You are on page 1of 29

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk hidup sehat, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan nasional dalam rangka pemerataan pembanguunan, maka dibangun pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas (Kepmenkes, 2004). Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes, 2004). Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya wajib basic sic salah satunya adalah promosi kesehatan. Promosi Kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Pentingnya peranan promosi kesehatan dalam pembangunan kesehatan telah diakui oleh berbagai pihak, oleh sebab itu didalam Grand Strategy Departemen Kesehatan yang tertuang pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457 Tahun 2008, telah ditetapkan Visi pembangunan kesehatan adalah: Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat serta Misi: Membuat Masyarakat Sehat dengan Strategi: Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat Untuk Hidup Sehat. (Depkes, 2009) Masalah kesehatan masyarakat mempunyai faktor-faktor pemicu yaitu sosial, ekonomi, dan kondisi lingkungan. Aktivitas manusia menyebabkan munculnya faktor-faktor pemicu ini. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa lingkungan sekitar dapat menjadi penyebab dominan timbulnya permasalahan kesehatan masyarakat. Tapi, menurut teori The Blumn, 1974

faktor perilaku memiliki andil terhadap kesehatan perorangan (Kepmenkes, 2004). Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah penyakit tersebut, anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan PHBS (Depkes, 2009). Secara nasional, penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 38,7%. Sesuai indikator sehat 2010, derajat kesehatan yang telah ditetapak Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan Kabupaten/kota yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebesar 65%, dan rumah tangga sehat 80% (Depkes RI, 2011). Kota Palembang memiliki 268.591 rumah, Dinas kesehatan Kota Palembang telah melaksanakan program PHBS pada 226.540 rumah (84.34%) dan memenuhi persyaratan PHBS baru mencapai 181.464 (80,10%). Untuk kecamatan ilir timur II memiliki 28.738 jumlah seluruh rumah, yang telah diperiksa 23.678 rumah sudah melakukan PHBS 20.109 rumah (84.92%). Ilir Timur II memilik 5 puskesmas salah satunya Puskesmas Kenten (Profil Kesehatan Kota Palembang, 2011). Puskesmas kenten wilayah kerjanya 8 ilir dan kuto batu memiliki 5.484 rumah, yang telah diperiksa 3.729 rumah, yang berPHBS 2.535 rumah (67.98%). Rendahnya cakupan ini berdampak juga terhadap tingginya angka kesakitan yang berhubungan dengan penyakit yang berorientasi lingkungan dan perilaku, dimana kasus penyakit menular. Sehubung data di atas, penulis ingin menulis tentang pengelolaan program hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas Kenten.

1.2

Rumusan Masalah Belum tercapainya target program promosi kesehatan perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas Kenten. 1.3 Tujuan Penulisan Untuk mengamati sejauh mana pelaksanaan perilaku hidup sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas Kenten sehingga didapatnya penyebab masalah tidak tercapainya target keberhasilan program promosi kesehatan perilaku hidup sehat dan bersih di Puskesmas Kenten. Tujuan Khusus
1.

Tujuan Umum

Didapatnya penyebab masalah utama Didapatnya alternative penyebab masalah. Didapatnya penyelesaian masalah utama.

2. 3. 1.4

Manfaat Penulisan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya

a. Bagi Masyarakat Setempat Memberikan berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga tercapainya masayarakat sehat dan mandiri. b. Bagi Instansi Puskesmas Manfaat penelitian bagi Pelayanan Kesehatan adalah sebagai bahan masukan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga terciptanya keluarga dan masyarakat sehat dan mandiri c. Bagi Mahasiswa Manfaat Penelitian bagi Mahasiswa adalah sebagai acuan pengalaman keilmuan dan keahlian dalam melakukan penelitian terhadap berbagai macam kesenjangan/ permasalahan yang terjadi dibidang kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 teknis PUSKESMAS Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanaan dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. (Kepmenkes, 2004). Untuk tercapainya visi pembangun kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ((Kepmenkes, 2004). Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 /Menkes /SK /II /2004 bahwa upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
1.

