You are on page 1of 11

Pendidikan Agama

1. Pengertian Agama A: tidak, gama: pergi

Setiap pemeluknya meyakini bahwa agama merupakan petunjuk menuju jalan dan ridho-Nya. Din : menguasai, menunduk, hutang, balasan, dsb. Agama itu tidak bisa dinalar (resonable) Agama itu seperti rambu-rambu lalu lintas. Ada merah yang berarti berhenti/larangan, kuning yang berarti berhati-hati, dan hijau yang berarti jalan. agama Reword (pahala) punishment (siksa)

2.

Unsur-unsur penting dalam agama 1. Kekuatan ghaib 2. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia dan akhirat bergantung kepada hubungan baik dengan kekuatan ghaib tersebut. 3. Respon yang bersifat emosional dari manusia: Perasaan takut (primitif) Perasaan cinta (monotheisme) Penyembahan, pemujaan, dst. 4. Paham adanya yang kudus/suci Tempat suci Kitab suci Agama primitif Dinamisme kekuatan ghaib Animisme roh Polytheisme keyakinan adanya banyak dewa/Tuhan Non primitif Monotheisme : keyakinan kepada satu tuhan Islam (tauhid) Yahudi nabi musa Nashrani nabi isa (terkontaminasi(trinitas)) hindu tri murti Agama kuno islam (lattta, uzza, manata) Imanen : kekuatan ghaib disekitar kita Transendental : tuhan itu kita yakini sebagai sesuatu di atas kita, ada batas di antara manusia dan tuhan.
1

Agama

Kitab suci al-quran Hadist/sunnah

Manusia
Human, An-Nas, Al-Insan, Basyar, Bani Adam, Dzurriyatu Adam, dll. 1. Makhluk dwi dimensi Ruang, sisi Jasmani tanah kecenderungan negatif: kekuatan syaitoni => Fujur Rohani roh dari tuhan kecenderungan baik: kekuatan malaikati => taqwa 2. Makhluk paling sempurna

Artinya : Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. ( Q.S. At-Tin: 4)

Artinya : Dan sesungguhnya kami memuliahkan anak cucu Adam, dan kami angkat mereka di darat dan di laut, dan kami beri mereka rezeky dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka di atap banyak makhluk yang kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. ( Q.S. Al-Isra: 70 ) 3. Makhluk berakal ( Homo Sapiens ) Manusia dan hewan mempunyai akal yang sama. Tapi manusia menggunakan akalnya untuk mengelolah sesuatu (makanan, baju, dll) dengan sebaik mungkin , sedangkan hewan tidak menggunakan akal dalam melakukan sesuatu. 4. Makhluk sosial

Artinya : Wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang peenpuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha teliti. ( Q.S. Al-Hujurat:13 ) 5. Manusia Manusia dibedakan menjadi: 1. Hamba Allah (hubungan vertikal) 2. Khalifah (hubungan horizontal) wakil Allah di bumi untuk memakmurkan bumi Manusia memiliki 3 tanggung jawab : 1. Kepada Allah 2. Kepada diri sendiri 3. Kepada sesame

Agama sebagai Moral dan Akhlak Mulia dalam Kehidupan


Moral adalah ukuran atau penilaian baik buruknya perbuatan, tindakan, ucapan yang didasarkan pada adat istiadat atau kebiasaan dalam suatu masyarakat. Moral bersumber pada adat istiadat atau kebiasaan. Sifat-sifat moral ada 2, yaitu: Moral bersifat lokal Apa yang dianggap baik oleh kita belum tentu dianggap baik oleh orang lain Moral bersifat temporal (bersifat sementara) Contoh: cipika-cipiki di luar negeri cipika-cipiki adalah hal yang biasa tetapi tidak dengan negara indonesia.

Akhlak adalah keadaan dalam jiwa yang tertanam secara sangat kuat dan yang mendarah daging yang mendorong timbulnya perbuatan, tindakan, dan ucapan tanpa adanya keraguaan, pemikiran, paksaan, dan tulus ikhlas karena Allah yang di dasarkan pada Quran dan Hadist. Akhlak bersifat abstrak, maksudnya akhlak itu sesuatu yang tidak berwujud dan mendarah daging dalam hidupnya. Akhlak bersifat universal/anytime/anywhere.

Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. ( Q.S. AlQalam: 4 )

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka; mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. ( Q.S. Al- Imran: 159) Etika merupakan akal atau pemikiran

Aliran-aliran yang berkaitan dengan penentuan nilai baik, buruknya perbuatan: 1. Hedonisme : Aliran yang memandang bahwa kebaikan itu bersumber dari kenikmatan dan kelezatan. Contoh: berfoya-foya 2. Utilitarianisme : Aliran yang memandang bahwa kebaikan itu adalah segala sesuatu yang dapat mendatangkan kegunaan, manfaat, kaidah. 3. Vitalisme : Aliran yang memandang bahwa kebaikan itu adalah segala sesuatu yang bisa menimbulkan kekuasaan, kekuatan, dan keperkasaan. Contoh: pelaksanaan ospek 4. Sosiologisme : Aliran yang memandang bahwa kebaikan itu adalah segala sesuatu yang ditetapkan berdasarkan adat istiadat atau kebiasaan sosial dalam masyarakat. 5. Reliogisme : Aliran yang memandang bahwa kebaikan adalah segala sesuatu yang didasarkan pada apa yang ditetapkan oleh agama. Contoh: kerukunan umat beragama, peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Agama dan IPTEK serta Aplikasinya dalam Kebidanan


IPTEKS ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian

Wahyu pertama yang diturunkan : surat al-alaq 1-5 Ayat pertama barbunyi: Yang artinya Bacalah. Secara etimologi juga dapat di artikan meneliti, membaca. Dengan demikian, islam sangat memuliakan ilmu. Ilmu adalah sebaik-baiknya warisan Pengetahuan adalah segala apa yang kita ketahui. Ini merupakan hasil serapan dari panca indera kita. Ilmu adalah pengetahuan-pengetahuan yang tersusun secara sistematis (tidak saling bertentangan), memiliki metode obyek tertentu, bersifat rasional (masuk akal dan sesuai dengan hukum alam), empiris, obyektif, dan terbuka untuk diuji atau dikritik kebenarannya secara umum. Fungsi ilmu : 1. Eksplanasi (menjelaskan) 2. Prediksi (perkiraan) 3. Kontrol/ antisipasi Teknologi adalah pengejauantaan/ aplikasi dari ilmu pengetahuan

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan allah maha teliti apa yang kamu kerjakan. ( Q.S. Al- Mujadilah: 11) Seni adalah apresiasi jiwa dalam bentuk keindahan

Kerukunan antar umat beragama 1.


Pengertian Sikap Saling Menghormati dalam Keyakinan Beragama Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850) Bila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka kerukunan adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia.Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk social yang membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk social, manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidunya,baik kebutuhan material maupun spiritual.Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (taawun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama. Ruang lingkup kerukunan terbagi atas tiga bagian: 1. Intern umat beragama Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang mendapat perhatian penting dalam islam. Al-quran menyebutkan kata yang mengandung arti persaudaraan sebanyak 52 kali yang menyangkut berbagai persamaan, baik persamaan keturunan, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Ukhuwah yang islami dapat dibagi kedalam empat macam,yaitu : - Ukhuwah ubudiyah atau saudara sekemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah. - Ukhuwah insaniyah (basyariyah), dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena semua berasal dari ayah dan ibu yang sama;Adam dan Hawa. - Ukhuwah wathaniyah wannasab,yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. - Ukhuwwah fid din al islam, persaudaraan sesama muslim. Contoh: kerukunan antar ormas (seperti aliran NO dengan aliran Muhammadiyah) 2. Antar umat bergama Contoh: kerukunan antara umat Kristen dan umat islam 3. Antar umat beragama dengan pemerintah Contoh: Berikut adalah agama yang diakui oleh Negara Indonesia: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Agama islam Agama Kristen Agama Kristen katholik Agama kohuchu Agama budha Agama hindu

Dalam Al-Quran terdapat ayat yang menerangkan bahwa perangilah orang-orang kafir atau bunulah orang-orang kafir. Ayat ini berlaku apabila islam merasa benar-benar teraniyaya atau berada dalam posisi bahaya. Memerangi bukan berarti memerangi dengan fisik, namun Dengan akal. Apabila akal tidak mempan barulah senjata digunakan. Allah berfirman dalam surah Al-Kafirun: 1-6 7

Artinya: katakanlah, hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku. Ada yang mengatakan bahwa kepala boleh sama hitamnya, tapi isinya tetap berbeda. Hukumnya terlarang bagi umat islam yang menyiarkan agamanya kepada orang lain untuk pindah ke agamanya, baik itu berupa panflet/ selebaran-selebaran mengenai agama maupun secara langsung. Karena dalam ayat Al-Quran tersirat bahwa dalam agama tidak boleh ada paksaan Kita sebagai umat islam di ajarkan untuk menghargai umat agama lain. Hal ini di ajarkan sejak jaman nabi Muhammad saw. Ketika terdapat rombongan pengantar meyat, nabi berdiri untuk menghormatinya meskipun mayat tersebut bukanlah umat agama islam melainkan agama lain.

