You are on page 1of 32

MAKALAH LIMNOLOGI

MANAJEMEN AIR

Kelompok 9 : 1. Ryan Dita Pratama (093244005) 2. Mita Kusuma Dewi (093244021) 3. Dahlia Fitrianarni 4. Retno Sri Utami 5. Taubatan Nasuha (093244024) (093244025) (093244215)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Air merupakan komponen pokok dalam memenuhi kebutuhan makhluk hidup di bumi ini, khususnya bagi manusia. Air merupakan sumber daya alam yang jumlahnya sangat melimpah di bumi dan dapat diperbaruhi. Namun ketersediaan air, terutama air tawar dan atau air bersih, semakin lama semakin sulit karena perkembangan jumlah penduduk dunia yang pesat serta adanya perusakan alam yang menyebabkan berkurangnya atau tercemarnya keberadaan air tawar dan air bersih. Pencemaran Daerah Aliran Sungai merupakan penyebab utama terjadinya krisis air. Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang memiliki sumberdaya air berlimpah. Berbagai laporan mengenai kondisi neraca air Indonesia menunjukkan bahwaIndonesia masih mengalami surplus air. Meskipun demikian, terdapat beberapa pulau diIndonesia yang telah mengalami defisit air. Semakin berkurangnya jumlah air di permukaan yang dapat digunakan dibandingkan dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap air tawar bersih terutama dari kalangan industri memaksa dilakukannya pencarian terhadap sumber air tawar bersih yang lain, yaitu dengan melakukan pengeboran sumur untuk mengambil airtanah (Irawan, dkk., 2012). Pengambilan air tanah ini di satu sisi menguntungkan manusia karena masalah kebutuhan air tawar bersih dapat teratasi. Akan tetapi seiring dengan

bertambahnya jumlah populasi manusia dan bertambahnya industri-industri yang membutuhkan air sebagai bahan baku produksi membuat pengambilan airtanah semakin kerap terjadi dengan jumlah pengambilan air yang semakin banyak. Hal ini membuat cadangan airtanah yang ada semakin menipis (Irawan, dkk., 2012). Untuk memenuhi kebutuhan air tawar bersih, secara konvensional masyarakat mendapatkan air dari air sungai, air danau atau mata air. Akan tetapi, jumlah air tawar bersih yang tersedia dari sumber-sumber ini semakin lama semakin berkurang akibat adanya deforestasi, pencemaran air, dan meningkatnya populasi manusia. Untuk itu upaya manajemen air perlu segera ditingkatkan dalam rangka menanggulangi krisis air dan menjaga kelestariannya. Manajemen air adalah usaha-usaha menjaga dan mengatur air yang ada di muka bumi ini agar dapat terjaga keberadaannya dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Beberapa tahun terakhir, manajemen air menjadi satu isu yang banyak dibahas di berbagai belahan dunia termasuk di negara Indonesia sendiri. Manajemen air diharapkan dapat meningkatkan persediaan air bersih untuk kelangsungan hidup manusia di masa yang akan datang sehingga antara kebutuhan dan persediaan air dapat seimbang, sehingga kekhawatiran terhadap kelangkaan air dapat dihilangkan.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan: 1. Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Air ?

2. Bagaimana ketersediaan dan jumlah air di bumi ? 3. Bagaimana terjadinya siklus air? 4. Bagaimana dan apa saja jenis badan air yang dapat dimanfaatkan manusia? 5. Bagaimana penggunaan dan konsumsi air oleh manusia? 6. Bagaimana usaha konservasi dan penyimpanan air? 7. Bagaimana kegiatan manusia dalam menghemat air? 8. Apa saja permasalahan yang menyebabkan terjadinya kelangkaan air bersih? 9. Bagaimana dampak akibat kelangkaan air terhadap kehidupan social masyarakat?

C. Tujuan 1. Mengetahui definisi Manajemen Air. 2. Mengetahui ketersediaan dan jumlah air di bumi. 3. Mengetahui terjadinya siklus air. 4. Mengetahui jenis badan air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dasar manusia. 5. Mengetahui penggunaan dan konsumsi air oleh manusi. 6. Mengetahui usaha konservasi dan penyimpanan air. 7. Mengetahui kegiatan manusia dalam menghemat air. 8. Mengetahui permasalahan yang menyebabkan terjadinya bersih.
9. Mengetahui dampak akibat kelangkaan air terhadap kehidupan social

kelangkaan air

masyarakat.

