Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Instruksional
1. 2. Setelah mempelajari bab ini para peserta diharapkan dapat: Menjelaskan 7 jenis luka terbuka. Menjelaskan prinsip penutupan luka dan pembalutan. Memperagakan pertolongan pada cedera kulit kepala, wajah dengan benda tertancap di pipi. Menyebutkan gejala dan tanda cedera perut, serta memperagakan perawatan luka terbuka dan luka tertutup pada perut.
3.
4.
Cedera terhadap jaringan kulit, otot, saraf dan pembuluh darah akibat suatu ruda paksa
KLASIFIKASI LUKA
Luka terbuka Cedera jaringan lunak disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit Luka tertutup Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit yang rusak hanya jaringan di bawah kulit
Luka sayat/iris Terjadi akibat kontak dengan benda tajam. Jaringan kulit dan lapisan dibawahnya terputus sampai kedalaman yang bervariasi. Tepi luka teratur.
Luka robek Akibat benturan keras dengan benda tumpul. Karakteristik luka sama seperti luka sayat, perbedaannya terletak pada tepi luka yang tidak teratur. Seperti luka lecet tetapi lebih dalam dari luka lecet.
Robek/laserasi
Luka Tusuk Terjadi akibat masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit dalam tubuh. Ciri khasnya adalah luka relatif lebih dalam dibandingkan dengan lebarnya Luka jenis ini sangat berbahaya karena dapat melibatkan alat-alat dalam tubuh. Bentuk luka hampir menyerupai benda yang menusuk dengan dalam luka lebih panjang dari lebar luka.
Avulsi (sobek) Sama dengan luka robek tetapi jaringan tubuh tidak terlepas dan masih menempel membentuk lembaran gantung. Amputasi Luka terbuka dengan jaringan tubuh terpisah.
avulsi amputasi
amputasi
Penutup oklusif (kedap) Bahan kedap air dan udara yang dipakai pada luka untuk mencegah keluar masuknya udara dan menjaga kelembaban organ dalam . Penutup luka tebal / bulky dressing Setumpuk bahan penutup luka setebal kurang lebih 2-3 cm.
PEMBALUT
FUNGSI 1. PENEKANAN MEMBANTU MENGHENTIKAN PERDARAHAN 2. MEMPERTAHANKAN PENUTUP LUKA PADA TEMPATANYA 3. MENJADI PENOPANG UNTUK BAGIAN TUBUH YANG CEDERA Pemasangan yang baik akan membantu proses penyembuhan
JENIS PEMBALUT : PEMBALUT PITA / GULUNG PEMBALUT SEGITIGA (MITELA) PEMBALUT TABUNG/TUBULER PEMBALUT PENEKAN
Penutup luka Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka. Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka.
Penggunaan penutup luka penekan Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung atas luka dan tekan. Beri bantalan penutup luka. Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka. Balut. Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal).
Jangan memasang pembalut sampai perdarahan berhenti, kecuali pembalut penekanan untuk menghentikan perdarahan. Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar. Jangan biarkan ujung sisa terurai. Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut agak luas untuk daya tekanan diperluas sehingga tidak merusak jaringan . Jangan menutupi ujung jari.
Balut dari arah dasar ke atas mengarah ke arah jantung khusus untuk anggota gerak. Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus. Kerapihan walau tidak merupakan syarat utama namun baik untuk menimbulkan kesan profesional. Setelah dilakukan pembalutan, Periksa PSM/GSS
Perawatan benda asing tertanam: Stabilkan benda yang menancap secara manual. Jangan di cabut. Bagian yang luka di buka sehingga terlihat dengan jelas. Kendalikan perdarahan, hati-hati jangan sampai menekan benda yang menancap.
Stabilkan benda asing tersebut dengan menggunakan penutup luka tebal, atau berbagai variasi misalnya pembuat donat, pembalut gulung dll. Atasi syok dan beri oksigen. Jaga pasien tetap istirahat dan tenang. Transportasi segera.
Perawatan luka wajah Awasi jalan napas. Kendalikan perdarahan. Beri penutup luka dan balut.
Cedera mata
Jangan lakukan tekanan langsung terutama bila bola mata juga cedera. Bila di mata ada benda tertancap atau luka tersayat jangan cuci mata. Jangan cabut benda tertanam. Jangan masukkan mata yang ke luar. Kurangi gerakan mata. Tutup juga mata yang sehat untuk mencegah gerakan mata yang sakit.
Cedera perut
Gejala dan tanda Nyeri dan kejang perut. Nyeri tekan pada dinding perut. Memar. Ada luka terbuka. Muntah darah.
Gejala dan tanda syok. Penderita memegang dan melindungi perut. Penderita berbaring dengan tungkai tertekuk. Pada luka terbuka mungkin terlihat adanya organ dalam perut ke luar (umumnya usus).
Perawatan luka terbuka pada dinding perut Kontrol perdarahan luar bila memungkinkan. Terlentangkan dengan tungkai tertekuk. Atasi syok jika ada dan periksa berkala. Waspadai muntah. Jangan sentuh atau coba masukkan organ yang ke luar.
Organ yang keluar sebaiknya ditutup dengan penutup luka yang besar atau dengan kain bersih (steril) yang sudah dibasahi dengan air suam-suam kuku, lalu ditutup dengan penutup kedap untuk mencegah organ tersebut mengering. Bila perlu selimuti bagian perut untuk mencegah kehilangan panas.
Jangan cabut benda asing yang menancap. Beri oksigen sesuai protokol bila ada. Transportasi dalam posisi, sesegara mungkin. Teruskan periksa berkala.