A. Kerja sama intern umat beragama

Esensi dari persaudaraan terletak pada kasih sayang yang ditampilkan bentuk perhatian, kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib sepenanggungan. Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan dalam haditsnya yang artinya Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya. Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan kesatuan antar sesama. Kebersamaan di akalangan muslim dikenal dengan istilah ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh kesamaan aqidah.Persatuan dan kesatuan sebagai implementasi ajaran Islam dalam masyarakat merupakan salah satu prinsip ajaran Islam.Salah satu masalah yang di hadapi umat Islam sekarang ini adalah rendahnya rasa kesatuan dan persatuan sehingga kekuatan mereka menjadi lemah. Salah satu sebab rendahnya rasa persatuan dan kesatuan di kalangan umat Islam adalah karena randahnya penghayatan terhadap nilai-nilai Islam. Persatuan di kalangan muslim tampaknya belum dapat diwujudkan secara nyata. Perbedaan kepentingan dan golongan seringkali menjadi sebab perpecahan umat. Perpecahan itu biasanya diawali dengan adanya perbedaan pandangan di kalangan muslim terhadap suatu fenomena. Dalam hal agama, di kalangan umat islam misalnya seringkali terjadi perbedaan pendapat atau penafsiran mengenal sesuatu hukum yang kemudian melahirkan berbagai pandangan atau madzhab. Perbedaan pendapat dan penafsiran pada dasarnya merupakan fenomena yang biasa dan manusiawi, karena itu menyikapi perbedaan pendapat itu adalah memahami berbagai penafsiran. Untuk menghindari perpecahan di kalangan umat islam dan memantapkan ukhuwah islamiyah para ahli menetapkan tiga konsep,yaitu : 1. Konsep tanawwul al ibadah (keragaman cara beribadah). Konsep ini mengakui adanya keragaman yang dipraktekkan Nabi dalam pengamalan agama yang mengantarkan kepada pengakuan akan kebenaran semua praktek keagamaan selama merujuk kepada Rasulullah. Keragaman cara beribadah merupakan hasil dari interpretasi terhadap perilaku Rasul yang ditemukan dalam riwayat (hadits).

2. Konsep al mukhtiu fi al ijtihadi lahu ajrun(yang salah dalam berijtihad pun mendapatkan ganjaran). Konsep ini mengandung arti bahwa selama seseorang mengikuti pendapat seorang ulama, ia tidak akan berdosa, bahkan tetap diberi ganjaran oleh Allah , walaupun hasil ijtihad yang diamalkannya itu keliru. Di sini perlu dicatat bahwa wewenang untuk menentukan yang benar dan 8

salah bukan manusia, melainkan Allah SWT yang baru akan kita ketahui di hari akhir. Kendati pun demikian, perlu pula diperhatikan orrang yang mengemukakan ijtihad maupun orang yang pendapatnya diikuti, haruslah orang yang memiliki otoritaskeilmuan yang disampaikannya setelah melalui ijtihad.