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen Air Ketersediaan air bersih sangat penting. berdasarkan latar belakang di atas merupakan hal penting yang mendasari dilakukannya manajemen air. Manajemen air merupakan usaha-usaha menjaga dan mengatur air yang ada di muka bumi agar dapat terjaga keberadaannya dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Akhir-akhir ini manajemen air menjadi isu yang banyak dibahas di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia (Irawan, dkk., 2012). Manajemen air bertujuan untuk menyeimbangkan antara jumlah penduduk dengan kebutuhan air, semakin seimbang semakin hilang kekhawatiran terhadap kelangkaan air di masa mendatang. Bentuk manajemen air di Indonesia antara lain adalah menetapkan regulasi terhadap penggunaan air. Dalam hal ini, pemerintah telah mengeluarkan UndangUndang No. 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air. Selain itu, bentuk lain dari manajemen air adalah menerapkan diversifikasi sumber air tawar bersih (Irawan, dkk., 2012). Salah satu bentuk diversifikasi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air tawar yang bersih adalah dengan melakukan rain harvesting atau penadahan air hujan. Dengan menadahkan air hujan dan menyimpannya di suatu kolam penyimpanan (reservoir), daerah yang mengalami defisit neraca air maupun daerah-daerah yang kesulitan air tawar bersih dapat memenuhi kebutuhannya terhadap air tawar bersih.

Untuk memanajemen air diperlukan penyadaran kepada pemerintah dan masyarakat secara umum. Penyadaran ini perlu dilakukan agar keseimbangan antara air yang masuk dan air yang keluar dapat terjaga dengan baik. Penyadaran ini dapat dilakukan dari diri kita sendiri dengan memberi contoh kepada keluarga kita, teman kita, ataupun tetangga kita. Selain penyadaran, perlu adanya pemberian contoh kepada pemerintah dan masyarakat akan manajemen air yang baik. Seperti telah disebutkan di atas bahwa salah satu bentuk manajemen air adalah dengan melakukan diversifikasi air. Pemberian contoh dapat dilakukan dengan membangun gedung-gedung dengan instalasi tadah hujan di atapnya. Air dari atap ini dialirkan ke sebuah tangki besar di bawah tanah untuk menampung air hujan. Air hujan ini kemudian dapat dijadikan sebagai sumber air bersih yang murah dan ramah lingkungan serta tidak mengganggu keseimbangan air sungai maupun airtanah. Air bersih dipandang sebagai hak guna, maka air di sini adalah barang ekonomi. Air bersih di sini dapat diperjual belikan, dan hanya orang-orang kayalah yang dapat memiliki air bersih. Orang-orang miskin yang tidak memiliki uang tidak dapat memilikinya. Air menjadi barang yang langka bagi orang miskin. Hal ini tidak sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,dalam pasal tersebut disebutkan bahwa air di sini bukanlah milik perorangan, tetapi milik negara yang dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Perlakuan air bersih sebagai hak guna jelas-jelas melanggar hal ketentuan ini. Dalam hal ini perlu

dilakukan bagaimana seharusnya air bersih itu dipandang. Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk menentukan status air bersih itu dan bagaimana manajemen air seharusnya dilakukan agar keseimbangan dan keadilan air bagi masyarakat dapat terpenuhi.

B. Ketersediaan dan Jumlah Air di Bumi Air merupakan sumber daya alam yang dapat di perbaharui. Sumber daya air adalah kemampuan dan kapasitas potensi air yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi. Sumber daya air merupakan bagian dari kekayaan alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat, secara lestari sebagaimana disebutkan dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Ketetapan ini ditegaskan kembali dalam pasal 1 Undang Undang Pokok Agraria tahun 1960 bahwa bumi, air, dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah merupakan kekayaan nasional. Sumberdaya air ini memberikan manfaat serbaguna untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di segala bidang baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun bidang ketahanan nasional. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia sedangkan populasi dunia terus meningkat dan mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah bersama dengan nilai

pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat. Tidak heran jika di satu belahan bumi terjadi kekeringan dan di belahan bumi yang lain terjadi banjir. Permukaan bumi sebagian besar tertutup oleh air yaitu sebesar 70% dan sisanya tertutup oleh daratan yaitu sebesar 30%. Air yang berjumlah 70% ini tidak semuanya dapat dimanfaatkan oleh manusia, karena dari 70% air di bumi ini 97,6%nya merupakan air salin, dan 2,5%nya merupakan air tawar. Air tawar sendiri belum semuanya dapat dimanfaatkan karena ada yang berbentuk gunungan es batu yang berada di kutub, salju, serta glasier yang berada di sekelilingnya berjumlah 87%. Air tawar yang berbentuk cair hanya 13%, dengan perincian 95%nya merupakan air tanah, 3% merupakan air danau dan sungai, dan 2% merupakan kelembaban tanah. Jumlah yang sedikit ini pada air sungai, danau, dan air tanah ini merupakan air yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari manusia di bumi. Berikut ini bagan persentase air yang berada di muka bumi:

Gambar 2.1 Bagan Jumlah Air di Bumi

Jumlah kandungan air di muka bumi sebesar 370 milyar-milyar gallon air, jumlah ini setara dengan 1.258 milyar-milyar liter air, karena 1 galon setara dengan 3,4 liter (Kuncoro, 2012). Terdapat 6 negara (Brazil, Russia, Kanada, Indonesia, China dan Kolombia) yang memiliki 50% persediaan air minum dunia. Sementara sepertiga populasi dunia hidup di kawasan negara dengan tingkat persediaan air minum yang minim. Menurut Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat, kandungan air minum tersimpan di dalam tanah lebih banyak daripada bentuk cair yang ada di permukaan. Berikut ini gambaran perbandingan air yang di bumi yang dapat dimanfaatkan di bumi:

Gambar 2.2. Ilustrasi Volume Air di Bumi yang Dapat Dimanfaatkan Manusia Air tanah adalah air tawar yang paling banyak dimanfaatkan untuk kehidupan manusia seperti mandi, masak, cuci. Air ini terletak di lapisan dalam batuan permeable yaitu terletak di ruang pori-pori antara tanah dan bebatuan dalam (batuan permeable). Air tanah juga berarti air yang mengalir di lapisan aquifer di bawah water table. Hal tersebut yang membedakannya dengan

air permukaan. Air tanah berasal dari infiltrasi air hujan ke dalam tanah, semakin banyak air yang infiltrasi semakin banyak kandungan air tanah dan semakin banyak pula persediaan air untuk masa mendatang. Namun akhir-akhir ini banyak tanah yang tertutup oleh paving dan bangunan sehingga mengurangi infiltrasi air hujan, sehingga air hujan langsung run off menuju laut menyebabkan terjadinya banjir, sedikitnya kandungan air tanah. Air tanah memiliki kesamaan dengan air permukaan dalam sistem input, output, dan penyimpanan, sedangkan perbedaan yang paling mendasar adalah kecepatan dan kapasitasnya, air tanah mengalir dengan kecepatan bervariasi, antara beberapa hari hingga ribuan tahun untuk muncul kembali ke perairan permukaan dari wilayah tangkapan hujan, dan air tanah memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dari perairan permukaan.

Gambar 2.3 Letak air tanah di lapisan bumi

Input alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan, terutama wilayah tangkapan air hujan. Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan menuju lautan. Air tanah mengalami ancaman berarti menghadapi penggunaan berlebihan, misalnya untuk mengairi lahan pertanian. Penggunaan secara belebihan di area pantai dapat menyebabkan mengalirnya air laut menuju sistem air tanah, menyebabkan air tanah dan tanah di atasnya menjadi asin (intrusi air laut). Selain itu, manusia juga dapat menyebabkan air tanah terpolusi, sama halnya dengan air permukaan yang menyebabkan air tanah tidak dapat digunakan. Air sungai dan danau merupakan air tawar permukaan yang dapat terbentuk secara alami maupun buatan. Air sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS). Air sungai dapat dibendung untuk dijadikan reservoir (penyimpanan air), kita mengenalnya dengan istilah bendungan, Reservoir sangat bermanfaat untuk menampung air baik dari curah hujan maupun dari sungaisungai kecil yang mengalirinya. Begitu juga dengan danau, badan sungai ini mampu menyimpan air dalam jumlah banyak dan mengalirkannya ketika

dibutuhkan. Manfaat sungai, reservoir, dan danau adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum (PDAM), sumber tenaga listrik (PLTA), sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai, dan perikanan.

Air walaupun termasuk dalam sumber daya terbarukan bukan berarti dapat menggunakan dengan bebas, namun harus dikelola dan diatur dalam menggunakannya agar tidak terjadi krisis air bersih. ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui namun apabila tidak menghemat penggunaan air maka dapat mengakibatkan ketimpangan ekosistem.

C. Siklus Air Siklus air atau disebut sebagai Daur hidrologi merupakan suatu sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya. Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.

Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi. Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah.

Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daundaunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut (surface run off), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagai mata air. Siklus air dibedakan menjadi 3, yaitu: 1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang. 2. Siklus sedang: Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.

3. Siklus panjang: Air laut menguap setelah menjadi awan melalui proses kondensasi. Lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi ndi daratan dan terjadilah hujan salju di pegunungan yang lebih tinggi. Bongkahan es mengendap di puncak gunung dank arena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk glestser lalu mengalir melalui sungai kembali ke laut (Anonim, 2012).

Gambar 2.4 Siklus Air D. Jenis-Jenis Air Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, didapat beberapa pengertian mengenai : 1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman. 4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. 5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum. 6. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan/atau meningkatkan sistemfisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan, manajemen,keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. 7. Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air minum.

8. Penyelenggara

pengembangan

SPAM

yang

selanjutnya

disebut

Penyelenggara adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum. Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Menurut Shadiash, 2008 menyatakan bahwa air di bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : 1. Air Tanah Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis. a. Air Tanah Preatis Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable. b. Air Tanah Artesis Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air. 2. Air Permukaan Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : a. Perairan Darat Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.

b. Perairan Laut Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut. (Shadiash, 2008) Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu perihal Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air Bersih, disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu diolah terlebih dahulu adalah: 1. Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama. 2. Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter. 3. Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter. 4. Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar. 5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun tampungan dari air hujan. Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum adalah (Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal, 1999) : 1. Air hujan. Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum. 2. Air permukaan tanah (surface water). Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena mudah tercemar.

3. Air dalam tanah (ground water). Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar. Sumber air tanah ini dapat dengan mudah dijumpai seperti yang terdapat pada sumur gali penduduk, sebagai hasil budidaya manusia. Keterdapatan sumber air tanah ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti topografi, batuan, dan curah hujan yang jatuh di permukaan tanah. Kedudukan muka air tanah mengikuti bentuk topografi, muka air tanah akan dalam di daerah yang bertopografi tinggi dan dangkal di daerah yang bertopografi rendah. Di lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan

kualitasnya. Keburukan dari pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin, biasanya daerah-daerah sekitar pantai. 4. Mata air (spring water). Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan atas : a. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution). b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification). c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial treatment). Sumber air baku bagi suatu penyediaan air bersih sangat penting, karena selain kuantitas harus mencukupi juga dari segi kualitas akan berpengaruh

terhadap proses pengolahan. Disamping itu letak sumber air dapat mempengaruhi bentuk jaringan tramsmisi, distribusi dan sebagainya. Secara umum sumber air dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Air Hujan Air hujan adalah uap air yang sudah mengalami kondensasi, kemudian jatuh ke bumi berbentuk air 2. Air Permukaan Air permukaan dapat berasal dari sungai, danau dan air tanah yang mengalir keluar dari bumi (mata air). 3. Air Tanah Air tanah merupakan air hujan atau air permukaan yang meresap ke dalam tanah dan bergabung dalam pori-pori tanah yang terdapat pada lapisan tanah yang biasanya disebut aquifer. Dalam menentukan sumber air baku untuk suatu sistem penyediaan air bersih diperlukan suatu pertimbangan tertentu, agar air baku yang dipilih selain memenuhi persyaratan kuantitas dan kualitas juga lebih mudah diperoleh, baik dari segi teknis maupun ekonomis (Anonim, tanpa tahun).

E. Penggunaan Air Air tawar yang bersih dan sehat merupakan kebutuhan semua makhluk hidup terutama manusia. Lebih daripada sumber daya alam lainnya, ketersediaan sumber daya air merupakan faktor penentu utama bagi tempat hidup dan aktivitas manusia. Manusia memilih tinggal dan hidup di suatu tempat terutama dengan

