Professional Documents
Culture Documents
b
y
a
x
.
Suatu garis lurus dapat memotong ellips, menyinggung, atau tidak
memotong dan menyinggung ellips. Dalam hal yang terakhir, garis dan ellips
tidak mempunyai titik persekutuan.
Misalkan persamaan garis yang gradiennya m adalah n x m y + = dan
persamaan ellips 1
2
2
2
2
= +
b
y
a
x
, maka untuk garis yang menyinggung ellips
atau disebut garis singgung ellips, persamaannya adalah
2 2 2
m a b mx y + = . persamaan ini untuk ellips dengan pusat O(0,0).
Tampak bahwa ada dua garis singgung yang gradiennya m. Sedangkan untuk
ellips yang berpusat di P ) , ( dengan gradien m, persamaan garis
singgungnya adalah
2 2 2
) ( ) ( m a b x m y + = .
5
Persamaan garis singgung ellips juga dapat diperoleh dengan
menggunakan titik singgung yang diketahui. Misal titik singgungnya adalah T
) , (
1 1
y x .
Persamaan garis yang menyinggung ellips 1
2
2
2
2
= +
b
y
a
x
adalah
1
2
1
2
1
= +
b
y y
a
x x
, sedangkan garis singgung ellips 1
) ( ) (
2
2
2
2
=
b
y
a
x
,
persamaannya adalah 1
) )( ( ) )( (
2
1
2
1
=
+
b
y y
a
x x
.
Garis-garis tengah y = mx dan x
m a
b
y
2
2
\
|
+
y a
bx x
a
x
atau
1 1
2
1
2
2 2
1
2
2
=
|
|
.
|
\
|
+
y a
b x
a
x
. Karena P(x
1
,y
1
) terletak pada ellips maka
2 2 2
1
2 2 2
1
b a y a b x = + . Jadi 1
2
1
2
2 2
2
2
=
y a
b a
a
x
atau 1
1
2
1
2
2 2
=
y a
b x
atau
1 2
y
b
a
x = ,
sehingga
1 2
x
a
b
y = .
Jadi, |
.
|
\
|
1 1
, x
a
b
y
b
a
R dan |
.
|
\
|
1 1
, x
a
b
y
b
a
S
Jika
1
a OP = ,
1
b OR = , maka
2
1
2
1
2
1
y x a + =
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
x
a
b
y
b
a
b + =
8
A
P(x
1
,y
1
)
D
S
C
Q
B
O
R(x
2
,y
2
)
a
1
b
1
a
b
x
2
1
2
2 2
2
1
2
2 2
2
1
2
1
y
b
b a
x
a
b a
b a
+
+
+
= +
|
|
.
|
\
|
+ + = +
2
2
1
2
2
1 2 2 2
1
2
1
) (
b
y
a
x
b a b a , karena 1
2
2
1
2
2
1
= |
.
|
\
|
+
b
y
a
x
2 2 2
1
2
1
b a b a + = +
2 2 2
1
2
1
4 4 4 4 b a b a + = +
Jadi terbukti Dalil Apollonius I, bahwa Jumlah kuadrat garis tengah sekawan
sama dengan jumlah kuadrat sumbu-sumbunya
C. Pembuktian Dalil Apollonius II pada Ellips
Luas jajargenjang yang mengelilingi elips pada garis-garis tengah sekawan sama
dengan luas persegi panjang pada sumbu-sumbu ellips
9
1
2
sin
b
y
=
1
2
cos
b
x
=
1
1
sin
a
y
=
1
1
cos
a
x
=
+ = , sehingga
) sin( sin + =
sin cos cos sin sin + =
1
1
1
2
1
1
1
2
sin
a
y
b
x
a
x
b
y
=
1 1
1 2 2 1
sin
b a
y x y x
=
Luas jajargenjang OPAR = sin
1 1
b a
=
1 1
1 2 2 1
1 1
b a
y x y x
b a
=
1 2 2 1
y x y x
Karena P(x
1
,y
1
) terletak pada ellips maka
2 2 2
1
2 2 2
1
b a y a b x = + . Jadi
1
2
1
2
2 2
2
2
=
y a
b a
a
x
atau 1
1
2
1
2
2 2
=
y a
b x
atau
1 2
y
b
a
x = , sehingga
1 2
x
a
b
y = .