Upaya Kesehatan Wajib Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang telah

ditetapkan berdasarkan Komitmen Nasional, Regional, dan Global, serta mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Adapun Upaya Kesehatan Wajib yang dilaksanakan di Puskesmas dikenal dengan Program Kesehatan Dasar ( Basic Six ). Program tersebut adalah : 1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB 4. Upaya Perbaikan Gizi 5. Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular 6. Upaya Pengobatan

2.

Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya Kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yakini: a. Upaya Kesehatan Sekolah b. Upaya Kesehatan Olah Raga c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat d. Upaya Kesehatan Kerja e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut f. Upaya Kesehatan Jiwa g. Upaya Kesehatan Mata h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional 2.2 PROMOSI KESEHATAN Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalahmasalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan

perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar merubah perilakunya, yaitu a. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang lebih dekat; b. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam konteks pengetahuan lokal, c. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama) setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan d. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan potensi yang di miliki. Pendekatan a. program promosi menekankan aspek "bersama

masyarakat", dalam artian: Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting b. dalam kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan inginkan, Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang menarik untuk perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga sehingga buang air besar dapat di lakukan dengan aman dan nyaman serta

c.

Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi kesehatan dan memantau dampaknya secara terus-menerus, berkesinambungan.

2.2.1 Strategi Promosi Kesehatan Pembangunan sarana air bersih, sarana sanitasi dan program promosi kesehatan dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan apabila: Program tersebut direncanakan sendiri oleh masyarakat berdasarkan atas identifikasi dan analisis situasi yang dihadapi oleh masyarakat, dilaksanakan, dikelola dan dimonitor sendiri oleh masyarakat. Ada pembinaan teknis terhadap pelaksanaan program tersebut Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas oleh tim teknis pada tingkat Kecamatan. sektoral dan tim lintas program di tingkat Kabupaten dan Propinsi. 2.2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Ruang lingkup kegiatan Promosi Kesehatan dalam program Pamsimas diutamakan paka kegiatan PHBS terkait Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Namun dalam rangka pengendalian penyakit berbasis lingkungan secara menyeluruh, ada 5 lingkup sasaran perilaku yang harus dijadikan sasaran yaitu : a. Promosi STOP BABS. b. Promosi Cuci Tangan Pakai Sabun c. Kampanye pengelolaan air minum dan makanan yang aman d. Kampanye pengelolaan sampah dengan benar e. Kampanye pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman

Program kesehatan di masyarakat menekankan pada kegiatan kampanye dan aktivitas lainnya dengan target-target sasaran tertentu di dalam masyarakat. Fasilitator masyarakat dan petugas kesehatan setempat seperti sanitarian/petugas kesehatan lingkungan, PKK, kader desa dan bidan desa secara bersama-sama dapat melakukan kegiatan promosi kesehatan. Target/sasaran kegiatan seperti ibu muda yang mempunyai anak bayi/balita, ibu hamil, remaja putri, kelompok perempuan dan kelompok laki-laki, karang taruna, kelompok miskin dan kelompok menengah ke atas. Yang perlu di perhatikan adalah kemampuan membaca dari masyarakat dan kesederhanaan pesan yang di sampaikan. Beberapa jenis kegiatan yang dapat di lakukan dalam Kesehatan di Masyarakat, adalah : Penyuluhan kelompok terbatas Penyuluhan kelompok besar (masa) Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group education) Pemutaran film/video Penyuluhan dengan metode demonstrasi Pemasangan poster Pembagian leaflet Kunjungan/wisata kerja ke daerah lain Kunjungan rumah Pagelaran kesenian Lomba kebersihan antar RT/RW/Desa Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan tempat-tempat umum Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air Pelatihan kader, unit kesehatan Promosi

2.2.3 Prioritas Kegiatan Promosi Kesehatan Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit berbasis air dan lingkungan, dilakukan dengan dua kegiatan pokok yaitu : a. Perubahan perilaku buruk yang masih terjadi di masyarakat menjadi

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang : b.


