Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The aim of the research was to find out the influence for the application of Azolla microphylla Kaulf. to the fixing of the quality of
rubber factory liquid waste. Moreover, it was done in order to analyze the rice (Oryza sativa Linn.) growth after the distribution of
rubber factory liquid waste as the result of phytoremediation with A. microphylla. The research used Complete Random Design
employing waste concentration treatment by 0%, 10%, 15%, 20%, and 25%. The parameter measurement had been done before and
after the processing with A. microphylla during 12 days. The parameter were temperature, pH, DO, BOD, COD, TSS, ammonia, and
total nitrogen (N). The distribution of rubber factory liquid waste as the result of processing with Azolla micropphylla Kaulf. to the rice
was done until the plants had attained the age of 6 weeks after planting. The parameter of the observed growth were the number of
leaves, the number of shoots, the wet weight plant, the dry weight plants, and the dry weight ratio of shoot-roots (S-R). Analyze the data
conducted by using Analisis Varian (ANOVA) continued by DMRT test at 5% level. The result of this research showed that A.
microphylla is quite influential in the fixing the quality of rubber factory liquid waste, especially in reducing the temperatur, BOD, and
TSS. The distribution of rubber factory liquid waste as the result of phytoremediation with A. microphylla to the rice did not influence
on the rice growth including the number of leaves, the number of shoots, the wet weight plants, the dry weight plant, and the dry weight
ratio of shoot-roots (S- R).
Key words: rubber factory liquid waste, Azolla microphylla Kaulf., rice growth.
pemacu pertumbuhan berbagai jenis tanaman, karena Penanaman padi (Oryza sativa L.)
dalam limbah cair pabrik karet mengandung unsur hara Penanaman padi dilakukan hingga padi berumur 6
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu limbah minggu, dengan urutan kerja yaitu: tanah kering dihaluskan
pabrik karet dapat berperan dalam memacu pertumbuhan kemudian disaring dengan menggunakan saringan diameter
tanaman padi (Widyaningrum, 1989). Tanaman padi 2 mm, lalu dimasukkan ke dalam pot plastik berdiameter
memerlukan hara untuk tumbuh dan berkembang. 25 cm setinggi 20 cm. Disiapkan tanah yang telah
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian dihaluskan ke dalam pot dari kayu kemudian diolah
mengenai kemampuan tanaman Azolla microphylla Kaulf. sehingga tanah dalam keadaan siap tanam. Tanah dibiarkan
dalam meningkatkan kualitas limbah cair pabrik karet serta selama 6 hari. Benih direndam dalam air selama 2 hari 1
pemanfaatan limbah cair pabrik karet hasil fitoremediasi malam. Setelah itu benih siap untuk disebarkan dalam
dengan A. microphylla untuk pertumbuhan tanaman padi tempat persemaian. Bibit berumur 21 hari siap dipindahkan
(Oryza sativa L.). ke penanaman. Dalam 1 pot percobaan terdiri dari 1
tanaman. Setiap perlakuan terdiri dari 5 pot percobaan
BAHAN DAN METODE sebagai ulangan. Pengairan dimulai setelah 1 minggu
penanaman hingga 6 minggu penanaman. Perlakuan
Waktu dan tempat penelitian pemberian limbah cair hasil pengolahan yaitu dilakukan 1
Penelitian dilakukan selama bulan Nopember 2003 s.d. minggu sekali sesuai dengan konsentrasi limbah hasil
Januari 2004 di Rumah Kaca Fakultas Pertanian dan pengolahan yaitu 0%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Volume
Laboratorium Pusat MIPA Sub Lab Biologi dan Kimia, limbah setiap pot adalah 0,5 liter. Perlakuan dilakukan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. selama 5 minggu.
diperlihatkan pada Tabel 1, sedangkan perubahan parameter microphylla menjadi terhambat dan menyebabkan
lingkungan setelah pengolahan dengan A. microphylla terhambat juga proses fotosintesis sehingga peningkatan
Kaulf. selama 12 hari diperlihatkan pada Tabel 2. DO pada konsentrasi 0% relatif kecil bila dibandingkan
dengan konsentrasi lainnya.
