk bermacam tipe tenda yang ada serta kapasitas tenda yang ada. Ada beberapa Jenis Tenda Untuk Berkemah Bivak Bivak atau lebih sering dikenal dengan nama Tenda Darurat atau Tenda Sederhana sering dipakai pada saat perkemahan di alam bebas atau kegiatan praktek bertahan hidup di alam bebas (survival). bahan yang digunakan lazimnya adalah ponco (jas hujan) yang biasa kita pakai pada saat berkendaraan roda 2 di kala hujan, atau boleh juga di buat dengan reranting pohon dan lain sebagainya dengan cara yang sederhana serta menjadikan tenda camping ini tempat berlindung sementara/harian.

Tenda Dome Sesuai dengan namanya, tenda camping berikut ini berbentuk seperti lingkaran dan unik dengan berbahankan Parachut Nylon dan Fiber Frame sebagai tiang penyangga dan dilengkapi dengan cyber tent atau lapisan luar yang tentunya tahan air.

Tenda Dome dapat di didirkan cukup oleh 1 orang saja pada dasarnya, ukuran tenda ini juga beragam mulai dari tenda perorangan, 2 orang bahkan untuk tenda beregu.

Tenda Pramuka/Tenda Pleton Disebut tenda Pramuka, karena tenda camping yang satu ini sering dipakai untuk berkemah oleh anggota pramuka, bentuknya standar namun lebih sulit dalam mendirikanya, artinya akan sangat sulit jika dikerjakan oleh 1 orang. Namun dilain sisi, tenda ini memiliki kekuatan yang baik dan cukup untuk menampung personil dalam ukuran regu.

Tenda Pramuka ini juga ada dalam ukuran besar bahkan 1 pleton, hingga ada yang menyebutnya dengan nama tenda pleton.

Demikianlah beberapa tenda camping yang memang banyak dipakai untuk perkemahan pramuka, silahkan pilih mulai dari tingkat praktis, manfaat, daya tahan serta tingkat ekonomi harganya.

Setelah sebelumnya kita ulas tentang Pengertian Pramuka, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka dan sudah mampu membedakan antara ketiga istilah tersebut. Kini kita kembali ulas tentang Struktur

Organisasi Gerakan Pramuka Indonesia.

Gerakan Pramuka sebagai sebuah Organisasi yang diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961 memiliki struktur yang sangat baik dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi Negara. Berikut ini adalah struktur Organisasi Gerakan Pramuka.

Keterangan Singkat :

Presiden Indonesia berperan sebagai pramuka utama selama masa jabatanya Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional) Mabida (Majelis Pembimbing Daerah) Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang) Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting) Mabisa (Majelis Pembimbing Saka) Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan) Kwarnas (Kwartir Nasional) Kwarda (Kwartir Daerah) Kwarcab (Kwartir Cabang) Kwaran (Kwartir Ranting) Munas (Musyawarah Nasional) Musda (Musyawarah Daerah) Mucab (Musyawarah Cabang) Musran (Musyawarah Ranting) Mugus (Musyawarah Gugus Depan) Selanjutnya Dalam hal ini : Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Nasional adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Daerah adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Provinsi yakni Gubernur dan Wakil Gubernur Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Cabang adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kabupaten yakni Bupati dan Wakil Bupati Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Ranting adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kecamatan yakni Camat dan Wakil Wakil Camat Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan adalah Kepala Sekolah, Kepala Desa, Dosen atau perangkat yang memimpin Gugus Depan sebagai pangkalan Pramuka Pertama Pramuka.

Catatan : Semua Ketua Majelis disingkat dengan nama Kama, Jadi akan ada Kamabinas, Kamabida, Kamabicab, Kamabiran, Kamabigus.

Selanjutnya Pada Jenjang Kwartir, sama tingkatan pada Majelis Pembimbing. Hanya saja kwartir bersifat tetap selama masa periode Musyarawah yang ada, sedangkan pada jajaran Majelis Pembimbing Lebih berorientasi pada jabatan ke Pemerintahan :

Di Kwartir Daerah Aceh Sendiri, Susunan kepengurusan Pramuka saat ini adalah : Kamabida : Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih Kakwarda Aceh : Muhammad Nazar, S.Ag Kamabicab Aceh Tengah : Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah terpilih Kakwarcab : Ir. Syukur Kobath

Sebenarnya masih ada susunan di bawah Kwartir yakni Dewan Kerja yang berwenang dalam menjalankan kegiatan operasional pramuka penegak dan pandega di wilayah kerja kwartirnya (akan dijelaskan pada sesi khusus DK)

Demikianlah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Indonesia, sedikit rumit untuk dibahas namun begitu mudah untuk di memahaminya. Untuk itu jika ada pertanyaan kami sudah siapkan kotak komentar.

Dasa Dharma Pramuka dapat diartikan "Dasa" yang artinya Sepuluh dan "Dharma" yang artinya
Perbuatan baik (kebajikan). Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah laku sehari-hari.

Kesepuluh Dasa Dharma Pramuka untuk Golongan Keanggotaan Penggalang, Penegak dan Pandega serta Pembina Tersebut adalah : Dasa Dharma Pramuka, Pramuka 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, trampil dan gembira. 7. Hemat, cermat dan bersahaja. 8. Disiplin, berani dan setia. 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. 10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.

Demikianlah Dasa Darma Pramuka Indonesia yang menjadi landasan pedoman Gerakan Pramuka, semoga bermanfaat. Tentang Arti dari pada Dasa Dharma akan di bahas pada posting selanjutnya :D

Salam Pramuka

Arti Lambang Tunas Kelapa Gerakan Pramuka Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.

Tunas Kelapa, Lambang Gerakan Pramuka

Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soenaryo Admodipuro, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Bentuk dan Arti Kiasan

Lambang Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa, yang makna terdapat Arti Kiasan tersendiri : Yakni, Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu. .Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang Gerakan Pramuka

Lambang Gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

You might also like