mempertimbangkan ketersediaan air untuk menyokong hidupnya (Nugraheni, tanpa tahun). Berlawanan dengan sumber daya energi fosil yang dikonsumsi ketika digunakan, maka sumber daya air dapat digunakan secara berulang-ulang. Untuk mendiskusikan tentang penggunaan air, kita sepakati beberapa istilah yang berkaitan dengan penggunaan air, seperti pengambilan (withdrawal), konsumsi, dan degradasi (Nugraheni, tanpa tahun). Secara keseluruhan, manusia melakukan pengambilan air sebanyak 10% dari total runoff tahunan, dan sekitar 25% dari aliran stabil. Di negara maju, konsumsi dan degradasi terjadi sekitar setengah dari jumlah pengambilan air, Setengah jumlah lagi masih dapat digunakan kembali apabila kita dapat melindungi kualitas air tersebut. Penggunaan air oleh manusia mengalami peningkatan yang pesat seiring dengan peningkatan populasi manusia (Nugraheni, tanpa tahun). Sedangkan penggunaan sumber daya air menurut sektor dapat dibedakan menjadi penggunaan untuk: rumah tangga, pertanian, dan industri. Penggunaan air untuk setiap sektor di setiap negara adalah berbeda-beda, tergantung pada kemajuan negara tersebut. Contohnya negara belum berkembang akan lebih sedikit menggunakan air bagi sektor industri (Nugraheni, tanpa tahun). Di banyak tempat, penggunaan air bagi kepentingan pertanian sangat tidak efektif dan sangat konsumtif. Sekitar 70% - 90% air yang diperuntukkan bagi tanaman tidak dapat mencapai akar tanaman.Sebagian besar air akan menguap atau menjadi banjir. Secara total seluruh dunia menggunakan 69% dari air

withdrawal, berkisar dari 4% (kuwait) sampai dengan 93% (India) (Nugraheni, tanpa tahun). Berdasarkan hasil penelitian Cahyono, 2008 tentang analisis kebutuhan air bersih, Penggunaan air besih terbagi dalam : A. Sektor Domestik yaitu untuk : 1) Sambungan Rumah Tangga ( SR ) 2) Hidran Umum ( HU ) B. Sektor Non Domestik 1). Fasilitas Pendidikan 2). Fasilitas Peribadatan Tempat eribadatan yang dimaksud antara lain Masjid, Mushola 3). Fasilitas Pasar Terdapat pula fasilitas pasar yang melayani kebutuhan kebutuhan pokok sehari hari. Di dalam pasar tersebut memerlukan tersedianya air bersih. 4). Fasilitas Olahraga Fasilitas lapangan olah raga antara lain sepakbola, lapangan bola volley, dan lapangan bulu tangkis, semuanya dihitung dengan menggunakan unit/banyaknya pemakai lapangan tersebut. 5). Fasilitas Perkantoran Dan Pertokoan Perhitungan kebutuhan air : Kebutuhan air untuk perkantoran sebesar 10 liter/pegawai/hari. Kebutuhan air untuk pertokoan sebesar 10 liter/pegawai/hari. 6). Fasilitas Puskesmas

F. Usaha Konservasi Air Berdasarkan Dr. Heru Hendrayana dari Universitas Gadjah Mada, cara paling sederhana untuk melakukan konservasi atau penghematan air adalah dengan memanfaatkan secara maksimal ketika air tawar masih berada di daratan, ketika air sudah sampai di laut lagi, itu artinya air sudah tidak dapat dipakai. Cara sederhana yang bisa dilakukan secara konkrit antara lain: 1. Hemat air, baik air mentah maupun air minum. Jangan sampai bak mandi atau ember luber karena keran lupa kita matikan. Jangan sampai air minum dibuang-buang dengan percuma, jika memang sudah kotor, gunakanlah untuk menyiram tanaman. 2. Tanam tumbuhan di bidang yang bertanah di dekat rumah. Jangan tutup lahan bertanah dengan aspal ataupun semen. Hal itu dapat menyebabkan rumah kita kekurangan resapan air hujan. 3. Menanam pohon yang dapat melindungi sumber air. 4. Buat resapan biopori agar air hujan bisa berguna sebagai air tanah. 5. Minimalisir penggunaan cairan pembersih toilet karena dapat menghambat proses pembusukan di septic tank. Konservasi atau penghematan air perlu dilakukan menurut UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan PP No. 43 tahun 2008 tentang Air Tanah, konservasi air adalah adalah upaya melindungi dan memelihara keberadaan, kondisi dan lingkungan air tanah guna mempertahankan kelestarian dan atau kesinambungan ketersediaan dalam kuantitas dan kualitas yang memadai demi

