You are on page 1of 3

A.

Kehamilan Remaja Masa remaja merupakan masa peralihan/ masa transisi/ masa pancaroba yang penuh gejolak, yaitu masa

kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri. Kehamilan bisa menjadi dambaan. Tetapi mungkin juga dianggap malapetaka apabila kehamilan itu sendiri tidak/ belum diinginkan. Retna, Eny dalam buku ajarnya menyebutkan Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja yang merupakan akibat dari perilaku seksual baik disengaja (sudah menikah) maupun tidak disengaja (belum menikah)

Beberapa hal yang mengakibatkan kehamilan remaja: 1) Kurangnya peran orang tua dalam keluarga. Perhatian dan peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap perkembangan mental dan kejiwaan si anak. Anak yang tidak merasakan ketentraman di dalam keluarganya akan cenderung mencari ketentraman di luar dengan berbagai cara, ada kalanya mereka melakukan hal-hal yang banyak diantaranya yang cenderung melakukan hal-hal negatif sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap orang tuanya. 2) Kurangnya pendidikan seks dari orang tua dan keluarga terhadap remaja. Berdasarkan penelitian yang didapat sejak September 2007 yang dilakukan di 4 kota di Indonesia. Dengan mengambil 450 responden dan dengan kisaran usia anatara 15-24 tahun, katergori masyarakat umum dengan kelas sosial menengah ke atas dan ke bawah. Didapatkan informasi bahwa sekita 65% informasi tentang seks didapat dari kawan 35% dari film porno. Dan hanya 5% yang mendapatinformasi tentang seks dari orang tua. Dari berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa perlunya pendidikan seks yang diberikan orang tua terhadap si anak sehingga anak tidak cenderung mencari informasi dari tempat yang salah dan perlunya pengawasan ketat dari orang tua terhadap si anak. Komunikasi yang lebih terbuka antara orang tua-anak dapat berperan penting bagi pemantauan perilaku anak di masyarakat. Karena dengan komunikasi, orang tua dapat memasukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, misalnya, batas mereka boleh bermesraan dan apa konsekuensinya kalau dilanggar. Kepercayaan dari orang tua akan membuta mereka merasa lebih bertanggung jawab Berpacaran sembunyi-sembunyi akibat dari tidak diberinya kepercayaan justru tidan menguntungkan karena kasus-kasus pra nikah umunya dilakukan oleh mereka yang back street dan mungkin juga didukung oleh hubungan kedua orang tua yang kurang akrab atau kaku 3) Perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat.

Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal ini tidak didasaridengan perkembangan mental yang kuat maka dapat membuat para remaja terjerumus ke arah pergaulan yang salah sehingga terciptalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku.

Dampak kehamilan remaja: 1) Pengguguran kandungan Faktor yang mendukung terjadinya pengguguran kandunagn adalah: a. b. c. 2) 3) 4) Status ekonomi sebuah keluarga. Keadaan emosional. Pasangan yang tidak bertanggung jawab. Resiko persalinan yang akan terjadi. Perceraian pasangan muda. Hubungan seks usia muda beresiko kanker. Sebab terjadinya kehamilan remaja: 1) Faktor agama dan iman. 2) Faktor lingkungan (orang tua; teman, tetangga dan media). 3) Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan. 4) Perubahan zaman. 5) Perubahan kadar hormon pada remaja meningkatkan libido atau dorongan seksual yang membutuhkan penyaluran melalui aktivitas seksual. 6) Semakin cepatnya usia pubertas. 7) Adanya trend baru dalam berpacaran dikalangan remaja.

Dampak kehamilan remaja di komunitas Banyak efek negatif dari kehamilan remaja diantaranya penyakit fisik seperti: anemia, kesulitan persalinan kerana tulang panggul belum sempurna, persalinan prematur, kematian janin dalam kandungan, berat badan bayi lahir rendah dan sebagainya.

Dibidang sosial remaja akan gagal menikmati masa remajanya dan akan sikap ungkapan yang negatif karena dianggap memalukan, yang dapat menimbulkan sikap penolakan remaja terhadap bayi yang dikandungnya. Pencegahan kehamilan remaja: 1) Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. 2) Kegiatn positif. 3) Hindari perbuatan yang member dorongan negatif misalnya perilaku seks. 4) Jangan terjebak pada rayuan gombal. 5) Mendekatkan diri pada Tuhan. 6) Penyuluhan meliputi KRR, KB, kegiatan rohani dengan tokoh agama. 7) Bagi pasangan menikah sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi yang tingkat kegagalannya rendah. Penanganan kehamilan remaja: 1) Sikap bersahabat jangan mencibir. 2) Konseling kepada remaja dan keluarga meliputi kehamilan dan persalinan. 3) Membantu mencari penyelesaian masalah yaitu dengan menyelesaikan secara kekeluargaan, segea menikah. 4) Periksa kehamilan sesuai standar. 5) Gangguan jiwa atau resiko tinggi segera rujuk. 6) Bila ingin abortus maka berikan konseling resiko abortus.

You might also like