Professional Documents
Culture Documents
Stroke Hemoragik
Identitas Pasien
Nama : Tn. M Umur : 59 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Ujung Tanjung Lebong Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin Tanggal Masuk RS : 9 Agustus 2012
Anamnesis
Anamnesis : alloanamnesa dari anak pasien Keluhan utama : Penurunan kesadaran 1 hari SMRS Riwayat Penyakit Sekarang : 1 hari SMRS pasien mengalami penurunan kesadaran tiba tiba, pasien ditemukan saat berada di kamar. Ketika diangkat lengan dan tungkai kiri dan kanan terkulai lemah, tidak dapat membuka mata saat dipanggil dan dibangunkan. Sebelumnya pasien muntah sebanyak 2x tidak diketahui dengan jelas apakah muntah menyembur atau tidak. Pasien juga sering mengeluhkan nyeri kepala, tidak ada kejang, dan akhirnya pasien dibawa ke RSUD Curup. Keluarga pasien menyangkal pasien pernah mendapat keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu yang diketahui pasien Riwayat DM tidak diketahui pasien Riwayat trauma kepala (-) Riwayat stroke sebelumnya (-) Riwayat Kebiasaan : Merokok (-) Riwayat konsumsi minuman beralkohol (-)
Riwayat Peyakit Keluarga : Riwayat hipertensi (-) Riwayat stroke (-) Riwayat diabetes melitus (-) Riwayat penyakit jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
A. B. TANDA VITAL Tekanan darah : 200/110 mmHg Denyut nadi : 98x/menit ; irama teratur Pernapasan : 32x/menit ; tipe abdominothoracal Suhu : 37,2 OC STATUS GENERALIS Kepala :
Mata Konjungtiva anemis Sklera ikterik Pupil Kiri Bulat, isokor, diameter 3cm Kanan Bulat, isokor, diameter 3cm
Leher
C. 1. 2. 3. 4.
STATUS NEUROLOGIK Kesadaran : Sopor (GCS : E1M3Vsulit dinilai) Fungsi Luhur : sulit dinilai Kaku kuduk : tidak ada Saraf Kranial :
a. N. I (Olfactorius)
Daya pembau Kanan Sulit dinilai Kiri Sulit dinilai Keterangan Sulit dinilai
b. N. II (Opticus)
Kanan Daya penglihatan Lapang pandang Pengenalan warna Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Kiri Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Keterangan Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
c. N. III (Oculomotorius)
Kanan Ptosis Pupil Bentuk Ukuran Gerak bola mata Refleks pupil Langsung Tidak langsung Kiri Keterangan Sulit dinilai Normal Sulit dinilai (+) (+) (+) (+) Normal Normal
Bulat 3 mm
Bulat 3 mm
d. N. IV (Trochlearis)
Kanan Gerak bola mata Kiri Keterangan Sulit dinilai
e. N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri
(+)
(+)
f.
N. VI ( Abducens)
Kanan Gerak bola mata Strabismus Deviasi Kiri Keterangan Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
g. N. VII (Facialis)
Tic Motorik: - sudut mulut - mengerutkan dahi - mengangkat alis - lipatan nasolabial - meringis -kembungkan pipi Daya perasa Tanda chvostek Kanan (-) dbn Tidak dilakukan Tidak dilakukan Dbn Tidak dilakukan Tidak dilakukan (-) Kiri (-) Turun Tidak dilakukan Tidak dilakukan Mendatar Tidak dilakukan Tidak dilakukan (-) Sulit dinilai Normal Keterangan Normal
