Professional Documents
Culture Documents
PENGARUH PAPARAN RADIASI TERHADAP GANGGUAN REPRODUKSI PETUGAS MEDIS RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR
DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam era globalisasi, tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) semakin tinggi karena pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi standar(1). Dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit, atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperlihatkan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa rumah sakit termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di rumah sakit tetapi juga pasien dan pengunjung rumah sakit. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola rumah sakit menerapkan upaya-upaya K3 di rumah sakit1. Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit, pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi standar.2 Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsifungsinya serta proses-prosesnya. Gangguan reproduksi akibat pekerjaan
sudah menjadi masalah yang semakin sering ditemukan dan menjadi isu utama pada sidang WHO. Beberapa faktor dan di antaranya paparan radiasi mengakibatkan beberapa masalah reproduksi pada penderita seperti mandul sementara, mandul menetap, azospermia atau jumlah sperma berkurang dan angka kehamilan dan kelahiran yang berkurang3,4 Gangguan Reproduksi yang berkaitan dengan pekerjaan hampir
menyentuh setiap orang. Beberapa jenis pekerjaan yang terpapar oleh radiasi dan memiliki dampak pada reproduksi seperti petugas medis radiologi, pasien dan karyawan perusahaan radiasi. Dengan bertambahnya jumlah wanita pada tempat kerja dari 30 juta pada tahun 1970 menjadi 67 juta pada tahun 2007 (3). Penggunaan alat sinar X untuk diagnosa dan pengobatan memerlukan kehatihatian karena tingginya risiko bahaya yang dapat ditumbulkan dari penggunaanya atau hal lain yang diakibatkan radiasi ionisasi5,6
Perumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana tingkat paparan radiasi pada petugas medis Radiologi RS Ibnu Sina? b. Apakah terdapat gangguan reproduksi petugas Radiologi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya? c. Apakah ada perlindungan bagi petugas Radiologi didalam
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gangguan reproduksi akibat paparan radiasi pada petugas medisradiologi di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Tujuan Khusus
1. mengetahui karekteristik petugas medis radiologi yang terpapar radiasi pada petugas medisradiologi di RS Ibnu Sina Makassar.
2. mengetahui pengetahuan petugas medis radiologi mengenai bahaya paparan radiasi radiasi pada petugas medisradiologi di RS Ibnu Sina Makassar. 3. untuk mengetahui dampak fertilitas akibat paparan radiologi radiasi pada petugas medisradiologi di RS Ibnu Sina Makassar. 4. Untuk mengetahui paparan radiasi pada keturunan pada petugas medis radiologi di RS Ibnu Sina Makassar. 5. untuk mengetahui keluhan akibat paparan radiasi pada petugas medis radiologi di RS Ibnu Sina Makassar. 6. untuk mengetahui jumlah paparan radiasi pada petugas medis radiologi di RS Ibnu Sina Makassar. 7. untuk mengetahui penggunaan APD pada petugas medis radiologi di RS Ibnu Sina Makassar. 8. untuk mencegah gangguan reproduksi akibat paparan radiasi pada petugas medis radiologi di RS Ibnu Sina Makassar. 9. Untuk mengetahui faktor lain yang berperan selain radiasi terhadap gangguan reproduksi pada petugas medis radiologi di RS Ibnu Sina Makassar.
Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan telepon genggam. 7
2. Jenis Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-pengion. 7 a. Radiasi Pengion Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (), partikel beta (), sinar gamma (), sinar-X, partikel neutron. b. Radiasi Non Pengion Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi nonpengion antara lain adalah gelombang radio yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi, gelombang mikro yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler handphone, sinar inframerah yang memberikan energi dalam bentuk panas, cahaya tampak yang bisa kita lihat, sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.