2.3

Stop buang air besar sembarangan Cuci tangan pakai sabun. Mengelola air minum dan makanan yang aman. Mengelola sampah dengan benar. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman Pembangunan sarana : Pembangunan jamban keluarga. Pembangunan sarana air bersih. PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS) PHBS adalah Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau

2.3.1 Definisi menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan

masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Depkes RI, 2000) 2.3.2 Tujuan Program PHBS Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta

kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi maslah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat

Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa

dan guru di tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap program kesehatan lingkungan gaya hidup (Depkes RI, 2004) 2.3.3 Manfaat Program PHBS Bagi Petugas Peningkatan kinerja petugas puskesmas yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat Bagi Keluarga Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit Anak tumbuh sehat dan cerdas Anggota rumah tangga giat bekerja Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditunjukan untuk memenuhi

gizi keluarga, pendidikan, dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga Bagi Masyarakat

Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalahMasyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

masalah kesehatan.

Masyarakat (UKBM) (Depkes, 2007). Bagi Pemerintah Daerah (Kecamatan) Meningkatkan cakupan PHBS di berbagai tatanan Menurunkan angka kejadian penyakit menular dan tidak menular

10

meningkatkan citra daerah di bidang pembangunan kesehatan terciptanya kecamatan sehat sehingga dapat dijadikan daerah

masyarakat percontohan atau pembelajaran bagi daerah lain 2.3.4 Sasaran PHBS Ada 5 tatanan yang menjadi sasaran survey PHBS yakni : a. Tatanan Rumah Tangga b. Tatanan Sekolah c. Tatanan Institusi Kesehatan d. Tatanan Tempat-tempat umum e. Tatanan Tempat Kerja Pada tugas akhir ini penulis membatasi hanya membahas tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga 2.4 PHBS TATANAN RUMAH TANGGA Rumah Tangga adalah wahana atau wadah, dimana keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak-anaknya melaksanakan kehidupan seharihari. PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Dinas Kesehatan Pemerintahan Propinsi Sulawesi Selatan. 2006)
2.4.1 Tujuan PHBS Tatanan Rumah Tangga

1. Memperoleh informasi kesehatan secara langsung maupun media massa 2. Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya 11

3. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menuju keluarga atau rumah tangga sehat 4. Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader kesehatan bagi keluarga 5. Berperan aktif dalam upaya/kegiatan kesehatan
2.4.2 Sasaran PHBS Tatanan Rumah Tangga

1.

Sasaran primer

Adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam keluarga yang bermasalah) 2. Sasaran sekunder kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang bermasalah misalnya, lintas sektor terkait, PKK 3. Sasaran tersier Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, tokoh masyarakat dll (Departemen Kesehatan RI, 2005). 2.4.3 Indikator PHBS 1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka keluarga, kader tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan

12

peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya. 2. Memberi Bayi ASI Ekslusif ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dn berkembang dengan baik. Air susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum) sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan. 3. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan Penimbangan bayi dan balita anda dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak. Manfaatnya, dapat mengetahui apakah balita anda tumbuh sehat, tahu dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan gizi. 4. Menggunakan Air Bersih Rumah tangga dikatakan sehat jika menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air kemasan, air ledeng, air

13

pompa, sumur terlindung dan penampungan air hujan dan memenuhi syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarnan Manfaat anda menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya. 5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun Kapan saja harus mencuci tangan? Sebelum makan dan sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan tentunya menggunakan air bersih mengalir dan sabun. Manfaat mencuci tangan adalah agar tangan menjadi bersih dan dapat membunuh kuman yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, dysentri, kecacingan, penyakit kulit, infeksi daluran pernafasan akut (ISPA), bahkan flu burung dan lainnya. 6. Menggunakan Jamban Sehat Jamban yang digunakan minimal jamban leher angsa, atau jamban duduk yang banyak di jual di toko bangunan, tentunya dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir dan terpelihara kebersihannya. Untuk daerah yang sulit air (kalau ada) dapat menggunakan jamban cemplung atau jemban plengsengan. Tujuannya dimaksudkan agar tidak mengundang datangnya lalat atau serangga lain yang dapat menjadi penular penyakit. 7. Memberantas Jentik di Rumah Lakukan pemberantasan jentik nyamuk didalam dan atau diluar rumah seminggu sekali dengan 3M plus abatisasi/ikanisasi. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan kegiatan pemberantasan telur, jentik, kepompong nyamuk penular penyakit seperti demam berdarah dengue, chikungunya, malaria, filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat

