You are on page 1of 8

BAB 4 Kingdom Monera

Tujuan Belajar:
a) Melalui kajian literature , siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri umum monera b) Melalui pembuatan charta perkembang biakan bakteri ,siswa dapat menjelaskan cara perkembang biakan bakteri c) Melalui kajian literature , siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri umum archaebacteria d) Melalui diskusi kelas, siswa dapat membuat tabel perbedaan karakteristik archaebacteria dengan eubacteria (pertemuan 1) e) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mendeskripsikan peranan bakteri bagi kehidupan f) Melalui kajian literature, siswa dapat mendeskripsikan ciri, struktur, perkembang biakan dan peranan Cyanobacteria

Pengertian Monera
Monera berasal dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal. Monera adalah makhluk hidup dengan sel prokariotik tunggal, yaitu suatu sel yang tidak mengandung nukleus atau organel yang terikat membran. Bakteri dan Cyanobacteria (ganggang biru) adalah Monera. Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria perhatikan Tabel 1.1 berikut (Campbell, 1998: 509). Tabel 1.1 Perbedaan Ciri-Ciri eubacteria dan archaebacteria Karakter Membran inti Organel sel Bermembran Peptidoglikan pada dinding sel Sensitivitas antibiotik Organisme Prokariotik (Monera) Eubacteria Archaebacteria Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Pertumbuhan dihambat oleh Streptomycin dan Chloramphenicol Rantai karbonTunggal Satu macam Formylmethionine Tidak ada Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut Rantai karbonBercabang Beberapa macam Methionin

Membran lemak RNA Polimerase Asam amino inisiator untuk awal sintesis protein

A. Archaebacteria Kelompok Archaebacteria merupakan organisme yang menempati daerah yang ekstrim seperti sumber air panas dan air dengan kadar garam (salinitas) tinggi. Oleh karena itu,

archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada sekarang ini . Para ilmuwan mengelompokkan Archaebacteria ke dalam tiga kelompok, yaitu Metanogenik, Halofilik dan Termofilik (Start and Taggart, 1995: 352). a. Metanogenik. Kelompok Archaebacteria ini bersifat anaerobik dan kemosintetik. Bakteri ini memperoleh makanan dengan mereduksi CO2 menggunakan H2 menjadi metana (CH4). Hidup di rawa-rawa dan danau yang kekurangan oksigen karena konsumsi mikroorganisme lain. Metanogenik juga berperan dalam pembusukan sampah dan kotoran ternak. Metanogenik merupakan bakteri utama dalam pembentukan biogas atau gas metana. Beberapa bakteri metanogenik bersimbiosis dalam rumen herbivora dan hewan pengonsumsi selulosa lainnya. Contohnya Methanosarcina mazei. b. Halofilik. Bakteri Halofilik (halo: garam, philis: suka) ini hidup pada lingkungan dengan kadar garam tinggi dan sebagian memerlukan kadar garam 10 kali lebih tinggi daripada air laut untuk dapat hidup. Beberapa bakteri halofilik dapat berfotosintesis dan memiliki zat warna yang disebut bacteriorodhopsin. c. Termofilik. Sesuai dengan namanya (thermo: panas, philis: suka), Archaebacteria ini hidup di tempat dengan suhu 60C hingga 80C. Beberapa bakteri termofilik mampu mengoksidasi sulfur, seperti Sulfolobus yang hidup di mata air sulfur. Bahkan, beberapa spesies mampu hidup dekat rekahan dasar laut dengan suhu 105C.

B. BAKTERI

1.Ciri-Ciri Bakteri Merupakan makhuk hidup bersel satu yang berukuran sangat kecil dan mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Bakteri dapat berbentuk batang, spiral, atau baja. Bakteri tidak mengandung kiorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Berdasarkan sumber zat makanannya, bakteri dibagi menjacli bakteri autotrof dan heterotrof. Bakteri heterotraf terbagi menjadi bakteri sa profit dan parasit. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob. 2. Struktur Tubuh Bakteri Tubuh bakteri berupa sel tunggal, dinding selnya tersusun dan hem iselulosa dan senyawa semacam pektin yang lebih mendekati pada sel hewan. Dinding sel dilapisi selaput minip gelatin yang menyebabkan dinding sel berlendir. Isi sel berupa protoplas dengan membran plasma dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma tersebar butiran-butiran nukleotida yang mengandung DNA, belum terdapat inti dengan membran inti seperti pada sel umumnya.