10
=
1 2 2 1
y x y x
=
1 1 1 1
y y
b
a
x
a
b
x
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
=
2
1
2
1
y
b
a
x
a
b
+
= |
.
|
\
|
+
2
2
1
2
2
1
b
y
a
x
ab , karena 1
2
2
1
2
2
1
= |
.
|
\
|
+
b
y
a
x
= ab
Luas jajargenjang ABCD = ab 4
= 4ab
Luas persegi panjang = panjang x lebar
Luas persegi panjang = ab b a 4 2 2 =
Jadi terbukti Dalil Apollonius II, bahwa Luas jajargenjang yang mengelilingi
ellips pada garis-garis tengah sekawan sama dengan luas persegi panjang pada
sumbu-sumbu ellips
D. Hiperbola
Hiperbola adalah himpunan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap
dua titik tertentu tetap besarnya atau hiperbola adalah tempat kedudukan yang
perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan suatu garis tertentu tetap
besarnya dan perbandingan ini lebih besar dari 1. Titik itu disebut titik api dan
garis tertentu disebut garis arah ( direktris). Dari definisi tersebut, diperoleh
11
persamaan hiperbola dengan pusat O(0,0) adalah 1
2
2
2
2
=
b
y
a
x
. Untuk
hiperbola dengan pusat P ) , ( , persamaannya adalah
1
) ( ) (
2
2
2
2
=
b
y
a
x
.
Garis yang menyinggung hiperbola atau disebut garis singgung
hiperbola, persamaannya adalah
2 2 2
m a b mx y = , persamaan ini untuk
hiperbola dengan pusat O(0,0). Sedangkan untuk hiperbola dengan pusat P
) , ( , persamaan garis singgungnya adalah
2 2 2
) ( ) ( m a b x m y = .
Persamaan garis singgung hiperbola juga dapat diperoleh dengan
menggunakan titik singgung yang diketahui. Misal titik singgungnya adalah T
) , (
1 1
y x . Persamaan garis yang menyinggung hiperbola 1
2
2
2
2
=
b
y
a
x
adalah
1
2
1
2
1
=
b
y y
a
x x
, sedangkan garis singgung hiperbola 1
) ( ) (
2
2
2
2
=
b
y
a
x
,
persamaannya adalah 1
) )( ( ) )( (
2
1
2
1
=
b
y y
a
x x
.
Garis-garis tengah y = mx dan x
m a
b
y
2
2
= disebut garis-garis tengah
sekawan, sedangkan m
1
= m dan m
2
=
m a
b
2
2
disebut arah-arah sekawan.
Berarti
2
2
2 1
a
b
m m = > 0 sehingga m
1
dan m
2
mempunyai tanda yang sama.
12
E. Pembuktian Dalil Apollonius I pada Hiperbola
Selisih kuadrat garis tengah sekawan sama dengan selisih kuadrat sumbu-
sumbunya
Persamaan hiperbol yang melalui P adalah 1
2
2
2
2
=
b
y
a
x
Misal ) , (
1 1
y x P dan ) , (
1 1
y x Q adalah titik ujung garis tengah sekawan
Garis singgung di P memiliki persamaan 1
2
1
2
1
=
b
y y
a
x x
Gradiennya
1
2
1
2
1
y a
x b
m =
Gradien PQ adalah
1
1
2
x
y
m =
P (x
1
,y
1
)
O
G
D
C B
D
F
E
A
a1
b1
a
b
x
y
S
Q
R (x
2
,y
2
)
13
Apabila kedua gradient dikalikan, hasilnya
2
2
2 1
a
b
m m =
Jadi garis singgung di P sejajar dengan garis tengah sekawan PQ
Jika RS garis tengah sekawan PQ maka persamaannya 0
2
1
2
1
=
b
y y
a
x x
2
1
2
1
b
y y
a
x x
=
1
2
1
2
x b
y y a
x = ...(i)
Koordinat R dan S sebagai koordinat-koordinat titik potong RS dengan
hiperbola 1
2
2
2
2
=
b
y
a
x
(ii)
Untuk mencari koordinat R dan S , substitusikan (i) dan (ii)
1
2
2
2
2
=
b
y
a
x
1
2
2
2
1
4 2
2 2
1
4
=
b
y
x b a
y y a
1
1
2 2
1
4
2
1
2
2
=
|
|
.
|
\
|
b x b
y a
y
1
2
1
4
2
1
2 2
1
2
2
=
|
|
.
