You are on page 1of 4

Perbedaan Syiah dan Sunni Banyak orang yang menganggap syiah dan sunni sebagai sebuah paham ajaran

agama yang berbeda, ada pula beberapa orang yang membedakan keduanya sebagai agama yang terpisah satu sama lain. Kedua pendapat tersebut memiliki alasan dan argumen masing-masing yang masih diperdebatkan hingga kini. Tapi, pada dasarnya keduanya masih berdasarkan pokok yang satu yaitu agama islam. Walaupun berdasarkan dari pokok ajaran islam, bukan berarti sunni dan syiah bebas dari pertikaian. Pertikaian antara sunni dan syiah memang sering terjadi karena terdapat perbedaan-perbedaan yang vital antara keduanya. Secara garis besar, sunni dan syiah dapat dibedakan melalui 3 aspek dasar yaitu aqidah, akhlak, dan fiqih. Aspek Aqidah1,3 Dalam aspek aqidah, sunni dan syiah masih memegang keyakinan ketuhanan yang sama yaitu menyembah Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa. Keduanya pun masih mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir. Hal yang perlu disoroti diantara perbedaan keduanya adalah perbedaan dalam rukun iman dan rukun islamnya. Sunni dan Syiah memiliki rukun islam yang kurang lebih sama, perbedaannya terletak pada syiah tidak mengakui rukun islam berupa syahadatain dan mengakui rukun islam berupa AlWilayah. Bahkan dalam syiah, rukun islam Al-Wilayah merupakan hal yang paling utama. Sementara dalam Sunni, Syahadatain merupakan rukun islam yang mendasar berdasarkan hadits : Islam dibangun di atas lima perkara; Syahadat bahwa tidak adal ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwa Muhhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat menunaikan zakat, haji dan shaum ramadhan. (HR. Bukhari dan Muslim). Adapun alasan syiah mengutamakan Al-Wilayah karena wilayah dainggap hal yang utama daripada rukun agama islam itu sendiri. Hal tersebut tertuang dalam perintah imam mereka yaitu Al Kulaini yang telah meriwayatkannya di dalam buku Al Kafi 2/15 dan Kitabul Iman Wal Kufr Bab Daaimul Islam. Dia telah meriwayatkan dengan sanadnya kepada Abu Jafar AS, ia berkata: Islam dibangun di atas lima perkara: Shalat, Zakat, Shaum, Haji dan Al Wilayah (Kepemimpinan).. Selain itu, dalam sunni Nabi Muhammad dianggap belum menyelesaikan agama Islam dengan sempurna, oleh karena itu syiah banyak mengacu pada imam mereka untuk panduan hukum yang paling sempurna. Hal tersebut berbeda dengan pendapat sunni yang mengatakan bahwa Islam sudah berhasil disempurnakan oleh Nabi Muhammad mengacu pada surat AlMaidah ayat 3. Syiah juga tidak mempercayai keotentikan dari Al-Quran. Syiah menganggap Al-Quran sudah banyak dirunah oleh sahabat untuk kepentingan mereka. Sementara sunni beranggapan bahwa Al-Quran tidak mungkin dirubah karen selalu dijaga oleh Allah yang Maha Esa akan keotentikannnya.

Rukun iman antara sunni dan syiah dapat dikatakan berbeda walaupun masih memegang ketauhidan yang sama. Dua poin yang berbeda adalah poin Al-Imamah dan Al-Adlu dalam syiah. Berikut adalah tabel perbandingan antara rukun iman syiah dan sunni. Sunni Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada Hari Akhir Iman kepada qadha dan qadar Syiah At-tauhid An-Nubuwwah Al-Imamah Al-Adlu Al-Maad

Aspek Akhlak1,2 Aspek akhlak dalam sunni dan syiah sebenarnya tidak berbeda mengingat akhlak bersifat lebih fleksibel. Tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam perbedaan antara sunni dan syiah. Dalam syiah, para sahabat dianggap kafir karena mendukung Abu Bakar menjadi khalifah daripada memilih keluarga Rasulullah (Ahlul Bait). Sehingga dalam syiah, para sahabat bahkan para isteri nabi diperbolehkan untuk dicela. Sementara dalam sunni, sahabat dan istri Rasul menempati posisi yang terhormat sehingga tidak layak untuk dicela, bahkan sahabat dan istri Rasul dijadikan sumber hukum dan dicontoh. Aspek Fiqih1,2 Dalam fiqih, baik aliran sunni dan syiah memiliki perbedaan. Penyebab utama perbedaan dalam keduanya adalah karena memiliki acuan yang berbeda dalam dasar fiqih. Sunni memiliki acuan utama pada Al-Quran dan Sunah Nabi Muhammad SAW, sementara dalam syiah, acuan utamanya adalah Imam mereka. Maka dari itu, dalam praktek fiqihnya, baik syiah maupun sunni memiliki pola yang berbeda, bahkan dalam ibadah shalat. Berikut adalah contoh perbedaan fiqih pada sunni dan syiah : Syiah dalam shalat menggangap bersedekap dianggap membatalkan shalat dan diwajibkan meluruskan tangan. Dalam sunni, bersedekap merupakan tata cara shalat. Dalam syiah, shalat sah jika bersujud diatas tanah atau sesuatu yang muncul dari tanah (kayu, daun). Sementara sunni bersifat lebih fleksibel dimana shalat diperbolehkan dimanapun asalkan temapat itu suci dari najis. Syiah memiliki ajaran bertakbir 3 kali setelah salam, sementara sunni tidak. Shalat tarawih merupakan Bidah dalam ajaran syiah. Shalat jumat bersifat wajib takhyiri dalam syiah. Artinya, pada masa-masa tidak ada imam yang wajib diikuti pada zaman sekarang, shalat jumat boleh ditinggalkan.

Dalam sunni, shalat jumat merupakan fardhu ain dan apabila tidak melakukannya dalam kurun waktu tertentu dapat dikatakan sebagai orang kafir. Dalam Syiah, nikah mutah masih dihalalkan, karena pembatalan nikah mutah dilakukan oleh Umar bin Khatab sementara syiah tidak mengakui adanya kekhalifahan dari Umar bin Khatab. Oleh karena itu syiah masih menghalalkan nikah mutah berdasarkan hukum pada masa Nabi Muhammad.

Referensi : 1. Wardiah. Sisi Perbedaan Pokok antara Aqidah Ahlus Sunnah dan Syiah [Internet]. [diakses : 4 Desember 2012]. Terdapat pada halaman URL : www.wahdah.or.id%2Fwis%2Fimages%2Fstories%2FPERBEDAAN%2520SUNNISYIAH%2520DALAM%2520TABEL.pdf&ei=BUa8UMboG4LtrAeewYGoCg&usg =AFQjCNHUgW6LEOjg6qNkK91XL38-ikCIag&sig2=JMiZYsp4JEVFApKb-IbtDA 2. Ulum B. Menjawab Dua Argumen Klasik Syiah [Internet]. 5 September 2012 [diakses : 4 Desember 2012]. Terdapat pada halaman URL : http://www.hidayatullah.com/read/24628/05/09/2012/menjawab-dua-argumen-klasiksyiah-.html 3. Gandhi GS. Persamaan dan Perbedaan Sunni dan Syiah [Internet]. 1 September 2012 [ diakses : 4 Desember 2012]. Terdapat pada halaman URL : http://www.tempo.co/read/news/2012/09/01/078426786/Persamaan-dan-PerbedaanSunni-Syiah

You might also like