You are on page 1of 16

Pengertian Kenakalan Remaja Kenakalan remaja ialah sikap dan prilaku yang menyimpang dari aturan, peraturan sosial,

adat, hukum dan agama. Oleh karena itu setiap tindakan remaja yang dianggap salah atau tidak pada tempatnya dapat dikatakan /dikualifikasikan sebagai kenakalan. Latar Belakang Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau mengagumkan. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh remaja diantaranya :

Lari dari rumah Mencuri / pencurian Penipuan Bertindak kejam Melakukan perbuatan seksual Bersifat agresif Bersifat pengangguran

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kenakalan Remaja Faktor Dari Dalam Rumah Masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan, pengenalan diri dan sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali tersinggung. Karena egosentrisnya, sehingga tak heran bila tawuran marak dimana-mana gampang sekali untuk perang adu mulut dengan siapa saja termasuk dengan orang tua dan guru. Khususnya remaja yang labil tidak tahan terhadap permasalahan yang menimpa dirinya, apalagi permasalahan yang timbul /berawal dari kondisi rumah /keluarga. Beberapa penyebabnya : Kurangnya perhatian dan kontrol dari orang tua Hal ini tampak jelas sekali pada para ibu yang bekerja dan bapak yang sibuk sepanjang hari, maka anak dipercayakan kepada pembantu sehingga perkembangan untuk identitas seorang anak sama sekali secara seimbang baik sisi jasmani, kejiwaan, akal serta psikologisnya, sebaliknya sama sekali tidak berkembangnya dan tentunya dia akan berusaha memaksakan kehendaknya kepada orang-orang yang ada di lingkungan sekitarnya untuk mendapatkan pengalamanpengalaman dari luar apalagi kalau lingkungan yang mendukungnya tersebut berada pada lingkungan yang tidak baik sehingga timbul permasalahan Kurangnya pendidikan agama (moral) Faktor ini yang bisa mempengaruhi prilaku remaja anak. Remaja akan memiliki filter dan

berpikir yang matang, sehingga dia akan lebih hati-hati dalam menjalani hidupnya, apabila dalam hidupnya penanaman moral (agama) tetap terus ditanamkan Kurangnya komunikasi yang lancar antar keluarga Kembali pada sosok orang tua, orang tua yang bagus harus ada komunikasi kepada anak bagaimana kehidupan / karakteristik putra-putranya supaya tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak baik khususnya tentang kenakalan remaja yang timbul di lingkungan luar, rumah dan sekolah Kurangnya pemenuhan kebutuhan anak / remaja Pemenuhan kebutuhan pribadi anak penting dan mendesak agar kepribadiannya tumbuh secara seimbang dan sisi jasmani, kejiwaan, akal dan rohaninya. Faktor dari Sekolah Bergaul dengan teman yang memiliki moral yang keras yang terfokus melakukan hal-hal yang negatif. Hal ini bisa terjadi karena rayuan dan bujukan teman sendiri untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau timbulnya sikap solidaritas yang tinggi atau ada keinginan ikut serta dalam melakukan sesuatu seperti terjerumus dalam tindakan-tindakan kriminal atau obat-obatan terlarang. Hal ini sangat cenderung terjadi di kalangan remaja masa kini, masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan, pengenalan diri dan sebagainya. Sebenarnya remaja sendiri merasa tidak nyaman dengan kondisinya yang berada di tengah-tengah tidak jelas akan Statusnya tidak bisa dikatakan sebagai anak-anak tetapi juga belum bisa dikatakan dengan orang biasa. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam perkembangan para remaja, terutama sekali dalam pergaulannya. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh : Remaja tersebut salah dalam bergaul Pergaulan sangat menentukan kepribadian seorang remaja, karena baik buruknya prilaku remaja tergantung dari pandai atau tidaknya remaja tersebut dalam bergaul terutama sekali pergaulan dalam lingkungannya. Apabila seorang remaja salah dalam bergaul, otomatis prilaku remaja tersebut akan menyimpang dari norma-norma atau aturan-aturan yang telah ditentukan, misalnya selalu melakukan hura-hura atau keonaran. Sikap Solidaritas yang tinggi Sikap solidaritas yang tinggi antar remaja dapat menyebabkan pula kenakalan remaja. Misalnya si A orangnya baik, dia mempunyai teman namanya si B orangnya pembohong, pemabok dan suka mencuri, karena si A dan si B menjalin persahabatannya dari kecil, sehingga si A rela melakukan apa yang diperintahkan oleh si B, misalnya si A disuruh minum-minuman keras oleh si B, padahal si A tahu kalau perbuatan itu yang dilarang oleh agama bahkan diharamkan oleh Allah SWT. Karena dikatakan tidak gaul oleh si B maka si A meminumnya dan melakukan halhal yang tidak baik lagi atau dilarang agama seperti melakukan perbuatan seksual.