Tabel 1. Nilai parameter limbah cair pabrik karet pada
konsentrasi 100%. Tabel 2. Perubahan parameter lingkungan setelah pengolahan
dengan A. microphylla selama 12 hari.
Parameter Nilai BMLC
Perlakuan
pH 5,85 6- 9 Sebelum Sesudah Perubahan
Konsentrasi
DO (mg/L) 1,66 -
Suhu (oC)
Suhu (0C) 30,5 -
0% 30,26 30,06b -0,20
BOD (mg/L) 249 60
10% 30,20 29,90b -0,30
COD (mg/L) 842 200
15% 29,86 28,90a -0,97
TSS (mg/L) 35 100
20% 30,16 29,16a -1,00
Amoniak (mg/L) 0,11 5
25% 30,03 29,60ab -0,43
N total (mg/L)_5,85 0,00 10
DO (mg/L)
Keterangan: BMLC = Baku Mutu Limbah Cair berdasarkan
0% 4,50 6,10 1,60
lampiran A. IV Kep-51/MENLH/10/1995.
10% 2,40 7,43 5,03
15% 2,43 8,43 6,00
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada parameter 20% 2,03 7,83 5,80
pH, BOD dan COD tidak sesuai dengan baku mutu yang 25% 1,76 7,16 5,40
telah ditetapkan. Limbah dengan parameter pH, BOD dan pH
COD di atas baku mutu dapat mencemari lingkungan, 0% 6,80 7,36 0,56
sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu. 10% 6,83 7,54 0,71
15% 6,73 7,52 0,79
Suhu 20% 6,62 7,25 0,63
25% 6,59 7,32 0,73
Pengolahan limbah cair pabrik karet dengan A.
BOD (mg/L)
microphylla selama 12 hari dapat menurunkan dalam 0% 4,67 2,93a -1,74
limbah. Hasil uji ANAVA terhadap suhu menunjukkan 10% 24,33 8,83b -15,50
adanya pengaruh perlakuan terhadap nilai suhu. Perlakuan 15% 54 3,67a -50,33
dapat menurunkan nilai suhu. Pengolahan limbah dengan 20% 62 2,20a -59,80
menggunakan A. microphylla dapat menurunkan suhu 25% 106 5,07a -100,93
karena A. microphylla pada saat digunakan sebagai biofilter COD (mg/L)
limbah selama 12 hari mengalami pertumbuhan yang cepat, 0% 22,00 116,33 94,33
hal ini sesuai dengan masa regenerasi Azolla yang cepat 10% 55,33 97,67 42,34
yaitu 3-5 hari. Pertumbuhan Azolla yang cepat 15% 130,67 67,33 -63,34
20% 138,67 90,67 -48,00
menyebabkan penutupan permukaan air limbah. Menurut
25% 205,33 103,33 -102,00
Tamad (2002) penutupan Azolla dapat menurunkan suhu TSS (mg/L)
air genangan, karena cahaya matahari yang diterima oleh 0% 55,00 30,00a -25,00
Azolla digunakan untuk fotosintesis. Selain itu Azolla 10% 53,33 48,33b -5,00
mengandung air yang tinggi (80-90% bobot) sehingga 15% 45,00 40,00ab -5,00
efektif dalam menyerap panas cahaya matahari. Suhu pada 20% 43,33 36,67ab -6,66
air limbah menjadi menurun akibat penutupan permukaan 25% 31,67 35,00b 3,33
air oleh A. microphylla. Amoniak (mg/L)
0% 0,0000 0,0033 0,0033
Oksigen terlarut (DO) 10% 0,0067 0,0033 -0,0033
15% 0,0067 0,0000 -0,0067
Pengolahan limbah dengan A. microphylla selama 12 20% 0,0133 0,0067 -0,0063
hari dapat menaikkan nilai DO. Perbedaan perubahan DO 25% 0,0400 0,0133 -0,0206
disebabkan semakin tinggi konsentrasi limbah, maka Nitrogen Total (mg/L)
semakin tinggi juga unsur hara yang dikandung di dalam 0% 4,67 0,87 -3,80
limbah, unsur hara tersebut digunakan A. microphylla 10% 2,33 1,00 -1,33
untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis adalah 15% 1,17 1,20 0,03
oksigen, hal ini menyebabkan oksigen yang terlarut dalam 20% 0,00 1,05 1,05
limbah setelah pengolahan selama 12 hari menjadi 25% 0,66 1,09 0,43
meningkat. Menurut Fardiaz (1992) oksigen terlarut (DO) Keterangan: Tanda (-) menunjukkan nilai yang berkurang. Angka
yang diikuti dengan huruf yang sama dalam satu kolom
dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air yang
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5%.