kelangsungan fungsi dan pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan mahluk hidup, baik waktu sekarang maupun pada generasi yang akan datang. Permukaan tanah makin menurun, daya resapnya terhadap air semakin menurun, dan daya dorongnya terhadap air lautnya pun semakin kecil. Jika permukaan air tanah menurun terus, permukaan laut bisa lebih tinggi dari daratan dan bukan tidak mungkin air laut membanjiri jalan raya di masa depan. Salah satu penyebab turunnya permukaan air tanah di Indonesia adalah penyedotan air tanah yang tidak terkontrol oleh pabrik-pabrik industri. Penurunan permukaan air laut menyebabkan banjir. Keterbatasan daya dukung air di kawasan berpenduduk padat dapat menyebabkan kekeringan saat musim kemarau. Belum lagi, masyarakat cenderung hanya ingin mengambil air dari dalam tanah, tanpa melakukan upaya pelestarian sumber air dalam tanah tersebut. Sebagai langkah antisipasi atas persoalan di atas, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan solusinya dengan menggunakan teknik penyimpanan air buatan dalam tanah untuk digunakan sebagai cadangan, saat musim kemarau tiba. Teknik ini dinamakan Artificial Storage and Recharge of Groundwater (ASRG), yang dapat disebut juga dengan Simpanan dan Imbuhan Buatan Air Tanah (SIMBAT). Teknik ini merupakan salah satu aplikasi dari cabang ilmu geofisika dalam mengekplorasi sumber daya kebumian. Prinsip SIMBAT adalah memasukkan air tawar yang berasal dari air hujan ke dalam aquifer (air dalam tanah). Metode tahanan jenis ini sangat berperan dalam menunjukkan penyebaran lensa aquifer buatan yang berisi air tawar.

Selain program di atas, usaha penyimpanan air juga dapat dilakukan dengan cara pemanenan air hujan yang merupakan salah satu alternatif dalam menyimpan air hujan pada musim penghujan dan untuk dapat digunakan pada musim kemarau. Beberapa teknik pemanenan air hujan yang telah dilakukan dibeberapa Negara yang beriklim kering adalah bangunan teras, penanaman searah kontur, DAM, tadah hujan, kanal, waduk, mata air galian dangkal dan berlubang serta irigasi pompa kecil dan wadi bank. Teknik pemanenan air yang telah dilakukan di Indonesia antara lain embung dan chanel reservoir. Embung merupakan suatu bangunan konservasi air yang berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau rembesan di lahan sawah tadah hujan berdrainase baik. Embung sangat tepat diterapkan pada kelerengan 0-30% dengan curah hujan 500-1000 mm/tahun, bermanfaat untuk menyediakan air pada musim kemarau. Agar pengisian dan pendistribusian air lebih cepat dan mudah embung hendaknya dibangun dekat dengan saluran air dan pada lahan dengan kemiringan 5-30%. Tanah bertekstur liat atau lempung sangat cocok untuk pembuatan embung. Teknik konservasi air dengan embung banyak diterapkan di lahan tadah hujan bercurah hujan rendah.

Gambar 2.5 DAM Shastadi California DAM parit adalah suatu cara mengumpulkan atau membendung aliran air pada suatu parit dengan tujuan untuk menampung aliran air permukaan sehingga dapat digunakan untuk mengairi lahan di sekitarnya. Dam parit dapat menurunkan aliran permukaan, erosi dan sedimentasi. Keunggulan dam parit yaitu dapat menampung air dalam volume besar akibat terbendungnya aliran air disaluran air/parit, tidak menggunakan areal atau lahan pertanian yang produktif, mengairi lahan cukup luas karena dibangun berseri diseluruh daerah aliran sungai (DAS), menurunkan kecepatan aliran permukaan sehingga mengurangi erosi dan hilangnya lapisan tanah atas yang subur serta sedimentasi, memberikan kesempatan agar air meresap kedalam tanah di seluruh wilayah DAS sehingga mengurangi resiko kekeringan pada musim kemarau dan pembuatannya lebih murah sehingga dapat dijangkau petani. Usaha lain yang dapat digunakan adalah pemanfaatan bendungan air atau yang biasa disebut DAM. Pola pengoperasian suatu waduk dimaksudkan sebagai pedoman pengaturan air untuk memenuhi berbagai kebutuhan air dan pengendali

banjir. Bertujuan untuk memanfaatkan air secara optimal dengan cara mengalokasikan secara proporsional sedemikian rupa sehingga tidak terjadi konflik antar kepentingan.