14

perkembangbiakannya. PSN dapat dilakukan dengan cara 3M plus yaitu menguras bak air, menutup tempat penampungan air dan mengubur benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk plus menghindari gigitan nyamuk. 8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang berwarna (hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk, kacang panjang, selada hijau atau daun singkong. Begitu pula dengan buah, semua bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna (merah, kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih banyak mengandung vitamin dan mineral serta seratnya. 9. Melakukan Aktivitas fisik Setiap hari Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa kegiatan seharihari, yaitu berjalan kaki, berkebun, bekerja ditaman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga dan membawa belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga yaitu push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat. 10. Tidak Merokok di Dalam Rumah Hindari bagi perokok, jangan merokok di dalam rumah atau ketika berada bersama orang lain yang bukan perokok. Jumlahkan jawaban (Ya) ke kanan untuk mengetahui klasifikasi PHBS : Klasifikasi I jika jawaban Ya banyaknya antara 1 s/d 3 (warnah merah) Klasifikasi II jika jawaban Ya banyaknya antara 4 s/d 6 (warnah kuning) Klasifikasi III jika jawaban Ya banyaknya antara 7 s/d 9 (warnah hijau) Klasifikasi IV jika klasifikasi III + dana sehat (JPKM) (warnah biru)

15

BAB III KONDISI NYATA DI PUSKESMAS KENTEN


3.1

Gambaran Puskesmas Kenten Puskesmas Kenten Palembang merupakan Puskesmas Kecamatan

dengan luas wilayah kerja 39,79 km. Berada di Jl. MP Mangkunegara No.1 kecamatan Ilir timur II kota Palembang. Puskesmas kenten mempunyai 2 Puskesmas Pembantu dan 24 Posyandu Balita dan 8 posyandu lansia. Wilayah kerja Puskesmas Merdeka meliputi 2 kelurahan, yaitu Kelurahan 8 Ilir dan kuto batu. Puskesmas Kenten terletak di tepi jalan untuk mencapai Puskesmas Kenten relatif lebih mudah karena dilalui oleh kendaraan umum (becak, oplet), kendaraan pribadi, dan juga dengan berjalan kaki sehingga transportasi lancar karena letaknya sangat strategis. Geografi wilayah kerja Puskesmas Kenten km meliputi dataran tinggi , rendah dan rawa-rawa. Perbatasan Puskesmas Kenten dengan wilayah sekitarnya sbb : Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukamaju Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Musi Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Duku, 5 Ilir, Lawang Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan 20 Ilir,9 Ilir, 10 Ilir Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kenten adalah 39.529 jiwa dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 19.909 jiwa dan pria sebanyak 19.700 jiwa. Sebaran demografi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kenten adalah 964 ibu hamil, 924 ibu bersalin, 884 bayi, 4.089 balita, usia lanjut 2.909 jiwa. Pada wilayah kerja ini, terdapat pula 2.935 jiwa kepala keluarga miskin.

Kidul dan 11 Ilir.

16

3.2

Data Demografis Puskesmas Kenten memiliki 31 staf dan tenaga sebagai berikut :

Tabel 1. Staf dan tenaga Puskesmas Kenten No JENIS PENDIDIKAN 1 Dokter Umum 2 Dokter Gigi 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 JUMLAH 2 orang 1 orang KETERANGAN Aktif : 2 orang Poly Gigi PKM Kenten Ka. TU : 1 orang BP : 1 orang Gizi : 1 orang PKM Kenten PKM Kenten : 6 orang Pustu : 2 orang PKM Kenten : 4 orang Pustu : 2 orang PKM Kenten PKM Kenten PKM Kenten PKM Kenten PKM Kenten PKM Kenten

Sarjana Kesehatan Masyarakat 3 orang ( SKM ) Akademi Bidan Bidan Perawat Akademi Perawat SPAG Sanitarian Perawat Gigi SMF Akademi Analis Kesehatan LPCK SLTA 4 orang 4 orang 6 orang 2 orang 1 orang _ 2 orang 3 orang _ 2 orang 1 orang