jumlahnya tidak tetap tergantung dari jumlah tanaman.
Jumlah tanaman setelah pengolahan limbah selama 12 hari
menunjukkan bertambah pada beberapa konsentrasi kecuali
Derajat keasaman (pH)
konsentrasi 0% karena unsur hara yang terkandung dalam
Pengolahan limbah cair pabrik karet dengan A.
konsentrasi 0% sedikit, sehingga pertumbuhan A.
microphylla selama 12 hari dapat meningkatkan nilai pH.
128 B i o S M A R T Vol. 7, No. 2, Oktober 2005, hal. 125-130
Anabaena Azollae. Jumlah nitrogen yang difiksasi bahkan pertambahan protoplasma. Organ-organ tumbuhan akan
melebihi kebutuhan kedua simbion tersebut, sehingga mengalami perkembangan dan pada akhirnya terjadi
sebagian nitrogen terfiksasi dilepaskan ke media tempat penambahan ukuran sel maupun deferensiasi jaringan,
tumbuh. Media tempat tumbuh A. microphylla pada saat salah satunya pembentukkan tunas. Selain itu pembentukan
perlakuan berada pada limbah cair karet, dengan begitu anakan dipengaruhi oleh unsur hara, jumlah bibit, jarak
menyebabkan meningkatnya nilai nitrogen total pada tanam, sinar matahari dan tehnik budaya (Suparyono dan
limbah tersebut setelah perlakuan. Selain itu dilihat dari Setyono, 1993).
sifat Azolla yaitu memiliki pertumbuhan yang cepat saat
perlakuan selama 12 hari menyebabkan permukaan limbah Berat basah tanaman
tertutup 100% oleh A. microphylla Hal ini dapat Uji ANAVA terhadap berat basah tanaman padi
meningkatkan N total dalam air limbah setelah perlakuan menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap berat basah
karena menurut Tamad (1996) penutupan permukaan air tanaman padi setelah pemberian limbah. Hal ini karena
genangan 100% oleh Azolla dapat menurunkan penguapan kandungan nitrogen dalam limbah cair hasil pengolahan
NH3 6-13% dan meningkatkan NH4+ 30-40%. Berkurangnya tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman padi. Unsur
penguapan NH3, menyebabkan terjadinya peningkatan nitrogen akan berpengaruh dalam meningkatkan
NH3 dalam air limbah, NH3 sendiri termasuk senyawa perbandingan protoplasma terhadap dinding sel dan dapat
nitrogen yang dapat larut dalam air. mengakibatkan bertambah besarnya ukuran sel dengan
dinding sel yang tipis, keadaan ini mengakibatkan daun-
Pertumbuhan tanaman padi daun banyak mengandung air, maka tanaman yang dipupuk
Rerata parameter pertumbuhan tanaman padi setelah dengan nitrogen mempunyai kadar air yang tinggi di dalam
pemberian berbagai konsentrasi limbah cair pabrik karet sel. Karena parameter berat basah menunjukkan besarnya
hasil pengolahan dengan A. microphylla dapat dilihat pada kandungan air dalam jaringan atau organ tumbuhan selain
Tabel 3. bahan organik (Foth, 1994).