G. Kegiatan Manusia dalam Menghemat Air Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup termasuk manusia. Terganggunya daur air akan menyebabkan terganggunya keseimbangan makhluk hidup yang ada di bumi. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penggunaan air secara berlebihan. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat menggunakan air sesuai dengan kebutuhan. Penghematan air merupakan salah satu usaha yang dapat kita lakukan agar air yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan hidup. Pada saat mandi, mencuci, menggosok gigi, dan kegiatan lainnya yang menggunakan air kita harus menggunakan air secara hemat. Cara menghemat air antara lain: 1. Pemanfaatan Air Daur Ulang. Limbah cair berasal dari penggunaan kita sehari-hari seperti toilet, wastafel, dan tempat cuci piring. Air limbah dapat digunakan lagi setelah melewati proses daur ulang, sehingga mengurangi penggunaan air bersih dan mengurangi pencemaran air yang berbahaya bila dibuang langsung ke lingkungan. Daur ulang air limbah dapat dimanfaatkan antara lain untuk keperluan flushing, irigasi dan make up water sistem pendingin, namun bukan untuk air minum.

Penggunaan air daur ulang yang diterapkan sebagai upaya menghemat air akan berpengaruh dalam menjaga kestabilan kualitas dan jumlah dari suplai air bersih serta menyelamatkan lingkungan kita. Akan tetapi perlu diingat bahwa adanya penghematan air karena penggunaan water fixtures yang hemat air dan penggunaan air daur ulang akan sia-sia bila tidak dilengkapi oleh perilaku kita sebagai pengguna air akan kesadaran untuk hemat air. 2. Mandi dengan menggunakan shower Dalam kamar mandi orang Indonesia saya bisa memastikan adanya bak mandi yang digunakan sebagai tempat menyimpan air untuk mandi. Kalau ratarata orang menghabiskan air tiga-empat gayung untuk membasahi badan, kemudian enam sampai delapan gayung untuk membilas badan setelah bersabun, maka kita sudah menghabiskan 12 gayung, atau sekitar 12 liter air, itu belum termasuk kalau cuci rambut atau keramas. Bandingkan kalau mandi dengan menggunakan pancuran (shower). Untuk mandi selama setengah menit, rata-rata kita menghabiskan air sebanyak 5-7 liter, ini termasuk kalau cuci rambut. Mandi dengan shower tidak mungkin lebih lama dari satu menit kecuali kalau kita memang mau berlama-lama, itu lain lagi masalahnya. Mandi dengan shower juga lebih praktis, karena semua bagian badan kita terkena kucuran air, lain kalau pakai gayung, tidak semua badan terkena air, terutama bagian belakang, kecuali kalau kita menggunakan air lebih banyak lagi. Dengan shower juga kita bisa memasang alat pemanas. 3. Menggunakan kembali air yang masih layak.

Beragam keperluan air yang kita gunakan sebenarnya tidak serta-merta air tersebut langsung menjadi air kotor. Jika kita mau sedikit lebih repot, sebenarnya kita dapat memilah-milah penggunaan air di rumah yang nantinya dapat digunakan kembali untuk keperluan lainnya. Contohnya yaitu menggunakan air cucian beras dan sayur untuk menyiram tanaman, menggunakan air bekas mandi untuk toilet flushing, dan sebagainya. 4. Mencuci buah-buahan, sayur, dan peralatan makan dalam bak. Mencuci buah, sayur, dan peralatan makan dengan menggunakan bak atau water sink bagi pengguna wastafel dapat menghemat air yang kita gunakan. Selan itu, air bekas tersebut dapat digunakan untuk keperluan menyiram tanaman ataupun membersihkan mobil dan motor. Untuk mencuci makan peralatan yang cukup berminyak, anda dapat merendam dengan air hangat agar lemak-lemak yang menempel terlempas dan mencucinya seperti biasa. 6. Cek adanya kebocoran di saluran pipa, keran, dan sambungan saluran air di luar rumah. Umumya kita sudah cukup rajin untuk mematikan tidak ada kebocoran di toilet maupun saluran keran anda, namun hal yang seringkali tidak terlihat dan cukup membuat banyak air terbuang yaitu adanya kebocoran pada pipa dan kran di sekitar halaman luar rumah.