Sedangkan dalam satuan SI, dosis ekuivalen mempunyai satuan Sievert yang disingkat dengan Sv. Hubungan antara Sievert dengan Gray dan Quality adalah sebagai berikut : Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q Berdasarkan perhitungan 1 Gy = 100 Rad, maka 1 Sv = 100 Rem.
didalam pekerjaan yang berkaitan dengan radiasi. Rekomendasi NRCP meliputi: a. Individu/operator tidak diizinkan bekerja dengan radiasi sebelum umur 18 tahun. b. Dosis yang efektif pada tiap orang pertahun mestinya tidak melebihi 50 mSv ( 5 rem). c. Untuk khalayak ramai, ekspose radiasi (tidak termasuk dari penggunaan medis) mestinya tidak melebihi 1 mSv ( 0,1 rem) per tahun. d. Untuk pekerja yang hamil, batasan ekspose janin atau embrio mestinya tidak melebihi 0,5 mSv (0,05 rem). Dengan demikian untuk pekerja wanita yang sedang hamil tidak lagi direkomendasikan bekerja sampai kehamilannya selesai.
akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. 7 Efek Radiasi Pada Organ reproduksi. Menurut Sumarsono (2008) efek deterministik pada organ reproduksi atau gonad adalah sterilitas atau kemandulan. Pajanan radiasi pada testis akan mengganggu proses pembentukan sel sperma yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah sel sperma yang akan dihasilkan. Dosis radiasi 0,15 Gy merupakan dosis ambang terjadinya sterilitas yang bersifat sementara karena sudah mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah sel sperma selama beberapa minggu. Pengaruh radiasi pada sel telur sangat bergantung pada usia. Semakin tua usia, semakin sensitif terhadap radiasi karena semakin sedikit sel telur yang masih tersisa dalam ovarium. Selain sterilitas, radiasi dapat menyebabkan menopuse dini sebagai akibat dari gangguan hormonal sistem reproduksi. Dosis ambang sterilitas menurut ICRP 60 adalah 2,5 6 Gy. Pada usia yang lebih muda (20an), sterilitas permanen terjadi pada dosis yang lebih tinggi yaitu mencapai 12 15 Gy. Sedangkan menurut Iffah (2009) kerusakan pada organ reproduksi (kemandulan) terjadi pada paparan 150 - 300 rad untuk laki-laki dan < (150300) rad untuk wanita. Sehingga didapati bahwa wanita lebih sensitif terhadap paparan radiasi khususnya pada organ reproduksi dibandingkan pria.
7
METODOLOGI PENELITIAN
1.Bahan dan Cara
Peralatan yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey (survey jalan sepintas) dalam rangka untuk survey aspek kesehatan dan keselamatan kerja pada petugas medis radiologi antara lain: o Alat tulis menulis
Berfungsi sebagai media untuk pencatatan selama survey jalan sepintas o Kamera digital
Berfungsi sebagai alat untuk memotret kehidupan dan kegiatan para petugas medis radiologi. o Kuisioner
Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data primer mengenai survey jalan sepintas yang dilakukan.
Cara Pemantauan
Kami merencanakan untuk memantau dan mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan gangguan reproduksi pada petugas medis radiologi di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dengan metode walk through survey dengan menggunakan kuisioner. 1. Lokasi
Lokasi survey aspek kesehatan dan keselamatan kerja petugas medis radiologi di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. 2. Jadwal
Penelitian mengenai kesehatan dan keselamatan kerja pada petugas medis radiologi di Rumah Sakit Ibnu Sina akan dilaksanakan selama kurang lebih 1 minggu.
13 Maret 2013 : Melapor ke bagian K3 di RS. Ibnu Sina dan diberikan pengarahan 14 Maret 2013 : Membuat proposal mengenai Pengaruh Paparan Radiasi terhadap Gangguan Reproduksi pada Petugas Medis Radiologi di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar 15 Maret 2013 : Melakukan survey di lokasi penelitian 16 Maret 2013 : Membuat laporan hasil penelitian
DAFTAR PUSTAKA
1. Rival A et al. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
Departemen Kesehatan RI .2009; 3(12): 20-21
3. Standar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Bina Kesehatan Kerja Tahun 2010 Agustus 14 : 3-7 4. Ludere U, Hieb M, Diaz J, Baker B. Reproductive and Developmental Hazard Management Guidance. JOEM. 2011 Aug 11; 53(8) :941-949 5. Kumar S. Occupational Exposure Related with Reproductive Dysfunction. JOOH 2004 Oct 8 ;46 :1- 19 6. Lawson C et al, An Occupational Reproductive Research Agenda for the Third Millennium 2003 Apr 17; 111(4) :583-592 7. Ionizing Radiation [Internet.2013 [cited 2013 March 14]. Available from: http://www.who.int/ionizing_radiation/about/what_is_ir/en/index2.html
LAMPIRAN CHECK LIST PENGARUH PAPARAN RADIASI TERHADAP GANGGUAN REPRODUKSI PETUGAS MEDIS RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR
No. 1. 2
PERIHAL Apakah ada sumber radiasi Apakah anda mengetahui jumlah radiasi terpapar?