|
\
|
x b
x b y a
y
14
2 2
2 2
2
1
2 2
1
2
2
1
4
2
1
1
b a
b a
x b y a
x b
y
=
2 2
2
1
2 2
1
2
2 2
1
2
2
1
) (
/
b a
x b y a
a x b
y
=
2
2
1
2
2
1
2 2
1
2
2
/
a
x
b
y
a x b
y
=
2
2
1
2
2
1
2 2
1
2
2
/
a
x
b
y
a x b
y
+
=
2
2
1
2
2
a
x b
y =
a
bx
y
1
=
a
bx
y
1
2
=
Substitusikan
a
bx
y
1
= ke persamaan (i) akan diperoleh
1
2
1
2
x b
y y a
x =
a x b
bx y a
x
1
2
1 1
2
=
b
ay
x
1
=
15
b
ay
x
1
2
=
|
.
|
\
|
1 1
, x
a
b
y
b
a
R dan
|
.
|
\
|
1 1
, x
a
b
y
b
a
S
Jika
1
a OP = ,
1
b OR = , maka
2
1
2
1
2
1
y x a + =
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
x
a
b
y
b
a
b + =
2
1
2
2 2
2
1
2
2 2
2
1
2
1
y
b
b a
x
a
b a
b a
=
|
.
|
\
|
=
2
2
1
2
2
1
2 2 2
1
2
1
) (
b
y
a
x
b a b a , karena 1
2
2
1
2
2
1
= |
.
|
\
|
b
y
a
x
2 2 2
1
2
1
b a b a =
2 2 2
1
2
1
4 4 4 4 b a b a =
Jadi terbukti Dalil Apollonius I , bahwa Selisih kuadrat garis tengah sekawan
sama dengan selisih kuadrat sumbu-sumbunya.
16
F. Pembuktian Dalil Apollonius II pada Hiperbola
Luas jajargenjang pada garis-garis tengah sekawan sama dengan luas persegi
panjang pada sumbu-sumbu hiperbola
1
2
sin
b
y
=
1
2
cos
b
x
=
1
1
sin
a
y
=
1
1
cos
a
x
=
= , sehingga
) sin( sin =
sin cos cos sin sin =
P (x
1
,y
1
)
O
G
D
C B
D
F
E
A
a1
b1
a
b
x
y
S
Q
R (x
2
,y
2
)
17
1
1
1
2
1
1
1
2
sin
a
y
b
x
a
x
b
y
=
1 1
1 2 2 1
sin
b a
y x y x
=
Luas jajargenjang OPFR = sin
1 1
b a
=
1 1
1 2 2 1
1 1
b a
y x y x
b a
=
1 2 2 1
y x y x
Karena P(x
1
,y
1
) terletak pada hiperbola maka
2 2 2
1
2 2 2
1
b a y a b x = + . Jadi
1
2
1
2
2 2
2
2
=
y a
b a
a
x
atau 1
1
2
1
2
2 2
=
y a
b x
atau
1 2
y
b
a
x = , sehingga
1 2
x
a
b
y =
=
1 1 1 1
y y
b
a
x
a
b
x
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
=
2
1
2
1
y
b
a
x
a
b
= |
.
|
\
|
2
2
1
2
2
1
b
y
a
x
ab , karena 1
2
2
1
2
2
1
= |
.
|
\
|
+
b
y
a
x
= ab
Luas jajargenjang DEFG = ab 4
Luas persegi panjang ABCD = pajang x lebar
Luas persegi panjang ABCD = ab b a 4 2 2 =
Jadi terbukti Dalil Apollonius II , bahwa Luas jajargenjang pada garis-garis
tengah sekawan sama dengan luas persegi panjang pada sumbu-sumbu hiperbola.
18
Contoh Soal:
1. Tentukan persamaan garis singgung pada ellips 1
5 20
2 2
=
|
|
.
|
\
|
y x
yang tegak lurus garis 2x 2y + 13 = 0
Penyelesaian:
Koefisien arah garis 2x 2y + 13 = 0 adalah m
1
= 1
Andaikan persamaan garis singgungnya mempunyai arah persamaan m, maka
berlakulah m.(m
1
) = -1. Jadi, persamaan garis singgungnya
2 2 2
m a b mx y + =
5 ) 1 ( 20
2
+ = x y
5 = x y
Jadi, persamaan garis singgung pertama y = -x + 5 dan garis singgung kedua
adalah y = -x 5
2. Tentukan persamaan garis singgung pada ellips
1
24 30
2 2
=
|
|
.
|
\
|
y x
yang mempunyai absis 5.
Penyelesaian:
Titik yang mempunyai absis 5 pada ellips ordinatnya dapat dicari dengan cara
mensubtitusikan absisnya ke persamaan ellips.
