You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Thaharah itu dibagi menjadi dua bagian: lahir dan batin. thaharah batin ialah membersihkan jiwa dari pengaruh-pengaruh dosa dan maksiat dengan nertaubat secara benar dari semua kotoran syirik, ragu-ragu, dengki, iri, menipu, sombong, ujub, riya, dan sumah dengan ikhlas, keyakinan, cinta kebaikan, lemah lembut, tawadlu, dan menginginkan keridhaan Allah dengan semua niat dan amal shaleh. sedangkan thaharah lahir ialah thaharah dari najis dan thaharah dari hadas (kotoran yang bisa dihilangkan dengan wudhu atau mandi atau tayamum). Thaharah hukumnya wajb berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Allah SWT berfirman : sesungguhnya Allah menyukai orang_orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. Rasulullah bersabda kunci shalat ialah bersuci, dan Rasulullah bersabda bersuci adalah setengah iman (HR Muslim) Jadi, sudah sewajarnya bila thaharah itu sangat penting bagi kita, baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam bidang medik.

1.2.

Tujuan
Memahami defenisi,macam,tata cara dan dasar hukum thaharah Memahami adab-adab membuang hajat (buang air besar dan kecil) Menjelaskan hukum-hukum,tata cara,dan hal-hal yang membatalkan wudhu dan tayammum. Memahami defenisi dan macam najis. Memahami defenisi dan macam hadats. Menjelaskan hukum-hukum dan tata cara membersihkan hadats dan najis. Menjelaskan hukum haid dan nifas. Konsep kebersihan sebagian dari iman. 1

Menjelaskan hadats dan najis dalam tinjauan medis dan kesehatan Menjelaskan thaharah dan istinja serta aplikasinya dalam praktek medis dan kesehatan.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Skenario
Dalam perjalanan keluar kota,Arif dan Rifai berhenti di musholah karena sudah tiba waktu sholat ashar.Ternyata mereka tidak mendapati air untuk berwudhu,padahal mereka ingin berwudhu juga ingin buang air kecil.Bagaimana penjelasan anda tentang masalah mereka dan bagaimana penyelesaiannya?

2.2. Kata kunci


1. Perjalanan keluar kota 2. Tidak ada air untuk berwudhu 3. Waktu sholat ashar sudah tiba 4. Ingin buang air kecil 5. Berwudhu 6. Laki-laki

2.3 Pertanyaan
1. Pengertian thaharah! macam-macam thaharah! jelaskan ! 2. Adab-adab membuang hajat ? 3. Apa perbedaan hadast dan najis ? 4. Pemecahan masalah pada sekenario ? 5. Batasan aurat laki-laki dan perempuan ? 6. Aplikasi thaharah dalam dunia medik ?

2.4. Klarifikasi masalah (menjawab pertanyaan)


1.) Pengertian thaharah! macam-macam thaharah! Jelaskan ! Menurut bahasa thaharah adalah bersuci Menurut istilah thaharah adalah suci dari hadas (keadaan suci setelah berwudhu,tayamum atau mandi wajib,dan untuk kesuciannya butuh niat) dan dari najis(keadaan suci setelah membersihkan najis yang ada di badan,pakaian dan tempat,untuk kesuciannya tidak butuh niat). Thaharah secara umum di bagi menjadi dua bagian : lahir dan batin Thaharah batin adalah membersihkan jiwa dari pengaruh-pengaruh dosa dan maksiat dengan tujuan bertaubat secara benar dari semua dosa dan maksiat dan membersihkan hati dari kotoran syirik,raguragu,dengki,menipu,sombong,ujub,riya,dan sumah dengan iklas,kenyakinan ,cinta kebaikan,lemah lembut,benar dalam segala hal,tawadlu dan menginginkan ke ridhoan allah SWT dengan semua niat dan amal soleh. Thaharah Lahir adalah thaharah dari najis dan hadats (kotoran yang bisa di hilangkan dengan wudlu atau mandi,atau tayamum).thaharah dari najis adalah dengan menghilangkan najis dengan air yang suci dari pakaian orang yang hendak sholat,atau dari badannya,atau dari tempat sholat. Thaharah dari hadats adalah dengan wudlu,mandi dan tayammum. Alat-alat thaharah : Air mutlak, yaitu air yang tidak dicampuri oleh sesuatu oun dari najis, seperti air sumur, air mata air, air lembah, air sungai, air salju, dan air laut, karena Allah berfirman : Dan Kami turunkan dari langit air yang amat suci (Al-Furqan:48) Tanah yang suci di atas bumi, atau pasir, atau batu, atau tanah berair, karena Rasulullah bersabda : Bumi dijadikan masjid, dan suci bagiku.:

Macam-macam thaharah: Wudhu Wudhu adalah salah satu mensucikan tubuh dengan air,diwajibkan setiap akan melaksanakan shalat. Allah SWT berfirman : Hai oran-orang yang beriman, apabila kalianhendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku dan sapulah kepala kalian dan (basuh) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki.(Al-Maidah:6). Rasulullah SAW bersabda : Shalat salah seorang dari kalian tidak diterima jika ia berhadat hingga ia berwudhu. (Diriwayatkan Al-Bukhari). Rukun-rukun berwudhu: 1. Mencuci wajah,termasuk berkumur-kumur dan menghirupkan air ke dalam hidung 2. Membasuh kedua tangan dari ujung jari sampai ke siku 3. Mengusap seluuruh kepala termasuk kedua telinga 4. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki 5. Berurutan 6. Muwaalat/berkesinambungan Wajib wudhu : 1. Membaca bismillah sebelum wudhu 2. Membasuh kedua telapak tangan bagi orang yang bangun dari tidur malam sebanyak tiga kali sebelum memasukkannya kedalam air wudhu Sunnah wudhu: 1. bersiwak 2. Membasuh kedua telapak tangan di awal sebelum membasuh wajah 3. Berlebih-lebihan dalam berkumur dan menghirupkan air kedalam hidung kecuali bagi orang yang sedang berpuasa

4. Mengusap celah-celah jenggot yang lebat 5. Mengusap jari jemari 6. Memulai dengan bagian kanan 7. Membasuh anggota wudhu 2 atau 3 kali 8. Menghirupkan air ke dalam hidung dengan tangan kanan dan mengeluarkannya dengan tangan kiri. 9. Menggosok-gosok anggota wudhu 10. Menyempurnakan wudhu 11. Berdoa setelah wudhu dengan doa yang telah di tentukan. Hal yang dimakruhkan dalam wudhu 1. Berwudhu ditempat najis, karena dikhawatirkan najis tersebut mengenai dirinya. 2. Membasuh lebih dari tiga kali. 3. Berlebih-lebihan dalam pengeluaran air. 4. Meninggalkan salah satu sunnah wudhu atau lebih. 5. Berwudhu dengan air sisa wudhu air wanita. Hal yang membatalkan wudhu : 1. Yang keluar dari tempat keluar air kencing dan tempat keluar hajat besar 2. Hilang akal disebeabkan tidur atau pingsan kecuali tidur ringan sambil duduk atau berdiri 3. Keluarnya kencing dan hajat besar bukan dari tempat keluarnya yang normal 4. Keluarnya sesuatu yang najis dari badan apabila keluarnya berlebihan/banyak seperti banyak mengeluarkan darah 5. makan daging unta 6. Menyentuh kemaluan dengan tangan tanpa sekat 7. Apabila perempuan menyentuh lelaki atau sebaliknya dengan diiringi syahwat dan tanpa pembatas 8. Murtad dari agama

Manfaat dan fungsi : 1. 2. 3. Bersuci. Menenangkan hati. Dalam bidang kesehatan, dapat membersihkan kita dari kuman-

kuman yang menempel ditubuh. Tayamum Allah SWT berfirman : Dan jika kalian sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kalian telah menyentuh perempuan, kemudian kalian tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kalian dengan tanah suci, sapulah muka kalain dan tangan kalian.(An-Nisa: 43). Rasulullah SAW bersabda : Tanah ialah wudhu seorang Muslim, jika tidak mendapatkan air kendati selama sepuluh tahun.(Diriwayatkan An-Nasai dan Ibnu Hibban. Hadist ini shahih). Rukun-rukun tayamum : Mengusap seluruh wajah, kemudian mengusap kedua tangan sampai kepada pergelangan tangan, berurutan dan berkesinnambungan Sunnah tayamum : 1. Berurutan dan berkesinambungan untuk bertayamum dari hadas besar 2. Mengakhirkan tayamum sampai ke akhir waktu 3. Membaca doa setelah wudhu sehabis tayamum Hal yang membatalakan : 1. Seluruh yang membatalkan wudhu 2. Adanya air, jika bertayamum disebabkan tidak adanya air 3. Hilangnya penyebab yang membolehkan bertayamum seperti penyakit lalu sembuh dari penyakit itu Manfaat tayamum :

Menggantikan wudhu untuk bersuci jika tidak ada air.

