You are on page 1of 18

SISTEM AKUNTANSI RUMAH SAKIT

OLEH : DR. SETIYONO, MBA, M.Kes Widyaiswara Madya

Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi sering di katakan sebagai bahasa perusahaan dalam arti bahwa semua akuntansi memberikan informasi keuangan yang dapat melihat maju atau mundurnya kinerja perusahaan dalam operasionalnya Akuntansi dapat diartikan definisi sbb. kecakapan untuk mencatat, pengelompokan dan pengiktisaran transaksi-transaksi yang bersifat keuangan serta mentafsirkan transaksi-transaksi tersebut dalam bentuk laporan keuangan.

Sistem Akuntansi
Diartikan sebagai berikut: Formulir-formulir, Buku-buku catatan, prosedurprosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data yang berhubungan dengan usaha suatu organisasi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Ruang lingkup Sistem Akuntansi


Dari pemberian informasi sistem akuntansi dibedakan sebagai berikut: a. Sistem Akuntansi Keuangan Tujuan utama akuntansi keuangan adalah menyajikan laporan keuangan organisasi tertentu untuk kepentingan pihak luar. Dasar penyusunan laporan akuntansi keuangan disusun atas dasar kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang telah diterima oleh umum yaitu (PAI)

b. Sistem Akuntansi Manajemen Tujuan utama akuntansi manajemen adalah menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak dalam organisasi dalam rangka melaksanakan proses-proses manajemen. Laporan dihasilkan oleh akuntansi manajemen telah dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Dasar penyusunan akuntansi manajemen adalah manfaat dan kegunaan laporan bagi manajemen

Perbedaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen


Faktor Perbedaan
1. Tujuan Utama

Akuntansi Keuangan
Pihak-pihak eksternal organisasi

Akuntansi Manajemen
Pihak-pihak eksternal organisasi yaitu berbagai tingkatan organisasi manajemen Biaya dan manfaat, hubungannya dengan teori keputusan manajemen dan penyusunannya lebih bebas

2. Dasar Penyusunan laporan keuangan

Prinsip Akuntansi Indonesia yang diterima umum, diperiksa berdasar norma pemeriksaan akuntan

3. Obyek yang diukur dan dikomunika sikan 4. Orientasi laporan

Kondisi-kondisi dan kemampuan ekonomi perusahaan sebagai keseluruhan Orientasi masa lalu, penilaian historical terhadap kemampuan ekonomi masa lalu Kurang fleksibel, hanya laporan tahunan atau laporan tengah tahunan Bentuk ringkasan dan berhubungan dengan perusahaan sebagai keseluruhan

Prestasi para manajer pada berbagai tingkatan organisasi Orientasi masa depan, prediksi dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan non ekonomi Lebih fleksibel, dapat disusun dengan jarak waktu lebih pendek atau lebih panjang Bentuk terinci untuk setiap kegiatan, jenis produk, divisi, daerah danLain-lain

5. Jarak Waktu Pelaporan 6. Bentuk Laporan

7. Tingkat Kesulitan. Tujuan Utama

Lebih mudah, pada dasarnya menggunakan disiplin akuntansi

Lebih sulit, menggunakan multi disiplin pengetahuan

8. Isi Laporan Neraca, laporan laba rugi, perubahan modal dan aliran dana

Anggaran, laporan biaya, laporan prestasi, laporan analisa khusus, dll

Sistem Pencatatan Akuntansi


a. Sistem pencatatan tunggal (Single entry) Sistem pencatatan tunggal tidak memperhatikan pengaruh transaksi satu dengan yang lainnya dimana pencatatan dilakukan pada saat penerimaan atau pengeluaran uang kas b. Sistem Pencatatan Berpasangan (Double entry) Sistem pencatatan berpasangan mencatat setiap transaksi keuangan dengan memperhatikan setiap efek yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut. Contoh: Pembelian persediaan barang secara tunai menjadi satu transaksi, tetapi dalam hal ini mempunyai 2 pencatatan - Transaksi akan mempengaruhi keadaankas - Transaksi akan mempengaruhi persediaan barang

c. Akuntansi Paralel Untuk sementara sebelum RS secara utuh dapat mendirikan proses akuntansi akan dilaksanakan secara paralel dalam arti bahwa rumah sakit tetap melaksanakan laporan pertanggung jawaban keuangan kepada pihak yang memberikan dana. Sistem akuntansi ini berjalan secara bersamaan untuk menghasilkan dua laporan keuangan.