H. Permasalahan Yang Menyebabkan Jumlah Air Bersih Berkurang Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah,

namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Air tanah yang menyimpan 95% dari seluruh jumlah air tawar, saat ini lebih cepat hilang dari pada yang dapat diisi ulang di banyak daerah. Hal ini dikarenakan semakin banyak pemompaan secara terus-menerus, dan daerah resapan air untuk mengisi tidak mampu meresap dengan baik sehingga jumlah air tanah semakin berkurang. Pengalihan sungai ke laut Aral yang menyebabkan berkurangnya salitas dan perikanan dihapuskan. Polutan menjadi seperti debu secara signifikan menyebabkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut diperkirakan mencapai $ 1,25 $ 2,5 billion per tahun. Kebijakan air US. kebijakan air umumnya sejalan dengan konservasi. Keebijakan air didasarkan pada hak guna, dimana air merupakan sumber yang membatasi, hukum air terutama didasarkan pada hak perampasan sebelumnya bahwa kebijakan menggunakan itu atau kehilangan itu. Kekeringan waduk juga merupakan permasalahan yang menyebabkan jumlah air bersih berkurang karena dengan kondisi waduk yang kering maka tidak ada air bersih yang dapat digunakan. Transfer air secara masal dengan menggunakan sistem pengalihan sungai, pipa air, dan supertanker menyebabkan jumlah air bersih berkurang. Siklus kekeringan, setiap benua memiliki wilayah curah hujan yang langka karena efek topografi atau arus angin. Kekurangan air memiliki efek paling parah di zona semi kering dimana kelembaban merupakan faktor penting dalam distribusi tanaman dan hewan.

Jenis penggunaan air yang meliputi jumlah air yang diambil dari sumber, dan konsumsi air yang yang diambil. Di seluruh dunia manusian menarik 10% dari pasokan terbaru tahunan. Kuantitas air yang digunakan, penggunaan air manusia telah meningkat sekitar dua kali secepat pertumbuhan penduduk selama abad terakhir. Jumlah rata-rata di seluruh dunia adalah sekitar 170.544 gal / orang / tahun. Kekurangan air tawar. Diperkirakan 1,5 miliar orang tidak memiliki akses terhadap pasokan yang cukup dari air minum. Hampir 3 miliar sanitasi kurang dapat diterima. Sebuah negara di mana konsumsi melebihi lebih dari 20% dari yang tersedia, pasokan terbaru dianggap rentan terhadap stres air. Depleting air tanah. Air tanah adalah sumber dari hampir 40% dari air tawar di AS. Pada tingkat lokal, menarik air lebih cepat dari pada yang dapat diisi ulang mengarah ke kerucut depresi dalam tabel air. Pada skala yang lebih luas, pemompaan yang besar dapat menguras akuifer. Penarikan jumlah air tanah yang besar di daerah kecil menyebabkan formasi berpori runtuh, mengakibatkan penurunan. Sinkholes terbentuk ketika saluran bawah tanah atau gua runtuh. Intrusi air asin dapat terjadi di sepanjang garis pantai.

I. Peperangan Di Negara-Negara Tertentu Yang Disebabkan Kurangnya Sumber Air Perang air di Bolivia, hal ini terjadi dengan protesnya warga

Cochabamba tentang privatisasi Bechtel sistem air kota pada tahun 1999. Konflik dari geografi baru terjadi karena kemungkinan sumber titik api konflik adalah sistem air dan akuifer yang meliputi Jordan, Nil, Tigris Efrat, Amu Darya, Indus, dan Gunung Aquifer (Tepi Barat/Israel). Konflik air di timur tengah yaitu

antara Israel dan pelestina, Israel menggunakan 82% dari air tanah tepi barat. Arab menggantinya dengan 3 kali.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. Tanpa tahun. BAB II Tinjauan pustaka air. Skripsi. Universitas sumatera utara. Anonim.2012. Siklus air (hidrologi) di bumi. http://www.adipedia.com Cahyono, Nur. 2008.bab v. Analisis kualitas air bersih. Skripsi. Universitas diponegoro. Irawan, dkk. 2012. Manajemen Air Sebagai Pandangan Tentang Keseimbangan Air. http://km.itb.ac.id/site/?p=7251 http://www.medantalk.com/lipi-kreasikan-penyimpanan-air-tanah/#more-41725 http://sekarmadjapahit.wordpress.com/2011/12/13/konservasi-tanah-dan-air-padalahan-kritis/ http://eprints.undip.ac.id/34245/5/1773_chapter_II.pdf http://dahlanforum.wordpress.com/2012/11/03/menghemat-air/ http://sumi1299.blogdetik.com/2012/11/27/konservasi-air-daur-ulang-sampah/ http://teknologi.kompasiana.com/internet/2009/11/28/bagaimana-cara-mandiyang-hemat-air-30870.html Nugraheni, Endang. Tanpa tahun. Sumber daya air dan pencemran air. Jurusan Biologi FMIPA UT . Shadiash. 2008. Jenis-jenis air. Diakses pada http://syadiashare.com/jenis-jenisair.html pada tanggal 13 Januari 2013.

You might also like