3. Konsep la hukma lillah qabla ijtihadi al mujtahid (Allah belum menetapkan suatu hukum sebelum upaya ijtihad dilakukan seorang mujtahid). Konsep ini dapat kita pahami bahwa pada persoalan-persoalan yang belum ditetapkan hukumnya secara pasti, baik dalam al-quran maupun sunnah Rasul, maka Allah belum menetapkan hukumnya. Oleh karena itu umat islam,khususnya para mujtahid, dituntut untuk menetapkannya melalui ijtihad. Hasil dari ijtihad yang dilakukan itu merupakan hukum Allah bagi masing-masing mujtahid, walaupun hasil ijtihad itu berbeda-beda. Ketiga konsep di atas memberikan pemahaman bahwa ajaran Islam mentolelir adanya perbedaan dalam pemahaman maupun pengalaman. Yang mutlak itu hanyalah Allah dan firman-fimanNya,sedangkan interpretasi terhadap firman-firman itu bersifat relatif. Karena itu sangat dimungkinkan untuk terjadi perbedaan. Perbedaan tidak harus melahirkan pertentangan dan permusuhan. Di sini konsep Islam tentang Islah diperankan untuk menyelesaikan pertentangan yang terjadi sehingga tidak menimbulkan permusuhan, dan apabila telah terjadi, maka islah diperankan untuk menghilangkannya dan menyatukan kembali orang atau kelompok yang saling bertentangan. B. Kerja sama antar umat beragama Memahami dan mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat tidak selalu hanya dapat diharapkan dalam kalangan masyarakat muslim. Islam dapat diaplikasikan dalam masyarakat manapun, sebab secara esensial ia merupakan nilai yang bersifat universal. Kendatipun dapat dipahami bahwa Isalam yang hakiki hanya dirujukkan kepada konsep al-quran dan As-sunnah, tetapi dampak sosial yanag lahir dari pelaksanaan ajaran isalam secara konsekwen dapat dirasakan oleh manusia secara keseluruhan. Demikian pula pada tataran yang lebih luas, yaitu kehidupan antar bangsa,nilai-nilai ajaran Islam menjadi sangat relevan untuk dilaksanakan guna menyatukan umat manusia dalam suatu kesatuan kkebenaran dan keadilan. Dominasi salah satu etnis atau negara merupakan pengingkaran terhadap makna Islam, sebab ia hanya setia pada nilai kebenaran dan keadilan yang bersifat universal. Universalisme Islam dapat dibuktikan anatara lain dari segi, dan sosiologo. Dari segi agama, ajaran Islam menunjukkan universalisme dengan doktrin monoteisme dan prinsip kesatuan alamnya. Selain itu tiap manusia, tanpa perbedaan diminta untuk bersama-sama menerima satu dogma yang sederhana dan dengan itu ia termasuk ke dalam suatu masyarakat yang homogin hanya denga tindakan yang sangat mudah ,yakni membaca syahadat. Jika ia tidak ingin masuk Islam, tidak ada paksaan dan dalam bidang sosial ia tetap diterima dan menikmati segala macam hak kecuali yang merugikan umat Islam. Ditinjau dari segi sosiologi, universalisme Islam ditampakkan bahwa wahyu ditujukan kepada semua manusia agar mereka menganut agama islam, dan dalam tingkat yang lain ditujukan kepada umat Islam secara khususu untuk menunjukan peraturanperaturan yang harus mereka ikuti. Karena itu maka pembentukan masyarakat yang terpisah merupakan suatu akibat wajar dari ajaran Al-Quran tanpa mengurangi universalisme Islam. Melihat Universalisme Islam di atas tampak bahwa esensi ajaran Islam terletak pada penghargaan kepada kemanusiaan secara univarsal yang berpihak kepada kebenaran, kebaikan,dan keadilan dengan mengedepankan kedamaian.;menghindari pertentangan dan perselisian, baik ke dalam intern umat Islam maupun ke luar. Dengan demikian tampak bahwa nilai-nilai ajaran Islam menjadi dasar bagi hubungan antar umat manusia secara universal dengan tidak mengenal suku,bangsa dan agama. Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh syariat 9

Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah. Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak boleh dicamputi pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja samayang baik. Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial anatar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan kerja sama ydalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan. 1. Pentingnya Kerukunan Antar Umat Beragama Beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan tercipta berkat adanya toleransi agama. Toleransi agama adalah suatu sikap saling pengertian dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, khususnya dalam masalah agama. Lalu, adakah pentingnya kerukunan umat beragama di Indonesia? Jawabannya adalah iya. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama. Walau mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, ada beberapa agama lain yang juga dianut penduduk ini. Kristen, Khatilik, Hindu, dan Budha adalah contoh agama yang juga banyak dipeluk oleh warga Indonesia. Setiap agama tentu punya aturan masing-masing dalam beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia agar negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. Macam-Macam Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama penganut Kristen. Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama.

Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Menjunjung tinggi rasa toleransi antar umat beragama, baik sesama antar pemeluk agama yang sama maupun yang berbeda.Rasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam hal. Misal, perijinan pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak saling mengejek dan mengganggu umat lain, atau memberi waktu pada umat lain untuk beribadah bila memang sudah waktunya.Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap toleransi. Hal ini sangat penting demi menjaga tali kerukunan umat beragama di Indonesia. Selalu siap membantu sesama. Jangan melakukan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat mereka membutuhkan bantuan. Misalnya, di suatu daerah di Indonesia mengalami bencana alam. Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Kristen. Bagi Anda yang memeluk agama lain, jangan lantas malas untuk membantu saudara sebangsa yang sedang kesusahan hanya karena perbedaan agama. Selalu jagalah rasa hormat pada orang lain tanpa memandang agama apa yang mereka anut. Misalnya dengan selalu berbicara halus dan tidak sinis. Hal ini tentu akan mempererat kerukunan umat beragama di Indonesia. Bila terjadi masalah yang menyangkut agama, tetap selesaikan dengan kepala dingin tanpa harus saling menyalahkan. Para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan peranannya dalam pencapaian solusi yang baik dan tidak m

10

1. 2. 3. 4.

Peran agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Hokum berbasis keadilan Ekonomi berbasis pemerataan Politik berbasis kepentingan bangsa Pemerintahan berbasis demokrasi Mengarahkan Memotivasi Mengajarkan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk persatuan: Keadilan Persamaan Musyawarah Mengutamakan kepentingan orang banyak atas kepentingan sendiri Cinta kasih terhadap sesame dll

11

You might also like