h. N. VIII (Vestibulocochlearis)
Pendengaran
Kanan SDN Kiri SDN Keterangan
i. N. IX (Glossofaringeus)
Arkus farings Daya perasa Refleks muntah
Keterangan
j. N. X (Vagus)
Arkus farings Dysfonia Kanan SDN SDN Kiri SDN SDN Keterangan
k. N. XI (Assesorius)
Motorik Trofi Kanan SDN Eutrofi Kiri SDN Eutrofi Keterangan Eutrofi
l. N. XII (Hipoglossus)
Motorik Trofi Tremor Disartri Kanan SDN SDN SDN SDN Kiri SDN SDN SDN SDN Keterangan
SISTEM MOTORIK
Kanan Ekstremitas atas Kekuatan Tonus Trofi Ger.involunter Ekstremitas bawah Kekuatan Tonus Trofi Ger.involunter 4 Normal Eutrofi (-) 4 Normal Eutrofi (-) Kiri 2 Normal Eutrofi (-) 2 Normal Eutrofi (-) Keterangan
SISTEM SENSORIK
Raba Nyeri Suhu Propioseptif Kanan SDN SDN SDN SDN Kiri SDN SDN SDN SDN Keterangan
REFLEKS
Kanan Fisiologis Biseps Triseps KPR APR Patologis Babinski Chaddock Hoffman Tromer Reflek primitif : Palmomental Snout Kiri Keterangan
FUNGSI KOORDINASI
Kanan Kiri
Keterangan Tidak dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan Tidak Dapat Dilakukan Tidak Dapat Dilakukan Tidak Dapat Dilakukan
SISTEM OTONOM Miksi : menggunakan kateter Defekasi: (-), sejak masuk RS PEMERIKSAAN KHUSUS/LAIN Laseque : tidak terbatas Kernig : tidak terbatas Patrick : -/ Kontrapatrick : -/ Valsava test : sulit dinilai Brudzinski : -/-
Resume
Tn. M, usia 59 tahun, dengan keluhan utama penurunan kesadaran mendadak sejak 1 hari SMRS. Ditemukan saat berada di kamar. Ketika diangkat semua ekstremitas terasa lemah, tidak dapat membuka mata saat dipanggil dan dibangunkan. Muntah (+), Riwayat Hipertensi sejak 3 tahun yang lalu.
Keadaan umum Kesadaran : Sopor, GCS : E1 M3V sulit dinilai Tekanan darah : 200/110 mmHg Denyut nadi : 98 x/menit,teratur Pernafasan : 32 x/menit Fungsi luhur : Sulit dinilai Rangsang meningeal : (-) Pupil : bulat isokor, diameter 3mm (kanan = kiri) Saraf kranial : parese N VII sinistra perifer Motorik : Kesan hemiparese sinistra Sensorik : sulit dinilai Kordinasi : sulit dinilai Otonom : Miksi menggunakan kateter Refleks Fisiologis : Dalam Batas Normal Patologis : Ref. Babinski (-)
DIAGNOSIS
DIAGNOSA KLINIS : Stroke Hipertensi grade II : Suspect stroke
DIAGNOSA AKHIR Stroke Hemoragik Sistem Karotis Dekstra DD/ Stroke Iskemik
PENATALAKSANAAN
a. Umum Posisi kepala ditinggikan 20-30 derajat Kontrol Vital Sign dan neurologis Pemberian nutrisi melalui NGT
b.
Khusus Inj Citicolin 3 x 250 mg Inj Asam traneksamat 3 x 500 mg Inj Vit K 3 x 1 amp Konsul Penyakit Dalam
Stroke Hemoragik
Definisi
manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, berlangsung dengan cepat dan > 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular
Stroke Hemoragik
Pecahnya pembuluh darah otak keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau
kombinasi keduanya.
Perdarahan tersebut gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom iskemia pada
jaringan sekitarnya.
Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak
KLASIFIKASI
Berdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya : 1. Transient Iskemik Attack (TIA) atau serangan stroke sementara,
amourosis fugax
Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia 2. Sistem vertebrobasiler Motorik : hemiparese alternan, disartria Sensorik : hemihipestesia alternan, parestesia Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia
FAKTOR RISIKO
Faktor mayor
Hipertensi Penyakit jantung
Faktor minor
Hiperlipidemia Hematokrit tinggi
Diabetes Melitus
Pernah stroke
Merokok
Obesitas Hiperurisemia
Kurang olahraga
Fibrinogen tinggi
ETIOLOGI
Stroke hemoragik disebabkan oleh kenaikan tekanan darah yang akut atau penyakit lain yang menyebabkan melemahnya pembuluh darah Stroke oklusif atau stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah akibat adanya emboli,
Intracerebral hemorrhage
PATOGENESIS
Stroke Hemoragik
Penyebab utamanya: hipertensi terjadi jika tekanan darah meningkat dengan signifikan pembuluh arteri robek perdarahan pada jaringan otak membentuk suatu massa jaringan otak terdesak, bergeser, atau tertekan (displacement of brain tissue) fungsi otak terganggu Semakin besar hemoragik yg terjadi semakin besar displacement jaringan otak yang terjadi Pasien dengan stroke hemoragik sebagian besar mengalami ketidaksadaran meninggal
Gejala Klinis
Stroke Hemoragik
onset manifestasi kliniknya cepat gejala fisik neurologis
yang muncul tergantung pada tempat perdarahan dan besarnya perdarahan mayoritas pasien kehilangan kesadaran, dan banyak yang akhirnya meninggal tanpa sempat sadar lagi sebelum pingsan, pasien umumnya akan mengalami sakit
Beraktivitas/istirahat
setelah bangun tidur Nyeri kepala dan muntah Penurunan kesadaran waktu onset Hipertensi Rangsangan meningen Defisit neurologis fokal gangguan fungsi mental Terdapat area hipodensitas CT-Scan kepala hiperdensitas intrakranial dengan area Jarang Jarang Sedang, normotensi Tidak ada Sangat sering dan hebat Sering Berat, kadang-kadang sedang Ada
Ya
PIS
Ya
PIS
Ya
Infark
Ya
Infark
DASAR DIAGNOSIS
Dasar Diagnosis Klinis Anamnesis : penurunan kesadaran mendadak, lengan dan tungkai kiri tidak dapat digerakkan, riwayat hipertensi. Pemeriksaan fisik : TD 220/110mmHg, hemiparese sinistra, parese N VII sinistra perifer.
Dasar Diagnosis Etiologik Stroke hemoragik karena terjadi secara mendadak dan disertai adanya penurunan kesadaran. Hal ini sesuai dengan Algoritma Stroke Gajah Mada. Defisit neurologis yang terjadi merupakan akibat adanya gangguan pada sistem karotis kanan, ditandai dengan adanya hemiparesis kontralateral (motorik : hemiparesis sinistra dan parese N VII sinistra perifer)
DIAGNOSIS
Untuk akurasi diperlukan instrumen seperti : computed tomography (CT) scan dan magnetic resonance imaging (MRI) CT atau MRI dapat menunjukkan adanya infark (> 2mm) atau perdarahan untuk membedakan jenis stroke
Strategi Terapi
Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik: restorasi aliran darah otak dengan menghilangkan sumbatan/clots, dan menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan dengan iskemik/hipoksia
Penatalaksanaan umum 5 B dengan penurunan kesadaran : 1. Breathing (Pernapasan) Usahakan jalan napas lancar. Lakukan suction jika sesak. Posisi kepala harus baik, jangan sampai saluran napas tertekuk. Oksigenisasi terutama pada pasien tidak sadar. 2. Blood (Tekanan Darah) Usahakan otak mendapat cukup darah. Jangan terlalu cepat menurunkan tekanan darah pada masa akut.
3. Brain (Fungsi otak) Atasi kejang yang timbul. Kurangi edema otak dan tekanan intra cranial yang tinggi. 4. Bladder (Kandung Kemih) Pasang kateter bila terjadi retensi urine 5. Bowel (Pencernaan) Defekasi supaya lancar. Bila tidak bisa makan per-oral pasang NGT/Sonde.
Stroke Hemoragik
Pembedahan
Terapi Suportif
Mengatasi perdarahan
Infus Manitol
Bila tekanan sistolik 180 - 220mmHg atau diastolik 105 - 140mmHg : Labetalol 10-20 mg IV selama 1-2 menit. Ulangi atau gandakan setiap 10 menit sampai maksimum 300 mg atau berikan dosis awal bolus diikuti oleh labetalol drip 2-8mg/menit atau : Nikardipin, Diltiazem Pada fase akut tekanan darah tidak boleh diturunkan lebih dari 20-25% dari MAP dalam 1 jam pertama
Pada fase akut tekanan darah tidak boleh diturunkan lebih dari 20-25% dari MAP dalam 1 jam pertama Bila tekanan sistolik < 180mmHg dan tekanan diastolik < 105 mmHg tangguhkan pemberian obat antihipertensi
Stroke Akut
Sistolik > 220 mmHg Diastolik > 140 mmHg Sistolik > 220 mmHg Diastolik 121 - 140 mmHg Sistolik 180 - 220 mmHg Diastolik 105 - 120 mmHg Sistolik < 180 mmHg Diastolik < 105 mmHg
Ukur ulang 15
Positif
Negatif
Tindakan bedah pada PIS berdasarkan EBM Keputusan mengenai apakah dioperasi dan kapan dioperasi masih tetap kontroversial. Tidak dioperasi bila: Pasien dengan perdarahan kecil (<10cm) atau defisit neurologis minimal. Pasien dengan GCS <4. Meskipun pasien GCS <4 dengan perdarahan intraserebral disertai kompresi batang otak masih mungkin untuk life saving.
