You are on page 1of 2

Dessy Noorlia J0B111229 Radiofarmasi

KAJIAN PEMANFAATAN INSTRUMENTASI NUKLIR DALAM BIDANG INDUSTRI PERMINYAKAN

Di Indonesia industry yang menggunakan dan memanfaatkan teknik nuklir untuk konstruktif, masih terbatas, hal ini dikarenakan penggunaan teknik nuklir memerlukan biaya investasi yang besar. Industri eksplorasi, pertambangan dan geoteknik telah menggunakan teknik nuklir yang biasa dikenal dengan logging. Teknik nuklir dalam system logging adalah dengan memanfaatkan sifat dan karakteristik radioisotope. Logging adalah pengukuran dalam lubang-lubang bor dengan kedalaman dari beberapa sentimeter sampai beberapa kilometer dibawah tanah. Istilah logging maksudnya adalah cacatan yang dapat memberikan informasi dari struktur kedalaman bumi. Pada umumnya peralatan system logging yang menerapkan teknik nuklir, menggunakan sumber radiasi gamma dan detector gamma untuk mengamati penampang suatu formasi geologi seperti parameter fisika batuan, antara lain densitas dan porositas batuan. System logging menggunakan peralatan akuisisi data spectral sinar gamma mirip dengan spektrofotometer sinar gamma. Disamping itu, system logging dapat pula digunakan untuk mengamati adanya gas dan minyak bumi di dalam suatu lapisan. Prinsip yang digunakan pada - logging adalah teori tentang interaksi hamburan sinar terhadap batuan. Dalam density gamma-gamma logging, intensitas merupakan factor yang penting untuk mengetahui nilai bulk density. Instrumentasi gamma-gamma logging meliputi probe, logging cable, motor stepper, winch signal analyser, computer, dan printer. Probe berbentuk seperti mata bor yang dimasukkan ke dalam sumur dan di dalam probe ini terdapat kolimator, terbuat dari bahan metal Pb berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan sumber radiasi dan rumah dari probe detector Scintillation counter.

Detector ini banyak digunakan pada teknik gamma-gamma logging, detector ini untuk mencacah sinnar gamma yang dipancarkan oleh sumber radiasi. Scintillation counter untuk keperluan ini menggunakan Kristal sintilator padat, misalnya natrium iodide yang diberi impurities talium (Nal(TI)). Pemakaian Kristal sintilasi yang mempunyai densitas tinggi bersamaan dengan nomor atom yang tinggi akan menghasilkan efisiensi deteksi yang tinggi pula yang disebut efisiensi instrinsik. Energy sinar gamma diserap di dalam sintilator melalui mekanisme fotolistrik, Compton dan pasangan muatan. Prinsip kerja dari detector ini yaitu berdasarkan prinsip eksitasi molekul yang dikenai radiasi dan memancarkan foton pada saat kembali ke tingkat energy dasar.

Gambar 1 Instrumen Gamma Logging

You might also like