17

Sumber data Puskesmas Kenten 2012 3.3 Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kenten mengacu pada Standar Pelayanan Minimal ( SDM ) yang ada. Pelayanan yang diberikan berjalan sesuai dengan protap ( prosedur tetap ), untuk memberikan pelayanan prima. Pelayanan prima selalu mengutamakan profesionalitas dalam menangani kasus-kasus penyakit dan masalah kesehatan masyarakat sekitarnya. Demikian misi dari Puskesmas Kenten, agar dapat terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu prima . Sikap dan nilai-nilai yang diterapkan untuk visi dan misi tersebut adalah adanya kebersamaan, keterbukaan, dan kemitraan bagi pihak -pihak yang terkait. Pelayanan ini ditujukan bagi pasien Umum, Askes, Jamkesmas, dan Jamsoskes. Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Kenten adalah : 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Pemeriksaan Ibu Hamil, Nifas, dan Menyusui Pemeriksaan bayi dan balita sakit ( MTBS ) Pelayanan KB Pelayanan Kesehatan Usila Pelayanan Kesehatan Reproduksi 2. Pelayanan Pengobatan Pengobatan Umum Pengobatan Gigi Emergency Pelayanan Rujukan 3. Klinik Sehat Gilingan Mas 18

Pelayanan Gizi : a. Pemberian vitamin A & MP ASI b. Konsultasi Balita BGM c. Konsultasi Diet untuk penyakit Degenerasi d. Pemberian makan tambahan untuk Balita dan Bumil
Pelayanan Imunisasi : BCG, Polio, DPT, Hepatitis, Campak, TT

Pelayanan Sanitasi Lingkungan : a. Konsultasi sarana / fasilitas Sanitasi b. Konsultasi penyakit akibat faktor lingkungan 4. Pelayanan Penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium a. Darah : - Haemoglobin (Hb) - Hematokrit (Ht) - Leucocyt - Eritrosit - Trombosit - Golongan darah - Hitung jumlah leucosyt - LED ( Laju Endap Darah ) Urine : - Reduksi - Bilirubin - Urobilin - Protein - Sediment Urine - Tes Hamil ( PT ) Kimia darah : - BSS - BSN - BSPP Sputum (dahak) : SPS (sewaktu pagi sewaktu) Imunoserologi : - Widal

19

- DHF IgG IgM b. Pemeriksaan ECG dan USG c. Pelayanan dokter spesialis : - Spesialis kandungan setiap hari sabtu - Spesialis penyakit dalam setiap hari sabtu VISI DAN MISI VISI : Terciptanya Puskesmas Kenten sebagai pusat pelayanan kesehatan yang prima, menuju Palembang Sehat tahun 2010 MISI :

Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu prima merata dan

terjangkau Meningkatkan profesionalitas yang berorientasi pada standar pelayanan kesehatan Meningkatkan kesehatan individu, keluarga

3.4

Program Kesehatan Puskesmas Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 / Menkes / SK /

II / 2004 bahwa upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. A. Upaya Kesehatan Wajib Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang telah ditetapkan berdasarkan Komitmen Nasional, Regional, dan Global, serta mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Adapun Upaya Kesehatan Wajib yang dilaksanakan di Puskesmas Kenten dikenal dengan Program Kesehatan Dasar ( Basic Six ). Program tersebut adalah :

20

1. 2. 3. 4. 5. 6.
B.

Upaya Promosi Kesehatan Upaya Kesehatan Lingkungan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB Upaya Perbaikan Gizi Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya Kesehatan pengembangan di puskesmas Kenten saat ini adalah adanya Klinik Gilingan Mas yang setiap hari dibuka untuk pelayanan dan ruang konsultasi terhadap masalah masalah kesehatan, seperti : 1.
2.

Masalah Gizi keluarga ( gizi buruk & gizi lebih ) bagi bayi, Imunisasi pada anak bayi & balita, suntik TT untuk caten &

balita, anak sekolah, dan orang dewasa ibu hamil, Kesehatan Lingkungan dan penyakit-penyakit berbasis lingkungan, seperti ; Diare, Typhus abdominalis, Demam Berdarah Dengue ( DBD ), TB Paru, ISPA, Kecacingan, dan penyakitpenyakit berbahaya lain, seperti SARS & Afian Influenza, dan chikungunya.