Dioperasi bila: Pasien dengan perdarahan serebelar >3cm dengan perburukan klinis atau kompresi batang otak dan hidrosefalus dari obstruksi ventrikel harus secepatnya dibedah PIS dengan lesi struktural seperti aneurisma malformasi AV atau angioma cavernosa dibedah jika mempunyai harapan outcome yang baik dan lesi strukturnya terjangkau. Pasien usia muda dengan perdarahan lobar sedang s/d besar yang memburuk. Pembedahan untuk mengevakuasi hematoma terhadap pasien usia muda dengan perdarahan lobar yang luas (>50cm3) masih menguntungkan.
2. Terapi obat-obatan neuroprotektan Citicholin Mekanisme Kerja : Meningkatkan pembentukan choline dan menghambat pengrusakan phosphatydilcholine (menghambat phospholipase) Meningkatkan aliran darah otak Meningkatkan konsumsi O2 Menurunkan resistensi vaskuler Indikasi : Stroke iskemik dalam 24 jam pertama dari onset Stroke hemoragik intraserebral
Peringatan : Pada stroke hemoragik intraserebral jangan memberikan citicholine dosis > 500mg sekaligus, jadi harus dosis kecil 100-200mg, 2-3 kali sehari Dosis dan cara pemakaian : Bisa diberikan dalam 24 jam sejak awal stroke Stroke hemoragik : 150-200mg/hari, IV, terbagi dalam 2-3kali/hari selama 2-14 hari Stroke iskemik : 250-1000mg/hari, IV, terbagi dalam 2-3 kali/hari selama 2-14 hari
Bukti Klinis : Citicholine nampaknya memperbaiki outcome fungsional dan mengurangi defisit neurologis dengan dosis optimal 500mg/hari yang diberikan dalam 24 jam setelah onset Piracetam Mekanisme kerja : Meningkatkan deformabilitas eritrosit maka aliran darah ke otak meningkat Mengurangi hiper-agregasi platelet Memperbaiki mikrosirkulasi Indikasi : Stroke iskemik akut dalam 7 jam pertama dari onset stroke
Dosis dan cara pemakaian : Pemberian pertama 12 gram perinfus habis dalam 20 menit dilanjutkan dengan 3 gram bolus IV per 6 jam atau 12 gram/24jam dengan drip kontinu sampai dengan hari ke 4. Hari ke 5 sampai dengan akhir minggu ke-4 diberikan 4,8 gram 3 kali per hari peroral. Minggu ke-512 diberikan 2,4gram 2 kali sehari peroral Bukti klinis : Piracetam mungkin bermanfaat jika diberikan dalam < 7 jam onset stroke iskemik akut Piracetam mungkin masih efektif untuk pengobatan afasia pasca stroke
KOMPLIKASI
Peningkatan tekanan intrakranial dan herniasi komplikasi yang paling ditakutkan Perburukan edem serebri masa kritis pada 24-48 jam pertama. Perdarahan awal juga berhubungan dengan defisit neurologis, dan perluasan dari hematoma tersebut adalah penyebab defisit neurologis dalam 3 jam pertama. Pada pasien yang dalam keadaan waspada 25% akan mengalami penurunan kesadaran dalam 24 jam pertama. Kejang setelah stroke dapat muncul. Stroke sendiri adalah penyebab utama dari disabilitas permanen.2
PROGNOSIS
Indikator prognosis adalah : tipe dan luasnya serangan, age of