Berbagai masalah tentang masalah pergaulan remaja pada masa ini, terutama di negara kita Indonesia, yang dikenal dengan baik budaya ketimuran kita yang terkenal mengerti akan sopan santun juga marak terjadi.

Semua permasalahan itu contohnya : 1. Narkoba 2. Penyakit HIV/AIDS 3. Hamil di luar nikah 4. Mencuri 5. Clubing 6. Perkataan Buruk dan Jorok 7. Tawuran dan Perkelahian 8. Merokok 9. Membolos Sekolah 10. Peniruan Budaya Barat, dsb.

Semua itu dikarenakan remaja sekarang mentalnya mudah turun, akal sehat dan pikiran panjangnya pun tidak digunakan. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri atau golongan atau menuruti emosi atau juga mengandalkan ototnya saja, seperti tawuran antar siswa maupun mahasiswa. Akhirnya pun akibat mereka terasa berat bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara sekalipun.

Keadaan itupun diperparah dengan mulai mengalirnya budaya barat yang mulai menutupi budaya timur yang sopan, dan melalui media-media massa, seperti koran atau majalah, dan media-media elektronik, seperti halnya televisi atau internet.

Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi tersebut makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya Timur dan Indonesia pun mulai ditanggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak punya sopan santun dan tata krama terhadap teman, bahkan terhadap orang tua.

Sekarang, anak muda mudah berperilaku seperti pergaulannya. Banyak yang datang ke klub malam dan diskotek untuk berfoya-foya. Mereka berpakaian yang nyeleneh atau aneh. Ada juga mereka yang terjebak ke dunia narkoba. Awalnya mereka hanya ditawari rokok, dan lama-lama pun akan ketagihan.

Setelah itu, mereka ditawari narkoba gratis. Lalu, mereka langsung membeli obat terlarang itu dengan mahal. Mereka mendapatkan uang itupun dari yang tidak halal, seperti mencuri uang orang tuanya.

Akibatnya, para penggunanya pun rentan terkena penyakit HIV/AIDS, terutama pengguna narkoba suntik. Hal yang sama juga dapat terjadi pada orang yang berhubungan intim pra nikah dan gonta-ganti pasangan. Ditambah lagi, apabila terjadi hamil di luar nikah.

Semua masalah itu akan menyebabkan image remaja menjadi buruk di mata masyarakat awam. Kita sebagai remaja yang perannya sebagai penerus kejayaan bangsa Indonesia pun, harus malu dan berani memutar balikkan dengan hal yang berguna bagi bangsa, agama, dan negara.

Di dalam karya ilmiah ini, saya selaku remaja ingin membeberkan keadaan remaja saat ini di negara kita Indonesia. Saya juga ingin memberikan metode-metode dan tps-tips agar terhindar dari masalah pergaulan remaja, dan saya juga ingin mewujudkan para remaja memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dan pergaulan mereka.

Remaja dan Permasalahannya (part 1)


Posted: February 19, 2008 in belajar, guru Tags: remaja. edukasi

33 Berbicara mengenai masalah remaja tidak akan habis2nya, namun saya hanya menyumbangkan sebagian kecil pemikiran masalah kenakalan remaja yang mungkin saja berguna untuk menambah pengetahuan para pembaca. Saat ini generasi muda khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang akan datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi muda. Sudah banyak generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung jawabnya terhadap negara di masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai generasi penerus bangsa. Disatu pihak remaja berusaha berlomba2 dan bersaing dalam menimba ilmu, tetapi dilain pihak remaja berusaha menghancurkan nilai2 moralnya sebagai manusia. Hal ini sangat memprihatinkan bagi kita semua. Memang tingkah laku mereka hanyalah merupakan masalah kenakalan remaja, tetapu lama-kelamaan menuju suatu tindakan kriminalitas yang sangat meresahkan. Pada umunya kenakalan remaja ini dilakukan oleh anak yang berumur antara 1518 tahun. Masa remaja merupakan masa dimana sedang beralihnya masa anak 2 menuju masa kedewasaan. Pada masa ini jiwa mereka masih labil dan mereka tidak memiliki pegangan yang pasti. Mereka berbuat sesuai dengan pikiran dan nalar, perbuatan itu mereka lakukan dalam mencari jati diri mereka sebenarnya. Kenakalan remaja itu harus diatasi, dicegah dan dikendalikan sedini mungkin agar tidak berkembang menjadi tindak kriminal yang lebih besar yang dapat merugikan dirinya sendiri, lingkungan masyarakat dan masa depan bangsa.