21

BAB IV PENYELESAIAN MASALAH


4.1 Identifikasi Masalah Penyebab masalah bisa berasal dari man, money, material methode. Berikut ini analisis dari tiap komponen yang menyebabkan belum tercapainya PHBS
a. Ketenagaan (man) Program PHBS di Puskesmas bertugas memegang program PHBS. Bila ditinjau dari aspek kualitas, ketenagaan program PHBS sudah cukup memadai karena 1 orang petugas pemegang program PHBS sudah pernah mengikuti pelatihan PHBS. Kenten yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas, yang sekaligus sebagai dokter puskesmas, beserta 1 staf yang

22

Bila ditinjau dari aspek kuantitas jumlah anggota pemegang program PHBS di Puskesmas Merdeka masih sangat kurang yaitu hanya 1 orang staf. Dalam melaksanakan tugasnya petugas turun langsung ke lapangan melakukan pendataan dari satu rumah ke ruma yang lain, tidak melakukan kerjasama dengan lintas sektor dan program yang terkait. b. Pendanaan (money) Sistem pendanaan PHBS berasal dari dana BOK (bantuan operasional kesehatan). dana BOK tersebut digunakan untuk biaya transportasi. c. Material

Dalam pelaksanaannya, Puskesmas Kenten menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program PHBS di Puskesmas Kenten kegiatan seperti melakukan pendataan terhadap rumah tangga yang ada di wilayah kerjanya.

d. Metode Di puskesmas Kenten program PHBS ada 10 indikator yaitu; Bantuan persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, penimbangan berat badan balita, penggunaan sarana air bersih, cuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun, penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk, konsumsi buah-buahan dan sayur, melakukan aktifitas fisik, dan tidak merokok di dalam rumah. kegiatan pendataan terhadap rumah tangga dilakukan setiap 4 kali dalam 1 bulan sekali oleh petugas PHBS selama 1 tahun. Petugas PHBS Selain itu untuk mencari akar penyebab masalah dapat menggunakan Fishbone diagram seperti tertera dalam gambar berikut.

23

4.2

Prioritas Masalah

Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang akan menjadi prioritas masalah.

Tabel 2. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah No. 1. 2 3 Aspek Masalah Urgensi Tidak bekerjasama dengan lintas 5 sektor atau program terkait Kurangnya kesadaran masayarakat 5 PHB Petugas PHBS 1 orang 4 Seriousness 5 5 4 Growth 5 4 4 Total 125 100 64

masalahnya adalah tidak melakukan kerjasama dengan lintas sektor atau program yang terkait di Puskesmas 4.3 Alternatif Penyelesaian Masalah
Berikut ini merupakan tabel penyelesaian masalah rendahnya cakupan pelayanan kesehatan PHBS

24

Tabel 3. Tabel Alternatif Penyelesaian Masalah

Prioritas masalah Belum tercapainya target

Prioritas Penyebab Masalah bekerjasama dengan program terkait (KIA), lintas sektor Melakukan kerjasama dengan lintas dan program terkait (KIA, GIZI) Alternatif Penyelesaian Masalah

4.4 Penyelesaian Masalah Terpilih Tabel 4. Penyelesaian Masalah Terpilih No. Alternatif Masalah Meningkatkan dengan 1. motivator Penyelesaian cakupan 5 5 125 Urgensi Seriousness Growth Total

mengikutsertakan serta lebih

tokoh masyarakat sebagai 5 menggiatkan kader dalam Penyuluhan tentang

2.

pentingnya kader kesehatan.

PHBS dan

oleh petugas

60

Dari tabel di atas untuk penyelesaian masalah terpilih bagi program PHBS adalah mengikutsertakan lintas sector (tokoh masyarakat) dan program terkait untuk program PHBS sehingga tercapainya target PHBS diharapkan petugas kesehatan dan masyarakat di lingkungan Puskesmas Kenten dapat mengubah perilaku hisup sehat dan bersih sehingga terciptanya keluarga dan masyarakat yang sehat.