19
1
24 30
2 2
=
|
|
.
|
\
|
y x
Untuk x = 5, maka
1
24 30
2 2
=
|
|
.
|
\
|
y x
1
24 30
5
2 2
=
|
|
.
|
\
|
y
1
24 30
25
2
=
|
|
.
|
\
|
y
1
24 6
5
2
=
|
|
.
|
\
|
y
24
24
24 24
20
2
=
|
|
.
|
\
|
y
|
.
|
\
|
=
24
20
24
24
24
2
y
24
4
24
2
=
y
6
1
24
2
=
y
24 6
2
= y
6
24
2
= y
4
2
= y
4 = y
20
2 = y
Titik singgungnya (5,2) dan (5,-2). Rumus persamaan garis singgung
1
2
1
2
1
= +
b
y y
a
x x
1
24
2
30
5
= +
y x
12
12 6
= +
y x
12
12
12 12
2
= +
y x
2x + y = 12 atau 2x + y 12 = 0
Garis singgung yang kedua melalui (5, -2) adalah
1
24
2
30
5
=
+
y x
1
24
2
30
5
=
y x
12
12 6
=
y x
12
12
12 12
2
=
y x
12
12 6
=
y x
12
12
12 12
2
=
y x
2x - y = 12 atau 2x - y 12 = 0
Jadi, persamaan garis singgung pada ellips adalah 2x + y 12 = 0 dan
21
2x - y 12 = 0
3. Tentukan persamaan garis singgung pada ellips
1
5 20
2 2
=
|
|
.
|
\
|
y x
yang melalui titik A(2, -1).
Penyelesaian:
Perlu diselidiki letak A(2, -1) terhadap ellips. Ternyata titik A terletak di luar
ellips. Misal titik S(x
0
, y
0
) adalah titik singgungnya, maka persamaan garis
singgung di S adalah
1
1 4
0 0
=
y y x x
atau x
0
x + 4y
0
y = 4. titik A pada garis singgung, maka
2x
0
+ 4y
0
= 4 atau x
0
= 2y
0
+ 2 (i)
Titik S terletak pada ellips, jadi berlaku
1
1 4
2
0
2
0
=
y x
atau
x
0
2
+ 4y
0
2
= 4 (ii)
dari (i) dan (ii) diperoleh
(2y
0
+ 2)
2
+ 4y
0
2
= 4
4y
0
2
+ 8y
0
+ 4 + 4y
0
2
= 4
y
0
2
+ y
0
= 0.
Jadi, persamaan garis singgung pada ellips adalah y
01
= -1 dan y
02
= 0
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalil Apollonius I pada ellips yang berbunyi, Jumlah kuadrat garis
tengah sekawan sama dengan jumlah kuadrat sumbu-sumbunya dan
Dalil Apollonius I pada hiperbola yang berbunyi, Selisih kuadrat garis
tengah sekawan sama dengan selisih kuadrat sumbu-sumbunya,
dibuktikan dengan memanfaatkan konsep garis singgung, garis tengah
sekawan, Teorema Pythagoras, dan operasi aljabar.
2. Dalil Apollonius II pada ellips yang berbunyi, Luas jajargenjang yang
mengelilingi elips pada garis-garis tengah sekawan sama dengan luas
persegi panjang pada sumbu-sumbu ellips dan Dalil Apollonius II pada
hiperbola yang berbunyi, Luas jajargenjang pada garis-garis tengah
sekawan sama dengan luas persegi panjang pada sumbu-sumbu
hiperbola, dibuktikan dengan memanfaatkan konsep trigonometri,
geometri, dan operasi aljabar.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah seminar ini dapat menambah
pengetahuan khususnya bagi guru untuk dapat menjelaskan pembuktian Dalil
Apollonius pada ellips dan hiperbola dalam pembelajaran.
23
DAFTAR PUSTAKA
Kukuh. 2003. Geometri Anallit Bidang dan Ruang Bagian II. Samarinda : FKIP
Universitas Mulawarman.
http://id.wikipedia.org/wiki/Apollonius_dari_Perga (diakses pada tanggal 20
Oktober 2010 pukul 16.40)
http://www.matematikk.org/biografi/vis.html?tid=62492 (diakses pada tanggal 20
Oktober 2010 pukul 16.55)
http://choirisa.blogspot.com/2009/06/matematika-dan-ilmperkembangannya.html
(diakses pada tanggal 2 November 2010 pukul 11.30)