Masalah remaja sebagai usia bermasalah. Setiap periode hidup manusia punya masalahnya sendiri2, termasuk periode remaja. Remaja seringkali sulit mengatasi masalah mereka. Ada dua alasan hal itu terjadi, yaitu : pertama; ketika masih anak 2, seluruh masalah mereka selalu diatasi oleh orang2 dewasa. Hal inilah yang membuat remaja tidak mempunyai pengalaman dalam menghadapi masalah. Kedua; karena remaja merasa dirinya telah mandiri, maka mereka mempunyai gengsi dan menolak bantuan dari orang dewasa. Remaja pada umunya mengalami bahwa pencarian jati diri atau keutuhan diri itu suatu masalah utama karena adanya perubahan2 sosial, fisiologi dan psikologis di dalam diri mereka maupun di tengah masyarakat tempat mereka hidup. Perubahan2 ini dipergencar dalam masyarakat kita yang semakin kompleks dan berteknologi modern. Arus perubahan kehidupan yang berjalan amat cepat cenderung membuat individu merasa hanya seperti sebuah sekrup dalam mesin raksasa daripada seorang makhluk utuh yang memiliki di dalam dirinya suatu keyakinan akan identitas dir sebagai seorang pribadi. Adapun masalah yang dihadapi remaja masa kini antara lain : a. kebutuhan akan figur teladan Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal hanya kata2 indah. b. sikap apatis Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya. c. kecemasan dan kurangnya harga diri

Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk pelarian (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya). d. ketidakmampuan untuk terlibat Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang. e. perasaan tidak berdaya Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari jalan pintas, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah. f. pemujaan akan pengalaman sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman. Bentuk2 dari perbuatan yang anti sosial antara lain : a. Anak2 muda yang berasal dari golongan orang kaya yang biasanya memakain pakaian yang mewah, hidup hura2 dengan pergi ke diskotik merupakan gaya hidup mewah yang tidak selaras dengan kebiasaan adat timur.

b. Di sekolah, misalnya dengan melanggar tata tertib sekolah seperti bolos, terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas dan lain sebagainya. c. Ngebut, yaitu mengendarai mobil atau motor ditengah-tengah keramaian kota dengan kecepatan yang melampaui batas maksimum yang dilakukan oleh para pemuda belasan tahun. d. Membentuk kelompok (genk2) anak muda yang tingkah lakunya sangant menyimpang dengan norma yagn berlaku di masyarakat, seperti tawuran antar kelompok

Kenakalan Remaja, Faktor Penyebab dan Tips Menghadapinya


Minggu, 01-02-2009 10:13:45 oleh: Edward Manopo Kanal: Opini Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut: - kurangnya kasih sayang orang tua. - kurangnya pengawasan dari orang tua. - pergaulan dengan teman yang tidak sebaya. - peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif. - tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.

- dasar-dasar agama yang kurang - tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya - kebasan yang berlebihan - masalah yang dipendam Dan saya dapat memberikan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu: - Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun. - Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut. - Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani. - Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll. - Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah. - Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya. - Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya. - Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat berguna bagi anda. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja: A. Tindakan Preventif

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum. 1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja 2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitankesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran dalam bentuk kenakalan. 3. Usaha pembinaan remaja : a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket. c. Menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar. d. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja. Dengan usaha pembinaan yang terarah para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimabnagn diri akan dicapai dimana tercipta hubungan yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi. Pikiran yang sehat akan mengarahkan mereka ke perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing. Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus Dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkahlaku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Sarana pendidikan lainya mengambil peranan penting dalam pembentukan pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya kepramukaan, dan yang lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkahlaku remaja di rumah dan di sekolah. Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai: a. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. b. Penyesuaiam diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.

c. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik. Bimbingan yag dilakukan dengan dua pendekatan: 1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada si remaja itui sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan si remaja danmembantu mengatasinya. 2. Pendekatan melalui kelompok di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut:

a. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat. b. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingklaku baik dan merangsang hubungan sosia; yang baik. c. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukaka pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif. d. Dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam kelompok dipupuk solidaritas dan persekutuan denga Pembimbing. B. Tindakan Represif Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur. b. Di sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru san staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan. C. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

Dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkahlaku si pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini. Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat badani dan rohani, teguh dalam kepercayaan dan iman sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air. Semoga berman faat. Sumber: http://beb7n.wordpress.com

Baca Juga Berita dibawah ini:

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja


Masa remaja erat kaitannya dan sering sekali dihubung-hubungkan dengan yang namanya kenakalan remaja. Masa remaja secara umum merupakan peralihan transisi dari masa kanakkanak ke masa remaja. Sebenarnya kenakalan remaja itu timbul akibat dari ketidak mampuan anak dalam menghadapi tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi. Pada masa remaja banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri anak, baik segi psikis maupun fisiknya. Dalam segi psikis bayak teori-teori perkembangan yang memaparkan ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan pada lingkungan. Jika tidak diwaspadai, perubahan-perubahan psikis yang terjadi sebagai tugas perkembangan remaja itu akan berdampak negatif pada remaja. Untuk tugas perkembangan remaja bisa lihat disini Masalah yang timbul apabila tidak memenuhi tugas perkembangan remaja Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi tugastugas tersebut, yaitu : 1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilainilai. 2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua. Remaja masa kini banyak sekali tekanan-tekanan yang mereka dapatkan, mulai dari perkembangan fisiologi, ditambah dengan kondisi lingkungan dan sosial budaya serta

perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya masalahmasalah psikologis berupa gangguan penyesuaian diri atau perilaku yang mengakibatkan bentuk penyimpangan perilaku yang disebut kenakalan remaja. Menurut hemat saya, tekanan-tekanan yang timbul dari lingkungan dan orang tua yang menginginkan anak melakukan peran dewasa, padahal mereka masih tergolong dalam masa remaja, secara psikologis anak belum mampu menghadapinya. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan remaja (Fuhrmann, 1990).

Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja (dari segi lingkungan)


Faktor lingkungan merupakan peran untama dalam membantu masa remaja untuk menyelesaikan tugas perkembangannya. Adapun faktor faktor yang dapat menyebabkan munculnya kenakalan remaja adalah Keluarga (rumah tangga), Sekolah, dan Kondisi Masyarakat (lingkungan social). 1. Keluarga (rumah tangga) Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang tidak baik atau disharmoni keluarga, maka resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam keluarga sehat atau harmonis (sakinah). 2. Sekolah Kondisi sekolah yang tidak baik dapat menganggu proses belajar mengajar anak didik, yang pada gilirannya dapat memberikan peluang pada anak didik untuk berperilaku menyimpang. Misalnya, kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang. Dalam hal ini yang paling berperan adalah guru Agama, guru PKN dan Bimbingan Konseling, meskipun semua elemen sekolah bertanggung jawab atas perilaku anak di sekolah. 3. Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial) Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau rawan, merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja untuk berperilaku menyimpang. Faktor lingkungan yang sehat misalnya:ini dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan masyarakat dan kedua, faktor daerah rawan (gangguan kamtibmas). Kriteria dari kedua faktor tersebut, antara lain: Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan)

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malambahkan sampai dini hari Peredaran alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainnya Pengangguran Anak-anak putus sekolah/anak jalanan Wanita tuna susila (wts) Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain-lain yang sifatnya pornografis dan kekerasan 7. Perumahan kumuh dan padat 8. Pencemaran lingkungan 9. Tindak kekerasan dan kriminalitas 10. Kesenjangan sosial Daerah Rawan (Gangguan Kantibmas) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Penyalahgunaan alkohol, narkotika dan zat aditif lainnya Perkelahian perorangan atau berkelompok/massal Kebut-kebutan Pencurian, perampasan, penodongan, pengompasan, perampokan Perkosaan Pembunuhan Tindak kekerasan lainnya Pengrusakan Coret-coret dan lain sebagainya

Kondisi psikososial yang seperti ini, merupakan faktor yang kondusif (rawan) bagi terjadinya kenakalan remaja.

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja


Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Demikian sedikit paparan mengenai cara mengatasi kenakalan remaja, semoga kenakalan remaja di negeri ini berkurang. Rating: 8.3/10 (3 votes cast) Tags: cara mengatasi kenakalan remaja, faktor penyebab kenakalan remaja, kiat mengatasi kenakalan remaja, makalah kenakalan remaja

Previous Pentingnya Pendidikan Seks (Sex Education)

Next Kena Read more: Cara Mengatasi Kenakalan Remaja | belajarpsikologi.com

You might also like