Sistem Akuntansi Paralel Rumah Sakit


Pendapatan
Dana Pem MAK/ MAP BENDAHA RAWAN RS Chart of account -Jurnal - Buku Besar Laporan Keuangan RS

Pertanggung Jawaban Dana

Akunting Proses

O laporan keuangan akuntansi - Neraca RS - Hasil Usaha RS

KPKN

Pusat Kode Perkiraan

- Laporan perusahaan Dana RS O Laporan akuntansi manajemen - Cash flow RS - Jumlah Pasien rawat inap, dll

Laporan Keuangan RS
Hasil akhir dalam proses akuntansi adalah dua jenis laporan keuangan yang ditujukan untuk pihak dalam dan luar organisasi Tujuan laporan keuangan a. Laporan keuangan harus memberikan informasi secara kuantitatif mengenai kinerja usaha suatu RS, dengan maksud untuk memenuhi keperluan para pemakai laporan dalam pengambilan keputusan- keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan harus mengajukan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam harta neto (harta dikurangi kewajiban) suatu organisasi usaha yang timbul dari keiatan usaha dalam rangka memperoleh hasil usaha. c. Laporan keuangan harus menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai laporan keuangan dalam menaksir kemampuan (potensi) usaha organisasi d. Laporan keuangan harus menyajikan informasi penting lainnya mengenai perubahan harta dan kewajiban organisasi seperti informasi mengenai aktifitas pembiayaan dan investasi

Tujuan Kualitatif
a. Relevan, laporan yang disajikan harus dapat diandalkan dan sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya b. Jelas, dapat dimengerti, laporan keuangan di rancang sedemikian rupa sehingga pembaca atau yang memerlukan laporan tersebut memperoleh gambaran dari semua faktor yang penting, jelas. c. Dapat di uji kebenarannya, seluruh angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan harus dapat di uji kebenaranya. d. Netral, bahwa laporan keuangan yang dibuat untuk kepentingan umum. Tidak ditujukan perorangan dan badan tertentu e. Tepat waktu. Laporan keuangan dapat di buat tepat waktu sesuai jadwal. f. Dapat diperbandingkan, laporan keuangan harus konsisten dapat diperbandingkan dengan tolok ukur tertentu. g. Rangkap. Laporan keuangan yang dibuat harus bersifat menyeluruh

Contoh Neraca bentuk Scontro Neraca Rumah Sakit Per Tanggal HARTA (AKTIVA) Harta Lancar Kas Pembayaran Uang Dimuka Piutang DIK Piutang DIP Piutang perusahaan Cadangan Piutang Ragu-ragu Persediaan Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx UTANG DAN DANA Utang Lancar Utang dagang Rp. Xxx Utang dalam proses Rp. xxx Utang Karyawan Rp. Xxx Utang Pajak Rp. Xxx utang gaji yg harus disetor Rp. Xxx Uang muka pasien Rp. Xxx Utang bunga bank Rp. Xxx Utang lain-lain Rp. Xxx Total utang lancar Rp. Xxx

Persediaan obat dan bahan Persediaan alat kesehatan Persediaan lain-lain Total harta lancar

Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx

Utang jangka panjang Utang bank Rp. Xxx Utang lembaga keuangan Rp. Xxx Total utang jangka panjang Rp. xxx

Harta tetap Tanah Gedung/Bangunan Alat Kedokteran Mesin danperalatan Kendaraan Akumulasi penyusutan Total harta tetap Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx

Utang Lancar Dana dab cadangan Dana DIK Dana DIP Dana permulaan Dana Donasi Dana lain-lain Total Dana Dana Cadangan Sisa Hasil Usaha Th lalu Rp xxx Sisa Hasil Usaha Th berjalan Rpxxx Sisa lebih/kurang Rpxxx Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx

Harta tak berwujud


Administrasi pendirian Tenaga Ahli (Mngt. Fee Amortisasi Total harta tak berwujud Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx

Total Aktiva

Rp. Xxx

Total Utang dan Dana

Rpxxx

Contoh laporan Hasil Usaha (Single Step Rumah Sakit) Laporan Hasil Usaha untuk periode
Pendapatan Usaha Rawat Jalan Rawat Inap Penunjang Medis Penunjang RS Potongan Pendapatan Total Pendapatan Biaya Langsung Biaya bahan danObat Rawat Jalan Biaya bahan dan obat rawat menginap Biaya bahan medis Biaya tenaga kerja langsung Biaya langsung lain-lain Total Biaya Langsung Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx

Biaya umum dan administrasi Biaya Pegawai Biaya Asuransi Biaya Penyusutan Biaya Pemeliharaan Biaya Perlengkapan BiayaUtilitas Biaya Penghapusan Piutang Biaya umum lainnya Total Biaya Umum dan Administrasi Pendapatan dan biaya lain-lain Pendapatan lain-lain Selisih pendapatan dan biaya lain-lain Hasil Usaha bersih

Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx

You might also like