YA
TIDAK
KET
3 4 5 6. 7
Apakah anda sering terpapar radiasi? Apakah menggunakan alat radiasi lain? Apakah tersedia APD Apakah menggunakan APD saat bekerja Apakah pernah mengikuti pelatihan/training mengenai penggunaan alat radiasi
9.
10
11
Apakah terdapat jadwal istirahat bagi pekerja? Apakah terdapat hubungan yang baik dengan pihak manajemen rumah
sakit ? 12 Bahan Kimia yang ada mempunyai label dan nama produk serta tanda-tanda bahaya yang dapat ditimbulkan 13 14 15 16 Sudah menikah? Sudah punya anak? Apakah mempunyai masalah kesuburan? Apakah anak mempunyai masalah kesehatan? 17 Pernah mengalami masalah sewaktu kehamilan? 18 19 Pernah keguguran? Apakah anda mengetahu masalah reproduksi yang disebabkan radiasi? 20 Apakah anda mengetahui cara untuk mencegah dari gangguan reproduksi?
..
Lembar Pertanyaan
Identitas Responden Nama Alamat Umur : : :
Petunjuk Pengisian : 1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan jawaban yang jujur. 2. Isilah kotak kosong yang disediakan disamping pertanyaan dengan memberi tanda ceklist () dengan menggunakan pulpen.
1. Pendidikan
a. Loket administrasi b. Perawat radiologi c. Radiografer d. Dokter radiologi 3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 4. Status Perkawinan :
5. Jumlah anak : a. Belum ada b. 1 c. 2 d. Lebih dari 2 6. Jika mempunyai anak, bagaimana keadaan kesehatan anak Anda? a. Sehat b. Sering sakit 7. Jika sakit, sering sakit apa? a. Sakit dari lahir b. Demam c. Batuk-batuk 8. Apa Anda pernah mempunyai masalah sulit untuk mempunyai keturunan? a. Sering b. Kadang c. Pernah 9. Buat wanita, apa Anda pernah keguguran? a. Ya b. Tidak 10. Jika iya, berapa kali? a. 1 b. 2 c. >2 11. Apa Anda memakai APD(Alat Pelindung Diri) sewaktu menjalankan tugas a. Sering b. Kadang c. Tidak pernah 12. Berapa jam bekerja di ruangan radiologi setiap hari? a. <4 jam b. >4jam
13. Apa Anda mengetahui jumlah radiasi yang terpapar? a. Ya b. Tidak 14. Jika ya, apa Anda mengetahui berapa Gy yang Anda terpapar? a. <0,15 Gy b. >0,15 Gy 15. Apa Anda merasakan keluhan seperti yang berikut habis bekerja di ruang radiologi? a. Sakit kepala b. Mual muntah c. Lemas 16. Apa Anda sering terpapar pada faktor-faktor berikut? a. Pestisida b. Suhu panas c. Cairan pelarut 17. Apa ada program kesehatan berkala dari rumah sakit a. Ya b. Tidak 18. Apa Anda mengetahui mengenai cara pencegahan? a. Ya b. Tidak 19. APD jenis apa yang Anda sering gunakan? a. Apron b. Sarung tangan timbal
20. Jika iya, dengan cara apa? a. APD b. Deteksi dini c. Pemeriksaan berkala 21. Apa Anda merasa ruangan sudah memenuhi standar untuk terhindar dari paparan radiasi
a. Ya b. Tidak 22. Apa anda terpapar juga dari radiasi berikut ini? a. Telepon Genggam b. Cahaya matahari c. Microwave Oven