Professional Documents
Culture Documents
DAN WAKAF PRODUKTIF DAN WAKAF PRODUKTIF DAN WAKAF PRODUKTIF DAN WAKAF PRODUKTIF
Oleh :
MARTINA LOFA, SHI., MHI.
Hakim Pengadilan Agama Maninjau
PENDAHULUAN
Di Indonesia wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh ummat Islam sejak agama
Islam masuk ke negeri ini. Sebagai suatu lembaga Islam, wakaf telah menjadi salah satu
penunjang perkembangan masyarakat muslim. Tanah wakaf di Indonesia saat ini sangat
banyak, menurut data yang ada di Departemen Agama RI luas tanah wakaf di Indonesia
mencapai 819,207,733,99 M
2
. Sayangnya wakaf yang jumlahnya begitu banyak pada
umumnya pemanfaatannya masih bersifat konsumtif dan belum dikelola secara produktif.
Dengan demikian lembaga wakaf di Indonesia belum terasa manfaatnya bagi kesejahteraan
ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data yang ada dalam masyarakat, pada umumnya wakaf di Indonesia
digunakan untuk masjid, mushalla, sekolahan, rumah yatim piatu, makam, dan sedikit sekali
tanah wakaf yang dikelola secara produktif. Pemanfataan tersebut dilihat dari segi sosial,
khususnya untuk kepentingan peribadatan atau lembaga sosial memang efektif. Akan tetapi
dampaknya kurang berpengaruh positif dalam kehidupan ekonomi masyarakat apabila
peruntukan wakaf hanya terbatas pada hal-hal di atas. Tanpa diimbangi dengan wakaf yang
dikelola secara produktif, maka kesejahteraan ekonomi masyarakat yang diharapkan dari
lembaga wakaf tidak akan dapat terealisasi secara optimal.
Usaha untuk merevitalisir unsur wakaf guna memberikan berbagai macam manfaat
ekonomi perlu terobosan pemikiran tentang konsep tersebut yang sesuai dengan
perkembangan yang ada tetapi tidak meninggalkan unsur syariah, didalam hal ini konsep
wakaf tunai merupakan salah satu inovasi finansial yang dapat dijalankan guna mengatasi
berbagai masalah ekonomi di Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana wakaf tunai
dan wakaf produktif di Indonesia maka akan dibahas tentang status hukum wakaf tunai,
bagaimana pengelolaan wakaf tunai dan urgensi wakaf tersebut terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat Indonesia.
Wakaf Tunai Wakaf Tunai Wakaf Tunai Wakaf Tunai dan Wakaf Produktif dan Wakaf Produktif dan Wakaf Produktif dan Wakaf Produktif
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Dasar Hukum, dan Pendapat Ulama tentang Wakaf Tunai
1. Pengertian dan dasar hukum wakaf tunai
1) Pengertian wakaf tunai
Harta benda wakaf terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak. Wakaf
benda tidak bergerak seperti tanah, dan bangunan, sedangkan wakaf benda bergerak
adalah harta benda yang tidak bisa habis karena dikonsumsi, meliputi uang, logam mulia,
surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, dan hak sewa.
1
Di antara wakaf benda bergerak yang ramai dibincangkan belakangan ini adalah
wakaf yang dikenal dalam istilah Cash Wakaf. Cash Wakaf dikenal juga dengan wakaf
tunai, namun apabila menilik objek wakafnya, yaitu uang, maka Cash Wakaf juga disebut
dengan wakaf uang. Wakaf tunai dalah wakaf yang dilakukan seseorang, sekelompok
orang, dan lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.
2
Komisi fatwa MUI merumuskan definisi baru tentang wakaf, yaitu :
- , _ . . , e _ . . . . _ . . . , . . . . a _ . . _ , . . . _
. . . , _. . , - ,
Menahan harta yang dapat dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya atau pokoknya,
dengan cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda tersebut (menjual,
memberikan, atau mewariskannya, untuk disalurkan hasilnya pada sesuatu yang
mubah (tidak haram) yang ada.
3
Selain itu Bank Indonesia memberikan definisi bahwa wakaf tunai adalah penyerahan
asset wakaf berupa uang tunai yang tidak dapat dipindahtangankan dan dibekukan selain
untuk kepentingan umum yang tidak mengurangi ataupun menghilangkan jumlah
pokoknya.
4
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa wakaf tunai adalah wakaf
yang sifatnya produktif karena substansi atau wujud-nya dipertahankan dan dikelola,
sementara hasil atau manfaatnya digunakan sesuai dengan keinginan dari orang yang
menyerahkan atau waqif.
Namun wakaf produktif tidak terbatas dengan uang tunai saja karena barang atau
benda yang produktif atau dapat dikembangkan itu banyak sekali seperti wakaf hewan
domba yang bisa diambil wallnya, atau wakaf ayam, bebek, dan sebagainya untuk diambil
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pasal 16 ayat 3
2
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman
Pengelolan Wakaf Tunai, Jakarta, 2006, hlm.1
3
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman
Pengelolan dan Pengembangan Wakaf, Jakarta, 2006, hlm.163
4
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman
Pengelolan Wakaf Tunai, Op.cit., hlm. 23-24
Wakaf Tunai Wakaf Tunai Wakaf Tunai Wakaf Tunai dan Wakaf Produktif dan Wakaf Produktif dan Wakaf Produktif dan Wakaf Produktif
3
telurnya kemudian hasil penjualan telur tersebut dapat digunakan untuk disumbangkan ke
panti asuhan misalnya atau zat telur itu sendiri yang disumbangkan kepada fakir miskin.
Manfaat dari wakaf hewan tersebut tidak harus terwujud ketika diwakafkan, tetapi sah
mewakafkan hewan yang dapat diperoleh manfaatnya pada masa yang akan datang.
5