Tabel 3. Rerata parameter pertumbuhan tanaman padi setelah Berat kering tanaman
perlakuan berbagai konsentrasi pada saat panen. Uji ANAVA terhadap berat kering tanaman padi
menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap berat kering
Rerata Rerata tanaman padi setelah pemberian limbah. Hal ini karena
Rerata Rerata Rerata
Konsentrasi jumlah rasio
perlakuan
jumlah
anakan
berat berat
pucuk-akar
unsur hara yang dikandung dalam limbah cair karet hasil
daun basah kering pengolahan telah diserap A. microphylla sehingga unsur
tunas (S-R)
0% 23,20 5,20 33,90 5,60 1,7474 hara yang ada tidak mencukupi bagi tanaman padi untuk
10% 23,60 5,40 35,02 7,10 1,8700 melakukan pertumbuhan, dengan begitu produksi fotosintat
15% 25,00 4,80 40,44 7,48 1,7258 yang dihasilkan menjadi rendah. Karena produksi fotosintat
20% 25,40 5,60 40,38 6,04 1,9952 yang besar memungkinkan membentuk seluruh organ
25% 25,56 5,80 34,72 5,96 2,1864 tanaman yang lebih besar seperti daun dan akar yang
kemudian menghasilkan produksi bahan kering yang
Jumlah daun semakin besar (Sitompul dan Guritno, 1995). Peningkatan
Uji ANAVA menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap berat kering terjadi sebagai akibat bertambahnya proto-
jumlah daun tanaman padi setelah pemberian limbah. plasma yang terjadi karena baik ukuran maupun jumlah sel
Perlakuan dapat meningkatkan jumlah daun. Hal ini karena yang bertambah. Pertambahan protoplasma berlangsung
perbedaan konsentrasi limbah pada perlakuan yang relatif melalui serentetan peristiwa yaitu air, CO dan garam mine-
kecil sehingga menyebabkan jumlah daun yang dihasilkan ral diubah menjadi bahan hidup. Proses-proses ini menca-
dari tiap-tiap konsentrasi relatif sama. Selain itu unsur hara kup fotosintesis, absorbsi dan metabolisme. Dengan terjadi-
yang dikandung didalam limbah tidak mencukupi nya fotosintesa maka hasil yang terjadi akan meningkatkan
kebutuhan tanaman padi untuk melakukan biosintesis, berat kering. Daun melakukan fotosintesis untuk mengubah
karena unsur hara digunakan dalam proses sintesis senyawa materi seperti air, CO dan garam mineral menjadi bahan
organik (Lakitan, 1996). Terhambatnya proses biosintesis hidup. Dengan fotosintesis diperoleh hasil karbohidrat yang
menyebabkan produksi fotosintat yang dihasilkan menjadi dapat meningkatkan berat kering (Hadi, 2003).
rendah sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi
antara lain jumlah daun. Menurut Sitompul dan Guritno Rasio berat kering pucuk-akar (S-R)
(1995) produksi fotosintat yang lebih besar memungkinkan Uji ANAVA terhadap rasio S-R pada tanaman padi
membentuk seluruh organ tanaman yang lebih besar seperti menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap rasio S-R
daun dan akar. setelah pemberian limbah. Berat kering tajuk tanaman padi
Jumlah anakan tunas setelah perlakuan lebih besar daripada berat kering akar,
Uji ANAVA terhadap jumlah anakan tanaman padi hal ini menunjukkan bahwa tanaman padi mendapatkan
menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap jumlah anakan cukup air dan N yang digunakan untuk metabolisme
tanaman padi setelah pemberian limbah. Menurut Bidwell tanaman karena pemupukan N mempunyai pengaruh yang
dalam Widianingsih (1999) meningkatnya metabolisme sel nyata terhadap rasio akar pucuk. Pertumbuhan pucuk yang
maka aktivitas tumbuhan secara umum meningkat sehingga baru dirangsang oleh N, sehingga pucuk menjadi tempat
pembelahan sel juga dapat berjalan dengan baik dan terjadi pemanfaatan hasil asimilasi yang lebih kuat dibandingkan
