You are on page 1of 18

SMK Negeri 1 Balikpapan Mekanik Otomotif Kompetensi Kelistrikan

SISTEM PENERANGAN

XII ASTRA / Semester V Ibnu Khoirul Fajar 20 Oktober 2011

A. Tujuan Praktik Dapat merangkai sistem penerangan kendaraan bermotor B. Keselamatan Kerja 1. Berdoa sebelum memulai kegiatan 2. Gunakan peralatan safety demi keselamatan 3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 4. Hindari hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan dan cacat pada alat kerja 5. Jangan memberikan beban yang melebihi kemampuan alat kerja 6. Jaga kebersihan alat dan tempat kerja 7. Hindari kotoran dan oli 8. Kembalikan alat pada tempat yang disediakan C. Alat dan Bahan 1. Kabel 2. Peraga sistem penerangan 3. Baterai 4. Test pen D. Waktu dan Tempat Waktu Praktik Tempat Praktik

: Kamis, 20 Oktober 2011 : Bengkel Otomotif SMK Negeri 1 Balikpapan

E. Teori Dasar Sistem penerangan ( lighting system ) sangat diperlukan sekali untuk keselamatan pengendara di malam hari. Sistem ini dibagi kedalam lampu penerangan luar dan lampu penerangan bagian dalam.

Lampu Besar Lampu Belakang Lampu Rem Penerangan Luar Lampu Jarak Lampu Tanda Belok Lampu Hazard Sistem Penerangan Lampu plat Nomor

Lampu Mundur
Penerangan Dalam Lampu Meter Lampu Ruangan

Lampu Besar

Sistem lampu besar merupakan sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan. Umumnya dilengkapi lampu jauh dan lampu dekat ( high beam dan low beam ) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch.

Tipe Lampu Besar 1. Lampu besar tipe sealed beam Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampu tidak terpisah, keseluruhannya terpasang menjadi satu seperti bola lampu, filament terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

2. Lampu besar tipe semisealed - beam Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam adalah pada konstruksinya, diman pada tipe semisealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah, sehinggan tidak diperlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya putus atau terbakar. Lagipula bila mengganti bola lampunya dapat langsung dan cepat. Bola lampu besar semisealed-beam tersedia dalam tipe berikut : Bola lampu biasa Bola lampu Quartz-halogen

Lampu-lampu lainnya 1. Lampu jarak dan lampu belakang Lampu kecil untuk dalam kota ini untuk memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lain, baik yang ada di depan maupun di belakang kendaraan. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian disebut lampu jarak ( clereance light ) dan untuk bagian belakang disebut lampu belakang ( tail light ).

2. Lampu Rem Lampu Rem ( brake light ) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai isyarat untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan di belakang yang mengikuti saat kendaraan mengerem.

3. Lampu Tanda Belok ( Turn Signal Light ) Lampu tanda belok yang dipasang dibagian ujung kendaraan seperti pada fender depan untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang, dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk belok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 dan 120 kali setiap menitnya.

4. Lampu Hazard Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang, dan kedua sisi selama parkir dalam keadaan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tapi seluruh lampu mengedip secara serempak.

5. Lampu Plat Nomor Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang ( tail ) menyala.

6. Lampu mundur Lampu mundur ( backup light ) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk memberikan penerangan tambahan untuk melihat ke belakang kendaraan saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud mundur atau sedang mundur. Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON. 7. Lampu Instrumen Panel Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang ( tail ) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel. 8. Lampu Ruangan Lampu ruangan ( dome light ) menerangi interior ruang penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan ( lampu interior ) letaknya dibagian tengah ruang penumpang pada kendaraan penumpang untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya. Switchnya mempunyai tiga posisi, ON, DOOR, dan OFF. Untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam

hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

Macam-macam bola lampu dan titik pengunci 1. Bola lampu model single-end Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung ke massa. Bola lampu single-end diklasifikasikan dalam dua jenis sesuai dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single-end dan double filament pada bola lampu single-end.

Bola lampu dipasang pada socket dengan menempatkan pin pada base cap. 2. Bola lampu widge-base ( socket gepeng ) Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan filamentnya berhubungan langsung dengan socket terminal.

