You are on page 1of 1

ALTERNATIF DISPUTE RESOLUTION

Upaya Alternatif Penanganan Sengketa

Pada setiap tahapan kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK)


memungkinkan terjadinya suatu hambatan atau masalah. Untuk mengatasinya PPK
telah memiliki prosedur penanganan tersediri yaitu dengan merevitalisasi dan
mengoptimalkan fungsi dari forum-forum yang telah ada di masyarakat seperti
Musbangdes. Namun tidak semua masalah yang muncul dapat diselesaikan melalui
prosedur tersebut. Sehingga kemudian dipilih alternatif penanganan yang lain,
seperti melalui jalur hukum formal atau jalur non litigasi yang dikenal dengan istilah
Alternative Dispute Resolution (ADR).

Apakah ADR itu?

ADR adalah suatu bentuk penyelesaian sengketa alternatif atau Extra Judicial
Process dengan mengoptimalkan pelibatan resources/ sumber-sumber yang ada di
luar wilayah hukum formal (polisi, jaksa, hakim).

Dengan demikian yang dimaksud ADR dalam Undang-Undang Nomer 30 Tahun


1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa merupakan pranata
penyelesaian sengketa di luar pengadilan berdasarkan kesepakatan para pihak
dengan mengesampingkan terlebih dahulu penyelesaian secara litigasi di
pengadilan.

Keuntungan penyelesaian masalah menggunakan ADR :

Prosedur yang relatif cepat , biaya ringan, dan hemat waktu.


Keputusan non judicial, yaitu keputusan dipertahankan/dapat dikontrol oleh
para pihak.
Fleksibel, dalam merancang syarat-syarat penyelesaian masalah.
Hubungan para pihak yang bersengketa tetap terjaga .
Tinggi kemungkinan dilakukan eksekusi
Kesepakatan yang dihasilkan lebih dari sekedar kalah/ menang.

Bentuk-bentuk ADR yang dikenal :

1.Negosiasi
2.Mediasi
3.Arbitrase
4.Konsiliasi
5.Hukum adapt

Informasi selengkapnya, silahkan DOWNLOAD

You might also like