130 B i o S M A R T Vol. 7, No. 2, Oktober 2005, hal. 125-130
akar, akibatnya pertumbuhan pucuk lebih besar daripada Koefisien alomatrik antara pucuk dan akar yaitu rasio
pertumbuhan akar. Hal ini menyebabkan rasio berat kering tajuk-akar (rasio S-R) dapat bervariasi tergantung pada
akar pucuk akan semakin kecil (Murata dalam Gardner lingkungan tanahnya terutama kandungan air dan N
dkk., 1991). Sedangkan menurut Fitter dan Hay (1998) (Gardner et al., 1991). Pertumbuhan pucuk tanaman padi
rasio S-R menurun dengan rendahnya suplai air, rendahnya lebih besar daripada pertumbuhan akar, hal ini ditunjukkan
suplai nitrogen, oksigen tanah dan temperatur tanah. dengan rasio S-R yang tinggi. Adanya rasio S-R yang
Peranan akar dalam pertumbuhan tanaman sama cukup tinggi menunjukkan bahwa tanaman padi
pentingnya dengan tajuk, kalau tajuk berfungsi untuk mendapatkan pasokan air dan N yang cukup dari limbah
menyediakan karbohidrat melalui proses fotosintesis, maka selain dari tanah. Kandungan N yang tinggi digunakan
fungsi akar adalah menyedikan unsur hara dan air yang pertumbuhan pucuk. Menurut Mahida (1984) nitrogen
diperlukan dalam metabolisme tanaman. Jumlah unsur hara merangsang pertumbuhan baik batang maupun daun yaitu
dan air yang dapat diserap tanaman tergantung pada bagian-bagian vegetatif dari tanaman. Pertumbuhan pucuk
kesempatan untuk mendapatkan air dan unsur hara tersebut tanaman padi yang cukup besar dapat dilihat juga pada
dalam tanah (Sitompul dan Guritno, 1995). jumlah daun dan jumlah anakan tunas yang meningkat,
sehingga hal ini mempengaruhi rasio pucuk akar (S-R).
Hubungan pemberian limbah dengan pertumbuhan
tanaman padi
KESIMPULAN
Analisis statistik terhadap lima parameter pertumbuhan
tanaman padi antara lain jumlah daun, jumlah anakan, berat Azolla microphylla Kaulf. berpengaruh dalam
basah tanaman, berat kering tanaman dan rasio pucuk-akar memperbaiki kualitas limbah cair pabrik karet terutama
(S-R) menunjukkan tidak beda nyata yang disebabkan per- untuk menurunkan suhu, BOD, dan TSS. Pemberian
lakuan. Pemberian limbah cair pabrik karet hasil fitoreme- limbah cair pabrik karet hasil fitoremediasi dengan A.
diasi pada tanaman padi dapat meningkatkan berat basah microphylla tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman padi. Semakin meningkatnya kandungan oksigen tanaman padi (Oryza sativa Linn.) antara lain jumlah daun,
terlarut (DO) menyebabkan meningkatnya pula berat basah jumlah anakan, berat basah tanaman, berat kering tanaman
tanaman. Oksigen digunakan akar untuk pernapasan, dan rasio pucuk-akar (S-R).
penyerapan unsur hara dan air. Pada tanaman, substrat
berupa bahan organik dan unsur yang diserap seperti CO2,
unsur hara, air dan sinar matahari diolah menjadi bahan DAFTAR PUSTAKA
organik yang dapat diukur dengan pertambahan bobot Alaerts, G. dan S.S. Santika. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya:
keseluruhan tanaman (Sitompul dan Guritno, 1995). Penerbit Usaha Nasional.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Penurunan nilai BOD dan COD dalam limbah Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman.
menyebabkan peningkatan jumlah daun pada tanaman padi Penerjemah: Andani, S. dan Purbayanti. Yogyakarta: UGM Press.
setelah perlakuan. Nilai BOD dan COD menunjukkan Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan L.R. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman
jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi Budaya. Penerjemah: Susilo, H. Jakarta: UI Press.