3. Bola lampu dengan ujung ganda Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base cap seperti pada gambar.

SWITCH DAN RELAY Switch dan relay membuka dan menutup sirkuit kelistrikan untuk menghidupkan mesin, menggerakkan switch lampu ON dan OFF dan aktifitas sistem pengontrol lainnya. SWITCH Switch-switch ( saklar ) yang terdapat di dalam suatu kendaraan umumnya menggunakan satu atau dua tipe, switch yang dioperasikan langsung oleh tangan dan switch yang dioperasikan oleh tekanan, tekanan hydraulis atau temperatur. 1. Switch yang dioperasikan langsung oleh tangan a. Switch Putar Switch putar ( rotary switch ) mempunyai contact point yang diatur satu sumbu diatas sebuah permukaan yang bundar ( plat ) dan dioperasikan dengan cara memutar tombol atau kunci. Sebagai contoh, kunci kontak.

b. Switch tekan Switch tekan ( push switch ) dilengkapi contact point dan dioperasikan dengan jalan menekan tombol switch. Sebagai contoh switch lampu hazard.

c. Switch ungkit Sesuai namanya, switch ungkit ( seesaw switch ) mempunyai dua ujung. Contacct pointnya akan menutup saat ujung ON ditekan, dan

membuka saat ujung OFF ditekan. Sebagian besar switch tipe independent adalah switch ungkit. d. Switch Tuas Contact point dari switch tuas ( lever switch ) dioperasikan oleh gerakan tuas ke atas, ke bawah, ke kiri, dan ke kanan. Sebagai contoh, Swith tanda belok.

2. Switch yang dioperasikan oleh perubahan temperatur atau perubahan arus listrik. Swith ini dioperasikan oleh perubahan temperatur atau perubahan panas yang ditimbulkan oleh adanya perubahan arus. Switch yang dideteksi oleh perubahan temperatur dan switch yang dideteksi oleh arus seperti contoh di bawah ini :

3. Switch yang dioperasikan oleh perubahan permukaan fluida. Switch ini bekerja dengan adanya perubahan permukaan fluida, switch peringatan permukaan minyak rem adalah salah satu contoh.

Relay Relay adalah peralatan listrik yang membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan signal tegangan. Relay digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan baterai, sakelar yang bekerja secara otomatis dari sikuit kelistrikan, dsb. Relay digolongkan ke dalam relay elektromagnetic dan relay transistor tergantung pada prinsip kerjanya. 1. Relay Elektromagnetic Di bawah ini sebuah contoh relay elektromagnetic. Bila arus listrik mengalir diantara titik A dan B, arus mengalir melalui koil dan menimbulkan daya kemagnetan disekelilingnya. Akibatnya plunyer tertarik ke atas dan menghubungkan titik kontak sehingga titik A dan B dialiri listrik.

Tipe relay elektromagnetic ini disebut plunger tipe kutub, biasanya relay normally-open. Ada dua tipe lainnya dari relay elektromagnetic tipe plunger seperti di bawah ini:

Tipe lain dari relay elektromagnetic disebut switch relay tipe engsel yang mempunyai armature yang bergerak antara dua titik kontak oleh daya magnet dan pegas.

Penggunaan relay Di bawah ini dijelaskan penggunaan relay seperti pada sirkuit lampu besar. Bila tidak menggunakan relay dalam sirkuit lampu besar, akan menyebabkan beberapa kesukaran sebagai berikut : Sirkuit akan menjadi lebih panjang dan menyebabkan turunnya voltage. Diperlukan jaringan kabel yang lebih besar karena arus yang besar mengalir melaluinya. Arus listrik yang besar menyebabkan bunga api pada switch, dimana akan memperpendek umur switch yang menimbulkkan bahaya saat mengendarai. Kesulitan-kesulitan ini dapat diatasi dengan penggunaan sebuah relay.

Flasher Tanda belok ( lampu sein ) Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Turn signal flasher bekerja pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semitransistor yang kompak, ringan, dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semitransistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang

normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.

Flasher Lamu Hazard Flasher lampu hazard mirip dengan flasher lampu sein. Sebab ia juga menyebabkan lampu berkedip secara teratur. Dan biasanya disatukan dengan flasher lampu sein.

F. Uraian Kerja Merakit seluruh komponen sistem penerangan dengan rangkaian sebagai berikut : Rangkaian Lampu Mundur Rangkaian Lampu Tanda Belok Rangkaian Lampu Kota Rangkaian Lampu Rem Rangkaian Lampu kepala

Rangkaian Full tanpa Relay

G. Kesimpulan Setelah melakukan praktek, baterai yang digunakan kebanyakan lemah, sehingga tidak dapat menghidupkan seluruh sistem penerangan yang ada. Nama Siswa Instruktur Nilai Keterangan

Ibnu Khoirul Fajar

Suparno S.Pd

You might also like