Mandi Mandi adalah meneteskan air ke seluruh tubuh. mandi itu disyariatkan berdasarkan firman Allah yang artinya : dan jika kamu junub hendaklah bersuci Allah SWT berfirman : Jika kalian junub maka mandilah.(Al-Maidah: 6). (Jangan pula hampiri masjid) sedang kalian dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kalian mandi.(An-Nisa: 43). Rasulullah SAW bersabda : Jika khitan (kemaluan laki-laki) telah menyentuh khitan (kemaluan wanita), maka wajib mandi.(Diriwayatkan Muslim). Sebab-sebab mandi : 1. Keluar mani disertai syahwat, baik di waktu tidur maupun bangun, dari laki-laki atau wanita. 2. Hubungan kelamin, yaitu memasukkan alat kelamin pria ke dalam alat kelamin wanita, walau tidak sampai keluar mani atau coitus. 3. Terhentinya haid dan nifas. 4. Mati, bila seseorang menemui ajal wajiblah memandikannya. 5. Orang kafir bila masuk Islam. Rukun rukun mandi :

1. 2.

Berniat. Membasuh seluruh anggota badan. Sunat-sunat mandi : 1. 2. 3. Mencuci kedua tangan tiga kali. Membasuh kemaluan. Berwudhu secara sempurna.

4. 5.

Menuangkan air keatas kepala sebanyak tiga kali sambil menyilannyilangi rambut agar air sampai membasahi urat-uatnya. mengalirkan air keseluruh badan denga memulai dari sebelah kanan lalu sebelah kiri tanpa mengabaikan dua ketiak, bagian dalam telinga, pusat, dan jari-jari kaki serta menggosok anggota tubuh yang dapat digosok.

Istinja Istinja adlah membersihkan kemaluan atau anus dari sesuatu yang keluar dari padanya.Apabila membersihkannya dengan memakai air di namakan istinja,tetapi dengan memaki bebatuan atau kertas tisue di namakan istijmar. Agar istijmar dikatakan cukup maka harus memenuhi syarat-syarat : 1. Benda yang di gunakan suci. 2. Benda tersebut dapat membersihkan. 3. Benda bukan dari yang biasa di makan. 4. sedikitnya dengan 3 buah batu atau lebih. Alat Istinja : Tidak beristinja dengan tulang atau kotoran hewan. Tidak cebok atau beristinja dengan tangan kanan. Melakukan istinja dengan ganjil. Jika menggunkan air dan batu, maka terlebih dahulu gunakan batu kemudian air.

Membersihkan najis Membersihkan najis adalah menghilangkan zat najis dengan air yang suci dari pakaian orang yang hendak shalat atau badan atau dari tempat shalat, hingga hilang warna, bau dan rasanya. Cara membersihkan najis : Menurut dalil Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda : Dan tuangkan diatas air kencingnya sebaldi air jadi cara membersihkan najis itu

dengan menggunakan air pada tempat yang terdapat air walaupun najis tersebut telah mengering.