25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
a. Penyebab tidak tercapainya target Perilaku hidup bersih dan sehat

di wilayah kerja Puskesmas kenten adalah tidak adanya kerjasama dengan lintas sektor dan program terkait (KIA, gizi)
b. Alternative

penyelesaian

masalah

untuk tercapainya

target

keberhasilan PHBS adalah dengan melakukan kerjasama dengan lintas sektor (tokoh masyarakat, kader posyandu) dan lintas program (KIA, gizi) dan Penyuluhan tentang pentingnya PHBS
c. Penyelesaian masalah untuk tercapainya target keberhasilan PHBS

adalah melakukan kerjasama dengan lintas sektor dan program terkait.

26

5.2. Saran Untuk tercapainya target keberhasilan Perilaku hidup sehat dan bersih di wilayah kerja Puskesmas Kenten sebaiknya melakukan kerjasama dengan lintas sektor (ketua rt, tokoh masyarakat, kelompok masayarakat yang ada) dan program yang terkait (KIA kader-kader di posyandu , gizi) berikan pelatihan kembali kepada kader-kader baik pada program terkait maupun pada kader lintas sektor sehingga dapat tercapainya PHBS. Dengan tercapainya target PHBS diharapkan petugas kesehatan dan masyarakat di lingkungan Puskesmas Kenten dapat mengubah perilaku hisup sehat dan bersih sehingga terciptanya keluarga dan masyarakat yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Keputusan Menteri Kesehatan Pusat Republik Kesehatan Indonesia. 2004.

Kebijakan

Dasar

Masyarakat.

Nomor.128/MENKES/SK/II/2004. Jakarta. Indonesia 2. Nasional Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Nomor.

852/MENKES/SK/IX/2008. Jakarta. Indonesia 3. Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Pembinaan Program

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tahun 2000/2001

27

4.

Dinas Kesehatan Pemerintahan Propinsi Sulawesi Selatan. 2006.

Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program Perilaku Hidup Sehat dan Bersih. Makasar.Indonesia

5. 2004 6.

Departemen

Kesehatan

RI,

Kebijakan

Nasional

Promosi

Kesehatan, Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun

Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Promosi

Kesehatan Daerah, Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2005

Depkes RI, 2009, Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Berbagai Tatanan , Depkes RI, Jakarta.

Sehat Di

LAMPIRAN Data Rumah & Fasilitas Sanitasi Tabel 5. Data Rumah & Fasilitas Sanitasi No 1 2 3 4 Kelurahan Rumah / 8 Kuto Fasilitas Sanitasi Ilir Batu Jumlah Rumah 3256 2228 Rumah Sehat 1610 935 Jamban Sehat 2093 2031 SAB ( PAM ) 2986 2162 Total 5484 2535 4124 5144 Diperiksa 3729 1723 2886 4063 Memenuhi Syarat 2535 1164 2020 3209 Tidak Memenuhi Syarat 1194 549 866 854

28

5 6 7

SAB ( Sumur 1605 27 1632 Gali ) SPAL/Riol/Got 2093 2031 4124 TPS - bak / kotak 2093 2031 4124 sampah - lubang galian - ke sungai 42 87 129 Data dari Puskesmas Kenten tahun 2012

1632 4124 4124 -

1632 3057 2655 -

1067 1469 -

8 ilir jumlah seluruh 3.256 rumah, rumah sehat 1.610 rumah cakupan 49,44% Kuto Batu 2.228 rumah, rumah sehat 935 rumah cakupan 41,96%

Cakupan Rumah berPHBS Tabel 6. Indikator PHBS Tabel 3.2.4 Data PHBS No. Indikator PHBS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kelurahan/ desa 8 ilir (%) Kuto Batu(%) Tenaga 90.20 86.40 87.80 79 82 82 86 100 89 87 86 81.65 79 81.5 81,5 56.7 100 82 81 85

Persalinan Ditolong oleh Kesehatan Memberi Bayi ASI Ekslusif Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan Menggunakan Air Bersih Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun Menggunakan Jamban Sehat Memberantas Jentik di Rumah Makan Buah dan Sayur Setiap Hari Melakukan Aktivitas fisik Setiap Tidak Merokok di Dalam Rumah

29

You might also like