gambar 1: struktur sel bakteri (sumber: academic.reed.edu)

a. Struktur Utama di Luar Dinding Sel


1. Flagelum (jamak: Flagela) Bentuk flagela seperti rambut yang teramat tipis, mencuat menembus dinding sel,

Gambar 2: letak flagel pada bakteri (sumber: budisma.web.id)

fungsinya untuk pergerakan pada sel bakteri. Perlu Anda ketahui ada beberapa bakteriyang tidak memiliki flagelum yang disebut atrik. Berdasarkan letak dan jumlahnya, terdapat empat macam bakteri yaitu: monotrik, (memiliki satu flagelum pada salah satu ujung sel bakteri) lopotrik (memiliki dua/lebih flagela pada salah satu ujung sel bakteri), amfitrik (memiliki dua/lebih flagela di kedua ujung sel bakteri), peritrik(memiliki flagela di seluruh permukaan sel
bakteri).

2. Pili (Fimbriae)

Bentuknya seperti filamen, tetapi bukan flagella. Ukurannya lebih kecil, lebih pendek, dan lebih banyak dari flagela. Pili ini tidak berfungsi untuk pergerakan, tetapi berfungsi sebagai pintu gerbang masuknya bahan genetic. Selain itu, pili juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai alat untuk melekatkan pada berbagai permukaan jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan nutriennya
3. Kapsul

Kapsul merupakan suatu bahan kental berupa lapisan lendir. Ukurannya dipengruhi oleh medium tempat tumbuhnya. Kapsul bakteri mempunyai arti penting bagi bakteri maupun organisme lain. Bagi bakteri, kapsul merupakan penutup/pelindung dan juga sebagai gudang makanan cadangan. Selain itu, dapat

pula menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi b. Struktur di Sebelah Dalam Dinding Sel
1) Membran Sitoplasma

Membran ini amatlah penting karena berfungsi mengendalikan keluar masuknya substansi kimiawi dalam larutan sel, yaitu mampu mengambil dan menahan nutrien seperti gula, asam amino, mineral, dalam jumlah yang sesuai dan membuang kelebihan nutrien atau produk-produk buangannya. Selain itu, juga berfungsi sebagai tempat perlekatan flagelum. Membran sitoplasma merupakan membran plasma yang membungkus sitoplasma beserta isinya.
2) Mesosom

Apabila membran sitoplasma mengalami pelipatan ke arah dalam/invaginasi, maka akan menghasilkan suatu struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan membran sitoplasma.
3) Sitoplasma dan Struktur-Struktur di Dalamnya

Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua zat yang diperlukan untuk kehidupan sel. Bahan sel yang dikandungnya antara lain seperti berikut. a. Daerah sitoplasma, berisi partikel-partikel RNA protein (ribosom b. Daerah nukleus, bahan nukleus/DNA di dalam sel bakteri menempati posisi dekat pusat sel dan terikat pada mesosom sitoplasma c. Bagian zat alir, mengandung nutrien terlarut
Plasmid dan Endospora

Pada umumnya bakteri memiliki plasmid berbentuk seperti cincin yang terdapat di dalam sitoplasma. Fungsinya untuk pertahanan sel bakteri terhdap lingkungan yang tidak menguntungkan. Sama halnya dengan plasmid bakteri juga akan membentuk endospora saat kondisi lingkungan yang jelek Bentuk- bentuk sel dan penataan sel bakteri

Gambar 3: bentuk bakteri , penataan sel bakteri, dan letak flagel bakteri (sumber: ohio.edu)

4. Macam-Macam Bakteria. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya 1) Bakteri Heterotrof Bakteri yang hidup dan memperoeh makanan dan lingkungannya karena tidak dapat membuat makanan sendiri. Dapat hidup secara saprofit dan parasit. Bakteri saprofit adalah bakteri yang hidup pada jasad yang sudah mati. Misalnya pada sampah, bangkai, atau kotoran. Bakteri parasit adalah bakteri yang hidup menumpang pada makhluk hidup lain. Bakteri ini biasanya bersifat merugikan makhluk hidup yang ditumpanginya karena dapat menimbulkan penyakit. 2) Bakteri Autotrof

Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan energi yang berasal dari reaksi-reaksi kimia, misalnya, proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri fotoautotnof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan energi yang berasal dari cahaya matahari. Bakteri ini adalah bakteri yang ,engandung zat warna hijau sehingga dapat melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan hijau. b. Berdasarkan kebutuhan oksigennya 1. bakteri aerob; bakteri yang hidupnya memerlukan oksigen bebas Misalnya: Nitrosomonas 2. bakteri anaerob: bakteri yang dalam waktu lama tidak memerlukan oksigen bebas. Misalnya lactobacillus bulgaricus, Clostoridium tetani 3. Reproduksi Bakteri a. Perkembangbiakan aseksual Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri pada lingkungan yang tepat atau sesuai. Disebut juga pembelahan biner
sel induk pemanjangan sel invaginasi dinding sel pembentukan dinding septum

pembentukan 2 sel anakan baru


Gambar 4: Bagan ilustrasi perkembangbiakan bakteri dengan pembelahan biner melintang, dihasilkan dua selanak yang identik. (Sumber: Pelczar,M.J., dan Chan, 1986)

b. Parasekual bakteri dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi,konjugasi, dan transduksi. a. Transformasi adalah pemindahan potongan materi genetik atau DNA dari luar ke sel bakteri penerima. b. Konjugasi adalah penggabungan antara DNA pemberi dan DNA penerima melalui kontak langsung. Jadi, untuk memasukkan DNA dari sel pemberi ke sel penerima, harus terjadi hubungan langsung. c. Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima dengan perantaraan virus.
konjugasi

Oleh karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk bereproduksi dengan sangat cepat, anggota kingdom Monera menjadi makhluk hidup yang paling melimpah di bumi ini. Misalnya, Escherichia coli yang dapat bereproduksi melalui pembelahan biner setiap 15 menit sekali dan kisaran habitatnya yang luas.
Peran bakteri bagi kehidupan

a. Bakteri yang Menguntungkan Bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan manusia, antara lain, sebagai berikut. 1) Rhizobium bersimbiosis pada akar leguminosarum untuk mengikat nitrogen. 2) Azotobacter hidup di dalam tanah dan dapat mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah. 3) E. coli membantu pembusukan makanan di dalam usus besar penghasil vitamin
K yang membantu pembekuan darah. 4) Lactobacillus sp. dimanfaatkan untuk proses pembuatan susu yogurt dan susu keju. 5) Acetobacter xylium dimanfaatkan untuk pembuatan nata de coco. 6) Acetobacter dimanfaatkan untuk mengubah air cuka menjadi alkohol dan alcohol menjadi asam cuka. 7) Bakteri saprofit anaerob dimanfaatkan untuk pembuatan gas bio atau biogas. 9) Streptococcus griceus dimanfaatkan untuk penghasil antibiotic streptomisin sehingga banyak dimanfaatkan dalam industri obat-obatan.

Bakteri yang Merugikan Bakteri yang merugikan bagi manusia antara lain sebagai berikut: 1) Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus,

2) Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri, 3) Neisseria meningitidis penyebab penyakit meningitis, 4) Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah, 5) Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis, dan 6) Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra.
C.

Ganggang Biru (Cyanobacteria) 1. Ciri umum


Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga merupakan organism yang belum bermembran dan belum memiliki beberapa macam organel (mitokondria dan plastida) seperti yang telah dimiliki sel eukariotik. Dengan adanya klorofil ini, ganggang biru dapat melakukan fotosintesis dan dapat mengikat nitrogen di udara, sehingga membedakannya dengan bakteri. Ganggang biru dapat hidup di atas tanah lembap, batubatuan, kulit kayu, air tawar, air laut, dan dapat menempel pada tumbuhanatau hewan. 2. Cara berkembang biak Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga berkembang biak dengan pembelahan sel. Selain dengan pembelahan sel, ganggang biru juga dapat berkembang biak denga cara fragmentasi dan pembentukan spora khusus yang disebut akinet. 3. Peranan Ganggang Biru bagi Manusia Beberapa contoh ganggang biru yang menguntungkan, antara lain, Gloeocapsa, Nostoc, dan Anabaena yang dapat menangkap nitrogen di udara. Misalnya, Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan Azola pinnata sehingga Azola pinnata banyak mengandung amonia yang dapat menyuburkan tanah dan menguntungkan petani karena dapat dijadikan pupuk hijau atau nitrogen Beberapa contoh ganggang biru yang merugikan adalah Anabaena flosaquae dan Microcytis yang menyebabkan kematian makhluk hidup dalam air. Ganggang biru yang menempel pada tembok atau batu dapat menyebabkan pelapukan.

Orcillatoria

spirrulina

anabaena

Gloeocapsa

Nostoc

You might also like