2.) Adab-adab membuang hajat ? 1. Tidak boleh tetap tinggal di tempat dia buang hajat melebihi waktu yang di butuhkan. 2. Tidak boleh membuang hajat besar dan kencing di sumber air minum atau di jalan yang seing di lalui orang,tempat berteduh,atau di bawah pohon yang berbuah. 3. Tidak boleh menghadap kiblat bila dilakukan di tempat terbuka. 4. Membersihkan atau membasuh dengan bilangan ganjil. 5. Sebaiknya jangan masuk ke WC sambil membawa sesuatu yang ada zikir kepada allah. 6. Tidak berbicara saat buang hajat 7. Tidak menyentuh kemaluan dengan tangan kanan. 8. Sebaiknya membuang hajat di tempat yang bersekat. 3.) Apa perbedaan hadast dan najis ? Hadast adalah aktivitas tubuh dalam pengeluaran najis. Adapun najis sendiri artinya sesuatu yang harus dibersihkan jika terkena. Najis dibagi menjadi tiga : Najis Mukhaffafah (Najis Ringan) Yang termasuk najis ringan ini adalah air seni atau air kencing bayi laki-laki yang hanya diberi minum asi(air susu ibu) tanpa makan lain dan belum bagian yang terkena najis. berumur dua tahun. Untuk mensucikan najis ini yaitu dengan memercikkan air bersih pada Najis Mutawassithah (Najis Biasa/Sedang)

Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang adalah najis biasa dengan tingkat sedang. Air kencing, kotoran buang air besar dan air mani adlah najis, termasuk bangkai (kecuali bangkai orang, ikan dan belalang), air susu hewan haram, khamar dan lain sebagainya. Najis Mutawassithah terdiri atas dua bagian : - Najis 'Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa, atau tercium baunya. - Najis Hukmiyah : Tidak tampak ( bekas kencing dan miras). Untuk membuat suci najismutawasithah caranya dengan dibasuh 1 s.d. 3 dengan rasa). Najis Mughallazhah (Najis Berat) Seperti air liur anjing , air liur babi dan sebangsanya. Najis ini sangat tinggi tingkatannya sehingga untuk membersihkan najis tersebut sampai bersih tujuh kali dimana satu kali diantaranya menggunakan air bercampur tanah. 4.) Pemecahan masalah dalam skenario ? Karena Arif dan Rifai ingin melaksanakan Shalat tetapi tidak ada air serta mereka juga ingin membuang hajat mereka, maka yang harus mereka membuang hajat meraka ditempat yang bersekat dan baru mereka bersuci dengan cara tayamum lakukan adalah air bersih hingga hilang benar najisnya ( hilang bau, warna dan

beristinja' dengan menggunakan batu atau tissue (Istijmar) sesuai dengan ketentuannya. Setelah itu melaksanakan shalat. 5.) Batasan aurat laki-laki dan perempuan ? Untuk pria, batasan aurat dari pusar sampai lutut. Utuk wanita seluruh badan kecuali bagian muka dan telapak tangan. 6.) Aplikasi thaharah dalam dunia medik ? sebagai pengganti wudhu. Barulah setelah bertayamum mereka dapat

10

Terhindar dari berbagai penyakit, karena kita selalu membersihkan tubuh kita dari kuman dan kotoran. Saat kita membersihkan najis menggunakan tanah kareana terkena air liur anjing, bakteri yang terdapat di air liur tersebut dapat mati karena di dalam tanah terdapat zat yang mematikan bakteri tersebut.

Menghindari infeksi saat melakukan operasi.

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Thaharah merupakan cara kita mensucikan diri baik dari hadat maupun najis yang melekat pada diri kita. Thaharah sendiri sangat penting bagi kita, karena tharah merupaka salah satu sahnya shalat kita, jika kita tidak berthaharah otomatis shalat kita tidak sah karena itu thaharah merupakan setengah dari iman. Thaharah juga memiliki fungsi untuk dunia medik, diantaranya menjauhkan diri dari kuman yang telah adal dipermukaan tubuh dan menjauhkan kita dari infeksi bila terdapat luka atau juga dalam suatu operasi.

3.2. Saran
Sebaiknya kita memperhatikan dan melaksanakan thaharah dengan sebaikbaiknya karena thaharah merupakan setengah dari iman. Sebagai seorang dokter, kita harus mengaplikasikan thaharah dalam setiap tindakan kita karena thaharah menghindarkan kita dari kuman-kuman pada baik tubuh atau pun tempat praktik kita.

11

Daftar Pustaka
Bakr Jabir, Abu.2005.Ensiklopedi Muslim Edisi Revisi.Jakarta: PT. Darul Falah. Jamiyah Al-Wafa Al-Islamiyah Bogor.2006.Tafsir Sepersepuluh dari Al Quran Al Karim. Bogor.

http://fekah.blogspot.com/2007/07/membersihkan-najis.html http://dhekka07.blogspot.com/search/label/THARAH

12

You might also like