You are on page 1of 17

Oleh: Syairah Banu NIM: 1102008249 Kelompok 2 Bidang Kepeminatan Drug Abuse Tutor: dr.

Edward Syam

Tahun 2011/2012 Laporan Kasus Blok Elektif

LATAR BELAKANG
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA)

sudah memasuki Negara Republik Indonesia pada awal tahun 1990-an dan semenjak itu pun penyalahgunaannya terus meningkat.
terjadi kenaikan jumlah remaja usia 15-24 yang

menyalahgunaan NAPZA pada tahun 2001-2006 dengan status pendidikan terbanyak pada pelajar SMA kemudian disusul pelajar SMP

Presentasi Kasus
Usia: 28 tahun Jenis kelamin: laki-laki Riwayat penyakit sekarang: diare konsistensi

cair,frekuensi 6x sehari sudah 3 minggu Riwayat pemakaian NAPZA


1996 (SMP)Rokok,alkohol,ganja 1999 (SMA) putaw, shabu 2002 mulai terapi herbal 2004 sudah bersih

Mengaku tidak tahu tentang bahaya NAPZA.

DISKUSI
Definisi NAPZA
bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi

Definisi Narkotika
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis,yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

Definisi Psikotropika
zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiatpsikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku

Definisi Zat adiktif lainnya


bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika

faktor yang mempengaruhi terjadinya

penyalahgunaan NAPZA

Faktor NAPZA

Faktor Individu

Faktor Lingkungan

Penggunaan NAPZA di Indonesia tahun 2001-2006


Tabel.1.Data kasus tindak pidana narkoba di Indonesia tahun 2001-2006 berdasarkan usia(www.bnn.go.id/.../konten.php?...kasus% 20narkoba%2001...pdf)

Tabel.2 Data kasus tindak pidana narkoba di Indonesia tahun 2001-2006 berdasarkan pendidikan(www.bnn.go.id/.../konten.php?...kas us%20narkoba%2001...pdf)

Pencegahan penyalahguna Narkoba di Indonesia

Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier

anak-anak dan generasi muda yg belum pernah menyalahgunakan narkoba. penyuluhan, penerangan dan pendidikan.

Anak-anak/generasi muda yg sudah mulai mencobacoba menyalahgunakan narkoba. secara dini penyalahgunakan narkoba, konseling, bimbingan sosial melalui kunjungan rumah.

Korban Narkoba atau bekas korban narkoba. bimbingan sosial dan konseling , penciptaan lingkungan sosial dan pengawasan sosial pengembangan minat, bakat dan keterampilan kerja

Strategi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba pada remaja yang paling efektif dengan perubahan perilaku melalui pendidikan kesehatan, dalam beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan yang tinggi dalam perubahan perilaku remaja melalui Pendidikan Kelompok Sebaya. Belum terlaksana dengan berkesinambungan di Indonesia

Pendidikan dini mengenai NAPZA sebagai strategi

pencegahan di Amerika Serikat

Simpulan
dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pendidikan

berkesinambungan pada remaja usia sekolah dapat meningkatkan kecenderungan penyalahgunaan NAPZA oleh remaja usia sekolah.
Pengadaan pendidikan dini bagi remaja usia sekolah

dalam jangka panjang dan berkesinambungan dirasakan penting namun tentunya harus diikuti dengan evaluasi dan peninjauan yang ketat dalam pelaksanaannya.

saran:
Pengadaan kurikulum pendidikan mengenai NAPZA

dimulai untuk usia sekolah dasar hingga SMA. Adanya evaluasi dan tinjauan ulang penanggulangan penyalahgunaan NAPZA yang selama ini dilaksanakan. Adanya sistem evaluasi mengenai keefektifitasan strategi pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Pempublikasian hasil data penelitian dan evaluasi yang lebih luas dan terbuka termasuk penyediaannya dalam bentuk e-book. Ditingkatkannya pengawasan terhadap aplikasi perundang-undangan penyalahgunaan NAPZA.

Acknowledgement
Terimakasih kepada Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Kepada dr.Edward Syam yang telah memberikan bimbingannya sehingga terselesaikannya laporan kasus ini. Tidak lupa kepada dr. Nasruddin Noor,SPKJ, DR. Drh.Hj Titiek Djannatun, dan dr.HJ. RW. Susilowait, Mkes dan teman sejawat Universitas Yarsi.

Daftar Pustaka

Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Gambaran penyalahgunaan NAPZA di institusi penanggulangan penyalahgunaan NAPZA tahun 2001-2003. Pp. 1-12. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Badan Narkotika Nasional. 2007.Data kasus narkoba di Indonesia tahun 2001-2006. Viewed 18 November 2011, from http://www.bnn.go.id/portal/index.php/konten/detail/puslitdatin/statistik/4733 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika. Riyanto, H. Penegakan Diagnosa dan Uaya Pencegahan Pada Penyalahgunaan NAPZA page [Internet]; 2008 Agustus 25 [cited 2011 Nov 16]. From: http://drhendroriyantospkj.blogspot.com/2008/08/penegakan-diagnosa-dan-upayapencegahan.html Badan Narkotika Nasional. 2007. Pedoman Pelaksanaan P4GN. pp. 70-71. Jakarta: Badan Narkotika Nasional. Yusuf. S., 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan IX, Maret: Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Lufthiani.2011. Pengaruh Pendidikan Kelompok Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Penyalahgunaan Narkoba di SMA Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.Tesis.Progam Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM USU. Medan. National Institute on Drug Abuse.2002. Chapter 24:Preventing Drug Use among Children and Adolescents: A ResearchBased Guide for Parents, Educators, and Community Leaders Second Edition. viewed 15 November 2011. From http://drugabuse.gov/pdf/prevention/redbook.pdf Steven L. West, PhD, and Keri K. ONeal, PhD. 2004. Project D.A.R.E. Outcome Effectiveness Revisited. 94, 6,pp.1027-8. AJPH[Internet] from http://ajph.aphapublications.org/cgi/reprint/94/6/1027 Eisena M, Gail L. Zellmanb, David M. Murray. 2003.Evaluating the LionsQuest Skills for Adolescence drug education program second-year behavior outcomes. Addictive Behaviours [Internet]. 28, p.895.From http://www.lionsquest.org/pdfs/SecondYearBehaviorOutcomes.pdf. Redaksi.2011.Jadikan Anti-Narkoba sebagai mata pelajaran di sekolah. Suara Pembaruan[Internet]. From http://www.suarapembaruan.com/home/jadikan-anti-narkoba-sebagai-mata-pelajaran-di-sekolah/9600

You might also like