You are on page 1of 3

Memahami Hukum Jual Beli Anjing dan Hewan Lainnya yang Tidak Dapat Dimakan dalam Pandangan Syekh

h alImam as-Syafei ( kitab al-Umm ) Oleh : Moch Sofyani

Pengantar Didalam kehidupan sehari hari, kita sering menemukan praktik jual beli.disamping sebagai kebutuhan manusia sehingga menjadi adat kebiasaan dan agama manapun memerintahkan demikian. Salah satu agama yang sangat memperhatikan jual beli adalah agama islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhamad saw dari tanah hijaz. Didalam al-quran tidak sedikit ayat yang memperhatikan jual beli, dari mulai apa yang diperjual belikan sampai kepada tujuan jual beli.hal ini dapat dipahami bahwa islam adalah agama yang mengatur hambanya didalam melakukan jual beli. Didalam kehidupn kita, kita sering memperhatikan praktik jual beli yang terkadang bertentangan dengan aturan agama islam, padahal notabene keyakinan mereka semua kebanyakan islam. Salah satu contoh adalah mengenai jual beli anjing dan hewan hewan yang tidak bisa dimakan ( yang diharamkan ). Oleh karena itu penulis mencoba memaparkan fatwa dari salah satu ulama yang sangat masyhur yaitu Imam Syafei beliau adalah salah satu imam yang pendapatnya sering djadikan pdoman didalam menetapkan suatu hukum, khususnya diindonesia. Karena diindonesia sebagaian besar penduduknya menganut paham Imam Syafei, walaupu memang tidak sedikit yang hanya ikut-ikutkan. Mudah mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat, bagi siapa saja yang membacanya khususnya penulis.

Fatwa Imam syafei; Haramnya Mengambil Uang Dari Menjual Anjing Hewan lainnya yang tidak dapat dimakan. Imam Syafei berkata ; Sesungguhnya rasulallah telah melarang ( untuk mengambil hasil jual beli anjing),biaya pelacuran dan upah juru ramal. Menurut imam syafei dalam hadist dikatakan bahwa rasulallah bersabda Maniqtanaa Kalban illa kalba ma syiyatinn au

dhariann naqasha mi amalihi kulla yaumin firaathani ( barangsiapa memelihara anjing, kecuali anjing yang dapat dimanfaatkan untuk menjag ternak dan anjing untuk berburu, maka pahala amal perbuatan akan berkurang dua qiraat setiap hari ). [Shahih Bukhari ]. Pertanyaannya adalah berapakah dua qriath itu? Disini para ulam berselisih pendapat mengenai qirath ini, ada yang mengatakan bahwa satu qirathnya adalah 0,215 Gr, ini adalah pendapat iamam syafe,i, imam ahmad bin hambal dan imam maliki, sedangkan golongan imam hanafi adalah 0,236 Gr.namun yag jelas disini adalah orang memelihara anjing kecuali diatas, maka pahalanya akan dikurang sebanyak dua qirath, adapun untuk ukuran pahala ini sangat sulit dijelaskan karena masalah ukuran pahala hanya Allah yang tahu. Hal ini dapat kita pahami, bahwa imam syafei sangat melarang mengambil uang hasil penjulan anjing secara langsung. Hal ini dapat dipahami bahwa apabila tidak diperbolehkan mengambil uang hasil penjualan anjing, maka konsekuensinya tidak diperbolehkan memeliharanya kecuali anjing yang untu dilatih guna digunakan untuk kepentingan kehidupan. Kemudian tidak diperbolehkan pula bagi orang2 yang berhasil membunuh anjing untuk mengambil upah dari buruannya, karena upaha hasil buruan binatang haram itu tidak boleh. Sedangkan bagi orang yang sengaja membunuh anjing yang sudah terlatih harus menggantinya dengan anjing terlatih juga. Ambil memberikan uang yang pas utuk membeli anjing yag terlatih juga dan tidak diperbolehkan memakan uangnya sedikitpun, andaikata ada sisa dari hasil penjualanya, maka itu untuk keperluan anjing tersebut kecuali dalam keadaan madzurat. Fatwa Imam Syafei ; Haramnya Mengambl Uang hasil Jual Beli Babi Imam Syafei berkata ; Allah Azza wa Zalla telah menempatkan babi dengan menghukuminya najis. Setelah itu, Allah mengharamkannya ( bagi kaum muslimin untuk mengkonsumsinya ), untuk menerima uang hasil menjualnya baik itu secara tunai ataupun kredit. Selain itu hasil penjualannya sama sekali tidaklah berharga dan bernilai sama sekali. Seandainya ada orang yang telah membunuhnya baik sengaja maupun tidak sengaja, maka tidaklah dikenakan untuk menggantinya. Kecuali untuk kemaslahatan ummat, misalkan secara tidak sengaja kita membunuh salah satu babi eliharaan orang kafir, dan ia memaksanya untuk supa diganti, maka kita harus menggantinya demi kemaslahatan diantara kita.

Fatwa Imam syafei ; Hukum hewan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia selain anjing dan babi walaupun diharamkan.

Hewan yang hukumnya haram dimakan akan tetapi dapat digunakan untuk memabantu kehidupan manusia selain anjing dan babi, maka diperbolehkannya untuk dijual. Oleh karena itu jika ada orang yang memiliki hewan terbunuh , maka orang yang membunuhnya harus menggantinyadengan hewa tersebut, apabila sudah terlatih maka harus digantikannya dengan hewan terlatih pula atau menggantikannya dengan uang yang sepadan.

Penutup Imam syafei melarang jual beli anjing dan babi dan memakan hasil penjualan tersebut. Andikata anjing terbunuh, maka harus diganti dengan anjing juga. Sedangkan babi tidak harus diganti kecuali ada sebab yang menyebabkannya harus menggantnya. Sementara hewan yang selain anjing dan babi dan bisa digunakan untuk manusia walaupun ia haram untuk dimakan maka diperbolehkan untuk diperjualbelikan dan memakan hasil jual bel tersebut.

You might also like