Hadi, N.R. 2003. Pengaruh Lama Perendaman dan Perbedaan
bahan-bahan organik melalui reaksi organisme hidup Konsentrasi NAA (Asam Naftalena Asetat) terhadap Pertumbuhan
(BOD) atau melalui reaksi kimia (COD). Apabila nilai Anatomi Akar Som Jawa (Talinum paniculatum Gaerth.). [Skripsi].
BOD dan COD rendah, menunjukkan bahwa konsumsi Surakarta: Jurusan Biologi FMIPA UNS.
oksigen rendah sehingga oksigen terlarut semakin besar. Jauhari, I., Wiryanto, dan P. Setyono. 2002. Penggunaan enceng gondok
(Eichhornia crassipes Mart. Solms) dalam penurunan tingkat
Hal ini menunjukkan bahwa kandungan bahan-bahan pencemar limbah cair industri tapioka. Enviro 2 (2): 26-34
buangan/organik yang membutuhkan oksigen rendah. Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.
Bahan-bahan organik tersebut dapat berupa komponen Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.
yang mengandung nitrogen yang dapat dioksidasikan Siregar, H. 1980. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Jakarta: Sastra
Hudaya.
menjadi nitrat. Dengan meningkatnya hara yang Sitompul, M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.
dibutuhkan tanaman terutama nitrogen akan memacu Yogyakarta: GMU Press.
pembentukan bagian vegetatif tanaman seperti daun. Soemartono, B. Samad, dan R. Hardjono. 1982. Bercocok Tanam Padi.
Peningkatan jumlah anakan pada tanaman padi setelah Jakarta: CV. Yasaguna.
Suparyono dan A. Setyono. 1993. Padi. Jakarta: Penebar Swadaya.
perlakuan disebabkan adanya pengaruh faktor lingkungan Suwardin, D. 1989. Tehnik pengendalian limbah pabrik karet. Lateks 4
yaitu temperatur. Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik (2): 25-32.
pada suhu sekitar 23oC ke atas. Temperatur pada saat Tamad. 1996. Peranan Azolla dalam menekan penguapan NH3 dari tanah
penelitian berkisar 28-30oC. Menurut Soemartono dkk; sawah. Leguminosae 3 (1): 23-27.
Tamad. 2002. Pengaruh urea dan Azolla sebagai tanaman penutup pada
(1982) temperatur yang tinggi pada fase pertumbuhan budidaya padi sawah tanah berkapur di sekitar Kupang Timur NTT.
vegetatif aktif menaikkan jumlah anakan, karena naiknya Berita Biologi 6 (3): 515-519.
aktivitas tanaman dalam mengambil zat makanan. Selain Widianingsih, S. 1999. Pertumbuhan Dua Forma Portulaca oleraceae L.
itu pemberian limbah pada tanaman padi dapat pada Penyediaan Air yang Berbeda. [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas
Biologi UGM.
meningkatkan jumlah anakan. Pasokan N oleh air limbah Widyaningrum, D.Y. 1989. Usaha Pemanfaatan Limbah Pabrik Karet
akan meningkatkan ketersediaan N yang tersedia dalam Getas, Salatiga untuk Pemupukan Tanaman Padi (Oryza sativa) dan
tanah. N sendiri penting sekali untuk menghijaukan daun, Pengaruhnya terhadap Aktivitas Enzim Nitrat Reduktase. [Skripsi].
merangsang pertumbuhan dan pembentukan akar atau tunas Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM.
Yulianingtyas, B. dan S.F.N. Qomariyah. 1994. Pemanfaatan Azolla
(Siregar, 1981). sebagai biofilter limbah industri. Agronomi UMY 3: 21-29.
BioSMART ISSN: 1411-321X
Volume 7, Nomor 2 Oktober 2005
Halaman: 125-130
♥ Alamat korespondensi:
♥ Alamat korespondensi:
Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali 82191.
Jl.
Tel.Ir.&Sutami 36A, Surakarta 57126
Fax.: +62-368-21273.
Tel. & Fax.:
e-mail: +62-271-663375.
direkbg@singaraja.wasantara.net.id, igtirta59@yahoo.com
e-mail: biology@mipa.uns.ac.id